Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ANAFIS SISTEM REPORODUKSI

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 6

NAMA : ELMA ALAMUDI


: KHARINA THIO
: NUR WANDA
: ANDITA
: AMA
: KURNIA
KELAS : ASKEP X – A

SMK NEGERI 7 BURU


2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
Panjatkan Puja Dan Puji Syukur Atas Kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan Rahmat,
Hidayah, Dan Inayah-Nya kepada kami, Sehingga Kami dapat menyelesaikan Makalah Ini

Makalah Ini kami Susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini ada manfaatnya untuk teman teman siswa dan
siswi dan masyarakat, dan dapat memberikan inpirasi terhadap semua pemabaca

Namlea , 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................

DAFTAR ISI ............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................

A. Latar Belakang...............................................................................................

B. Rumusan Masalah .........................................................................................

C. Tujuan ............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................

A. Anafis Sistem Reporoduksi.....................................................................................

BAB III PENUTUP ..................................................................................................

A. Kesimpulan ....................................................................................................

B. Saran ..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri dari testis,
ovarium dan bagian alat kelamin lainnya. Pengetahuan tentang Anatomi dan Fisiologi sistem
reproduksi pada manusia merupakan ilmu yang paling dasar/basic bagi setiap pelaku
kesehatan reproduksi khususnya para wanita. Dalam makalah ini akan dibahas dua hal yaitu
tentang ANATOMI dan FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI yang menerangkan tentang Anatomi
Saluran Reproduksi Laki-laki dan Anatomi Saluran Reproduksi Wanita. Reproduksi atau
perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu faal(fisiologi). Reproduksi secara fisiologis tidak
vital bagi kehidupan individual dan meskipun siklus reproduksi suatu manusia berhenti,
manusia tersebut masih dapat bertahan hidup, sebagai contoh saat mencapai menopause dan
andropouse tidak akan mati. Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah
manusia tersebut mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh
kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh manusia. Reproduksi juga
merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan suatu
generasi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria ?

2. Bagaimana pembentukan sperma pada pria?

3. Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita ?

1.3 Tujuan

1. mengetahui anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria

2.mengetahui anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita

3. mengetahui hormon-hormon yang bekerja pada sistem reproduksi


BAB II
ISI

2.1 Dasar Teori

· Organ reproduksi membentuk traktus genetalis yang berkembang setelah traktus urinarius.
Kelamin laki-laki maupun wanita semenjak lahir sudah dapat ditentukan, tetapi sifat-sifat
kelamin belum dapat dikenal (Syaifudin,1997).

· Organ kelamin luar wanita memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai jalan masuk sperma ke dalam
tubuh wanita dan sebagai pelindung organ kelamin dalam dari organisme penyebab
infeksi.Saluran kelamin wanita memiliki lubang yang berhubungan dengan dunia luar, sehingga
mikroorganisme penyebab penyakit bisa masuk dan menyebabkan infeksi kandungan.
mikroorganisme ini biasanya ditularkan melalui hubungan seksual. (evelyn pearce, 2002).

· Cara oragan reproduksi sangat menakjubkan. Sel benih testis pada orang laki-laki, maupun sel
benih ovarium pada perempuan tampak pada awal kehidupan janin. Kejadian, bagaimana sel
reproduksi ini digerakkan ke daerah tempat yang telah ditentukan, yaitu ovarium dan testis,
merupakan suatu rahasia agung dan indah. (evelyn pearce, 2002) ·

Organ reproduksi perempuan terbagi atas organ genetalia eksterna dan organ genetalia
interna. Organ genatalia eksterna dan vagina adalah bagian untuk sanggama, sedangkan organ
genetalia interna untuk ovulasi,tempat pembuahan sel telur,translasi blastokis,implantasi, dan
tumbuh kembang janin. Endometrium adalah lapisan epitel yang melapisi rongga rahim.
Permukaannya terdiri atas selapis sel kolumnar yang bersilia dengan kelenjar sekresi mukosa
rahim yang berbentuk invaginasi ke dalam stroma selular. Kelenjar dan stroma mengalami
perubahan yang siklik, bergantian antara pengelupasan dan pertumbuhan baru setiap sekitar
28hari. Dalam terjadi kehamilan harus ada spermatozoa, ovum,pembuahan ovum(kontasepsi),
dan nidasi (implantasi) hasil konsepsi. Setiap spermatozoaterdiri atas tiga bagianyaitu
kaput(kepala) yang berbentuk lonjong agak gepeng dan mengandung bahan nukleus,ekor dan
bagian yang silindrik(leher) yang menghubungkan kepala dengan ekor. Dengan getaran
spermatozoa dapat bergerak cepat. (Sarwono Prawirohardjo, 2012) · Masa reproduksi adalah
masa pada perempuan umur 15-45 tahun. Selama masa reproduksi akan terjadi maturasi
folikel yang khas, termasuk ovulasi dan pembentukan korpus luteum. Proses ini terjadi akibat
interaksi hipotalamus-hipofisis-gonad dimana melibatkan filokel dan korpus luteum, hormone
steroid, gonadotropin hipofisis dan faktor autokrin ataupun parakrin bersatu menimbulkan
ovulasi. Proses fertilisasi dan kesiapan ovarium untuk menyediakan hormon, memerlukan
pengaturan endokrin, autokrin, parakrin/intrakrin , neuron dan system immun. ( Buku Ilmu
Kandungan Edisi Ketiga Sarwono Prawirohardjo , tahun 2011)
· Anatomi sistem reproduksi wanita terbagi menjadi 2 bagian yaitu ; Organ-organ
eksternal,berfungsi kopulasi,terdiri dari: Vulva,mons pubis,labia mayora, labia
minora,clitoris,vestibulum,introitus/orificium vagina,vagina,prineum. Organ-organ interna
berfungsi untuk ovulasi,fertilisasi ovum,transpoertasi blastocyst,implantasi,pertumbuhan
fetus,dan kelahiran terdiri dari: Uterus , servik uteri, corpus uteri, ligamentum penyangga
uterus. (Buku Perawatan Ibu Bersalin, tahun 2008)
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria

·Anatomi sistem reproduksi pria

Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari : penis, skrotum (kantung zakar) dan testis
(buah zakar).

1. Penis

Penis terdiri jaringan kavernosa (erektil) dan dilalui uretra. Ada dua permukaan yaitu
permukaan posterior penis teraba lunak (dekat uretra) dan permukaan dorsal. Ujung penis
disebut glans. Penis berfungsi sebagai penetrasi. Penetrasi pada wanita memungkinkan
terjadinya deposisi semen dekat serviks uterus. 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut
korpus kavernosus, terletak bersebelahan. Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum,
mengelilingi uretra. Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku dan
tegak (mengalami ereksi). Penis terdiri dari: - Akar (menempel pada didnding perut)

- Badan (merupakan bagian tengah dari penis) - Glans penis (ujung penis yang berbentuk
seperti kerucut).

2. Skrotum

Skrotum pada dasarnya merupakan kantung kulit khusus yang melindungi testis dan epididimis
dari cedera fisik dan merupakan pengatur suhu testis. Spermatozoa sangat sensitive terhadap
suhu karena testis dan epididimis berada di luar rongga tubuh, suhu di dalam testis biasanya
lebih rendah daripada suhu di dalam abdomen.

3. Testis

Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam skrotum.
Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan. Testis merupakan sepasang struktur
berbentuk oval,agak gepeng dengan panjang sekitar 4 cm dan diameter sekitar2.5 cm. Testis
berada didalam skrotum bersama epididimis yaitu kantung ekstraabdomen tepat dibawah
penis. Dinding pada rongga yang memisahkan testis dengan epididimis disebut tunika vaginalis.

Duktus Duktuli

1. Epididimis

Merupakan suatu struktur berbentuk koma yang menahan batas posterolateral testis.
Epididimis terdiri dari kepala yang terletak di atas katup kutup testis, badan dan ekor
epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan visceral, lapisan ini pada mediastinum menjadi lapisan
parietal. Saluran epididimis dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa melalui duktuli eferentis
merupakan bagian dari kaput (kepala) epididimis. Duktus eferentis panjangnya ± 20 cm,
berbelok-belok dan membentuk kerucut kecil dan bermuara di duktus epididimis tempat
spermatozoa disimpan, masuk ke dalam vas deferens Fungsi dari epididimis yaitu sebagai
saluran penhantar testis, mengatur sperma sebelum di ejakulasi, dan memproduksi semen.

2. Duktus Deferens

Merupakan kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis, kemudian duktus ini berjalan
masuk ke dalam rongga perut terus ke kandung kemih, di belakang kandung kemih akhirnya
bergabung dengan saluran vesika seminalis dan selanjtnya membentuk ejakulatorius dan
bermuara di prostate. Panjang duktus deferens 50-60 cm.

3. Uretra.

Uretra berfungsi 2 fungsi:

- Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih

- Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.

Struktur dalam organ reroduksi pria terdiri dari : vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan
vesikula seminalis.

1. Vas deferens

Vas deferens merupakan lanjutan langsung dari epididimis. Panjangnya 45 cm yang berawal
dari ujung bawah epididimis, naik disepanjang aspek posterior testis dalam bentuk gulungan-
gulungan bebas, kemudian meninggalkan bagian belakang testis, duktus ini melewati korda
spermatika menuju abdomen.

2. Uretra

Uretra berfungsi 2 fungsi:

- Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih

- Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.


3. Kelenjar prostat

Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbagi atas 4
lobus yaitu:

- Lobus posterior

- Lobus lateral

- Lobus anterior

- Lobus medial

Fungsi Prostat:

Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis yang berguna untuk menlindungi spermatozoa
terhadap sifat asam yang terapat pada uretra dan vagina. Di bawah kelenjar ini terdapat
Kelenjar Bulbo Uretralis yang memilki panjang 2-5 cm. fungsi hampir sama dengan kelenjar
prostat.

4. Vesikula Seminalis

Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan sumber makanan bagi
sperma. Cairan ini merupakan bagian terbesar dari semen. Cairan lainnya yang membentuk
semen berasal dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam kepala penis.

Fungsi Vesika seminalis : Mensekresi cairan basa yang mengandung nutrisi yang membentuk
sebagian besar cairan semen ·

Fisiologi sistem reproduksi pria

1. Hormon pada pria

a. FSH

b. Menstimulir spematogenesis.

c. LH Menstimulir Sel Interstitiil Leydig untuk memproduksi Testosteron.

Testosteron Bertanggung jawab dalam perubahan fisik laki-laki terutama organ seks
sekundernya. Efek hormon testoteron pada pria: Sebelum lahir:

a. Maskulinasi saluran reproduksi dan genital eksterna

b. Mendorong penurunan testis ke skrotum Efek reproduksi c. Pertumbuhan dan pematangan


organ reproduksi d. Penting dalam spermatogenesis e. Pertumbuhan tanda kelamin sekunder
2.2. Spermatogenesis

Spermatogenesis adalah perkembangan spermatogonia menjadi spermatozoa. Berlangsung 64


hari. Spermatogonia berkembang menjadi spermatozit primer. Spermatozit primer menjadi
spermatozit sekunder. Spermatozit sekunder berkembang menjadi spermatid. Tahap akhir
spermatogenesis adalah pematangan spermatid menjadi spermatozoa. Ukuran spermatozoa
adalah 60 mikron. Spermatozoa terdiri dari kepala, badan dan ekor.

2.3 Anatomi dan Fisioligi Sistem reproduksi Wanita

Anatomi sistem reproduksi wanita

Yang terdiri dari:

a. Tundun (Mons veneris)

Bagian yang menonjol meliputi simfisis yang terdiri dari jaringan dan lemak, area ini mulai
ditumbuhi bulu (pubis hair) pada masa pubertas. Bagian yang dilapisi lemak, terletak di atas
simfisis pubis

b. Labia Mayora

Merupakan kelanjutan dari mons veneris, berbentuk lonjong. Kedua bibir ini bertemu di
bagian bawah dan membentuk perineum. Labia mayora bagian luar tertutp rambut, yang
merupakan kelanjutan dari rambut pada mons veneris. Labia mayora bagian dalam tanpa
rambut, merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea (lemak). Ukuran labia mayora
pada wanita dewasa à panjang 7- 8 cm, lebar 2

3 cm, tebal 1

1,5 cm. Pada anak-anak dan nullipara à kedua labia mayora sangat berdekatan.

c. Labia Minora

Bibir kecil yang merupakan lipatan bagian dalam bibir besar (labia mayora), tanpa rambut.
Setiap labia minora terdiri dari suatu jaringan tipis yang lembab dan berwarna
kemerahan;Bagian atas labia minora akan bersatu membentuk preputium dan frenulum
clitoridis, sementara bagian. Di Bibir kecil ini mengeliligi orifisium vagina bawahnya akan
bersatu membentuk fourchette

d. Klitoris

Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil. Glans clitoridis
mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitif. Analog
dengan penis pada laki-laki. Terdiri dari glans, corpus dan 2 buah crura, dengan panjang rata-
rata tidak melebihi 2 cm.

e. Vestibulum (serambi)

Merupakan rongga yang berada di antara bibir kecil (labia minora). Pada vestibula terdapat 6
buah lubang, yaitu orifisium urethra eksterna, introitus vagina, 2 buah muara kelenjar
Bartholini, dan 2 buah muara kelenjar paraurethral. Kelenjar bartholini berfungsi untuk
mensekresikan cairan mukoid ketika terjadi rangsangan seksual. Kelenjar bartholini juga
menghalangi masuknya bakteri Neisseria gonorhoeae maupun bakteri-bakteri patogen

f. Himen (selaput dara)

Terdiri dari jaringan ikat kolagen dan elastic. Lapisan tipis ini yang menutupi sabagian besar
dari liang senggama, di tengahnya berlubang supaya kotoran menstruasi dapat mengalir

keluar. Bentuk dari himen dari masing-masing wanita berbeda-beda, ada yang berbentuk
seperti bulan sabit, konsistensi ada yang kaku dan ada lunak, lubangnya ada yang seujung jari,
ada yang dapat dilalui satu jari. Saat melakukan koitus pertama sekali dapat terjadi robekan,
biasanya pada bagian posterior
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan. Anatomi sistem reproduksi wanita terbagi menjadi 2 bagian yaitu ; Organ-organ
eksternal,berfungsi kopulasi,terdiri dari: Vulva,mons pubis,labia mayora, labia
minora,clitoris,vestibulum,introitus/orificium vagina,vagina,prineum. Organ-organ interna
berfungsi untuk ovulasi,fertilisasi ovum,transpoertasi blastocyst,implantasi,pertumbuhan
fetus,dan kelahiran terdiri dari: Uterus , servik uteri, corpus uteri, ligamentum penyangga
uterus. Cara oragan reproduksi sangat menakjubkan. Sel benih testis pada orang laki-laki,
maupun sel benih ovarium pada perempuan tampak pada awal kehidupan janin. Kejadian,
bagaimana sel reproduksi ini digerakkan ke daerah tempat yang telah ditentukan, yaitu
ovarium dan testis, merupakan suatu rahasia agung dan indah Saran. Dalam pembuatan
makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan pengetahuan serta kekurangan dalam
penulisan. Hal tersebut terjadi karena penulis masih dalam tahap pembelajaran sehingga
diharapkan untuk kritik dan saran dari Ibu Greace untuk dapat membimbing dan membantu
pembelajaran lebih lanjut.
Daftar Pustaka.

Prawirohartono slamet, 1999

Sains Biologi-2b

Jakarta Bumi Aksara. Pearce Evelyn,2008

Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis

jakarta PT.Gramedia. Prawirohardjo Sarwono, 2012

Ilmu Kebidanan

Jakarta PT.Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Prawirohardjo Sarwono, 2012

Ilmu Kandungan

Jakarta PT.Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Anda mungkin juga menyukai