Disusun Oleh :
Kelompok 3
Aflah Shidqi Murtadho
Galuh Herin Faranisa
Najmi Akbar Martodipuro
Nabila Dhea Mutiara Cantika
A. Latar Belakang
Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Sel gamet
terdiri dari gamet jantan (spermatozoa) yang dihasilkan di testis dan gamet betina
(ovum) yang dihasilkan di ovarium. Ada dua jenis proses pembelahan sel yaitu
mitosis dan meiosis. Mitosis adalah pembelahan sel dari induk menjadi 2 anakan
sel tetapi tidak terjadi reduksi kromosom seperti contoh pada saat sel tubuh kita
rusak maka akan terjadi regenerasi sel dengan pembelahan mitosis, sedangkan
pembelahan meiosis yaitu pembelahan sel dari induk menjadi 2 anakan dengan
adanya reduksi kromosom, contohnya pembelahan sel kelamin yang menjadi
pemeran utama dalam proses reproduksi manusia. Pada pembelahan mitosis
menghasilkan sel baru yang jumlah kromosomnya sama persis dengan sel induk
yang bersifat diploid (2n) yaitu 23 pasang/ 46 kromosom, sedangkan pada meiosis
jumlah kromosom pada sel baru hanya bersifat haploid (n) yaitu 23 kromosom.
Gametogenesis terdiri 4 tahap : perbanyakan, pertumbuhan, pematangan dan
perubahan bentuk. Gametogenesis ada dua yaitu spermatogenesis dan oogenesis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu spermatogenesis?
2. Bagaimana proses spermatogenesis?
3. Sel apa saja yang terlibat dalam spermatogenesis?
4. Hormone apa saja yang terlibat dalam spermatogenesis?
C. Tujuan
1. Memberikan informasi mengenai definisi spermatogenesis
2. Untuk mengetahui bagaimana spermatogenesis terjadi
3. Untuk memberikan pemahaman mengenai bagian-bagian yang terlibat dalam
spermatogenesis.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Spermatocytogenesis
Spermatocytogenesis adalah spermatogonia yang mengalami mitosis berkali-
kali untuk menjadi spermatosit primer. Spermatogonia ialah struktur primitif dan
dapat melakukan reproduksi dengan cara mitosis. Spermatogonia ini
mendapatkan nutrisi dari sel-sel sertoli dan akan tumbuh dan berkembang
menjadi spermatosit primer. Spermatogonia yang bersifat diploid mengandung 23
kromosom berpasangan atau biasa ditukiskan 2n. Spermatogonia yang berkumpul
di tepi membran epitel germinal yang disebut spermatogonia tipe A.
Spermatogonia tipe A membelah secara mitosis menjadi spermatogonia tipe B.
Kemudian, setelah beberapa kali membelah, sel-sel ini akhirnya menjadi
spermatosit primer yang masih bersifat diploid. Spermatosit primer mengandung
kromosom diploid (2n) pada inti selnya dan mengalami meiosis. Satu spermatosit
akan menghasilkan dua sel anak, yaitu spermatosit sekunder.(wa ode,2017)
Tahapan Meiois
Tahapan ini dimulai ketika spermatosit primer menjauh dari lamina basalis,
sitoplasma makin banyak dan segera mengalami meiosis I menghasilkan
spermatosit sekunder yang awalnya 2n(diploid) menjadi n kromosom (haploid).
Spermatosit sekunder kemudian membelah lagi secara meiosis II membentuk
empat buah spermatid yang juga haploid. Sitokenesis pada meiosis I dan II
ternyata tidak membagi sel benih yang lengkap terpisah, tapi masih berhubungan
lewat suatu jembatan. Dibandingkan dengan spermatosit I, spermatosit II memiliki
inti yang gelap.(Trinil,2011)
B. Tahapan Spermiogenesis
Tahapan ini merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang
meliputi 4 fase yaitu fase golgi, fase tutup, fase akrosom dan fase pematangan.
Hasil akhir tahapan ini berupa empat spermatozoa (sperma) masak. Ketika
spermatid dibentuk pertama kali, spermatid memiliki bentuk seperti sel- sel epitel.
Namun, setelah spermatid mulai memanjang menjadi sperma, akan terlihat bentuk
yang terdiri dari kepala dan ekor layaknya sperma normal.(Trinil,2011)
Sel sentroli secara umum berfungsi sebagai pemberi makanan untuk spermatozoa
akan tetapi sejatinya sel sentroli ini berfungsi sebagai blood testes barier, penghasil
hormon inhibin dan aromatisasi hormon testosterone menjadi estrogen. Sel sertoli
berperan dalam memicu spermatogonium untuk membelah dengan bantuan dari
hormone FSH. Selain sel sentroli dalam tubuli seminiferi juga terdapat sel leydig yang
memiliki fungsi menghasilkan hormon testosteron yang berfungsi dalam proses
spermatogenesis juga berfungsi untuk pematangan spermatozoa dalam epididimis dan
meningkatkan libido untuk mengawini betina.(Trinil,2011)
D. Struktur sperma matang terdiri dari:
1. Kepala
Pada bagian ini sperma mengandung suau lapisan tipis sitoplasma dan sebuah
inti berbentuk lonjong dan dan hampir mengisi seluruh bagian dari kepala sperma.
Bagian depan disebut acrosom( memiliki enzim hydrolytic yang terdiri dariacrosin
dan hyaluronidase yang dibutuhkan saat fertilisasi ) dan bagian belakang
dinamakan sentriol. Bagian ini juga mempuyai inti sel yang mempuyai arti
penting dalam masalah reproduksi.(Trinil,2011)
2. Badan
3. Ekor
Ekor sperma memeiliki 2 bagian yaitu bagian utama dan bagian ujung. Ekor
ini mengandung banyak sekali filament poros / flagellum tetapi sedikit
mengandung sitoplasma(Trinil,2011).Terdapat 2 sentriol terletak di bagian tengah
dari ekor. Fibril-fibril yang seperti cilia tersebar dalam ekor dan dikelilingi oleh
cincin yang terdiri dari 9 pasangan fibril perifer. Fibril ini berfungsi menimbulkan
gerakan ekor sperma.
LH (Luteinizing Hormone)
Hormon Testosteron
B. Saran
Masih banyak kekurangan yang terdapat pada makalah ini. Sehingga saya rasa
perlu perbaikan kedepannya. Namun makalah ini sudah cukup untuk memberi
informasi.
DAFTAR PUSTAKA