Disusun oleh:
MATA KULIAH
ILMUBIOMEDIK DASAR
DOSEN PENGAMPU:
Ns.FATIKAH,M.Kep
Penulisberharapmakalahinibisamemberikansumbangsihbagipengetahuanset
iaporangdalambidangkeperawatanyaitukhususnyauntukpemahaman terhadap
penelitian "Sistem Reproduksi Pria. Sekalipun demikian penulis menyadari
bahwa proses penyusunan makalah ini merupakan
pekerjaanyangtidakringansehinggamemungkinkanadanyakekuranganmaupunkes
alahanbaikdalamhalteknispenulisan,tatabahasa
maupunisinya.Olehkarenaitugunapenyempurnaanmakalahinipenulissangat
mengharapkansaran,masukanmaupunkritikan yangmembangun
daripembacamakalahini.
Kendal,..................... 2023
DAFTARISI
BABI. PENDAHULUAN...................................................................... 1
A.LatarBelakangMasalah............................................................ 1
BABII. PEMBAHASAN...........................................................................2
DAFTARPUSTAKA..................................................................................28
BAB
IPENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sistem reproduksi adalah sistem tubuh yang untuk berkembang biak atau bertanggungjawab terhadap
kelansungan suatu generasi. Secara fisiologi sistem reproduksi dapat inefektif tanpa mempengaruhi
sistem tubuh yang lain. sistem reproduksi terdiri dari sistem repruduksi laki dan perempuan. Sistem
reproduksi laki-laki adalah serangkaian organ yang terletak di luar tubuh dan di sekitar panggul
seorang laki-laki yang berkontribusi terhadap proses reproduksi. Fungsi utama langsung dari sistem
reproduksi laki-laki adalah untuk menghasilkan sperma dalam fertilisasi ovum.
Organ reproduksi laki-laki yang utama dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori. Kategori pertama
memproduksi dan menyimpan sperma (spermatozoa). Hal ini diproduksi di testis, yang disimpan di
skrotum yang dapat mengatur suhu; sperma yang belum matang kemudian berjalan ke epididimis
untuk pengembangan dan penyimpanan. Kategori kedua adalah cairan ejakulasi yang memproduksi
kelenjar, yang meliputi kelenjar Cowper, vesikula seminalis, prostat, dan vas deferens. Kategori
terakhir adalah bagian yang digunakan untuk kopulasi dan deposisi sperma dalam wanita. Bagian yang
termasuk di dalamnya adalah penis, uretra, vas deferens.
B .Tujuan
a. Mengetahuai organ-organ reproduksi laki-laki
b. Mengetahui fungsi-fungsi organ reproduksi laki-laki
c. Mengetahui proses pembentukan dan pengeluaran sperma
d. Mengetahui kesehatan organ reproduksi laki-laki
e. Mengetahui hormon reproduksi laki-laki
4
BAB II
PEMBAHASAN
Gametogenesis didefinisikan sebagai proses pembentukan dan perkembangan sel sperma dan
sel telur agar bisa membentuk individu baru atau janin. Proses gametogenesis pada wanita
disebut oogenesis, sedangkan pada laki-laki disebut spermatogenesis.
Gametogenesis pada hewan terjadi pada dua tempat yakni testis dan ovarium. Gametogenesis pada
testis disebut spermatogenesis karena menghasilkan sperma sementara pada ovarium dinamakan
oogenesis karena menghasilkan ovum.
Di dalam istilah medis, spermatogenesis merupakan proses produksi dan pematangan sel sperma di
dalam testis pria. Sementara itu, proses produksi dan pematangan sel telur wanita disebut oogenesis.
Kedua proses ini dikenal dengan sebutan gametogenesis.
Spermatogenesis
Sperma terdiri dari tiga bagian, yaitu kepala yang berbentuk oval, badan, dan ekor yang panjang.
Kepala berisi materi genetik (gen), sedangkan ekor digunakan untuk bergerak. Panjang sperma dari
kepala hingga ekor rata-rata adalah 0,05 milimeter.
Oogenesis
Selama masih di dalam kandungan, ovarium wanita mengandung sekitar 6–7 juta sel telur. Saat baru
lahir, jumlah sel telur berkurang hingga hanya sekitar 1 juta buah.
Sel telur ini “tertidur” dan baru akan “terbangun” ketika wanita memasuki usia pubertas. Di masa
pubertas inilah oogenesis atau proses pembentukan dan pematangan sel telur terjadi.
Spermatogenesis dimulai di dalam testis. Di dalam sistem tabung kecil yang bernama tubulus
seminiferus, sel awal sperma yang berbentuk lingkaran berkembang hingga merubah bentuk
menyerupai kecebong.
Setelah itu, sperma pindah ke epididimis. Di dalam organ yang berupa tabung panjang ini, sperma
berkembang menjadi matang dan mendapatkan kemampuan untuk bergerak. Dari tubulus
seminiferus ke epididimis membutuhkan waktu sekitar 5 minggu.
Dari epididimis, sperma bergerak lagi ke vas deferens (saluran sperma) untuk bercampur dengan air
5
mani. Ketika ejakulasi, sperma yang dilepaskan oleh pria berjumlah hampir 100 juta. Namun, hanya
dibutuhkan satu sperma untuk membuahi sel telur hingga berkembang menjadi janin di dalam rahim.
Satu jam setelah ejakulasi, setidaknya 32% sperma akan mati. Namun, sperma bisa hidup dan
bertahan di dalam tubuh wanita hingga 5 hari.
1. Penis (zakar)
Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di
umung glans penis. Dasar gland penis disebut korona. Pada pria yang tidak disunat
(sirkumsisi), kulit depan (preputium) membentang mulai dari korona menutupi
glans penis.
Penis pria berbentuk batang dan merupakan organ untuk senggama bagi pria
yang berfungsi untuk menyalurkan cairan mani (semen) yang mengandung sel-sel
spermatozoa ke dalam vagina wanita. Penis terdiri atas jaringan otot. Jaringan otot,
jaringan spons yang lembut, pembuluh darah dan jaringan
saraf. Penis digantung dibagian tengahnya oleh ligamensuspensorium penis ke
6
arah simpis pubis dan pangkalnya disebut bulbopenis melekat otot-
otot serta ligamen yang menghubungkannya dengan otot pantat di dekat anus.
Penis yang berada diluar tubuh, pada bagian luarnya melekat kulit yang elastis,
hanya bagian ujung penis (gland penis ). Kulit ini tidak melekat dan
ujungnya berlubang. Sehingga bisa dilipat ke belakang. Selubung ini di
sebut Preputium. Rangsang seksual akan menimbulkan impuls saraf parasimfatis
yang efeknya akan melebarkan ( dilatasi) arteri penis dan pada saat yang
sama akan mengecilkan (kontriksi) vena penis. Akibatnya akan
terjadi pengisian jaringan erektil yang berada di antara ke dua pembuluh darah
tersebut dengan aliran darah bertekanan tinggi sampai penuh dan
hal ini menyebabkan penis menjadi ereksi.
1. Testis
Lokasi testes berada pada skrotum yang memiliki lingkungan suhu lebih
rendah beberapa derajat daripada suhu tubuh. Pada kasus cryptorchidism (testes
yang masih ada di rongga peritoneum, tidak turun ke skrotum), lingkungan testes
menjadi lebih panas yang mengakibatkan tidak dapat menghasilkan sperma yang
viabilitasnya baik, karena sperma sangat sensitif terhadap suhu. Sel Leydig di testes
memproduksi hormon testosteron dengan distimulasi oleh hormon LH.
2. Vas eferentia
Saluran ini berjumlah 10-15 buah yang akan membawa spermatozoa dari
testes menuju epididimis
3. Epididimis
4. Vas diferentia
5. Ductus Ejukulatus
8
6. Saluran Uretra
a. Penis
Penis terdiri dari tiga bagian, yakni akar, badan,
dan glans penis. Penis berfungsi untuk kopulasi
atau persetubuhan dan pengeluaran urin serta
semen.
Badan penis memiliki tiga jaringan erektil
silindris yang berongga dan banyak pembuluh
darah, yaitu dua korpus kavernosa dan satu
korpus spongiosum.
Jika ada rangsangan seksual, rongga pada
9
jaringan erektil akan terisi penuh oleh darah
sehingga penis mengalami ereksi.
b. Skrotum
Skrotum pada reproduksi laki-laki berjumlah
sepasang dan dipisahkan oleh septum internal.
Setiap skrotum memiliki testis.
d. Saluran pengeluaran
Saluran pengeluaran terbagi lagi menjadi empat
saluran, yakni saluran epididimis, saluran vas
deferens, saluran ejakulasi dan saluran uretra.
12
17
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem reproduksi pria terdiri dari organ reproduksi luar dan reproduksi dalam.
Organ reproduksi luar terdiri dari penis (zakar) dan skrotum. Organ reproduksi
dalam terdiri dari testis, vas eferentia, epididimis, vas diferentia, ductus
ejaculatorius, dan saluran uretra. Kelenjar pada reproduksi pria antara lain
vesicula seminalis, kelenjar prostat, kelenjar cowperi, dan kelenjar litteri.
Saran
Pengetahuan mengenai seks & seksualitas hendaknya dimiliki oleh semua orang.
Dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan orang tersebut akan dapat
menjaga alat reproduksinya untuk tidak digunakan secara bebas tanpa
mengatahui dampaknya, Pengetahuan yang diberikan harus mudah dipahami,
tepat sasaran, dan tidak menyesatkan. Dengan demikian orang tersebut akan
dapat menghadapi rangsangan dari luar dengan cara yang sehat, matang dan
bertanggung jawab.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-
gamet-sel-yang-dibentuk-untuk-reproduksi
https://www.kompas.com/skola/read/2023/09/22/
190205669/perubahan-primer-dan-sekunder-pada-
laki-laki
https://www.kompas.com/sains/read/2021/09/25/1
73200923/struktur-alat-reproduksi-laki-laki-dan-
fungsinya
13
14