I. Problem
1. Data pasien
Nama :Ny.N
Tanggal lahir :06/09/1985
Alamat :Jl.K
Agama :islam
Tanggal masuk ICU : 02desember 2017
Nomor Rekam Medis : 367781
2. Keluhan Utama
- Pasien mengalami tidak bisa mengeluarkan sputum dan lendir air liur yang
tertahan dikarenakan penurunanan keadaran dan tirah baring lama
- Pasien terpasang slang oral (NGT) / Nasal (menggunakan oksigen)
Pasien mengalami gangguan menelan (terpasang OPA)
Cara pemberi makan pasien melalui lewat enteral
- Pasien masih mengalami paralisis
- Pasiensedikit mengalami konstipasi
1
RM NO 12
3. Riwayat Kesehatan
3.1.Riwayat Kesehatan sekarang
Ny.N datang keruangan ICU RS Dr. Moch H.Ansari Saleh Banjarmasin
pada tanggal 02 desember 2017 dengan diagnosa masuk pertama kali
diruangan icu yaitu henti nafas (apneu) dan cardiac arrest, suami pasien
Ny.N mengatakan kalau pasien sebelum dibawa keruangan icu pasien
pada bulan November 2017 menjalani operasi secar setelah menjalani
operasi secar pasien mengalami luka basah pada bagian perut luka post
op secar dan pasien juga mengalami panas kejang selama 2 hari. Saat ini
pasien mengalami penurunan kesadaran dengan tingkat kesadaran
somnolen GCS : E4. V 1 M2, bukan hanya itu pasien tidak bisa
mengeluarkan sputum dan lendir air liur yang tertahan dikarenakan
penurunanan keadaran dan tirah baring lama Pasien juga terpasang slang
oral (NGT) / Nasal (menggunakan oksigen) disertai mengalami
gangguan menelan (terpasang OPA), cara pemberi makan pasien melalui
lewat enteral. Bukan hanya itu pasien juga mengalami paralisis,impaksi,
ileus paralitik dan kenaikan suhu tubuh
3.2. Riwayat Kesehatan dahulu
Sebelumnya pasien pada bulan November menjalani operasi secar luka
operasi secar pada saat itu lukanya basah dan pasien mempunyai riwayat
dm tipe 2.bukan hanya itu pasien saat pertama kali dimasukkan keruangan
icu pasien mengalami henti nafa/apneu dan cardiac arrest.
3.3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Suami pasien mengatakan kalau ibu pasien juga mengalami riwayat
penyakit dm tipe 2
2
RM NO 12
Genogram
Kake Ny.N Nene Ny.N
Menikah
Menikah
Ibu Ny.N Ny.N
Ny.N
Menikah
Tn. F
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Pasien
= Hubungan keturunan
= Hubungan pernikahan
= Tinggal satu rumah
4. Pengkajian
4.1. Pengkajian Primer
4.1.1.Pengkajian Airway
pasien dapat bicara dengan respon verbal √ pasien kesulitan untukbicara
normal
air entry menurun (berkurang)
3
RM NO 12
LOOK :
□ pergerakan dada danperutparadoksial □penggunaan otot nafastambahan
cyanosisperifer □ cyanosissentral
□ apnoe
LISTEN :
Gargling □Snoring □Crowing √ Inspiratorystridor
□Expiratorywheeze □ tidak ada bunyi nafas sama sekali di mulut danhidung
FEEL
√ adaaliranudara □ tidak ada pergerakan (aliran)udara.
4.1.2.Pengkajian Breathing
Look :
√pasienbernafas □ apnoe / pernafasan agonal
□ tidak adatandatrauma □ ada jejas / tandatrauma
Distress nafas
√tidak ada tandadistressnafas □ada tanda umum distresspernafasan
□takipnoe □berkeringat
□ pernafasanperut □ sianosissentral
□penggunaan otot bantunafas
4
RM NO 12
FEEL :
perkusidada √Resonant □Dull □Hyperresonan □Tympanik
deviasitrakea √tidak ada □ada
krepitasi √tidak ada □ada
surgicalemphysema √tidak ada □ada
5
RM NO 12
4.1.3. PengkajianCirculation
LOOK :
warna tangan danjaripasien √kemerahan pucat
CRT √ normal □memanjang
Tingkatkesadaran □baik √menurun
Haluaranurine √normal □poliuria □oliguria □anuria
Edema √tidak ada □ascites □tungkai/kaki □anasarka
Distensivenajugular √tidak ada □ada
perdarahanexternal : √tidak ada □luka,di ……. □ drain,di
……..
perdarahaninternal : √tidak ada □hematemesis □melena
□hematokezia
StripEKG :Sinus Rytem PAWP: (-) PVR :(-) LVSWI :(-)
EKG 12 lead: (-) CVP :(-) SVR :(-)
SVI :(-) CTR:(-) EF :(-
)
6
RM NO 12
LISTEN :
FEEL :
Akral √hangat □dingin □basah/lembab □kering
palpasi nadi sentral dannadiperifer √adanadi □ tidakada rate : 81.x/m
kualitas : √ normal □sangatkuat □lemah
regularity : √reguler □irreguler
equality : √sama □ ada area menurun/ tidak teraba pada.................
4.1.4.Pengkajian Disability
SkorGCS: E4 V 1 M2
Tingkatkesadaran □Consciousness □Confusion □Delirium
√Obtundation □Stupor □Coma
□ Vegetativestate □Akineticmutism □ Locked-
instate
Pupil: ukuran □ Kanan :4mm □ Kiri : 4mm
reaksi terhadap cahaya √ ( +) / (-) √ ( +) / ( -)
NilaiGDS :155mg%
MasalahSSP : tidak √ ya
Daftarobat : □opioid □sedatif □ tidak ada
7
RM NO 12
4.1.5.Pengkajian Exposure
Tingkat kesadaran : somnolen
GCS ; E4. V 1 M2
Temp :36.0
4.2.Pengkajiansekunder
4.2.1. Promosi kesehatan
a. KesehatanUmum:
- Alasan masuk rumah sakit:
Suami pasien mengatakan kalau isterinya mengalami nyeri area abdomen dan juga mengalami
kejang, suami pasien mengatakan kalau pasien sebelumnya menjalani operasi secar setelah
operasi secar makanya keadaan pasien semakinkurang membaik dan terjadi infeksi
RR :25 x/m temp :36.0 c
HR :81 x/m nadi :81 x/m TD :170
SpO2 :100 %
b. Riwayat kesehatan (alergi, imunisasi, penyakit,kecelakaan,dll):
Pasien dahulu mengalami penyakit DM tipe 2 dan post op SC
c. Riwayat pengobatan (obat, obat tradisional,suplemen) : pasien riwayat terapi insulin
d. Kemampuan mengontrolkesehatan:
- Pengetahuan tentang penyakitsaatini : pasien mengetahui tentang penyakit DM
yang diderita
- Harapanterhadapperawatan : suami sangat mengharapkan kesembuhan
istri dengan cara selalu menjenguk pasien motivasi pasien
- Pengetahuantentangkesehatan : suami kurang mengerti masalah penyakit
yang dialami oleh istrinya
- Pengetahuan tentang pengaturan kebutuhan fisik dan kesehatan setelah pulang :-
- Pola hidup (konsumsi alkohol, tembakau, olah raga, aktifitas fisik, hobidll)
Suami mengatakan istrinya jarang melakukan aktivitas olahraga dan tidak mengomsumsi
minuman beralkohol dan tidak merokok.
e. Faktor sosial ekonomi (penghasilan/asuransi kesehatan,dll):
Suami mengatakan asuransi kesehatan ditanggung oleh BPJS yang setiap bulannya iurannya
8
RM NO 12
dibayarkan
9
RM NO 12
4.2.2. NUTRISI
a. Antropometri
1) BB biasanya: 51kg dan BB sekarang: 100 kg
2) Lingkarperut :
3) Lingkarkepala :
4) Lingkardada :
5) Lingkarlenganatas :
6) IMT : 32 kategori gemuk
b. data laboratorium ( misal GDS/ gula darah, bilirubin, BUN, creat,elektrolit)
gdp 173 mg, gds 155 mg _
c. Clinical : (rambut, turgor kulit, membran oral, mukosa bibir, conjungtivaanemis/tidak)
Distribusi rambut rata dan lebat, warna rambut hitam,turgor kulit<3detik,membrane oral
pecah pecah,mukosa bibir kering,congjungtiva tidak anemis
d. Diet : nafsu makan, tipe, kesukaan, jenis, frekuensi makan, jumlah, terakhir kalimakan : -
e. Energy : meliputi kemampuan klien dalam beraktifitas selama di rumahsakit:
Pasien lebih banyak terbaring di tempat tidur (bedres total)
f. Faktor penyebab masalah nutrisi: (kemampuan menelan, mengunyah, gigi palsu,
mual, muntah, diare, alergi makanan, panas dalam perut, batuk/ kontraksi
perut,dll)
Tidak ada kemampuan menelan pasien terpasang NGT untuk memenuhi nutrisinya
g. Penilaian Status Gizi : -
10
RM NO 12
h. Pola asupancairan
Minum Urine 60 cc
Makan Feses
Infus 218 cc Keringat
INTAKE OUTPUT
Metabolisme IWL 42
Cairan NGT
Total intake 218 cc Total output 102cc
11
RM NO 12
c. FungsiIntegument
kulit terlihat kering dan tidak lembab
d. Fungsi Pernafasan
NilaiAGD :
Bantuanoksigenasi :NRM 7 lpm
Tingkatkesadaran :somnolen
TandaWOB :tidak ada
12
RM NO 12
- Pemeriksaanjantung
Inspeksi : tidak terlihat iktus kordis RhytimEKG :sinus rytem
Palpasi :tidak teraba iktus kordis 12 leadEKG :
Perkusi :tidak ada pembesaran jantung
Auskultasi : tidak ada bunyi jantung tambahan S3 & S4
Echokardiografi :
d. Respon Polmunal
1) Penyakitsistem pernafasan :Hipoksia
2) Penggunaan O2, ETT, trakeostomi,ventilator :pasien menggunakan oropharingeal
3) Riwayat paparan partikel, gaya hidup, pekerjaan :.
4) Gangguan pernafasan (dyspnea, batuk ada/tidak, suara nafas, sputum,dll)
Pasien mengalami batuk kadang-kadang, suara napas ronkhi dan memproduksi sputum
Dan adanya secret yang berlebihan
5) Pemeriksaanparu-paru
a) Inspeksi (RR, rhytm, kedalaman nafas/quality, kesimetrisan dada, SpO2,
nasalflaring, otot aksesorius,sianosis)
Dinding dada sebelah kiri dan kanan simteris
Ryhtme regular
Spo 2 100%
b) Palpasi :
Tidak ada edema pada dinding dada paru parus klien
c) Perkusi :
Sonor
d) Auskultasi
Terdapat bunyi tambahan ronkhi
13
RM NO 12
: tidak ada
4)Penginderaan
:tidak ada
c. Communication
1) Bahasa yang digunakan : banjar dan dayak
2) Kesulitan berkomunikasi : suami mengatakan kesulitan berkomunikasi secara langsung
dengan istrinya
4.2.7. Persepsidiri
KONSEP DIRI/ HARGA DIRI
1)Perasaancemas/takut :tidak ada
2) Perasaan putus asa/kehilangan: tidak ada
3) Keinginan untuk mencederai: tidak ada
4) Adanya luka/cacat : tidak ada
4.2.9. Seksualitas
Identitas seksual
1) Masalah/disfungsi seksual : tidak ada
2) Periodemenstruasi: 1 bulan sekali
3) Metode KByangdigunakan : KB
suntik
4) PemeriksaanSADARI
:tidak ada
5)Pemeriksaanpapsmear :tidak pernah
14
RM NO 12
Skor HumptyDumpty :
Skor Ontario Sydney Modified :
f. Gangguan/resiko (komplikasi immobilisasi, jatuh, aspirasi, disfungsi neurovaskuler peripheral,
kondisi hipertensi, pendarahan, hipoglikemia, Sindrome disuse, gayahidup)
Pasien mempunyai risiko aspirasi dengan factor risiko pasien terpasang selang ngt,dan
oropharingeal
Pasien juga mempunyai risiko syndrome disuse dengan factor risiko paralisis
15
RM NO 12
4.2.13. Kenyamanan
a. Kenyamanan/Nyeri
1) Provokes/paliative ( yang menimbulkan/ memperberat nyeri) :(-)
( yang meringankan nyeri ) : (-)
2) Quality (deskripsikualitasnyeri) :(-)
3) Regio(dimanaletaknya) :(-)
4) Scala (skala0-10) :(-)
5)Time (-) □terusmenerus □ kadang kadang/waktutertentu
(□ pagi □siang □sore □ malam)
Pertumbuhan dan perkembangan: tidak terkaji dikarenakan pasien mengalami bed rest total
16
RM NO 12
5 16/01/2018 jam 17.15 pada sekitar jam 17.15 WITA perubahan afterload Penurunan curah
wita tekanan darah pasien menurun jantung (00029)
(87/56mmHg)
nadi perifer pasien tidak teraba
repirasi rate pasien 38 x/menit
CRT >2 detik
SP02: 67% dan terus menurun
III. Hypothesis
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul :
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekresi yang tertahan
2. Risiko aspirasi
3. Resiko sindrom disuse
4. Hipertermia berhubungan dengan penyakit
5. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan afterload
17
RM NO 12
IV. Mechanism
DIABETES MELLITUS
Kegagalan Produksi
Produksi glukagon
insulin berlebih
Risiko
kekurangan Meningkatkan Produksi
volume cairan Gula darah gula dari
lemak dan
protein
Osmolaritas
meningkat
Membuang
Massa tubuh Fatique
Poliuri Polidipsi Poliphagi
nekrosis Kerusakan
Gangguan perfusi integritas kuli
jaringan
Pembedahan: amputasi
18
RM NO 12
V. More info
Tanggal: 10/01/2018
GDP : 385 mg/dl
Tanggal: 11/01/2018
GDP : 286 mg/dl
Tanggal: 12/01/2018
GDP : 173 mg/dl
Tanggal: 06/01/2018
Parameter Hasil Nilai normal
Tanggal: 12/01/2018
Analisa elektrolit
Parameter Hasil Nilai normal
Kalium (K) 2.9 mmol/L 3.50 – 5.00 mmol/L
Natrium (Na) 145 mmol/L 135.0 – 145.0 mmol/L
Chlorida (Cl) 102 mmol/L 96.0 – 106.00 mmol/L
Calsium (Ca) - 1.12 – 1.32 mmol/L
pH - -
MSCTAN :
Tampak lesi hypoclen batas tidak tegas pada white matler lobus occiptalis
Sulci dan gry normal
19
RM NO 12
Kesimpula hasil penelitian : yang dirawat selama masa penelitian yaitu dari 20
Agustus sampai dengan 26 September 2013 adalah 30 responden dengan jumlah
sampel yang dianalisis sebanyak 15 responden untuk kelompok intevens I yaitu
pengaturan posisi dengan rentang waktu 2 jam dan 15 responden untuk kelompok
intervensi II yaitu pengaturan posisi dengan rentang waktu 3 jam. Responden
yang dipilih adalah pasien yang menjalani tirah baring lama dan mengalami risiko
tinggi dan risiko sangat tinggi mengalami dekubitus. Kemudian responden
dilakukan intervensi perubahan posisi secara berkala (setiap 2 jam dan 3 jam)
selama 3 hari. Pada kedua kelompok dilakukan penilaian kondisi kulit apakah
mengalami dekubitus derajat 1 setelah dilakukan pengaturan posisi (postest).
Responden yang dilakukan pengaturan posisi setiap 2 jam mengalami dekubitus
derajat 1 pada punggung yang hanya ditandai dengan peningkatan suhu pada
punggung.Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
AHCPR, 1992 dalam Potter dan Perry, 2006 merekomendasikan penggunaan
jadual tertulis untuk perubahan posisi dan perubahan posisi dilakukan minimal
setiap 2 jam. Dari 15 orang pasien tirah baring lama yang dilakukan perubahan
posisi setiap 2 jam, 14 pasien tidak mengalami dekubitus. Hal ini dapat
disebabkan karena dengan perubahan posisi yang dilakukan secara terus menerus
setiap 2 jam menyebabkan pasien tidak akan mendapatkan penekanan yang lama
pada area tubuh tertekan. Dengan kondisi ini maka pembuluh darah antara tulang
dan tempat tidur pasien tidak akan mengalami penyempitan sehingga jaringan
20
RM NO 12
sekitar dapat memperoleh darah, bahan makanan dan oksigen, yang akhirnya akan
mencegah terjadinya dekubitus. Faktor lain yang mendukung hasil penelitian ini
adalah peneliti tidak hanya melakukan perubahan posisi setiap 2 jam akan tetapi
juga dilakukan perawatan diri pasien dan massage dilakukan 2 kali sehari pada pagi
dan sore hari selama 3 hari pelaksanaan tindakan.
(……………………..) (……………………..)
21
RM NO 12
DO :
RR :25 x/menit
SpO2 :100 %
Pernafasan regular
sputum dalam jumlah yang berlebihan.
Lendir air liur yang berlebihan
suara nafas tambahan stridor
pasien mengalami batuk
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas (kode00031.) b.d mucus berlebihan dan sekresi yang
tertahan
NOC (0410) : Target waktu :
Status pernafasan : kepatenan jalan nafas 1x 4 jam
s
k
o
r
Suara nafas tambahan stridor 3 cukup 4 ringan
(041007)
Akumulasi sputum (041020) 3 cukup 4 ringan
22
RM NO 12
Risiko aspirasi
Factor risiko :
1. Pasien terpasang slang oral (NGT) / Nasal (menggunakan oksigen)
2. Gangguan menelan (terpasang OPA)
3. Pemberian makan enteral
Pencegahan aspirasi
Definisi tujuan :
Indikator NOC
Indikator NOC (kode 1918) Skor Target (kode) Skor Target
23
RM NO 12
24
RM NO 12
Banjarmasin,………Januari 2018
(……………………..) (……………………..)
25
RM NO 12
(……………………..) (……………………..)
26