Anda di halaman 1dari 23

PENYUSUNAN HIPOTESIS

Penyusunan hipotesis merupakan


suatu tahapan dalam penelitian
yang penting. Hipotesis dapat
memperjelas dan membimbing
seorang peneliti untuk fokus pada
masalah yang diteliti.
Manfaat penting hipotesis terletak pada
kemampuan hipotesis tersebut untuk
memberikan arah, kekhususan dan
fokus pada tujuan penelitian yang
hendak dicapai.
Secara khusus, hipotesis memberikan
informasi pada peneliti tentang apa
saja yang harus dikumpulkan dan
dianalisis.
1. DEFINISI HIPOTESIS
• Menurut KERLINGER, hipotesis adalah
pernyataan terkaan terhadap suatu hubungan
dua atau lebih variabel.
• Dalam Webster’s New International Dictionary of
English Language hipotesis didefinisikan sebagai
sebuah proposisi, kondisi atau prinsip yang
diduga – yang mungkin tidak benar-benar diyakini
– untuk menarik suatu konsekuensi logis dan
dengannya diaplikasikan suatu metode untuk
menguji kesesuaiannya terhadap fakta.
Black dan Champion mendefinisikan
hipotesis sebagai pernyataan
sementaratentang sesuatu hal yang
mana kebenarannya belum diketahui.
Menurut Bailey, hipotesis adalah suatu
proposisi yang dinyatakan dalam
bentuk yang dapat diuji dan
memperkirakan hubungan antara dua
atau lebih variabel.
Grinnell dan stothers
mengungkapkan bahwa hipotesis
dinyatakan sedemikian rupa
sehingga bisa jadi dapat terbukti
kebenarannya atau sebaliknya
melalui data yang valid dan terukur
• Secara umum dapat dikatakan hipotesis adalah
penjelasan atau pernyataan yang disarankan
tentang suatu fenomena, atau suatu usulan
penjelasan yang beralasan tentang kemungkinan
adanya hubungan antar fenomena.
• Hipotesis dapat berbentuk model matematika,
yaitu suatu bahasa matematika yang
menggambarkan sebuah sistem, ataupun
berbentuk pernyataan yang menjelaskan atau
menyatakan suatu dugaan terhadap suatu
hubungan antar variabel.
2. Manfaat Hipotesis
• Secara umum :
- Mengungkapkan dugaan, asumsi
- Mengumpulkan data yang diperlukan
- Analisa data untuk menyimpulkan kebenaran
dugaan
William Glen(1994), keberhasilan suatu
hipotesis atau manfaatnya terhadap ilmu
pengetahuan bukan terletak pada diterimanya
kebenaran atau karena kekuatannya untuk
menggantikan, menguatkan atau mengurangi
ide dan pendahulu namun lebih pada perannya
dan kemampuannya dalam menstimulasi atau
merangsang penelitian yang hendak
menjelaskan suatu dugaan dan suatu bentuk
kesamaran dan ketidakjelasan.
3. Karakteristik hipotesis
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan untuk
dapat menyusun hipotesis yang baik :
- Hipotesis harus sedapat mungkin dinyatakan
secara sederhana, spesifik dan jelas
konseptualnya.
- Suatu hipotesis harus dapat diferifikasi atau diuji
- Hipotesis hendaknya sesuai, berhubungan dan
masih dalam kerangka suatu bidang pengetahuan
- Suatu hipotesis hendaknya dapat
dioperasionalkan
4. Jenis hipotesis
1. Hipotesis penelitian, terbagi 4 :
-Hipotesis tidak ada perbedaan
-Hipotesis perbedaan
-Hipotesis angka prevalensi
-Hipotesis asosiasi
2. Hipotesis alternatif
-Hipotesis nol
5. Kesalahan dalam pengujian
hipotesis
• Adalah suatu hal yang sangat mungkin terjadi bila
seseorang mengambil kesimpulan yang salah.
Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa
kemungkinan, antara lain :
1. Desain penelitian yang dipilih tidak tepat
2. Prosedur dan teknik sampling tidak tepat
3. Metode pengumpulan data tidak akurat
4. Analisis data salah
5. Jika menggunakan statistika, kemungkinan salah
metode statistikanya
6. Cara menarik kesimpulan salah
SAMPLING
1. Sampling

Populasi dan Sampel

-Populasi, adalah tiap grup atau kumpulan


yang merupakan subyek penelitian.
Mis : ozon di atmosfer, manusia di suatu
masyarakat. Itulah yang disebut sebagai
populasi (biasanya dilambangkan N )
- Sampel adalah bagian dari populasi
Sampel harus merupakan bagian yang representatif
dari populasi yang hendak dipelajari.

Dua hal yang menjadi kunci agar sampel merupakan


representatif dari populasi adalah UKURAN SAMPEL
(SIZE) dan BIAS.
Ukuran sampel biasanya dilambangkan n, adalah
besar kecilnya sampel dalam jumlah sampel yang
diteliti.
Yang dimaksud dengan bias sampel jika sampel
hanya mewakili subgrup yang spesifik dari
populasi atau jika sebagian subgrup
mewakilisecara berlebih atau kurang dari suatu
populasi.

Bias sampel dapat terjadi jika :


- sampling dilakukan melalui metode non-
random, yaitu jika pemilihan sampel disadari
atau tidak terpengaruh oleh pilihan manusia
- kerangka sampling (seperti daftar,
indeks atau catatan populasi lainnya)
yang merupakan dasar pemilihan
sampel, tidak mencakup populasi
sampling secara akurat dan lengkap
- bagian dari populasi sampling tidak
mungkin didapatkan dengan berbagai
alasan.
2. Teknik sampling
Teknik sampling dapat dikategorikan menjadi :
1. Desain sampling random/ probabilitas.
Terbagi atas : random sederhana, random
bertingkat, cluster sampling.
2. Desain sampling non-random/ non-
probabilitas. Terbagi atas :desain sampling
kuota, desain sampling kebetulan, desain
sampling keputusan, desain sampling bola
salju.
3. Desain sampling campuran. Terdiri dari
desain Sistematis.
DESAIN
PENELITIAN
1. Definisi desain penelitian
Desain penelitian atau desain studi dapat
didefinisikan sebagai rencana, struktur dan
strategi penyelidikan yang hendak dilakukan guna
mendapatkan jawaban dari pertanyaan atau
permasalahan penelitian.
Rencana tersebut merupakan skema atau
program lengkap dari sebuah penelitian, mulai
dari penyusanan hipotesis yang berimplikasi pada
cara, prosedur penelitian dan pengumpulan data
sampai dengan analisis data (KERLINGER, 1986)
Thyer (1993)mendefinisikan
desain penelitian sebagai sebuah
cetak biru atau rencana lengkap
tentang bagaimana sebuah
penelitian akan dijalankan secara
lengkap
2. Manfaat desain penelitian
1. Terkonsepnya rencana operasional untuk
menjalankan berbagai prosedur dan tugas
yang diperlukan untuk menyempurnakan
studi
2. Memastikan bahwa prosedur-prosedur
tersebut sesuai dan layak untuk memperoleh
jawaban dari pertanyaan atau permasalahan
penelitian secara valid, obyektif dan akurat.
3. Jenis desain penelitian
1. Jumlah kontak dengan populasi studi
-Desain penelitian cross-sectional
-Desain penelitian sebelum dan sesudah
-Desain penelitian longitudinal

2. Periode waktu dan rujukan studi


-Desain penelitian retropektif
-Desain penelitian prospektif
-Desain penelitian retropektif-prospektif
3. Cara penyelidikan
-Penelitian eksperimental
-Penelitian non-eksperimental
-Penelitian quasi-atau semi-eksperimental
4. Contoh penggunaan desain
penelitian
1. Penelitian berjudul “Assessment of the Effect of
an External Factor Dwelling Occupants’
Satisfaction : Acces to Basic Facilities” (
Penelitian ini dilakukan oleh M. Gokhan Berk
dan dipublikasikan pada tahun 2003)
2. Penelitian berjudul “ Examination the Link
between Housing and Nine Key Socio Cultural
Factors” ( Penelitian ini dilakukan oleh Patrick
Mullins dan John Western dan dipublkasikan
pada tahun 2001)

Anda mungkin juga menyukai