MATERNITAS
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
1
MAKALAH
“Lingkup Kesehatan Perempuan"
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
Florentina Thresia Rinni ( P07220219090 )
Intan Putri Asih ( P07220219097 )
Mirhamsyah ( P07220219103 )
Simanullang ,Yuliana Dortauli ( P07220219119 )
Zulfauzan zafarillah (P07220219123 )
2
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Penyusun,
Kelompok 1
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................................
B. Saran....................................................................................................................
Daftar Pustaka
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
menstruasi merupakan peristiwa biologis yang normal dan biasa seperti halnya
bernafas dan darah yang mengalir dalam tubuh.
Seorang wanita harus mengenal anatomi dan fisiologi organ
reproduksinya. Dengan mengetahui anatomi dan memahami fisiologi
reproduksinya maka seorang wanita tak perlu merasa cemas dan gelisah terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja dan itu adalah suatu hal yang
normal.
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
3. Labia Minora (bibir Kecil)
Bagian dalam dari bibir besar yang berwarna merah jambu. Merupakan
suatu lipatan kanan dan kiri bertemu diatas preputium klitoridis dan dibawah
klitoris. Bagian belakang kedua lipatan setelah mengelilingi orifisium vagina
bersatu disebut faurchet (hanya nampak pada wanita yang belum pernah
melahirkan).
5. Vestibulum
Merupakan rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh kedua labia minora,
anterior oleh klitoris dan dorsal oleh faurchet. Pada vestibulum juga bermuara
uretra dan 2 buah kelenjar skene dan 2 buah kelenjar bartholin, yang mana
kelenjar ini akan mengeluarkan sekret pada waktu koitus. Introitus vagina juga
terdapat disini.
7. Perineum
Terletak diantara vulva dan anus, panjang sekitar 4 cm.
8. Vulva
8
Bagian dari alat kandungan yang berbentuk lonjong, berukuran panjang
mulai dari klitoris, kanan kiri diatas bibir kecil, sampai ke belakang di batasi
perineum.
9
- Medulla / inti atau zona vaskulosa terdiri dari :
Ø Stroma berisi pembuluh darah
Ø Serabut saraf
Ø Beberapa otot polos
Seumur hidupnya, seorang wanita diperkirakan akan mengeluarkan sel
telur kira – kira 400 butir.
10
- Fundus Uteri
- Corpus Uteri
- Isthmus Uteri
- Serviks Uteri
Haid yang pertama kali terjadi di sebut Minarche. Setelah masa reproduksi, wanita
masuk dalam masa Klimakterium yang terjadi secara berangsur – angsur di mana
haid akan menjadi tidak teratur, lalu akhir nya berhenti sama sekali sesuai dengan
lanjutnya usia. Keadaan ini di sebut Menopause ( stop haid ). Perubahan –
perubahan yang kompleks dan harmonis ini di atur oleh Serebrom, Hipotalamus,
Hipofise,Alat – alat kandungan, Korteks Adrenal ,Kelenjar Tiroid dan kelenjar –
kelenjar lainnya.
11
A. PENGERTIAN ANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI PRIA
1. ORGAN REPRODUKSI LUAR
1.Penis (zakar)
Penis terdiri dari:akar (menempel pada didnding perut) badan (merupakan bagian
tengah dari penis)glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).Lubang
uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di umung glans penis.Dasar
gland penis disebut korona. Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan
(preputium)membentang mulai dari korona menutupi glans penis.Badan penis
terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil:2 rongga yang berukuran
lebih besar disebut korpus kavernosus, terletak bersebelahan.rongga yang ketiga
disebut korpus spongiosum, mengelilingi uretra. Jika rongga tersebut terisidarah,
maka penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak (mengalami ereksi).Penis pria berbentuk batang
dan merupakan organ untuk senggama bagi pria yang berfungsiuntuk menyalurkan cairan mani
(semen) yang mengandung sel-sel spermatozoa ke dalam vaginawanita. Penis terdiri atas
jaringan otot. Jaringan otot, jaringan spons yang lembut, pembuluh
darahdan jaringan saraf. Penis digantung dibagian
tengahnya oleh ligamensuspensorium
penis kearah simpis pubis dan pangkalnya disebut bulbopenis melekat otot-otot se
rta ligamen yangmenghubungkannya dengan otot pantat di dekat anus. Penis yang
berada diluar tubuh, pada bagianluarnya melekat kulit yang elastis, hanya bagian
ujung penis (gland penis ). Kulit ini tidakmelekat dan ujungnya berlubang. Sehing
ga bisa dilipat ke belakang. Selubung ini disebut Preputium. Rangsang seksual ak
an menimbulkan impuls saraf parasimfatis yangefeknya akan melebarkan ( dilatasi) art
eri penis dan pada saat yangsama akan mengecilkan (kontriksi) vena penis. Akibatny
a akanterjadi pengisian jaringan erektil yang berada di antara ke dua pembuluh
darah tersebut denganaliran darah bertekanan tinggi sampai
penuh dan hal ini menyebabkan penis menjadi ereksi.
12
2.Skrotum (kantung buah pelir )
Merupakan dua buah kantung tempat testis disimpan yang berada di bawah batang
penis. Skrotum
merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan melindungi testis. Skrotu
m juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma
terbentuk secaranormal, testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah
dibandingkan dengan suhu tubuh. Ototkremaster pada dinding skrotum akan mengendur
atau mengencang sehinnga testis menggantunglebih jauh dari tubuh (dan suhunya
menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunyamenjadi lebih
hangat).
1. Testis
Lokasi testes berada pada skrotum yang memiliki lingkungan suhu lebih
rendah beberapaderajat daripada suhu tubuh. Pada kasus cryptorchidism
(testes yang masih ada di rongga peritoneum,tidak turun ke skrotum),
lingkungan testes menjadi lebih panas yang mengakibatkan tidak
dapatmenghasilkan sperma yang viabilitasnya baik, karena sperma sangat sensitif terhadap
suhu. SelLeydig di testes memproduksi hormon testosteron dengan distimulasi
oleh hormon
LH.Testis berjumlah 2 buah yang berfungsi sebagai penghasil spematozoa da
n hormontestoteron. Untuk memproduksi sperma diperlukan suhu yang sediki
t lebih rendah dari
suhu tubuh.Karena menjelang kelahiran testis turun dari rongga tubuh (abdom
en)menuju scrotum melalui canalis inguinalis. Scorotum dapat menjaga testes.
Jika suhu dinginscrotum akan mengkerut sehingga testis akan lebih hangat, da
n jika suhu terlalu panas scrotum akan mengembang. Suhu rata-rata
testes di dalam scrotum 2,2 derajat celcius. Didalam testes terdapat saluran ha
lus yang disebut saluran penghasil sperma (tubulusseminiferus) tempat terjadi
nya proses spermatogenesis. Dinding sebelah dalamsaluran tersebut terdiri
dari jaringan epitelium dari jaringan ikat. Di jaringan epitelium
13
terdapat;Sel induk sperma (spermatogonium), yaitu calon spermaSel Sartoli yang berf
ungsi memberi makan pada spermaSel Leydig yang berfungsi menghasilkan hor
mon testoteron
2. Vas eferentia
Saluran ini berjumlah 10-15 buah yang akan membawa spermatozoa dari testes
menujuepididimis
3. Epididimis
Berjumlah 2 buah, di dalam scrotum kiri dan kanan. Saluran ini berfungsi unt
uk proses pematangan spermatozoa, sehingga dapat bergerak dengan flagelny
a(bersifat motil), serta memberikan nutrisi pada spematozoa dalam perjalanny
a menuju vasdiferentia. Saluran epididimis bentuknya berkelok-kelok
rapat sekali yang panjangnya 20 kaki( 6 meter).
4. Vas diferentia
Berjumlah 2 buah di sebelah kiri dan kanan. Panjangnya 45
cm, seperempatnya beradadalam scrotum. Vas diferentia ke luar dari scrotum bersama-
sama pembuluh darah, pembuluhlimfe dan serabur
saraf membentruk satu berkas yang disebut funiculus spermaticus (talimani),
danmelalui canalis inguinalis masuk ke rongga tubuh (abdomen). Spermatozo
a yang telahmatang mampu bergerak 2-4 mm per menit,
dan sepanjang vas eferentia ditempuhnya dalam waktu 7
21 hari barulah sampai di ampula yang telah matang mampu bergerak 2-4 mm per
menit,dan sepanjang vas eferentia ditempuhnya dalam waktu 21 hari barulah s
ampai di amula didalam ampula yang merupakan pelebaran dari vas eferentia, sperm
atozoa beristirahat sertamemulihkan tenaganya dengan nutrisi fruktosa daan zat g
isi lain yang terkandung dalamsekrit kelenjar vesica seminalis yang ductusnya
bermuara dalam ampula.
5. Ductus Ejukulatus
14
Berjumlah 2 buah. Berfungsi untuk menyalurkan sperma saat ejakulasi ke dalamsaluran
uretra. Ke dua saluran ini ujung bersatu dan bermuara di uretra tepat dibawah
kelenjar prostat.6. Saluran UretraBerjumlah 1 buah. Berfungsi untuk
menyalurkan semen dan saluran urine. Saluran initerletak dalam batang penis
di bagain bawah di kelilingi oleh korpus spogiosum.
1. Vesicula Seminalis
Merupakan sepasang kelenjar yang terletak diantara kantong kemik dengan
rectum. Masing-masing kelenjar ini panjangnya 5 cm. Komposisi sekrit
kelenjar ini terdiri dari fruktosa dan zat gizilain khususnya vitamin C,
Prostagladin, flavinx, fosforilkolin dan ergotionein. Prostagladin
memilikifungsi membantu mengencerkan lendir pekat yang menutupi lubang
di leher rahim, agarmudah diterobos oleh gerakan spermatozoa, menyebabkan
kontraksi otot secara ritmisdan serentak dalam vagina, uterus, serta
tuba fallopi ke arah dalam (menimbulkan daya
sedot).Keadaan ini terjadi pada waktu wanita mengalami orgamus, yang mam
pumeningkatkan pergerakan spermatozoa beberapa kali lipat. Fibrinogen berf
ungsi untukmengumpulkan cairan semen sehingga dapat disemprotkan lebih j
auh pada waktu ejakulasi.Sekrit kelenjar ini menyumbangkan 60 % dari kesel
uruhan cairan semen. Sedangkan sisanya 5 %sekrit kelenjar Litteri dan
kelenjar Cowper, dan 5 % lagi disumbangkan oleh sekrit testes
(berupaspermatozoa) serta sekrit epididimis.
2. Kelenjar Prostat
Berjumlah sebuah yang ukurannya 4x2x3 cm terletak dibawah vesica urinaria
(kantungkemih). Sekret kelenjar ini menyumbang 30 % dari seluruh cairan se
men.Komposisi sekret kelenjar prostat terdiri dari NaHCO3, asam fosfat,
asam sitrat, kolesterol, Ca, Zn,Mg, Spermin, Inositol, Fosfolipid dan enzim.
Enzim seminim dan fibrinolisin ejakulasi didalam vagina wanita
sehingga spermatozoa bebas bergerak. Warna sekret kelenjar prostat keputihanseperti
air susu, dan baunya seperti air jeruk (asam sitrat).
15
3. Kelenjar Cowperi (kelenjar Bulfouretra)
Bermuara 2 buah, terletak di kiri dan kanan bulbo penis serta bermuara di
uretra.Kelenjar ini berfungsi menghasilkan secret seromucous (lendir agak kental)
yang alkalis
(NaHCO3)untuk menetralkan asam yang ada dalam saluran uretra pria atau vagina wa
nita.
4. Kelenjar litteri
Terletak pada dinding saluran uretra, berukuran kecil-
kecil danmenghasilkan cairan serous (lendir cair) yang berfungsi untuk melumasi gla
nd penis padasaat ereksi yang disebabkan oleh rangsangan yang kuat.
SPERMATOGENESIS
Sperma dihasilkan oleh tubulus seminiferus yang memiliki panjang 250 cm dalam
testes.Sel-sel yang berada di tubulus seminiferus berupa sel germinal dengan bermacam-macam
tahap perkembangan dan sel Sertoli yang memberikan dukungan penting pada spermatoge
nesis.Spermatogenesis adalah proses kompleks sel germinal prmordial spermatogonia (46
kromosom) berproliferasi dan dikonversi menjadi spermatozoa motil (23 kromosom). Pros
esnya memerlukanwaktu 64 hari dengan 3 tahap: mitosis, meiosis, dan spermiogenesis.
Spermatozoa memiliki 4 bagian,yaitu kepala, akrosom, midpiece, dan ekor. Kepala terdiri
dari nukleus yang terdapat informasigenetik. Akrosom adalah vesikel pada kepala yang terdapat
enzim yang digunakan untuk penetrasisperma. Akrosom dibentuk dengan agregasi vesikel
dihasilkan oleh retikulum endoplasmik/ kompleksgolgi. Mobilitas spermatozoa dapat
terjadi karena adanya ekor yang panjang yang tumbuh darisentriol. Pergerakan ekor terjadi hasil
dari pergerakan mikrotubul yang menggunakan energi (ATP)dari mitokondria yang berada pada bagian
midpiece sperma.Proses spermatogenesis ini dapat terjadi karena dukungan dari sel Sertoli.
Fungsi penting selSertoli selama proses spermatogenesis antara
lain:1. sel Sertoli membentuk tight junction sebagai barrier spermatozoa dengan darah seh
ingga dapatmencegah pembentukan antibodi yang dapat menyerang sel spermatozoa (dianggap sebagai
zat asingkarena haploid, sel tubuh bersifat
diploid).2. memberikan makanan.3. sel Sertoli berfungsi untuk memfagosit sitoplasma dari s
permatid yang berubah menjadispermatozoa dan menghancurkan sel germinal yang
16
rusak.4. sel Sertoli membentuk lumen cairan tubulus seminiferus sehingga sperma dapat di
lepaskan daritubulus ke epididimis untuk disimpan dan diproses
lebih lanjut.5. sel Sertoli mensekresi androgen
binding protein (ABP). ABP berfungsi untuk mempertahankantestosteron tetap berada dalam
tubulus seminiferus, karena testosteron berupa lipid yang mudah keluardari membran plasma dan
meninggalkan
lumen.6. menghasilkan hormon inhibin sebagai umpan balik negatif yang mengontrol sekr
esi FSH.Meskipun testosteron merupakan hormon pada pria dan estrogen merupakan hormon
padawanita, namun ditemukan sejumlah kecil estrogen yang dihasilkan oleh korteks
adrenal. Sejumlahkecil testosteron dikonversi menjadi estrogen di testes oleh enzim
aromatase, yang terdistribusi dalamsaluran reproduksi. Estrogen juga berada pada
jaringan adiposa. Reseptor estrogen
diidentifikasi berada di testes, prostat, tulang, dan bagian lain pada pria. Penelitian terbaru
membuktikan bahwaestrogen berperan penting dalam spermatogenesis, berkontribusi
pada seksualitas normal, danhomeostasis tulang. Mekanisme kerja estrogen belum
banyak terungkap. Demikian juga pada wanita,terdapat hormon DHEA (androgen lemah)
yang dihasilkan oleh korteks adrenal. Selain itu, sejumlahkecil testosteron dihasilkan
pada ovarium wanita.
17
1. Testoteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus.
Hormonini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama
pembelahanmeiosis untuk membentuk spermatosit sekunder.Testosteron adalah zat androgen
utama yang disintesis dalam testis, ovarium, dan anak ginjal.Testosteron (C19 28 2) adalah molekul
H O
yang dibentuk dari atom-atom karbon, hidrogen dan oksigen.Testosteron adalah hormon
steroid dari kelompok androgen. Penghasil utamanya adalah testis
pada jantan dan indung telur pada wanita. Sel
sel Leydig dari testis distimulasi oleh LH untukmenghasilkan testosteron sbanyak 2,5-11
mg sehari. Produksi testosteron mencapai puncaknya sekitarusia 25 tahun, lalu menurun
drastic pada usia 40 tahun . DHEA (dehidro-epi-androsteron) danandrostendion
merupakan prekursor testosteron yang dibentuk oleh anak ginjal.Testosteron dihasilkan
oleh hormon LH yang dilepaskan kelenjar pituitari. Tetapi, hormon LHdikendalikan oleh
testosteron sebagaimana testosteron dikendalikan oleh LH. Saat jumlahnya didalam darah
meningkat, molekul testosteron melakukan tekanan pada kelenjar pituitari
yangmenyebabkan kelenjar itu menghentikan produksi LH. Hanya ketika jumlah
testosteron
menurun produksi LH dimulai lagi. LH yang dihasilkan mengaktifkan zakar dan memerin
tahkan produksitambahan agar menaikkan jumlah testosteron.Testosteron memiliki
sejumlah khasiat fisiologi yang penting sebagai berikut :
1. efek virilisasi. Testosteron bertanggung jawab atas ciri kelamin pria primer dan
sekunder sertamemegang peranan penting dalam spermatogenesis. Hormon ini juga berperan dalam
mempenagruhihasrat seks (libido) dan daya ereksi (potensi).
18
karakteristik seksual sekunder:menginduksi pola pertumbuhan rambut pria
(seperti: jenggot)menyebabkan suara menjadi lebih dalam karena mengecilnya tali
vokalmeningkatkan pertumbuhan otot yang bertanggung jawab pada konfigurasi
tubuh pria pada organ non reproduksi:menghasilkan efek anabolik
proteinmeningkatkan pertumbuhan tulang pada pubertas dan kemudian menutup
lempeng epifisismenginduksi perilaku agresif.
2. LH (Luteinizing Hormone)
3. FSH (Follicle Stimulating Hormone)
FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi
menstimulasi sel-selsertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi
sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.
4. Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli
jugamensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan
estrogen serta membawakeduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus.
Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.
5. Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis.
Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada
spermatogenesis.
6. DHEA
Disekresi dari retikularis kelenjar adrenal. Sinyal pensekresi berupa
ACTH.Dehidroepiandrosteron mempunyai bebrapa fungsi yaitu dalam
berbagai efek protektif, merupakanandrogen lemah, dapat dikonversi menjadi
estreogen, menghambat enzim glukosa-6-fosfatdehidrogenase (G6-PDH), dan
juga mengatur koenzim NAD+.7. 17-estradiolDisekresi dari folikel ovarium,
19
korpus luteum (sel sertoli). Sinyal pensekresi berupa FSH.Estradiol berfungsi
pada wanita untuk mengatur sekresi gonadotropin pada siklus ovarian dan
padalaki-laki untuk umpan balik negatif pada sintesis testesteron oleh sel
Leydig.
Pembentukan jenis kelamin anak hasil fertilisasi tergantung ada atau tidak adanya
determinanmaskulin selama periode kritis perkembangan embrio. Perbedaan
terbentuknya anak dengan jeniskelamin pria atau wanita dapat terjadi setelah
melalui 3 tahap, yaitu tahap genetik, gonad, dan fenotip(anatomi) seks. Tahap
genetik tergantung kombinasi genetik pada tahap konsepsi. Jika sperma
yangmembawa kromosom Y bertemu dengan oosit, terbentuklah anak laki-laki,
sedangkan jika spermayang membawa kromosom X yang bertemu dengan oosit,
maka yang terbentuk anak perempuan.Selanjutnya tahap gonad, yaitu
perkembangan testes atau ovarium. Selama bulan pertama gestasi,semua embrio
berpotensi untuk menjadi pria atau wanita, karena perkembangan jaringan
reproduksikeduanya identik dan tidak berbeda. Penampakan khusus gonad terlihat
selama usia 7 minggu didalam uterus, ketika jaringan gonad pria membentuk
testes di bawah pengaruh sex-determining regionkromosom Y (SRY), sebuah gen
yang bertanggung jawab pada seks determination. SRYmenstimulasi produksi
antigen H-Y oleh sel kelenjar primitif. Antigen H-Y adalah protein
membran plasma spesifik yang ditemukan hanya pada pria yang secara langsung
membentuk testes dari gonad.Pada wanita tidak terdapat SRY, sehingga tidak ada
antigen H-Y, sehingga jaringan gonad baru mulai berkembang setelah 9 minggu
kehamilan membentuk ovarium.Tahap fenotip tergantung pada tahap genetik dan
gonad. Diferensiasi membentuk sistem
reproduksi pria diinduksi oleh androgen, hormon maskulin yang disekresi oleh tes
tes. Usia 10-12 minggukehamilan, jenis kelamin secara mudah dapa dibedakan
secara anatomi pada genitalia eksternal.Meskipun perkembangan genitalia
eksterna pria dan wanita tidak berbeda pada jaringanembrio, tetapi tidak pada
saluran reproduksi. Dua sistem duktus primitif, yaitu duktus Wolffian
20
danMullerian menentukan terbentuknya pria atau wanita. Pada pria duktus
Wolffian berkembang danduktus Mullerian berdegenerasi, sedangkan pada wanita
duktus Mullerian yang berkembang danduktus Wolffian berdegenerasi.
Perkembangannya tergantung ada atau tidak adanya dua hormon yangdiproduksi
oleh testes fetus yaitu testosteron dan Mullerian-inhibiting factor. Testosteron
mengiduksiduktus Wolffian menjadi saluran reproduksi pria (epididimis, duktus
deference, duktus ejakulatorius,dan vesika seminalis). Testosteron diubah
menjadi dihydrotestosteron (DHT) yang bertanggung jawabmembentuk penis dan
skrotum. Pada wanita, duktus Mullerian berkembang menjadi saluranreproduksi
wanita (oviduct, uterus, dan vagina), dan genitalia eksterna membentuk klitoris
dan labia. Kadang-kadang terjadi ketidakcocokan antara genetik seks dengan
penampakan seks
setelah pubertas yang menghasilkan dampak psikologis traumatik gender krisis id
entitas. Contoh:Maskulinisasi genetik wanita dengan ovarium, tetapi memiliki
genitalia eksterna pria, yang pada masa pubernya terjadi pembesaran payudara.
Dengan demikian penting sekali diagnosis jenis kelamin pada bayi baru lahir.
21
4. perlu mendewasakan usia perkawinan, merencanakan dan mengatur kehamilan
5. memperkuat keyakinan dan kepercayaan pada ajaran agama serta terbuka dalam
hal berkomunikasi dalam masalah kesehatan reproduksi.
Andrologi Klinik
22
3. tidak menderita penyakit kelamin
4. pada ejakulasi ereksi minimal 5 cm dari ujung penis.
1. Penyebab menopause pada pria / andropause adalah :
23
b. Faktor organik. Perubahan hormon, seperti testosteron, DHEA
(dehydroepiandrosteron), DHEA-S (Dehydroepiandrosteron Sulfat), melatonin,
GH (Growth Hormone), IGF-1 (Insulin-like GrowthFactor-1), prolaktin.
2. Gejala pria yang akan mengalami menopause adalah:
a. Produksi testosteron melemah
b. Tubuh panas dingin
Sama seperti gejala pada wanita, pria juga mengalami panas-dingin. Tubuh panas
dan berkeringatsecara esktrem, lalu mulai dingin. Gejala ini diikuti dengan pusing
dan mual. Gejala seperti ini hanya bertahan beberapa menit, dan terjadi dalam 2
hingga 4 jam.
c. Perubahan mood
24
Perubahan mood merupakan hasil dari fluktuasi pada hormon saat menopause.
Hormonmempengaruhi level serotonin dalam otak, yang kemudian mempengaruhi
mood. Mood akan positifdengan jumlah serotonin yang tinggi, dan menjadi
negatif jika levelnya sedikit. Perubahan mood
pada pria memang tidak terlalu intens seperti pada wanita. Meski begitu, mood pa
da pria bisa terlihat berubah saat merespons kondisi tertentu.
Bahkan gejala seperti ini jika bertahan lama akan menjadidepresi.
d. Mudah lupa
Kemampuan konsentrasi dan mengingat akan berkurang saat pria memasuki masa
andropause,meskipun tidak ada hubungan yang jelas antara tingkat hormon
dengan penurunan memori.Kombinasi gejala panas-dingin, perubahan mood,
penurunan libido dan berat badan, merupakangejala andropause yang mengarah
kepada stres dan penurunan kemampuan mentalitas. Cepat lupa,misalnya, namun
ini juga terkait dengan usia. Namun hanya karena lupa menyimpan kunci,
misalnya, bukan berarti lantas dikatakan andropause.
e. Gairah seks menurun
Gejala paling umum dari andropause adalah penurunan libido. Hampir 80 persen
pria mengalamigejala ini. Perawatan medis bisa mengatasi disfungsi ereksi yang
disebabkan andropause ini.
a.Hipogonadisme
b.Kriptorkidisme
25
merupakan kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga
abdomenke dalam scrotum pada waktu bayi. Penangannya dapat dilakukan
dengan pemberian hormon humanchorionic gonadotropin
c.Uretritis
peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air
kecil.Penyebabnya adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum, atau
virus herpes.
d.Prostatitis
e.Epididimitis
merupakan infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria. Penyebabnya
adalah E. Coli dan Chlamydia
.f.Anorkidisme
adalah penyakit dimana testis hanya bejumlah satu atau tidak ada sama sekali.
g.Hyperthropic prostat
adalah pembesaran kelenjar prostat yang biasanya terjadi pada usia-usia lebihdari
50 tahun. Penyebabnya belum jelas diketahui.
h.Hernia inguinalis
i.Kanker testis
26
adalah pertumbuhan sel-sel ganas di dalam testis
(buah zakar), yang bisamenyebabkan testis membesar atau menyebabkan adanya
benjolan di dalam skrotum (kantung zakar).
j.Impotensi
k.Infertilitas (kemandulan)
Yaitu ketidakmampuan menghasilkan ketururan. Infertilitas dapatdisebabkan
faktor di pihak pria maupun pihak wanita. Pada pria infertilitas didefinisikan
sebagaiketidakmampuan mengfertilisasi ovum. Hal ini dapat disebabkan
oleh:Gangguan spermatogenesis, misalnya karena testis terkena sinar radio aktif,
terkena racun, infeksi,atau gangguan hormon Tersumbatnya saluran sperma
Jumlah sperma yang disalurkan terlalu sedikit
l.Orkitis
merupakan peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika
terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas. Kelainan ini dialami
oleh laki-laki, yaitu suatu keadaan penis yang tidak dapat melakukan ereksi
(tegang), sehingga sulit untukmelakukan kopulasi (fertilisasi). Biasanya impotensi
disebabkan oleh faktor hormonal, yaituterhambatnya fungsi hormon reproduksi,
bisa juga disebabkan oleh faktor psikologis atau emosionalseseorang.
27
Penyakit sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit
inimenular melalui hubungan seksual. Gejala yang timbul adalah luka pada
kemaluan, bintik atau bercakmerah di tubuh, kelainan saraf, jantung, pembuluh
saraf, dan kulit.
o.Kanker Prostat
Kanker prostat adalah kanker yang menyerang kelenjar prostat pada pria. Kanker
inimenyebabkan sel-sel dalam kelenjar prostat tumbuh abnormal dan tidak
terkendali. Kanker prostat biasanya menyerang pria usia 60 tahun ke atas.
p.Herpes
merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus herpes. Gejalanya tidak tampak
secaralangsung. Umumnya, ditandai dengan timbulnya bintik-bintik merah, rasa
sakit ketika urinasi, clan buang air kecil) gatal-gatal di sekitar alai kelamin. Lama-
kelamaan, penyakit ini dapat membuatkelelahan pada otot dan menyerang
jaringan saraf pusat.
q.HIV/AIDS
Tentu Anda sudah tidak asing lagi dengan penyakit AIDS. Banyak orang
menghubungkan penyakit AIDS dengan kondisi tubuh yang menjadi kurus dan be
rcak-bercak merah, padahal haltersebut belum tentu benar, penyakit AIDS hanya
dapat menyebar melalui kontak cairan tubuh secaralangsung, seperti transfusi
darah dan hubungan seksual. AIDS akan menyerang sistem
kekebalantubuhsehingga dalam waktu yang lama, penderita tidak memiliki
sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, penderita dapat terbunuh oleh infeksi
penyakit ringan, seperti flu atau tifus.
28
1. melakukan pemeriksaan organ reproduksi secara rutin agar kelainan dapat
segera ditangani lebihawal.
5. menghindari minuman berakohol dan rokok.
A. RESPON SEKSUAL
Siklus respons seksual mengacu pada urutan perubahan fisik dan emosional. Hal
ini terjadi ketika seseorang menjadi terangsang secara seksual dan turut
berpartisipasi atau melakukan kegiatan rangsangan seksual, seperti berhubungan
seksual.
Ada beberapa panduan siklus respons seksual agar Anda mengetahui bagaimana
tubuh Anda merespons setiap fase dari siklus tersebut. Panduan ini juga dapat
meningkatkan hubungan Anda dan membantu Anda menentukan penyebab
masalah seksual apa pun.
Siklus respons seksual memiliki empat fase, yakni kegembiraan, dataran tinggi,
orgasme, dan resolusi. Baik pria maupun wanita mengalami keempatnya,
walaupun waktunya biasanya berbeda.
Misalnya, tidak mungkin kedua pasangan akan mencapai orgasme pada saat yang
29
sama (sebagian kecil mungkin saja). Selain itu, intensitas respons dan waktu yang
dihabiskan di setiap fase pun bervariasi dari orang ke orang.
2. Dataran tinggi
Pada fase dataran tinggi, karakteristik umumnya meluas ke ambang
orgasme. Ciri-ciri tersebut ialah:
3. Fase orgasme
Fase orgasme merupakan puncak dari siklus respons seksual. Ini adalah
fase terpendek dan umumnya hanya berlangsung beberapa detik.
Karakteristik umum fase ini meliputi.
30
- Tekanan darah, detak jantung, dan pernapasan berada pada tingkat
tertinggi, dengan asupan oksigen yang cepat
- Otot kejang pada kaki
- Ada pelepasan ketegangan seksual yang tiba-tiba dan kuat
- Ruam, atau "flush seks" dapat muncul di seluruh tubuh
4. Fase resolusi
Selama fase resolusi, tubuh perlahan kembali ke tingkat fungsi normal dan
bengkak serta ereksi bagian tubuh kembali ke ukuran dan warna
sebelumnya. Fase ini ditandai oleh rasa kesejahteraan secara umum,
peningkatan keintiman, dan seringkali kelelahan.
Konsep :
Penopang sebuah teori yang yang menjelaskan tentang suatu teori yang dapat di
uji melalui observasi atau penelitian
Kebidanan :
Merupakan ilmu yang terbentuk dari berbagai disiplin ilmu (multi disiplin) yang
terkait dengan pelayanan kebidanan meliputi ilmu kedokteran, ilmu keperawatan,
ilmu sosial, ilmu perilaku, ilmu budaya, ilmu kesehatan masyarakat dan
manajemen untuk dapat memberikan pelayanan kepada ibu dalam masa
prakonsepsi, konsepsi, masa hamil, ibu bersalin, post partum, bayi baru lahir.
Pelayanan tersebut meliputi pendeteksian keadaan abnormal pada ibu dan anak,
melaksanakan konseling dan pendidikan terhadap individu, keluarga dan
masyarakat.
Model kebidanan :
Suatu bentuk pedomam atau acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan
dalam memberikan asuhan kebidanan.
31
Model asuhan kebidanan :
Model asuhan kebidanan berdasarkan pada kenyataan bahwa kehamilan dan
kelahiran adalah peristiwa kehidupan yang normal. Model asuhan kebidanan
termasuk : memantau keadaan fisik, psikologis, spiritual dan kesejahteraan sosial
ibu/keluarga melalui siklus reproduksi, memberikan pebdidikan pendidikan dan
penyuluhan antenatal care (asuhan sebelum melahirkan) pada ibu secara individu,
mendampingi terus-menerus selama persalinan, dukungan lanjutan selama masa
nifas, mengurangi tindakan-tindakan yang bersifat teknologi dan identifikasi serta
merujuk ibu yang membutuhkan penanganan spesial obstetrik atau yang lain.
Model asuhan ini ialah berorientasi pada wanita dan disinilah letak tanggung
jawabnya.
Konseptual model :
1. Gambaran abstrak suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin ilmu
2. Pada dasarnya sama dengan penegertian konsep kerangka kerja, sistem dan
skema. Menunjukkan pada ide global tentang individu, kelopok, situasi dan
kejadian yang menarik untuk suatu ilmu. Konseptual model biasanya berkembang
dari wawasan intuitif, kelimuan dan seringkali disimpulkan dalam kerangka acuan
disiplin ilmu yang bersangkutan (Fawcett 1992) sehingga konseptual model
memberikan gambaran abstrak atau ide yang mendasari suatu disiplin ilmu.
32
b. Dalam pendidikan untuk mengorganisasikan program belajar
c. Untuk komuniksi bidan dengan klien
2. Menjelaskan siapa itu bidan, apa yang dikerjakan, keinginan, dan kebutuhan
untuk :
a. Mengembangkan profesi
b. Mendidik siswi bidan
c. Komunikasi dengn klien dan pimpinan
33
Tugas atau tujuan dari aktivitas selama hamil, bersalin dan puerperium (Josten
1981) :
1. Memastikan kesjahteraan fisik bagi dirinya dan bayinya
2. Penerimaan sosial untuk diri dan bayinya oleh orang-orang yang berarti
untuk mereka
3. Keterikatan pada si bayi
4. Pemahaman akan kerumitan menjadi seorang ibu
34
Berikut ini komponen model konseptual Wiedenbach yang diketahui sebagai
lima elemen dalam the Realistis of Nursing, yaitu:
1.Philosophy
Berikut iniadalah 3 point dasar philosophy keperawatan :
2. Tujuan
Tujuan yang dimaksud adalah apa yang ingin perawat capai melalui
apa yang dilakukan-keseluruhan tujuan untuk praktik professional,
termasuk keseluruhan kegiatan yang berdampak baik pada pasien
3.Praktik
Mengobservasi aksi keperawatan termasuk disiplin dalam pemikiran dan
perasaan melalui pertemuan bantuan yang dibutuhkan pasien. Aksi ini
adalah tujuan secara langsung dan berpusat pada pasien
4.Art
35
Artpada keperawatan klinik terdiri dari :
36
Group (NDCG). Kelompok ini kemudian dibentuk untuk menghasilkan suatu
kerangka kerja konseptual dari keperawatan dan menetapkan disiplin
keperawatan. Orem Kemudian mengembangkan konsep keperawatanya “self
care” dan pada tahun 1971 dipublikasikan Nursing; Concepts of Practice. Pada
edisi pertama fokusnya terhadap individu, sedangkan edisi kedua (1980),
menjadi lebih luas lagi meliputi multi person unit (keluarga, kelompok dan
masyarakat). Edisi ketiga (1985) Orem menghadirkan General Theory
Keperawatan dan pada edisi keempat (1991) Orem memberikan penekanan
yang lebih besar terhadap anak-anak, kelompok dan masyarakat. Orem
mengembangkan teori Self Care Deficit meliputi 3 teori yang berkaitan yaitu :
1). Self Care, 2). Self care defisit dan 3) nursing system. Ketiga teori tersebut
dihubungkan oleh enam konsep sentral yaitu; self care, self care agency,
kebutuhan self care therapeutik, self care defisit, nursing agency, dan nursing
system, serta satu konsep perifer yaitu basic conditioning factor (faktor kondisi
dasar). Postulat self care teori mengatakan bahwa self care tergantung dari
prilaku yang telah dipelajari, individu berinisiatif dan membentuk sendiri untuk
memelihara kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya.
37
perkembangan, status kesehatan, orientasi sosial budaya, sistem perawatan
kesehatan (diagnostik, penatalaksanaan modalitas), sistem keluarga, pola
kehidupan, lingkungan serta ketersediaan sumber. Kebutuhan self care
therapeutik (Therapeutic self acre demand) adalah merupakan totalitas
dari tindakan self care yang diinisiatif dan dibentuk untuk memenuhi
kebutuhan self care dengan menggunakan metode yang valid yang
berhubungan dengan tindakan yang akan dilakukan.
38
yang dapat melakukan, mengetahui dan membantu orang lain untuk
menemukan kebutuhan self care terapeutik mereka, melalui pelatihan dan
pengembangan self care agency.
Model adaptasi Roy adalah sistem model yang esensial dan banyak
digunakan sebagai falsafah dasar dan model konsep dalam pendidikan
keperawatan. Roy menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk biopsikososial
sebagai satu kesatuan yang utuh. Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia
selalu dihadapkan berbagai persoalan yang kompleks, sehingga dituntut untuk
melakukan adaptasi. Penggunaan 18 koping atau mekanisme pertahanan diri,
adalah berespon melakukan peran dan fungsi secara optimal untuk memelihara
integritas diri dari keadaan rentang sehat sakit dari keadaan lingkungan
sekitarnya (Aligood, 2014).
39
sendiri. Konsep diri terbentuk dari persepsi internal dan persepsi orang lain.
Konsep diri terdiri dari 2 komponen yaitu physical self (body sensation and
body image) dan personal self (self consistency, self ideal, and moral
ethical, spiritual self).
a. Input Sistem
adaptasi memiliki input dari internal individu berupa suatu
stimulus. Stimulus merupakan suatu unit informasi, kejadian atau
energi yang berasal dari lingkungan. Respons individu terhadap
40
stimulus menentukan tingkat adaptasi dari individu tersebut.
Tingkat respons antara individu sangat unik dan bervariasi
bergantung pada pengalaman yang didapatkan sebelumnya, status
kesehatan individu, dan stressor yang diberikan.
b. Proses
1) Roy menggunakan istilah mekanisme koping untuk menjelaskan
proses kontrol dari individu sebagai suatu sistem adaptasi.
Mekanisme koping dapat dipengaruhi oleh faktor genetik dan dapat
dipelajari. Roy menekankan ilmu keperawatan yang unik untuk
mengontrol mekanisme koping. Mekanisme tersebut dinamakan
regulator dan kognator.
41
juga berhubungan dengan proses imitasi dan penguatan. Penyelesaian
masalah dan pengambilan keputusan dan khususnya emosi untuk mencari
kesembuhan, dukungan yang efektif dan kebersamaan.
1) Fisiologis
42
g) Cairan dan elektrolit menggambarkan pola fisiologis
penggunaan cairan dan elektrolit
2) Konsep diri
Konsep diri mengidentifikasi nilai, kepercayaan, dan emosi yang
berhubungan dengan ide diri sendiri. Perhatian ditujukan pada kenyataan
keadaan diri sendiri tentang fisik, individual, dan normal etik.
3) Fungsi peran
Fungsi peran mengidentifikasi tentang pola interaksi sosial seseorang yang
berhubungan dengan orang lain akibat dari peran ganda yang dijalankan.
4) Ketergantungan Interdependen
mengidentifikasi pola nilai-nilai manusia, kehangatan, cinta, dan memiliki.
Proses tersebut terjadi melalui hubungan interpersonal terhadap individu
maupun kelompok.
43
Banyak bentuk bentuk pengetahuan dan keterampilan berfikir kritis
harus dilakukan pada setiap situasi klien, antara lain dengan menggunakan
model-model keperawatan dalam praktik keperawatan sesuai dengan
kebutuhan. Dari beberapa model konsep, salah satu diantaranya adalah
teori model keperawatan nola j pender, model promosi kesehatan ini
merupakan sebuah teori yang menggabungkan 2 teori yaitu Teori Nilai
Harapan (Expectancy value) dan Teori Kognitif Social (Social Cognitive).
44
yang ada untuk memantau perkembangan pasien atau memecahkan
masalah kesehatan yang ada pada pasien.
45
Definisi dan Konsep Utama (Mayor)
46
Depresi ditunjukkan dengan adanya beberapa gejala tekanan yang
ditunjukkan dari perilaku ibu, Role strain-role conflict (konflik peran)
didefinisikan sebagai konflik dan kesulitan yang dirasakan oleh wanita
dalam penyesuaiannya terhadap tugas peran ibu.
·
Gratification-satisfaction digambarkan sebagai kepuasan, kenikmatan,
umpan balik dan kebanggaan yang diekspresikan oleh wanita dalam berinteraksi
dengan bayinya dan dalam memenuhi tugas rutinnya sebagai seorang ibu.
· Attachment adalah komponen dari peran orang tua dan identitas yang
digambarkan sebagai proses dalam mempertahankan komitmen sikap dan emosi
yang telah terbentuk.Infant temperament dikaitkan dengan apakah bayi sulit
mengirimkan untuk membaca isyarat, arahan pada perasaan ketidakmampuan dan
keputusasaan dari ibu.
· Status kesehatan bayi (infant health status) adalah kesakitan yang
disebabkan oleh permisahan ibu dan bayi, mempengaruhi proses kasih sayang
(attachment).
o Karaktersitik bayi (infant characterize) meliputi temperamen bayi,
penampilan dan status kesehatan.
o Isyarat-isyarat bayi (infant cues) adalah perilaku bayi yang
menunjukkan respon terhadap ibunya.
o Keluarga (family) didefinisikan sebagai sistem yang dinamis yang
terdiri atas subsistem-individu (ibu, ayah, janin/bayi) dan dyad (ibu-
ayah, ibu-janin/bayi, ayah-janin/bayi) yang bersama dalam satu sistem.
Fungsi keluarga (family functioning) adalah pandangan individu
terhadap aktivitas dan hubungan antara keluarga dan sub sistem serta
unit sosial yang tinggal dalam rumah. Ayah atau pasangan intim
(father or intimate partner) berkontribusi pada proses pencapaian
peran ibu yang pada pelaksanaannya tidak bisa digantikan oleh orang
lain. Interaksi ayah membantu mengurangi tekanan dan memfasilitasi
pencapaian peran ibu. Stress terbentuk dari persepsi positif atau negatif
tentang hidup dan lingkungan.
47
·
o Dukungan sosial (social support) adalah sejumlah bantuan yang diterima,
puas dengan bantuan tersebut dan orang-orang disekitarnya selalu siap
untuk membantu. Terdapat empat area dukungan sosial yang mencakup
dukungan emosional, informasi, fisik dan penilaian.
Keperawatan
Mercer (2004) mengemukakan bahwa keperawatan adalah profesi yang
dinamis dengan tiga fokus utama yaitu promosi kesehatan, mencegah kesakitan
dan menyediakan layanan keperawatan bagi yang memerlukan untuk
mendapatkan kesehatan yang optimal serta penelitian untuk memperkaya dasar
pengetahuan bagi pelayanan keperawatan. Pengkajian selanjutnya pada klien dan
lingkungan, perawat mengidentifikasi tujuan klien, menyediakan layanan pada
klien yang meliputi dukungan, pendidikan dan pelayanan keperawatan pada klien
yang tidak mampu merawat dirinya sendiri.
Manusia
Mercer tidak mendefinisikan secara spesifik mengenai konsep manusia
namun mengarah pada diri dan inti diri. Mercer memandang diri sebagai bagian
dari peran yang dimainkan. Wanita sebagai individu dapat berperan menjadi orang
tua jika telah melalui mother-infant dyad. Inti dari manusia tersusun dari konteks
budaya dan dapat mendefinisikan dan membentuk situasi. Konsep kepercayaan
diri dan harga diri sebagai manusia terpisah dari interaksi dengan bayinya dan
ayah dari bayinya atau orang lain yang berarti saling mempengaruhi.
48
Kesehatan
Mercer mendefinisikan status kesehatan dari orang tua sebagai persepsi
kesehatan mereka yang lalu, kesehatan saat ini, harapan tentang kesehatan, resiko
terhadap penyakit, kekhawatirkan dan perhatian tentang kesehatan, orientasi pada
penyakit dan penyembuhannya, status kesehatan bayi baru lahir dengan tingkat
kehadiran penyakit dan status kesehatan bayi oleh orang tua pada kesehatan secara
menyeluruh. Kesehatan dipandang sebagai keinginan yang ditunjukkan untuk
bayi. Mercer mengemukakan bahwa stress suatu proses yang memerlukan
perhatian penting selama perawatan persalinan dan proses kelahiran.
Lingkungan
Definisi lingkungan yang dikemukakan oleh Mercer diadaptasi dari
definisi Bronfenbrenner’s tentang ekologi lingkungan dan berdasarkan teori
awalnya. Mercer menjelaskan tentang perkembangan tidak dapat menjadi bagian
dari lingkungan, terdapat akomodasi mutual antara perkembangan individu dan
perubahan sifat dengan segera. Stress dan dukungan sosial dalam lingkungan
mempengaruhi untuk mencapai peran maternal dan paternal serta perkembangan
anak.
Definisi :
Kehamilan dan proses melahirkan serta asuhan terhadap bayi baru lahir yang tidak
sesuai dengan konteks, norma dan harapan lingkungan. Batasan karakteristik :
Selama kehamilan Tidak mengakses system pendukung Tidak melaporkan
ketidaktepatan persiapan fisik Tidak melaporkan gaya hidup prenatal yang tepat
(mis : nutrisi, eleminasi, tidur, gerakan tubuh, latihan fisik, hygiene personal)
Tidak melaporkan ketersediaan system pendukung Tidak melaporkan penanganan
gejala tidak nyaman dalam kehamilan Tidak melaporkan rencana kelahiran yang
49
realistic Tidak mencari pengetahuan yang diperlukan (mis persalinan dan
melahirkan, asuhan bayi baru lahir) Kegagalan menyiapkan barang yang
diperlukan untuk bayi baru lahir Kunjungan ke pelayanan kesehatan prenatal tidak
konsisten Kurang pemeriksaan prenatal Kurang menghargai bayi yang belum lahir
Selama persalinan dan Melahirkan Tidak mengakses system pendukung Tidak
menunjukkan perilaku kelekatan dengan bayi baru lahir Tidak melaporkan
ketersediaan system pendukung Setelah Melahirkan Tidak mengakses system
pendukung yang tepat Tidak menunjukkan tehnik menyusui bayi Tidak
menunjukkan perawatan payudara Tidak menunjukkan perilaku kelekatan pada
bayi Tidak menunjukkan teknik asuhan bayi dasar Tidak melaporkan gaya hidup
(diet, eleminasi, tidur, gerakan tubuh, hygiene personal) yang tepat untuk kala
persalinan Tidak berespons untuk kala persalinan Kurang proaktif selama
persalinan dan melahirkan Tidak memberi lingkungan yang aman untuk bayi
Tidak melaporkan gaya hidup pasca partum yang tepat (mis : diet, eleminasi,
tidur, gerakan tubuh, latihan fisik, hygiene personal) Tidak melaporkan
ketersediaan pendukung Faktor yang berhubungan Kurang pengetahuan (mis
:persalinan dan Kurang perencanaan kelahiran yang melahirkan, asuhan bayi baru
lahir) realistic Kekerasan dalam rumah tangga Kurang system pendukung yang
cukup Kunjungan ke pelayanan antenatal tidak Ketidakberdayaan ibu konsisten
Distress psikososial ibu Kurang model peran yang tepat untuk Nutrisi ibu kurang
optimal menjadi orang tua Kurang kesiapan kognitif untuk menjadi
Penyalahgunaan zat orang tua Kehamilan yang tidak nyaman Kurang kepercayaan
diri ibu Lingkungan tidak aman Kurang kunjungan prenatal ke pelayanan
kesehatan Kehamilan yang tidak diinginkan.
Definisi :
50
ketersediaan system teratur dukungan Menunjukkan respek pada bayi yang
Melaporkan rencana pelahiran yang dikandung realistis Menyiapkan perlengkapan
penting bagi bayi baru lahir Melaporkan penanganan gejala kehamilan yang
mengganggu kenyamanan Melaporkan persiapan fisik yang tepat Mencari
pengetahuan yg penting (mis ttg persalinan dan pelahiran, asuhan bayi baru lahir
Melaporkan gaya hidup prenatal yang sehat (mis : diet, eleminasi, tidur, gerakan
tubuh, latihan fisik, hygiene personal) Saat persalinan dan Kelahiran
Mendemonstrasikan perilaku perlekatan Berespon secara tepat terhadap awitan
dgn bayi baru lahir persalinan Proaktif dlm persalinan dan pelahiran Memakai
teknik relaksasi yang sesuai dengan kala persalinan Melaporkan gaya hidup (mis :
diet, Menggunakan system dukungan secara eleminasi, tidur, gerakan tubuh,
latihan tepat fisik, hygiene personal)yang sesuai dengan kala persalinan Setelah
melahirkan Mendemontrasikan teknik menyusui yang tepat kepada bayi
Mendemonstrasikan perawatan payudara yang tepat Mendemonstrasikan perilaku
perlekatan dengan bayi Mendemonstrasikan teknik dasar perawatan bayi
Menyediakan lingkungan yang aman bagi bayi Melaporkan gaya hidup pasca
partum yang tepat (mis : diet, eleminasi, tidur, gerakan tubuh, latihan fisik,
hygiene personal )Menggunakan system dukungan yang tepat Kriteri hasil :
Status ibu : antepartum (NOC : 2509) Status ibu : intrapartum (NOC : 2510)
Status ibu : postpartum (NOC : 2511) Prilaku Kesehatan Prenatal : Domain
kesehatan : pengetahuan dan Rating Prilaku kesehatan prenatal 2
51
TEORI KHATERINE KHOLCOBA
(1) relief: kondisi resipien yang membutuhkan penanganan spesifik dan segera,
(2) ease: kondisi tenteram atau kepuasan hati dari klien yang terjadi karena
hilangnya ketidaknyamanan fisik yang dirasakan pada semua kebutuhan,
52
kenyamanan sosiokultural berhubungan dengan hubungan interpersonal, keluarga
dan masyarakat, meliputi kebutuhan terhadap informasi kepulangan (discharge
planning), dan perawatan yang sesuai dengan budaya klien.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh
wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH-
Estrogen atau LH-Progesteron.
Sistem reproduksi pria terdiri dari organ reproduksi luar dan reproduksi dalam.
Organ reproduksi luar terdiri dari penis (zakar) dan skrotum. Organ reproduksi
dalam terdiri dari testis, vaseferentia, epididimis, vas diferentia, ductus
ejaculatorius, dan saluran uretra.
Hormon pada reproduksi pria yakni testeron, LH, FSH, estrogen, hormon pertumb
uhan, DHEA, dan 17-estradiol. Gangguan penyakit yang dapat menyerang sistem
reproduksi pria antara
lain Hipogonadisme, Kriptorkidisme, Uretritis, Prostatitis, Epididimitis, Anorkidis
53
me, Hyperthropic prostat, Hernia inguinalis, Kanker testis,Impotensi,
Infertilitas (kemandulan), Orkitis, Sifilis (RajaSinga), Gonorhoe (kencing
nanah) , Kanker Prostat , Herpes,HIV/AIDS.
Siklus respons seksual mengacu pada urutan perubahan fisik dan emosional. Hal
ini terjadi ketika seseorang menjadi terangsang secara seksual dan turut
berpartisipasi atau melakukan kegiatan rangsangan seksual, seperti berhubungan
seksual.
B. Saran
Penysun mengetahui bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu saran dan kritik dari bapak/ibu guru sangat kami harapkan. Agar
makalah ini bisa lebih baik lagi dan bisa menjadi pembelajaran untuk kami
dikemudian hari. Sekali lagi kami tunggu saran dan kritiknya. Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Firman. (2009). Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Pria dan Wanita. [Online]. Tersedia:
http://hendyuuk.blogspot.com/2009/12/anatomi-fisiologi-sistem-reproduksi.html.
[6 April 2013].
Nopiana, Helse. (2011). Anatomi Fisiologi Organ Reproduksi Wanita. [Online]. Tersedia:
http://bidansuper.blogspot.com/2011/02/anatomi-fisiologi-organ-reproduksi.html.
[6 April 2013].
Marriner Ann, (1986) Nursing Theorist and Their Work, The C.V. Mosby Company St
Louis. Orem, DE (2001).
54
Hidayat A.A.A. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Edisi Pertama. Jakarta
:Salemba Medika.
Ball, J., Blinder, R., & Cowen, K. (2012). Principles of pediatric nursing: Caring for
children (5 th ed.). New Jersey: Pearson Education Inc.
Dochterman, J.M & Bulecheck G.M, (2008). Nursing Interventions Classification (NIC)
Fifth Edition. St. Louis: Mosby Elsevier
Goodwin, M., Sener, L., & Steiner, S. (2007). A novel theory for nursing education: Holistic
comfort. Journal of Holistic Nursing, 25(4), 278
285.doi:10.1177/0898010107306199
55