Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN PERILAKU KEKERASAN

I. Kasus (Masalah Utama)


A. Pengertian
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang
membahayakan secara fisik baik kepada diri sendiri maupun orang lain (Prabowo, 2014)
Perilaku kekerasan yaitu suatu keadaan dimana klien mengalami perilaku yang dapat
membahayakan diri sendiri, lingkungan termasuk orang lain dan barang – barang (
Damaiyanti, 2012)

II. Proses terjadinya masalah


A. Faktor predisposisi
Faktor pengalaman yang dialami tiap orang yang merupakan faktor presdisposisi,
artinya mungkin terjadi atau mungkin tidak terjadi perilaku kekerasan jika faktor berikut
dialami oleh individu ( Probowo, 2014)
1. Psikologis, kegagalan yang dialami dapat menimbulkan frustasi yang kemudian dapat
timbul agresif atau amuk. Masa kanak – kanak yang tidak menyenangkan yaitu perasaan
yang di tolak, dihina, dianiaya atau sanksi penganiayaan.
2. Perilaku, renforcoment yang diterima pada saat melakukan kekerasaan, sedang
mengobservasi kekerasaan di rumah atau di luar rumah, semua aspek ini menstimulasi
individu mengadopsi perilaku kekerasaan.
3. Sosial budaya, budaya tertutup dan membalas secara diam ( pasif agresif) dan kontrol
sosial yang tidak pasti terhdap perilaku kekerasaan yang diterima (permissivee)
4. Bioneurologis, banyak kerusakan sistem limbiik, lobus frontal, lobus temporal, dan
ketidakseimbangan neurotranmitter turut berperan dalam terjadinya perilaku kekerasaan.
B. Faktor presipitasi
Secara umum seseorang akan marah jika dirinya merasa terancam, baik berupa injury
secara fisik, psikis, atau ancaman konsep diri. Beberapa faktor pencetus perilaku
kekerasaan adalah sebagai berikut (Sari, 2015)
1. Klien : Kelemahan fisik, keputusaan, ketidakberdayaan, kehidupan yang penuh agresif
dan masa lalu yang tidak menyenangkan
2. Interaksi : Penghinaan,kekerasaan, kehilangan orang yang berarti, konflik, merasa
terancam, baik internal dari perusahaan dari klien maupun ekternal dari
lingkungan

C. Rentang respon

Respon adaptif Respon maladaptif


Asertif Frustasi Pasif Agresif Kekerasan

D. Mekanisme koping
Mekanisme koping yang sering digunakan pada klien dengan prilaku kekerasan adalah
1. Displacemen
Pengalihan emosi yang semula ditunjukkan pada seseorang atau benda kepada orang
lain yang biasanya netral atau lebih sedikit mengancam jiwanya
2. Sublimasi
Penerimaan suatu sasaran pengganti yang mulia artinya dimana suatu masyarakat
untuk suatu dorongan yang mengalami halangan dalam penyaluran secara normal
3. Proyeksi
Pengalihan unsur emosianal dari suatu pikiran yang menggangu dapat bersifat
sementara atau berjangka waktu
4. Persepsi
Mengesampingkan secara tidak sadar tentang suatu pikiran, impuls atau ingatan yang
menyakitkan atau bertentangan dari kesadaran seseorang
III. A. Pohon Masalah
Resiko Bunuh Diri

Harga Diri Rendah

Keputusasaan

B. masalah keperawatan dan data yang dikaji


1. masalah keperawatan
perilaku kekerasan
2. data yang dikaji
 Data Subyektif
a. Klien mengatakan pernah melakukan tindakan kekerasan
b. Klien mengatakan merasa orang lain mengancam
c. Klien mengatakan orang lain jahat
 Data Obyektif :
a. Muka tampak merah
b. Mata melotot
c. Tegang saat berbicara
d. Nada suara tinggi
e. Sering mengepalkan tangan
f. Mengatupkan rahangnya
g. Jalan mondar mandir

IV. Diagnosa Keperawatan


Perilaku kekerasan

V. Rencana Tindakan Keperawatan


TERLAMPIR
VI. Daftar pustaka
1. Eko Prabowo. (2014). Konsep dan Aplikasi Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Nuha Medika
2. Makhripah Damaiyanti.(2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Samarinda : Refka Aditama
3. Nuraenah.(2012). Hubungan Dukungan Keluarga dan Bebas Keluarga dalam Merawat
Anggota dengan Riwayat Perilaku Kekerasan di RS Jiwa Islam Klender Jakarta Timur
4. Sari K. (2015). Panduan Lengkap Praktik Klinik Keperawatan Jiwa. Jakarta : Trans Info
Media

Anda mungkin juga menyukai