Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ILMU DASAR KEPERAWATAN TENTANG


“SISTEM REPRODUKSI MANUSIA”

DISUSUN OLEH :
Warda Sari M. Jabura
Nim. 202101177

Dosen mata kuliah ilmu dasar keperawatan :


Ns Wahyu Sulfian,S.Kep.,M.Kes

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN STIKES WIDYA


NUSANTARA PALU TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "sistem
saraf” tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah ilmu dasar
keperawatan I. Penulis dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. oleh karna itu penulis akan sangat menghargai kritikan
dan saran untuk membangun makalah ini lebih baik lagi. Semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………….1
DAFTAR ISI……………………………………………………………………
2
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………
3
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………...4
1.3 Tujuan……………………………………………………………………..4
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………….5
2.1 Pengertian sistem reproduksi pada manusia……………………………
5
2.2 Perbedaan sistem reproduksi pria dan wanita…..………………………
5
2.3 Sistem reproduksi pria……………………………………………………
6
2.4 Sistem reproduksi wanita…………………………………………………
6
2.5 Menjaga kesehatan reproduksi pada remaja……………………………
8
BAB III PENUTUP…………………………………………………………….9
3.1 Kesimpilan…………………………………………………………………
9
3.2
Saran……………………………………………………………………….9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Reproduksi manusia adalah ketika sel telur dari wanita dengan sel sperma dari pria
bersatu dan berkembang didalam rahim untuk membentuk janin. Dengan kata lain,
kemampuan ini berguna untuk menghasilkan keturunan atau berkembang biak.
Beberapa bagian tubuh, baik pada wanita maupun pria dibutuhkan agar proses ini
terjadi yang disebut juga dengan alat reproduksi atau alat kelamin.

Secara sederhana reproduksi berasal dari kata “Re” yang berarti kembali dan
“produksi” yang artinya membuat atau menghasilkan. Reproduksi juga bisa di artikan
sebagai proses kehidupan manusia dalam menghasilkan kembali keturunan, karena
definisi yang terlalu umum tersebut,sehingga reproduksi hanya di anggap sebatas
masalah seksual atau hubungan intim.

Sistem reproduksi pada pria dan wanita memiliki sistem kerja yang berbeda satu
sama lain. Antara lain, sistem produksi pada pria terdiri dari dua bagian utama, yaitu
testis sebagai tempat sperma diproduksi dan penis. Sementara sistem reproduksi pada
wanita antara lain klitoris, labia minora, labia majora, serta kelenjar Bartholin.

Sama seperti bagian tubuh lainnya, sistem reproduksi juga memiliki peran penting
untuk tubuh, dua di antaranya adalah pembuangan zat yang tidak lagi dibutuhkan
tubuh dan aktivitas seksual. Oleh karena itulah, kamu juga perlu memperhatikan
kondisi kesehatan sistem reproduksi agar tugasnya bisa berjalan dengan optimal.
1.2 Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang tersebut,agar dalam penulisan ini penulis


dapat memperoleh hasil yang di inginkan. Maka penulis mengemukakan beberapa
rumusan masalah tersebut adalah“pembahasan dari apa yang ada dalam sistem
reproduksi manusia”yakni:

 Apa yang di maksud dengan sistem reproduksi manusia?


 Apa saja perbedaan sistem reproduksi pria dan wanita?
 Definisi sistem reproduksi pria dan wanita!
 Bagaimana menjaga kesehatan reproduksi pada remaja?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain :

a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu dasar keperawatan


b. Untuk mengetahui tentang apa saja yang terkait dengan sistem reproduksi
manusia
c. Untuk menambah pengetahuan tentang sistem reproduksi manusia
d. Untuk mengetahui bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi pada remaja
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian sistem reproduksi pada manusia


Reproduksi manusia adalah ketika sel telur dari wanita dengan sel sperma dari pria
bersatu dan berkembang di dalam rahim untuk membentuk janin. Dengan kata lain,
kemampuan ini berguna untuk menghasilkan keturunan atau berkembang biak.
Beberapa bagian tubuh, baik pada wanita maupun pria dibutuhkan agar proses ini
terjadi yang disebut juga dengan alat reproduksi atau alat kelamin.
Sistem reproduksi pada pria dan wanita memiliki sistem kerja yang berbeda satu
sama lain. Masing-masing memiliki fungsi yang berbeda dan keunikannya sendiri
secara genetik. Saat proses reproduksi terjadi, percampuran antara antara sel sperma
dan sel telur bercampur dan menimbulkan pembuahan. Setelah itu, janin terbentuk di
dalam rahim selama 36 hingga 40 minggu untuk menghasilkan bayi.

2.2 Perbedaan sistem reproduksi pria dan wanita


Sistem reproduksi pada pria terdiri dari dua bagian utama, yaitu testis sebagai
tempat sperma diproduksi dan penis. Bagian penis dan uretra termasuk dalam sistem
saluran kemih dan reproduksi pada pria. Sedangkan testis, berada di dalam kantong
luar yang disebut dengan skrotum dan biasanya sedikit lebih dingin dibandingkan
suhu tubuh untuk memfasilitasi produksi sperma.
Sementara itu, struktur eksternal dari sistem reproduksi wanita, antara lain klitoris,
labia minora, labia majora, serta kelenjar Bartholin. Bagian tubuh yang termasuk
organ dalam utama dari sistem reproduksi wanita adalah vagina dan rahim, yang
berguna sebagai wadah dari air mani dan ovarium tempat menghasilkan sel telur
wanita. Vagina menempel ke rahim melalui serviks, sedangkan saluran tuba
menghubungkan rahim ke ovarium.
Pembuahan terjadi jika sperma memasuki tuba falopi dan terus berada di dalam sel
telur. Pembuahan biasanya terjadi di saluran telur, tetapi bisa juga terjadi di rahim itu
sendiri. Sel telur kemudian ditanamkan di lapisan rahim saat proses embrio terbentuk
dan janin mulai terbentuk. Saat janin sudah cukup dewasa untuk bertahan hidup di
luar rahim, serviks akan membesar dan menyebabkan kontraksi rahim untuk
mendorong keluar melalui jalan lahir.
2.3 Sistem reproduksi pria
Organ reproduksi pria memiliki struktur eksternal yang meliputi:
 Penis, yaitu organ vital yang digunakan untuk berhubungan intim. Sperma dapat
keluar melalui saluran di dalam penis ketika sudah mencapai orgasme.
 Skrotum, yaitu bagian kantong kulit yang menggantung di pangkal penis. Skrotum
berfungsi untuk melindungi testis, saraf, serta pembuluh darah.
 Testis, yaitu kelenjar yang memiliki fungsi untuk memproduksi sperma dan
testosteron. Bagian ini adalah organ terpenting dari sistem reproduksi pria dan
terletak di dalam skrotum.
Selain itu, pria juga memiliki organ reproduksi internal yang dikenal sebagai organ
tambahan. Organ-organ itu berfungsi untuk membantu proses penyimpanan, produksi,
dan keluarnya sperma. Organ tersebut, antara lain uretra, vas deferens, epididimis,
vesikula seminalis, duktus ejakulatorius, kelenjar prostat, dan kelenjar bulbouretral.
Hormon testosteron dapat memengaruhi fungsi dari organ-organ reproduksi
tersebut. Selain itu, hormon testosteron juga bermanfaat dalam pengembangan
karakteristik pria dari segi fisik, gairah seksual, FSH (follicle stimulating hormone),
dan LH (luteinizing hormone) yang berguna untuk membantu produksi sperma.
Seluruh sistem reproduksi pria bergantung pada hormon, yang merupakan bahan
kimia dalam merangsang atau mengatur aktivitas sel atau organ. Hormon utama yang
terlibat dalam fungsi sistem reproduksi pria adalah hormon perangsang folikel (FSH),
hormon luteinizing (LH) dan testosteron. Apabila sistem reproduksi pria mengalami
masalah pada fungsi, maka diperlukan pemeriksaan sesuai letak terjadinya masalah.

2.4 Sistem reproduksi wanita


Organ reproduksi wanita lebih banyak terletak pada tubuh bagian dalam yang
meliputi:
 Tuba falopi, yaitu jalur antara ovarium dan rahim yang berguna untuk sel telur
dapat bergerak. Bentuk dari bagian ini menyerupai tabung kecil dan menempel di
bagian atas rahim.
 Ovarium, yaitu sebuah kelenjar dengan fungsi untuk menghasilkan sel telur,
hormon progesteron, serta hormon estrogen. Organ ini berbentuk oval kecil dan
terletak di kedua sisi rahim.
 Vagina, fungsinya sebagai jalur penghubung antara serviks (mulut rahim) ke
bagian luar tubuh. Selain itu, bagian ini juga berguna sebagai jalur untuk
melahirkan. Saat berhubungan intim, organ ini berguna untuk jalur penetrasi penis
sehingga sel sperma dapat masuk dan bertemu sel telur.
 Rahim, berguna sebagai tempat janin untuk berkembang ketika kehamilan terjadi.
Rahim berbentuk menyerupai buah pir dan merupakan organ berongga yang wajib
dimiliki setiap wanita jika ingin hamil.
Wanita juga memiliki organ tambahan, seperti labium mayor, labium minor,
kelenjar Bartholin, dan klitoris. Organ-organ tersebut berfungsi untuk melindungi
bagian reproduksi internal wanita dari bermacam jenis infeksi, memicu hasrat seksual
pada wanita, dan sebagai jalur yang memungkinkan sperma untuk masuk ke dalam
tubuh wanita dan mencapai sel telur.
Setiap wanita juga memiliki empat hormon reproduksi utama, yaitu FSH dan LH
yang membantu proses produksi sel telur di ovarium. Bagian lainnya adalah hormon
yang berperan penting untuk kehamilan, yaitu estrogen dan progesteron.
Alat reproduksi pada wanita berperan sebagai salah satu cara untuk
mempertahankan keturunan. Organ reproduksi pada wanita dibagi menjadi dua
bagian, yaitu bagian dalam dan bagian luar. Bagian dalam merupakan organ
reproduksi yang tidak bisa dilihat langsung. Sedangkan bagian luar merupakan organ
reproduksi yang bisa dilihat secara langsung.
 Organ reprduksi bagian luar

Pada organ reproduksi bagian luar, terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
 Mons Pubis, yaitu bagian terluar dari organ reproduksi pada perempuan.
Bagian ini berbentuk segitiga yang melindungi tulang kemaluan atau simfisis
pubis. Pada bagian ini terdapat jaringan lemak, jaringan kulit, jaringan ikat,
kelenjar keringat, dan akar rambut.
 Labia mayora, yang bisa disebut juga dengan bibir kemaluan. Bagian ini
berupa lipatan yang menyerupai bibir. Berdasarkan letaknya, labia mayor
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu permukaan luar dan permukaan dalam.
Pada bagian luar, labia mayora dilapisi dengan sel epitel bertanduk serta
terdapat akar rambut. Sedangkan pada bagian dalam, labia mayora tampak
licin karena terdapat banyak jaringan lemak, tidak mempunyai folikel rambut
dan kelenjar keringat.
 Labia minora, yang bisa disebut juga dengan bibir kecil pada kemaluan. Labia
minora berada di sebelah labia mayora dan sebelum Miss V. Hal yang
membedakan antara labia minora dan mayora hanya tidak terdapat akar
rambut dan memiliki banyak pembuluh darah.
 Klitoris, yaitu sebuah organ seksual yang berada dalam Miss V. Klitoris
memiliki struktur yang sama dengan Mr P pada laki-laki. Keduanya berada
dalam posisi yang sama pula. Bedanya, klitoris tumbuh ke arah dalam,
sedangkan Mr P tumbuh ke arah luar.
 Selaput dara, yaitu membran tipis yang menutupi lubang Miss V.
 Vestibulum, yaitu rongga kemaluan yang terletak di labia minora dan
merupakan muara dari saluran uretra dan lubang Miss V.

 Organ reproduksi bagian dalam


Organ reproduksi bagian dalam pada wanita terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
 Miss V, yaitu organ seksual pada wanita yang berbentuk seperti tabung. Miss
V memiliki fungsi dalam berhubungan secara seksual dan sebagai jalan lahir.
 Uterus atau rahim, yaitu organ paling penting dalam sistem reproduksi wanita.
Rahim terhubung dengan leher rahim atau serviks yang tersambung dengan
Miss V dan tuba fallopi. Selama masa kehamilan, seluruh proses
perkembangan bayi terjadi di dalam rahim.
 Oviduk atau tuba fallopi, yaitu saluran yang menghubungkan ovarium atau sel
telur menuju ke rahim. lalu sebagai tempat terjadinya fertilisasi oleh sperma
dan ovum, sebagai tempat pertumbuhan atau pembelahan embrio sementara
sebelum akhirnya melekat pada endometrium atau lapisan pada rahim.
 Ovarium, yaitu indung telur yang berfungsi sebagai organ penghasil sel
kelamin pada wanita. Organ ini berjumlah dua buah dan terletak di sisi kanan
dan kiri dari rahim dan berbentuk bulat lonjong.

2.5 Menjaga kesehatan reproduksi pada remaja


Menjaga kesehatan reproduksi adalah hal yang sangat penting, terutama pada
remaja. Sebab, masa remaja adalah waktu terbaik untuk membangun kebiasaan baik
menjaga kebersihan, yang bisa menjadi aset dalam jangka panjang.
Reproduksi bisa diartikan sebagai proses kehidupan manusia dalam menghasilkan
kembali keturunan. Karena definisi yang terlalu umum tersebut, seringnya reproduksi
hanya dianggap sebatas masalah seksual atau hubungan intim. Alhasih, banyak orang
tua yang merasa tidak nyaman untuk membicarakan masalah tersebut pada remaja.
Padahal, kesehatan reproduksi, terutama pada remaja merupakan kondisi sehat yang
meliputi sistem, fungsi, dan proses reproduksi.
Kurangnya edukasi terhadap hal yang berkaitan dengan reproduksi nyatanya bisa
memicu terjadinya hal-hal yang tak diinginkan. Salah satu hal yang sering terjadi
karena kurangnya sosialiasi dan edukasi adalah penyakit seksual menular, kehamilan
di usia muda, hingga aborsi yang berakibat pada hilangnya nyawa remaja.
Nyatanya peran orangtua merupakan satu hal yang penting dalam edukasi seksual
pada remaja. Apalagi saat ini masih belum banyak orang yang peduli terhadap risiko-
risiko yang bisa menyerang remaja “salah pergaulan” tersebut. Mulai dari ancaman
HIV/AIDS, angka kematian ibu yang meningkat karena melahirkan di usia muda,
hingga kematian remaja perempuan karena nekat mengambil tindakan aborsi.
Pengetahuan seputar masalah reproduksi tidak hanya wajib bagi remaja putri saja.
Sebab, anak laki-laki juga harus mengetahui serta mengerti cara hidup dengan
reproduksi yang sehat. Pergaulan yang salah juga pada akhirnya bisa memberi
dampak merugikan pada remaja laki-laki pula. Lantas pengetahuan dasar apa saja
yang perlu diketahui remaja?
a. Pengenalan terhadap sistem, proses, serta fungsi alat reproduksi. Usahakanlah
untuk menyampaikan informasi sesuai dengan usia dan kesiapan anak. Tapi
sebaiknya hindari penggunaan istila-istilah tertentu yang malah bisa
mengaburkan makna dan membuat anak tidak mengenal dengan pasti masalah
reproduksi.
b. Risiko penyakit. Aspek ini juga sebaiknya sudah mulai dikenalkan dan
disampaikan pada remaja yang sudah beranjak dewasa. Dengan mengetahui
risiko yang mungkin terjadi, remaja tentu akan lebih berhati-hati dan lebih
menjaga kesehatan reproduksi.
c. Kekerasan seksual dan cara meghindarinya. Remaja perlu dikenalkan dengan
hak-hak reproduksi yang ia miliki. Selain itu, diperlukan juga pengetahuan
tentang kekerasana seksual yang mungkin terjadi, apa saja jenisnya, dan
bagaimana cara mencegahnya terjadi.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem reproduksi pria dan wanita berbeda, pada reproduksi pria memiliki penis
dan kelenjar testis untuk menghasilkan sperma,kematangan sel sperma ditandai
dengan mimpi basah pada pria pubertas. Pada sistem reproduksi wanita memiliki
vagina dan ovarium untuk menghasilkan ovum, kematangan sel telur ovum ditandai
pada usia antara 13-16 tahun. Apabila terjai pertemuan antara sel sperma dan sel
ovum akan terjadi kehamilan yang akan berkembang menjadi janin. Dan remaja perlu
memiliki pengetahuan seputar kesehatan reproduksi. Tak hanya untuk menjaga
kesehatan dan fungsi organ tersebut. Namun,juga harus memiliki pengetahuan yang
tepat terhadap proses reproduksi, serta cara menjaga kesehatannya, diharapkan
mampu membuat remaja lebih bertanggung jawab. Terutama mengenai proses
reproduksi.

3.2 Saran
Untuk dapat memhami sistem reproduksi manusia, selain membaca dan
memahami materi-materi dari sumber keillmuan yang ada (buku,internet,dan lain-
lain) kita harus dapat mengkaitkan materi-materi tersebut dengan kehidupan kita
sehari-hari,agar lebih mudah untuk dipahami dan akan selalu diingat.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.halodoc.com/kesehatan/reproduksi - :~:text=Cara%20Sistem%20Reproduksi
%20Manusia%20Bekerja,menghasilkan%20keturunan%20atau% 20berkembang%20biak

https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-lebih-jauh-organ-reproduksi-wanita

https://www.halodoc.com/artikel/berbagai-pemeriksaan-sistem-reproduksi-pada-pria

https://www.halodoc.com/artikel/pentingnya-pengetahuan-kesehatan-reproduksi-bagi-remaja

Anda mungkin juga menyukai