ABSTRAK
Halaman | 11
Jurnal Keperawatan
luka pasca bedah. Penyembuhan luka yang kontrol. Pengaruh adanya perlakuan
tidak cepat diatasi bisa terjadi infeksi, (treatment) adalah (O1 : O2). Populasi dalam
perdarahan, dehiscence, dan eviscerasi. penelitian ini adalah seluruh pasien post
Menurut Brunner dan Suddarth (1996), operasi hernia inguinalis di RS Bedah Mitra
pasien pasca operasi diharapkan dapat Sehat Lamongan. Sampel dalam penelitian ini
melakukan mobilisasi sesegera mungkin. adalah pasien post operasi hernia inguinalis di
Mobilisasi secara bertahap sangat berguna ruang bedah RS Bedah Mitra Sehat
untuk membantu jalannya penyembuhan Lamongan yang mempunyai kriteria inklusi
pasien. Manfaat dari mobilisasi tersebut untuk bersedia menjadi responden, usia di atas 20
peningkatan sirkulasi darah yang dapat tahun, pasien dengan kasus hernia inguinalis
menyebabkan pengurangan rasa nyeri, yang di rawat di ruang bedah, pasien post
mencegah tromboflebitis, memberi nutrisi operasi hernia hari ke 1. Teknik sampling
untuk penyembuhan pada daerah luka, dan dalam penelitian ini adalah consecutive
meningkatkan kelancaran fungsi ginjal sampling yaitu pemilihan sampel dengan
(Long,1998). Perubahan gerakan dan posisi menetapkan subjek yang memenuhi kriteria
ini harus diterangkan pada pasien atau penelitian dimasukkan dalam penelitian
keluarga yang mendampingi. Pasien dan sampai kurun waktu tertentu. Proses
keluarga akan dapat mengetahui manfaat penelitian ini dilakukan melalui beberapa
mobilisasi, sehingga akan berpartisipasi tahap yaitu: 1) izin penelitian dari institusi
dalam pelaksanaan mobilisasi. Latihan Stikes Dian Husada Mojokerto, 2) izin
mobilisasi biasanya diberikan pada pasien penelitian dari RS Bedah Mitra Sehat
dengan fraktur extremitas bawah yang telah Lamongan, Setelah mendapatkan izin dari RS
diindikasikan untuk latihan mobilisasi atau Bedah Mitra Sehat Lamongan. Selanjutnya
post pengobatan kompresi lumbal, pasien peneliti meminta izin kepada calon responden,
pasca serangan stroke dengan kerusakan apabila calon responden bersedia tentang
mobilitas fisik serta pada pasien post operasi tujuan yang dilakukan peneliti, maka peneliti
yang memerlukan latihan mobilisasi melakukan tindakan mobilisasi dini pada
kelompok intervensi dan pada kelompok
METODE PENELITIAN kontrol tidak diberi mobilisasi dini sesuai
Desain penelitian ini adalah quasi tahapan. Pada kelompok intervensi dilakukan
experiment dengan pendekatan posttest only mobilisasi selama 4 hari. Dan selanjutnya
control group design dalam design ini terdapat untuk hari terakhir peneliti mengobservai luka.
dua kelompok yang masing-masing dipilih Pada penelitian ini instrument yang digunakan
secara random. Kelompok pertama diberi yaitu lembar observasi mengenai percepatan
perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak. penyembuhan luka post operasi hernia
Kelompok yang diberi perlakuan disebut inguinalis yang berjumlah 4 pernyataan.
kelompok eksperimen dan kelompok yang Penelitian ini dilakukan di RS Bedah Mitra
tidak diberi perlakuan disebut kelompok Sehat Lamongan. Analisa data yang diperoleh
Halaman | 13
Jurnal Keperawatan
selanjutnya diproses, dengan uji statistik “Chi- Square” dengan menggunakan SPSS
HASIL PENELITIAN
1. Karakteristik responden berdasarkan umur kelompok intervensi
Tabel 1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia kelompok intervensi di RS Bedah
Mitra Sehat Lamongan
No Usia Frekuensi Prosentase
1 Usia 20-30 tahun 2 18,2%
2 Usia 31-40 tahun 1 9,1 %
3 Usia >40 tahun 8 72,7 %
Jumlah 11 100 %
Sumber : data primer penelitian
Halaman | 14
Jurnal Keperawatan
Dari tabel di atas menggambarkan bahwa dari 11 responden hampir setengahnya yang
mengalami penyembuhan luka baik berjumlah 3 responden dengan prosentase 27,3% dan
pada penyembuhan luka kurang baik hampir seluruhnya berjumlah 8 responden dengan
prosentase 72,7 %. Pada penyembuhan luka post operasi tidak melakukan mobilisasi dini
hampir seluruhnya mengalami penyembuhan luka kurang baik.
Halaman | 15
Jurnal Keperawatan
Halaman | 16
Jurnal Keperawatan
asing dan jaringan mati. Suplai darah yang penyembuhan luka. Semakin dini
meningkat ke jaringan membawa bahan- mobilisasi yang dilakukan maka semakin
bahan dan nutrisi yang diperlukan pada baik proses penyembuhan luka.
proses penyembuhan. Selama sel 2. Tingkat Penyembuhan Luka Yang Tidak
berpindah lekosit (terutama neutropil) Dilakukan Mobilisasi Dini
berpindah ke daerah interstitial. Tempat ini Berdasarkan hasil penelitian yang
ditempati oleh makrofag yang keluar dari dilakukan pada 11 responden yang tidak
monosit selama lebih kurang 24 jam dilakukan mobilisasi dini di dapatkan
setelah cidera / luka. Makrofag ini menelan hampir setengahnya 3 responden (27,3%)
mikroorganisme dan sel debris melalui mempunyai penyembuhan luka yang baik
proses yang disebut pagositosis. Makrofag dan 8 responden sebagian besar (72,7%)
juga mengeluarkanfaktor angiogenesis mempunyai penyembuhan luka yang
(AGF) yang merangsang pembentukan kurang baik.
ujung epitel diakhir pembuluh darah. Menurut Hidayat (2006) imobilisasi
Makrofag dan AGF bersama-sama merupakan keadaan di mana seseorang
mempercepat proses penyembuhan. tidak dapat bergerak secara bebas karena
Dari hasil penelitian didapatkan umur kondisi yang mengganggu pergerakan
sebagian besar responden pada usia > 40 (aktivitas) pada seseorang yang tidak
tahun. dan seluruhnya responden berjenis melakukan mobilisasi (imobilisasi) akan
kelamin laki-laki., dalam penyembuhan mempengaruhi system tubuh dan akan
luka dipengaruhi faktor salah satunya mengalami perubahan dalam setiap
adalah usia, dimana usia mempengaruhi system. Penyembuhan luka lambat di
menurunnya system perbaikan sel dapatkan pada kelompok control, dimana
sehingga dapat memperlambat proses pada kelompok kontrol mobilisasi tidak
penyembuhan luka, dan salah satunya dilakukan sedini mungkin. Sehingga
juga dipengaruhi oleh vaskularisasi untuk sirkulasi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
peredaran darah agar mempercepat ke daerah luka belum terpenuhi akibatnya
pertumbuhan atau perbaikan sel. Pada perbaikan sel di daerah luka terhambat.
penyembuhan luka di dapatkan usia >40 Hal ini dikarenakan terhambatnya sel yang
tahun, dalam hal ini pada pasien >40 tahun berpindah lekosit (terutama neutropil)
dilakukan mobilisasi dini untuk sirkulasi berpindah ke daerah interstitial. Adapun
darah pada luka bisa adekuat. Sehingga leukosit berguna untuk memakan bakteri
dalam tindakan mobilisasi dilakukan lebih dan debris yang kecil, demikian juga
dini pada post pembedahan hernia monosit dipersiapkan menjadi makrofag
inguinalis akan berpengaruh pada sirkulasi yang akan membersihkan luka dari bakteri
termasuk di daerah pembedahan yang dengan cara fagositosis. Makrofag juga
akan menjadi lancar, sirkulasi darah akan mencerna asam amino dan glukosa yang
membawah nutrisi untuk proses
Halaman | 17
Jurnal Keperawatan
Akhrita, Zetry, 2011, Penelitian Keperawatan Oswari, E, 2000, Bedah dan perawatannya,
Medikal Bedah, Program Studi Ilmu FKUI, Jakarta
Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas Pramudya, Yopalika, 2011, Luka post operasi,
Program Studi Ilmu Keperawatan
Brunner & Suddarth, 2001, Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas
Medikal-Bedah, EGC, Jakarta Diponegoro
Dewi, Barriet, 2011, Konsep luka, Basic Ramadhan, 2009, Membantu pasien bergerak
Nursing Department PSIK FIKES UMM (Mobilisasi), diakses dari :
http://wordpress.com/2009/01/19/memb
Feby, 2012, Hernia Inguinalis, diakses dari : antu-pasien -bergerak-mobilisasi
http://moff1234.wordpress.com/2012/06/
11/askep-hernia-lengkap/ R. Sjamsuhidajat, Wim de Jong, 2004, Buku
ajar ilmu bedah, EGC, Jakarta
Hayati, 2010, Faktor-faktor yang berhubungan
dengan penyembuhan luka pasca Sariadi, 2004, Perawatan Luka, Sagung Seto,
operasi, Fakultas Keperawatan Jakarta
Universitas Andalas
Saryono, 2008, Pemenuhan kebutuhan
Hidayat, Alimul, 2006, Kebutuhan dasar mobilitas fisik pada pasien di ruang
manusia, Salemba Medika, Jakarta bedah, Rekatama, Jakarta
Hutapea, 2013, Konsep Mobilisasi Dini, Schwart, Seymour I, 2000, Intisari prinsip-
Universtias Sumatra Utara prinsip ilmu bedah, EGC, Jakarta
Ismail, 2011, Penyembuhan Luka Perceptual Sugeng, 2012, Hernia Inguinalis, artikel
Digital Imaging: Methods and Sugeng Medica Menjadi sehat dan
Applications, Universitas sejahtera,
Muhammadyah Malang http://sugengmedica.wordpress.com/201
2/03/09/hernia-inguinalis/
Iwan A Suryadi, dkk, 2013, Penelitian Proses
penyembuhan dan penanganan luka, Tenggara, Jeffry, 2008, Hernia Apa dan
Bagian/SMF Ilmu Penyakit Bedah Bagaimana, sitasi tanggal 20 Desember
Fakultas Kedokteran Universitas 2013, http://www.Dennysantoso.com
Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat
Sanglah Denpasar Waqid, Nurul, 2007, Kebutuhan dasar
manusia, EGC, Jakarta
Kamarrullah, M, 2007, Perawatan Luka,
diakses dari :
Halaman | 19