NIM : 4820201230158
Kelas : ID
Dosen Pengampu
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
3.1 Kesimpulan...................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Organ Reproduksi Laki-laki................................................................4
Gambar 2. 2 Struktur Sperma..................................................................................6
Gambar 2. 3 Organ reproduksi Wanita....................................................................9
Gambar 2. 4 Kanker Ovarium................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup adalah mempunyai kemampuan untuk
bereproduksi. Reproduksi adalah kemampuan suatu organisme untuk
menghasilkan keturunan baru. Tujuannya untuk menjaga spesies tersebut dan
melestarikannya agar tidak punah. Pada manusia, kelahiran keturunan baru
diawali dengan pembuahan. Jadi, reproduksi pada manusia terjadi melalui
prokreasi atau seks. Reproduksi adalah kemampuan suatu organisme untuk
menghasilkan keturunan baru. Tujuannya untuk menjaga spesies tersebut dan
melestarikannya agar tidak punah. Sistem reproduksi manusia mulai berfungsi
ketika seseorang mencapai usia dewasa (pubertas) atau pubertas. Pada pria,
testisnya mampu menghasilkan sel kelamin pria (sperma) dan hormon
testosterone. 1
Selama ini, indung telur wanita sudah dapat memproduksi sel telur (ovum)
dan hormon estrogen wanita. Persoalan seksualitas begitu penting dalam
kehidupan manusia sehingga terdapat pendapat para ahli yang ekstrim bahwa
semua perilaku manusia pada dasarnya didorong dan dimotivasi oleh seks.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika peneliti lain berpendapat bahwa
sebagian besar gangguan kepribadian dan gangguan perilaku disebabkan oleh
gangguan pola perkembangan psikoseksual kehidupan.
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik membuat makalah
mengenai system reproduksi manusia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja bagian-bagian sistem reproduksi pada pria?
2. Apa saja bagian-bagian sistem reproduksi pada Wanita?
3. Apa saja fungsi organ reproduksi pada pria dan Wanita ?
4. Apa saja penyakit pada sistem reproduksi pada pria dan Wanita ?
1
A Basith and A Zuhriyah, “Kesehatan Reproduksi Remaja Di Desa Sukowati Kecamatan Kapas
Kabupaten Bojonegoro,” Jurnal Abdimas Dewantara 5, no. 2 (2022): 233–241.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagian-bagian organ reproduksi pria
2. Untuk mengetahui bagian organ reproduksi Wanita
3. Untuk mengetahui fungsi organ reproduksi pria dan wanita
4. Untuk mengetahui penyakit pada sistem reproduksi pria dan wanita
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bagian-Bagian sistem reprodukai Pria
Struktur sistem reproduksi laki-laki terdiri dari : 2
a. Penis terdiri dari bagian akar, badan, dan glans penis. Lubang uretra
(saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di ujung glans
penis. Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium)
membentang mulai dari korona menutupi glans penis
b. Skrotum, merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan
melindungi testis. Bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis,
karena agar sperma terbentuk secara normal, testis harus memiliki suhu
yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh. Otot kremaster
pada dinding skrotum akan mengendur atau mengencang sehinga testis
menggantung lebih jauh dari tubuh (dan suhunya menjadi lebih dingin)
atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya menjadi lebih hangat)
c. Testis, terletak di dalam skrotum, menghasilkan Follicle Stimulating
Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) juga hormon testosterone.
Berfungsi membentuk spermatozoa (di Tubulus seminiferous) dan
menghasilkan hormon testosteron (dilakukan oleh sel interstial /sel leydig)
d. Vas deferens, merupakan saluran yang membawa sperma dari epididimis.
Saluran ini berjalan ke bagian belakang prostat lalu masuk ke dalam uretra
dan membentuk duktus ejakulatorius
e. Uretra, berfungsi sebagai bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air
kemih dari kandung kemih dan bagian dari sistem reproduksi yang
mengalirkan semen;
f. Kelenjar Prostat, terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan
mengelilingi bagian tengah dari uretra. Mengeluarkan sekret cairan yang
bercampur sekret dari testis, perbesaran prostate akan membendung uretra
dan menyebabkan retensi urin. Fungsi Prostat: Menambah cairan alkalis
2
A Sapitri and Y. Bahari, “Dampak Mengkonsumsi Minuman Keras Arak Pada Remaja Di Dusun
Aur Sampuk,” Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa 5, no. 7 (2016).
pada cairan seminalis yang berguna untuk menlindungi spermatozoa
terhadap sifat asam yang terapat pada uretra dan vagina.
g. Vesikula seminalis, menghasilkan cairan yang merupakan sumber
makanan bagi sperma. Cairan lainnya yang membentuk semen berasal dari
vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam kepala penis. Fungsi Vesika
seminalis adalah mensekresi cairan basa yang mengandung nutrisi yang
membentuk sebagian besar cairan semen
h. Epididimis, merupakan saluran halus yang panjangnya ± 6 cm terletak
sepanjang atas tepi dan belakang dari testis. Epididimis berfungsi sebagai
saluran penghantar testis, mengatur sperma sebelum di ejakulasi, dan
memproduksi semen
i. Duktus Deferens, merupakan kelanjutan dari epididimis ke kanalis
inguinalis, kemudian duktus ini berjalan masuk ke dalam rongga perut
terus ke kandung kemih, di belakang kandung kemih akhirnya bergabung
dengan saluran vesika seminalis dan selanjutnya membentuk ejakulatorius
dan bermuara di prostat.
3
Ibid.
Gambar 2. 2 Struktur Sperma
5
A Wardiyah et al., “Penyuluhan Kesehatan Pentingnya Menjaga Kesehatan Alat Reproduksi.,”
Journal OF Public Health Concerns 2, no. 1 (2022): 41–53.
6
Ibid.
Salah satu masalah kesehatan reproduksi pria yang dapat
mengganggu kesuburan adalah jumlah sperma yang tidak
memadai.Kondisi ini bisa disebabkan oleh gangguan hormon, masalah
pada testis (baik karena cedera atau kelainan bawaan), akibat pengobatan
kanker, gangguan autoimun yang menyerang sel sperma, efek samping
obatobatan, hingga adanya gangguan struktural dan masalah kromosom
atau genetik.
2. Disfungsi seksual
Salah satu jenis masalah kesehatan reproduksi pria yang paling
umum adalah disfungsi seksual. Bentuk-bentuk disfungsi seksual yang
dapat terjadi pada pria, yaitu disfungsi ereksi, ejakulasi dini, ejakulasi
tertunda atau terhambat, hingga libido rendah.
3. Kanker
Terdapat dua jenis kanker yang termasuk dalam masalah kesehatan
reproduksi pria. Kedua jenis kanker ini adalah kanker prostat dan kanker
testis.Seiring bertambahnya usia, risiko Anda mengalami kanker prostat
semakin tinggi. Selain itu, riwayat kanker dalam keluarga juga
meningkatkan risiko terjadinya kanker prostat dan kanker testis.
4. Gangguan prostat
Gangguan prostat termasuk salah satu masalah kesehatan
reproduksi pria, khususnya bagi Anda yang telah lanjut usia. Sejumlah
masalah yang biasanya menyerang kelenjar prostat adalah pembesaran
prostat, peradangan prostat, dan kanker prostat.
5. Gangguan testis
Testis tidak turun atau undesensus testis, yaitu masalah kesehatan
reproduksi bawaan lahir yang ditandai dengan testis tidak turun ke
skrotum. Kondisi ini sebaiknya ditangani sebelum bayi berusia 1 tahun.
Jika dibiarkan testis dapat mengalami kerusakan, menyebabkan
kemandulan, serta berisiko mengembangkan kanker testis. Varikokel,
yakni kondisi saat pembuluh vena di sekitar testis mengalami pelebaran.
Hidrokel, yakni kondisi terjadinya penumpukan cairan di sekitar testis
yang bisa berbahaya.
Penyakit menular seksual pada pria
1. Chancroid
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Reproduksi merupakan kegiatan organ kelamin laki-laki dan perempuan
yang khusus yaitu testis menghasilkan spermatozoid (sel kelamin laki-laki) dan
ovarium menghasilkan sel kelamin perempuan (ovum). Struktur luar dari
sistem reproduksi pria terdiri dari penis, skrotum (kantung zakar) dan testis
(buah zakar). Struktur dalamnya terdiri dari vas deferens, uretra, kelenjar
prostat dan vesikula seminalis. Struktur luar dari sistem reproduksi wanita
terdiri dari vulva, mons pubis / mons veneris (Tundun), labia mayora (Bibir
Besar), labia minora (Bibir Kecil), clitoris, vestibulum, introitus / orificium
vagina dan perineum. Struktur dalamnya terdiri dari vagina (liang kemaluan),
uterus (rahim), salping / Tuba Falopi, dan ovarium. Organ-organ
eksternal,berfungsi kopulasi Organ-organ interna berfungsi untuk ovulasi,
fertilisasi ovum, transpoertasi lastocyst, implantasi, pertumbuhan fetus, dan
kelahiran. Penyakit reproduksi yang sering menyerang organ kelamin laki-laki
yaitu kanker prostat, masalah kesuburan, dan disfungsi seksual. Permasalahan
yang sering menyerang organ perempuan yaitu keputiha, kanker serviks, dan
kanker ovarium.
DAFTAR PUSTAKA