Anda di halaman 1dari 25

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biomedik 2

Oleh :

DIKDIK ISKANDAR D

IKKA SAFITRI

PROGRAM S1 KEPERAWATAN NON REGULER

STIKEP PPNI JAWA BARAT


BANDUNG
2019

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmaanirrohim,
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat taufik dan
hidayahnya, akhirnya saya bisa menyusun sebuah makalah yang berjudul “Anatomi
fisiologi sistem reproduksi”. Shalawat serta salam semoga tercurahkan untuk
junjungan yang memiliki Syafa’at Al-Uzhma Habibana Wa Nabiyana Muhammad
SAW. juga kepada keluarga-Nya, sahabat-Nya, dan semoga sampai kepada kita
selaku umat-Nya.
Adapun yang menjadi tujuan utama dari penyusunan makalah ini adalah untuk
melengkapi salah satu syarat dalam mata kuliah Biomedik 2 .
Tersusunnya makalah ini kami mengharapkan manfaat, khususnya bagi
kelompok kami umumnya bagi mereka yang memerlukan.
Sehubungan dengan keterbatasan kemampuan kami sebagai manusia, kami
menyadari dengan sepenuh hati bahwa selama menyusun makalah ini banyak sekali
rintangan dan hambatan yang menghadang, namun semua itu dapat teratasi berkat
do’a dan bantuan dari semua pihak.

Bandung, 06 Januari 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………..…ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………........iii

BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................1

A. LATAR BELAKANG........................................................................................1

B. TUJUAN PENULISAN.....................................................................................2

C. RUMUSAN MASALAH...................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN................................................................................................3

A. ANATOMI REPRODUKSI PRIA......................................................................3

B. FISIOLOGI REPRODUKSI PRIA....................................................................7

C. ANATOMI REPRODUKSI WANITA..............................................................11

D. FISIOLOGI REPRODUKSI WANITA............................................................18

BAB 3 PENUTUP.......................................................................................................22

A. SIMPULAN.....................................................................................................22

B. SARAN............................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................23

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan
keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan
melestarikan jenis agar tidak punah. Sistem reproduksi pada manusia akan
mulai berfungsi ketika seseorang mencapai kedewasaan (pubertas) atau masa
akil balik. Pada seorang pria testisnya telah mampu menghasilkan sel kelamin
jantan (sperma) dan hormon testosteron. Sedangkan seorang wanita
ovariumnya telah mampu menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon wanita
yaitu estrogen.
Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah manusia
tersebut mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh
kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh manusia.
Reproduksi juga merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung jawab
terhadap kelangsungan suatu generasi.
Begitu pentingnya masalah sexualitas dalam kehidupan manusia
sehingga ada pendapat ahli yang extrim menyatakan bahwa semua tingkah
laku manusia pada hakekatnya dimotivasi dan didorong oleh sex. Maka
tidaklah mengherankan bahwa ada pendapat peneliti lain mengatakan bahwa
kebanyakan gangguan kepribadian, gangguan tingkah laku terjadi oleh adanya
gangguan pola perkembangan kehidupan psikosexualnya.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah
ini yakni :
1. Apa pengertian tentang anatomi sistem reproduksi pria?
2. Apa saja fisiologi sistem reproduksi pria?
3. Apa pengertian tentang anatomi sistem reproduksi wanita?

1
4. Apa saja fisiologi sistem reproduksi wanita?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui anatomi sistem reproduksi pada pria.
2. Untuk mengetahui fisiologi sistem reproduksi pada pria.
3. Untuk mengetahui anatomi sistem reproduksi pada wanita.
4. Untuk mengetahui fisiologi sistem reproduksi pada wanita.

BAB 2
PEMBAHASAN

2
A. Anatomi Sistem Reproduksi pada Pria
Secara anatomi, sistem reproduksi pria terdiri dari genitalia eksternal
dan genitalia internal . Genitalia eksternal terdiri dari penis dan skrotum,
sedangkan genitalia internal terdiri dari testis dan organ-organ penunjang
fungsinya, yaitu epididimis, duktus deferens (vas deferens), vesikula
seminalis, duktus ejakulatorius, glandula prostatica, dan glandula
bulbouretralis (glandula cowperi).

Berikut yang termasuk struktur luar dari sistem reproduksi pria :


1. Penis
Penis dibagi menjadi dua bagian yaitu batang penis (bagian terbesar dari
penis) dan kepala penis. Pada bagian kepala penis terdapat kulit yang
menutupinya yang disebut preputium . Kulit ini yang diambil secara operatif
saat seseorang melakukan sunat (sirkumsisi). Pada bagian dalam dari penis
terdapat jaringan seperti spons yang bisa membesar dan menegang. Bila hasrat
seksual seorang pria meningkat, atau kadangkala tanpa alasan yag jelas,
jaringan ini akan terisi pembuluh darah dan syaraf sehingga akibatnya penis

3
membesar dan mengeras. Hal ini terjadi karena penis terisi darah saat
terangsang. Penis tidak mengandung tulang dan tidak terbentuk dari otot.

Ukuran dan bentuk penis bervariasi, namun umumnya bila penis ereksi
ukurannya hampir sama.Keadaan ini disebut ereksi. Kemampuan untuk ereksi
sangat berperan dalam fungsi reproduksi. Pada bagian dalam penis juga
terdapat sebuah saluran yang berfungsi untuk mengeluarkan urin. Saluran ini
juga berperan untuk mengalirkan sperma keluar. Jadi fungsi penis secara
keseluruhan adalah sebagai alat sanggama dan sebagai saluran untuk
pengeluaran sperma dan urin.

2. Skrotum (kantung zakar)


Skrotum merupakan sebuah kantong kulit yang melindungi testis,
berwarna gelap dan berlipat lipat. Skrotum adalah tempat bergantungnya
testis. Scrotum mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding
perut dengan maksud mengatur suhu testis agar relatif tetap. Kondisi ini
menguntungkan karena testis dapat membuat sperma pada kondisi terbaik.
Dalam menjalankan fungsinya, skrotum bahkan dapat merubah ukurannya.
Bila suhu udara dingin, skrotum akan mengerut dan menyebabkan testis lebih
dekat dengan tubuh dan dengan demikian lebih hangat. Sebaliknya pada cuaca
panas, skrotum akan membesar dan kendur. Akibatnya luas permukaan
skrotum meningkat dan panas dapat dikeluarkan.

3. Testis (buah pelir / zakar)


Testis merupakan organ kecil yang memiliki diameter sekitar 5 cm pada
orang dewasa. Testis membutuhkan suhu sedikit lebih rendah dari suhu badan
(36,7 oC) agar dapat berfungsi secara optimal, Hal inilah yang menyebabkan
mengapa testis terletak di luar tubuh di dalam suatu kantong yang disebut

4
skrotum. Pada laki-laki, ukuran dan posisi testis yang agak sedikit berbeda
antara kanan dan kiri. Hal ini masih normal.
Saat melewati masa pubertas, saluran khusus berbentuk koil di dalam
testis mulai membuat sel-sel sperma. Sejak saat inilah, testis akan memulai
tugasnya dalam membuat sperma. Tugas khusus akan terus diembannya
sampai sang pemilik meninggal. Bentuk sperma sangat kecil dan hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop. Berbentuk seperti berudu
(kecebong), dapat bergerak sendiri dengan ekornya. Cairan putih dan kental
yang diproduksi oleh vesikula seminalis dan kelenjar prostat bercampur
dengan spermatozoa membentuk campuran yang disebut semen. Epididimis,
vas deferens, dan urethra merupakan saluran untuk jalannya semen.
Pada saat puncak rangsang seksual terjadi orgasme atau ejakulasi, yaitu
semen dipancarkan keluar dari ujung penis yang ereksi. Testis juga memiliki
tanggung jawab lain. Ia harus membuat hormon testosteron. Hormon ini
merupakan hormon yang sangat bertanggung jawab atas perubahan anak laki-
laki menjadi dewasa. Membuat suara laki-laki menjadi besar dan berat, dan
berbagai perubahan lain yang memperlihatkan bahwa seorang anak telah
beranjak dewasa.

Berikut yang termasuk struktur dalam (interna) dari sistem reproduksi pria
adalah sebagai berikut :
1. Vas deferens (saluran sperma)
Vas deferens adalah sebuah tabung yang dibentuk dari otot. Vas
deferens membentang dari epididimis ke uretra/ saluran kencing pars
prostatika.. Vas deferens berfungsi sebagai tempat penyimpanan
sperma sebelum dikeluarkan melalui penis. Vas deferens memiliki
panjang sekitar 4,5 cm dengan diameter sekitar 2,5 mm. Saluran ini
muara dari Epididymis yaitu saluran- saluran yang lebih kecil dari vas

5
deferens. Bentuknya berkelok-kelok dan membentuk bangunan seperti
topi.
a. Uretra
Uretra berfungsi 2 fungsi:
 Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari
kandung kemih.
 Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.
b. Prostat
Prostat adalah kelenjar yang bertugas untuk membuat cairan
sperma (ejakulat/semen). Ini berguna untuk memberikan makanan
pada sperma. Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di
dalam pinggul dan mengelilingi bagian tengah dari uretra. Biasanya
ukurannya sebesar walnut dan akan membesar sejalan dengan
pertambahan usia.
Prostat mengeluarkan sekeret cairan yang bercampur secret dari
testis, perbesaran prostate akan membendung uretra dan menyebabkan
retensi urin. Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar yang terdiri
dari 30- 50 kelenjar yang terbagi atas 4 lobus yaitu:\
 Lobus posterior
 Lobus lateral
 Lobus anterior
 Lobus medial
Fungsi Prostat : Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis yang
berguna untuk melindungi spermatozoa terhadap sifat asam yang
terapat pada uretra dan vagina. Di bawah kelenjar ini terdapat Kelenjar
Bulbo Uretralis yang memilki panjang 2-5 cm. fungsi hampir sama
dengan kelenjar prostat.
2. Vesikula Seminalis

6
Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang
merupakan sumber makanan bagi sperma. Cairan ini merupakan
bagian terbesar dari semen. Cairan lainnya yang membentuk semen
berasal dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam kepala
penis. Fungsi Vesika seminalis yakni mensekresi cairan basa yang
mengandung nutrisi yang membentuk sebagian besar cairan semen.
3. Duktus ejakulatorius
Merupakan gabungan dari duktus deferens dan duktus ekskretorius
vesikula seminalis, menuju basis prostat, yang akhirnya bermuara ke
dalam kollikus seminalis pada dinding posterior lumen uretra.
4. Glandula bulbuorethralis (Glandula cowperi)
Glandula bulbuorethralis berbentuk bulat dan berjumlah dua
buah. Letaknya di dalam otot sfingter uretrae eksternum pada
diafragma urogenital, dorsal dari uretra pars membranasea.

B. Fisiologi Sistem Reproduksi Pria


Genitalia Eksternalis
1. Penis
Berfungsi sebagai saluran yang menyalurkan sperma kepada vagina
wanita.
2. Skrotum
Berfungsi sebagai kantung kulit khusus yang melindungi testis dan
epididimis dari cedera fisik dan merupakan pengatur suhu testis.
Genitalia Internalis
1. Testis
Berfungsi sebagai penghasil sperma dan mensekresikanhormon
testosteron.
2. Epididimis

7
Berfungsi sebagai tempat sekresi sperma dari testis, sebagai
pematangan motilitas dan fertilitas sperma,
memekatkan/mengentalkan dan menyimpan sperma.
3. Duktus deferens (Vas Deferens)
Berfungsi sebagai pembawa spermatozoa dari epididimis ke duktus
ejakulatorius dan menghasilkan cairan semen yang berfungsi unutk
mendorong sperma keluar dari dukrus ejakulatorius dan uretra.
4. Vesikula seminalis
Berfungsi sebagai penghasil fruktosa untuk memberi nutrisi sperma
yang dikeluarkan, mengeluarkan prostaglandin yang merangsang
motilitas saluran reproduksi pria untuk membantu mengeluarkan
sperma, menghasilkan sebagian besar cairan semen, menyediakan
precursor (proses biologis) untuk pembekuan semen.
5. Duktus ejakulatorius
Berfungsi membawa spermatozoa dari vas deferens menuju ke basis
prostat.
6. Glandula prostatica
Berfungsi mengeluarkan cairan basa yang menetralkan sekresi vagina
yang asam, memicu pembekuan semen untuk menjaga sperma tetap
berada dalam vagina pada saat penis dikeluarkan.
7. Glandula bulbuurethralis (Glandula Cowperi)
Berfungsi mengeluarkan mucus untuk pelumasan.
Hormon pada Laki-laki
a. FSH (Follicle Stimulating Hormone)
Berfungsi untuk menstimulir spematogenesis.
b. LH (Luteinizing Hormone)
Menstimulir Sel Interstitiil Leydig untuk memproduksi Testosteron.
c. Testosteron

8
Bertanggung jawab dalam perubahan fisik laki-laki terutama organ
seks sekundernya. Efek hormon testoteron pada pria:
Sebelum lahir:
 Maskulinasi saluran reproduksi dan genital eksterna
 Mendorong penurunan testis ke skrotum
Efek reproduksi
 Pertumbuhan dan pematangan organ reproduksi
 Penting dalam spermatogenesis
Pertumbuhan tanda kelamin sekunder
d. Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah perkembangan spermatogonia menjadi
spermatozoa. Berlangsung 64 hari. Spermatogonia berkembang
menjadi spermatozit primer. Spermatozit primer menjadi spermatozit
sekunder. Spermatozit sekunder berkembang menjadi spermatid.
Tahap akhir spermatogenesis adalah pematangan spermatid menjadi
spermatozoa. Ukuran spermatozoa adalah 60 mikron. Spermatozoa
terdiri dari kepala, badan dan ekor.

Berikut adalah tahap-tahap spermatogenesis:

9
a. Spermatogonium
Spermatogonium merupakan tahap pertama pada spermatogenesis
yang dihasilkan oleh testis. Spermatogoium terbentuk dari
46 kromosom dan 2N kromatid.
b. Spermatosit primer
Spermatosit primer merupakan mitosis dari spermatogonium. Pada
tahap ini tidak terjadi pembelahan. Spermatosit primer terbentuk dari
46 kromosom dan 4N kromatid.
c. Spermatosit sekunder
Spermatosit sekunder merupakan meiosis dari spermatosit primer.
Pada tahap ini terjadi pembelahan secara meiosis. Spermatosit
sekunder terbentuk dari 23 kromosom dan 2N kromatid.
d. Spermatid
Spermatid merupakan meiosis dari spermatosit sekunder. Pada tahap
ini terjadi pembelahan secara meiosis yang kedua. Spermatid terbentuk
dari 23 kromosom dan 1N kromatid.
e. Sperma
Sperma merupakan diferensiasi atau pematangan dari spermatid. Pada
tahap ini terjadi diferensiasi. Sperma terbentuk dari 23 kromosom dan
1N kromatid dan merupakan tahap sperma yang telah matang dan siap
dikeluarkan.

C. Anatomi Reproduksi Wanita


1. Genetalia eksterna

10
a. Vulva
Tampak dari luar mulai dari mons pubis sampai tepi perineum.
1) Tundun (Mons veneris).
Bagian yang menonjol meliputi simfisis yang terdiri dari jaringan dan
lemak, area ini mulai ditumbuhi bulu (pubis hair) pada masa pubertas.
Bagian yang dilapisi lemak, terletak di atas simfisis pubis.
2) Labia Mayora
Merupakan kelanjutan dari mons veneris, berbentuk lonjong. Kedua bibir
ini bertemu di bagian bawah dan membentuk perineum. Labia mayora
bagian luar tertutp rambut, yang merupakan kelanjutan dari rambut pada
mons veneris. Labia mayora bagian dalam tanpa rambut, merupakan
selaput yang mengandung kelenjar sebasea (lemak). Ukuran labia mayora
pada wanita dewasa à panjang 7- 8 cm, lebar 2 – 3 cm, tebal 1 – 1,5 cm.
Pada anak-anak dan nullipara à kedua labia mayora sangat berdekatan.
3) Labia Minora
Bibir kecil yang merupakan lipatan bagian dalam bibir besar (labia
mayora), tanpa rambut. Setiap labia minora terdiri dari suatu jaringan tipis
yang lembab dan berwarna kemerahan;Bagian atas labia minora akan
bersatu membentuk preputium dan frenulum clitoridis, sementara bagian.
Di Bibir kecil ini mengeliligi orifisium vagina bawahnya akan bersatu
membentuk fourchette.

11
4) Klitoris
Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil. Glans
clitoridis mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris
sehingga sangat sensitif. Analog dengan penis pada laki-laki. Terdiri dari
glans, corpus dan 2 buah crura, dengan panjang rata-rata tidak melebihi 2
cm.
5) Vestibulum (serambi)
Merupakan rongga yang berada di antara bibir kecil (labia minora). Pada
vestibula terdapat 6 buah lubang, yaitu orifisium urethra eksterna, introitus
vagina, 2 buah muara kelenjar Bartholini, dan 2 buah muara kelenjar
paraurethral. Kelenjar bartholini berfungsi untuk mensekresikan cairan
mukoid ketika terjadi rangsangan seksual. Kelenjar bartholini juga
menghalangi masuknya bakteri Neisseria gonorhoeae maupun bakteri-
bakteri pathogen.
6) Himen (selaput dara)
Terdiri dari jaringan ikat kolagen dan elastic. Lapisan tipis ini yang
menutupi sabagian besar dari liang senggama, di tengahnya berlubang
supaya kotoran menstruasi dapat mengalir keluar. Bentuk dari himen dari
masing-masing wanita berbeda-beda, ada yang berbentuk seperti bulan
sabit, konsistensi ada yang kaku dan ada lunak, lubangnya ada yang
seujung jari, ada yang dapat dilalui satu jari. Saat melakukan koitus
pertama sekali dapat terjadi robekan, biasanya pada bagian posterior.
7) Perineum
Terletak di antara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4 cm. Dibatasi
oleh otot-otot muskulus levator ani dan muskulus coccygeus. Otot-otot
berfungsi untuk menjaga kerja dari sphincter ani.

2. Genetalia Interna

12
1) Vagina
Merupakan saluran muskulo-membraneus yang menghubungkan
rahim dengan vulva. Jaringan muskulusnya merupakan kelanjutan dari
muskulus sfingter ani dan muskulus levator ani, oleh karena itu dapat
dikendalikan. Vagina terletak antara kandung kemih dan rektum.
Panjang bagian depannya sekitar 9 cm dan dinding belakangnya
sekitar 11 cm. Bagian serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut
portio. Portio uteri membagi puncak (ujung) vagina menjadi
 Forniks anterior
 Forniks dekstra
 Forniks posterior
 Forniks sinistra
Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang
menghasilkan asam susu dengan pH 4,5. keasaman vagina
memberikan proteksi terhadap infeksi.
Fungsi utama vagina:
1) Saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah
menstruasi.
2) Alat hubungan seks
3) Jalan lahir pada waktu persalinan.
2) Uterus

13
Merupakan Jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis minor diantara
kandung kemih dan rektum. Dinding belakang dan depan dan bagian
atas tertutup peritonium, sedangkan bagian bawah berhubungan
dengan kandung kemih.Vaskularisasi uterus berasal dari arteri uterina
yang merupakan cabang utama dari arteri illiaka interna
(arterihipogastrika interna).
Bentuk uterus seperti bola lampu dan gepeng.
1) Korpus uteri : berbentuk segitiga
2) Serviks uteri : berbentuk silinder
3) Fundus uteri : bagian korpus uteri yang terletak diatas kedua
pangkal tuba.

Untuk mempertahankan posisinya, uterus disangga beberapa


ligamentum, jaringan ikat dan parametrium. Ukuran uterus tergantung
dari usia wanita dan paritas. Ukuran anak-anak 2-3 cm, nullipara 6-8
cm, multipara 8-9 cm dan > 80 gram pada wanita hamil. Uterus dapat
menahan beban hingga 5 liter. Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan :
1) Peritonium (Perimetrium) Meliputi dinding rahim bagian luar.
Menutupi bagian luar uterus. Merupakan penebalan yang diisi
jaringan ikat dan pembuluh darah limfe dan urat syaraf.
Peritoneum meliputi tuba dan mencapai dinding abdomen.
2) Lapisan otot
Susunan otot rahim terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan luar,
lapisan tengah, dan lapisan dalam. Pada lapisan tengah
membentuk lapisan tebal anyaman serabut otot rahim. Lapisan
tengah ditembus oleh pembuluh darah arteri dan vena.
Lengkungan serabut otot ini membentuk angka delapan
sehingga saat terjadi kontraksi pembuluh darah terjepit rapat,
dengan demikian pendarahan dapat terhenti. Makin kearah
serviks, otot rahim makin berkurang, dan jaringan ikatnya
bertambah. Bagian rahim yang terletak antara osteum uteri

14
internum anatomikum, yang merupakan batas dari kavum uteri
dan kanalis servikalis dengan osteum uteri histologikum
(dimana terjadi perubahan selaput lendir kavum uteri menjadi
selaput lendir serviks) disebut isthmus. Isthmus uteri ini akan
menjadi segmen bawah rahim dan meregang saat persalinan.
3) Endometrium
Pada endometrium terdapat lubang kecil yang merupakan
muara dari kelenjar endometrium. Variasi tebal, tipisnya, dan
fase pengeluaran lendir endometrium ditentukan oleh
perubahan hormonal dalam siklus menstruasi. Pada saat
konsepsi endometrium mengalami perubahan menjadi desidua,
sehingga memungkinkan terjadi implantasi (nidasi).Lapisan
epitel serviks berbentuk silindris, dan bersifat engeluarakan
cairan secara terus-menerus, sehingga dapat membasahi vagina.
Kedudukan uterus dalam tulang panggul ditentukan oleh tonus
otot rahim sendiri, tonus ligamentum yang menyangga, tonus
otot-otot panggul. Ligamentum yang menyangga uterus adalah:
a) Ligamentum latum : Ligamentum latum seolah-olah
tergantung pada tuba fallopii.
b) Ligamentum rotundum (teres uteri)
Terdiri dari otot polos dan jaringan ikat. Fungsinya
menahan uterus dalam posisi antefleksi.
c) Ligamentum infundibulopelvikum
Menggantung dinding uterus ke dinding panggul.
d) Ligamentum kardinale Machenrod
 Menghalangi pergerakan uteruske kanan dan ke
kiri.
 Tempat masuknya pembuluh darah menuju
uterus.
e) Ligamentum sacro-uterinum
Merupakan penebalan dari ligamentum kardinale
Machenrod menuju os.sacrum.

15
f) Ligamentum vesiko-uterinum
Merupakan jaringan ikat agak longgar sehingga dapat
mengikuti perkembangan uterus saat hamil dan
persalinan.
3. Tuba Fallopii
 Tuba fallopii terdapat di tepi atas ligamentum latum, berjalan ke arah
lateral, panjangnya 12 cm, diameter 3 – 8 mm.
 Tuba fallopii terbagi menjadi 4 bagian yaitu :
a. Pars interstitialis, bagian dari dalam dinding uterus mulai pada ostium
internum tuba.
b. Pars Isthmica, bagian tuba setelah keluar dari dinding uterus
merupakan bagian tuba yang lurus dan sempit.
c. Pars Ampularis, bagian tuba yang paling luas dan berbentuk S.
d. Pars Infundibulo, bagian akhir tuba yang mempunyai umbai yang
disebut dengan fimbrie, lubangnya disebut dengan ostium abdominal
tubae.
Fungsi utama tuba yaitu :
a. Menangkap ovum saat yang dilepaskan saat ovulasi
b. Saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi
c. Tempat terjadinya konsepsi
d. Tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai
membentuk blastula yang siap mengadakan inplantasi
(penanaman)
4. Ovarium
Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri dan kanan uterus di
bawah tuba uterina dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum
uterus. Setiap bulan sebuah folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan
pada saat kira-kira pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi. Ovulasi adalah
pematanganfolikel de graaf dan mengeluarkan ovum. Ketika dilahirkan,
wanita memiliki cadangan ovum sebanyak 100.000 buah di dalam
ovariumnya, bila habis menopause. Ovarium yang disebut juga indung telur,
mempunyai 3 fungsi:
a. Memproduksi ovum

16
b. Memproduksi hormone estrogen
c. Memproduksi progesteron.
d. Memasuki pubertas yaitu sekitar usia 13-16 tahun dimulai
pertumbuhan folikel primordial ovarium yang mengeluarkan hormon
estrogen. Estrogen merupakan hormone terpenting pada wanita.
Pengeluaran hormone ini menumbuhkan tanda seks sekunder pada
wanita seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut pubis,
pertumbuhan rambut ketiak, dan akhirnya terjadi pengeluaran darah
menstruasi pertama yang disebut menarche.
Awal-awal menstruasi sering tidak teratur karena folikel graaf belum
melepaskan ovum yang disebut ovulasi. Hal ini terjadi karena
memberikan kesempatan pada estrogen untuk menumbuhkan tanda-
tanda seks sekunder. Pada usia 17-18 tahun menstruasi sudah teratur
dengan interval 28-30 hari yang berlangsung kurang lebih 2-3 hari
disertai dengan ovulasi, sebagai kematangan organ reproduksi wanita.

D. Fisiologi Sistem Reproduksi pada Wanita


Genitalia eksternal
1. Glandula vestibularis mayor
Berfungsi melubrikasi bagian distal vagina.
2. Glandula vestibularis minor
Berfungsi mengeluarkan lender untuk melembabkan vestibulum vagina dan
labium pudendi.
Genitalia internal
1. Vagina
Sebagai organ kopulasi, jalan lahir dan menjadi duktus ekskretorius darah
menstruasi.
2. Tuba uterine
Berfungsi membawa ovum dari ovarium ke kavum uteri dan mengalirkan
spermatozoa dalam arah berlawanan dan tempat terjadinya fertilisasi.
3. Uterus
Sebagai tempat ovum yang telah dibuahi secara normal tertanam dan tempat
normal dimana organ selanjutnya tumbuh dan mendapat makanan sampai bayi
lahir.
4. Ovarium

17
Sebagai organ eksokrin (sitogenik) dan endokrin.Disebut sebagai organ
eksokrin karena mampu menghasilkan ovum saat pubertas, sedangkan disebut
sebagai organ kelenjar endokrin karena menghasilkan hormone estrogen dan
progesteron.
Hormon pada Wanita
1. Hormon estrogen
Estrogen memengaruhi organ endokrin dengan menurunkan sekresi FSH,
dimana pada beberapa keadaan akan menghambat sekresi LH dan pada
keadaan lain meningkatkan LH. Pengaruh terhadap organ seksual antara lain
pada pembesaran ukuran tuba falopii, uterus, vagina, pengendapan lemak
pada mons veneris, pubis, dan labia, serta mengawali pertumbuhan mammae.
Pengaruh lainnya adalah kelenjar mammae berkembang dan menghasilkan
susu, tubuh berkembang dengan cepat, tumbuh rambut pada pubis dan aksilla,
serta kulit menjadi lembut.
2. Hormon progesterone
Dihasilkan oleh korpus luteum dan plasenta, bertanggung jawab atas
perubahan endometrium dan perubahan siklik dalam serviks serta
vagina.Progesteron berpengaruh sebagai anti estrogenic pada sel-sel
miometrium.Efek progesterone terhadap tuba falopii adalah meningkatkan
sekresi dan mukosa. Pada kelenjar mammae akan meningkatkan
perkembangan lobulus dan alveolus kelenjar mammae, kelenjar elektrolit serta
peningkatan sekresi air dan natrium.
3. Foliclle stimulating hormone (FSH)
FSH dibentuk oleh lobus anterior kelenjar hipofisi. Pembentukan FSH ini
akan berkurang pada pembentukan/pemberian estrogen dalm jumlah yang
cukup seperti pada kehamilan.
4. Lutein hormone (LH)
LH bekerjasama dengan FSH untuk menyebabkan terjadinya sekresi estrogen
dari folikel de Graaf.LH juga menyebabkan penimbunan substansi dari
progesterone dalam sel granulosa.
5. Prolaktin atau luteotropin hormone (LTH)

18
Fungsi hormon ini adalah untuk memulai mempertahankan produksi
progesterone dari korpus luteum.

Ovulasi
Pada wanita yang mempunyai siklus seksual normal 28 hari, sesudah terjadinya
menstruasi, tidak berapa lama sebelum ovulasi, dinding luar folikel yang menonjol
akan membengkak dengan cepat.
Dalam waktu 30 menit kemudian cairan akan mulai mengalir dari folikel ke
stigma. Sekitar 2 menit kemudian, folikel menjadi lebih kecil karena kehilangan
cairan. Stigma akan robek cukup besar dan cairan yang lebih kental yang terdapat di
bagian tengah folikel akan mengalami evaginasi keluar dan kedalam abdomen. Cairan
kental ini membawa ovum yang dikelilingi oleh beberapa ratus sel granulose kecil
yang disebut corona radiata.

Oogenesis
Oogenesis merupakan proses dari bentuk betina gametogenesis yang setara
dengan jantan yakni spermatogenesis. Oogenesis berlangsung melibatkan
pengembangan berbagai tahap reproduksi telur sel betina yang belum matang.

Menstruasi

19
Siklus menstruasi dibagi atas empat fase.
a. Fase menstruasi
Yaitu, luruh dan dikeluarkannya dinding rahim dari tubuh.Hal ini disebabkan
berkurangnya kadar hormon seks. Hal ini secara bertahap terjadi pada hari ke-
1 sampai 7.
b. Fase pra-ovulasi
Yaitu, masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium yang dipicu
oleh peningkatan kadar estrogen dalam tubuh. Hal ini terjadi secara bertahap
pada hari ke-7 sampai 13.
c. Fase ovulasi
Masa subur atau Ovulasi adalah suatu masa dalam siklus menstruasi wanita
dimana sel telur yang matang siap untuk dibuahi. menurut beberapa literatur,
masa subur adalah 14 hari sebelum haid selanjutnya. Apabila wanita tersebut
melakukan hubungan seksual pada masa subur atau ovulasi maka
kemungkinan terjadi kehamilan.
d. Fase pascaovulasi
Yaitu, masa kemunduran ovum bila tidak terjadi fertilisasi. Pada tahap ini,
terjadi kenaikan produksi progesteron sehingga endometrium menjadi lebih
tebal dan siap menerima embrio untuk berkembang. Jika tidak
terjadi fertilisasi, maka hormon seks dalam tubuh akan berulang dan terjadi
fase menstruasi kembali.

BAB 3
PENUTUP

20
A. KESIMPULAN
1. Organ reproduksi pria terbagi dua yakni struktur luar (eksterna) dan
struktur dalam (interna). Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri
dari penis, skrotum (kantung zakar) dan testis (buah zakar).
2. Fisiologi sistem reproduksi pada pria terdiri dari hormon –hormon seperti
FSH, LH dan testosterone serta proses spermatogenesis.
3. Anatomi organ reproduksi wanita terdiri atas alat / organ eksternal dan
internal, sebagian besar terletak dalam rongga panggul.
4. Berdasarkan fungsinya (fisiologi), alat reproduksi wanita mempunyai tiga
fungsi, yaitu: fungsi seksual, fungsi hormonal dan fungsi reproduksi.

B. SARAN

Untuk penulis sendiri supaya lebih meningkatkan dan mempertahankan dalam


memberikan asuhan keperawatan serta memiliki buku sumber sebagai acuan.
Bagi penulis mampu meningkatkan pengetahuan serta wawasan dalam
pemahaman teori.

DAFTAR PUSTAKA

Mashudi,Sugeng.2011.Anatomi dan Fisiologi Dasar.Jakarta:Salemba Medika

21
Safarila. 2010. Sistem Ekskresi & Alat Reproduksi Manusia [Online]
http://safarila.blog.friendster.com/. Di akses tanggal 8 November 2010.
Guyton & Hall. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC. Jakarta.
Wiknjosastro H, Saifuddin AB. Ilmu Kandungan. ed 2 Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo, 1997; 44-102
Anonim. 2008. Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita. [Online]
http://kuliahbidan.wordpress.com/category/anatomi/. Di akses tanggal 24
Oktober 2010.

22

Anda mungkin juga menyukai