Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH ORGAN REPRODUKSI MANUSIA

Sekolah Menengah
Pertama(SMP) Wahid
Hasyim 08 Waru Kelompok 3
Dari Kelas IX-A:
1.Perwira Agung W.
(24) 2.Allifah Putri S.
(02) 3.Najja
Khairunissa(19)
4.Achmad Iqbal B. (1)
5.Mustofa Bisri. (33)
6.Malvino Trio S. (15)
7.Muhammad Aldias A.(29)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. Yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa
menyelesaikan karya ilmiah tentang “Sistem Reproduksi Manusia”.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua


pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan
karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak
mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat


kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa
penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini


memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

SIDOARJO, Januari 2024

Penulis

i
Daftar Isi
Kata Pengantar ................................................................................. i
Daftar Isi ........................................................................................... ii
Bab 1 Pendahuluan ………………………………………………………………….... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................. 1
1.3 Tujuan ............................................................................ 1
Bab 2 Pembahasan ....................................................................... 2
2.1 Struktur Organ Reproduksi laki laki ......................................... 2

2.2 Kelenjar Aksesoris .............................................................. 3

2.3 Struktur Anatomi Organ Reproduksi Perempuan ...................... 6

2.4 Spermatogenesis ............................................................... 7

2.5 Fisiologi Hormon Seks Wanita .............................................. 12

2.6 Fisiologi Hormon Seks Pria .................................................. 13

Bab 3 Penutupan ......................................................................... 15


3.1 Kesimpulan ...................................................................... 15

3.2 Saran .............................................................................. 15

ii
A. latar Bab 1 Pendahuluan
belakang

Reproduksi manusia merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia


yang berkaitan dengan kelangsungan hidup dan perkembangan populasi.
Proses reproduksi melibatkan serangkaian peristiwa kompleks yang terjadi
dalam tubuh manusia, mulai dari pembentukan sel telur dan sperma hingga
pembuahan, perkembangan embrio, dan kelahiran. Pemahaman mendalam
terhadap proses ini memiliki dampak besar tidak hanya pada tingkat individu
tetapi juga pada tingkat sosial dan kesehatan masyarakat.

Dalam makalah ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek reproduksi


manusia, termasuk faktor-faktor yang memengaruhi fertilitas, proses fertilisasi,
perkembangan embrio, serta isu-isu kesehatan yang terkait dengan reproduksi.
Informasi ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih baik tentang
kompleksitas reproduksi manusia, sekaligus menggarisbawahi pentingnya
perawatan dan pendidikan terkait dengan kesehatan reproduksi.

Dengan memahami secara mendalam mengenai reproduksi manusia,


diharapkan kita dapat merancang kebijakan, program, dan praktik kesehatan
yang lebih baik untuk mendukung kelangsungan hidup manusia serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

B.Rumusan masalah
1. Apa saja anatomi reproduksi pada laki-laki?
2. Apa saja anatomi reproduksi pada wanita?
3. Apa saja fisiologi reproduksi pada laki-laki?
4. Apa saja fisiologi reproduksi pada perempuan?

C.Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja anatomi reproduksi pada laki-laki.
2. Untuk mengetahui apa saja anatomi reproduksi pada perempuan.
3. Untuk mengetahu apa saja fisiologi reproduksi pada laki laki.
4. Untuk mengetahui apa saja fisiologi reproduksi pada wanita.

1
Bab 2 Pembahasan
2.1 Anatomi reproduksi pada alat kelamin pria
Laki-laki terdiri dari organ reproduksi eksternal yaitu skroturn dan penis, dan organ reproduksi
internal yaitu testis ( menghasilkan sperma dan hormone),
kelenjar aksesoris (mensekresikan produk esensial bagi
pergerakan sperma), dan sekumpulan duktus yang
membawa sperma dan kelenjar.

Skrotum
Skrotum merupakan pembungkus testis, dimana.
penurunan testis kedalam skrotum (Decensus
testikulorum) terjadi semenjak didalam kandungan , Suhu
testis lebih rendah 2OC dari suhu tubuh. Ada beberapa
mekanisme untuk mempertahankan suhu testis:

 Terdapatnya kelenjar keringat.


 Terdapatnya pleksus pampiniform berupa anyarnan-anyaman vena dari testis.
 Terdapatnya otot dartos berupa otot-otot
halus

Dinding skrotum terdiri dari beberapa lapisan yaitu:

 Bagian luar yaitu berupa kulit tipis relative tanpa bulu, mengandung kelenjar keringat.
 Tunika dartos : bagian yang melekat pada kulit yaitu berupa otot-otot halus.
 Lapisan jaringan keringat.
 Membran serous merupakan dasar dari dinding skrotum.

TESTIS
Merupakan saluran-saluran yang melilit-lilit yang dikelilingi oleh jaringan ikat yang disebut
Tubulus seminiferus (tempat terbentuknya sperma). Di tubulus seminiferus juga terdapat sel-sel
leydig yang tersebar , dimana sel ini akan menghasilkan testosteron dan androgen yang merupakan
hormone seks pria.

2
DUKTUS EFERENS
Tubulus serniniferus dibagian atas lobus membentuk tubulus lurus (tubulus rectus) dan
masuk kebagian testis yang disebut Rete testis dan keluar sebagai duktus eferens.

EPIDIDIMIS
Saluran ini menempel pada testis. Saluran epididimis merupakan duktus eferens bersatu
yang berkelok-kelok. Sperma membutuhkan waktu 20 hari di epididimis yang panjangnya hampir
mencapai 6 meter. Selama perjalanan sperma di epididimis, sperma menjadi motil dan
mendapatkan kemampuan untuk membuahi. Lapisan otot saluran ini, makin tebal kearah ekor, ini
sesuai dengan fungsi epididimis untuk mendorong sperma menuju ke vas deferens.

VAS DEFERENS
Merupakan saluran berotot yang keluar dari ekor epididimis menuju ke uretra, tetapi
sebelum sampai di uretra, terjadi pelebaran saluran yang disebut ampula, diakhir saluran ampula
akan bersatu dengan saluran vesika seminalis membentuk saluran kecil yang disebut duktus
ejakulasi, duktus ini masuk kedalam prostate dan bermuara pada uretra. Saluran uretra disamping
merupakan saluran eksresi juga sebagai saluran reproduksi.

2.2 Kelenjar aksesoris

 Kelenjar Vesikula Seminalis


Kelenjar ini menyumbang 60% total volume semen. Cairan dari vesika sernininalis
mempunyai sifat kental kekuning-kuningan dan alkalis (basa). Cairan ini mengandung mucus,
gulaftuktosa (sumber energi bagi sperma), enzim pengkoagulasi, asam askrobat, dan prostaglan.

 Kelenjar Prostat
Kelenjar pensekresi semen cukup besar, mensekresikan secara langsung melalui saluran-
saluran kecil. Cairan ini mempunyai sifat encer seperti susu dan sedikit asam, serta mengandung
enzim antikoagulan (seminin), sitrat ( nutrient bagi sperma) . Kelenjar ini merupakan permasalahan
bagi laki- laki yang berumur diatas 40 th keatas, karena pada umumnya terjadi pembesaran kelenjar
prostat (non kanker). Biasanya diatasi dengan pembedahan atau dengan obat-obatan mengandung
gonadotropin yang dapat menghentikan aktivitas dan ukuran kelenjar prostat.

 Kelenjar Bulbouretralis / Cawper


Secara langsung tidak terlibat dalam sekresi semen, merupakan sepasang kelenjar kecil,
mensekresikan mukus bening sebelum ejakulasi, gunanya untuk menetralkan setiap urin asam yang

3
masih tersisa dalam uretra, juga mengandung enzim spermin (bau khas). Kadang-kadang cairan ini
juga membawa sebagian sperma yang dibebaskan sebelurn terjadinya ejakulasi. Ini merupakan
alasan tingginya kegagalan kontrol kelahiran menggunakan metode menarik penis sebelum
terjadinya ejakulasi ( KB angkat).

PENIS
Penis manusia terdiri dari 3 silinder jaringan erektil yang mirip spon yang terdiri dari ruang-
ruang dimana pembatasnya disebut trabekula. Jaringan erektil ini berasal dari vena dan kapiler yang
dimodifikasi. Ke-tiga jaringan erektil ini adalah: a. 2 (dua) buah corpus cavernosum dari penis, pada
bagian dorsal dan b. 1 (satu) buah corpus cavernosum dari uretra (corpus spongiosum).

Selama kebangkitan gairah seks, maka jaringan ini akan terisi penuh oleh darah, dimana
akan terjadi penutupan vena oleh peningkatan tekanan sehingga penis penuh dengan darah yang

4
menyebabkan terjadinya ereksi. Ereksi sangat penting artinya untuk memasukkan penis ke dalam
vagina saat terjadi kopulasi.

Setiap laki-laki normal akan mengejakulasikan semen nya sebanyak 2-5 ml, dan setiap 1 ml
mengandung sperma 50-150 juta sperma (normozoospermia : ≥ 20 juta/ml). Pada saat semen
berada di saluran wanita, prostaglandin dalam semen mengencerkan mukus pada permukaan
uterus dan menggerakan otot uterus serta merangsang untuk membantu masuknya semen ke
uterus. Semen yang bersifat alkalis akan membantu menetralkan suasana lingkungan vagina yang
sedikit asam, sehingga melindungi sperma dan meningkatkan motilitasnya. Saat pertama kali
diejakulasikan , semen berkoagulasi sehingga memudahkan untuk digerakan oleh kontraksi uterus,
sampai diuterus antikoagulan mencairkan semen guna membantu sperma untuk bisa berenang
melalui saluran perempuan menuju sel telur.

Menjaga kesehatan penis sangat penting untuk kesejahteraan secara keseluruhan.


Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga penis tetap sehat:

1. Menjaga Kebersihan: Membersihkan penis secara teratur dengan air hangat dan sabun lembut
merupakan langkah penting untuk mencegah infeksi dan iritasi. Pastikan untuk membersihkan
bagian bawah kulup (jika masih ada) dengan lembut.

2. Menghindari Trauma: Hindari aktivitas yang dapat menyebabkan cedera pada penis, seperti
aktivitas seksual yang kasar atau penggunaan alat kontrasepsi yang tidak tepat.

3. Melindungi dari Penyakit Menular Seksual (PMS): Menggunakan kondom saat berhubungan seks
dapat membantu mencegah penularan penyakit menular seksual yang dapat merusak kesehatan
penis dan sistem reproduksi secara keseluruhan.

4. Menjaga Berat Badan Sehat: Obesitas dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti
disfungsi ereksi. Memelihara pola makan sehat dan rutin berolahraga dapat membantu menjaga
berat badan yang sehat.

5. Rutin Melakukan Pemeriksaan Kesehatan: Penting untuk menjadwalkan pemeriksaan kesehatan


secara rutin dengan dokter untuk mendeteksi masalah kesehatan penis atau masalah reproduksi
lainnya secara dini.

Dengan menjaga kebersihan, mencegah cedera, dan menjalani gaya hidup sehat secara umum, Anda
dapat membantu menjaga kesehatan penis dan kesejahteraan seksual Anda. Jika Anda memiliki
kekhawatiran atau masalah kesehatan yang terkait dengan penis, penting untuk berkonsultasi dengan
profesional kesehatan.

SUMBER: https://chat.openai.com.

5
2.3 Anatomi Organ Reproduksi Perempuan
Secara anatomi organ reproduksi perempuan terdiri dari :

1) Organ reproduksi ekstemal yaitu klitoris, duapasang labia


yang mengelilingi klitoris, dan lubang vagina.
2) Organ reproduksi internal yaitu sepasang ovarium, duktus
dan ruang untuk menghantarkan sperma serta menampung
embrio dan fetus (uterus).

OVARIUM (Ovary)
Terletak di dalam rongga abdomen, menggantung dan bertautan melalui mesenterium ke
uterus. Setiap ovarium terbungkus dalam kapsul pelindung yang keras dan mengandung banyak
folikel. Tiap folikel mengandung satu sel telur dan dikelilingi oleh satu atau lebih sel-sel folikel, yang
memberikan makanan dan melindungi sel telur yang sedang berkembang. Seorang perempuan
memiliki kira-kira 400.000 buah folikel yang dibawanya sejak lahir dan folikel ini sudah terbentuk
sebelum kelahirannya. Dari jumlah folikel tersebut, hanya beberapa, ratus ribu saja yang dapat
membebaskan sel telur selama tahun-tahun reproduksi seorang perempuan, mulai dari pubertas
sampai tercapainya masa menopause.

Umumnya sebuah folikel matang dan membebaskan sel telurnya setiap satu siklus
menstruasi. Sel-sel folikel juga menghasilkan hormon seks utama yaitu ; estrogen.

Ovulasi terjadi apabila sel telur yang matang didorong keluar dari folikel, sedangkan sisa
jaringan folikel akan berkembang di dalam ovarium membentuk massa yang padat yang disebut
korpus luteum. Korpus luteum mensekresikan tambahan estrogen dan progesteron yaitu hormon
yang mempertahankan dinding uterus selama kehamilan. Apabila sel telur tidak dibuahi, korpus
luteum akan lisis dan sebuah folikel baru akan mengalami pematangan selama siklus berikutnya.

Sistem reproduksi wanita tidak sepenuhnya tertutup, sel telur dilepaskan kedalam rongga
abdomen dekat pembukaan oviduk atau saluran telur atau tuba falofi. Oviduk mempunyai
pembukaan yang mirip corong dan silia yang terdapat pada epitelium bagian dalam yang melapisi

6
duktus akan membantu menarik sel telur dengan cara menarik cairan dari rongga tubuh kedalam
duktus tersebut. Silia (rambut getar) juga mengirimkan sel telur tersebut menuruni duktus tersebut
sampai ke uterus atau rahim. Uterus adalah organ tebal dan berotot yang dapat mengembang
selama kehamilan untuk menampung fetus dengan bobot 4 kg. Lapisan bagian dalam uterus yang
disebut endometrium dialiri oleh pembuluh darah yang sangat banyak.

Leher uterus disebut serviks, yang membuka ke dalam vagina. Vagina merupakan ruangan
berdinding tebal yang membentuk saluran kelahiran yang dilalui bayi saat lahir, dan juga merupakan
tempat singgah bagi sperma selama kopulasi. Himen merupakan membran bervaskuler yang
menutupi sebagian lubang vagina mulai saat kelahiran , dan umumnya sampai pada saat pertama
kali hubungan kelamin atau kegiatan fisik yang dapat merobeknya. Lubang vagina dan lubang uretra,
yang terpisah terletak didalam daerah yang disebut vestibula, yang dibatasi oleh sepasang lipatan
kulit tipis yaitu labia minora dan satu pasang tonjolan lagi yang berlemak dan tebal disebut labia
mayora yang merupakan pembungkus dan pelindung dari labia minora dan vestibula. Dibagian
ujung depan dari vestibula terdapat klitoris yang terdiri atas batang pendek yang menyokong sebuah
gland atau kepala, yang bundar, dan ditutupi oleh tudung kulit kecil yang disebut preputium.

Selama proses perangsangan seksual, klitoris, vagina, dan labia minora dipenuhi dengan
darah dan membesar. Sebagian besar dari tubuh klitoris terdiri dari jaringan erektil. Klitoris
merupakan salah satu titik paling sensitif dalam perangsangan seksual dan diperkaya oleh saraf.
Selarna proses perangsangan seksual, kelenjar Bartholin yang terletak dilubang vagina,
mensekresikan mukus ke dalam vestibula yang menjaganya tetap terlumasi dan memudahkan
hubungan kelamin.

2.4 SPERMATOGENESIS
Suatu rangkaian perkembangan sel spermatogonia dari epitel tubulus seminiferus yang
mengadakan proliferasi dan selanjutnya berubah menjadi spermatozoa. Spermatogenesis terdiri
dari tiga fase:
• Fase spermatositogenesis : spermatogonium membelah menghasilkan generasi sel baru yang
nantinya akan menghasilkan spermatosit (pembelahan secara mitosis).
• Fase meiosis : spermatosit mengalami 2x pembelahan secara berturutan dengan mereduksi sampai
½ jumlah kromosom dan jumlah DNA per sel dan menghasilkan spermatid.
• Fase Spermiogenesis : spermatid mengalami proses sitodiferensiasi sehingga menghasilkan
spermatozoa.
Spermatogenesis berlangsung di dalam tubulus seminiferus secara terus menerus dan
berkesinambungan sepanjang masa reproduksi dan selama fungsi spermatogonia induk tidak terganggu
oleh peranan hormon ( FSH, LH, testosteron).

7
A.Spermatositogenesis
Peristiwa ini dimulai dari sel benih primitif yaitu spermatogonium Al (stem cell atau sel
induk) mengalami mitosis menjadi sepermatogonia A2, A3,A4 , intermediet dan membelah lagi
menjadi spermatogonia B kemudian baru membentuk Spermatosit primer. Ciri-ciri dari
spermatogonium ; dekat lamina basalis, relatif kecil dan mengandung kromosom diploid.

B. Meiosis
Spermatosit primer memasuki tahapan profase dari pembelahan meiosis I yang memiliki
beberapa tahapan yaitu preleptoten, leptoten, zigoten, pakiten, diploten dan diakinesis.
Spermatosit primer memiliki 46 (44+XY) kromosom dan 4 N DNA. Tahapan-tahapan dari profase
dalam pembelahan meiosis adalah:

 Preleptoten : aktif dalam mensintesis DNA, struktur kromosom tidak jelas.


 Leptoten : kromosom mengalami kondensasi dan terdiri dari 2 kromatid.
 Zigoten terjadi penebalan kromosom dan sinapsis kromosom.

8
 Pakiten sinapsis kromosom semakin sempurna dan kromosom semakin menebal serta
memendek, inti dan sitoplasma tumbuh dan merupakan sel yang terbesar.
 Diploten : pasangan kromosom terpisah tetapi masih tetap, bergabung pada bagian kiasma.
 Diakinesis : Kromosom semakin memendek dan 2 kromatid yang menyusun tiap kromosom
dapat terlihat.
 Metafase : kromosom dibidang equator.
 Anafase : masing-masing kromosorn dikutub yang berlawanan.

Telefase : 2 anak inti baru dan terbentuklah sel baru yang disebut Spermatosit sekunder.
Spermatosit sekunder : selnya lebih kecil, mempunyai 23 kromosom, sulit diamati karena berumur
pendek dengan cepat memasuki meiosis II. Pembelahan spermatosit sekunder ini menghasilkan
spermatid.

C.Spermiogenesis
Spermatid : mengandung 23 kromosom, berbatasan dengan lumen, ukurannya kecil, inti
dengan kromatid padat. Spermatid mengalami perkembangan melalui proses spermiogenesis yang
terdiri atas 3 fase :

 Fase golgi: Sitoplasma spermatid mengandung kompleks golgi yang menjolok dekat inti,
juga terdapat mitokondria, sepasang sentriol, ribosorn bebas dan tubulus retikulum
endoplasma licin. Granula/butiran proakrosom kecil berkumpul dalam komplek golgi dan
kemudian menyatu membentuk satu granula akrosom yang terdapat didalam vesikel
akrosom berbatasan membran. Granula ini melekat ke salah satu sisi inti yg bakal jadi
bagian depan spermatozoa. Granula akrosom bertambah besar, pipih dan menuju bagian
depan inti membentuk semacam tutup (cupspermatozoa).

 Fase akrosomal : Vesikel dan granula akrosom menyebar untuk menutupi belahan anterior
dari inti yang memadat yang disebut akrosom. Kutub anteriol sel yang mengandung
akrosom akan berorientasi kearah basis tubulus seminiferus. Inti menjadi lebih panjang
dan lebih padat. Salah satu dari sentriol tumbuh secara bersama membentuk flagelum.
Mitokondria berkumpul disekitar bagian proksimal flagelum membentuk bagian menebal
yaitu bagian tengah dimana pergerakan spermatozoa dibangkitkan.

9
 Fase pematangan : sitoplasma residu dibuang dan difagositosis oleh sel sertoli dan
spermatozoa dilepas kedalam lumen tubulus.

Selama pembelahan spermatogonia , sel-sel yang dihasilkan tidak memisahkan diri tetapi
tetap berhubungan melalui jembatan sitoplasma / jembatan intersel adalah komunikasi antar setiap
spermatosit primer dan spermatosit sekunder yang berkembang dari satu spermatogonium
sehingga urutan spermatogenesis terkoordinasi. Spermatogenesis tidak berlangsung secara
serentak dalarn semua tubulus seminiferus tetapi secara bergelombang, siklus spermatogenesis
berlangsung selama lebih kurang 64 hari.

OOGENESIS
Oogenesis adalah perkembangan telur (sel telur dewasa yang belum dibuahi) yang dimulai
dengan mitosis sel germinal primordial dalam embryo, menghasilkan oogonia diploid. Masing-
masing oogonium berkembang menjadi oosit primer, yang juga diploid.

Mulai pada saat pubertas, sebuah oosit primer umumnya menyelesaikan meiosis pertama
setiap bulan. Pembelahan meiosis melibatkan sitokinesis yang tidak sama (unequal cytokinesis).
Pembelahan meiosis I menghasilkan sebuah sel besar yaitu oosit sekunder dan sebuah badan polar
yang lebih kecil. Pembelahan meiosis II yang menghasilkan ovum dan badan polar kecil lainnya,
hanya terjadi jika sel sperma menembus oosit sekunder. Setelah meiosis selesai dan badan polar
kedua memisah dari ovum, nukleus haploid sperma dan ovum matang menyatu dalam proses
fertilisasi.

Di dalam ovarium, masing-masing oosit primer berkembang di dalam sebuah folikel. Sebagai
respon terhadap FSH, beberapa folikel tumbuh tapi yang matang hanya satu. Dalam proses ovulasi,
folikel pecah dan membebaskan sebuah oosit sekunder, dimana jaringan folikuler sisanya
berkembang menjadi korpus luteum yang mengalami disintegrasi ketika fertilisasi tidak terjadi.

10
Gambar. Oogenesis

11
2.5 FISIOLOGI HORMON SEKS WANITA
Hormon seks wanita adalah estrogen dan progesteron, estrogen terutama meningkatkan
proliferasi dan pertumbuhan dari sel-sel yang khusus di dalam tubuh dan berperan dalam
perkembangan karakteristik kelamin sekunder wanita, sedangkan progesteron berkaitan hampir
seluruhnya dengan persiapan akhir dari uterus untuk menerima kehamilan dan persiapan payudara
untuk menyusui.

Estrogen
Sekresi hormon estrogen terjadi akibat FSH mempengaruhi ovarium untuk berkembang dan
berfungsi pada saat pubertas. Sedangkan LH, bersama-sama FSH berfungsi mematangkan folikel dan
sel telur, dan merangsang terjadinya ovulasi. Hormon estrogen merupakan hormon steroid yang
sebagian besar dihasilkan oleh ovarium (teka interna folikel) dan sebagian lagi oleh korteks adrenal
dan plasenta. Terhadap uterus hormon ini menyebabkan endometrium mengalami stadium
proliferasi yaitu lapisan endometrium berkembang dan menjadi tebal diikuti dengan lebih banyak
kelenjar, pembuluh darah arteri maupun vena. Ada tiga macam estrogen dalam plasma darah yaitu :
17 Beta– estradiol, estron dan estriol.

Hormon estrogen mempengaruhi karakteristik seks sekunder wanita, seperti :

• Pembesaran payudara, uterus, vagina.


• Bahu sempit, panggul yang lebar dan paha yang menyatu.
• Pertumbuhan rambut pada tempat tertentu.
• Terjadi penimbunan lemak pada payudara dan bokong.
• Penahanan garam dan air sehingga memperoleh berat badan tepat sebelum haid.
• Sekresi sel sebasea lebih encer sehingga kulit menjadi lebih halus, menghambat komedo.

Progesteron
Progesteron merupakan hormon steroid yang dihasilkan oleh korpus luteum (menjadi
stadium sekresi), plasenta dan folikel. Uterus yang sudah berkembang akibat pengaruh hormon
estrogen, selanjutnya dipengaruhi hormon progesteron. Progesteron di dalam darah 2% berada
dalam keadaan bebas, 80% terikat ke albumin dan 18% ke globulin.

12
Efek Progesteron :

- Perubahan siklik uteri (vaskularisasi endometrium), sehingga memudahkan uterus


untuk menerima ovum yang telah dibuahi.
- Perubahan payudara, merangsang pembentukan lobulus dan sekresi alveolus (terjadi
akibat rangsangan prolaktin).
- Menghambat LH dan meningkatkan efek inhibin estrogen sehingga ovulasi terhambat.

2.6 FISIOLOGI HORMON SEKS PRIA


Kelenjar pituitari mensekresikan dua hormon gonadotropin dengan pengaruh yang
berbeda- beda pada testis. LH merangsang produksi androgen oleh sel-sel leydig sedangkan FSH
mempengaruhi tubulus seminiferus untuk meningkatkan spermatogenesis. LH dan FSH diatur
secara bergantian oleh hormon hipotalamus (GnRH). Konsentrasi LH, FSH dan GnRH dalam darah
diatur melalui umpan-balik negatif oleh androgen, sedangkan GnRH dikontrol melalui umpan-balik
negatif dari LH dan FSH.

Gambar Kontrol Hormonal Pada Testis

Hormon seks pria yang utama adalah testosteron yang dihasilkan oleh selsel leydig di dalam
tubulus seminiferus testis. Disamping itu, testis juga menghasilkan estrogen yang diproduksi oleh
sel

13
Sertoli di dalam tubulus seminiferus. Selain mengontrol proses spermatogenesis, testosteron juga
berfungsi dalam karakteristik seks sekunder, seperti :
• Genitalia eksterna : penis memanjang dan melebar, skrotum menjadi gelap dan melipat-
lipat.
• Genitalia interna : kelenjar aksesoris membesar dan mengeluarkan sekret.
• Suara : laring membesar, pita suara memanjang dan menebal, suara berat.
• Pertumbuhan rambut : muncul janggut, garis rambut kepala mundur, tumbuh rambut
dibagian tertentu.
• Mental : tertarik pada lawan jenis.
• Konformasi tubuh : bau melebar, otot membesar.
• Sekresi sel sebasea mengentel dan meningkat (jerawat)

14
Bab 3
Penutupan

3.1 Kesimpulan
Ternyata kesehatan reproduksi pada manusia itu sangat penting
untuk kedepannya, jika mulai di jaga kesehatan reproduksi dari sekarang akan
meminimalisir atau bahkan menghilangkan yang namanya penyakit kelamin di
kemudian hari, dan juga mengetahui apa itu fisiologi pada alat kelamin laki laki
maupun perempuan.

3.2 Saran
Untuk guru pembimbing study IPA/biologi lebih banyak untuk
meng-edukasi tentang seperti ini agar para murid dapat mengetahui tentang alat
reproduksi pada manusia, agar terhindar dari yang namanya sex bebas.
Untuk para murid lebih banyak yah membaca buku reproduksi
apalagi pada masa pubertas biar tidak salah langkah kedepannya, banyak loh anak
smp yang kurangnya pengetahuan tentang reproduksi, mengakibatkan banyak
yang hamil tidak di inginkan(diluar nikah), maka itu kalian harus menjaga dengan
cara membaca buku atau ilmu tentang biology(reproduksi) agar masa depan
terjamin.

15

Anda mungkin juga menyukai