PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.
Juga untuk kaum laki – laki harus mengetahui masa subur, ejakukalasi dll.
Pada manusia reproduksi terjadi secara seksual. Alat reproduksi pada manusia berupa
lat kelamin pada laki- laki dan alat kelamin pada wanita. Ditinjau dari fisiologi
reproduksinya alat reproduksi wanita sangat lebih kompleks bila dibandingkan
dengan laki- laki. Wanita tidak hanya menghasikan sel kelamin (telur), tetapi juga
dilengkapi untuk, (1) menerima dan menampung sperma dari laki – laki pada saat
mengadakan hubungan seksual, (2) memberi keadaan yang cocok pada saat
fertilisassi, (3) dan mampu memberi makanan bagi bayi yang sedang berkembang
sebelum dan sesudah kelahiran.
B. TUJUAN
Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai pada makalah ini adalah:
PEMBAHASAN
Kelenjar-kelenjar Kelamin
Saluran kelamin dilengkapi dengan tiga kelenjar yang dapat mengeluarkan getah / secret /
semen. Kelenjar- kelenjar ini antara lain vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelejar
bulbouretra ( cowper )
· Vesikula seminalis berjumalah sepasang dan terletak diatas dan dibawah kandung kemih.
Vesikula seminalis menghasilkan 60% dari volume total semen. cairan dari vesikula
seminalis berwarna jernih, kental mengandung lendir,asam amino dan fruktosa. Cairan ini
berfungsi untuk memberi makanan pada sperma. Selain itu vesikula seminalis juga
mengeksresikan progtaglandin yang berfungsi membuat otot uterin berkontraksi untuk
mendorong semen mencapai uterus.
· Kelenjar prostat berukuran lebih besar bila dibandingkan dengan dua kelenjar lainnya.
Cairan yang dihasilkan encer seperti susu dan bersifat alkalis sehingga dapat
menyeimbangkan keasaman residu urin di uretra dan keasaman vagina. Cairan ini langsung
bernuara ke uretra lewat beberapa saluran kecil.
· Kelenjar bulbouretral / cowper. Kelenjar ini kecil, berjumlah sepasang terletak disepanjang
uretra. Cairan kelenjar ini pekat dan disekresikan sebelum penis mengeluarkan sperma dan
semen
Labia Minora ( vivir kecil ), yaitu sapasang lipatan kulit yang halus dan tipis serta
tidak berlapis lemak.
Himen ( selaput dara ), yang berlokasi dibawah salura kencing yang mengelilingi
temapat masuknya ke vagina.
2. Alat kelamin dalam
Alat kelamin dalam dari pada wanita terdiri atas :
c. Uterus ( rahim )
Pada manusia rahim hanya terdapat satu ruang atau simplek, berotot serta teba. Pada
wanita yang belum pernah melahirkan, biasa panjangnya 7 cm dan lebarnya 4-5 cm. Rahim
bawah mengecil yang dinamakan leher rahim ( serviks uteri ), sedengakan bagian besar
disebut badan rahim (corpus uteri ). Rahim tersusun atas tiga lapisan yaitu, perimetrium,
miometrium, dan endometrium. Endometrium menghasilkan banyak dan mengandung
banyak pembuluh darah. Lapisan inilah yang mengalami penebalan, dan akan mengelupas
tiap bulannya bila tidak ada zigot ( sel telur yang dibuahi) yang dinamakan (implantasi ).
Uterus merupakan ruangan untuk pertumbuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.
d. Vagina
Vagina merupakan sebuah lubang berlapis otot yang membujur kerah belakang
dan atas. Dinding vagin lebih tipis dari pada rahim dan banyak lipatan, hal ini untuk
mempermudah jalannya kelahiran bayi. Disamping itu juga terdapat lendir yang dihasilkan
oleh suatu kelenjar yaitu kelenjar Bartholini.
Mekanisme spermatogenesis.
Spermatogenesis terjadi seteleh seorang laki-laki mengalami masa pubertas. Proses ini
kemudian akan terjadi secara teratur dan terus menerus seumur hidup laki-laki. Didalam
testes spermatogenesis terjadi didalam tubulus seminiferus. Pada dinding tubulus seminiferus
telah tersedia calon-calon sperma yang berjumlah ribuan. Spermatogonium akan mengalami
pembelahahan mitosis membentuk spermatosit primer. Spermatosit primer melakukan
pembelahan meiosis pertama membentuk 2 spermatosit sekunder, tiap spermatosit sekunder
membelah secara meiosis (meiosis kedua) akan menghasilkan 2 spermatosid yang bersifat
haploid. Keempat spermatosid ini berkembang menjadi sperma masak yang bersifat haploit.
Sperma yang telah masak akan menuju ke epididmis. Setiap proses spermatogenesis
memerlukan waktu 65 hari – 75 hari.
Mekanisme Oogenesis
Oogenesis terjadi di ovarium. Di ovarium ini telah tersedia calon-calon sel telur yaitu
oosit primer yang terbentuk sejak bayi lahir. Saat pubertas, di bawah pengurus FSH, oosit
primer melakukan pembelahan meiosis dan menghasilkan oosit sekunder dan badan polar
pertama ( polosit primer ). Oosit sekunder dikelilingi oleh folikel. Folikel-folikel ini dibawah
pengaruh FSH, membelah berkali-kali dan membentuk folikel graff yang masak. Kemudian
sel-sel folikel ini memproduksi estrogen yang merangsang hipofisis untuk mensekresikan
LH. Hormon ini berfungsi mendorong pelepsan sel telur atau ovulasi. Jika pada saat ovulasi
terjadi pembuahan maka oosit sekunder meneruskan pembelahan menjadi ootid ( haploid )
dan badan polar kedua. Ootid berdeferensiasi menjadi ovum. Jadi dalam oogenesis ini
dihasilkan oosid sekunder yang akan di buahi oleh sperma, dan setelah pembuahan, oosid
sekunder membelah lagi secara meiosis hingga dihasilkan oovum. Berbeda denga laki-laki,
wanita hanya mengeluarkan satu telur saja selama waktu tertentu ( siklus ). Ovum pada
wanita berhubungan dengan siklus yang dikontrol oleh hormon FSH dan LH.
Tidak Ada bukti yang kuat bahwa kelainan hormon androgen pada masa prenatal
memberi pengaruh pada kelainan perilaku seksual laki-laki maupun perempuan. Hormon
androgen pada masa prenatal memang akan mempengaruhi proses defeminisasi ( jaringan
saraf yang mengontrol perilaku seksual wanita) dan maskulinisasi ( jaringan saraf yang
mengontrol perilaku seksual pria ) namun dalam perkembangannya dimasa dewasa belum
tentu terjadi kelainan perilaku.
Hormon gonodal pada individu wanita tidak memiliki pengaruh dalam aktifitas perilaku
seksual wanita ( tidak seperti hewan bwetina yang aktifitas perilaku seksualnya hanya akan
terjadi pada masa estrus, yaitu saat estradiol dan progesterone aktif di produksi ): sedangkan
hormon gonadal pada pria (testosterone ) sangat berperan dalam pengaktifan perilaku seksual
pada pria (baik individu pria maupun hewan jantan lainnya). Hal tersebut terjadi karena
testosteron- lah yang memicu produksi sel sperma dan memicu ereksi pada penis.
F. Menstruasi
Menstruasi dapat diartikan sebagai luruhnya ovum yang dibuahi beserta lapisan dinding
uterus yang terjadi secara periodik. Siklus menstruasi terjadi pada manusia dan primata.
Sedangkan pada mamalia terjadi siklus esterus, bedanya pada siklus menstruasi, jika terjadi
pembuhan maka lapisan endometrium pada uterus akan luruh keluar tubuh, sedangkan siklus
estrus jika tidak terjadi pembuahan endometrium akan direabsorbsi oleh tubuh. Umumnya
siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari ( ada pula setiap 21 hari dan 30 hari ).
Siklus menstruasi pada wanita terdiri atas tiga fase yaitu fase poliferasi, fase sekresi, dan
fase aliran menstruasi.
1. Fase Proliferasi
Fase ini dikendalikan oleh hormon estrogen maka disebut juga ”fase proliferasi ”. Fase ini
dimulai dari hari ke - 5 sampai hari ke-14. Pada hari tersebut terjadi pertumbuhan dan
perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormone FSH. Pada saat tersebut sel
oosit primer akan membelah dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang
menjadi folike graaf yang masak , folikel ini juga menghasilkan hormone estrogen yang
merangsang keluarnya LH dari hipofisis.Estrogen yang keluar berfungsi merangsang
perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas wktu menstruasi, selain
itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH
yang berfungsi merangsang folikel graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi
pada hari ke- 14.
2. Fase sekresi
Fase ini terjadi pada hari ke- 14 sampai hari ke – 28 dari siklus. Folikel yang pecah pada
saat ovulasi berubah menjadi korpus rubrum yang mengandung banyak darah. LH
merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi badan kuning (corpus
Luteum ) . Badan kuning menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempertebal
lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya
embrio. Periode ini disebut fase luteal, selain itu juga berfungsi menghambat pembentukan
FSH dan LH , akibatnya korpus luteum mengecil dan menghilang. Selama fase sekresi
endometriun terus menebal. Arteri-arteri membesar dan kelenjar endometrium tumbuh
3. Fase aliran Menstruasi
Tahap ini berakhir pada 4 sampai 6 hari suatu siklus. Dengan demikian hormone estrogen
dan progesteron berhenti dikeluarkan maka sebagian darah atau fase menstruasi yang mulai
terbentuk lagi dan terjadilah proses oogenesis kembali.
G. Kehamilan
Kehamilan merupakan proses berkembangnya embrio dalam uterus sejak terjadi fertilisasi
sehingga dilahirkan. Perkembangan embrio dimulai pada saat telur yang telah dibuahi masih
ada dalam tuba fallopi. Embrio yang sedang berkembang meneruskan perlajalanannya
kebawah saluran dan mencapai uterus dalam dua atau tiga hari. Sebagai hasil pembelahan
mitosis yang berulang terbentuklah sebuah bola sel yang berongga disebut blastosis. Kira –
kira satu minggu setellah fetilisasi, blastosis tertanam dalam dinding uterus yang menebal,
suatu proses yang disebut implantasi. Dengan implantasi yang berhasil , terjadilah kehamilan
Perkembangan blastosis berlanjut dengan pembelahan sel yang cepat dan beberapa
migrasi sel dari satu tempat ketempat lain didalam embrio yang sedang berkembang, maka
terbentuklah dua bagian utama sel jaringan yaitu: ( 1) embrio yang sebernarnya yang akan
menjadi bayi, (2) membran ekstra embrio yang akan memainkan sejumalah peranan vital
dalam proses tersebut, tetapi akan dibuang pada waktu kelahiran. Membran ekstra embrio
membentuk amnion plasenta dan tali pusar. Selama dua bulan pertama dalam kandungan,
struktur dasar bayi sedang dibentuk, ini meliputi pembelahan sel, migrasi sel, dan
perkembangan sel sel menjadi tipe-tipe yang terdapat dalam organisme dewasa seperti sel-sel
darah merah,sel-sel saraf dll. Selama peroiode ini organisme yang sedang berkembang itu
disebut embrio yang sangat peka terhadap tahap-tahap perkembangannya
Setelah kuarang lebih dari dua bulan semua estos dalam bayi telah terbentuk dalam
keadaan rudimenter. Kemudian perkembangan dari fetus adalah pertama-tama pertumbuhan
dan sedikit modifikasi struktur. Fetus jauh kurang rentan terhadap aksi zat teratogen dari
pada embrio. Kehamilanmanusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir
dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuhan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah
gravida,sedangkan manusia didalamnya disebut embrio ( minggi-minggu awal ) dan
kemudian menjadi janin sampai kelahiran. Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya
disebut primiggravida atau gravida 1 dan seorang wanita yang belum pernah hamil disebut
sebagai gravida 0.
Dalam banyak masyarakat defenisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi
menjadi tiga periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari perkembangan
janin. Triwulan pertama membawa resiko tertinggi keguguran ( kematian alamian embrio
atau janin), sedangkan pada masa triwulan kedua perkembangan janin dapat dimonitor dan
didiagnosa. Triwulan ketiga menandakan awal viabilitas yang berarti janin dapat tetap hidup
bila terjadi kelahiran awal alami atau kelahiran dipaksakan. Karena kemungkinan viabilitas
janin yang telah berkembang, defenisi budaya dan legal dari hidup seringkali menganggap
janin dalam triwulan ke tiga adalah sebuah pribadi yang baru.
H. Perkembangan janin
I. Pubertas
Laki-laki muda biasanya kematangan seksualnya ketika berumur 14 tahun walaupun
kematangan seksual boleh berlangsung beberapa tahun kemudian atau lebih awal. Pada masa
ini kematangan seksual disebut pubertas. Pubertas dapat ditentukan oleh faktor yang tidak
ketahui karena hipotalamus dari otak merangsang granula pituitari dapat merangsang sekresi
testosteron dari testes dan mensekrsi steroid dari grandula adrenal
Untuk laki-laki biasanya menurun testosteronnya pada usia 40- 50 tahun, tidak berubah
drastis seperti yang terjadi pada wanita pada usia yang sama dengan laki-laki. Pada masa ini
beberapa masalah psikologi terjadi dan kemungkinan tidak disebabkan oleh karena
kurangnya testosteron akan tetapi karena ketakutan sendiri impotensi pada usia tua. Selama
kekurangan testosteron, laki-laki naormal mungkin menahan potensi seksualnya dengan baik
sampai umur 80 tahun.
Pada laki- laki spermatogenesis terjadi seumur hidup, dan pelepasan spermatozoa dapat
terjadi setiap saat. Pada wanita ovulasi hanya berlangsung sampai umur sekitar 45 – 50 tahun.
Seorang wanita hanya mampu menghasilkan paling banyak 400 ovum selama
hidupnya,meskipun ovarium seorang bayi permpuan sejak lahir sudah berisi 500 ribu sampai
1 juta oosit primer.
Sistem reproduksi manusia dapat mengalami berbagai gangguan ataupun kelainan, antara
lain sebagaia berikut:
PENUTUP
Kesimpulan
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan
rahmat serta karunianya-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah “sistem reproduksi pada manusia” yang disusun untuk memenuhi tugas
matakuliah biomedik yang diampu oleh ibu Magdalena L.,SKM.,S.Kep.,M.Kes.
Makalah ini berisi tentang sistem reproduksi pada pria dan wanita,
mekanisme pembentukan gamet, pengaruh hormon, kehamilan, pubertas, dan lain
sebagainya.
Akhir kata, kami sampaikan terima, semoga makalah ini mampu menambah
ilmu untuk pembaca dan semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala urusan
kami. Amin
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan................ .......................................................................................11
................................... ...........................................................................................
................................... ...........................................................................................
Oleh
Kelompok 4:
Satriani
Sofyawati Gafar
NurAin Arief
Rahmawati Nento
Landi Sangalia
Adli Satrio Saman
Google.Academia.edu/61897196/makalah_Sistem_Reproduksi_Manusia
Id.scribd.com/doc/313323592/makalah-sistem-reproduksi-docx.