LAKI-LAKI
Disusun oleh :
Ardiawan Rusdiyanto
SMA N 2 WONOSARI
TAHUN AJARAN 2013/1014
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat dan hidayahnya yang Allah SWT anugerahkan kepada
kita sehingga dapat menyusun makalah biologi tentang sistem reproduksi lakilaki. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk membantu siswa dalam memahami
bab sistem reproduksi pada laki-laki dan memberi pengetahuan tentang bab
tersebut.
Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang sudah mendukung penyusunan makalah ini sehingga
makalah ini dapat terselesaikan. Selanjutnya kami sangat mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca sehingga akan menumbuhkan rasa syukur kami kepada rahmat
Allah SWT dan dalam hal perbaikan makalah ini ke depannya.
Daftar Isi
Halaman Judul
Kata Pengantar ............................................................1
Daftar Isi .....................................................................2
Sistem Reproduksi Laki-Laki ......................................3
A. Alat Reproduksi Laki-Laki ...............................3
B. Spermatogensis ................................................6
Proses Spermatogenesis ....................................7
C. Hormon Sistem Reproduksi Laki-Laki .............8
Gangguan pada Sistem Reproduksi Laki-Laki ............9
Teknologi Sistem Reproduksi Laki-Laki .....................13
Gaya Hidup Sehat ........................................................14
Daftar Pustaka .............................................................16
Struktur internal dari sistem reproduksi pria terdiri dari testis, saluran
pengeluaran (epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, uretra) dan kelenjar
asesoris (vesikula seminalis, kelenjar prostat, kelenjar Cowper)
1. Testis
Testis
terdapat
dalam
kantong
skrotum
yang
berfungsi
untuk
paling
halus.
Proses
pembentukan
sperma
ini
disebut
spons berasal dari vena dan kapiler yang mengalami modifikasi. Dua
terletak di atas disebut korpus kavernosa, satu buah terletak di bawah dan
membungkus uretra disebut korpus spongiosum. Batang utama penis
dilapisi kulit yang relatif lebih tebal. Kepala penis (glands penis) ditutup
oleh lipatan kulit yang jauh lebih tipis dan disebut preputium (prepuce),
kulit inilah yang dihilangkan pada saat dikhitan. Bila terjadi suatu
rangsangan jaringan erektil tersebut akan terisi penuh oleh darah dan
penis akan mengembang dan tegang disebut ereksi. Penis dapat berfungsi
sebagai alat kopulasi bila dalam keadaan ereksi dan alat koitus
(persetubuhan).
2. Skrotum (kantung pelir)
Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung yang di dalamnya berisi
testis. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum
kiri. Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang
berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos berfungsi
untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Di
dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan
otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster. Otot ini bertindak
sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil. Proses
pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu yang stabil,
yaitu beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh.
B. Spermatogenesis
Spermatogenesis
merupakan
proses
pembentukan
dan
pematangan
spermatozoa (sel benih pria). Proses ini berlangsung dalam testis (buah zakar) dan
lamanya sekitar 72 hari. Proses spermatogenesis sangat bergantung pada
mekanisme hormonal tubuh.
Spermatozoa ( sperma) yang normal memiliki kepala dan ekor, di mana kepala
mengandung materi genetik DNA, dan ekor yang merupakan alat pergerakan
sperma. Sperma yang matang memiliki kepala dengan bentuk lonjong dan datar
serta memiliki ekor bergelombang yang berguna mendorong sperma memasuki air
mani. Kepala sperma mengandung inti yang memiliki kromosom dan juga
memiliki struktur yang disebut akrosom. Akrosom mampu menembus lapisan
jelly yang mengelilingi telur dan membuahinya bila perlu. Sperma diproduksi
oleh organ yang bernama testis dalam kantung zakar. Hal ini menyebabkan testis
terasa lebih dingin dibandingkan anggota tubuh lainnya. Pembentukan sperma
berjalan lambat pada suhu normal, tapi terus-menerus terjadi pada suhu yang lebih
rendah dalam kantung zakar.
Pada tubulus seminiferus testis terdapat sel-sel induk spermatozoa atau
spermatogonium. Selain itu juga terdapat sel Sertoli yang berfungsi memberi
makan spermatozoa juga sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus.
Sel Leydig berfungsi menghasilkan testosterone
.
Proses spermatogenesis
Spermatogonium berkembang menjadi sel spermatosit primer. Sel
spermatosit
primer
bermiosis
menghasilkan
spermatosit
sekunder.
LH(Luteinizing
Hormone),
FSH
(Follicle
Stimulating
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel
sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat
testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada
tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.
Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis.
Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada
spermatogenesis.
Gangguan pada Sistem Reproduksi Pria
a. Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh
gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron.
Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya tandatanda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon.
b. Kriptorkidisme
Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun
dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut
dapat ditangani dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin
untuk merangsang terstoteron. Jika belum turun juga, dilakukan
pembedahan.
c. Uretritis
Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan
sering buang air kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan
uretritis adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus
herpes.
d. Prostatitis
Prostatitis adalah peradangan prostat. Penyebabnya dapat berupa bakteri,
seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri.
10
e. Epididimitis
Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi
pria. Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia.
f. Orkitis
Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis.
Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.
g. Sifilis
Penyakit ini disebabkan bakteri bernama Treponema Pallium yang
didapatkan seseorang melalui hubungan seksual, luka mikroskopis dan
juga trasfusi darah.
h. Gonorhea
Penyakit ini lazim disebut dengan kencing nanah. Penyebabnya adalah
bakteri Neisseria Gonorrheae. Ia ditularkan melalui prilaku seks yang
bebas dan menyimpang. Gejalanya adalah keluarnya cairan berwarna putih
yang disertai dengan rasa yang nyeri pada saat buang air kecil.
i. Kanker testis
Termasuk jarang terjadi. Umumnya hanya terjadi pada rata-rata pria
berusia 29-35 tahun yang berasal dari ras kaukasia. Meski jarang, penyakit
ini sangat mematikan.Kanker ini memiliki dua jenis yaitu seminoma dan
nonseminoma. Biasanya hanya menghantam satu testis saja. Gejala
pertama dirasa dari munculnya sel-sel tumor adalah nyeri dan bengkak.
Hingga kini penyebab kanker testis masih belum pasti. Pria yang memiliki
testis tidak berkembang sempurna berisiko tinggi terkena kanker.
Demikian pula mereka yang terlahir dari ibu yang mengkonsumsi hormon
tambahan selama kehamilan.
Kanker testis umumnya terdiagnosa karena kehadiran substansi kimia
tubuh
seperti alpha
human
chorionic
11
dicurigai sebagai sarang sel kanker. Pada stadium awal atau pria dengan
jenis kanker testis seminoma dilakukan terapi radiasi. Jika kanker telah
menyebar sedemikian rupa umumnya dilakukan kemoterapi.
Efek samping dari setiap jenis upaya menghalangi sebaran kanker
bervariasi. Paling umum adalah stres. Meskipun membuang satu buah
zakar
tidak
otomatis
membuat
impoten.
Namum
jika
umumnya
menyebabkan
mual
dan
muntah-muntah,
mengganggu sistem kekebalan tubuh, infertil dan botak. Efek samping ini
bisa bersifar temporer atau permanen.
j. Sterilitas/Infertilitas
Jika seorang laki-laki steril atau mandul, tubuhnya tidak mampu
membentuk sperma sama sekali atau tidak mampu menghasilkan sperma
dalam jumlah yang cukup. Hal itu terjadi sebagai akibat tidak normalnya
organ-organ reproduksi, peradangan pada alat kelamin, kecanduan alkohol,
atau akibat penyakit menular seksual. Beberapa laki-laki juga mengalami
masalah ejakulasi.
k.
Mikropenis
Mikropenis merupakan kelainan lainnya yang juga sangat jarang. Pada
kelainan seperti ini, penis terbentuk secara normail, tetapi dengan ukuran
di bawah ukuran rata-rata, yang ditunjukkan dengan pengukuran standar.
l. Anorkidisme
Anorkidisme adalah penyakit dimana testis hanya bejumlah satu atau tidak
ada sama sekali.
m. Hyperthropic prostat
Hyperthropic prostat adalah pembesaran kelenjar prostat yang biasanya
terjadi pada usia-usia lebih dari 50 tahun. Penyebabnya belum jelas
diketahui.
n. Impotensi
12
ketidakmampuan
menghasilkan
ketururan.
Infertilitas
dapat
disebabkan faktor di pihak pria maupun pihak wanita. Pada pria infertilitas
didefinisikan sebagai ketidakmampuan mengfertilisasi ovum. Hal ini dapat
disebabkan oleh:
- Gangguan spermatogenesis, misalnya karena testis terkena sinar radio
aktif, terkena racun, infeksi, atau gangguan hormon
- Tersumbatnya saluran sperma
- Jumlah sperma yang disalurkan terlalu sedikit
Teknologi Sistem Reproduksi Laki-Laki
1.
Inseminasi Buatan
Kondom
Kondom terbuat dari karet yang sangat tipis tetapi sangat kuat. Perhatikan Gambar
10.18. Kondom ini dikenakan oleh pria saat akan berhubungan seksual dan
13
14
bersih.
d. Pemeriksaan Rutin
Usahakan untuk selalu melakukan pemeriksaan rutin pada alat kelamin
sangat diperlukan. Bagi pria pemeriksaan testis (buah zakar) dapat
dilakukan sendiri, dengan cara:
Kenali ukuran, bentuk, serta berat masing-masing testis.
Dengan menggunakan kedua belah tangan, raba masing-masing testis.
Waspadai jika ada benjolan kecil di bawah kulit, di bagian depan atau
sepanjang testis. Jika ada benjolan atau pembengkakan, segera
periksakan diri ke dokter.
Jika terdapat sesuatu yang tidak seperti biasanya dan tidak terasa
nyaman segera konsulultasikan kepada dokter.
Jika ada perubahan warna, kadang disertai bau yang kurang sedap dan
gatal-gatal pada alat kelamin, segeralah berkonsultasi ke dokter.
15
Daftar Pustaka
Diastuti, Renni.(2009).Biologi Untuk SMA/MA. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional
Aryulina, Diah,dkk.(2007).Biologi 2 SMA dan MA untuk Kelas XI.Jakarta:
Penerbit Erlangga
Suwarno. 2009. BSE. Jakarta: PT Sunda kelapa pustaka.
http://majalahkesehatan.com/sistem-reproduksi-pria/
http://medicastore.com/penyakit/872/Sistem_Reproduksi_Pria.html
http://sebelasipasatoe.wordpress.com/2010/05/02/kelainan-atau-gangguanpada-sistem-reproduksi-laki/
http://kelasbiologiku.blogspot.com/2013/03/beberapa-penyakit-padasistem.html
http://gurungeblog.com/2008/10/31/sistem-reproduksi-pada-manusia-pria/
http://pewidya.blogspot.com/p/pelajaran-keenam.html
http://tugas-biologi-arifiani.blogspot.com/2013/05/kelainan-teknologi-dangaya-hidup-sehat_3.html
http://intanriani.wordpress.com/gangguan-pada-sistem-reproduksi/
http://www.artikelbagus.com/2011/11/kesehatan-gangguan-dan-teknologireproduksi-pada-manusia.html
http://kiranadhias.blogspot.com/2013/05/makalah-sistem-reproduksipria.html
16
http://www.slideshare.net/cinaibaho/sistem-reproduksi-manusia-16933689
http://reproduksimanusia.blogspot.com/2009/05/penyakit-pada-sistemreproduksi.html
http://visiwarna.blogspot.com/2013/03/fungsi-dan-sistem-reproduksipada-pria.html
17