WHAT TO DO IT ?
HOW TO DO IT ?
Penuntun Arah
Kajian Masa Depan
Alokasi Sumber Daya
Standar Kinerja
Penuntun • Kemana Perhatian Organisasi
Arah Harus Difokuskan
Analisis
Orientasi Masalah Orientasi Pengembangan
(Problem Based Analysis) (SWOT Analysis)
Akronim strenghts (kekuatan),
weakness (kelemahan), threats
(ancaman) dan opportunities (peluang).
A. Kesenjangan
Keadaan prestasi
sekarang
C
Strategi tetap
Keadaan yg
diharapkan/diperkirak
an
1. Bila kesenjangan bersifat signifikan, penting, dan
dapat diperkecil, maka dapat dilakukan usaha untuk
mengubah strategi agar titik B lebih dekat dengan titik
C
2. Bila kesenjangan bersifat signifikan, tak penting, dan
tidak dapat diperkecil, maka titik B dapat diubah
(pengharapan yang terlalu tinggi dapat diturunkan)
3. Bila kesenjangan bersifat signifikan, penting, dan
dapat diperkecil, maka titik B dapat diubah,dimana
tujuan yang dicapai menjadi kurang kritis
dibandingkan tujuan lainnya
4. Bila kesenjangan bersifat tidak signifikan, tidak
penting, dan tidak dapat diperkecil, maka tidak akan
ada perubahan, dan strategis yang paling sesuai
adalah stabilitas, dimana pendekatan strategi yang
ada diteruskan dengan cara yang sama
IFE& EFE Matrix (Internal & External Factor
Evaluation)
Matriks BCG model(Boston Consulting Group Matrix)
Model matriks SPACE (Strategic Position and Action
Evaluation)
Model QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)
dapat digunakan lebih lanjut agar hasil diagnosa
atas lingkungan bisa lebih akurat
FaktorEvaluasi Internal (IFE) matriks adalah alat
manajemen strategis untuk audit atau mengevaluasi
kekuatan dan kelemahan utama dalam bidang
fungsional bisnis
1. Identifikasi Faktor Kunci Internal (Key internal
factors) Disarankan untuk mengidentifikasi 10
sampai 20 faktor internal
2. Pemberian Bobot (Weights) -yang
menunjukkan derajat kepentingan :berkisar
antara angka 0,00 sampai dengan 1,00 untuk
setiap faktor.
3. Penetapan Skala Peringkat untuk masing-
masing faktor, menggunakan rating pada skala
dari 1 - 4.
Dengan kriteria: 1 berarti tidak baik,
2 kurang baik,
3 baik dan
4 sangat baik.
4. Kalkulasi bobot dan skala
Setelah matrik IFE terbentuk ( factor, bobot dan
skala telah ditetapkan) langkah selanjutnya adalah
mengalikan komponen bobot dan skala penilaian.
5. Menjumlahkan Bobot dengan Skala penilaian
Langkah terakhir dalam membangun matriks IFE
adalah untuk menjumlahkan nilai tertimbang untuk
masing-masing faktor.
Hasil dari tahap ini adalah skor akhir.
Nilai skor tertimbang dalam contoh tersebut
adalah 2.79 lebih besar dari skor rata rata
2.5 (skor terendah 1 dan skor tertinggi 4
menghasilkan nilai tengah 2.5 yang akan
digunakan sebagai dasar penilaian).
Dapat disimpulkan perusahaan mempunyai
posisi kekuatan internal yang cukup kuat.
Faktor
Evaluasi External (EFE) matriks adalah alat
manajemen strategis untuk audit atau
mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama
dalam bidang fungsional bisnis
Inteprestasi
hasil penilan ditafsirkan dengan cara
yang sama seperti pada contoh matrik IFE
Nilaiskor tertimbang dalam contoh tersebut adalah
2.46 lebih kecil/dibawah skor rata rata 2.5 (skor
terendah 1 dan skor tertinggi 4 menghasilkan nilai
tengah 2.5 yang akan digunakan sebagai dasar
penilaian).
Dapat disimpulkan perusahaan mempunyai posisi
bahwa faktor eksternal dikatakan kurang
mendukung.
Dalam sumbu horisontal, bobot dimulai
dari –4 (di sumbu kelemahan) sampai
dengan 4 (di Sumbu kekuatan). Tanda
minus untuk menyatakan tanda bobot
yang berlawanan dalam satu sumbu
horisontal
Dalam sumbu vertikal, bobot dimulai dari
–4 (di sumbu ancaman) sampai dengan 4 (
di sumbu peluang). Tanda minus untuk
menyatakan tanda bobot yang berlawanan
pada sumbu vertikal
Berbagai
Peluang
Kuadran I
Kuadran III
Strategi Agresif
Strategi Stabilitas
Kelemahan Kekuatan
Internal Internal
Kuadran II
Kuadran IV
Strategi Diverifikasi
Strategi Defensive
Berbagai Ancaman
Jika perusahaan atau institusi pada kuadran
ini merupakan situasi yang sangat
menguntungkan. Institusi tersebut memiliki
peluang dan kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada.
Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi
ini adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif (growth oriented
startegy)
Perusahaan dan institusi pada posisi ini
meskipun menghadapi berbagai ancaman,
perusahaan masih memiliki kekuatan dari
segi internal.
Strategi yang harus diterapkan adalah
menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang jangka panjang dengan cara strategi
yang diverifikasi baik produk atau pasar.
Perusahaan atau institusi menghadapi
peluang pasar yang sangat besar tetapi
dipihak lain menghadapi kendala atau
kelemahan.
Fokus strategi perusahaan atau organisasi ini
adalah meminimalkan masalah-masalah
internal sehingga dapat merebut peluang
pasar yang lebih baik.
merupakansituasi yang sangat tidak
menguntungkan, perusahaan atau institusi ini
menghadapi ancaman dan kelemahan
internal
Strategi • Berusaha menghimpun seluruh kekuatan dan
mengintensifkan upaya untuk mengisi peluang
Progresif yang ada