DISUSUN OLEH :
ROZAN ALFATTAH
LAKSAMANA SYAH R
BAYU EKA WARDANA
SAID SAFRI IBRAHIM
M. ILHAM BAIHAQI
M. MAHENDRA SETIAWAN
Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan
kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada kami
sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Reproduksi pada manusia” tepat
pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu,
penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini. Maka
dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca sekalian.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Kelompok Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Pada hakikat nya seluruh makhluk hidup penghuni planet bumi pasti berusaha
mempertahankan kelangsungan hidup jenis nya. Bioproses yang berperan untuk menjaga
kelestarian jenis adalah reproduksi dan perkembang biakan. Bagaimana reproduksi itu
berlangsung? Mengapa pria tidak mengalami menstruasi? Mengapa hanya perempuan yang
dapat hamil? Pertanyaan apa lagi yang dapat anda ajukan tentang reproduksi pada manusia?
Sistem reproduksi pada dasar sama dengan system reproduksi mamalia, yaitu berkelamin
berpisah. sehingga pada reproduksi manusia melibatkan makhluk yang berbeda jenis atau
antara pria dan wanita. Alat reproduksi pria dapat menghasilkan sperma, sedangkan alat
reproduksi wanita dapat menghasilkan ovum. Baik sel sperma maupun sel ovum, kedunya
bersifat haploid, artinya mengandung kromosom setengah dari jumlah kromososm sel tubuh
induk nya.
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem reproduksi adalah salah satu ciri makhluk hidup yang bertujuan untuk
mempertahankan kelestarian jenis nya. Reproduksi pada manusia dapat terjadi karena adanya
alat reproduksi pada pria dan wanita.
Alat reproduksi pria adalah organ-organ pada pria yang berperan dalam sistem reproduksi
dengan tujuan berkembangbiak atau memperbanyak keturunan. Agar mampu menjalankan
prosesnya dengan baik, maka keadaan fungsi dan struktur alat kelamin ini harus dalam keadaan
normal. Secara garis besar, alat kelamin aria dibagi kedalam 2 kelompok, yaitu :
a. Testis
Testis adalah organ kelamin dalam pria berbentuk oval yang terletak di dalam skrotum.
Testis berjumlah sepasang dan berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa)
dan hormon seks testosteron. Testis terletak di dalam skrotum yang merupakan organ berugae
(memiliki lipatan kulit), berfungsu untuk menjaga suhu testis agar spermatogenesis dapat tetap
berlangsung. Jika Suhu rendah (dingin) maka skrotum akan berkerut dan mendekat ke arah
tubuh, sedangkan jika suhu tinggi, maka skrotum akan mengendur, menjauh dari tubuh.
Tempat pembentukan sperma dalam testis adalah tubulus seminiferus. Kemudian terdapat
pintalan-pintalan tubulus seminiferus yang terdapat di dalam ruang testis yang disebut lobulus
testis, satu testis umumnya mengandung sekitar 250 lobulus testis.
b. Epididimis
Epididimis adalah organ kelamin dalam pria berbentuk saluran berkelok – kelok yang
terletak di dalam skrotum, diluar testis. Epididimis berbentuk seperti huruf C. Epididimis
berfungsi dalam pengangkutan, penyimpanan, dan pematangan sperma. Sebelum memasuki
epididimis, sperma tidak memiliki kemampuan untuk bergerak dan belum subur, namun setelah
epididimis menjalankan fungsinya, sperma sudah subur dan mampu bergerak walaupun belum
sempurna. Setelah dari epididimis sperma akan masuk ke vas (duktus) deferens, lalu disalurkan
menuju vesikula seminalis.
c. Vas (duktus) Deferens
Vas Deferens adalah saluran berbentuk tabung yang berfungsi untuk menyalurkan sperma
ke vesikula seminalis dan sebagai tempat penampungan sperma. Dalam proses pematangan dan
penyimpanan sperma, duktus deferens ini mendorong sperma dengan gerak peristaltik lambat
menuju vesikula seminalis. Sedangkan saat ejakulasi, gerakan yang dilakukan cepat dan kuat
sehingga sperma yang keluar dapat muncrat.
d. Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin adalah organ – organ kelamin dalam pria yang berfungsi untuk
menghasilkan cairan tempat berenangnya sperma, dan cairan ini akan menjaga sperma tetap
hidup dengan cara menetralisir asam, karena cairan itu bersifat basa. Dalam bahasa sehari – hari
cairan ini kita kenal dengan air mani, sedangkan dalam bahasa ilmiah dikenal dengan nama
semen. Dalam 1 ml air mani, terdapat sekitar 60 – 100 juta sel sperma. Normalnya semen
memiliki pH 7,2 dengan volume 3-5 ml, dan berwarna putih susu sampai kekuning – kuningan
serta sedikit kental. Berikut adalah organ yang termasuk ke dalam kelenjar kelamin :
Vesikula Seminalis (Kantung air mani), yaitu organ berupa saluran berbentuk tabung
berjumlah sepasang di kanan dan kiri tubuh. Vesikula Seminalis memiliki panjang sekitar 5 –
10 cm. Vesikula Seminalis berfungsi untuk mensekresikan cairan bersifat basa y (pH 7,3)
mukus, vitamin, fruktosa (sebagai nutrisi bagi sperma), protein, enzim, dan prostaglandin.
Cairan dari vesikula seminalis ini merupakan 60% dari seluruh volume semen. Vesikula
Seminalis akan menyatu dengan vas deferens dan kelenjar prostat untuk membentuk saluran
ejakulasi.
Kelenjar Prostat, yaitu organ yang berada di bawah kandung kemih yang berfungsi
untuk mensekresikan cairan berwarna putih keabu-abuan yang bersifat basa. Cairan ini
disekresikan ke dalam saluran ejakulasi dan menyumbangkan sekitar 30% dari seluruh
volume semen. Cairan kelenjar prostat akan bersatu dengan cairan dari vesikula seminalis
dan akan menjadi tempat hidup dan bergeraknya sperma. Cairan yang disekresikan organ ini
terdiri atas fosfolipid, asam sitrat (untuk nutrisi) dan juga antikoagulan.
Kelenjar Bulbouretra (Cowpery), yaitu kelenjar berjumlah sepasang yang berfungsi
untuk menghasilkan cairan lendir bersifat basa ke dalam saluran ejakulasi. Kelenjar ini
terletak di bawah kelenjar prostat. Cairan yang dihasilkan oleh kelenjar Bulbouretra ini
keluar sebelum ejakulasi, dan dalam agama islam disebut mazi yang merupakan najis dan
cara mensucikannya sama seperti mencucui kencing.
Pada dasarnya, alat reproduksi wanita terbagi menjadi dua, yaitu bagian luar dan dalam.
Fungsi dari alat reproduksi wanita bagian luar adalah sebagai jalur masuk sperma
menuju tubuh, serta melindungi alat reproduksi wanita bagian dalam dari infeksi.
Berikut adalah bagian-bagian dari alat reproduksi wanita yang terletak di luar:
1. Vulva
Vulva adalah tampak luar dari anatomi vagina yang terdiri dari labia majora, labia
minora, bukaan saluran kemih untuk buang air kecil, dan klitoris. Fungsinya adalah untuk
melindungi vagina.
Labia majora dan minora adalah lipatan kulit yang terletak di sekeliling bukaan vagina dan
saluran kemih. Labia majora adalah bagian terluar, sedangkan labia minora berada di dalam labia
majora.
Klitoris adalah bagian alat reproduksi wanita yang sangat sensitif. Letaknya berada di antara
ujung lipatan labia. Organ ini sangat sensitif dan mudah dirangsang, sehingga menghasilkan
kenikmatan seksual pada wanita.
2. Payudara dan kelenjar susu
Payudara juga termasuk salah satu organ yang terlibat dalam sistem reproduksi wanita.
Payudara terdiri dari kelenjar susu, saluran susu, dan kelenjar adiposa. Kelenjar susu adalah jenis
kelenjar sudoriferus khusus yang telah diubah untuk menghasilkan susu untuk memberi makan
bayi.
Jangan merasa malu untuk mencari informasi lebih lanjut mengenai struktur tubuh
Anda atau pasangan. Ini bisa membantu Anda untuk mengetahui dengan pasti bagaimana cara
menjaga kesehatan tubuh.
1. Vagina
Pada vulva, terdapat bukaan vagina. Vagina itu sendiri sebenarnya terletak dalam
tubuh di belakang kandung kemih, lebih rendah dari rahim.
Salah satu fungsi vagina sebagai alat atau organ reproduksi wanita adalah menjadi jalan keluar
darah saat menstruasi, dan jalur lahir bayi saat persalinan. Tanggung jawab utamanya adalah
sebagai “terowongan” bagi sperma berenang menuju rahim dan tuba falopi untuk pembuahan.
2. Ovarium
Ovarium, atau indung telur, berada di sisi kanan dan kiri rongga panggul yang
bersebelahan dengan bagian rahim atas. Ovarium sebagai alat reproduksi wanita bertanggung
jawab untuk memproduksi hormon seks wanita seperti estrogen, progesteron dan ovum yang
biasa disebut sel telur.
3. Tuba falopi
Tuba falopi memiliki bentuk seperti saluran bercorong yang masing-masing
membentang dari ujung kanan dan kiri pada rahim atas ke ujung ovarium. Tuba falopi sebagai
alat sistem reproduksi wanita bertanggung jawab untuk mengangkut ovum yang dilepaskan dan
membawanya ke dalam infundibulum untuk dipindahkan ke rahim.
4. Rahim (uterus)
Rahim (uterus) adalah alat atau organ reproduksi wanita di mana embrio
ditanamkan dan kemudian tumbuh. Bagian ini menyelimuti dan mendukung janin yang sedang
berkembang. Selain itu, rahim menyokong embrio selama tahap perkembangan awal. Otot-otot
dinding rahim berkontraksi selama persalinan untuk mendorong janin melewati jalan lahir.
1. PROSES SPREMATOGENESIS
Tempat pembentukan sperma berada pada tubulus seminiferus di dalam testis.
Proses pembentukan sperma ini dinamakan spermatogenesis. Pada tubulus seminiferus terdapat
dinding yang terlapisi oleh sel germinal primitif yang meng alami kekhususan. Sel germinal ini
disebut spermatogonium. Setelah mengalami pematangan, spermatogonium memperbanyak
diri sehingga membelah secara terus-menerus (mitosis).
Berikut adalah Bagan proses pembentukan sperma. Pada fase awal
spermatogenesis, spermatogonium bersifat diploid (2n). Secara mitosis, spermatogonium
akan berubah menjadi spermatosit primer (2n). Berikutnya, spermatosit primer membelah
menjadi spermatosit sekunder secara meiosis (Meiosis I). Jumlah spermatosit sekunder ada
dua, sama besar dan bersifat haploid (n). Melalui fase meiosis II, spermatosit sekunder
membelah diri menjadi empat spermatid yang sama bentuk dan ukurannya. Selanjutnya,
spermatid berkembang menjadi sperma matang yang bersifat haploid (n). Setelah matang,
sperma menuju saluran reproduksi yakni epididimis. Semua proses ini terjadi selama kurang
lebih 17 hari. Sementara, energi yang digunakan untuk melakukan proses spermatogenesis
berasal dari sel-sel sertoli.
Sperma yang sudah matang memiliki bagian-bagian seperti kepala, leher, bagian tengah, dan
ekor. Bagian kepala sperma terlindungi suatu badan yang disebut akrosom. Bagian ini berinti
haploid. Selain itu, badan ini juga mengandung enzim hialurodinase dan proteinase. Enzim ini
berfungsi saat proses penembusan lapisan sel telur. Pada bagian tengahnya terdapat mitokondria
kecil yang berfungsi menyediakan energi untuk menggerakkan ekor sperma.
2. PROSES OOGENESIS
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) pada wanita, yang terjadi di
dalam ovarium (indung telur). Ovarium yang ada di embrio memiliki sekitar 600 ribu sel
oogonium atau sel induk telur. Sembilan minggu setelah proses pembuahan terjadi,
ternyata janin juga sudah mulai memproduksi sel telur.
Setelah itu, oosit sekunder yang berukuran lebih besar akan mengalami pembelahan
meiosis kedua yang menghasilkan ootid. Badan polar pertama juga akan membelah menjadi dua
badan polar kedua. Ootid ini akan berkembang menjadi ovum apabila bertemu dengan
spermatozoa alias sel sperma. Proses ini nantinya akan mengalami degenerasi atau perubahan.
Jika setelah degenerasi ootid tidak bertemu dengan sel sperma dan pembuahan tidak terjadi,
maka siklus oogenesis terulang kembali dan Anda juga akan mengalami menstruasi.
2.5 MENSTRUASI
Dari berbagai pendapat para ahli bahwa menstruasi atau haid atau dating bulan adalah salah satu
proses alami pada perempuan yaitu meluruhnya dinding Rahim bagian dalam atau proses
deskuamasi endometrium yang diikuti pendarahan melalui vagina. Menstruasi dialami seorang
perempuan setiap bulan pada usia antara remaja sampai menopause (berhentinya siklus
menstruasi karena factor usia). Siklus menstruasi berlangsung antara 21 hari hingga 35 hari.
1. Fase Menstruasi
Korpus luteum yang merupakan penghasil hormone estrogen dan progesterone menghentikan
aktivitasnya. Akibatnya kadar hormone tersebut didalam darah mengalami reduksi mendadak.
Peristiwa ini terjadi pada lima hari awal menstruasi
Turunnya kadar estrogen dan progesterone berakibat lepasnya ovum dan robeknya endometrium
yang menebal, mengakibatkan terjadinya pendarahan. Peristiwa ini mengakibatkan tipisnya
dinding Rahim.
2. Fase Praovulasi
3. Fase Ovulasi
4. Fase Pascaovulasi
Fase ini merupakan waktu antara ovulasi dengan menstruasi berikutnya. Berlangsung dari hari
ke15 hingga hari ke-28. Hormon yang berperan adalah progesterone dan estrogen yang
dihasilkan korpus luteum. Fase pascaovulasi akan bersambung dengan siklus menstruasi.
SIKLUS MENSTRUASI
Alat atau organ reproduksi wanita akan mengalami menstruasi ketika anak perempuan mulai
memasuki usia pubertas, yaitu sekitar 11-16 tahun. Rata-rata siklus menstruasi berlangung
selama 28 hari.
Terdapat 4 hormon utama yang terlibat dalam siklus menstruasi pada alat reproduksi wanita.
Hormon-hormon tersebut adalah:
Hormon perangsang folikel atau follicle-stimulating hormone (FSH)
Hormon pelutein atau luteinizing hormone (LH)
Estrogen
Progesteron
Pada setiap siklus menstruasi, terdapat tiga fase yang meliputi:
Fase ovulasi biasanya terjadi 14 hari setelah fase folikuler dimulai di alat reproduksi wanita.
Umumnya, menstruasi akan terjadi 2 minggu setelah hari pertama fase ovulasi.
Pada tahap ini, kadar estrogen dari folikel yang dominan akan memicu folikel untuk melepaskan
sel telur dari ovarium. Saat sel telur telah terlepas, sel telur tersebut akan tersimpan di dalam tuba
falopi dan siap untuk dibuahi.
Alat reproduksi wanita juga akan menghasilkan lebih banyak lendir dari serviks atau leher rahim.
Jadi, ketika terdapat sperma yang masuk ke dalam vagina, lendir tersebut akan membantu
sperma bergerak menuju sel telur untuk proses pembuahan.
KEHAMILAN
Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi tiga
periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari perkembangan janin. Triwulan
pertama membawa risiko tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin), sedangkan
pada masa triwulan ke-2 perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Triwulan ke-3
menandakan awal 'viabilitas', yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal
alami atau kelahiran dipaksakan.
Karena kemungkinan viabilitas janin yang telah berkembang, definisi budaya dan legal dari
hidup seringkali menganggap janin dalam triwulan ke-3 adalah sebuah pribadi. Kehamilan
manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu
dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di
dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran).
Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1: seorang
wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0.
Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi tiga
periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari perkembangan janin. Triwulan
pertama membawa risiko tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin), sedangkan
pada masa triwulan ke-2 perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Triwulan ke-3
menandakan awal 'viabilitas', yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal
alami atau kelahiran dipaksakan.
Karena kemungkinan viabilitas janin yang telah berkembang, definisi budaya dan legal dari
hidup seringkali menganggap janin dalam triwulan ke-3 adalah sebuah pribadi hidup yang baru.
Palpasi abdomen
Teknik pemeriksaan pada perut ibu bayi untuk menentukan posisi dan letak janin.
Menentukan usia kehamilan dengan perkiraan tinggi fundus uteri dilakukan dengan
menghitung tinggi fundus uteri, menggunakan alat ukur caliper menggunakan pita ukur,
menggunakan pita ukur dengan metode berbeda.
Ultrasonografi
MASA-MASA KEHAMILAN
Triwulan I
Minggu ke-1
Idealnya calon ibu berada dalam kondisi sehat optimal. Kebiasaan seperti merokok, minum
beralkohol dan obat-obatan yang tidak perlu sudah seharusnya dihentikan pada masa ini.
Suhu tubuh basal akan sedikit meningkat pada masa ovulasi dan berkisar antara 36,6 C dan
berangsur-angsur akan meningkat. Konsultasi genetik bisa dilakukan dengan dokter
kandungan untuk mengetahui apakah adanya riwayat penyakit menurun dalam keluarga
seperti hemofili, fibrosis kistik atau berbeda tipe golongan darah Rhesus.
Minggu ke-2
Sel telur yang telah dibuahi akan mebelah dua menjadi 2 sel, kemudian 4 sel dan kemudian
terus membelah sambil bergerak meninggalkan tuba falopi menuju rahim. Saat ini, dengan
perkiraan kasar terdapat 30 sel hasil pembelahan. Kumpulan sel tersebut dinamakan morula,
dari bahasa Latin yang berarti anggur.
Minggu ke-3
Selama minggu-minggu awal kehamilan, bayi akan berkembang pesat. Setiap hari pasti akan
terjadi perubahan besar. Hanya dalam waktu 7 hari, sebuah sel akan menjadi suatu kelompok
berisi ratusan sel. Walau secara kasat mata bahkan dengan bantuan mikroskop tetap sulit
dilihat, sel-sel ini telah mengatur dirinya sendiri dengan benar. Sebagian membentuk embrio,
sedangkan yang lain menjadi struktur penyokong yang memberi nutrisi kepada embrio.
Bagaimana hal ini terjadi masih menjadi misteri bagi para ahli.
Minggu Ke-4
Meskipun kehamilan bisa diketahui sendiri, tetapi tes darah yang mampu membuktikan
kehamilan secara akurat, terutama pada minggu-minggu ini. Hal ini disebabkan
adanya blastokista yang akan mengeluarkan sejumlah hormon kehamilan (Human Chorionic
Gonadotrophin / HCG). Hormon ini dapat terdeteksi dalam darah. Urin juga dapat digunakan
untuk men-tes hormon ini, tetapi hasilnya tidak seakurat tes darah.
Pada minggu ini blastokista yang tadinya berbentuk seperti bola mulai berubah menjadi
sebuah embrio. Embrio ini dibedakan menjadi 3 jenis lapisan yang nantinya membentuk 3
jenis jaringan, yaitu:
Minggu ke-5
Selain tidak menstruasi (amenore) terdapat tanda-tanda awal lainnya yang juga perlu
diperhatikan, misalnya mual muntah atau biasa disebut morning sickness, perubahan selera
makan, perubahan pada payudara, dan kelelahan.
Kehamilan biasanya terbagi dalam periode, yang dikenal sebagai triwulan, yaitu:
Triwulan I: berlangsung hingga minggu kehamilan ke-13. Pada masa ini terjadi
perkembangan janin yang cepat. Pada masa ini risiko keguguran juga termasuk tinggi.
Triwulan II: berlangsung dari minggu ke-14 hingga minggu kehamilan ke-27.
Triwulan II: berlangsung dari minggu ke-28 hingga masa kelahiran.
Pada saat ini janin dalam rahim sang ibu telah memiliki bentuk yang lebih jelas. Janin telah
memiliki bagian atas bawah, kanan kiri, serta depan belakang. Di daerah punggung terdapat
suatu celah melengkung yang akan membentuk struktur seperti tabung silinder yang
disebut neural tube (tabung saraf). Dalam perkembangannya, pada tabung ini akan
terbentuk sumsum tulang belakang dan otak. Bagian atas dari tabung tersebut akan meluas
dan mendatar untuk mebentuk otak depan. Selain itu di bagian pusat janin akan terbentuk
suatu tonjolan yang merupakan bakal jantung. Tonjolan tersebut akan dialiri oleh pembulu
darah rudimenter (pembuluh darah yang belum sempurna).
Minggu ke-6
Walaupun jantung bayi pada awalnya hanya berupa tabung kecil, tetapi pada tahap ini bakal
jantung telah berdenyut dan tidak akan pernah berhenti hingga akhir hidup.
Bakal kaki dan tangan juga mulai terlihat, demikian pula tulang ekor akan makin terlihat
jelas di tahap ini.
Minggu ke-7
Minggu ke-8
Walaupun rahim mulai membesar, perubahan ini biasanya belum terlihat dari luar. Yang
lebih dahulu mendeteksi perubahan ini secara umum adalah dokter. Dokter akan meraba
pembesaran saat melakukan pemerikasaan panggul. Biasanya ukuran baju sang ibu mulai
membesar karena pinggang terasa mulai adanya pengetatan akibat membesarnya janin yang
tumbuh.
Minggu ke-9
Pada saat in hormon kehamilan hCG sedang berada di posisi puncak sehingga sang ibu akan
mengalami beberapa perubahan. Kulit wajah sang ibu akan terasa lebih halus dan kencang
walau mungkin akan sedikit berjerawat pula. Rambut sang ibu akan terasa lebih kering
dan payudara terlihat sedikit mengencang, kadang-kadang padat, atau sedikit nyeri bila
ditekan. Pada saat ini pula cairan keluar dari vagina dalam jumlah bervariasi.
Punggung bayi saat ini akan sedikit menegak dan tulang ekornya akan sedikit memendek.
Proporsi kepala masih lebih besar dari anggota tubuh lainnya dan bagian kepala masih
menekuk ke arah dada. Kedua mata bayi telah berkembang dengan baik namun masih
ditutupi oleh membran kelopak. Selain itu bayi sudah dapat melakukan gerakan-gerakan
kecil setelah otot-ototnya mulai berkembang dan perubahan ini dapat dilihat melalui USG.
Anggota badan lainnya juga muali berkembang, seperti perkembangan lengan dan jari tangan
lebih cepat daripada tungkai dan jari kaki. Pada tahap ini, telapak tangan janin telah memiliki
batas jari tangan yang jelas. Kelima jari tangan tampak terpisah satu sama lain.
KELAHIRAN
Kelahiran dapat diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau kelompok
wanita. Fertilitas merupakan taraf kelahiran penduduk yang sesungguhnya berdasarkan jumlah
kelahiran yang terjadi. Pengertian ini digunakan untuk menunjukkan pertambahan jumlah
penduduk. Fertilitas disebut juga dengan natalitas.
Konsep-konsep lain yang terkait dengan pengertian fertilitas yang penting untuk diketahui
adalah:
a. Fecunditas adalah kemampuan secara potensial seorang wanita untuk melahirkan anak.
b. Sterilisasi adalah ketidakmampuan seorang pria atau wanita untuk menghasilkan suatu
kelahiran.
d. Lahir hidup (live birth) adalah anak yang dilahirkan hidup (menunjukkan tanda-tanda
kehidupan) pada saat dilahirkan, tanpa memperhatikan lamanya di kandungan, walaupun
akhirnya meninggal dunia.
e. Abortus adalah kematian bayi dalam kandungan dengan umur kehamilan kurang dari 28
minggu.
f. Lahir mati (still birth) adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling
sedikit 28 minggu tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Tidak dihitung sebagai kelahiran.
b. aborsi (pengguguran),
2.7 FERTILISASI
Fertilisasi adalah proses penyatuan kedua sel gamet, yaitu sel telur dari pihak perempuan dan sel
sperma dari pihak laki-laki. Proses fertilisasi sering juga disebut sebagai proses pembuahan.
Hasil dari proses pembuahan di dalam fertilisasi akan menghasilkan sebuah sel tunggal yaitu
zigot. Tempat terjadinya fertilisasi pada manusia adalah di dalam tuba fallopi wanita atau
oviduct.
Pada manusia, fertilisasi yang terjadi merupakan fertilisasi internal. Fertilisasi internal adalah
proses pembuahan yang terjadi di dalam tubuh induk betina. Memang, fertilisasi pada manusia
akan menghasilkan jumlah individu yang lebih sedikit tetapi lebih aman.
Fungsi fertilisasi
Fertilisasi yang terjadi bukanlah tanpa fungsi. Pada semua mahluk hidup termasuk manusia,
fertilisasi memiliki beberapa fungsi. Tak pelak, fungsi utama fertilisasi adalah menghasilkan
keturunan.
Berikut ini adalah beberapa tahap yang diperlukan selama proses pembuahan:
2. Ovulasi
Setelah kedua sel gamet sama-sama matang maka harus terjadi proses ovulasi terlebih dahulu.
Sel telur matang yang didapatkan akan dilepas dari ovarium ke tuba fallopi sekitar 24 hingga 36
jam setelah ystem LH diproduksi. Sel telur yang ditangkap oleh tuba fallopi akan tetap disitu
hingga muncul sel sperma dan membuahinya.
2. Ejakulasi
Umumnya, proses pembuahan terjadi secara alami yaitu dengan cara hubungan intim sehingga
terjadi ejakulasi dan jutaan sel sperma masuk ke dalam vagina. Setiap ejakulasi yst terdapat
sekitar 120 juta sel sperma per 1 Ml cairan mani.
Namun, tahap ejakulasi ini berbeda bila proses pembuahan dilakukan secara fertilisasi in vitro
(proses bayi tabung). Jutaan sel sperma akan masuk ke dalam vagina dan terus berenang hingga
mencapai tuba fallopi.
2. Kapasitasi spermatozoa
Selama proses penyelaman sperma di dalam ystem organ kewanitaan, sperma akan mengalami
kapasitasi. Kapasitasi adalah proses penyesuaian sperma di dalam yste dengan cara melepas
selubung glikoprotein. Dengan begitu, sperma akan tetap bertahan di dalam yste hingga
bertemu dengan sel telur.
2. Perlekatan spermatozoa
Setelah mengalami kapasitasi, sel sperma harus yst melekat dulu dengan zona pelucida. Zona
pelucida adalah lapisan terluar dari sel telur. Fungsi dari perlekatan spermatozoa (sel sperma)
pada zona pelucida adalah untuk memastikan bahwa jumlah kromosom sperma sama dengan
jumlah kromosom sel telur.
Jika sel sperma yang bertemu dengan sel telur manusia berbeda ystem maka sel sperma tersebut
tidak dapat melekat apalagi membuahi. Inilah tahap penting yang menjelaskan mengapa hanya
ystem yang sama yang dapat menghasilkan keturunan.
2. Reaksi akrosom
Sebelum spermatozoa menembus zona pelucida maka sel sperma harus mengalami reaksi
akrosom. Reaksi akrosom adalah reaksi di mana sel sperma mengalami proses pelepasan enzim-
enzim hidrolitik untuk mencerna zona pelucida sehingga dapat ditembus.
Tujuan KB :
Manfaat KB : Kesehatan fisik dan mental ystem dari masing-masing anggota keluarga
bergantung pada kesehatan seluruh keluarga.
KESEHATAN REPRODUKSI
Kesehatan reproduksi secara umum didefenisikan sebagai kondisi sehat dari sistem, fungsi
dan proses alat reproduksi.
Pengetahuan dasar yang perlu anda miliki agar mempunyai kesehatan reproduksi yang baik,
antar lain :
Penyakit menular seksual (PMS) adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual.
Penyakit menular akan lebih berisiko bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti
pasangan.
Gejala-gejala infeksi PMS pada pria, antara lain sebagai berikut:
1. Bintil-bintil berisi cairan, lecet, atau borok pada penis
2. Luka tidak sakit, keras, dan berwarna merah
3. Adanya kutil
4. Rasa gatal yang hebat
5. Rasa sakit saat kencing
6. Kencing nanah atau darah
7. Bengkak panas dan nyeri
Gejala-gejala infeksi PMS pada wanita, antara lain sebagai berikut:
1. Rasa sakit atau nyeri pada saat kencing
2. Rasa nyeri pada perut bawah
3. Pengeluran lender pada vagina
4. Keputihan
5. Timbul bercak darah setelah berhubungan seksual
6. Bintil-bitil berisi cairan dan lecet pada alat kelamin
Macam-macam penyakit PMS:
1. Gonore (GO):
Disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Tanda-tanda pnyakit adalah nyeri,
merah, bengkak, dan bernanah. Genjalanya adalah rasa sakit pada saat buang air kecil,
dan keluarnya nanah.
2. Sifilis:
Disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Genjalanya timbul benjolan sekitar alat
kelamin.
3. Klamidia
Klamidia adalah penyakit seksual menular yang paling umum terjadi. Gejalanya memang
tidak akan terasa dan biasanya disebabkan oleh clamidia trachomatis. Namun, klamidia
tetap harus diwaspadai karena penularannya yst terjadi tanpa disadari oleh orang yang
terinfeksi.
4. Kutil Kelamin
Kutil kelamin merupakan salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh
virus human ystem mavirus di sekitar alat kelamin. Penyakit ini tidak menimbulkan rasa
sakit tetapi biasanya akan muncul rasa gatal dan memerah.
5. HIV
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Setiap makhluk hidup terutama manusia akan selalu memiliki Hasrat serta keinginan untuk
melestarikan jenis mereka sendiri. Karena pada dasar nya tindakan pelestarian itu sangat
penting dan vital. Sebab suatu jenis maupun ras harus ada yang nama nya sang penerus atau
pun keturunan. Dapat disimpulkan bahwa tindakan pelestarian ini bias juga disebut system
reproduksi. yang di awali dengan kegiatan sexual, terjadi nya pembuahan terhadap ovum
oleh sperma, terjadi kehamilan, dan diakhiri dengan kelahiran. Dengan begitu makhluk
hidup terutama manusia dapat mengurangi tingkat kepunahan nya.