1) Cahaya yang dipantulkan oleh benda di tangkap oleh mata, menembus kornea
dan diteruskan melalui pupil.
2) Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa
mata.
3) Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat di bintik
kuning.
4) Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel kerucut dan sel batang,
kemudian disampaikan ke otak.
5) Cahaya yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan oleh otak sehinga kita
bisa mengetahui apa yang kita lihat.
B. Proses Terjadinya Pendengaran
Proses Pendengaran :
6) Getaran cairan limfe di dalam kokhlea menggerakkan sel reseptor organ korti,
yang menghasilkan impuls untuk dihantarkan oleh saraf pendengar ke otak untuk
diartikan.
7) Getaran cairan limfe juga menggerakkan tingkap bulat bergerak keluar masuk
untuk mengatur tekanan udara di dalam agar seimbang dengan tekanan di luar.
Bunyi yang dapat didengar oleh manusia adalah bila bunyi tersebut mempunyai
frekuensi antara 20 - 20 000 getaran/ detik (Hz).
Proses Penciuman
Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir yang mengandung sel- sel
pembau. Pada sel-sel pembau terdapat ujung-ujung saraf pembau atau saraf
kranial (nervus alfaktorius), yang selanjutnya akan bergabung membentuk
serabut-serabut saraf pembau untuk menjalin dengan serabut-serabut otak (bulbus
olfaktorius). Zat-zat kimia tertentu berupa gas atau uap masuk bersama udara
inspirasi mencapai reseptor pembau.
Zat ini dapat larut dalam lendir hidung, sehingga terjadi pengikatan zat dengan
protein membran pada dendrit. Kemudian timbul impuls yang menjalar ke akson-
akson. Beribu-ribu akson bergabung menjadi suatu bundel yang disebut saraf I
otak (olfaktori). Saraf otak ke I ini menembus lamina cribosa tulang ethmoid
masuk ke rongga hidung kemudian bersinaps dengan neuron-neuron tractus
olfactorius dan impuls dijalarkan ke daerah pembau primer pada korteks otak
untuk diinterpretasikan.
Apabila ada gangguan pada indera pembau, maka kita tidak dapat
mengecap dengan baik. Ketika seseorang menderita sakit pilek, maka makanan
terasa hambar rasanya dan kita tidak dapat mencermati bau dengan baik. Inilah
bukti bahwa antara organ pembau dengan pencium saling bekerja dengan baik.
Aroma makanan yang berada di rongga dalam hidung tidak dapat tercium karena
serabut saraf di situ tertutup oleh lendir pilek. Kita merasakan bau buah apel
berbeda dengan jeruk dan pepaya karena adanya organ pembau.
D. Proses Terjadinya Pengecapan
Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat
membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah
merupakan massa jaringan pengikat dsan otot lurik yang diliputi oleh membran
mukosa
Membran mukosa melekat erat pada otot karena jaringan penyambung lamina
propia menembus ke dalam ruang-ruang antar berkas-berkas otot.
Proses Penciuman
Sebagian besar, lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang
hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis.
Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Mata
2. https://prodiipa.wordpress.com/kelas-viii/kacamataku-penolongku/mata/2-
proses-melihat/
3. http://www.pustakapedia.net/2016/01/mekanisme-proses-melihat-pada-
mata-manusia.html
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Telinga
5. http://www.berpendidikan.com/2015/10/jelaskan-mekanisme-proses-
mendengar-pada-manusia.html
6. http://pendidikan.id/main/forum/diskusi-pendidikan/mata-pelajaran/1452-
struktur-dan-mekanisme-pendengaran-telinga
7. https://id.wikipedia.org/wiki/Hidung
8. http://biologi-itey.blogspot.co.id/2010/01/hidung-indera-penciuman.html
9. http://ridhwanyunaser.blogspot.co.id/2013/01/indera-pengecap-lidah-
bagian-lidah.html