“ASKEP KELUARGA”
Dengan HIPERTENSI pada Tn.R
Dosen : Nikodemus S.Beda,Ns.,M.Kep
DISUSUN OLEH:
MAKASSAR
2019
1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT karena limpahan
rahmat serta anugerah darinya sehingga kami mampu untuk
merampungkan makalah dengan judul “ ASKEP KELUARGA DENGAN
HIPERTENSI PADA TN.R “. Adapun penulisan makalah ini adalah
sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga
Kami sampaikan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada
setiap pihak yang sudah mendukung kami selama berlangsungnya
pembuatan makalah ini. Penulis sekaligus juga berharap semoga makalah
ini bisa bermanfaat bagi setiap pembaca.
Penyusun
2
VISI DAN MISI STIK STELLA MARIS
MISI :
II
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................... 1
KATA PENGANTAR............................................................................ 2
DAFTAR ISI......................................................................................... 4
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................... 6
C. Tujuan....................................................................................... 6
A. Konsep Keluarga.................................................................... 7
B. Fungsi Keluarga...................................................................... 8
C. Dimensi Dasar Struktur Keluarga........................................... 10
D. Tipe Keluarga.......................................................................... 10
E. Peran Perawat Keluarga......................................................... 11
F. Tingkat Perkembangan dan Pertumbuhan Keluarga ............ 12
G. Tahap Perkembangan Keluarga ............................................ 14
H. Konsep Dasar Hipertensi ....................................................... 16
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan .............................................................................. 39
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 41
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Hipertensi menjadi momok bagi sebagian besar penduduk
dunia termasuk Indonesia. Hal ini karena secara statistik jumlah
penderita yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Berbagai faktor
yang berperan dalam hal ini salah satunya adalah gaya hidup modern.
Pemilihan makanan yang berlemak, kebiasaan aktifitas yang tidak
sehat, merokok, minum kopi serta gaya hidup sedetarian adalah
beberapa hal yang disinyalir sebagai faktor yang berperan terhadap
hipertensi ini. Penyakit ini dapat menjadi akibat dari gaya hidup
modern serta dapat juga sebagai penyebab berbagai penyakit non
infeksi. Hal ini berarti juga menjadi indikator bergesernya dari penyakit
infeksi menuju penyakit non infeksi, yang terlihat dari urutan penyebab
kematian di Indoensia. Untuk lebih mengenal serta mengetahui
penyakit ini, maka kami akan membahas tentang hipertensi.
Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan darah sistolik lebih besar
atau sama dengan 140 mmHg atau peningkatan tekanan darah
diastolik lebih besar atau sama dengan 90 mmHg (Anindya,2009).
Hipertensi menyebabkan meningkatnya resiko terhadap
stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan
ginjal. Tanpa melihat usia atau jenis kelamin, semua orang bisa
terkena hipertensi dan biasanya tanpa ada gejala-gejala sebelumnya.
Hipertensi juga dapat mengakibatkan kerusakan berbagai organ target
seperti otak, jantung,ginjal,aorta,pembulu darah perifer dan retina.
Oleh karena itu, negara Indonesia yang sedang membangun di
segala bidang perlu memperhatikan pendidikan kesehatan
masyarakat untuk mencegah timbulnya penyakit seperti hipertensi,
kardiovaskuler, penyakit degeneratif dan lain-lain, sehingga potensi
bangsa dapat lebih dimanfaatkan untuk proses pembangunan.
Golongan umur 45 tahun ke atas memerlukan tindakan atau program
5
pencegahan yang terarah. Hipertensi perlu dideteksi dini yaitu dengan
pemeriksaan tekanan darah secara berkala, yang dapat dilakukan
pada waktu check-up kesehatan atau saat periksa ke dokter.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi hipertensi ?
2. Apakah etiologi/ faktor pencetus hipertensi ?
3. Apakah manifestasi klinis hipertensi ?
4. Apakah pemeriksaan penunjang pada hipertensi ?
5. Apakah penatalaksanaan klien dengan hipertensi ?
6. Apa sajakah komplikasi dari hipertensi ?
7. Apakah asuhan keperawatan pasien dengan hipertensi ?
C. Tujuan
Tujuan Umum
Menjelaskan pengertian dan asuhan keperawatan pada klien dengan
gangguan hipertensi.
Tujuan Khusus
1. Mengetahui dan memahami definisi hipertensi.
2. Mengetahui dan memahami etiologi/ faktor pencetus hipertensi.
3. Menyebutkan dan memahami manifestasi klinis hipertensi.
4. Mengetahui dan memahami pemeriksaan penunjang pada
hipertensi.
5. Mengetahui dan memahami penatalaksanaan klien dengan
hipertensi.
6. Mengetahui dan memahami komplikasi dari hipertensi.
7. Menjelaskan asuhan keperawatan pasien dengan hipertensi.
6
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. KONSEP KELUARGA
1. Definisi keluarga
a) Friedman (1998)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup
bersama dengan keterikatan aturan dan emosional serta
individual memepunyai peran masing-masing yang
merupakan bagian dari keluarga.
b) Sayekti (1994)
Keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas
dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis
yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang
perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak,
baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalamsebuah
rumah tangga.
c) Sumardjan (1993)
Keluarga adalah sekelompok manusia yang para warganya ter
ikat dengan jalur keturunan.
d) Burgess dan Locke (1992)
Keluarga adalah unit sosial terkecil dari individu-individu yang
diikat oleh perkawinan (suami-istri), darah atau adopsi (orang
tua-anak), dan dalam kasus keluarga luas terlihat adanya
nenek atau kakek dengan cucu.
e)Reisner (1980)
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang
atau lebih yang masing masing mempunyai hubungan
kekerabatan yang terdiri dari bapak,ibu,adik,kakak,kakek, dan
nenek.
7
f) Sperdley dan Allender (1996)
Keluarga adalah satu atau lebih individu yang tinggal
barsama,sehingga mempunyai ikatan emosional dan
mengembangkan dalam intelerasi social,peran dan tugas.
B. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi keluarga menurut Fridmman (1986)
1) Fungsi afektif
Fugsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal
keluarga yang merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi
aktif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial.
Anggota keluarga mengembangkan gambaran dirinnya yang
positif, peranan yang dmiliki dengan baik dan penuh rasa
kasih sayang
2) Fungsi social
Fungsi social yaitu proses perkembangan dan perubahan
yang dilalui individu dan menghasilkan interaksi social dan
melaksanakan perannya dalam lingkungan social. Keluarga
merupakan tempat individu melakukan sosialisasi dimana
anggota keluarga belajar disiplin norma keluarga, perilaku
melalui interaksi dalam keluarga. Selanjutnya individu
maupun keluarga berperan didalam masyarakat.
3) Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan
keturunan dan menambah sumber daya manusia.
4) Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi
kebutuhan seluruh anggota keluarga seperti memenuhi
kebutuhan makanan, pakaian, dan tempat tinggal dan lain-
lain.
5) Fungsi perawatan kesehatan
8
Yaitu memenuhi kebutuhan keluarga untuk melaksanakan
praktek asuhan kesehatan ,yaitu untuk mencegah terjadinya
gangguan kesehatan dan atau merawat anggota keluarga
yang sakit. Keluarga juga berperanan menyediakan
makanan, pakaian, perlindungan dan asuhan
kesehatan/keperawatan atau pemeliharaan kesehatan yang
mempengaruhi status kesehatan individu dan keluarga.
(Zaidin Ali, 1999).
b. Fungsi keluarga nenurut Allender(1998)
1) Affection
a) Menciptakan suasana persaudaraan atau menjaga
perasaan
b) Mengembangkan kehidupan sexual dan kebutuhan
sexual.
2) Security and acceptance
a) Mempertahankan kebutuhan fisik
b) Menerima individu sebagai anggota keluarga
3) Identity and satisfaction
a) Mempertahankan motivasi
b) Mengembangkan peran dan self image
c) Mengidentifikasi tingkat social dan kepuasan aktifitas
4) Affiliation and companionship
a) Mengembangkan pola komunikasi
b) Mempertahankan hubungan yang harmonis
5) Socialization
a) Mengenal kultur (nilai dan prilaku)
b) Aturan atau pedoman hubungan internal dan eksternal
c) Melepas anggota
6) Controls
a) Mempertahankan control social
b) Adanya pembagian kerja
9
c) Penempatan dan menggunakan sumber daya yang
ada
C. DIMENSI DASAR STRUKTUR KELUARGA
Menurut Friedman (1998) struktur keluarga terdiri atas:
1) Pola dan proses komunikasi
Pola interaksi keluarga yang berfungsi:
a) Bersifat terbuka dan jujur
b) Selalu menyelesaikan konflik keluarga
c) Berpikiran positif
d) Tidak mengulang-ulang isu dan pendapat sendiri
2) Struktur peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai
dengan posisi social yang diberikan.
3) Struktur kekuatan
Kekuatan merupakan kemampuan (potensial dan aktual) dari
individu untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk
merubah perilaku orang lain kearah positif.
4) Nilai – nilai keluarga
Nilai merupakan suatu system, sikap dan kepercayaan yang
secara sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga
dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu
pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan.
Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat
berdasarkan system nilai dalam keluarga.
Budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat
dipelajari, dibagi, dan ditularkan dengan tujuan untuk
menyelesaikan masalah.
10
Keluarga yang terdiri dari dari orang tua dan anak yang
masih menjadi tanggungan dan tinggal dalam satu rumah
terpisah dari sanak keluarga lainnya.
2) Extended Famly
Keluarga yang terdiri dari satu atau dua keluarga inti yang
tinggal dalam satu rumah dan saling menunjang satu sama
lainnya.
3) Single Parent family
Keluarga yang dikepalai oleh satu kepla keluarga dan hidup
bersama dengan anak-anak yang masih bergantung
padanya.
4) Nuclear dyatd
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak,
tinggal dalam satu keluarga yang sama.
5) Recontinuened atau Blended family
Keluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan dan
masing-masing membawa anak dari hasil perkawinan
terdahulu.
6) Tree Generation family
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yaitu kakek, nenek,
bapak, ibu tinggal dalam satu rumah.
7) Single Adult Living Alone
Kelaurga terdiri dari seorang dewasa yang hidup dalam
rumahnya
8) Middle Age atau Ederly Coople
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri usia
pertengahan.
11
d) Perawat sebagai pengawas kesehatan
e) Perawat sebagai konsultan
f) Perawat sebagai kolaborasi
g) Perawat sebagai fasilitator
h) Perawat sebagai penemu kasus
i) Perawat sebagai modifikasi lingkungan
12
pertumbuhan yang cepat. Hormon yang berpengaruh
terutama adalah hormon pertumbuhan somatotropin yang
dikeluarkan oleh kelenjar pituitari.
Selain itu kelenjar tiroid juga menghasilkan kelenjar tiroksin
yang berguna untuk metabolisme serta maturasi tulang,
gigi, dan otak.
c. Faktor lingkungan
Faktor kelompok yang dapat berpengaruh dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu pranatal, kelahiran, dan pascanatal.
d. Faktor prenatal
1) Gizi, nutrisi ibu hamil akan mempengaruhi pertumbuhan
janin, terutama selama trimester akhir kehamilan
2) Mekanis, posisi janin yang abnormal dalam kandungan
dapat menyebabkan kelainan conginetal, misalnya club
foot
3) Toksin, zat kimia, radiasi
4) Kelainan endokrin
5) Infeksi TORCH atau penyakit menular seks
6) Kelainan imunologi,
7) Psikologis ibu
e. Faktor kelahiran
Riwayat kelahiran dengan vakum ekstraksi atau forcep dapat
menyebabkan trauma kepala pada bayi sehingga beresiko
terjadinya kerusakan jaringan otak.
f. Faktor pascanatal
Seperti lainnya pada masa prenatal, faktor yang
berpengaruh terhadap TUMBANG anak adalah gizi, penyakit
kronis/ kelainan konginetal, lingkungan fisik dan kimia,
psikologis, endokrin, sosioekonomi, lingkungan pengasuhan,
stimulasi, dan obat-obatan
13
G. TERDAPAT DELAPAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
MENURUT FRIEDMAN, (1998)
a) Tahap I
Merupakan kelaurga pemula (juga termasuk pasangan menikah
atau tahap pernikhan). Tugas keluarga tahap ini adalah:
1) Membangun perkawinan yang saling memuaskan
2) Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis
3) Keluarga berencana / KB (keputusan tetntang kedudukan
sebagai orang tua )
b) Tahap II
Merupakan keluarga yang sedang mengasuh anak (anak tertua
adalah bayi sampai umur 30 bulan). Tugas keluarga tahap
adalah:
1) Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang
mantap (mengintegrasikan ).
2) Rekontruksi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan
dan kebutuhan anggota keluarga.
3) Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan
menambah peran orang tua, kakek dan nenek.
c) Tahap III
Merupakan keluarga dengan anak usia prasekolah (anak
tertua berumur 2-6 tahun ). Tugas keluarga tahap ini adalah:
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah
2) Mensosialisasikan anak
3) Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap
memenuhi kebutuhan anak-anak lain.
4) Mempertahan hubungan hubungan yang sehat dalam
keluarga ( hubungan perkawinan dan hubungan orang tua
dan anak) dan diluar keluarga (keluarga besar dan
komunitas).
d) Tahap IV
14
Keluarga dengan anak usia sekolah ( anak tertua berumur 6
hingga 13 tahun ). Tugas keluarga tahap ini adalah :
1) Mensosialisasikan anak-anak termasuk meningkatkan
prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan
teman sebaya yang sehat.
2) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
3) Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga.
e) Tahap V
Keluarga dengan anak remaja ( anak tertua berumur 13 hingga
20 tahun ). Tugas keluarga ini adalah :
1) Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggungjawab ketika
remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri.
2) Memfokuskan kembali hubungan perkawinan.
3) Berkormunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak –
anak.
f) Tahap VI
Merupakan keluarga yang siap melepas anak usia dewasa
muda (mencakup anak pertama sampai anak terakhir yang
meninggalkan rumah). Tugas keluarga tahap ini adalah:
1) Memperluas siklus keluarga dengan memasukan anggota
keluarga baru yang didapatkan melalui perkawinan anak –
anak.
2) Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan
kembali hubungan perkawinan.
3) Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami
maupun istri.
g) Tahap VII
Merupakan tahapan keluarga denga orang tuan usia
pertengahan (tanpa jabatan, penisiunan). Tugas keluarga ini
adalah:
1) Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan.
15
2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh
arti dengan para orang tua lansia dan anak-anak.
3) Memperkokoh hubungan perkawinan
h) Tahap VIII
Keluarga dalam masa pensiunan dan lansia ( juga menunjuk
kepada keluarga yang berusia lanjut atau pension hingga
pasangan meninggal dunia ). Tugas keluarga tahap ini adalah :
1) Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
2) Menyesuaikan terhadap terhadap pendapatan yang
menurun
3) Mempertahankan hubungan perkawinan
4) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
5) Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
6) Meneruskan untuk memahami eksisitensi mereka
(penelaahan dan integrasi hidup).
16
berelaksasi (diastolik). Tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg
didefinisikan sebagai "normal". Pada tekanan darah tinggi, biasanya
terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Hipertensi biasanya
terjadi pada tekanan darah 140/90 mmHg atau ke atas, diukur di
kedua lengan tiga kali dalam jangka beberapa minggu.
2. Etiologi Hipertensi
Berdasarkan penyebabnya, Hipertensi dapat digolongkan menjadi
2 yaitu :
2. Hipertensi sekunder
17
2. Terjadi penebalan dan kekakuan pada dinding arteri akibat usia
lanjut. Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku,
sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung
memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada
setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang
sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan.
3. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan
meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat
kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang
sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam
tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat.
18
berkepanjangan, dapat mengakibatkan tekanan darah menetap tinggi.
Walaupun hal ini belum terbukti, akan tetapi angka kejadian di
masyarakat perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan di pedesaan.
Hal ini dapat dihubungkan dengan pengaruh stress yang dialami
kelompok masyarakat yang tinggal di kota.
19
4) Kalium serum : hipokalemia dapat mengindikasikan adanya
aldosteron utama (penyebab) atau menjadi efek samping terapi
diuretik.
5) Kalsium serum : peningkatan kadar kalsium serum dapat
meningkatkan hipertensi.
6) Kolesterol dan trigeliserida serum : peningkatan kadar dapat
mengindikasikan pencetus untuk/adanya pembentukan plak
ateromatosa (efek kardiofaskuler)
7) Pemeriksaan tiroid : hipertiroidisme dapat mengakibatkan
vasikonstriksi dan hipertensi.
8) Kadar aldosteron urin dan serum : untuk menguji
aldosteronisme primer (penyebab).
9) Urinalisa : darah, protein dan glukosa mengisyaratkan disfungsi
ginjal dan atau adanya diabetes.
10)VMA urin (metabolit katekolamin) : kenaikan dapat
mengindikasikan adanya feokomositoma (penyebab); VMA urin
24 jam dapat digunakan untuk pengkajian feokromositoma bila
hipertensi hilang timbul.
11)Asam urat: hiperurisemia telah menjadi implikasi sebagai faktor
resiko terjadinya hipertensi.
12)Steroid urin : kenaikan dapat mengindikasikan
hiperadrenalisme, feokromositoma atau disfungsi ptuitari,
sindrom Cushing’s; kadar renin dapat juga meningkat.
13)IVP : dapat mengidentifikasi penyebab hipertensi, seperti
penyakit parenkim ginjal, batu ginjal dan ureter.
14)Foto dada : dapat menunjukkan obstruksi kalsifikasi pada area
katub; deposit pada dan/ EKG atau takik aorta; perbesaran
jantung.
15)CT scan : mengkaji tumor serebral, CSV, ensevalopati, atau
feokromositoma.
20
16)EKG: dapat menunjukkan perbesaran jantung, pola regangan,
gangguan konduksi. Catatan : Luas, peninggian gelombang P
adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.
5. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Non Farmakologis.
1) Diet, Pembatasan atau pengurangan konsumsi garam.
Penurunan BB dapat menurunkan tekanan darah dibarengi
dengan penurunan aktivitas rennin dalam plasma dan
kadar aldosteron dalam plasma.
2) Aktivitas, Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan
dan disesuaikan dengan batasan medis dan sesuai dengan
kemampuan seperti berjalan ,jogging, bersepeda atau
berenang.
b. Penatalaksanaan Farmakologis
Secara garis besar terdapat bebrapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu:
1. Mempunyai efektivitas yang tinggi.
2. Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau
minimal.
3. Memungkinkan penggunaan obat secara oral.
4. Tidak menimbulakn intoleransi.
5. Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien.
6. Memungkinkan penggunaan jangka panjang.
Golongan obat - obatan yang diberikan pada klien dengan
hipertensi seperti golongan diuretic, golongan betabloker,
golongan antagonis kalsium,golongan penghambat konversi
rennin angitensin.
6. Komplikasi
Organ organ tubuh sering terserang akibat hipertensi anatara lain
mata berupa perdarahan retina bahkan gangguan penglihatan
21
sampai kebutaan,gagal jantung, gagal ginjal, pecahnya pembuluh
darah otak
22
BAB III
TINJAUAN KASUS
Contoh Kasus
Ny.N (40th) istri dari Tn.R (41th) mempunyai tiga orang anak Nn.
M (18th) lulus SMA, An.N (14 th) sekolah SMP dan seorang laki-laki
An.A (8 th) bersekolah di SD. Dalam keluarga Tn.R salah satu anggota
keluarga, yaitu dia sendiri menderita penyakit Hipertensi. Pasien nampak
lemas dan mengeluh pusing.penyakit hipetensi telah 5 tahun dideritanya.
1 tahun yang lalu pasien pernah MRS karena pingsan dan di diagnosa
penyakit yang sama dan ibu Tn.R juga memiliki riwayat penyakit yang
sama. Untuk mengatasi masalah tersebut, keluarga Tn.R hanya
membiarkan saja di rumah karena menurutnya masih bisa di tangani
dirumah, dengan mengkonsumsi jus timun.kecuali bila sakit tidak
berkurang barulah ia ke Rumah sakit dengan menggunakan fasilitas
BPJS. Keluarga merawat Tn.R sendiri dengan berbekal pengetahuan
seadanya, keluarga hanya membantu dalam memenuhi aktifitas sehari-
hari .Keluarga Tn.A termasuk keluarga yang kurang memperhatikan
kesehatan, meskipun mereka mengaku pernah ke dokter tapi jika hanya
ada keadaan yang sangat berbahaya dan Tn.R juga jarang
memeriksakan tekanan darah meskipun pernah ada riwayat MRS karena
Hipertensi sebelumnya.
23
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.R
DENGAN MASALAH HIPERTENSI
B. Komposisi Keluarga
Nama Umur IMUNISASI BALITA
N (initial L P Agam Pen Pekerja Hu Ke HEP B DPT POLIO C
o ) a d an b t C A
G M
1 Ny.N 41 Islam D3 IRT Istri 1 2 3 1 2 3 1 2 3 4
2 Nn.M 18 Islam SM Mahasi An Lengkap
A swa ak
3 An.A 14 Islam SM Pelajar An Lengkap
P ak
4 An.A 8 Islam SD Murid An Lengkap
ak
C. Genogram
24
Keterangan :
GI :Kedua orang tua Tn.R dan Ny.N masih hidup
G II :Tn.R anak bungsu dari 3 bersaudara sedangkan Ny.N
adalah anak kedua dari 4 bersaudara
G III :Tn.R mempunya 3 orang anak
D. Tipe Keluarga
1. Tipe Keluarga : Tipe keluarga Tn.R adalah
keluarga inti (nuclear family)yang terdiri dari suami, istri,
dan 3 orang anak
2. Masalah yang terjadi dalam keluarga terkait tipe tersebut :
KK mengatakan sampai saat ini tidak ada masalah terkait
dengan tipe keluarga
E. Suku Bangsa
1. Asal suku bangsa: KK mengatakan mereka berasal dari
suku Makassar begitupun dengan IK
2. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan :
KK mengatakan tidak ada pengaruh antara budaya
dengan keadaan kesehatan sekarang
25
1. Agama Keluarga :
KK mengatakan mengannut ajaran agama Islam
2. Kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan :
KK mengatakan masalah kesehatan yang dialami
keluarga bukan karena kebudayaan tetapi karena
kebiasaan dan pola hidup yang kurang dijaga dengan
baik.
26
KK mengatakan saat waktu liburan atau luang, keluarganya
menghabiskan waktu di rumah bersama atau sesekali
mengunjungi tempat rekreasi .
27
mengatakan AK3 pernah menderita thypoid, dan demam
selama 3 hari, karena belum ada perbaikan maka IK
memutuskan untuk memeriksakannya ke rumah sakit
2. Riwayat penyakit keturunan
KK mengatakan dalam keluarga mereka, ibu dari KK
menderita Hipertensi.
3. Riwayat kesehatan masing-masing keluarga
28
III. DATA LINGKUNGAN
A. Karakteristik Rumah
1. Luas rumah
KK mengatakan luas rumah 10 x 15 m2
2. Tipe rumah
Rumah Permanen
3. Kepemilikan
KK mengatakan rumah yang ditinggali adalah milik sendiri
4. Jumlah dan ratio kamar/ruangan
KK mengatakan ada 4 ruangan dan 3 kamar tidur
5. Ventilasi/jendela
KK mengatakan semua kamar memiliki jendela
6. Pemanfaatan ruangan
KK mengatakan 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 ruang
dapur, 1 ruang garasi, dan 3 kamar tidur.
7. Septic-tank (letak/jarak)
KK mengatakan jarak septic tank dengan sumur < 10
meter
8. Sumber air minum
KK mengatakan sumber air minum berasal dari air ledeng
PDAM
9. Kamar mandi/WC
KK mengatakan mereka mempunyai WC pribadi
10. Sampah dan limbah rumah tangga
KK mengatakan membuang sampah di TPS rumah
kemudian diangkut oleh mobil kebersihan.
11. Kebersihan lingkungan
Tampak lingkungan pekarangan bersih
29
1. Kebiasaan
KK mengatakan bila ada kegiatan di area kompleks, maka
ia akan ikut mempersiapkan acara bersama tetangga
dengan saling gotong royong.
2. Aturan/kesepakatan
KK mengatakan apabila ada peraturan yang ada
dilingkungannya, biasanya berdasarkan kesepakatan yang
telah dibicarakan bersama warga
3. Budaya
IK mengatakan lingkungan tempat tinggal mereka
mayoritas suku Makassar dan selalu bergotong royong
bersama bila ada kegiatan.
C. Mobilitas Geografis Keluarga
KK mengatakan ia adalah penduduk asli daerah tempat
tinggal /menetap di tempat tinggalnya saat ini
D. Sistem Pendukung Keluarga
IK mengatakan memiliki suami yang mempunyai pekerjaan
tetap sehingga dapat menafkahi keluarga
30
D. Nilai dan Norma Keluarga
IK mengatakan dalam keluarga mereka selalu saling
menghargai satu sama lain, apabila ada pertengkaran dan
perbedaan pendapat.mereka akan saling menguatkan
V. FUNGSI KELUARGA
A. Fungsi Afektif
IK mengatakan ia dan suami serta anak-anaknya saling
menyayangi satu sama lain dan saling menghargai , apabila
ada persoalan mereka akan saling menguatkan
B. Fungsi Sosialisasi
1. Kerukunan hidup dalam keluarga
IK mengatakan ia dan suami beserta anak-anaknya selalu
hidup rukun dan damai. Apabila ada masalah dalam
keluarga akan dibicarakan bersama dan selalu mencari
solusi bersama
2. Interaksi dan hubungan dalam keluarga
KK mengatakan selalu melakukan interaksi dengan baik
dan berkomunikasi satu sama lain agar terjadi hubungan
yang baik.
3. Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan
keputusan
IK mengatakan yang dominan mengambil keputusan
dalam keluarga adalah suaminya, akan tetapi sebelum
memutuskan sesuatu di musyawarahkan terlebih dahulu.
31
5. Partisipasi dalam kegiatan sosial
KK mengatakan rutin mengikuti kegiatan kerja bakti
bersama di lingkungan rumahnya
32
KK mengatakan memanfaatkan pekarangan rumah untuk
menanam tanaman obat , sayuran, buah-buahan dan
umbi-umbian. Setiap hari IK membukan jendela sebagai
untuk pertukaran udara agar ruangan lebih segar.
5. Memanfaatkan Fasilitas kesehatan
KK mengatakan memeriksakan kesehatan dirinya dan
keluarga di puskesmas atau rumah sakit. Bila ada anggota
keluarga yang sedang sakit biasanya hanya di rawat
sendiri tetapi bila sudah beberapa hari tidak ada perbaikan
maka akan segera dibawa ke rumah sakit.KK mengatakan
jarak antara rumah dan rumah sakit kurang lebih 5 km dan
semua anghota keluarga memeliki jaminan kesehatan
BPJS
D. Fungsi Reproduksi
1. Perencanaan jumlah anak
IK mengatakan belum ingin menambah anak lagi . IK
mengatakan sudah memiliki 3 orang anak dan dirasa
sudah cukup.
E. Fungsi Ekonomi
1. Upaya pemenuhan sandang - pangan
IK mengatakan kebutuhan keluarga diatur oleh dirinya
dimana penghasilan yang diperoleh dari suami dan
penghasilan IK sendiri. IK mengatakan keluarga dapat
memenuhi kebutuhan makan 3 kali sehari beserta sandang
dan pangan lainnya.
33
2. Pemanfaatan sumber di masyarakat
IK mengatakan memanfaatkan fasilitas yang ada
dimasyarakat seperti pasar dan swalayan untuk membeli
kebutuhan anggota keluarga setiap hari. IK juga
mengatakan memanfaatkan layanan kesehatan untuk
memeriksakan kesehatan keluarga.
34
B. Upaya lain
IK mengatakan keluarga rajin mengkonsumsi buah-buahan
misalnya pisang dan papaya.
35
36
IX. Pemeriksaan Fisik Seluruh Anggota Keluarga
2 Kesadaran Compos Mentis Compos Mentis Compos Mentis Compos Mentis Compos Mentis
Tanda Tanda
Vital 110/70 mmHg 100/70 mmHg 100/70 mmHg
150/90 mmHg 110/70 mmHg
a. Tekanan 64 x/mnt 62 x/mnt 64 x/mnt
3 Darah 78 x/mnt 68 x/mnt
36,50C 360C 360C
b. Nadi 0
37 C 0
36 C
c. Suhu 20 x/mnt 18 x/mnt 24 x/mnt
d. Respirasi 22 x/mnt 20 x/mnt
4 Keadaan
Umum :
17
BB 90kg 50 kg 45 kg 40 kg 32 kg
2 Kepala :
Rambut - Ikal, hitam, - Lurus, hitam, - Lurus, hitam, -Lurus, hitam -Lurus,hitam
dan bersih halus dan halus dan halus dan bersih halus dan
bersih bersih bersih
18
Mulut penciuman baik penciuman baik
mulut bersih
- mulut bersih, mulut bersih
mukosa - mulut bersih,
lembab, lidah mukosa - mulut bersih
bersih, gigi lembab, lidah
Telinga cukup. bersih, gigi
cukup.
- Pendengaran
- - Pendengaran baik, serumen
Pendengaran baik, serumen (+)
- Pendengaran
baik, serumen - Pendengaran (-)
baik, serumen
(-) baik, serumen
(-)
(-)
3 Leher
JVP Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
19
Kelenjar Tiroid vena jugularis vena jugularis vena jugularis vena jugularis vena jugularis
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan pembengkakan pembengkakan pembengkakan pembengkakan
4 Dada
Mamae
Inspeksi - Tidak ada - Tidak ada - Tidak ada - Tidak ada
pembengkakan pembengkakan pembengkakan pembengkakan
,simetris antara ,simetris antara ,simetris antara ,simetris antara
kiri dan kanan kiri dan kanan kiri dan kanan kiri dan kanan
Palpasi
- Tidak ada - Tidak ada - Tidak ada - Tidak ada
pembengkakan pembengkakan pembengkakan pembengkakan
Paru - Saat
- Saat - Saat - Saat bernafas bernafas tidak
20
Inspeksi bernafas tidak bernafas tidak tidak - Saat bernafas menggunakan
menggunakan menggunakan menggunakan tidak otot bantuan
otot bantuan otot bantuan otot bantuan menggunakan pernafasan.
pernafasan. pernafasan. pernafasan. otot bantuan
pernafasan.
Palpasi
- Tidak ada
- Tidak ada - Tidak ada - Tidak ada - Tidak ada bengkak,lesi
bengkak, lesi bengkak, lesi bengkak,lesi (-) bengkak,lesi (-) (-)
(-) (-)
Perkusi
- Tidak ada
- Tidak ada - Tidak ada - Tidak ada - Tidak ada penimbunan
penimbunan penimbunan penimbunan penimbunan cairan
cairan cairan cairan cairan
Auskultasi
- Bunyi nafas - Bunyi nafas - Bunyi nafas - Bunyi nafas
vesikuler, RR vesikuler, RR vesikuler, RR - Bunyi nafas vesikuler, RR
normal normal normal vesikuler, RR normal
21
normal
5 Abdomen
Inspeksi - Simetris, - Simetris, - Simetris, - Simetris, - Simetris,
warna warna warna normal, warna normal, warna
normal,asites normal,asites asites (-) asites (-) normal, asites
(-) (-) (-)
Palpasi
- Tidak ada - Tidak ada - Tidak
- Tidak ada - Tidak ada nyeri tekan, nyeri tekan, ada nyeri
nyeri tekan, nyeri tekan, tidak ada tidak ada tekan, tidak
tidak ada tidak ada benjolan benjolan ada
benjolan benjolan benjolan
Auskultasi
22
(+) pada - Organ
abdomen pada abdomen
- Organ normal normal
- Organ pada pada
abdomen abdomen
- Organ pada
normal normal
abdomen
normal
6 Genetalia - - - - -
7 Eksremitas atas
dan bawah
Inspeksi
- Berfungsi - Berfungsi - Berfungsi - Berfungsi - Berfungsi
dengan baik dengan baik dengan baik dengan baik dengan baik
- Reflek
Perkusi - Reflek - Reflek - Reflek - Reflek
patella (+)
patella (+) patella (+) patella (+) patella (+)
23
24
A. ANALISA DATA
N DATA PROBLEM
O
Data objektif :
N :78 x/mnt
S : 370C
2 R : 22 x/mnt
Data subyektif :
25
KK mengatakan bahwa
sering makan daging Defisiensi pengetahuan
IK mengatakan tidak tahu (00126)
secara rinci tentang
penyakitnya dan ia tidak
tahu pasti tentang
penyebab tanda dan gejala
Data obyektif :
TD : 150/90 mmHg
N :78 x/mnt
S : 370C
R : 22 x/mnt
Data Subyektif :
KKmengatakan bahwa
dirinya tidak mengontrol
kesehatannya secara
teratur ke dokter Ketidakefektifan manajemen
26
KK mengatakan tidak tahu kesehatan keluarga (00080)
tentang komplikasi
penyakitnya
Data obyektif :
TD : 150/90 mmHg
N :78 x/mnt
S : 370C
R : 22 x/mnt
B. SKORING
1. Nyeri akut
KRITERIA SKOR Hasil BOBOT Pembenaran
Skoring
27
keadaan hipertensi sudah 5
sejahtera Tahun
TTV
TD : 150/90 mmHg
KEMUNGKINAN
MASALAH DAPAT
KK mengatakan
DIUBAH
penghasilan dalam
2
1. Dengan Mudah 1 bulan + 7 juta
2
2. Hanya Sebagian 2/2 x 2 = 2 KK mengalami
1
3. Tidak dapat hipertensi sudah 5
0
Tahun
KK mengatakan
memiliki BPJS
KK mengatakan
bila leher terasa
tegang ia akan
mengkonsumsi jus
timun
POTENSIAL KK mengatakan
MASALAH DAPAT penghasilan dalam
DICEGAH 1 bulan + 7 juta
3 1 KK mengalami
1. Tinggi
2 hipertensi sudah 5
2. Cukup
28
3. Rendah 1 3/3 x 1 = 1 Tahun
KK mengatakan
memiliki BPJS
KK mengatakan
bila leher terasa
tegang ia akan
mengkonsumsi jus
MENONJOLNYA KK mengalami
MASALAH hipertensi sudah 5
Tahun
1. Masalah berat,
2 1 KK mengeluh sakit
harus segera
kepala
ditangani 2/2x 1 = 1
1 TTV
2. Ada masalah, tapi
TD : 150/90 mmHg
tidak perlu segera
0
ditangani
3. Masalah tidak
dirasakan
29
2. Defisiensi pengetahuan
KRITERIA SKOR Hasil BOBOT Pembenaran
Skoring
30
dilakukan. Dan
merekapun sudah
memiliki tiga orang
anak.
MENONJOLNYA
MASALAH
1. Masalah berat,
2 2/2 x 1 = 1 1 Masalah memang
harus segera
perlu ditangani. tapi
ditangani
1 sifat masalah ini tidak
2. Ada masalah, tapi
gawat, dan bisa
tidak perlu segera
0 diselesaikan secara
ditangani
bertahap.
3. Masalah tidak
dirasakan
4 1/3
31
SIFAT MASALAH Ancaman kesehatan
3 1 yang memerlukan
1. Tidak sehat 3/3 x 1 = 1
2 tindakan yang cepat
2. Ancaman
1 dan tepat untuk
kesehatan
menghindari bahaya
3. Krisis atau
leih lanjut
keadaan
sejahtera
KEMUNGKINAN Hanya sebagian
MASALAH DAPAT sumber dan tindakan
DIUBAH untuk memecahkan
2 2 masalah dapat
1. Dengan Mudah
1 dijangkau oleh
2. Hanya Sebagian 1/2 x 2 = 1
0 keluarga, tetapi
3. Tidak dapat
memerlukan
kesadaran yang kuat
dalam waktu yang
cukup lama
MENONJOLNYA
MASALAH
32
1. Masalah berat, 2/2 x 1 = 1 Masalh berat harus
harus segera 2 1 ditangani.
ditangani Keluarganya
2. Ada masalah, tapi 1 menyadari dan perlu
tidak perlu segera segera mengatasi
ditangani 0 masalah tersebut
3. Masalah tidak
dirasakan
3 2/3
33
tindakan nyeri secara
Domain 4 : pengetahuan keperawatan 3 x 24 komprehensif
tentang kesehatan dan jam diharapkan : 2. Ajarklan prinsip-
perilaku Outcomes: Kontrol prinsip manajemen
Kelas : perilaku sehat Nyeri nyeri
Data subyektif : Kriteri hasil : 3. Ajarkan penggunaan
tehnik non
KK mengatakan selalu Menggunakan
farmakologi
sakit kepala dan tindakan
4. Berikan informasi
tegang leher pengurangan nyeri
nyeri, penyebab
KK mengatakan sudah tanpa analgesic
nyeri, dan antisipasi
sekitar 5 tahun Melaporkan nyeri
nyeri
mengalami hipertensi terkontrol
5. Evaluasi kefektifan
KK mengatakan Mengenali apa
dari tindakan
tekanan darah saat yang terkait gejala
pengontrol nyeri
pemeriksaan terakhir nyeri
adalah 150/90 mmHg
Data objektif :
N :78 x/mnt
S : 370C
R : 22 x/mnt
34
(nyeri sedang)
35
Data pemeriksaan fisik pengobatan penyebab
Tn.R hipertensi hipertensi
Pasien dan 6. Berikan informasi
TD : 150/90 mmHg keluarga mamp[u kepada keluarga
melaksanakan klien mengenai
N :78 x/mnt
prosedur yang perkembangan
S : 370C dijelaskan secara klien
benar 7. Edukasi pasien
R : 22 x/mnt
Pasien dan mengenai tanda
Nyeri (+) pada tengkuk keluarga mampu dan gejala yang
dan kepala, skala 4 menjelaskan harus dilaporkan
(nyeri sedang) kembali apa yang kepada petugas
dijelaskan perawat. kesehatan.
36
Data Subyektif : ineffective meningkatkan
nilai, minat, dan
KKmengatakan bahwa Kriteria Hasil :
tujuan keluarga
dirinya tidak
Kualitas hidup 4. Bantu anggota
mengontrol
meningkat keluarga dalam
kesehatannya secara
Mampu mengatasi mengkalrifikasi
teratur ke dokter
masalah kesehatan apa yang mereka
KK mengatakan tidak
keluarga harapkan dan
tahu tentang komplikasi
Mampu butuhkan satu
penyakitnya
meningkatkan dengan lainnya
Data obyektif : komunikasi 5. Berikan informasi
antaranggota penting, advokasi
Data pemeriksaan fisik
keluaga dalam dan dukungan
Tn.R
masalah kesehatan yang dibutuhkan
Normalisasi untuk
TD : 150/90 mmHg
keluarga. meningkatkan
N :78 x/mnt kesehatan
keluarga.
S : 370C
R : 22 x/mnt
37
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam melakukan pengkajian pada pasien dengan kasus hipertensi
terhadap TN.R, Diperoleh data :
Data subyektif :
38
KK mengatakan selalu sakit kepala dan tegang leher
KK mengatakan sudah sekitar 5 tahun mengalami hipertensi
KK mengatakan tekanan darah saat pemeriksaan terakhir adalah
150/90 mmHg
KK mengatakan bahwa sering makan daging
IK mengatakan tidak tahu secara rinci tentang penyakitnya dan ia tidak
tahu pasti tentang penyebab tanda dan gejala
KKmengatakan bahwa dirinya tidak mengontrol kesehatannya secara
teratur ke dokter
KK mengatakan tidak tahu tentang komplikasi penyakitnya
Data objektif :
N :78 x/mnt
S : 370C
R : 22 x/mnt
B. SARAN
1. Mahasiswa adalah seorang calon perawat yang salah satu
kliennya adalah keluarga, maka diharapkan mahasiswa dalam
39
memberikan asuhan keperawatan tidak melangkahi
profisionalisme bekerja dan selalu menghormati privasi yang
dimiliki keluarga atau kliennya.
2. Dalam melakukan pengkajian, perawat harus terlebih dahulu
membina trust untuk memperlancar dalam melakukan rencana
asuhan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
40
Christina, Paula J. 2009. Proses Keperawatan Keluarga: aplikasi model
Konseptual edisi 4 (alih bahasa: Yuyun Yuningsih, Yasmin Asih).
Jakarta: EGC
41