Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

FISIOLOGI
“Sistem Reproduksi pria”
Dosen pengampu:
Vera Yulandasari,M.Si

Di susun oleh kelompok 1:

1. Kemas aril wayudi said


2. Karlina oktaviana putri
3. Khairunnisa
4. Lalu fabian
5. Juanti fitriani
6. Nuraysyah
7. Muhamad haikal azqi

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS QAMARUL HUDA BADARUDIN BAGU
2022/2023

i
KATA PENGHANTAR

Syukur Alhamdulillah, penulis telah dianugerahkan kekuatan dan kesehatan sehingga

dapat menyelesaikan makalah yang sederhana ini. Selawat dan salam penulis sampaikan

kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat sekalian yang telah

membawa perubahan dari alam jahiliyah ke alam yang penuh dengan hidayah.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah mendukung penulisan makalah ini, sehingga makalah ini dapat dijadikan referensi

bagi para pembaca.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, untuk ini penulis

mohon saran-saran dan perbaikan dari semua pihak.

Bagu,maret 2023

1
DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR...........................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................3
1.1............................................................................................................................. Latar
belakang.............................................................................................................3
1.2............................................................................................................................. Rumusan
masalah...............................................................................................................3
1.3............................................................................................................................. Tujuan
............................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................4
2.1. Pengertian reproduksi.......................................................................................4
2.2. Alat reproduksi pria..........................................................................................4
2.3.Organ reproduksi pria.......................................................................................4
BAB III PENUTUP..................................................................................................9
3.1.Kesimpulan........................................................................................................9
3.2.Saran..................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................10

2
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Pengetahuan tentang Anatomi dan Fisiologi sistem reproduksi pada manusia merupakan ilmu
yang paling dasar/basic bagi setiap pelaku kesehatan reproduksi khususnya para wanita. Dalam
makalah ini akan dibahas tentang  Anatomi Sistem Reproduksi yang menerangkan tentang Anatomi
Saluran Reproduksi Laki-laki

Sistem reproduksi pada manusia akan mulai berfungsi ketika seseorang mencapai
kedewasaan (pubertas) atau masa akil baligh. Pada seorang pria testisnya telah mampu menghasilkan
sel kelamin jantan (sperma) dan hormon testosteron. Hormon testosteron berfungsi mempengaruhi
timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder pada pria, di antaranya suara berubah menjadi lebih besar,
tumbuhnya rambut di tempat tertentu misalnya jambang, kumis, jenggot, dan dada tumbuh menjadi
bidang, jakun membesar.

Sedangkan seorang wanita ovariumnya telah mampu menghasilkan sel telur (ovum) dan
hormon wanita yaitu estrogen. Hormon estrogen berfungsi mempengaruhi timbulnya tanda-tanda
kelamin sekunder pada wanita, yaitu kulit menjadi semakin halus, suara menjadi lebih tinggi,
tumbuhnya payudara dan pinggul membesar.

2. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam pembahasan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian sistsem eproduksi ?
2. Apa saja alat reproduksi pria
3. Apa saja organ sistem reproduksi pada pria?
1.3.Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian sistem reproduksi pada pria
2. Untuk mengetahui apa saja alat reproduksi pada pria
3. Untuk mengetahui organ-organ reproduksi pada pria

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian sistem reproduksi

Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru.
Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada
manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi.
Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generatif atau seksual.

2.2. Alat Reproduksi Pria

Kelamin atau alat reproduksi pada pria memiliki dua fungsi yaitu untuk menghasilkan sel-sel
kelamin dan menyalurkan sel-sel kelamin tersebut ke saluran kelamin wanita. Alat reproduksi pria
dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu alat kelamin bagian dalam dan alat kelamin bagian luar.

Alat kelamin bagian dalam terdiri atas testis, saluran reproduksi, dan kelenjar-kelenjar
kelamin, sedangkan alat kelamin bagian luar hanya terdiri dari satu bagian, yaitu  penis. Berikut ini
akan diuraikan masing-masing bagian Struktur alat reproduksi pria.

Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia, kita harus mengetahui terlebih dahulu organ-
organ kelamin yang terlibat serta proses yang berlangsung di dalamnya.

2.3. Organ reproduksi pria

Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam yaitu:

1. Organ Reproduksi Luar

4
Alat kelamin luar hanya terdiri dari, yaitu dikenal dengan nama penis dan Scrotum. Penis ini
berfungsi sebagai alat kopulasi atau organ persetubuhan, yaitu organ atau alat untuk memasukkan
cairan semen ke dalam alat kelamin wanita.

a. Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk
memindahkan semen ke dalam organ reproduksi betina. Penis diselimuti oleh selaput tipis
yang nantinya akan dioperasi pada saat dikhitan/sunat.

Di dalam penis terdapat uretra yang merupakan muara bagi saluran kencing dan saluran
kelamin. Di samping itu, di dalam penis juga terdapat korpus kavernosum atau badan rongga, yaitu
dua korpus kavernosum penis di sisi uretra dan satu korpus kavernosum penis di bawah uretra.
Apabila terjadi rangsangan rongga ini akan terisi darah, sehingga dapat menyebabkan penis membesar
dan memanjang serta menegang yang dikenal sebagai proses ereksi.
Selain itu, pada penis terdapat bagian yang disebut kepala penis (glans penis). Bagian ini
merupakan ujung penis tempat terdapatnya lubang uretra (urifisium uretra) dan ujung-ujung saraf
perasa. Pada kepala penis terdapat kulit penutup yang dapat melipat disebut kulup (preputium).
b. Scrotum merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung testis serta
mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa
Skrotum disusun oleh otot-otot berikut.

a. Otot dartos
Otot dartos merupakan otot yang membatasi antara skrotum kanan dan kiri. Otot dartos
berfungsi untuk menggerakkah skrotum untuk mengerut dan mengendur. Skrotum memiliki adaptasi
terhadap udara yang panas maupun dingin. Pada saat udara panas maka tali yang mengikat skrotum
akan mengendur untuk membiarkannya turun lebih jauh dari tubuh. Sebaliknya apabila udara dingin
maka tali tersebut akan menarik skrotum mendekati tubuh sehingga akan tetap hangat. Hal ini
dilakukan untuk menunjang fungsi dari testis.
b. Otot kremaster
Otot kremaster merupakan penerusan otot lurik dinding perut. Otot ini berfungsi untuk
mengatur suhu lingkungan testis agar stabil, karena proses spermatogenesis dapat berjalan dengan

5
baik pada suhu stabil, yaitu 3 oC lebih rendah dari suhu di dalam tubuh. Suhu yang tidak sesuai akan
menghambat produksi spermatozoa.

Gangguan demam dapat mengakibatkan penurunan produksi spermatozoa. Pada pria


dianjurkan memakai pakaian yang longgar untuk menunjang kesuburan laki-laki. Struktur dari
kantong skrotum yaitu banyak lipatan kulit yang berfungsi untuk memperluas permukaan penguapan.
Kulit kantong skrotum memiliki banyak kelenjar keringat,m untuk mendinginkannya dilakukan
melalui proses penguapan air keringat.

Hormon testosteron ini juga akan menentukan sikap mental seorang laki-laki, serta
penampilan kejantanan tubuhnya. Tanpa hormon ini seorang laki-laki akan berkulit lembut, lemah
gemulai, seperti ciri-ciri seorang wanita.

Pada seorang laki-laki testis dapat mengalami gangguan, antara lain tumor, yaitu
pembengkakan yang terjadi pada testis. Pembengkakan dapat juga diakibatkan pengumpulan cairan
antara lapisan-lapisan pembungkus atau pembesaran pembuluh darah balik. Gondongan pada orang
dewasa dapat pula menyebabkan pembengkakan dan peradangan testis sehingga menimbulkan
kemandulan.

2. Organ Reproduksi Dalam


Alat kelamin bagian dalam terdiri atas sepasang testis, saluran reproduksi, dan beberapa
kelenjar kelamin.

1. Testis

Testis atau yang lazim dikenal dengan sebutan buah zakar merupakan suatu alat dengan
fungsi ganda, selain sebagai penghasil sel kelamin jantan (spermatozoa) juga merupakan organ
hormon endokrin. Hormon yang dihasilkan testis adalah hormon testosteron, yaitu hormon kelamin

6
jantan yang utama. Disebut demikian, karena hormon inilah yang suatu saat bertanggung jawab
memperlihatkan ciri-ciri kelamin sekunder pada pria. Ciri-ciri kelamin sekunder, tersebut antara lain
adanya janggut, suara membesar, dan bentuk badan yang akan tampak pada saat seorang pria yang
mencapai masa pubertas (masa kematangan seksual).

Testis berbentuk bulat telur yang jumlahnya sepasang dan terdapat pada suatu kantong
pelindung disebutskortum. Setiap testis dilengkapi dengan saluran-saluran halus yang disebut tubulus
seminiferus. Tubulus seminiferus ini apabila direntangkan dari ujung yang satu ke ujung yang lain
berukuran lebih dari 200 m. Pada dinding-dinding tubulus seminiferus terdapat bakal sperma yang
disebut spermatogonia dengan jumlah kromosom diploid.
Spermatogonia ini suatu saat akan berubah menjadi spermatozoa. Proses perubahan
spermatogonium menjadi sperma (spermatozoa) terjadi melalui dua proses pembelahan sel yang
berlangsung secara meosis. Dengan demikian, setiap spermatogonium suatu saat akan menghasilkan
empat sel sperma. Di samping spermatogonia, pada tubulus seminiferus terdapat pula sel-sel
berukuran besar yang disebut sel sertoli. Sel sertoli inilah yang berperan sebagai penyedia makanan
bagi spermatozoa-spermatozoa tersebut.

2. Saluran reproduksi
Saluran reproduksi pada pria terdiri atas duktus epididimis, duktus deferens (saluran sperma),
vesikula seminalis (kantung sperma), dan duktus ejakulatorius (saluran pemancaran). Saluran-saluran
tersebut saling berhubungan satu sama lain membentuk satu kesatuan saluran reproduksi. Duktus
epididimis berjumlah sepasang terdapat bersama-sama testis di dalam skrotum yang merupakan
tempat terjadinya proses pematangan sperma.

Saluran ini terletak di sebelah belakang atas dari testis dan tampak berkelok-kelok. Saluran
lanjutan dari epididimis, dikenal sebagai vas deferens, jumlahnya sepasang, berupa saluran lurus
untuk mengangkut spermatozoa dari duktus epididimis ke kantong sperma yang dikenal sebagai
vesika seminalis. Vesika seminalis ini berupa sepasang kantong yang dinding-dindingnya
menghasilkan suatu cairan untuk makanan bagi spermatozoa. Letak vesika seminalis, yaitu di
belakang vesika urinaria (kantong kemih).

Vas deferens yang arahnya ke atas, kemudian melingkar dan salah satu ujungnya berakhir di
kelenjar prostat. Di belakang kandung kemih vas deferens ini bersatu membentuk suatu saluran yang
dikenal sebagai duktus ejakulatorius. Duktus ejakulatorius ini berjumlah sepasang yang fungsinya
untuk memancarkan semen (mani) dan vesika seminalis. Uretra dan duktus ejakulatorius bersama-
sama berakhir di ujung penis.

7
3. Kelenjar kelamin

Saluran-saluran kelamin dilengkapi oleh tiga macam kelenjar kelamin yang fungsinya
menghasilkan sekret. Kelenjar-kelenjar yang melengkapi saluran kelamin itu terdiri atas vesikula
seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar boulbouretral yang lebih dikenal sebagai kelenjar cowper.
Ketiga kelenjar tersebut memiliki peranan yang berbeda-beda.

Vesikula seminalis merupakan kelenjar yang jumlahnya sepasang terletak di bagian atas dan
bawah kandung kemih. Kelenjar ini sebagai penghasil semen yang terbesar, yaitu sekitar 60% dari
volume total semen. Cairan yang dihasilkan kelenjar ini berwarna jernih, kental karena mengandung
lendir, asam amino, dan fruktosa. Cairan ini berperan sebagai makanan bagi sperma. Selain cairan
tersebut, kelenjar ini mengekskresikan prostaglandin yang berguna untuk merangsang otot uterin
berkontraksi sehingga semen dapat terdorong mencapai uterus.

Kelenjar boulbouretral yang disebut juga sebagai kelenjar cowper, merupakan kelenjar yang
menghasilkan lendir pelindung pada saat ejakulasi terjadi. Kelenjar ini bermuara di pangkal uretra dan
jumlahnya sepasang. Kelenjar prostat memiliki ukuran yang lebih besar jika dibandingkan dengan
ukuran kedua kelenjar kelamin lainnya.

Sekret yang dihasilkan oleh kelenjar prostat ini berupa cairan encer yang menyerupai susu
dan bersifat alkalis, sehingga dapat berperan sebagai penyeimbang (buffer) bagi keasaman residu urin
di uretra dan derajat keasaman vagina. Cairan ini suatu saat akan berkumpul di uretra melalui saluran-
saluran kecil.

8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Alhamdulillah kami ucapkan karena makalah ini telah dapat kami selesaikan walaupun masih
jauh dari kesempurnaan.namun semoga dalam pembahasan dalam makalah ini dapat kita ambil
manfaatnya, khususnya bagi saya pribadi dan umumnya untuk sahabat-sahabat semua.

Dan kami menarik kesimpulan bahwa Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk
menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan
melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru
diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia
dilakukan dengan cara generatif atau seksual.

Organ Reproduksi pada Pria terdiri dari dua :

1. Organ Reproduksi Luar


2. Organ Repruduksi Dalam
3.2. Saran

Kami mengharap terhadap semua mahasiswa atas kritik dan saran yang bersifat konstuktif
bagi semua dan khususnya bagi dosen pembimbing sehingga saya lebih meningkatkan dalam
pembuatan makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

1) Kadaryanto et al. 2006.20. Biologi 2. Yudhistira, Jakarta.

2) Saktiyono. 2004. 86-93, 96, 98.Sains : Biologi SMP 3. Esis-Penerbit Erlangga,


Jakarta.

3) Tim IPA SMP/MTs. 2007.14. Ilmu Pengetahuan Alam 3.  15-18. Galaxy Puspa Mega,
Jakarta.

4) Tim Biologi SMU.1997. 320,339-344, 348,349, 354-359. Biologi 2. Galaxy Puspa


Mega. Jakarta.

5) handikap60.blogspot.com/2013/01/makalah-sistem-reproduksi-pada-manusia

10

Anda mungkin juga menyukai