Anda di halaman 1dari 9

II.

ANALISA DATA
Data Masalah Penyebab
Tanggal 02 Oktober 2019 Resiko defisit pengeluaran yang
Pukul 03.15 volume cairan berlebihan;
DS : perdarahan;
 Keluarga mengatakan pasien tidak ingin
diuresis; keringat
minum
DO : berlebihan.
 Wajah pasien tampak berkeringat
 Baju pasien tampak basah oleh keringat
 Pasien melahirkan secara spontan per vaginam
 Mengeluarkan darah sebanyak 50cc saat kala
III, dan selama kala IV jumlah perdarahan
pasien sebanyak 250cc

Tanggal 02 Oktober 2019 Intoleransi kelemahan;


Pukul 03.20 aktivitas kelelahan post
DS : (NANDA I partum
 Pasien mengatakan lemas 2018)
DO :
 Pasien terpasang oksigen 3 lpm
dengan nasal kanule
 Pasien tampak pucatdan lemah
 Pasien belum mampu duduk
dari posisi tidur secara mandiri

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan pengeluaran yang berlebihan;
perdarahan; diuresis; keringat berlebihan ditandai dengan :
 Keluarga mengatakan pasien tidak ingin minum
 Wajah pasien tampak berkeringat
 Baju pasien tampak basah oleh keringat
 Pasien melahirkan secara spontan per vaginam
 Mengeluarkan darah sebanyak 50cc saat kala III, dan selama kala IV jumlah
perdarahan pasien sebanyak 250cc
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan; kelelahan post partum ditandai
dengan :
 Pasien mengatakan lemas
 Pasien terpasang oksigen 3 lpm dengan nasal kanule
 Pasien tampak pucatdan lemah
 Pasien belum mampu duduk dari posisi tidur secara mandiri
III. RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN TINDAKAN RASIONAL


1 Tanggal 02 Oktober 2019 Tanggal 02 Oktober 2019 Tanggal 02 Oktober 2019 Tanggal 02 Oktober 2019
Pukul 03.25 Pukul 03.25 Pukul 03.25 Pukul 03.25

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji toleransi pasien 1. Untuk mengetahui
kelemahan; kelelahan post partum ditandai keperawatan selama 1 x terhadap aktifitas kemampuan pasien
dengan : 24 jam diharapkan defisit menggunakan dalam melakukan
volume cairan dapat parameter berikut: suatu aktivitas secara
dihindaridengan kriteria mandiri
nadi 20/mnt di atas
hasil :
frek nadi istirahat,
 Kelemahan dan
catat peningaktan TD,
kelelahan berkurang.
dispnea, nyeri dada,
 Kebutuhan ADL
kelelahan berat,
terpenuhi secara
kelemahan,
mandiri atau dengan
berkeringat, pusing
bantuan.
atau pinsan.
 frekuensi jantung/irama
dan tekanan darah
dalam batas normal 2. Tingkatkan istirahat, 2. Istirahat yang
 kulit hangat, merah batasi aktifitas. adekuat akan
muda dan kering mengurangi efek
kelemahan akibat
lelah post partum
3. Kaji kesiapan untuk 3. Untuk mengetahui
meningkatkan seberapa jauh
aktifitas contoh: kekuatan pasien yang
penurunan memungkinkan
kelemahan/kelelahan, untuk melakukan
TD stabil/frek nadi, aktivitas
peningaktan
perhatian pada
aktifitas dan
perawatan diri.
4. Bantu pemenuhan 4. Pemenuhan ADL
kebutuhan ADL pasien akan
pasien. meminimalkan
penggunaan energi
secara berlebihan
dalam beraktivitas
5. Jelaskan pola 5. Memberikan
peningkatan bertahap pemahaman dan
dari aktifitas, contoh: motivasi keada
posisi duduk pasien untuk berlatih
ditempat tidur bila memandirikan
tidak pusing dan dirinya dalam
tidak ada nyeri, beraktivitas
bangun dari tempat
tidur, belajar berdiri
dst.
2. Tanggal 02 Oktober 2019 Tanggal 02 Oktober 2019 Tanggal 02 Oktober 2019 Tanggal 02 Oktober 2019
Pukul 03.30 Pukul 03.30 Pukul 03.30 Pukul 03.30
1. Observasi Warna 1. Untuk mengetahui
Resiko defisit volume cairan berhubungan Setelah dilakukan asuhan urine, status umum adanya tanda dan
dengan pengeluaran yang berlebihan; keperawatan selama 1 x setiap 8 jam gejala kekurangan
perdarahan; diuresis; keringat berlebihan 24 jam diharapkan . cairan pada pasien
intoleransi aktivitas dapat 2. Pertahankan catatan 2. Untuk memonitor
ditoleransi dengan intake dan output keseimbangan cairan
kriteria hasil : yang akurat yang masuk dan yang
 Tak ada manifestasi dikeluarkan oleh
dehidrasi, resolusi pasien sehingga
oedema mencegah defisit
volume cairan
 Haluaran urine di atas 3. Monitor status hidrasi 3. Untuk mengetahui
30 ml/jam ( kelembaban TTV pasien dalam
 Kulit kenyal/turgor membran mukosa, batas normal dan
kulit baik. nadi adekuat, tekanan mengenal tanda defisit
darah ortostatik ) volume cairan secara
dini
4. Monitor masukan 4. Untuk mengetahui
makanan / cairan dan keseimbangan cairan
hitung intake kalori pada pasien dalam
harian batas normal

5. Kelola terapi oral 5. Untuk mencegah


Asam Mefenamat adanya perdarahan
berlebih sekaligus
meredam rasa nyeri
6. Pantau: cairan masuk 6. Untuk mengetahui
dan cairan keluar keseimbangan cairan
setiap 8 jam pada pasien
IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan; kelelahan post partum

NO IMPLEMENTASI EVALUASI
1. Tanggal 02 Oktober 2019 Tanggal 02 Oktober 2019
Pukul 03.35 Pukul 03.50

Mengkaji toleransi pasien terhadap aktifitas menggunakan S:-


parameter berikut: nadi 20/menit di atas frekuensi nadi O:
istirahat, catat peningaktan TD, dispnea, nyeri dada, kelelahan  HR : 81 x/menit,
berat, kelemahan, berkeringat, pusing atau pinsan.  BP : 102/64 mmHg,
 tampak berkeringat sekujur tubuh karena mengejan,
 baju pasien tampak basah,
 kondisi umum lemah,
 pasien tidak pinsan
A : Intoleransi aktivitas teratasi sebagian
P:
 Tingkatkan istirahat, batasi aktifitas.
 Bantu pemenuhan kebutuhan ADL pasien.
 Jelaskan pola peningkatan bertahap dari aktifitas, contoh:
posisi duduk ditempat tidur bila tidak pusing dan tidak ada
nyeri, bangun dari tempat tidur, belajar berdiri dst.

Aga Rahma
2. Tanggal 02 Oktober 2019 Tanggal 02 Oktober 2019
Pukul 03.40 Pukul 03.53
S : Pasien mengatakan lebih nyaman setelah dibantu ganti
Membantu pemenuhan kebutuhan ADL pasien. pakaian karena tidak lagi basah karena keringat
O:
 Pasien telah dibantu ganti pakaian yang kering
 Pasien mampu mengangkat punggungnya dengan
tumpuan pada kedua kaki dalam posisi supinasi saat
berganti pakaian
 Pasien tampak lemas
A : Intoleransi aktivitas teratasi sebagian
P:
 Tingkatkan istirahat, batasi aktifitas.
 Jelaskan pola peningkatan bertahap dari aktifitas, contoh:
posisi duduk ditempat tidur bila tidak pusing dan tidak ada
nyeri, bangun dari tempat tidur, belajar berdiri dst.
 Kaji kesiapan untuk meningkatkan aktifitas contoh:
penurunan kelemahan/kelelahan, TD stabil/frek nadi,
peningaktan perhatian pada aktifitas dan perawatan diri.

Aga Rahma
Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan pengeluaran yang berlebihan; perdarahan; diuresis; keringat berlebihan

NO IMPLEMENTASI EVALUASI
1. Tanggal 02 Oktober 2019 Tanggal 02 Oktober 2019
Pukul 03.35 Pukul 03.50

Mengobservasi warna urine, status umum setiap 8 jam S : Pasien mengatakan tidak ada rasa nyeri saat kencing, kencing
. tidak terasa karena terpasang selang urin
O:
 Pasien terpasang dower kateter terpasang sejak pukul
03.15 WIB (saat pasien masuk VK IGD)
 Volume urin 100 cc (sejak 03.15 – 05.30)
 Tidak terjadi hematuria, warna urin kuning bening
A : Resiko defisit volume cairan teratasi sebagian
P:
 Observasi Warna urine, status umum setiap 8 jam
 Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
 Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa,
nadi adekuat, tekanan darah ortostatik )

Aga Rahma
2. Tanggal 02 Oktober 2019 Tanggal 02 Oktober 2019
Pukul 03.40 Pukul 03.55

Memonitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, S:-


nadi adekuat, dan tekanan darah ortostatik ) O:
 Membran mukosa berwarna kemerahan, kondisi membran
mukosa lembab
 HR : 81 x/menit
 BP : 102/64 mmHg
A : Resiko defisit volume cairan teratasi sebagian
P:
 Observasi Warna urine, status umum setiap 8 jam
 Pertahankan catatan intake dan output yang akurat

Aga Rahma

3. Tanggal 02 Oktober 2019 Tanggal 02 Oktober 2019


Pukul 03.45 Pukul 03.58

Mengelola terapi oral Asam Mefenamat S:-


O:
 Volume perdarahan :
 Cairan yang masuk melalui intravena : Infus RL 30 tpm
sebanyak dua flabot (2 x 500cc)
 Volume urin yang tertampung dalam urin bag : 100 cc
A : Intoleransi aktivitas teratasi sebagian
P:
 Tingkatkan istirahat, batasi aktifitas.
 Jelaskan pola peningkatan bertahap dari aktifitas, contoh:
posisi duduk ditempat tidur bila tidak pusing dan tidak ada
nyeri, bangun dari tempat tidur, belajar berdiri dst.
 Kaji kesiapan untuk meningkatkan aktifitas contoh:
penurunan kelemahan/kelelahan, TD stabil/frek nadi,
peningaktan perhatian pada aktifitas dan perawatan diri.

Aga Rahma
BAB IV
KESIMPULAN

Setelah dilakukanasuhan keperawatan pada Ny. A mulai dari pengkajian sampai dengan implementasi dan evaluasi diperoileh dua diagnosa
keperawatan yang dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan pengeluaran yang berlebihan; perdarahan; diuresis; keringat berlebihan, selama
implementasi keperawatan pasien kooperatif, pasien mampu mengikuti sesuai anjuran perawat, dan mengikuti dengan benar. Berdasarkan
kriteria hasil maka Resiko defisit volume cairan teratasi penuh, karena tak ada manifestasi dehidrasi dan resolusi oedema, haluaran urine
di atas 30 ml/jam, serta kulit kenyal/turgor kulit baik
2. Pada diagnosa keperawatan intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan; kelelahan post partum, selama implementasi pasien
kooperatif, pasien mampu mengikuti sesuai anjuran perawat, dan mengikuti dengan benar. Berdasarkan kriteria hasil maka intoleransi aktivitas
teratasi sebagian, karena kelemahan dan kelelahan berkurang, kebutuhan ADL terpenuhi dengan bantuan orang lain, frekuensi jantung/irama dan
tekanan darah dalam batas normal, kulit hangat, merah muda dan kering.

Anda mungkin juga menyukai