Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TENTANG NUTRISI POST OPERASI


DI RUANG MELATI 1 RSUP Dr SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

Disusun oleh:

Abiyyu Naufal Susanto P07120217001

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN YOGYAKARTA


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Kurang pengetahuan nutrisi untuk pasien pasca operasi


Pokok Bahasan : Nutrisi pasca operasi
Sub pokok bahasan : Kebutuhan nutrisi pasca operasi
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien pasca operasi (2 orang)
Tanggal : 11 Oktober 2019
Waktu : 09.00- 09.20 WIB (20 menit)
Tempat : Ruang Melati 1 – RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten
Pelaksana : Abiyyu Naufal Susanto

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan klien dan keluarga mampu mengetahui kebutuhan
nutrisi pasca operasi.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit, klien dan keluarga dapat :
a. Menyebutkan pengertian nutrisi
b. Menyebutkan tujuan pemenuhan nutrisi
c. Menyebutkan nutrisi yang baik untuk pasien pasca operasi

C. Materi Penyuluhan
a. Pengertian nurtisi
b. Tujuan memenuhi kebutuhan nutrisi pasca operasi
c. Tahapan Nutrisi Pasca Bedah
d. Jenis makanan yang diperhatikan untuk penyembuhan luka
D. KBM
a. Metode : Diskusi, tanya jawab dan demonstrasi
b. Langkah-langkah :
No Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Sasaran Waktu
1. Pra 1. Mempersiapkan 1. – 2 menit
Pembelajaran materi, media dan
tempat
2. Memberikan salam 2. Menjawab salam
3. Memperkenalkan 3. Mendengarkan
diri, meliputi : dan
- Nama memperhatikan
- Institusi
- Tingkat
4. Melakukan kontrak 4. Menyepakati
waktu waktu
2. Membuka 1. Menjelaskan tujuan 1. Mendengarkan 2 menit
pelajaran dan
memperhatikan
2. Menjelaskan pokok 2. Mendengarkan
bahasan dan
memperhatikan
3. Apersepsi 3. Mendengarkan
dan
memperhatikan
3. Kegiatan Inti 1. Penyuluh 1. Sasaran 12 menit
menyampaikan menjawab
pertanyaan pertanyaan
tentang : tentang :
 Pengertian nurtisi  Pengertian
 Tujuan memenuhi nurtisi
kebutuhan nutrisi  Tujuan
pasca operasi memenuhi
 Tahapan Nutrisi kebutuhan
Pasca Bedah nutrisi pasca
 Jenis makanan operasi
untuk  Tahapan
penyembuhan Nutrisi Pasca
luka Bedah
 Jenis makanan
untuk
penyembuhan
luka

2. Penyuluh 2. Sasaran
menyampaikan mendengarkan
materi tentang : dan menyimak
 Pengertian nurtisi materi
 Tujuan memenuhi
kebutuhan nutrisi
pasca operasi
 Tahapan Nutrisi
Pasca Bedah
 Jenis makanan
untuk
penyembuhan
luka
3. Penyuluh 3. Sasaran
memberikan mengajukan
kesempatan kepada pertanyaan
sasaran untuk tentang
mengajukan kebutuhan
pertanyaan tentang nutrisi pasca
kebutuhan nutrisi operasi.
pasca operasi.
4. Menjawab 4. Sasaran
pertanyaan mendengarkan
dan sasaran
menyimpulkan
materi tentang
kebutuhan
nutrisi pasca
operasi
4. Penutup 1. Melakukan post 1. Sasaran 4 menit
test menjawab
2. Menyimpulkan 2. Sasaran
materi mendengarkan
dan
memperhatikan
3. Memberikan salam 3. Menjawab
penutup salam penutup

E. Media
- Media : Leaflet
F. Evaluasi
1. Prosedur : post test
2. Jenis test : Lisan dan re- demonstrasi
3. Soal post test :
a) Apa pengertian nutrisi?
b) Apa tujuan pemberian nutrisi?
c) Bagaimana tahapan nurtisi pasca operasi?
d) Apa saja jenis makanan yang untuk penyembuhan luka ?
4. Re- demonstrasi
LAMPIRAN MATERI

I. Pengertian
Nutrisi adalah makanan yang mengandung cukup nilai gizi dan tenaga untuk
perkembangan, dan pemeliharaan kesehatan secara optimal.
Diet Pasca-operasi adalah makanan yang diberikan kepada pasien setelah
menjalani pembedahan. Pengaturan makanan sesudah pembedahan tergantung pada
macam pembedahan dan jenis penyakit penyerta.

II. Tujuan memenuhi nutrisi untuk pasien pascaoperasi


Karena tujuan diet pasca-operasi adalah untuk mengupayakan agar status gizi
pasien segera kembali normal untuk mempercepat proses penyembuhan dan
meningkatkan daya tahan tubuh pasien, dengan cara sebagai berikut :
1. Memberikan kebutuhan dasar (cairan, energi, protein)
2. Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lain
3. Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan
4. Mencegah dan menghentikan perdarahan

III. Tahapan makanan pasca bedah


1. Makanan Cair
Selama 6 jam sesudah operasi,setelah pasien sadar dan mulai hilang mualnya
(setelah usus mulai bekerja atau setelah buang angin) makanan yang diberikan berupa
air putih, teh manis, atau cairan lain seperti pada makanan cair jernih. Makanan ini
diberikan dalam waktu sesingkat mungkin, karena kurang dalam semua zat gizi.
Selain itu diberikan makanan parenteral sesuai kebutuhan.
2. Makanan Saring
Makanan diberikan dalam bentuk cair kental, berupa kaldu jernih, sirup, sari
buah, sup, susu, dan puding rata-rata 8-10 kali sehari selama pasien tidak tidur.
Jumlah cairan yang diberikan tergantung keadaan dan kondisi pasien. Selain itu dapat
diberikan makanan parenteral bila diperlukan. Makanan saring diberikan untuk waktu
sesingkat mungkin karena zat gizinya kurang. Makanan yang tidak boleh diberikan
adalah air jeruk dan minuman yang mengandung karbondioksida seperti minuman
bersoda.
3. Makanan Lunak
Makanan yang diberikan berupa makanan saring ditambah susu dan biskuit.
Cairan hendaknya tidak melebihi 2000 ml sehari. Selain itu dapat memberikan
makanan parenteral bila diperlukan. Makanan yang tidak dianjurkan adalah makanan
dengan bumbu tajam dan minuman yang mengandung karbondioksida seperti
minuman bersoda.

IV. Jenis makanan yang harus diperhatikan untuk penyembuhan luka


Diantara makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral dan air yang cukup, maka yang paling penting untuk penyembuhan luka
adalah protein dan vitamin C.
Alasannya: Protein dan vitamin C sangat penting peranannya dalam proses
penyembuhan luka. Selain itu vitamin C punya peranan penting untuk mencegah
terjadinya infeksi dan perdarahan luka.
Contoh makanan yang perlu diperhatikan untuk penyembuhan luka
1. Protein; terbagi menjadi: nabati dan hewani. Contoh nabati yaitu tempe, tahu,
kacang-kacangan dll. Contoh protein hewani, hati, telur, ayam, udang dll.
2. Vitamin C adalah kacang-kacangan, jeruk, jambu, daun papaya, bayam, tomat,
daun singkong dll

Tata cara pelaksanaan untuk memenuhi nutrisi yang perlu diperhatikan untuk
penyembuhan luka
1. Tingkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan vitamin C
2. Bila mual:
a. Makanlah dengan porsi sedikit tapi sering
b. Sajikan ketika masih hangat
c. Sebelum makan, minum air hangat
d. Hindari makanan dengan berbumbu tajam

TIPS MEMILAH MAKANAN PASCA OPERASI


Secara umum, untuk mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan kondisi
pasien pasca operasi, perlu kita perhatikan tips di bawah ini:
• Makan makanan bergizi, misalnya: nasi, lauk pauk, sayur, susu, buah.
• Konsumsi makanan (lauk-pauk) berprotein tinggi, seperti: daging, ayam, ikan, telor
dan sejenisnya.
• Minum sedikitnya 8-10 gelas per hari.
• Usahakan cukup istirahat.
• Mobilisasi bertahap hingga dapat beraktivitas seperti biasa. Makin cepat makin bagus.
• Mandi seperti biasa, yakni 2 kali dalam sehari.
• Kontrol secara teratur untuk evaluasi luka operasi dan pemeriksaan kondisi tubuh.
• Minum obat sesuai anjuran dokter.

Contoh diet pada macam-macam tindakan pembedahan


a. Diet Untuk Bedah Kantung Empedu dan Kombinasi dengan Abdomino-Perineal
Bedah pada kantung empedu yang dikombinasikan dengan Abdomino-
Perineal, oral feeding biasanya diberikan di awal. Berikut adalah sebuah contoh
jadwal diet yang sederhana:
Hari pertama (hari saat operasi): dipenuhi kebutuhan transfusi dan formula infus yang
cukup.
Hari kedua : ditambah sejumlah kecil cairan (teh, gelatin, dan air jahe) tanpa susu
atau jus buah.
Hari ketiga : cairan, termasuk susu skim dan jus buah boleh diberikan. Pemberian
makanan pembuluh darah melalui infus dilanjutkan, kecuali glukosa dalam air,
ditambah vitamin dapat digantikan dengan bagian dari larutan garam.
Hari keempat : sejumlah kecil campuran cairan yang mengandung tinggi protein
boleh ditambahkan. Pada hari ini 1 liter protein hidrolisat dapat dihilangkan dari
pemberian makanan bagi pembuluh darah.
Hari kelima : jumlah makanan boleh ditingkatkan, setidaknya 70-100 gram. Protein
harus tersedia dalam oral feeding. Pemberian vitamin secara oral sudah bisa
diberikan. Pemberian makan pembuluh darah melalui infus dapat dihentikan.
Hari keenam : Diet makanan biasa sudah bisa diberikan kepada pasien.
Beberapa pasien yang kantung empedunya dioperasi, mungkin lebih merasa nyaman
dengan diet rendah lemak untuk beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan setelah
operasi.
b. Diet Pasca Operasi Anus/Dubur
Operasi dubur hampir sama dengan hemorrhoidectomy, pemberian makan
biasanya dilakukan dalam waktu 24 jam atau sesegera mungkin, bergantung pada
anastesi yang telah diatur. Pengaturan pasca operasi beragam. Beberapa pembedah
lebih suka memberi diet rendah serat, dengan sisa yang terbatas untuk mengurangi
pergerakan isi perut. Hal lain yang diperbolehkan diet normal dan menambah defekasi
yang dibantu dengan minyak mineral. Penggunaan jangka panjang minyak mineral
dapat mengurangi karena menganggu penyerapan beberapa mineral dan vitamin.
c. Diet Pasca Operasi Umum
Diet yang ditentukan untuk pasien yang mempunyai riwayat bedah tulang
atau gigi, atau yang telah mengalami kecelakaan kecil, dapat diberi lebih dulu
program diet yang lebih cepat dibandingkan dengan program diet pasca operasi
gastrointestinal. Secara bertahap, pasien dapat mengkonsumsi diet berupa cairan
penuh pada hari kedua setelah operasi, diet makanan lunak pada hari ketiga, dan diet
makanan biasa pada hari keempat. Kondisi pasien menentukan diet yang akan
dikonsumsi. Yang perlu diperhatikan adalah diet tersebut harus dapat memenuhi
kebutuhan kalori dan protein. Vitamin secara bertahap diberikan sebagai suplemen.
d. Diet Pasca Operasi Mulut dan atau Esofagus
Setelah operasi mulut atau esofagus, pemberian makanan secara parenteral
yang biasanya diberikan pada pasien di awal, dengan pemberian makan dengan
menggunakan tabung. Sejak pasien tinggal di rumah sakit untuk jangka waktu yang
cukup lama, yang paling utama adalah formula diet yang akan diberikan harus
memenuhi kebutuhan semua zat gizi. Kebutuhan cairan dapat dipenuhi secara oral,
jenisnya dapat diperoleh dengan mengencerkan makanan padat, seperti kentang,
daging cincang, sayuran dan buah dengan cara diblender atau disaring dan
ditambahkan cairan.
e. Diet Pasca Patah Tulang dan Trauma Lainnya.
Pasien yang patah tulang memerlukan peningkatan pemecahan protein dalam
pemberian asupan gizi yang baik bagi individu, yang dapat diperburuk kondisinya
hingga menjadi tidak dapat bergerak, hanya mampu beraktivitas di atas kasur saja.
Kehilangan protein (kehilangan nitrogen) dibarengi dengan kehilangan kalium, fosfor
dan sulfur. Perkembangan osteoporosis bertepatan dengan kehilangan kalsium yang
dapat menyebabkan si penderita tidak dapat bergerak. Pengaturan diet patah tulang:
Protein, kalori dan semua zat gizi yang dibutuhkan diperoleh dalam jumlah bebas.
Dibutuhkan sekitar 50 gram protein ditambah 3000 kalori kalori non protein.
Pemindahan cairan dan elektrolit juga dibutuhkan. Jika pasien tidak mampu makan
tetapi membutuhkan sejumlah makanan yang tinggi protein dan tinggi kalori, maka
minuman bisa diberikan diantara waktu makan. Penyembuhan patah tulang yang
kurang baik ketika jaringan telah habis. Protein bebas dalam diet menyokong kalsium
dalam tulang dan membentuk tulang yang baik.

Anda mungkin juga menyukai