Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

Nama : Tania Nasywa Azzahra

NIM : 4820201230158

Kelas : ID

Dosen Pengampu

Bapa apt. Syahrizal Ramadhani, M.Pharm.Clin

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS BORNEO LESTARI
BANJARBARU
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................i

DAFTAR GAMBAR...............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1

1.3 Tujuan.............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

2.1 Bagian-Bagian sistem reprodukai Pria...........................................................3

2.2 Fungsi organ reproduksi pria..........................................................................5

2.3 Bagian-bagian Organ Reproduksi Wanita......................................................6

2.4 Fungsi organ reproduksi Wanita....................................................................9

2.5 Penyakit sistem reproduksi pria.....................................................................9

2.6 Penyakit sistem reproduksi perempuan........................................................14

BAB III PENUTUP...............................................................................................17

3.1 Kesimpulan...................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18

i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Organ Reproduksi Laki-laki................................................................4
Gambar 2. 2 Struktur Sperma..................................................................................6
Gambar 2. 3 Organ reproduksi Wanita....................................................................9
Gambar 2. 4 Kanker Ovarium................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup adalah mempunyai kemampuan untuk
bereproduksi. Reproduksi adalah kemampuan suatu organisme untuk
menghasilkan keturunan baru. Tujuannya untuk menjaga spesies tersebut dan
melestarikannya agar tidak punah. Pada manusia, kelahiran keturunan baru
diawali dengan pembuahan. Jadi, reproduksi pada manusia terjadi melalui
prokreasi atau seks. Reproduksi adalah kemampuan suatu organisme untuk
menghasilkan keturunan baru. Tujuannya untuk menjaga spesies tersebut dan
melestarikannya agar tidak punah. Sistem reproduksi manusia mulai berfungsi
ketika seseorang mencapai usia dewasa (pubertas) atau pubertas. Pada pria,
testisnya mampu menghasilkan sel kelamin pria (sperma) dan hormon
testosterone. 1
Selama ini, indung telur wanita sudah dapat memproduksi sel telur (ovum)
dan hormon estrogen wanita. Persoalan seksualitas begitu penting dalam
kehidupan manusia sehingga terdapat pendapat para ahli yang ekstrim bahwa
semua perilaku manusia pada dasarnya didorong dan dimotivasi oleh seks.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika peneliti lain berpendapat bahwa
sebagian besar gangguan kepribadian dan gangguan perilaku disebabkan oleh
gangguan pola perkembangan psikoseksual kehidupan.
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik membuat makalah
mengenai system reproduksi manusia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja bagian-bagian sistem reproduksi pada pria?
2. Apa saja bagian-bagian sistem reproduksi pada Wanita?
3. Apa saja fungsi organ reproduksi pada pria dan Wanita ?
4. Apa saja penyakit pada sistem reproduksi pada pria dan Wanita ?

1
A Basith and A Zuhriyah, “Kesehatan Reproduksi Remaja Di Desa Sukowati Kecamatan Kapas
Kabupaten Bojonegoro,” Jurnal Abdimas Dewantara 5, no. 2 (2022): 233–241.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagian-bagian organ reproduksi pria
2. Untuk mengetahui bagian organ reproduksi Wanita
3. Untuk mengetahui fungsi organ reproduksi pria dan wanita
4. Untuk mengetahui penyakit pada sistem reproduksi pria dan wanita
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Bagian-Bagian sistem reprodukai Pria
Struktur sistem reproduksi laki-laki terdiri dari : 2
a. Penis terdiri dari bagian akar, badan, dan glans penis. Lubang uretra
(saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di ujung glans
penis. Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium)
membentang mulai dari korona menutupi glans penis
b. Skrotum, merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan
melindungi testis. Bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis,
karena agar sperma terbentuk secara normal, testis harus memiliki suhu
yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh. Otot kremaster
pada dinding skrotum akan mengendur atau mengencang sehinga testis
menggantung lebih jauh dari tubuh (dan suhunya menjadi lebih dingin)
atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya menjadi lebih hangat)
c. Testis, terletak di dalam skrotum, menghasilkan Follicle Stimulating
Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) juga hormon testosterone.
Berfungsi membentuk spermatozoa (di Tubulus seminiferous) dan
menghasilkan hormon testosteron (dilakukan oleh sel interstial /sel leydig)
d. Vas deferens, merupakan saluran yang membawa sperma dari epididimis.
Saluran ini berjalan ke bagian belakang prostat lalu masuk ke dalam uretra
dan membentuk duktus ejakulatorius
e. Uretra, berfungsi sebagai bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air
kemih dari kandung kemih dan bagian dari sistem reproduksi yang
mengalirkan semen;
f. Kelenjar Prostat, terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan
mengelilingi bagian tengah dari uretra. Mengeluarkan sekret cairan yang
bercampur sekret dari testis, perbesaran prostate akan membendung uretra
dan menyebabkan retensi urin. Fungsi Prostat: Menambah cairan alkalis

2
A Sapitri and Y. Bahari, “Dampak Mengkonsumsi Minuman Keras Arak Pada Remaja Di Dusun
Aur Sampuk,” Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa 5, no. 7 (2016).
pada cairan seminalis yang berguna untuk menlindungi spermatozoa
terhadap sifat asam yang terapat pada uretra dan vagina.
g. Vesikula seminalis, menghasilkan cairan yang merupakan sumber
makanan bagi sperma. Cairan lainnya yang membentuk semen berasal dari
vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam kepala penis. Fungsi Vesika
seminalis adalah mensekresi cairan basa yang mengandung nutrisi yang
membentuk sebagian besar cairan semen
h. Epididimis, merupakan saluran halus yang panjangnya ± 6 cm terletak
sepanjang atas tepi dan belakang dari testis. Epididimis berfungsi sebagai
saluran penghantar testis, mengatur sperma sebelum di ejakulasi, dan
memproduksi semen
i. Duktus Deferens, merupakan kelanjutan dari epididimis ke kanalis
inguinalis, kemudian duktus ini berjalan masuk ke dalam rongga perut
terus ke kandung kemih, di belakang kandung kemih akhirnya bergabung
dengan saluran vesika seminalis dan selanjutnya membentuk ejakulatorius
dan bermuara di prostat.

Gambar 2. 1 Organ Reproduksi Laki-laki


2.2 Fungsi organ reproduksi pria
Fungsi organ reproduksi pada pria yaitu :3
1. Penis berfungsi sebagai saluran kencing atau urine sekaligus tempat
keluarnya sperma.
2. Skrotum berperan untuk menjaga suhu testis agar sesuai untuk
memproduksi sperma. Pada skrotum terdapat dua buah testis. 3. Testis
adalah alat kelamin bagian dalam. Fungsinya adalah untuk memproduksi
sperma dan hormon testosteron.
3. Epididimis merupakan saluran yang keluar dari testis. Fungsinya adalah
sebagai tempat penyimpanan sperma sementara.
4. Saluran uretra adalah saluran yang terdapat dalam penis dan merupakan
akhir dari saluran reproduksi. Perannya adalah sebagai saluran keluarnya
sperma dan urine.
5. Vesikula seminalis merupakan kelenjar yang menghasilkan zat yang berisi
basa (alkali), fruktosa (gula monosakarida), hormon prostaglandin, dan
protein pembekuan.
6. Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih. Fungsinya adalah
menghasilkan cairan yang bersifat asam.
7. Kelenjar Cowper menghasilkan lendir dan cairan bersifat basa. Fungsinya
adalah untuk melindungi sperma dengan cara menetralkan urine yang
memiliki pH asam yang tersisa dalam uretra. Cairan tersebut juga melapisi
uretra untuk mengurangi kerusakan pada sperma selama ejakulasi.
Struktur dari sperma yang dihasilkan oleh laki-laki dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.

3
Ibid.
Gambar 2. 2 Struktur Sperma

2.3 Bagian-bagian Organ Reproduksi Wanita


Organ Reproduksi Wanita yaitu :4
1. Ovarium
Ovarium adalah gonad wanita, tempat gametogenesis dan sekresi
hormon seks. Korteks luar setiap ovarium adalah tempat perkembangan
folikel, sedangkan medula bagian dalam masing-masing ovarium berisi
pembuluh darah dan jaringan ikat.
2. Saluran tuba
Vulva menggambarkan alat kelamin luar wanita: labia mayora,
labia minora, klitoris, ruang depan vulva, meatus uretra, dan lubang
vagina. Labia mayora berada di lateral labia minora, menyatu di anterior
membentuk mons pubis (lapisan yang menutupi simfisis pubis). Ruang
depan vulva adalah area medial labia minora dan merupakan lokasi uretra
dan lubang vagina. Kelenjar Bartholin terbuka di samping lubang vagina.
Vagina adalah struktur tubular fibromuskular yang fleksibel dan
memanjang dari ruang depan vulva hingga leher rahim. Vagina distal
adalah introitus. Vagina anterior berbatasan dengan dinding kandung
kemih posterior, sedangkan vagina posterior berbatasan dengan rektum
anterior.
Rahim terdiri dari korpus (badan) dan leher rahim. Bagian superior
korpus uteri disebut fundus, sedangkan bagian inferior yang berdekatan
dengan serviks disebut isthmus/segmen bawah rahim. Dinding rahim
4
I Andina, “An Overview of the Female Reproductive System: A Narrative Literature Review,”
Sriwijaya Journal of Obstetrics and Gynecology 1, no. 1 (2023): 16–23.
mengandung tiga lapisan berbeda: endometrium, miometrium, dan serosa.
Endometrium melapisi rongga rahim; ketebalan dan strukturnya bervariasi
tergantung rangsangan hormonal. Miometrium terdiri dari serat otot polos
dan merupakan lapisan tengah dan paling tebal dari dinding rahim. Serosa
adalah lapisan terluar rahim.
Serviks uteri adalah struktur berbentuk tabung yang berbatasan
dengan rongga rahim dan vagina, bertindak sebagai saluran antara
keduanya. Serviks inferior bermuara ke vagina bagian atas di os serviks.
Lapisan serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut ektoserviks dan
terdiri dari epitel skuamosa berlapis. Lapisan bagian dalam saluran serviks
adalah endoserviks, terdiri dari epitel kolumnar. Wilayah pertemuan ekto
dan endoserviks, yang ditandai dengan transformasi dari epitel kolumnar
menjadi skuamosa, adalah zona transformasi. Zona transformasi adalah
lokasi paling sering terjadinya displasia serviks dan transformasi ganas.
Saluran tuba menyediakan jalan bagi oosit untuk melakukan
perjalanan dari ovarium ke rongga rahim. Bagian setiap tuba yang paling
dekat dengan ovarium mengandung fimbria: tonjolan seperti jari yang
membantu memindahkan oosit yang dikeluarkan lebih jauh ke dalam tuba
—transisi fimbria ke ampula, bagian tuba dengan lumen terluas. Ampulla
menjadi isthmus ketika lumen menyempit dan menonjol ke arah rahim.
Saluran tersebut kemudian masuk ke dalam rahim dan menjadi bagian
interstisial.[12] Lubang ini merupakan tempat oosit keluar dari tuba dan
masuk ke dalam rongga rahim.
3. Rahim
Rahim terdiri dari korpus (badan) dan leher rahim. Bagian superior
korpus uteri disebut fundus, sedangkan bagian inferior yang berdekatan
dengan serviks disebut isthmus/segmen bawah rahim. Dinding rahim
mengandung tiga lapisan berbeda: endometrium, miometrium, dan serosa.
Endometrium melapisi rongga rahim; ketebalan dan strukturnya bervariasi
tergantung rangsangan hormonal. Miometrium terdiri dari serat otot polos
dan merupakan lapisan tengah dan paling tebal dari dinding rahim. Serosa
adalah lapisan terluar rahim.
Serviks uteri adalah struktur berbentuk tabung yang berbatasan
dengan rongga rahim dan vagina, bertindak sebagai saluran antara
keduanya. Serviks inferior bermuara ke vagina bagian atas di os serviks.
Lapisan serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut ektoserviks dan
terdiri dari epitel skuamosa berlapis. Lapisan bagian dalam saluran serviks
adalah endoserviks, terdiri dari epitel kolumnar. Wilayah pertemuan ekto
dan endoserviks, yang ditandai dengan transformasi dari epitel kolumnar
menjadi skuamosa, adalah zona transformasi. Zona transformasi adalah
lokasi paling sering terjadinya displasia serviks dan transformasi ganas.
4. Vagina
Vagina adalah struktur tubular fibromuskular yang fleksibel dan
memanjang dari ruang depan vulva hingga leher rahim. Vagina distal
adalah introitus. Vagina anterior berbatasan dengan dinding kandung
kemih posterior, sedangkan vagina posterior berbatasan dengan rektum
anterior.
5. Vulva

Vulva menggambarkan alat kelamin luar wanita: labia mayora,


labia minora, klitoris, ruang depan vulva, meatus uretra, dan lubang
vagina. Labia mayora berada di lateral labia minora, menyatu di anterior
membentuk mons pubis (lapisan yang menutupi simfisis pubis). Ruang
depan vulva adalah area medial labia minora dan merupakan lokasi uretra
dan lubang vagina. Kelenjar Bartholin terbuka di samping lubang vagina.
Gambar 2. 3 Organ reproduksi Wanita

2.4 Fungsi organ reproduksi Wanita


Fungsi organ reproduksi pada Wanita yaitu :5
A. Organ reproduksi dalam
1. Ovarium berfungsi untuk menghasilkan ovum (sel telur) serta hormon
estrogen dan progesterone
2. Fimbrae berfungsi menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium.
Ovum yang ditangkap oleh infundibulum akan masuk ke oviduk.
3. Oviduk berfungsi untuk menyalurkan ovum dari ovarium menuju
uterus.
4. Uterus manusia berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot apabila
terjadi fertilisasi.
B. Organ reproduksi luar
1. Labium mayor dan labium minor berfungsi untuk melindungi vagina.
2. Klitoris merupakan organ erektil yang dapat disamakan dengan penis
pada pria. Meskipun klitoris secara struktural tidak sama persis dengan
penis, namun klitoris juga mengandung korpus kavernosa
2.5 Penyakit sistem reproduksi pria
Penyaki pada sistem reproduksi pria yaitu :6
1. Permasalahan kesuburan

5
A Wardiyah et al., “Penyuluhan Kesehatan Pentingnya Menjaga Kesehatan Alat Reproduksi.,”
Journal OF Public Health Concerns 2, no. 1 (2022): 41–53.
6
Ibid.
Salah satu masalah kesehatan reproduksi pria yang dapat
mengganggu kesuburan adalah jumlah sperma yang tidak
memadai.Kondisi ini bisa disebabkan oleh gangguan hormon, masalah
pada testis (baik karena cedera atau kelainan bawaan), akibat pengobatan
kanker, gangguan autoimun yang menyerang sel sperma, efek samping
obatobatan, hingga adanya gangguan struktural dan masalah kromosom
atau genetik.
2. Disfungsi seksual
Salah satu jenis masalah kesehatan reproduksi pria yang paling
umum adalah disfungsi seksual. Bentuk-bentuk disfungsi seksual yang
dapat terjadi pada pria, yaitu disfungsi ereksi, ejakulasi dini, ejakulasi
tertunda atau terhambat, hingga libido rendah.
3. Kanker
Terdapat dua jenis kanker yang termasuk dalam masalah kesehatan
reproduksi pria. Kedua jenis kanker ini adalah kanker prostat dan kanker
testis.Seiring bertambahnya usia, risiko Anda mengalami kanker prostat
semakin tinggi. Selain itu, riwayat kanker dalam keluarga juga
meningkatkan risiko terjadinya kanker prostat dan kanker testis.
4. Gangguan prostat
Gangguan prostat termasuk salah satu masalah kesehatan
reproduksi pria, khususnya bagi Anda yang telah lanjut usia. Sejumlah
masalah yang biasanya menyerang kelenjar prostat adalah pembesaran
prostat, peradangan prostat, dan kanker prostat.
5. Gangguan testis
Testis tidak turun atau undesensus testis, yaitu masalah kesehatan
reproduksi bawaan lahir yang ditandai dengan testis tidak turun ke
skrotum. Kondisi ini sebaiknya ditangani sebelum bayi berusia 1 tahun.
Jika dibiarkan testis dapat mengalami kerusakan, menyebabkan
kemandulan, serta berisiko mengembangkan kanker testis. Varikokel,
yakni kondisi saat pembuluh vena di sekitar testis mengalami pelebaran.
Hidrokel, yakni kondisi terjadinya penumpukan cairan di sekitar testis
yang bisa berbahaya.
Penyakit menular seksual pada pria
1. Chancroid

 Haemophilus ducreyi adalah organisme penyebab chancroid.


 Ini adalah coccobacillus Gram-negatif yang rewel (batang sangat
pendek) yang memerlukan media khusus dan kondisi lingkungan
untuk tumbuh dalam kultur.
 Secara mikroskopis, organisme tersebut akan cenderung membentuk
untaian panjang membentuk pola yang digambarkan sebagai “rel
kereta api” atau “kumpulan ikan”.
 Secara signifikan meningkatkan risiko dan penularan HIV.
 Penyakit ini sangat jarang terjadi di AS dan negara-negara maju secara
global.
2. Klamidia
 Bakteri intraseluler nonmotil obligat gram negatif yang dikenal
sebagai Chlamydia trachomatis . [8]
 Biasanya serotipe DK.
 Infeksi menular seksual yang paling umum dapat disembuhkan di
Amerika Serikat, menurut CDC dan WHO.
 Ada dua bentuk infeksi, yaitu badan elementer (EB) dan badan
retikulat (RB).
 Bentuk EB menyerang sel, dan bentuk RB akan menghasilkan EB
menular lainnya yang akan menginfeksi bentuk tidak menular lainnya.
3. Herpes Kelamin
 Herpes genital disebabkan oleh virus herpes simplex 1 (HSV-1) atau
virus herpes simplex 2 (HSV-2).
 HSV-1/HSV-2 adalah virus DNA beruntai ganda yang dilapisi oleh
lipoglikoprotein dengan afinitas untuk menginfeksi sel target.
 HSV-1 biasanya dikaitkan dengan infeksi orolabial, namun menurut
CDC, HSV-1 kini menjadi penyebab utama herpes genital pada pasien
muda dan homoseksual.
 Diperkirakan 50 juta orang di Amerika terinfeksi HSV.
4. Gonore
 Bakteri diplokokus gram negatif dikenal sebagai Neisseria
gonorrhoeae.
 Infeksi menular seksual kedua terbanyak dibandingkan Chlamydia
trachomatis .
 Gonore menggunakan glukosa untuk menyerang sel epitel lendir.
 Gonore memodifikasi protein seluler yang memungkinkan penetrasi
organisme lain lebih lanjut.
 Perkembangan gonore menyebabkan reaksi inflamasi lokal yang
menyebabkan tanda dan gejala infeksi menular seksual.
5. Granuloma inguinale
 Disebabkan oleh Klebsiella granulomatis intraseluler Gram-
negatif, sebelumnya dikenal sebagai Calymmatobacterium
granulomatis .
 Jarang ditemukan di Amerika Serikat, namun kebanyakan terlihat di
negara-negara berkembang, terutama di daerah tropis.
 Ini paling sering ditemukan di Karibia, Afrika bagian selatan,
Amerika Selatan, New Guinea, dan India.
6. Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immunodeficiency
7
Syndrome (AIDS)
 Retrovirus berselubung yang dienkapsulasi dengan dua RNA untai
tunggal.
 Tanda dan gejala HIV primer digambarkan mirip flu dan sering kali
didiagnosis sebagai sindrom virus akut.
 Durasi timbulnya gejala berkisar antara 4 hingga 10 minggu.
 Kebanyakan infeksi HIV di AS adalah HIV1.
 AIDS digambarkan sebagai tahap akhir penyakit HIV.
 Waktu rata-rata perkembangan HIV menjadi AIDS adalah sekitar 11
tahun namun sangat bervariasi.
 Risiko sifilis pada pasien yang terinfeksi HIV 77 kali lebih besar
dibandingkan populasi umum.
7. Virus Papiloma Manusia (HPV)
7
TM Farley et al., “Impact of Male Circumcision on Risk of HIV Infection in Men in a Changing
Epidemic Context - Systematic Review and Meta-Analysis.,” J Int AIDS Soc 23, no. 6 (2020).
 HPV adalah virus DNA beruntai ganda yang bereplikasi di lapisan sel
basal sel epitel skuamosa berlapis. Siklus replikasi ini menginduksi
hiperplasia dan kemungkinan konversi karsinoma.
 HPV tipe 16 dan 18 adalah strain onkogenik yang menyebabkan
transformasi ganas.
 HPV tipe 6 dan 11 adalah strain umum yang menyebabkan kutil
anogenital, umumnya dikenal sebagai kondiloma akuminata.
 Sejauh ini, HPV adalah organisme menular seksual yang paling umum
di AS dan seluruh dunia.
8. Limfogranuloma venereum
 Disebabkan oleh Chlamydia trachomatis, bakteri intraseluler
nonmotil obligat Gram-negatif tetapi serotipenya berbeda dari infeksi
klamidia yang lebih umum.
 Bakteri tersebut secara spesifik adalah serotipe atau serovar L1, L2,
dan L3.
 Sangat jarang di Amerika namun umum di daerah tropis dan
subtropis.
 Menular melalui kontak seksual anal, oral, atau vagina.
 Paling sering ditemukan pada pria yang berhubungan seks dengan pria
lain.
 Terkait erat dengan infeksi HIV.
9. Mikoplasma genitalium
 Mycoplasma genitalium adalah penyebab tersering kedua uretritis
nongonokokus setelah klamidia dan penyebab umum servisitis pada
wanita.
 Ini adalah penyebab umum uretritis yang resisten atau berulang.
 Mycoplasma tumbuh sangat lambat dalam kultur yang bisa memakan
waktu hingga 6 bulan.
 Karena tidak memiliki dinding sel, maka tidak dapat diwarnai dengan
Gram.
 Faktor risikonya antara lain usia muda (<25 tahun), merokok, sering
melakukan kontak seksual, dan jumlah pasangan seksual yang lebih
banyak.
 Terkait erat dengan infeksi HIV.
10. Sifilis
 Disebabkan oleh bakteri spirochete kecil, Treponema pallidum .
 T. pallidum tumbuh sangat lambat dan tidak dapat dikultur atau
dilihat dengan mikroskop cahaya standar.
 Respon imun awal tidak terdengar karena T. pallidum memiliki
sedikit protein yang terpapar, dan membran luarnya kekurangan
lipopolisakarida.
 Infeksi sifilis meningkat dibandingkan laporan sebelumnya, menurut
CDC.
 Sifilis jauh lebih umum terjadi di negara-negara berkembang,
khususnya di kalangan masyarakat termiskin dengan akses paling
terbatas terhadap layanan kesehatan.
 Sifilis muncul dengan chancre yang tidak menimbulkan rasa sakit,
yaitu lesi berbatas tegas di tempat inokulasi.
 Sifilis muncul dalam berbagai bentuk, tergantung durasinya, yang
dikenal sebagai Primer, Sekunder, atau Tersier.
 Penyakit ini mempengaruhi sekitar 12% dari seluruh laki-laki gay
(laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki) secara global.
11. Trikomoniasis
 Disebabkan oleh protozoa anaerobik berflagel bersel tunggal yang
dikenal sebagai Trichomonas vaginalis .
 Trikomoniasis menyebabkan kerusakan langsung pada epitel. Cedera
tersebut menyebabkan mikroulserasi terutama pada vagina, leher
rahim, uretra, dan kelenjar paraurethral.
2.6 Penyakit sistem reproduksi perempuan
1. Gamgguan menstruasi
Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu amenore primer dan amenore sekunder. Amenore primer adalah
tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa
perkembangan seksual. Amenore sekunder adalah tidak terjadinya
menstruasi selama 3 – 6 bulan atau lebih pada orang yang tengah
mengalami siklus menstruasi. Menstruasi yang tertunda, tidak teratur,
nyeri, dan perdarahan yang banyak pada waktu menstruasi merupakan
keluhan tersering yang menyebabkan remaja wanita menemui dokter.
2. Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh
lapisan epitel serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat
uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe
panggul. Kanker serviks menimbulkan masalah berupa kesakitan dan
penderitaan, bahkan sampai kematian. Selain disebabkan oleh infeksi
Human Papolomma Virus (HPV), Kanker serviks juga dapat ditimbulkan
karena personal hygiene (kebersihan diri) yang kurang baik. Oleh karena
itu penting untuk menanamkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
menjaga kebersihan diri untuk menghindari bahaya kanker serviks
3. Kanker ovarium memiliki gejala yang tidak jelas. Dapat berupa rasa berat
pada panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan atau mengalami
pendarahan vagina abnormal

Gambar 2. 4 Kanker Ovarium


4. Endometriosis merupakan kondisi medis pada wanita yang ditandai
dengan tumbuhnya sel-sel endometrium di luar kavum uteri. Sel-sel
endometrium yang melapisi kavum uteri sangat dipengaruhi hormon
wanita. Dalam keadaan normal, sel-sel endometrium kavum uteri akan
menebal selama siklus menstruasi berlangsung agar nantinya siap
menerima hasil pembuahan sel telur oleh sperma. Bila sel telur tidak
mengalami pembuahan, maka sel-sel endometrium yang menebal akan
meluruh dan keluar sebagai darah menstruasi. Gejala endometriosis berupa
nyeri perut, pinggang terasa sakit dan nyeri pada masa menstruasi. Jika
tidak ditangani, endometriosis dapat menyebabkan sulit terjadi kehamilan.
Penanganannya dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan,
laparoskopi atau bedah laser. Pada endometriosis, sel endometrium yang
semula berada dalam kavum uteri berpindah dan tumbuh di luar kavum
uteri. Sel-sel dapat tumbuh dan berpindah ke ovarium, tuba Falopii,
belakang kavum uteri, ligamentum uterus, bahkan dapat sampai ke usus
dan vesika urinaria. Pada saat menstruasi berlangsung, sel-sel
endometrium yang berpindah ini akan mengelupas dan menimbulkan
perasaan nyeri di sekitar panggul.
5. Keputihan merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi yang
normal dan sering terjadi pada wanita, khususnya pada remaja. Keputihan
adalah keluarnya cairan dari vagina selain darah haid
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Reproduksi merupakan kegiatan organ kelamin laki-laki dan perempuan
yang khusus yaitu testis menghasilkan spermatozoid (sel kelamin laki-laki) dan
ovarium menghasilkan sel kelamin perempuan (ovum). Struktur luar dari
sistem reproduksi pria terdiri dari penis, skrotum (kantung zakar) dan testis
(buah zakar). Struktur dalamnya terdiri dari vas deferens, uretra, kelenjar
prostat dan vesikula seminalis. Struktur luar dari sistem reproduksi wanita
terdiri dari vulva, mons pubis / mons veneris (Tundun), labia mayora (Bibir
Besar), labia minora (Bibir Kecil), clitoris, vestibulum, introitus / orificium
vagina dan perineum. Struktur dalamnya terdiri dari vagina (liang kemaluan),
uterus (rahim), salping / Tuba Falopi, dan ovarium. Organ-organ
eksternal,berfungsi kopulasi Organ-organ interna berfungsi untuk ovulasi,
fertilisasi ovum, transpoertasi lastocyst, implantasi, pertumbuhan fetus, dan
kelahiran. Penyakit reproduksi yang sering menyerang organ kelamin laki-laki
yaitu kanker prostat, masalah kesuburan, dan disfungsi seksual. Permasalahan
yang sering menyerang organ perempuan yaitu keputiha, kanker serviks, dan
kanker ovarium.
DAFTAR PUSTAKA

Andina, I. “An Overview of the Female Reproductive System: A Narrative


Literature Review.” Sriwijaya Journal of Obstetrics and Gynecology 1, no. 1
(2023): 16–23.
Basith, A, and A Zuhriyah. “Kesehatan Reproduksi Remaja Di Desa Sukowati
Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro.” Jurnal Abdimas Dewantara 5,
no. 2 (2022): 233–241.
Farley, TM, J Samuelson, MK Grabowski, W Ameyan, RH Gray, and R
Baggaley. “Impact of Male Circumcision on Risk of HIV Infection in Men in
a Changing Epidemic Context - Systematic Review and Meta-Analysis.” J
Int AIDS Soc 23, no. 6 (2020).
Sapitri, A, and Y. Bahari. “Dampak Mengkonsumsi Minuman Keras Arak Pada
Remaja Di Dusun Aur Sampuk.” Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Khatulistiwa 5, no. 7 (2016).
Wardiyah, A, L Aryanti, M Marliyana, O Oktaliana, P Khoirudin, and M. A Dea.
“Penyuluhan Kesehatan Pentingnya Menjaga Kesehatan Alat Reproduksi.”
Journal OF Public Health Concerns 2, no. 1 (2022): 41–53.

Anda mungkin juga menyukai