Anda di halaman 1dari 12

ANATOMI FISIOLOGI

ALAT REPRODUKSI PRIA

Disusun untuk memenuhi mata kuliah anatomi fisiologi


Dosen Pengampu : Rahma Dalila Fitri, SST, M. Keb

DISUSUN OLEH :
LISA MAQFIRA (1520122010)
FAIZA RAHMAH PUTRI (1520122008)

PRODI STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA


STIKES MUHAMMADIYAH ACEH
2023/2024
KATA PENGANTAR

Sukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat allah swt yang Lelah melimpahkan rahmat
dan karunia karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini memenuhi tugas kelompok untuk
mata kuliah dengan judul .

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang
dengan tulus memberikan doa, Semoga makalah ini bisa memberi kesan.

Kami menyadari sepenuhnya makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya
pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran
serta kami masukkan bahkan krtik yang membagun dari berbagai pihak, akhirnya kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia Pendidikan.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................................... ii


Daftar isi ......................................................................................................... iii
BAB I .......................................................................................................... 1
Pendahuluan .......................................................................................................... 1
Latar Belakang .......................................................................................................... 1

BAB II .......................................................................................................... 2
Pembahasan .......................................................................................................... 2
Pengertian reproduksi .......................................................................................................... 2
Alat reproduksi pria .......................................................................................................... 2
Organ reproduksi pria .......................................................................................................... 3
BAB III .......................................................................................................... 7
Kesimpulan .......................................................................................................... 7
Saran-saran .......................................................................................................... 7
Daftar Pustaka .......................................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengetahuan tentang Anatomi dan Fisiologi sistem reproduksi pada manusia merupakan ilmu yang
paling dasar/basic bagi setiap pelaku kesehatan reproduksi khususnya para wanita. Dalam makalah
ini akan dibahas tentang Anatomi Salat Reproduksi yang menerangkan tentang Anatomi Saluran
Reproduksi Laki-laki.

Sistem reproduksi pada manusia akan mulai berfungsi ketika seseorang mencapai kedewasaan
(pubertas) atau masa akil baligh. Pada seorang pria testisnya telah mampu menghasilkan sel kelamin
jantan (sperma) dan hormon testosteron. Hormon testosteron berfungsi mempengaruhi timbulnya
tanda-tanda kelamin sekunder pada pria, di antaranya suara berubah menjadi lebih besar, tumbuhnya
rambut di tempat tertentu misalnya jambang, kumis, jenggot, dan dada tumbuh menjadi bidang, jakun
membesar.

Sedangkan seorang wanita ovariumnya telah mampu menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon
wanita yaitu estrogen. Hormon estrogen berfungsi mempengaruhi timbulnya tanda-tanda kelamin
sekunder pada wanita, yaitu kulit menjadi semakin halus,suara menjadi lebih tinggi, tumbuhnya
payudara dan pinggul membesar.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian reproduksi

Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru.
Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar
tidak punah. Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali
dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan
cara generatif atau seksual.

B. Alat reproduksi pria

Kelamin atau alat reproduksi pada pria memiliki dua fungsi yaitu untuk menghasilkan sel-sel
kelamin dan menyalurkan sel-sel kelamin tersebut ke saluran kelamin wanita. Alat reproduksi pria
dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu alat kelamin bagian dalam dan alat kelamin bagian luar.

Alat kelamin bagian dalam terdiri atas testis, saluran reproduksi, dan kelenjar-kelenjar kelamin,
sedangkan alat kelamin bagian luar hanya terdiri dari satu bagian,yaitu penis. Berikut ini akan
diuraikan masing-masing bagian Struktur alat reproduksi pria
Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia, kita harus mengetahui terlebih dahulu organ-
organ kelamin yang terlibat serta proses yang berlangsung di dalamnya.

C. Organ reproduksi pria


Dibedakan menjadi organ kelamin dalam dan organ kelamin luar

1. Sistem Reproduksi laki-laki bagian Eksternal

Alat kelamin luar hanya terdiri dari, yaitu dikenal dengan nama penis dan
Scrotum.Penis ini berfungsi sebagai alat kopulasi atau organ persetubuhan, yaitu organ atau
alatuntuk memasukkan cairan semen ke dalam alat kelamin wanita.

a. Penis

Penis adalah salah satu alat kelamin luar pada laki-laki yang berfungsi sebagai alat
persetubuhan, saluran keluarnya sperma dan air seni. Ukuran penis sekitar 5-10 cm saat todak
ereksi dan 12- 19 cm saat ereksi. Letak tergantung didepan skrotum, memiliki bagian ujung
yang disebut dengan gland penis, bagian tengah korpus disebut penis dan bagian pangkal
disebut rediks penis. Kulit pembungkus amat tipis tidak berhubungan dengan bagian
permukaan dalam dari organ dan tidak mempunyai jaringan adiposa serta tidak terdapat
berambut kecuali didekat akar. Kulit ini berhubungan dengan pelvis, skrotum dan perineum.
Penis tersusun atas tiga batang seperti spons yang bersifat erektil dan kaya pembuluh darah.
Batang spongiosa ini dilapisi oleh jaringan fibrosa yang kuat dan selanjutnya bagian luar
ditutupi oleh bagian kulit yang merupakan lanjutan kulit pada scrotum dan inguinal
(selangkang). Kulit yang menutupi glans penis melipat kebelakang untuk membentuk
preposium, kecuali pada bayi yang preposiumnya melekat pada glans penis Lipatan kulit inilah
yang akan dibuang saat operasi (sirkumsisi). Badan penis dibentuk dari tiga massa jaringan
erektil silindris, yaitu dua korpus karvenosum dan satu korpus spongiosun mengelilingi
uretra.Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak
(mengalami ereksi). Jaringan erektil adalah jaring-jaring ruang darah irregular
(venosasinusoid) yang diperdarahi oleh arterior aferen dan kapilar, didrainase oleh venula dan
dikelilingi jaringan rapat yang disebut tunika albuginea.

Penggantung Penis :
1) Ligamentum Fundiformis Penis, lapisan tebal yang berasal dari faschia superfisialis
dari dinding abdominalis anterior diatas pubis.
2) Ligamentum suspensorium penis: Berupa benang berbentuk segitiga bagian eksterna
dari paschia profunda. Menggantung pada dorsum dan akar penis ke bagian inferior
linea alba, simfisis pubis dan ligamentum arquarta pubis. Krusis iskhio dan bulbus
diafragma urogenitalis sebagai alat penggantung penis.

Pembuluh Darah Penis :


1) Arteri pudenda interna adalah cabang arteri hipogastrika yang menyuplai darah untuk
ruangan kavernosus
2) Arteri profunda penis adalah cabang dari arteri dorsalis penis, bercabang terbuka
langsung ke ruangan kavernosa. Cabang kapiler menyuplai darah ke trabukela ruangan
kavernosa, dikembalikan ke vana dorsum. Vena dorsalis pensi melewati permukaan
superior korpora kavernosa dan bergabung dengan vena yang lain.
b. Scrotum

Scrotum adalah sepasang kantung yang menggantung di dasar pelvis. Didepan skrotum
terdapat penis dan dibelakangnya terdapat anus. Skrotum terdiri dari kulit tanpa lemak sub
kutan dan memiliki sedikit jaringan otot. Pembungkusnya disebut dengan tunika vaginalis yang
dibentuk dari peritoneum skrotum yang mengandung pigmen, didalamnya terdapat kantong-
kantong, setiap kantong berisi satu testis, satu epididimis dan bagian permulaan vas deferens.
Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, karena untuk
pembentukan sperma secara normal, testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah
dibandingkan dengan suhu tubuh. Otot kremaster pada dinding skrotum akan mengendur atau
mengencang sehingga testis menggantung lebih jauh dari tubuh (dan suhunya menjadi lebih
dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya menjadi lebih hangat). Skrotum berfungsi untuk
melindungi testis. Pada umumnya skrotum sebelah kiri tergantung lebih rendah dari yang kanan
karena saluran sperma sebelah kiri lebih Panjang. Skrotum terdiri atas dua lapisan, yaitu kulit
dan tunika dartos. Kulit berwarna kecoklatan, tipis dan mempunyai flika/rugae, terdapat folikel
sebasea dikelilingi oleh rambut keriting yang akarnya terlihat melalui kulit. Sedangkan Tunika
dartos berisi lapisan otot polos yang tipis sepanjang basis skrotum dan membentuk septum
yang membagi skrotum menjadi dua ruangan untuk testis.

1) Testis

Testis merupakan 2 buah organ glandula yang memproduksi semen, terdapat didalam
skrotum dan digantung oleh fenikulus spermatikus. Testis dibentuk didalam abdomen
fetus kira-kira 28 minggu kehidupan intra uterin dan turun kedalam skrotum dan di
topang oleh funiculus spermaticus sebelum lahir. Testis memiliki bentuk oval dengan
panjang 4-5 cm (1,5-2 inci), lebar 2,5 cm (1 inci), tebal 3 cm dan berat masing-masing
testis 10- 14 g. Testis dibungkus oleh kapsul jaringan ikat (Tunika Albuginea) dan
ditutup lagi oleh membrane serosa (tunika vaginalis) yang memungkinkan masing-
masing testis dapat bergerak secara bebas didalam skrotum.
Jaringan glanduler membagi testis menjadi 250-300 lobus, setiap lobus berisi tubulus
seminiferus yang berkelok-kelok dan bermuara kedalam vas diferens. Panjang tubulus
semineferus 200m. Pada dinding-dinding seminiferus terdapat bakal sperma
(spermatogonia) dengan jumlah kromosom diploid. Tubulus seminiferus dilapisis oleh
germinal khusus mengandung sel-sel batang (spermatogonia) yang menjadi sperma.
Didalam tubulus seminiferus juga terdapat juga sel Sertoli yang berfungsi sebagai
penyedia makanan bagi spermatozoa dan menjadi penopang dan memberi nutrisi
sperma yang sedang berkembang.

Testis berfungsi menghasilkan sperma, hormon testosteron, folicle stimulating


hormone (FSH) dan lutein hormon. Hormon testosteron yang menimbulkan sifat
kejantanan setelah masa pubertas dengan ciri-ciri kelamin skunder adanya janggut,
suara membesar, bentuk badan akan tampak saat seorang laki-laki mencapai masa
pubertas. Kriptorkismus adalah kegagalan testis turun merupakan penyebab sterilitas
pada laki-laki, karena produsksi sperma memerlukan suhu tubuh normal. Testis akan
berfungsi jika ada rangsanagan oleh glandula pituitaria anterior pada saat pubertas.
Fungsi testis juga dapat terganggu akibat orkitis (radang testis) yang dapat terjadi
parotitis atau infeksi akut lain yang menyebabkan kegagalan testis memproduksi
sperma. Pembuluh darah testis diantaranya arrteri pudenda eksterna pars superfisialis
merupakan cabang dari arteri femoralis, arteri perinealis superfisiales cabang dari arteri
pudenda interna, arteri kremasterika cabang dari arteri epigastrika inferior sedangkan
pembuluh darah vena mengikuti arteri

2) Epididimis

Saluran halus yang panjangnya 6 m terletak disepanjang atas tepi dan belakang testis
yang menghubungkan testis dengan vas diferens Tubulus tersebut mempunyai epitel
bersilia yang melapisi bagian dalam guna membantu spermatozoa bergerak menuju vas
diferens. Epididimis menyimpan sperma dan mampu mempertahankannya sampai
enam minggu. Dalam waktu tersebut sperma akan menjadi motil, matur sempurna, dan
mampu melakukan fertilisasi.

Bagian epidedimis terdiri dari kaput, kauda epididimis, ekstrimitas superior dan
ekstrimitas inferior. Kauda epididimis berhubungan dengan bagian atas testis sebagai
duktus efferens testis. Badan ditutupi oleh membran serosa servikalis sepanjang tepi
posterior. Kauda epiddidimis ekor atau gobulus minor ditutupi oleh membran serosa
dan berhubungan dengan duktus diferens, sedangkan ekstremitas superior bagian yang
besar dan ekstremitas inferior seperti titik.

3) Vas Deferens

Vas diferens berbentuk tabung yang masing-masing panjangnya 45 cm, mulai dari
bagian bawah kauda, epididimis berbelit-belit, secara berangsur-angsur naik sepanjang
tepi posterior testisdan sisi medialis bagian feniculus spermatika. Melalui cincinkanalis
inguinalis masuk ke feniculus spermatika, membelok sepanjang sisi lateral arteri
epigastrika kemudian menjurus kebelakang agak turun ke fosa iliaka eksterna dan
mencapai kavum pelvis.

Dinding salurannya sangat kecil. Pada fundus vesika urinaria membesar dan berkelok-
kelok disebut ampula. Vas diferens juga tidak memiliki pelapis epithel bersilia karena
sekresi vesicula seminalis dan prostata merupakan medium untuk membantu
pengangkutan spermatozoa. Spermatozoa disimpan disini dan mengalami pemasakan
dan peningkatan motilitas.

2. Sistem Reproduksi laki-laki Bagian Internal

Sistem anatomi reproduksi eksternal pada laki-laki diantaranya Vas Diferens selebihnya penjelasan
terdapat diatas, vesica seminalis, duktus ejakulatorius, prostata dan galndula bulbourethralis

a) Vesicula Seminalis

Vesicula seminalis merupakan kantong-kantong kecil yang berbentuk tidak teratur, dengan
panjang 5-10 cm terletak diantara dasar vesica urinaria dan retum yang berbentuk piramid
Permukaan anterior berhubungan dengan fundus vesica urinaria Permukaan posterior terletak
diatas rektum yang dipisahkan oleh fasa retrovesikalis. Fungsi vesica seminalis adalah
mensekresikan cairan yang kental berwarna kekuningan yang ditambahkan pada sperma untuk
membentuk cairan seminalis sebagai pelindung spermatozoa. Cairan ini mengandung glukosa
untuk memberikan nutrien kepada sperma serta menghasilkan zat mukoid yang banyak
mengandung fruktosa dan zat gizi (prostaglandin dan fibrenogen) yang merupakan sumber energi
bagi sperma Masing-masing vesika bermuara pada duktus seminalis yang bergabung dengan vas
diferens pada sisi yang sesuai membentuk duktus ejakulatorius. Duktus ini berjumlah dua buah
pada sisi lain dari garis tengah Masing-masing duktus akan membentuk gabungan vesikula
seminalis dengan vas diferens. Memiliki panjang 2 cm mulai dari lobus medialis basis glandula
prostata, berjalan kedepan bawah diantara lateralis dari utrikulus prostatikusan berakhir di tepi
urtikulus.
b) Duktus Ejakulatorius

Duktus ejakulatorius berjumlah sepasang yang fungsinya untuk memancarkan semen (mani) dan
vesika seminalis. Masing-masing duktus dibentuk dari persatuan vas diferens dengan duktus
seminalis Duktus ejakulatorius memiliki panjang kira-kira 2,5cm yang menghubungkan vas
diferens dengan urethra yang berjalan melewati prostata.

c) Prostata

Prostata merupakan struktur yang berbentuk kerucut dengan panjang 4 cm, lebar 3 cm, tebal 2 cm
dan berat 8 gram. Prostata mengelilingi bagian atas urethra dan terletak dibawah vesika urinaria
dalam rongga pelvis di bawah simpisis pubis posterior dan memiliki empat lobus diantaranya
posterior, anterior, lateral dan medial

Fungsi prostata mengeluarkan cairan alkali yang encer seperti susu mengandung asam sitrat
berguna melindungi spermatozoa terhadap tekanan urethra. Sekresi prostata diproduksi secara
terus menerus dan dieksresikan kedalam urine. Setiap hari diproduksi kira- kira 1 ml. Jumlah
tergantung dari kadar testosteron karena seksresi dirangsang oleh hormon tersebut. Prostata
mempunyai pH6,6 dan susunannya seperti plasma dan mengandung bahan tambahan seperti
kolesterol, asam sitrat dan enzim hialuronidase Sekret prostata ditambahkan kedalam sperma dan
cairan seminal pada saat sperma dan cairan seminalis melewati urethra. Prostata dipertahankan
posisinya oleh ligamen puboprostatika, lapisan dalam diafragma urogenetalis, M. levator ani pars
anterior dan M. levator prostata bagian dari M. levator ani.

d) Glandula Bulboureterhalis

Kelenjar Bulbouretralis atau kelenjar cowper terdapat dibelakang lateral pars membranasea
urethra, diantara kedua lapisan diafragma urogenitalis dan disebelah bawah kelenjar prostata.
Bentuk bundar sebesar kacang kapri, kecil dan berwarna kuning. memiliki panjang 2,5-3 cm yang
bermuara kedalam urethra sebelum mencapai bagian penis Glandula ini mengeluarkan sedikit
cairan sebelum ejakulasi dengan tujuan melumasi penis agar mudah masuk ke vagina Fungsinya
hampir sama dengan kelenjar prostata
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Alhamdulillah kami ucapkan karena makalah ini telah dapat kami selesaikan walaupun masih
jauh dari kesempurnaan. namun semoga dalam pembahasan dalam makalah ini dapat kita ambil
manfaatnya, khususnya bagi saya pribadi dan umumnya untuk sahabat-sahabat semua. Dan
kami menarik kesimpulan bahwa Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk
menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk
mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk menghas
ilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian
reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generatif atau seksual. Organ Reproduksi pada
Pria terdiri dari dua, yaitu Organ Reproduksi Luar dan Organ Repruduksi Dalam

B. Saran

Kami mengharap terhadap semua mahasiswa atas kritik dan saran yang bersifatkonstuktif
bagi semua dan khususnya bagi dosen pembimbing sehingga saya lebihmeningkatkan dalam
pembuatan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Aris, Tarwoto, Eartonah,(2021). Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Kebidanan.CV


Trans Info Media
Chalik, R. (2016). Anatomi Fisiologi Manusia. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
Coad, Jane and Dunstall Melvyn. 2007. Anatomi dan Fisiologi untuk Bidan. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.
Safrida. (2020). Anatomi dan Fisiologi Manusia. Syiah Kuala University Press. Hlm.411,
ISBN 9786025679070, 602567907X
Zulisa Eva dkk. 2021. Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia. Aceh: Yayasan Penerbit
Muhammad Zaini

Anda mungkin juga menyukai