Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Penelitian Kuantitatif
Pada saat perawat peneliti telah mengidentifikasi bidang minat riset mereka, mereka
perlu memutuskan bagaimana mereka akan berhasil menjawab pertanyaan-pertanyaan
riset mereka. Beberapa peneliti akan memutuskan untuk melakukan studi kualitatif,
yang lainnya akan menggunakan metode kuantitatif. Topik riset, jumlah informasi yang
tersedia tentang topic dan filosofi individu dapat mengarahkan pilihan metodologi.
Beberapa perawat peneliti percaya bahwa bidang-bidang riset tertentu, terutama yang
terkait dengan kualitas manusia, dapat dipelajari hanya dalam cara kualitatif, Peneliti
lainnya percaya bahwa bidang-bidang baru dalam riset perlu dipelajari dengan suatu
cara kualitatif sebelum melakukan suatu riset kuantitatif. Beberapa peneliti masih
mendukung penggunaan kedua metode ini pada waktu melakukan riset agar
menghasilkan hasil-hasil yang dapat meningkatkan lebih baik pengetahuan kita pada
bidang tersebut.
Pendekatan kuantitatif dikarakteristikan oleh kepercayaan bahwa data obyektif dapat
diperoleh dalam dunia psikososial dan dunia fisik, bahwa prosedur-prosedur riset yang
sama dapat digunakan untuk meneliti baik objek-objek [manusia], yang hidup maupun
tidak hidup, dan bahwa suatu desain riset terstruktur dapat menghasilkan hasil-hasil
yang objektif. Kepercayaan ini berasal dari ide-ide positif atau mekanis terhadap alam
dan ditanyakan oleh banyak perawat yang mengelola gagasan bahwa struktur tersebut
memproduksi hasil-hasil yang objektif dan bahwa prosedur-prosedur riset yang sama
dapat digunakan secara berhasil terhadap manusia, hewan dan objek-objek lain dalam
studi.
Jelasnya, pendekatan kuantitatif riset telah menghasilkan informasi yang berharga
dalam banyak bidang-bidang studi psikososial dan bidang studi fisik. Meskipun
terdapat masalah-masalah yang melekat dalam pendekatan kuantitatif dan dalam desain
riset spesifik, pengetahuan kita telah meningkat dan dapat berlanjut demikian melalui
penerapan suatu metodologi kuantitatif.
2. Penelitian Kualitatif
Metode-metode riset kualitatif merupakan kelompok pendekatan riset yang
bertambah penting dalam membentuk sekumpulan pengetahuan keperawatan
[Sandelowski, 1986]. Setelah dasawarsa yang lalu pertumbuhan minat dalam
meneliti metode-metode kualitatif dan isu terkait tentang riset perawatan telah
muncul dalam literatur. Minat pendekatan riset yang berbeda dengan metode-metode
ilmiah atau kuantitatif yang dominan, telah meningkat pesat karena kebutuhan
menjelaskan tradisi riset da;am ilmu keperawatan. Pemahaman metode riset
kualitatif sebagai bentuk alternative dalam riset adalah penting untuk memahami
kontribusi yang relative dibuat untuk keperawatan dan pentingnya mengikuti
pedoman yang membantu dalam mempertahankan ketepatan ilmiah dalam
menggunakan metode-metode riset ini.
BAB II
PEMBAHASAN

JENIS-JENIS PENELITIAN
1. Penelitian kuantitatif terbagi menjadi beberapa jenis :
a. Penelitian berdasarkan tempatnya
1) Penelitian laboratorium
Penelitian laboratorium adalah penelitian yang dilakukan dalam tempat yang secara
khusus digunakan untuk melakukan penelitian ilmiah dan kerja ilmiah.
Laboratorium identik dengan tempat untuk melakukan penelitian fisika, kimia dan
kedokteran. Namun pada penelitian ilmiah, penelitian laboratorium dapat dipakai
untuk penelitian sosial yang biasanya digunakan dengan cara pengumpulan data,
mangadakan analisis, tes, serta memberikan interpretasi terhadap sejumlah data dan
meramalkannya dengan gerak sosial yang sedang terjadi di masyarakat. Penelitian
laboratorium objek yang diteliti umumnya bisa mengenai maslah-masalah yang
bersifat teoritis yang dikerjakan oleh satu tim ahli.
2) Penelitian lapangan
Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari
atau kehidupan yang sebenarnya. Misalnya penelitian penduduk kampung Jawa,
penelitian kehidupan pedagang kaki lima, penelitian pecandu narkotika dan lain
sebagainya.
3) Penelitian perpustakaan
Penelitian perpustakaan adalah penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data-
data dan segala informasi dengan bantuan dari macam-macam materi yang terdapat
di dalam ruang perpustakaan.

b. Penelitian berdasarkan bidang ilmu


1) Penelitian Ilmu-Ilmu Alam
2) Penelitian Pendidikan
3) Penelitian Pendidikan Keperawatan
4) Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial

c. Penelitian berdasarkan penerapannya


1) Penelitian dasar
Penelitian dasar adalah pencarian terhadap sesuatu karena ada perhatian dan
keingintahuan terhadap hasil suatu aktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk
menemukan, mengembangkan, dan menguji ilmu. Penelitian dasar dilakukan murni
karena menemukan sesuatu, tanpa memikirkan kemungkinan penerapannya. Hasil
dari jenis penelitian ini adalah pengetahuan umum dan ilmu dasar
2) Penelitian terapan
Penelitian terapan adalah penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah
praktis tertentu. Penelitian ini merupakan aplikasi baru dari penelitian yang sudah
ada.

d. Penelitian berdasarkan sifatnya


1) Penelitian eksploratif
Penelitian eksploratif adalah adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk
menemukan sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru itu dapat saja berupa
pengelompokkan suatu gejala, fakta, dan penyakit tertentu. Penelitian ini banyak
memakan waktu dan biaya.
2) Penelitian Pengembangan
Penelitian pengembangan bertujuan untuk mengembangkan aspek ilmu
pengetahuan. Misalnya: penelitian yang meneliti tentang pemanfaatan terapi gen
untuk penyakit-penyakit menurun.
3) Penelitian Verifikatif
Penelitian ini bertujuan untuk menguji kebenaran suatu fenomena. Misalnya saja,
masyarakat mempercayai bahwa air sumur Pak Daryan mampu mengobati penyakit
mata dan kulit. Fenomena ini harus dibuktikan secara klinik dan farmakologik,
apakah memang air tersebut mengandung zat kimia yang dapat menyembuhkan
penyakit mata.
4) Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta
dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Analisis yang
sering digunakan adalah: analisis persentase dan analisis kecenderungan.
Kesimpulan yang dihasilkan tidak bersifat umum. Jenis penelitian deskriptif yang
cukup dikenal adalah penelitian survei.
e. Penelitian berdasarkan bentuknya
1) Penelitian diagnostic
Penelitian untuk mendapatkan keterangan mengenai sebab-sebab terjadinya suatu
gejala tertentu.
2) Penelitian preskriptif
Penelitian untuk mendapatkan saran-saran dalam mengatasi masalah tertentu.
3) Penelitian yang dilakukan untuk menilai program-program yang dijalankan.
f. Penelitian berdasarkan pendekatan filosofis dan disiplin ilmu
1) Penelitian kuantitatif
Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data
numerikal (angka-angka) yang diolah dengan metoda statistik. Pada dasarnya
pendekatan kuantitatif dilakukan pada jenis penelitian inferensial dan menyandarkan
kesimpulan hasil penelitian pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis
nihil. Dengan metoda kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok
atau signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. Pada umumnya, penelitian
kuantitaif merupakan penelitian dengan jumlah sampel besar.
Penelitian kuantitatif berusaha untuk menguji hubungan dua hal (variabel) atau
lebih. Hal yang diuji harus berupa variabel dalam arti memiliki variasi “nilai”,
misalnya jenis kelamin (karena ada 2 nilai: laki-laki atau perempuan), tingkat
pendidikan (karena dapat dibedakan lagi menjadi SD, SMP, SMA, dan sarjana),
tingkat intelegensi atau IQ (karena dinyatakan dengan skor IQ yang dapat
bervariasi), dan tinggi badan (karena dapat dinyatakan dengan satuan cm yang dapat
bervariasi).
Oleh karena sifatnya “pengujian”, maka pada penelitian kuantitatif terdapat apa yang
disebut hipotesis, yaitu dugaan sementara hasil kajian teoritis. Dugaan ini akan
dibuktikan kebenarannya dengan menggunakan data yang diperoleh dari variabel
yang terlibat.
Pada ilmu sosial maupun sains, kadang hubungan dua hal mungkin saja ada
walaupun sangat kecil. Oleh karena itu, pengujian ada tidaknya hubungan menjadi
absurb. Oleh karena itu, penelitian kuantitatif diperlukan untuk mengetahui seberapa
besar hubungan dua variabel. Kuat tidaknya hubungan ini ditentukan secara lebih
teliti dengan menggunakan statistik, dengan menggunakan istilah taraf signifikansi.
Seringkali variabel-variabel yang diuji hubungannya itu terdapat pada subjek dengan
jumlah yang besar, sehingga tidak mungkin atau tidak praktis bila keseluruhan
subyek diteliti untuk diambil datanya. Dalam hal ini, diperlukan pembatasan subyek
penelitian dengan hanya mengambil bagian subjek yang representatif (dapat
mewakili). Untuk tujuan ini, diperlukan – sekali lagi – statistik agar sampel yang
digunakan menjamin generalisasi hasil penelitian pada keseluruhan subjek.

Berikut ini beberapa komponen penting dari penelitian kuantitatif yang muncul
dalam proposal dan/atau laporan penelitian.

 Hipotesis
 Statistik inferensial
 Populasi dan Sampel
 Pengujian syarat penggunaan statistik inferensial
 Angka signifikansi
 Kajian teori tentang konsep dan hubungan yang ada antar variabel.
 Definisi operasional setiap variabel
 Rancangan batasan waktu

Proposal penelitian kuantitatif bersifat lengkap dan cenderung teknis (detil). Karena
itu, bila proposal penelitian kuantitatif sudah ada, maka idealnya penelitian tsb dapat
dilakukan siapa saja; tidak harus pembuat proposal.
Berikut contoh judul penelitian kuantitatif.
 “Hubungan kemampuan berpikir kreatif dan pemahaman konsep matematika
pada siswa SMP ABC, Kabupaten XYZ” atau “Korelasi ….”

 “Pengaruh jenis kelamin dan IQ terhadap kemampuan komunikasi matematis


pada siswa SMA ABC, kota XYZ”

 “Perbedaan efektivitas model pembelajaran PQR dan model pembelajaran


konvensional dalam meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SD ABC
kabupaten XYZ”, atau “Komparasi prestasi belajar matematika siswa SD ABC
kabupaten XYZ antara model pembelajaran PQR dan model pembelajaran
konvensional”.
 “korelasi kausal antara kemampuan berkomukasi lisan, kemampuan pemecahan
masalah, kemampuan matematis, IQ, dan tingkat keuletan (adversity) siswa”
(studi terhadap siswa SMP di Kota PQR)

2) Penelitian kualitatif
Penelitian dengan pendekatan kualitatif pada umumnya menekankan analisis proses
dari proses berfikir secara deduktif dan induktif yang berkaitan dengan dinamika
hubungan antar fenomena yang diamati, dan senantiasa menggunakan logika ilmiah.
Penelitian kualitatif tidak berarti tanpa menggunakan dukungan dari data kuantitatif,
akan tetapi lebih ditekankan pada kedalaman berfikir formal dari peneliti dalam
menjawab permasalahan yang dihadapi.
Penelitian kualitatif bertujuan untuk mengembangkan konsep sensitivitas pada
masalah yang dihadapi, menerangkan realitas yang berkaitan dengan penelusuran
teori dari bawah (grounded theory), dan mengembangkan pemahaman akan satu
atau lebih dari fenomena yang dihadapi.

Penelitian kualitatif dibagi menjadi 5 jenis penelitian, diantaranya :


 Penelitian narasi
Penelitian narasi adalah studi melalui tulisan atau perkataan yang memeberikan
sejumlah peristiwa atau kejadian yang secara kronologis berhubungan.
[Czarniawska, 2004] dalam Creswell, 2013]
Prosedur :
 Mengumpulkan data melalui cerita
 Laporan pengalaman
 Urutan peristiwa
Tipe :
 Studi biografi
 Autoetnografi
 Cerita pengalaman hidup
 Cerita secara oral
 Penelitian fenomenology
Penelitian fenomenology mencoba menjelaskan makna konsep atau fenomena
pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu.
Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan
dalam memaknai atau memahami fenomena.
 Penelitian etnografi
Uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial. Peneliti
menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara
hidup.
Sebagai proses, etnografi melibatkan : pengamatan yang cukup panjang terhadap
suatu kelompok :
 Peneliti telibat dalam keseharian hidup responden atau melalui wawancara satu
per satu dengan anggota kelompok tersebut.
 Peneliti mempelajari arti atau makna dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi
dalam kelompok.
 Penelitian grounded theory
Penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan atau menemukan suatu teori yang
berhubungan situasi tertentu, situasi di mana individu saling berhubungan,
bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon terhadap suatu
peristiwa.

Jika penelitian kuantitatif berusaha untuk menguji kuat lemahnya hubungan dua atau
lebih variabel, maka penelitian kualitatif berusaha untuk menemukan penjelasan
mengenai suatu fenomena. Dengan demikian, penelitian kualitatif sesungguhnya
ingin menemukan atau mengkonstruksi suatu teori terkait suatu fenomena.
Untuk memperoleh penjelasan terhadap suatu fenomena tersebut maka dalam
penelitian kualitatif, ranah subjek penelitian dibatasi sedemikian rupa sehingga
memungkinkan peneliti untuk membangun teori. Jadi, permasalahan lebih bersifat
kasuistik. Lebih dari itu, karena permasalahan tidak terlalu jelas secara teknis, maka
instrumen penelitian yang paling utama adalah peneliti sendiri. Hal ini dimaksudkan
bahwa dalam usaha menemukan jawaban dari permasalahan, peneliti dalam proses
observasi dan pengumpulan data, dapat saja memunculkan instrumen baru untuk
memperoleh data yang lebih valid.
Perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif
Aspek Kuantitatif Kualitatif
1. Maksud Membuat deskripsi obyektif Mengembangkan pengertian
tentang fenomena terbatas tentang individu dan kejadian
dan menentukan apakah dengan memperhitungkan konteks
fenomena dapat dikontrol yang relevan
melalui beberapa intervensi
2. Tujuan Menjelaskan,mengontrol,mer Memahami fenomena sosial
amalkan fenomena melalui melalui gambaran holistik dan
pengumpulan data terfokus memperbanyak pemahaman yang
dari data numerik. mendalam.
3. Pendekatan Deduktif, bebas nilai Induktif, berisi nilai-nilai
(obyektif), terfokus, dan (subyektif), holistik, dan
berorientasi pada tujuan. berorientasi pada proses.
4. Model Penemuan fakta sosial tidak Upaya generalisasi tidak dikenal
penjelasan berasal dari persepsi karena perilaku manusia selalu
subyektif dan terpisah dari terikat konteks dan harus
konteks. diinterpretasikan kasus-perkasus.
5. Metode Terstruktur, formal, Historikal, etnografis dan studi
ditentukan terlebih dahulu, kasus.
tidak luwes, dijabarkan secara
rinci terlebih dahulu sebelum
penelitian dilakukan.
6. Pengukuran Deduktif, bebas nilai Induktif, berisi nilai-nilai
(obyektif), terfokus, dan (subyektif), holistik, dan
berorientasi pada tujuan. berorientasi pada proses.
7. Data Random/acak: dimaksudkan Naratif, deskriptif, dalam kata-
dalam sampel yang dianggap kata mereka yang diteliti,
mewakili. dokumen pribadi, catatan
lapangan, artifak, dokumen resmi,
video.
8. Analisis data Deduktif, secara statistik. Induktif, model-model, teori,
Terutama menghasilkan data konsep, metode perbandingan
numerik yang biasanya tetap. Biasanya data dianalisis
dianalisis secara statistik. secara deskriptif yang sebagian
Data kasar terdiri dari besar berasal dari wawancara dan
bilangan dan analisis catatan pengamatan.
dilakukan pada akhir
penelitian.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Beberapa perawat peneliti percaya bahwa bidang-bidang riset tertentu, terutama yang
terkait dengan kualitas manusia, dapat dipelajari hanya dalam cara kualitatif, Peneliti
lainnya percaya bahwa bidang-bidang baru dalam riset perlu dipelajari dengan suatu cara
kualitatif sebelum melakukan suatu riset kuantitatif. Beberapa peneliti masih mendukung
penggunaan kedua metode ini pada waktu melakukan riset agar menghasilkan hasil-hasil
yang dapat meningkatkan lebih baik pengetahuan kita pada bidang tersebut.
Pemahaman metode riset kualitatif sebagai bentuk alternative dalam riset adalah penting
untuk memahami kontribusi yang relative dibuat untuk keperawatan dan pentingnya
mengikuti pedoman yang membantu dalam mempertahankan ketepatan ilmiah dalam
menggunakan metode-metode riset ini.
DAFTAR PUSTAKA

Brockopp, D. [1999]. Dasar-Dasar Riset Keperawatan, Jakarta: Penerbit Kedokteran


EGC.
Nasir, A. [2011]. Buku Ajar Metodologi Penelitian Kesehatan, Yogyakarta: numed.
Notoatmodjo,S. Metodologi Penelitian Kesehatan, : Rineka
Widi, R. [2010]. Asas Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Yani, A. [2007]. Buku Ajar Riset Keperawatan, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/LAINNYA/MEITRI_HENING/Bahan_Presentasi/Metl
it_3.pdf diakses hari Jumat, 14 Februari 2014

Anda mungkin juga menyukai