Anda di halaman 1dari 16

REPRODUKSI PADA MANUSIA

KELOMPOK 5

Nama : - Annisa (NIM)


- Anur Rahmah Tiawulandari (218610375)
Prodi : PGSD
Mata Kuliah : Kajian Biologi

STKIP ARRAHMANIYAH
2022
Kata Pengantar

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat mnenyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Kajian Biologi, dengan judul makalah
Reproduksi pada Manusia.

Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
mata kuliah Kajian Biologi yang telah memberikan pengajaran serta tugas terhadap kami.

menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya
pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala
bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
Pendidikan.

Tangerang, 27 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….


DAFTAR ISI……………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….
A. Latar Belakang
B. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sistem reproduksi manusia merupakan suatu pelajaran yang sangat penting untuk
dibahas. Pada abad pertengahan sampai sekarang masih ada orang yang mempercayai
mitos dan khayal meliputi soal sistem reproduksi manusia. Hal tersebut memang wajar,
oleh karena itu untuk memahami tentang mekanisme sistem reproduksi yang menjadi
kompleks, maka orang harus mengetahui anatomi sistem reproduksi dan ilmu-ilmu funda
mental yang menjadi sumber fisiologi, embryologi dll.
Berdasarkan kenyataan dilapangan sebagian orang beranggapan bahwa materi
sistem reproduksi manusia merupakan pelajaran yang tabu. Dimana materi – materi
memuat tentang alat-alat reproduksi manusia baik yang nampak maupun yang tidak
nampak atau yang tersembunyi, bahkan kita dapat melihat dengan jelas tentang bentuk dan
ukuran serta fungsinya. Oleh karena itu bagi setiap kaum wanita harus dapat mengetahui
kapan masa pubertas, menstruasi, hamil dan masa persalinannya serta masa menopause.
Juga untuk kaum laki – laki harus mengetahui masa subur, ejakukalasi dll.
Pada manusia reproduksi terjadi secara seksual. Alat reproduksi pada manusia
berupa lat kelamin pada laki- laki dan alat kelamin pada wanita. Ditinjau dari fisiologi
reproduksinya alat reproduksi wanita sangat lebih kompleks bila dibandingkan dengan
laki- laki. Wanita tidak hanya menghasikan sel kelamin (telur), tetapi juga dilengkapi
untuk, (1) menerima dan menampung sperma dari laki – laki pada saat mengadakan
hubungan seksual, (2) memberi keadaan yang cocok pada saat fertilisassi, (3) dan mampu
memberi makanan bagi bayi yang sedang berkembang sebelum dan sesudah kelahiran.

B. TUJUAN
1. Mengetahui anatomi reproduksi pada laki- laki dan wanita
2. Mengetahui mekanisme pembentukan gamet
3. Mengetahui pengaruh hormon dalam perilaku seksual
4. Mengetahui proses atau siklus menstruasi pada wanita
5. Mengetahui proses kehamilan pada wanita
6. Mengetahui proses perkembangan janin
BAB II
PEMBAHASAN
A. Anatomi Reproduksi Pada Laki – Laki
1. Alat Kelamin Dalam
a. Testes
Testes ( buah sakar ) adalah suatu alat dengan dua fungsi,selain membuat
sperma juga merupakn organ endokrin, Hormon yang dibentuk ialah testosteroron
yang merupakn hormon kelamin jantan yang utama. Hormon ini bertanggung jawab
untuk perkembangan yang disebut ciri- ciri kelamin sekunder dari laki – laki, seperti
janggut, membesarnya suara, dan bentuk badan jantan: hal ini perlu untuk produksi
sperma.
Testosteron dibuat oleh sel- sel yang disebut sel interstisium, yang terdapat
ditubulus seminifer. Sebaliknya sel – sel intertisium ini merupakan sel target hormon
LH , yang di hasilkan oleh lobus anterior kelnjar pituitari atau hipofisis, yang terletak
didasar otak. Hormon kelenjar hipofisis,FSH bekerja langsung pada spermatogonia,
untuk merangsang produksi sperma tetapi LH secara tidak langsung dibutuhkan untuk
produksi sperma, karena testosteron juga penting untuk proses tersebut.
Pada seorang laki – laki dewasa setiap hari menghasilkan lebih dari seratus juta
sel sperma. Sel ini berangsur – angsur bergerak melalui vasa eferensia yang bermuara
ketubulus seminifer dan ke epididmis, merupakan tempat pendewasaan lebih lanjut dan
penyimpanan. Walaupun laju produksi sperma tak dikwatirkan kehabisan persediaan
spermatogonia, karena spermatogonia juga membelah diri secara mitosis dan oleh
karenanya memelihara populasinya. Jika kekurangan testosteron, semua alat reproduksi
laki – laki akan turun sesuai dengan aktifitasnya. Dalam kebanyakan kasus baik ereksi
penis dan volume ejakulasi akan berkurang juga. Ini belum tentu bagaimana jika efek
tingkah laku testosteron akan menghasilkan penurunan testosteron laki-laki pada
umumnya, tetapi ini dikenal apa bila kekurangan testosteron akan menghasilkan
penurunan tingkah laku seksual. Laki–laki yang secara kebetulan sebelum masa
pubertas berakhir akan memperoleh ciri yang sama seperti wanita yaitu: memiliki
timbunan lemak pada payu dara dan pinggul, tidak tumbuh kumis atau jenggot serta
kulitnya halus. Jika pada laki-laki secara kebetulan, biasanya akan kehilangan/ rontok
bulu kumis dan jenggot, dan tulang ototnya akan lemah dan ukurannya kecil, akan tetapi
wanita atau anak-anak ciri- cirinya akan berkurang.
b. Saluran - saluran Reproduksi
Saluran reproduksi terdiri dari atas duktus epididimis, yaitu tempat pematangan
dan tempat penyimpanan sementara sperma. Selanjutnya terdapat vasa deferensia yang
merupakan suatu saluran untuk mengangkat sperma ke vesika seminalis ( kantong
sperma ). Arah vasa deferensia ini keatas kemudian melingkar dan salah satunya
berakhir pada kelenjar prostat, dan dibelakang kantong kemih saluran ini bersatu
membentuk duktus ejakulatorius pendek yang berakhir di uretra. Uretra dan duktus
ejakulatorius sama- sama berakhir di ujung penis.
c. Kelenjar-kelenjar Kelamin
Saluran kelamin dilengkapi dengan tiga kelenjar yang dapat mengeluarkan
getah/secret/semen. Kelenjar- kelenjar ini antara lain vesikula seminalis, kelenjar
prostat dan kelejar bulbouretra (cowper). Vesikula seminalis berjumalah sepasang dan
terletak diatas dan dibawah kandung kemih. Vesikula seminalis menghasilkan 60%
dari volume total semen. cairan dari vesikula seminalis berwarna jernih, kental
mengandung lendir,asam amino dan fruktosa. Cairan ini berfungsi untuk memberi
makanan pada sperma. Selain itu vesikula seminalis juga mengeksresikan
progtaglandin yang berfungsi membuat otot uterin berkontraksi untuk mendorong
semen mencapai uterus.
Kelenjar prostat berukuran lebih besar bila dibandingkan dengan dua kelenjar
lainnya. Cairan yang dihasilkan encer seperti susu dan bersifat alkalis sehingga dapat
menyeimbangkan keasaman residu urin di uretra dan keasaman vagina. Cairan ini
langsung bernuara ke uretra lewat beberapa saluran kecil.
Kelenjar bulbouretral / cowper. Kelenjar ini kecil, berjumlah sepasang terletak
disepanjang uretra. Cairan kelenjar ini pekat dan disekresikan sebelum penis
mengeluarkan sperma dan semen
2. Alat Kelamin Luar.
Alat kelaminluar pada laki–laki adalah penis yang berfungsi untuk sebagai alat
kopulasi (persetubuhan). Jadi penis merupakan organ yang didalamnya berisi saluran
pembuluh darah berupa kantong (sinus). Pada keadaan normal kantung ini sedikit berisi
darah, tetapi pada saat mengalami rangsangan seksual atau pada saat kedinginan,
kantong itu akan berisi banyak darah.. Sebagai akibat pengisian itu penis menjadi lebih
tegang. Jadi lebih banyak darah dan efisien darah dialirkan dan mengisi kantong
tersebut,makin besar dan semakin tegang pula penis itu. Panjang penis bervariasi dan
sedikit banyak di pengaruhi oleh faktor rasial.Ukuran pendek pada anak – anak dan
mencapai ukuran panjang ketika dewasa, yaitu setelah pubertas.
Panjang pada keadaan biasa tidak selalu mempengaruhi panjang pada keadaan
tegang atau ereksi. Ukuran normal tidak ditulis disini untuk menghindarkan rasa rendah
diri yang tak perlu. Ada yang menyamakan kemampuan seksual seorang laki-laki
dengan ukuran penisnya dan itu tidak dapat dibenarkan. Walaupun demikian tidak
dapat dihindarkan bahwa penis yang terlalu pendek, terlalu panjang, terlalu kecil, atau
terlalu besar sedikit banyak akan mempengaruhi seksual seorang laki-laki.
Pada dasarnya penis merupakan kantong berisi darah ukurannya sangat sukar
untuk diperbesar. Untuk mencapai ereksi maksimal memang dapat digunakan obat
yang terdapat di pasar, tetapi pembesaran yang bersifat permanen sangat diragukan
kemungkinnanya. Bagian ujung penis dinamakan glas penis. Bagian ini merupakan
bagia yang paling sensitif dan dibungkus oleh kulit yang dianamakan preputium.
Preputium ini merupakan bagia yang dipotong dan dibuang pada saat ” sunat ” atau
khitan.
Pada pangkal glans penis terdapat daerah dengan kelenjar yang menghasilkan
smegma . Menurut statistik pada pria yang tidak disunat terdapat lebi banyak kasus
kelainan penis yang tampaknya diakibatkan oleh smegma ini. Dengan penyunatan
hygiene daerah itu dinilai dapat dipelihara lebih baik sehingga smegma selalu terdapat
dibersihkan dan tidak dibiarkan menumpuk.
Untuk dapat mengalami ereksi pembuluh darah yang mengalirkan darah menuju
penis perlu mendapatkan rangsangan untuk memperbesar alirannya dan sebaliknya
pembuluh balik dari penis harus diblok agar tidak memungkinkan darah mengalir
keluar. Proses itu diatur oleh serabut saraf tidak sadar yang terdapat didasar panggul.
Kerusakan saraf itu dapat mengganggu seluruh proses sehingga yang bersangkutan
tidak dapat ereksi atau impoten. Proses kerusakan itu dapat terjadi akibat kecelakaan
atau penyakit kencing manis yang tidak terkontrol. Kondisi ini merupakan contoh
impotensi organik atau akibat kelainan yang nyata pada organ.
Menurut satatistik sebagian besar penderita impotensi disebabkan oleh faktor
pikiran atau kejiwaan. Rasa rendah diri merupakan salah satu faktor penyebab,
disamping perasaan yang menganggap masalah seksual adalah sesuatu yang kotor.
Selain itu faktor pasangan juga dapat menjadi penyebab karena ada laki-laki yang tidak
ereksi pada saat berhubungan dengan seorang wanita dan dapat melakukannya dengan
baik ketika berhadapan dengan wanita lain.
B. Alat Reproduksi pada Wanita
Didalam seksualitas wanita lebih rumit bila dibandingkandengan laki-laki. Oleh
karena itu tidak mengherankan bahwa fisilogi reproduksi wanita sangat lebvih kompleks
dari pada laiki- laki. Wanita tidak hanya menghasilkan sel kelamin (telur), tetapi juga
dilengkapi juga untuk: (1) menerima sperma dari laki-laki, (2) memberi keadaan yang
cocok untuk terjadinya fertiliasi, (3) mampu memberikan makanan bagi bayi yang sedang
berkembang sebelum dan sesudah kelahiran. Alat kelamin pada wanita terbagi atas dua
bagian yaitu:
1. Alat kelamin luar
Alat kelamin luar dari pada wanita terdiri atas sebagai berikut:
a. Labia mayora (bibir luar vagiana yang tampak tebal), berlapis lemak.
b. Labia Minora (vivir kecil), yaitu sapasang lipatan kulit yang halus dan tipis serta
tidak berlapis lemak.
c. Clítoris, merupakan tonjolan kecil yang disebut juga kelentit.
d. Orificium urethrae (Muara saluran kecing) yang terdapat dibawah clítoris.
e. Himen (selaput dara), yang berlokasi dibawah salura kencing yang mengelilingi
temapat masuknya ke vagina.
2. Alat kelamin dalam
Alat kelamin dalam dari pada wanita terdiri atas :
a. Indung telur (ovarium)
Ovarium berjumlah sepasang dan terletak dirongga perut, yaitu didaerah
pinggang kiri dan kanan. Oavarium diselubungi oleh kapsul pelindung dan
mengandung folikel- folikel. Tiap folikel mengandung satu sel telur yang
diselubungi oleh satu atau lapisan sel-sel folikel. Folikel adalah struktur seperti
bulatan-bulatan yang mengelilingi oosit dan berfungsi menyediakan makanan dan
melindungi perkembangan sel telur.
b. Tuba fallopi atau ovinduk
Ovinduk berjumalah sepasang. Saluran ini menghubungkan ovarium dengan
uterus. Ujungnya berbentuk corong berjumbai-jumbai (fimbrae). Fimbrae berfungsi
menagkap ovum. Setelah ovum ditangkap oleh fimbrae kemudian diangkut oleh
tubafallopi atau bagian induk yang menyempit dengan bergera peristaltik, dinding
tuba yang bersilia menuju ke rahim.
c. Uterus ( rahim )
Pada manusia rahim hanya terdapat satu ruang atau simplek, berotot serta teba.
Pada wanita yang belum pernah melahirkan, biasa panjangnya 7 cm dan lebarnya
4-5 cm. Rahim bawah mengecil yang dinamakan leher rahim ( serviks uteri ),
sedengakan bagian besar disebut badan rahim (corpus uteri ). Rahim tersusun atas
tiga lapisan yaitu, perimetrium, miometrium, dan endometrium. Endometrium
menghasilkan banyak dan mengandung banyak pembuluh darah. Lapisan inilah
yang mengalami penebalan, dan akan mengelupas tiap bulannya bila tidak ada zigot
( sel telur yang dibuahi) yang dinamakan (implantasi ). Uterus merupakan ruangan
untuk pertumbuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.
d. Vagina
Vagina merupakan sebuah lubang berlapis otot yang membujur kerah belakang
dan atas. Dinding vagin lebih tipis dari pada rahim dan banyak lipatan, hal ini untuk
mempermudah jalannya kelahiran bayi. Disamping itu juga terdapat lendir yang
dihasilkan oleh suatu kelenjar yaitu kelenjar Bartholini.
C. Mekanisme pembentukan gamet
Sebelum terjadi pertemuan antara ovum dan sperma pada fertilisasi interna terjadilah
pembentukan gamet jantan dan betina.
1. Pembentukan gamet jantan
Proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa disebut spermatogenesis. Pada
tubulus seminiferus testes terdapat sel-sel induk spermatozoa atau spermatogonium, sel
sertoli yang berfungsi memberi makanan spermatozoa juga sel leyding untuk
menghasilkan testosteron. Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi olee kerja
beberapa hormon.
Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon perangasang folikel FSH (folicle
Stimulating Hormone) dan hormon lutein LH ( Luteinizing Hormone ). LH merangsang
sel leydig untuk menghasilkan hormon testosteron. Pda masa pubertas androgen /
testosteron memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder.
FSH merangsang sel sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein)
yang akan memacu spermatogonium untuk memulai spermatogenesis. Pada spermatozoa
disebut spermatogenesis. Spermatogenesis terjadi didalam epididimis dan membutuhkan
waktu selama dua hari.
2. Pembentukan gamet betina
Didalam ovarium janin sudah terkandung sel pemula atau oogonium. Oogonium
akan berkembang menjadi oosit primer. Saat bayi dilahirkan oosit perimer dalam fase
profase pada pembelahan meiosis. Oosit primer kemudian mengalami masa istirahat
hingga massa pubertas.
Pada masa pubertas terjadilah oogenesis. Oosit primer membelah secara meiosis,
menghasilkan dua sel yang berbeda ukurannya. Sel yang lebih kecil yaitu badan polar
pertama membelah lebih lambat, membentuk 2 badan polar. Sel yang lebih besar yaitu
oosit sekunder, melakukan pembelahan meiosis kedus ysng menghasilkan ovum tunggal
dan badan polar kedua. Ovum berukuran lebih besar dari badan polar kedua. Catatan:
Setiap bulan wanita melepaskan satu sel telur dari salah satu ovariumnya. Bila sel telur
ini tidak mengalami pembuahan maka akan terjadi perdarahan atau menstruasi.
Menstruasi terjadi secara periodik satu bulan sekali. Saat wanita tidak mampu lagi
melepaskan ovum karena sudah habis teroduksi, menstruasi pun menjadi tidak teratur
lagi kemudian terhenti sama sekali.Masa ini ini disebut menopause.
a. Mekanisme spermatogenesis.
Spermatogenesis terjadi seteleh seorang laki-laki mengalami masa pubertas.
Proses ini kemudian akan terjadi secara teratur dan terus menerus seumur hidup
laki-laki. Didalam testes spermatogenesis terjadi didalam tubulus seminiferus. Pada
dinding tubulus seminiferus telah tersedia calon-calon sperma yang berjumlah
ribuan. Spermatogonium akan mengalami pembelahahan mitosis membentuk
spermatosit primer. Spermatosit primer melakukan pembelahan meiosis pertama
membentuk 2 spermatosit sekunder, tiap spermatosit sekunder membelah secara
meiosis (meiosis kedua) akan menghasilkan 2 spermatosid yang bersifat haploid.
Keempat spermatosid ini berkembang menjadi sperma masak yang bersifat haploit.
Sperma yang telah masak akan menuju ke epididmis. Setiap proses spermatogenesis
memerlukan waktu 65 hari – 75 hari.
b. Mekanisme Oogenesis
Oogenesis terjadi di ovarium. Di ovarium ini telah tersedia calon-calon sel telur
yaitu oosit primer yang terbentuk sejak bayi lahir. Saat pubertas, di bawah pengurus
FSH, oosit primer melakukan pembelahan meiosis dan menghasilkan oosit sekunder
dan badan polar pertama (polosit primer). Oosit sekunder dikelilingi oleh folikel.
Folikel-folikel ini dibawah pengaruh FSH, membelah berkali-kali dan membentuk
folikel graff yang masak. Kemudian sel-sel folikel ini memproduksi estrogen yang
merangsang hipofisis untuk mensekresikan LH. Hormon ini berfungsi mendorong
pelepsan sel telur atau ovulasi. Jika pada saat ovulasi terjadi pembuahan maka oosit
sekunder meneruskan pembelahan menjadi ootid (haploid) dan badan polar kedua.
Ootid berdeferensiasi menjadi ovum. Jadi dalam oogenesis ini dihasilkan oosid
sekunder yang akan di buahi oleh sperma, dan setelah pembuahan, oosid sekunder
membelah lagi secara meiosis hingga dihasilkan oovum. Berbeda denga laki-laki,
wanita hanya mengeluarkan satu telur saja selama waktu tertentu (siklus). Ovum
pada wanita berhubungan dengan siklus yang dikontrol oleh hormon FSH dan LH.

PENGARUH HORMON DALAM PERILAKU SEKSUAL PRIA DAN WANITA


Tidak Ada bukti yang kuat bahwa kelainan hormon androgen pada masa prenatal memberi
pengaruh pada kelainan perilaku seksual laki-laki maupun perempuan. Hormon androgen pada
masa prenatal memang akan mempengaruhi proses defeminisasi ( jaringan saraf yang
mengontrol perilaku seksual wanita) dan maskulinisasi ( jaringan saraf yang mengontrol
perilaku seksual pria ) namun dalam perkembangannya dimasa dewasa belum tentu terjadi
kelainan perilaku.
Hormon gonodal pada individu wanita tidak memiliki pengaruh dalam aktifitas perilaku
seksual wanita ( tidak seperti hewan bwetina yang aktifitas perilaku seksualnya hanya akan
terjadi pada masa estrus, yaitu saat estradiol dan progesterone aktif di produksi ): sedangkan
hormon gonadal pada pria (testosterone ) sangat berperan dalam pengaktifan perilaku seksual
pada pria (baik individu pria maupun hewan jantan lainnya). Hal tersebut terjadi karena
testosteron- lah yang memicu produksi sel sperma dan memicu ereksi pada penis.

HORMON DAN ORIENTASI SEKSUAL


Secara umum ada tiga orientasi seksual yang kita kenal, yaitu heteroseksual (memilih
lawan jenis dalam melakukan aktifitas seksual ): homo seksual ( memilih sesama jenis dalam
melakukan aktifitas seksual ): biseksual yaitu tertarik dalam lawan jenis dan sesama jenis
dalam melakukan aktifitas seksual .
Penelitian menunjukan bahwa orientasi atau preferensi ( pilihan ) seksual tidak
berkaitan dengan tingkat produksi hormon, namun dalam beberapa penelitian yang
menyatakan bahwa bila janin wanita dalam kandungan tidak terlindung dari produksi estrogen,
maka ada kemingkinan ia akan menjadi wanita lesbian atau biseks, namun penelitian terakhir
lebih mengarah pada adanya INAH 3 ( thirt interstitial nucleus of the anterior hypothalamus )
yang pada pria besarnya dua kali dari pada nucleus dari pada wanita, namun pada pria homo
seks besarnya sama dengan INAH 3 pada wanita.

MENSTRUASI
Menstruasi dapat diartikan sebagai luruhnya ovum yang dibuahi beserta lapisan dinding
uterus yang terjadi secara periodik.
Siklus menstruasi terjadi pada manusia dan primata. Sedangkan pada mamalia terjadi siklus
esterus, bedanya pada siklus menstruasi, jika terjadi pembuhan maka lapisan endometrium
pada uterus akan luruh keluar tubuh, sedangkan siklus estrus jika tidak terjadi pembuahan
endometrium akan direabsorbsi oleh tubuh. Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik
setiap 28 hari ( ada pula setiap 21 hari dan 30 hari ).
Siklus menstruasi pada wanita terdiri atas tiga fase yaitu fase poliferasi, fase sekresi,
dan fase aliran menstruasi.
1. Fase Proliferasi
Fase ini dikendalikan oleh hormon estrogen maka disebut juga ”fase proliferasi ”. Fase ini
dimulai dari hari ke - 5 sampai hari ke-14. Pada hari tersebut terjadi pertumbuhan dan
perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormone FSH. Pada saat tersebut sel oosit
primer akan membelah dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang
menjadi folike graaf yang masak , folikel ini juga menghasilkan hormone estrogen yang
merangsang keluarnya LH dari hipofisis.Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan
dinding uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas wktu menstruasi, selain itu estrogen
menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang
berfungsi merangsang folikel graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada
hari ke- 14.
2. Fase sekresi
Fase ini terjadi pada hari ke- 14 sampai hari ke – 28 dari siklus. Folikel yang pecah pada saat
ovulasi berubah menjadi korpus rubrum yang mengandung banyak darah. LH merangsang
folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi badan kuning (corpus Luteum ) . Badan
kuning menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempertebal lapisan endometrium
yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya embrio. Periode ini
disebut fase luteal, selain itu juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH , akibatnya
korpus luteum mengecil dan menghilang. Selama fase sekresi endometriun terus menebal.
Arteri-arteri membesar dan kelenjar endometrium tumbuh
3. Fase aliran Menstruasi
Tahap ini berakhir pada 4 sampai 6 hari suatu siklus. Dengan demikian hormone estrogen dan
progesteron berhenti dikeluarkan maka sebagian darah atau fase menstruasi yang mulai
terbentuk lagi dan terjadilah proses oogenesis kembali.

KEHAMILAN
Kehamilan merupakan proses berkembangnya embrio dalam uterus sejak terjadi
fertilisasi sehingga dilahirkan. Perkembangan embrio dimulai pada saat telur yang telah
dibuahi masih ada dalam tuba fallopi. Embrio yang sedang berkembang meneruskan
perlajalanannya kebawah saluran dan mencapai uterus dalam dua atau tiga hari. Sebagai hasil
pembelahan mitosis yang berulang terbentuklah sebuah bola sel yang berongga disebut
blastosis. Kira – kira satu minggu setellah fetilisasi, blastosis tertanam dalam dinding uterus
yang menebal, suatu proses yang disebut implantasi. Dengan implantasi yang berhasil ,
terjadilah kehamilan.
Perkembangan blastosis berlanjut dengan pembelahan sel yang cepat dan beberapa
migrasi sel dari satu tempat ketempat lain didalam embrio yang sedang berkembang, maka
terbentuklah dua bagian utama sel jaringan yaitu: ( 1) embrio yang sebernarnya yang akan
menjadi bayi, (2) membran ekstra embrio yang akan memainkan sejumalah peranan vital dalam
proses tersebut, tetapi akan dibuang pada waktu kelahiran. Membran ekstra embrio
membentuk amnion plasenta dan tali pusar.
Selama dua bulan pertama dalam kandungan, struktur dasar bayi sedang dibentuk, ini
meliputi pembelahan sel, migrasi sel, dan perkembangan sel sel menjadi tipe-tipe yang terdapat
dalam organisme dewasa seperti sel-sel darah merah,sel-sel saraf dll. Selama peroiode ini
organisme yang sedang berkembang itu disebut embrio yang sangat peka terhadap tahap-tahap
perkembangannya.
Setelah kuarang lebih dari dua bulan semua estos dalam bayi telah terbentuk dalam
keadaan rudimenter. Kemudian perkembangan dari fetus adalah pertama-tama pertumbuhan
dan sedikit modifikasi struktur. Fetus jauh kurang rentan terhadap aksi zat teratogen dari pada
embrio.
Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan
kelahiran (38 minggu dari pembuhan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah
gravida,sedangkan manusia didalamnya disebut embrio ( minggi-minggu awal ) dan kemudian
menjadi janin sampai kelahiran. Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut
primiggravida atau gravida 1 dan seorang wanita yang belum pernah hamil disebut sebagai
gravida 0.
Dalam banyak masyarakat defenisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi
tiga periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari perkembangan janin.
Triwulan pertama membawa resiko tertinggi keguguran ( kematian alamian embrio atau janin),
sedangkan pada masa triwulan kedua perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa.
Triwulan ketiga menandakan awal viabilitas yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi
kelahiran awal alami atau kelahiran dipaksakan. Karena kemungkinan viabilitas janin yang
telah berkembang, defenisi budaya dan legal dari hidup seringkali menganggap janin dalam
triwulan ke tiga adalah sebuah pribadi yang baru.

PERKEMBANGAN JANIN

PUBERTAS
Laki-laki muda biasanya kematangan seksualnya ketika berumur 14 tahun walaupun
kematangan seksual boleh berlangsung beberapa tahun kemudian atau lebih awal. Pada masa
ini kematangan seksual disebut pubertas. Pubertas dapat ditentukan oleh faktor yang tidak
ketahui karena hipotalamus dari otak merangsang granula pituitari dapat merangsang sekresi
testosteron dari testes dan mensekrsi steroid dari grandula adrenal.
Untuk laki-laki biasanya menurun testosteronnya pada usia 40- 50 tahun, tidak berubah
drastis seperti yang terjadi pada wanita pada usia yang sama dengan laki-laki. Pada masa ini
beberapa masalah psikologi terjadi dan kemungkinan tidak disebabkan oleh karena kurangnya
testosteron akan tetapi karena ketakutan sendiri impotensi pada usia tua. Selama kekurangan
testosteron, laki-laki naormal mungkin menahan potensi seksualnya dengan baik sampai umur
80 tahun.
Pada laki- laki spermatogenesis terjadi seumur hidup, dan pelepasan spermatozoa dapat
terjadi setiap saat. Pada wanita ovulasi hanya berlangsung sampai umur sekitar 45 – 50 tahun.
Seorang wanita hanya mampu menghasilkan paling banyak 400 ovum selama
hidupnya,meskipun ovarium seorang bayi permpuan sejak lahir sudah berisi 500 ribu sampai
1 juta oosit primer.

KELAINAN – KELAINAN PADA SISTEM REPRODUKSI MANUSIA


Sistem reproduksi manusia dapat mengalami berbagai gangguan ataupun kelainan, antara lain
sebagaia berikut:

1. Intertilitas atau kemandulan merupakan gangguan kesuburan dimana tidak terjadi


kehamilan setelah persetubuhan teratur tanpa alat kontarasepsi selama setahun.
2. Vaginosis merupakan keputihan akibat meningkatnya bakteri patogen sehingga
Laktobacillus menurun, HP vagina meningkat menjadi basa. Biasanya ditandai dengan lendir
vagina sedikit, bau tidak sedap, tetapi tidak menyebabkan iritasi.
3. Trikomoniasis merupakan salah satu jenis keputihan yang disebabkan oleh
Trichomonas vaginalis.
4. Vaginitis merupakan peradangan pada lapisan vagina.
5. Vulvitis merupakan suatu peradangan pada vulva ( organ kelamin luar wanita ).
6. Vulvaginitis merupakan peradangan pada vulva dan vagina.
7. Prostatitis merupakan peradangan prostat yang disebabkan oleh infeksi atau sebab
lain. Gejalanya seruapa denga flu, antara laian demam,nyeri dan badan meriang,serta nyeri
pada daerah pangkal penis atau daerah dasar bawah penis saat berkemih atau ejakulasi..
8. Gonore meruapakan penyakit menular seksual yang disebkan oleh Neisseria
gonorrhoeae yang meinginfeksi lapisan dalam uretra,leher rahim,rektum, dan tenggorakan atau
bagian puti mata (konjugtive). Gonore bisa menyebar melalui aliran darah kebagian tubuh
lainnya, terutama kulit dan persendiaan. Pada wanita gonore bisa naik kesaluran kelamin dan
menginfeksi selaput didalam panggul sehingga timbul nyeri panggul dan dan gangguan
reproduksi.
9. Sifilis merupakan penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh baeteri Treponema
pallidum. Penularan biasanya melalui kontak seksual. Tetapi ada beberapa contoh lain seperti
kontak langsung dengan kongenital sifilis (penularan melalui ibu ke anak dalam uterus). Bila
tidak terawat,sifilis menyebabkan efek serius seperti kerusakan sistem saraf, jantung dan otak.
10. Kanker rahim ditandai dengan tumbuhnya sel-sel pada mulut rahim yang tidak lasim
(abnormal) . Sebelum menjadi sel-sel kanker terjadi beberapa perubahan yang dialami oleh sel-
sel tersebut selama bertahun-tahun. Penyebabnya adalah virus Human Papilloma .Virus ini
muncul antara lain sering akibat perilaku ganti-ganti pasangan seks sehingga menimbulkan
penyakit kelamin.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

https://praharaguntur7.wordpress.com/2015/04/25/makalah-reproduksi-pria-dan-wanita/

Buku Tema 7 Subtema 2 kurikulum 2013 kelas 6SD

https://www.rijalhabibulloh.com/2014/12/makalah-sistem-reproduksi-pada-manusia.html
Daniel S. Wibowo,2005. Anatomi tubuh manusia. Jakarta: P.T Gramedia
W.Kimbal Jhon. 1992. Edisi kelima Jilid 2 . Jakarta: P.T. Gelora Aksara Paratama.
Wahyudi S.R. 2000, Modul 1 Kesehatan Reproduksi Remaja. PKBI,IPPF,BKKBN,UNFPA
Eko Setyaningsih,2006,Sains Biologi untuk Program IPA SMA Kelas XI, Sinar Grafika

Anda mungkin juga menyukai