Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH SISTEM REPRODUKSI PRIA

Disusun oleh:

DIYAH AYU MAULIDIA (C2023010)


DWI HAWA NUR SYIFA (C2023011)
AL-FATH FIRDAUS I (C2023002)
ABDILLAH CHAIRULISMA (A2023001)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

MATA KULIAH
ILMUBIOMEDIK DASAR

DOSEN PENGAMPU:
Ns.FATIKAH,M.Kep

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDAL BATANG


TAHUN 2023/2024
KATAPENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkanrahmat serta hidayah-Nya, sehingga makalah penelitian dengan
judul "sistemreproduksipria"ini dapatdiselesaikantepat padawaktunya.

Penulisberharapmakalahinibisamemberikansumbangsihbagipengetahuanset
iaporangdalambidangkeperawatanyaitukhususnyauntukpemahaman terhadap
penelitian "Sistem Reproduksi Pria. Sekalipun demikian penulis menyadari
bahwa proses penyusunan makalah ini merupakan
pekerjaanyangtidakringansehinggamemungkinkanadanyakekuranganmaupunkes
alahanbaikdalamhalteknispenulisan,tatabahasa
maupunisinya.Olehkarenaitugunapenyempurnaanmakalahinipenulissangat
mengharapkansaran,masukanmaupunkritikan yangmembangun
daripembacamakalahini.

Demikianlah makalah ini disusun. Akhir kata, penulis


mengucapkanterimakasih.

Kendal,..................... 2023
DAFTARISI

BABI. PENDAHULUAN...................................................................... 1

A.LatarBelakangMasalah............................................................ 1

BABII. PEMBAHASAN...........................................................................2

BABIII.KESIMPULAN DAN SARAN.................................................... 20

DAFTARPUSTAKA..................................................................................28
BAB

IPENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sistem reproduksi adalah sistem tubuh yang untuk berkembang biak atau bertanggungjawab terhadap
kelansungan suatu generasi. Secara fisiologi sistem reproduksi dapat inefektif tanpa mempengaruhi
sistem tubuh yang lain. sistem reproduksi terdiri dari sistem repruduksi laki dan perempuan. Sistem
reproduksi laki-laki adalah serangkaian organ yang terletak di luar tubuh dan di sekitar panggul
seorang laki-laki yang berkontribusi terhadap proses reproduksi. Fungsi utama langsung dari sistem
reproduksi laki-laki adalah untuk menghasilkan sperma dalam fertilisasi ovum.
Organ reproduksi laki-laki yang utama dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori. Kategori pertama
memproduksi dan menyimpan sperma (spermatozoa). Hal ini diproduksi di testis, yang disimpan di
skrotum yang dapat mengatur suhu; sperma yang belum matang kemudian berjalan ke epididimis
untuk pengembangan dan penyimpanan. Kategori kedua adalah cairan ejakulasi yang memproduksi
kelenjar, yang meliputi kelenjar Cowper, vesikula seminalis, prostat, dan vas deferens. Kategori
terakhir adalah bagian yang digunakan untuk kopulasi dan deposisi sperma dalam wanita. Bagian yang
termasuk di dalamnya adalah penis, uretra, vas deferens.
B .Tujuan
a. Mengetahuai organ-organ reproduksi laki-laki
b. Mengetahui fungsi-fungsi organ reproduksi laki-laki
c. Mengetahui proses pembentukan dan pengeluaran sperma
d. Mengetahui kesehatan organ reproduksi laki-laki
e. Mengetahui hormon reproduksi laki-laki

4
BAB II
PEMBAHASAN

A.GAMET FORMATION (GAMETO GENESIS)

Gametogenesis didefinisikan sebagai proses pembentukan dan perkembangan sel sperma dan
sel telur agar bisa membentuk individu baru atau janin. Proses gametogenesis pada wanita
disebut oogenesis, sedangkan pada laki-laki disebut spermatogenesis.

Gametogenesis terdiri 4 tahap : perbanyakan, pertumbuhan, pematangan dan perubahan bentuk.


Gametogenesis ada dua yaitu spermatogenesis dan oogenesis. Tingginya kadar FSH dan LH akan
menghambat sekresi hormon GnRH oleh hipothalamus.

Gametogenesis pada hewan terjadi pada dua tempat yakni testis dan ovarium. Gametogenesis pada
testis disebut spermatogenesis karena menghasilkan sperma sementara pada ovarium dinamakan
oogenesis karena menghasilkan ovum.
Di dalam istilah medis, spermatogenesis merupakan proses produksi dan pematangan sel sperma di
dalam testis pria. Sementara itu, proses produksi dan pematangan sel telur wanita disebut oogenesis.
Kedua proses ini dikenal dengan sebutan gametogenesis.
Spermatogenesis
Sperma terdiri dari tiga bagian, yaitu kepala yang berbentuk oval, badan, dan ekor yang panjang.
Kepala berisi materi genetik (gen), sedangkan ekor digunakan untuk bergerak. Panjang sperma dari
kepala hingga ekor rata-rata adalah 0,05 milimeter.
Oogenesis
Selama masih di dalam kandungan, ovarium wanita mengandung sekitar 6–7 juta sel telur. Saat baru
lahir, jumlah sel telur berkurang hingga hanya sekitar 1 juta buah.

Sel telur ini “tertidur” dan baru akan “terbangun” ketika wanita memasuki usia pubertas. Di masa
pubertas inilah oogenesis atau proses pembentukan dan pematangan sel telur terjadi.
Spermatogenesis dimulai di dalam testis. Di dalam sistem tabung kecil yang bernama tubulus
seminiferus, sel awal sperma yang berbentuk lingkaran berkembang hingga merubah bentuk
menyerupai kecebong.

Setelah itu, sperma pindah ke epididimis. Di dalam organ yang berupa tabung panjang ini, sperma
berkembang menjadi matang dan mendapatkan kemampuan untuk bergerak. Dari tubulus
seminiferus ke epididimis membutuhkan waktu sekitar 5 minggu.

Dari epididimis, sperma bergerak lagi ke vas deferens (saluran sperma) untuk bercampur dengan air
5
mani. Ketika ejakulasi, sperma yang dilepaskan oleh pria berjumlah hampir 100 juta. Namun, hanya
dibutuhkan satu sperma untuk membuahi sel telur hingga berkembang menjadi janin di dalam rahim.

Satu jam setelah ejakulasi, setidaknya 32% sperma akan mati. Namun, sperma bisa hidup dan
bertahan di dalam tubuh wanita hingga 5 hari.

B.organ sex primer dan sekunder.


Organ reproduksi luar

1. Penis (zakar)

Penis terdiri dari:

• akar (menempel pada didnding perut)

• badan (merupakan bagian tengah dari penis)

• glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).

Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di
umung glans penis. Dasar gland penis disebut korona. Pada pria yang tidak disunat
(sirkumsisi), kulit depan (preputium) membentang mulai dari korona menutupi
glans penis.

Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil:

• 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus, terletak


bersebelahan.

• rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi uretra. Jika


rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak
(mengalami ereksi).

Penis pria berbentuk batang dan merupakan organ untuk senggama bagi pria
yang berfungsi untuk menyalurkan cairan mani (semen) yang mengandung sel-sel
spermatozoa ke dalam vagina wanita. Penis terdiri atas jaringan otot. Jaringan otot,
jaringan spons yang lembut, pembuluh darah dan jaringan
saraf. Penis digantung dibagian tengahnya oleh ligamensuspensorium penis ke
6
arah simpis pubis dan pangkalnya disebut bulbopenis melekat otot-
otot serta ligamen yang menghubungkannya dengan otot pantat di dekat anus.
Penis yang berada diluar tubuh, pada bagian luarnya melekat kulit yang elastis,
hanya bagian ujung penis (gland penis ). Kulit ini tidak melekat dan
ujungnya berlubang. Sehingga bisa dilipat ke belakang. Selubung ini di
sebut Preputium. Rangsang seksual akan menimbulkan impuls saraf parasimfatis
yang efeknya akan melebarkan ( dilatasi) arteri penis dan pada saat yang
sama akan mengecilkan (kontriksi) vena penis. Akibatnya akan
terjadi pengisian jaringan erektil yang berada di antara ke dua pembuluh darah
tersebut dengan aliran darah bertekanan tinggi sampai penuh dan
hal ini menyebabkan penis menjadi ereksi.

2. Skrotum (kantung buah pelir )

Merupakan dua buah kantung tempat testis disimpan yang berada di


bawah batang penis. Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi
dan melindungi testis. Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu
untuk testis, karena agar sperma terbentuk secara normal, testis harus memiliki suhu
yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh. Otot kremaster pada
dinding skrotum akan mengendur atau mengencang sehinnga testis menggantung
lebih jauh dari tubuh (dan suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh
(dan suhunya menjadi lebih hangat).

Organ reproduksi dalam

1. Testis

Lokasi testes berada pada skrotum yang memiliki lingkungan suhu lebih
rendah beberapa derajat daripada suhu tubuh. Pada kasus cryptorchidism (testes
yang masih ada di rongga peritoneum, tidak turun ke skrotum), lingkungan testes
menjadi lebih panas yang mengakibatkan tidak dapat menghasilkan sperma yang
viabilitasnya baik, karena sperma sangat sensitif terhadap suhu. Sel Leydig di testes
memproduksi hormon testosteron dengan distimulasi oleh hormon LH.

Testis berjumlah 2 buah yang berfungsi sebagai penghasil spematozoa dan


hormon testoteron. Untuk memproduksi sperma diperlukan suhu yang
sedikit lebih rendah dari suhu tubuh. Karena
menjelang kelahiran testis turun dari rongga tubuh (abdomen)
menuju scrotum melalui canalis inguinalis. Scorotum dapat menjaga testes. Jika
suhu dingin scrotum akan mengkerut sehingga testis akan lebih hangat, dan
jika suhu terlalu panas scrotum akan mengembang. Suhu rata-rata testes di
dalam scrotum 2,2 derajat celcius. Di dalam testes terdapat saluran halus yang
disebut saluran penghasil sperma (tubulus seminiferus) tempat terjadinya proses
spermatogenesis. Dinding sebelah dalam saluran tersebut terdiri dari jaringan
epitelium dari jaringan ikat. Di jaringan epitelium terdapat;
7
• Sel induk sperma (spermatogonium), yaitu calon sperma

• Sel Sartoli yang berfungsi memberi makan pada sperma

• Sel Leydig yang berfungsi menghasilkan hormon testoteron

2. Vas eferentia

Saluran ini berjumlah 10-15 buah yang akan membawa spermatozoa dari
testes menuju epididimis

3. Epididimis

Berjumlah 2 buah, di dalam scrotum kiri dan kanan. Saluran ini


berfungsi untuk proses pematangan spermatozoa, sehingga dapat
bergerak dengan flagelnya (bersifat motil), serta memberikan nutrisi pada
spematozoa dalam perjalannya menuju vas diferentia.
Saluran epididimis bentuknya berkelok-kelok rapat sekali yang panjangnya 20
kaki ( 6 meter).

4. Vas diferentia

Berjumlah 2 buah di sebelah kiri dan kanan. Panjangnya 45 cm,


seperempatnya berada dalam scrotum. Vas diferentia ke luar dari scrotum
bersama-sama pembuluh darah, pembuluh limfe dan serabur saraf membentruk
satu berkas yang disebut funiculus spermaticus (talimani), dan melalui canalis
inguinalis masuk ke rongga tubuh (abdomen). Spermatozoa yang telah
matang mampu bergerak 2-4 mm per menit, dan sepanjang vas
eferentia ditempuhnya dalam waktu 21 hari barulah sampai di ampula yang telah
matang mampu bergerak 2-4 mm per menit, dan sepanjang vas
eferentia ditempuhnya dalam waktu 21 hari barulah sampai di amula di
dalam ampula yang merupakan pelebaran dari
vas eferentia, spermatozoa beristirahat serta memulihkan tenaganya dengan
nutrisi fruktosa daan zat gisi lain yang terkandung dalam sekrit kelenjar vesica
seminalis yang ductusnya bermuara dalam ampula.

5. Ductus Ejukulatus

Berjumlah 2 buah. Berfungsi untuk menyalurkan sperma saat ejakulasi ke


dalam saluran uretra. Ke dua saluran ini ujung bersatu dan bermuara di
uretra tepat dibawah kelenjar prostat.

8
6. Saluran Uretra

Berjumlah 1 buah. Berfungsi untuk menyalurkan semen dan saluran urine.


Saluran ini terletak dalam batang penis di bagain bawah di kelilingi oleh korpus
spogiosum.

C.Struktur dan fungsi reproduksi laki laki


Organ reproduksi laki-laki terdiri dari penis,
skrotum, testis, dan saluran pengeluaran.
Berikut adalah penjelasan mengenai struktur alat
reproduksi laki-laki dan fungsinya, dikutip dari
buku Reproduksi dan Hidup Sehat.

a. Penis
Penis terdiri dari tiga bagian, yakni akar, badan,
dan glans penis. Penis berfungsi untuk kopulasi
atau persetubuhan dan pengeluaran urin serta
semen.
Badan penis memiliki tiga jaringan erektil
silindris yang berongga dan banyak pembuluh
darah, yaitu dua korpus kavernosa dan satu
korpus spongiosum.
Jika ada rangsangan seksual, rongga pada
9
jaringan erektil akan terisi penuh oleh darah
sehingga penis mengalami ereksi.

Sementara itu, glans penis atau kepala penis


memiliki ujung-ujung syaraf sensoris dan
ditutupi oleh lipatan kulit longgar.

b. Skrotum
Skrotum pada reproduksi laki-laki berjumlah
sepasang dan dipisahkan oleh septum internal.
Setiap skrotum memiliki testis.

Pada skrotum terdapat otot dartos dan otot


kremaster. Otot dartos berfungsi untuk
menggerakkan skrotum untuk mengerut dan
mengendur.

Sedangkan otot kremaster berfungsi untuk


mengatur suhu lingkungan testis agar lebih
rendah dari suhu tubuh karena pembentukn
sperma dapat berjalan dengan baik jika suhu
stabil, yakni 3 derajat celcius lebih rendah dari
suhu tubuh.
c. Testis
10
Seperti yang telah disebutkan, testis berada di
dalam kantong skrootum. Fungsi testis adalah
untuk memproduksi sperma.

Pembentukan sperma terjadi di sel-sel


seminiferus. Umumnya, laki-laki dewasa yang
normal menghasilkan sekitar 100 juta sel sperma
setiap hari.

Selain itu, testis juga menghasilkan hormon


testosteron yang merupakan hormon reproduksi.
Hormon ini sangat berperan dalam
perkembangan kelamin sekunder pada laki-laki.

d. Saluran pengeluaran
Saluran pengeluaran terbagi lagi menjadi empat
saluran, yakni saluran epididimis, saluran vas
deferens, saluran ejakulasi dan saluran uretra.

Saluran epididimis adalah saluran berliku-liku


yang memiliki panjang 4-6 meter dan
menghubungkan antara testis degan vas deferens.
Sperma tersimpan selama sekitar dua minggu di
dalam saluran epididimis hingga mengalami
11
proses pematangan.

Setelah sperma matang, sperma yang ada di


saluran epididimis akan disalurkan ke saluran
vas deferens.
Ketika ereksi, otot dinding saluran epididimis
akan berkontraksi dan mendorong sel sperma ke
saluran vas deferens. Kemudian, semen atau air
mani yang terbentuk dialirkan ke bagian saluran
pemancaran yang disebut duktus ejakulatoris
atau saluran ejakulasi
Terakhir, di dalam penis terdapat saluran yang
disebut uretra. Saluran ini berfungsi untuk
mengeluarkan sperma dan urine.
Dari saluran ejakulasi, sperma akan
disemprotkan melalui saluran uretra. Pada
kondisi ini, penis dalam keadaan ereksi.

12
17

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Sistem reproduksi pria terdiri dari organ reproduksi luar dan reproduksi dalam.
Organ reproduksi luar terdiri dari penis (zakar) dan skrotum. Organ reproduksi
dalam terdiri dari testis, vas eferentia, epididimis, vas diferentia, ductus
ejaculatorius, dan saluran uretra. Kelenjar pada reproduksi pria antara lain
vesicula seminalis, kelenjar prostat, kelenjar cowperi, dan kelenjar litteri.

Saran

Pengetahuan mengenai seks & seksualitas hendaknya dimiliki oleh semua orang.
Dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan orang tersebut akan dapat
menjaga alat reproduksinya untuk tidak digunakan secara bebas tanpa
mengatahui dampaknya, Pengetahuan yang diberikan harus mudah dipahami,
tepat sasaran, dan tidak menyesatkan. Dengan demikian orang tersebut akan
dapat menghadapi rangsangan dari luar dengan cara yang sehat, matang dan
bertanggung jawab.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-
gamet-sel-yang-dibentuk-untuk-reproduksi
https://www.kompas.com/skola/read/2023/09/22/
190205669/perubahan-primer-dan-sekunder-pada-
laki-laki
https://www.kompas.com/sains/read/2021/09/25/1
73200923/struktur-alat-reproduksi-laki-laki-dan-
fungsinya

13
14

Anda mungkin juga menyukai