Anda di halaman 1dari 18

Makalah

SISTEM REPRODUKSI PRIA DAN WANITA


“Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuiah Dasar Kesehatan
Reproduksi/KIAyang diampuh oleh Ibu Dr. Irmawati, M.kes”

DISUSUN OLEH:
Kelompok 1 / Kelas C
Semester 3

Alawiya R. Abas (811418024)


Algifari A. Hamid (811418036)
Mutiyah S. Lamunte (811418023)
Nurdiana L. Papeo (811418103)
Sartika Nusi (811418107)

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan
rahmatnya sehingga makalah tentang “Sistem reproduksi pria dan wanita”
untuk mata kuliah “Dasar kesehatan reproduks/kia” dapat terselesaikan.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini ialah untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh dosen yang bersangkutan kepada kami kelompok 1 sebagai
Mahasiswa program studi Kesehatan masyarakat fakultas olahraga dan kesehatan
universitas negeri gorontalo.
Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik dari cara
penulisan maupun isi dari makalah ini, karenanya kami siap menerima baik kritik
maupun saran dari dosen pembimbing dan pembaca demi tercapainya
kesempurnaan dalam pembuatan berikutnya.
Kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan
makalah ini, kami sampaikan penghargaan dan terima kasih. Semoga Tuhan yang
Maha Esa senantiasa melimpahkan berkat dan bimbingannya kepada kita semua.

Gorontalo, September 2019

Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHALUAN .................................................................... 1
A. Latar belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan .................................................................................. 1
C. Tujuan ...................................................................................... 1
D. Manfaat ..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................... 3
A. Pengertian sistem reproduksi pria dan wanita ............................. 3
B. Anatomi dan fisisologi sistem reproduksi pria ............................ 3
C. Anatomi dan Fisiologi sistem reproduksi wanita ........................ 8
D. Hormon sistem reproduksi ....................................................... 11
E. Proses terjadinya spermatogenesis ........................................... 13
BAB III PENUTUP ........................................................................... 14
A. Kesimpulan ............................................................................. 14
B. Saran ...................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 15
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang
biak. Terdiri dari testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya
Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu
faal(fisiologi). Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan
individual dan meskipun siklus reproduksi suatu manusia berhenti,
manusia tersebut masih dapat bertahan hidup, sebagai contoh manusia
yang dilakukan vasektomi pada organ reproduksinya (testes atau ovarium)
atau mencapai menopause dan andropouse tidak akan mati. Pada
umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah manusia tersebut
mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh
kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh
manusia. Reproduksi juga merupakan bagian dari proses tubuh yang
bertanggung jawab terhadap kelangsungan suatu generasi. Untuk
kehidupan makhluk hidup reproduksi tidak bersifat vital artinya tanpa
adanya proses reproduksi makhluk hidup tidak mati. Akan tetapi bila
makhluk tidup tidak dapat bereproduksi maka kelangsungan generasi
makhluk hidup tersebut terancam dan punah, karena tidak dapat dihasilkan
keturunan (anak) yang merupakan sarana untuk melanjutkan generasi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud sistem reproduksi pria dan wanita?
2. Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria?
3. Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita?
4. Apa saja hormon sistem reproduksi?
5. Bagaimanakah terjadinya spermatogenesis ?
C. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian sistem reproduksi pria dan
wanita
2. Mahasiswa dapat mengetahui anatomi dan fisiologis sistem reproduksi
pria
3. Mahasiswa dapat mengetahui anatomi dan fisiologis sistem reproduksi
wanita
4. Mahasiswa dapat mengetahui hormon-hormon yang bekerja pada
sistem reproduksi
5. Mahasiswa dapat mengetahui perkembangan sperma
D. MANFAAT
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah:
1. Memahami pengertian sistem reproduksi pria dan wanita
2. Memahami anatomi dan fisiologis sistem reproduksi pria
3. Memahami anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita
4. Memahami hormon sistem reproduksi
5. Memahami perkembangan sperma
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SISTEM REPRODUKSI PRIA DAN WANITA
1. Sistem reproduksi pria adalah serangkaian organ yang treletak diluar
tubuh dan sekitar panggul seorang laki-laki yang berkontribusi
terhadap proses reproduksi. Fungsi utama langsung dari sistem
reproduksi adalah untuk menghasilkan sperma untuk fertilisasi ovum
dan untuk penyimpanan.
2. Sistem reproduksi wanita adalah serangkaian organ yang terletak di
dalam tubuh dan sekitar panggul perempuan yang bertugas terhadap
proses reproduksi. Sistem reproduksi wanita berfungsi untuk
memproduksi sel-sel telur dan untuk melindungi dan memelihara janin
hingga keluar.
B. ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI PRIA
1. Anatomi sistem reproduksi pria
a. Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari : penis,
skrotum (kantung zakar) dan testis (buah zakar).
b. Penis terdiri dari:
1). Akar (menempel pada didnding perut)
2). Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
3). Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).
Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih)
terdapat di umung glans penis. Dasar glans penis disebut korona.
Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium)
membentang mulai dari korona menutupi glans penis.
Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan
erektil:
a). 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus,
terletak bersebelahan.
b). Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi
uretra. Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi
lebih besar, kaku dan tegak (mengalami ereksi).
c. Skrotum
Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan
melindungi testis. Skrotum juga bertindak sebagai sistem
pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma terbentuk secara
normal, testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah
dibandingkan dengan suhu tubuh. Otot kremaster pada dinding
skrotum akan mengendur atau mengencang sehinnga testis
menggantung lebih jauh dari tubuh (dan suhunya menjadi lebih
dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya menjadi lebih
hangat).
d. Testis
Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan
terletak di dalam skrotum. Biasanya testis kiri agak lebih rendah
dari testis kanan. Testis menghasilkan Follicle Stimulating
Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) juga hormon
testosterone.
Fungsi testis, terdiri dari :
1). Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan di
Tubulus seminiferus.
2). Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstial.
Testis memiliki 2 fungsi, yaitu:
a). Pembentukan sperma¬ oleh tubulus seminiferus.
b). Pembentukan hormone testoteron oleh sel¬ leydig.
e. Struktur dalamnya terdiri dari : vas deferens, uretra, kelenjar
prostat dan vesikula.
Seminalis.Alat kelamin laki-laki terbagi atas 3 bagian :
1). Vas deferens
Vas deferens merupakan saluran yang membawa sperma dari
epididimis. Saluran ini berjalan ke bagian belakang prostat lalu
masuk ke dalam uretra dan membentuk duktus ejakulatorius.
Struktur lainnya (misalnya pembuluh darah dan saraf) berjalan
bersama-sama vas deferens dan membentuk korda spermatika.
2). Uretra
Uretra berfungsi 2 fungsi:
a). Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari
kandung kemih
b). Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.
3). Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam
pinggul dan mengelilingi bagian tengah dari uretra. Biasanya
ukurannya sebesar walnut dan akan membesar sejalan dengan
pertambahan usia.
Prostat mengeluarkan sekeret cairan yang bercampur secret
dari testis, perbesaran prostate akan membendung uretra dan
menyebabkan retensi urin. Kelenjar prostat, merupakan suatu
kelenjar yang terdiri dari 3050 kelenjar yang terbagi atas 4 lobus
yaitu:
a). Lobus posterior
b). Lobus lateral
c). Lobus anterior
d). Lobus medial
Fungsi Prostat:
Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis yang
berguna untuk menlindungi spermatozoa terhadap sifat asam yang
terapat pada uretra dan vagina. Di bawah kelenjar ini terdapat
Kelenjar Bulbo Uretralis yang memilki panjang 2-5 cm. fungsi
hampir sama dengan kelenjar prostat.
4). Vesikula seminalis
Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang
merupakan sumber makanan bagi sperma. Cairan ini merupakan
bagian terbesar dari semen. Cairan lainnya yang membentuk semen
berasal dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam kepala
penis.
Fungsi Vesika seminalis:
Mensekresi cairan basa yang mengandung nutrisi yang
membentuk sebagian besar cairan semen
f. Duktus Duktuli
1). Epididimis
Merupakan saluran halus yang panjangnya ± 6 cm terletak
sepanjang atas tepi dan belakang dari testis. Epididimis terdiri dari
kepala yang terletak di atas katup kutup testis, badan dan ekor
epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan visceral, lapisan ini pada
mediastinum menjadi lapisan parietal. Saluran epididimis
dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa melalui duktuli eferentis
merupakan bagian dari kaput (kepala) epididimis. Duktus eferentis
panjangnya ± 20 cm, berbelok-belok dan membentuk kerucut kecil
dan bermuara di duktus epididimis tempat spermatozoa disimpan,
masuk ke dalam vas deferens Fungsi dari epididimis yaitu sebagai
saluran penhantar testis, mengatur sperma sebelum di ejakulasi,
dan memproduksi semen.
2). Duktus Deferens
Merupakan kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis,
kemudian duktus ini berjalan masuk ke dalam rongga perut terus
ke kandung kemih, di belakang kandung kemih akhirnya
bergabung dengan saluran vesika seminalis dan selanjtnya
membentuk ejakulatorius dan bermuara di prostate. Panjang duktus
deferens 50-60 cm.
g. Bangunan Penyokong atau Penyambung
1). Funikulus Spermatikus
Bagian penyambung yang berisi duktus seminalis,
pembuluh limfe, dan serabut-serabut saraf.
2. Fisiologi sistem reproduksi pria
a. Hormon pada Laki-laki
1). FSH Menstimulir spematogenesis.
2). LH Menstimulir Sel Interstitiil Leydig untuk memproduksi
Testosteron.
3). Testosteron Bertanggung jawab dalam perubahan fisik laki-laki
terutama organ seks sekundernya. Efek hormon testoteron
pada pria: Sebelum lahir:
a). Maskulinasi saluran reproduksi dan genital eksternal
b). Mendorong penurunan testis ke skrotum Efek reproduksi
c). Pertumbuhan dan pematangan organ reproduksi
d).Penting dalam spermatogenesis Pertumbuhan tanda kelamin
sekunder
(1). Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah perkembangan spermatogonia
menjadi spermatozoa. Berlangsung 64 hari. Spermatogonia
berkembang menjadi spermatozit primer. Spermatozit primer
menjadi spermatozit sekunder. Spermatozit sekunder berkembang
menjadi spermatid. Tahap akhir spermatogenesis adalah
pematangan spermatid menjadi spermatozoa. Ukuran spermatozoa
adalah 60 mikron. Spermatozoa terdiri dari kepala, badan dan
ekor.
(2). Uretra
Uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke
lingkungan luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran pembuang
baik pada sistem kemih atau eksresi dan sistem seksual.
C. ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI WANITA
1. Anatomi sistem reproduksi wanita
a. Genetalia Eksterna (vulva)
Yang terdiri dari:
1). Tundun (Mons veneris) Bagian yang menonjol meliputi simfisis
yang terdiri dari jaringan dan lemak, area ini mulai ditumbuhi bulu
(pubis hair) pada masa pubertas. Bagian yang dilapisi lemak,
terletak di atas simfisis pubis.
2). Labia Mayora Merupakan kelanjutan dari mons veneris,
berbentuk lonjong. Kedua bibir ini bertemu di bagian bawah dan
membentuk perineum. Labia mayora bagian luar tertutp rambut,
yang merupakan kelanjutan dari rambut pada mons veneris. Labia
mayora bagian dalam tanpa rambut, merupakan selaput yang
mengandung kelenjar sebasea (lemak). Ukuran labia mayora pada
wanita dewasa à panjang 7- 8 cm, lebar 2 – 3 cm, tebal 1 – 1,5 cm.
Pada anak-anak dan nullipara à kedua labia mayora sangat
berdekatan.
3). Labia Minora Bibir kecil yang merupakan lipatan bagian dalam
bibir besar (labia mayora), tanpa rambut. Setiap labia minora terdiri
dari suatu jaringan tipis yang lembab dan berwarna
kemerahan;Bagian atas labia minora akan bersatu membentuk
preputium dan frenulum clitoridis, sementara bagian. Di Bibir kecil
ini mengeliligi orifisium vagina bawahnya akan bersatu
membentuk fourchette.
4). Klitoris Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang
bersifat erektil. Glans clitoridis mengandung banyak pembuluh
darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitif. Analog
dengan penis pada laki-laki. Terdiri dari glans, corpus dan 2 buah
crura, dengan panjang rata-rata tidak melebihi 2 cm.
5). Vestibulum (serambi) Merupakan rongga yang berada di antara
bibir kecil (labia minora). Pada vestibula terdapat 6 buah lubang,
yaitu orifisium urethra eksterna, introitus vagina, 2 buah muara
kelenjar Bartholini, dan 2 buah muara kelenjar paraurethral.
Kelenjar bartholini berfungsi untuk mensekresikan cairan mukoid
ketika terjadi rangsangan seksual. Kelenjar bartholini juga
menghalangi masuknya bakteri Neisseria gonorhoeae maupun
bakteribakteri pathogen.
6). Himen (selaput darah) Terdiri dari jaringan ikat kolagen dan
elastic. Lapisan tipis ini yang menutupi sabagian besar dari liang
senggama, di tengahnya berlubang supaya kotoran menstruasi
dapat mengalir keluar. Bentuk dari himen dari masing-masing
wanita berbeda-beda, ada yang berbentuk seperti bulan sabit,
konsistensi ada yang kaku dan ada lunak, lubangnya ada yang
seujung jari, ada yang dapat dilalui satu jari. Saat melakukan koitus
pertama sekali dapat terjadi robekan, biasanya pada bagian
posterior.
7). Perineum (kerampang) Terletak di antara vulva dan anus,
panjangnya kurang lebih 4 cm. Dibatasi oleh otot-otot muskulus
levator ani dan muskulus coccygeus. Otototot berfungsi untuk
menjaga kerja dari sphincter ani.
b. Genetalia Interna
1). Vagina Merupakan saluran muskulo-membraneus yang
menghubungkan rahim dengan vulva. Jaringan muskulusnya
merupakan kelanjutan dari muskulus sfingter ani dan muskulus
levator ani, oleh karena itu dapat dikendalikan. Vagina terletak
antara kandung kemih dan rektum. Panjang bagian depannya
sekitar 9 cm dan dinding belakangnya sekitar 11 cm. Bagian
serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut portio. Portio uteri
membagi puncak (ujung) vagina menjadi:
a). Forniks anterior -Forniks dekstra
b). Forniks posterior -Forniks sisistra
c). Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang
menghasilkan asam susu dengan pH 4,5. keasaman vagina
memberikan proteksi terhadap infeksi. Fungsi utama vagina:
(1). Saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah
menstruasi.
(2). Alat hubungan seks.
(3). Jalan lahir pada waktu persalinan
2). Uterus Merupakan Jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis
minor diantara kandung kemih dan rektum. Dinding belakang dan
depan dan bagian atas tertutup peritonium, sedangkan bagian
bawah berhubungan dengan kandung kemih.Vaskularisasi uterus
berasal dari arteri uterina yang merupakan cabang utama dari arteri
illiaka interna (arterihipogastrika interna). Bentuk uterus seperti
bola lampu dan gepen.
3). Endometrium Pada endometrium terdapat lubang kecil yang
merupakan muara dari kelenjar endometrium. Variasi tebal,
tipisnya, dan fase pengeluaran lendir endometrium ditentukan oleh
perubahan hormonal dalam siklus menstruasi. Pada saat konsepsi
endometrium mengalami perubahan menjadi desidua, sehingga
memungkinkan terjadi implantasi (nidasi).
4). Tuba Fallopii merupakan tubulo-muskuler, dengan panjang 12
cm dan diameternya antara 3 sampai 8 mm. fungsi tubae sangat
penting, yaiu untuk menangkap ovum yang di lepaskan saat
ovulasi, sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi,
tempat terjadinya konsepsi, dan tempat pertumbuhan dan
perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai bentuk blastula
yang siap melakukan implantasi.
5). Ovarium Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak
kiri dan kanan uterus di bawah tuba uterina dan terikat di sebelah
belakang oleh ligamentum latum uterus. Setiap bulan sebuah
folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada saat kira-
kira pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi. Ovulasi adalah
pematangan folikel de graaf dan mengeluarkan ovum.
2. Fisiologi sistem reproduksi wanita
Hormon Reproduksi pada wanita:
a. Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-
sel folikel sekitar sel ovum.
b. Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone
LH.
c. Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu
proses pematangan sel ovum).
d. Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi
FSH dan LH E.
D. HORMON SISTEM REPRODUKSI
1. Estrogen
Estrogen Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling penting
untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk
pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu
pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen
juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan
endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina
sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
2. Progesterone
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone
mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima
implantasi zygot. Kadar progesterone terus dipertahankan selama
trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormone.
3. Gonadotropin Releasing Hormone
GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak.
GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone)
di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan
memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan
menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
4. FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi
oleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan
pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan
ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan
dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
5. LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating
Hormone)
Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH, LH
berfungsi memicu perkembangan folikel (sel-sel teka dan sel-sel
granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya ovulasi di pertengahan
siklus (LH-surge).
6. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan
trofoblas (plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai dengan
kehamilan 1012 minggu (sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian
turun pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian naik
kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml).
Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum
dan produksi hormon-hormon steroid terutama pada masamasa
kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi imunologik.
7. LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin Diproduksi di hipofisis
anterior, memiliki aktifitas memicu / meningkatkan produksi dan
sekresi air susu oleh kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin ikut
mempengaruhi pematangan sel telur dan mempengaruhi fungsi korpus
luteum. Pada kehamilan, prolaktin juga.
E. PROSES TERJADINYA SPERMATOGENESIS
Spermarogenesisi adalah proses pembentukan sel spermatozoa
(tunggal : spermatozoon) yang terjadi di organ kelamin (gonad) jantan
yaitu testis tepatnya di tubulus seminiferus. Sel spermatozoa, disingkat
sperma yang bersifat haploid (n) dibentuk di dalam testis melewati sebuah
proses kompleks. Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel
germinal dengan melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel.
Pada proses spermatogenesis terjadi proses-proses dalam istilah
sebagai berikut:
1. Spermatositogenesis (spermatocytogenesis) adalah tahap awal dari
spermatogenesis yaitu peristiwa pembelahan spermatogonium
menjadi spermatosit primer (mitosis), selanjutnya spermatosit
melanjutkan pembelahan secara meiosis menjadi spermatosit
sekunder dan spermatid. Istilah ini biasa disingkat proses
pembelahan sel dari spermatogonium menjadi spermatid.
2. Spermiogenesis (spermiogensis) adalah peristiwa perubahan
spermatid menjadi sperma yang dewasa. Spermiogenesis terjadi di
dalam epididimis dan membutuhkan waktu selama 2 hari.
3. Spermiasi (Spermiation) adalah peristiwa pelepasan sperma matur
dari sel sertoli ke lumen tubulus seminiferus selanjutnya ke
epididimidis. Sperma belum memiliki kemampuan bergerak sendiri
(non-motil). Sperma non motil ini ditranspor dalam cairan
testicular hasil sekresi sel Sertoli dan bergerak menuju epididimis
karena kontraksi otot peritubuler. Sperma baru mampu bergerak
dalam saluran epidimis namun pergerakan sperma dalam saluran
reproduksi pria bukan karena motilitas sperma sendiri melainkan
karena kontraksi peristaltik otot saluran.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem reproduksi pria dan wanita berbeda. Pada reproduksi pria
memiliki penis dan kelenjar testis untuk menghasilkan sperma,
kematangan sel sperma di tandai dengan mimpi basah pada usia puberitas
Pada sistem reproduksi wanita memiliki vagina dan ovarium untuk
menghasilkan ovum. Kematangan sel telur atu ovum ditandai menarche
pada usia antara 13-16 tahun. Apabila terjadi pertemuan antara sel sperma
dan sel ovum akan terjadi kehamilan yang akan berkembang menjadi
janin.
B. Saran
Pengetahuan mengenai seks & seksualitas hendaknya dimiliki oleh
semua orang. Dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan orang
tersebut akan dapat menjaga alat reproduksinya untuk tidak digunakan
secar bebas tanpa mengatahui dampaknya, Pengetahuan yang diberikan
harus mudah dipahami, tepat sasaran, dan tidak menyesatkan. Dengan
demikian orang tersebut akan dapat menghadapi rangsangan dari luar
dengan cara yang sehat, matang dan bertanggung jawab.
Semoga makalah Sistem Reproduksi Pria dan Wanita ini bermanfaat
bagi pembaca dan penulis selanjutnya dapat memperbaiki kekuranganya.
DAFTAR PUSTAKA

Anastasika, Aan. 2008 fisiologi folikulogenesis dan ovulasi. UNUD/RSUP


Sanglah Denpasar: Bali.
Kadaryanto et al. 2006.20. Biologi 2. Yudhistira, Jakarta
Saktiyono. 2004. 86-93, 96, 98.Sains : Biologi SMP 3. Esis-Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Tim IPA SMP/MTs. 2007.14. Ilmu Pengetahuan Alam 3. 15-18. Galaxy Puspa
Mega, Jakarta.
Tim Biologi SMU.1997. 320,339-344, 348,349, 354-359. Biologi 2. Galaxy Puspa
Mega. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai