Anda di halaman 1dari 5

BAB V

FAAL PRIA DAN WANITA


“Menurut gambar Allah diciptakan-Nya mereka, pria dan wanita diciptakan-Nya mereka.
Lalu Allah memberkati mereka dan berfirman: beranak cuculah dan bertambah banyak;
penuhilah bumi dan kuasailah...”(Kej 1:27-28)

Calon pasangan suami-istri perlu memahani pandangan Kristiani menengai


seksualitas. Disamping itu juga perlu memahami sifat dan tujuan reproduksi alat kelamin
manusia. Baba ini memberikan penjelasan singkat mengenai susunan dan fungsi alat kelamin
pria dan wanita serta proses terjadinya kehamilan. Hal ini sama sekali tidak “tabu”.
Pemahaman yang benar tentang susunan dan fungsi alat kelamin justru akan meningkatkan
iman dan kepercayaan kita akan Tuhan Yang Maha Agung. Bila suami-istri terikat oleh ikatan
suci perkawinan saling pasrah diri dalam hubungan intim dan sungguh-sungguh bersatu-padu
jiwa raganya, kesatuan hidup mereka akan berbuah dalam hidup baru yang akan timbul
daripadanya. Pria dan wanita bersama-sama dapat melakukan sesuatu yang jauh mengatasi
keterbatasan mereka masing-masing, yaitu ambil bagian dalam karya penciptaan Tuhan
sendiri, menciptakan hidup yang baru.
Maksud dari pembicaraan ini agar suami-istri lebih saling mengenal, lebih saling
menghormati sebagai makhluk yang diciptakan Tuhan, dan dapat saling menyesuaikan diri.

1. ALAT REPRODUKSI PRIA


Alat reproduksi pria yang terpenting adalah buah pelir atau buah zakar, yaitu
kelenjar kelamin pria yang menghasilkan hormon khas pria (testosteron). Hormon itulah
yang ikut menentukan ciri-ciri khas kaun laku-laki, termasuk tubuh, nada suara,
tumbuhnya bulu dan rambut, otot-otot dan tulang.
Mulai usia remaja sampai usia lanjut buah pelir menghasilkan sel-sel sperma atau
sel benih hidup baru. Sel sperma mungkin sel terkecil dari tubuh kita (hanya dapat dilihat
dengan mikroskop), tetapi dapat bergerak dengan cukup cepat. Sel sperma membawa
sebagian sifat yang oleh ayah diturunkan kepada anaknya, termasuk menentukan jenis
kelamin anak. Prosuksi sel sperma berlangsung terus menerus dalam jumlah berjuta-juta,
tetapi memerlukan suhu yang sedikit lebih rendah dari pada yang ada didalam tubuh
(itulah sebabnya buah pelir terletak diluar rongga tubuh).
Proses pematangan sel sperma memerlukan waktu +7 minggu. Sel yang telah
terbentuk disimpan dulu dalam anak buah pelir dan dari sana disalurkan masuk kedalam
tubuh melalui saluran sperma (vas deferens) menuju kelenjar prostata. Sebelum
dipancarkan keluar dicampur dengan cairan yang dihasilkan oleh gelembung air mani
dan kelenjar prostata, untuk kemudian disemprotkan melalui zakar (penis) dalam bentuk
air mani. Pancaran air mani disebut ejakulasi. Puncak kenikmatan yang menyertainya
disebut orgasme. Diluar tubuh pria, sel sperma tidak dapat hidup lebih dari 1-5 jam,
kecuali dalam lendir yang dikeluarkan oleh wanita pada masa suburnya. Bila ada
kelebihan produksi, sperma akan dikeluarkan sendiri oleh tubuh dalam proses alamiah
yang biasa disebut “mimpi basah” (kalau tidak dikeluarkan sendiri dengan masturbasi).
Zakar (penis) pria mempunyai kontruksi khusus (seperti spons atau sarang tawon).
Dalam keadaan normal, zakar kecil dan lemas. Bila ada rangsangan seksual, darah akan
masuk pada jaringan pembuluh darah-tetapi tak dapat segera dikeluarkan. Akibatnya
zakar menjadi lebih besar, tegang, keras dan tegak. Ini dinamakan ereksi. Ereksi besar-
kecilnya zakar tidak perlu dirisaukan karena sedikitpun tidak ada pengaruhnya terhadap
kemampuan atau kenikmatan seksual. Selain oleh rangsangan seksual, ereksi dapat juga
disebabkan oleh faktor lain, misalnya karena kantong air kencing penuh setelah tidur
beberapa jam, atau karena suatu ketegangan, mungkin juga dipengaruhi oleh jenis
makanan, minuman keras, dsb.
“Musuh” gairah seksual pria adalah kelelahan. Pria tidak dapat mengalami ereksi
disebut impoten (lemah syahwat). Impotensi dapat disebabkan oleh sebab medis (saraf,
luka, kelainan, anatomi, obat) tetapi kerap kali bersifat psikologis (jenuh, bosan, rasa
minder).
Kepala zakar adalah bagian paling peka untuk rangsangan seksual. Dalam
keadaan asli kepala zakar ditutup/dilindungi oleh lipatan kulit yang disebut kulup. Kulup
ini diambil dengan sunat atau dikhitan.
Kiranya tidak perlu dijelaskan panjang lebar bahwa setiap laku-laki harus menjaga
kesehatan tubuhnya serta kebersihan alat kelaminya, lebih-lebih kalau tidak disunat.
Setiap pria yang menginjak dewasa juga harus belajar mengendalikan dorongan nafsu
seksualnya dan menyadari bahwa seks tidak hanya untuk kenikmatan, tetapi untuk
mendapatkan keturunan. Oleh karena itu, harus sungguh bertanggung jawab dalam
menggunakan daya seksualnya.
Hubungan seks sebelum dan diluar perkawinan adalah tingkah laku yang tidak
tidak dapat dipertanggungjawabkan dan merongrong kebutuhan keluarga. Juga, didalam
perkawinan akan sering perlu berpantang dari hubungan seks. Cinta dapat dinyatakan
dengan seribu cara lain selain dengan hubungan seksual. Penyakit-penyakit seksual,
termaksud AIDS, semuanya ditukar melalui “kontak intim” (khususnya lewat alat
kelamin) dengan orang lain.

2. ALAT REPRODUKSI WANITA


Alat reproduksi wanita terletak didalam rongga panggul, sesuai dengan fungsinya
untuk mengandung dan melahirkan anak. Alat reproduksi intern mencangkup kedua
indung telur (ovarium), yaitu kelenjar yang menghasilkan hormon-hormon khas wanita
(progesteron dan esterogen). Kedua hormon ini, bersama dengan dua hormon lain yang
dihasilkan oleh kelenjar di bawah otak dalam kepala (FSH dan LH), mempengaruhi
seluruh tubuh wanita dan proses-proses yang terjadi didalamnya. Indung telur juga
merupakan tempat pematangan sel telur (ovum). Sejak sebelum lahir, indung telur wanita
telah mengandung sejumlah besar calon sel telur dalam keadaan belum matang. Munai
usua remaja sampai umur ± 45 tahun(= menopause atau “mati haid”) kira-kira sebulan
sekali ada waktu sel telur yang matang dan keluar dari indung telur. Peristiwa ini disebut
ovulasi. Sel telur disalurkan melalui saluran telur menuju ke rahim. Rahim atau
kandungan (uterus) terdiri dari tiga lapis otot yang kuat dal elastis, dan menjadi “kamar
tamu” tempat pertumbuhan janin bila ada sel telur yang dibuahi. Untuk itu, didalam
rahim dipersiapkan suatu selaput lendir (endometrium). Bila sel telur tidak dibuahi, maka
sesudah 12-24 jam akan mati. Kemudian setelah ± 14 hari (10-16) selaput lendir yang
tidak tepakai itu mengelupas dan dikeluarkan. Kejadian ini disebit haid atau menstrulasi.
Pada beberapa wanita menstrulasi kadang-kadang disertai rasa sakit yang sangat
mengganggu; rasa sakit ini disebabkan oleh kontraksi rahim, juga dipengaruhi oleh
berbahai hal, antaralain stres emosional.
Liang sanggama atau vagiana adalah saluran (“lorong”) yang menghubungkan
rahim dengan alat kelamin bagian luar; tempat penerimaan zakar dalam hubungan seks
juga saluran kelahiran. Vagina itu elastis (mudah “menyesuaikan diri”) tetapi hampir
tidak perasa. Jalan masuk vagina sebagian ditutup oleh selaput dara (hymen). Memang
tidak seluruhnya tertutup, karena cairan, lendir dan darah haid harus dapat mengalir dari
celah yang terbuka itu. Bentuk dan lebarnya selaput dara, demikian bentuk dan besar-
kecilnya lubang berbeda-beda antara wanita yang satu dengan yang lain. Untuk
mengeluarkan air seni pada wanita ada saluran tersendiri yang terpisah dari vagina dan
terletak sedikit di muka/di atas lobang vagina. Setiap wanita harus menjaga kebersihan
tubuhnya, lebih-lebih karena alat kelamin wanita cenderung lembab sehingga mudah
terkena infeksi dan jamur.
Alat kelamin wanita bagian luar terdiri dari bibir besar/luar (labila mayora), bibir
kecil/dalam (labila minora) serta kelentit atau klitoris. Klitoris ini asalnya sama dengan
kepala zakar pria. Terdiri dari batang, kepala dan kulit pelindung; dan bersama dengan
bibir kecil merupakan bagian tubuh yang paling peka untuk rangsangan seksual pada
wanita. Tetapi, letaknya sebagian besar di dalam tubuh dan hampir tidak kelihatan dari
luar.

SIKLUS MENSTRULASI
Dalam tubuh seorang wanita yang sehat, setiap bulan terjadi suatu proses yang
cukup rumit, yang melibatkan empat macam hormon. Pusat pengaturan terletak didalam
kepala dan melalui hormon (FSH dan LH) mendorong indung telur agar ada sel telur
yang matang. Bila sel telur dalam proses menjadi matang, indung telur mengeluarkan
dua macam hormon lain (oesterogen dan progresterogen) yang mendorong rahim untuk
membentuk selaput lendir yang baru. Selaput lendir dalam rahim (endometrium) ini
berfungsi untuk menerima calon bayi bila terjadi pembuahan; bila tidak terjadi
pembuahan, maka mengelupas dan dibuang (=haid atau menstrulasi).
Hormon yang sama juga mempengaruhi terbentuknya lendir pada leher rahim.
Jalan masuk ke rahim melalui leher rahim (cervix) biasanya tersumbat oleh suatu lendir
yang kental. Tetapi pada waktu ada sel telur dalam proses pematangan, lendir leher rahim
(mucus) ini berubah menjadi cair, jernih, seperti putih telur mentah, tidak berbau. Lendir
tersebut pada jalan masuk alat kelamin wanita memberikan rasa licin dan basah.
Pengeluaran lendir ini biasanya berlangsung beberapa hari. Lendir inilah yang sering
disebut “darah putih” dan bertanda bahwa wanita sedang dalam masa suburnya (jadi
bukan penyakit!). artinya, bila ada hubungan seks bisa menjadi hamil. Didalam lendir ini,
sel sperma laki-laki dapat hidup dan bertahan 3 sampai 5 hari. Bila lendir tersebut
berubah dari cair/licin/basah menjadi keruh/kental lagi, itulah pertanda terjadinya
ovulasi, yaitu keluarnya sel telur yang matang dari indung telur.
Tetapi bila ada lendir keluar berlebihan, berbau, kelihatan keruh dan agak
kehijau-hujauan, krap kali disertai rasa gatal, ini merupakan tanda infeksi yang sering
dinamakan “keputihan” (penyakit) dan wanita yang bersangkutan harus berobat ke
dokter.
Jangka waktu dari hari pertama (mulainya) haid sampai hari pertama haid
berikutnya disebut satu siklus atau daur haid. Panjangnya siklus haid rata-rata 28 hari,
tetapi masih dianggap normal bila berlangsung antara 21-35 hari. Siklus tersebut teratur
bila perbedaan panjang siklus yang satu dengan yang lain (menstrulasi maju atau
mundur) tidak lebih dari satu minggu.
Siklus haid dibagi dalam dua tahap pra-ovulasi (dari hari pertama haid sampai
saat ovulasi) dan tahap pasca-ovulasi (dari hari ovulasi sampai haid berikutnya).
Lamanya tahap pra-ovulasi biasanya sekitar dua minggu-tetapi ini dapat berubah-ubah
dari bulan ke bulan dan berbeda-beda antara wanita yang satu dengan yang lain. Tahap
pasca-ovulasi adalah tetap sama yaitu rata-rata 14 hari (10-16 hari). Jadi perbedaan
dalam panjang pendeknya siklus ditentukan oleh tahap pra-ovulasi. Bila siklus haid tidak
teratur hal ini dapat disebabkan oleh berbagai hal. Tetapi, yang sangat penting adalah
karena keadaan psikologi wanita yang bersangkutan, misalnya banyak pikiran, tertekan,
sedih, atau bahkan sangat gembira (tanda panah). Sebaiknya, kerja hormon-hormon
dalam tubuh wanita menyebabkan keadaan emosionalnya dapat berubah-ubah dari waktu
ke waktu. Pada beberapa wanita goncangan perasaan paling besar terjadi pada satu-dua
hari sebelum keluarnya menstrulasi. Perasaan pada buah dada yang juga berubah-ubah
menurut siklusnya. Setiap wanita harus belajar menanggapi gangguan siklus
menstrulasinya dengan wajar dan tabah, dan menerima beban-bebannya bersama dengan
menerima dirinya sendiri sebagai wanita dan sebagai calon ibu. Buah dada sebaiknya
secara teratur diperiksa sendiri. Ini dikenal dengan semboyan SADARI=periksa buah
dada sendiri. Bila menemukan benjolah yang keras hendaknya segera memeriksakan diri
pasa dokter.
Masa reproduksi sehat, dalam arti masa yang paling aman untuk hamil dan
melahirkan adalah usia 20-30 tahun. Pada usia kurang dari 20 tahun seorang wanita
belum siap secara psikis dan mental, meskipun secara biologis sudah mampu
mengandung dan melahirkan.
Pada usia sekitar 45 tahun proses menstrulasi akan berhenti. Ini disebut
menopause atau mati haid. Hal itu berarti bahwa masa reproduksi wanita telah selesai
dan tidak bisa hamil lagi. Tetapi sama sekali tidak berarti bahwa tidak boleh atau tidak
dapat lagi melakukan hubungan seks.

3. KEHAMILAN
Bila ada sel telur yang matang dan keluar dari indung telur (ovilasi), ia
diatampung oleh saluran telur dan pelan-pelan digerakan menjuju rahim. Bila seorang
wanita melakukan hubungan seks atau ada “kontak intim” alat kelamin wanita dan alat
keamin pria dam hari-hari suburnya, sangat mungkin sel telur dalam perjalanannya
bertemu dengan sel sperma, maka terjadilah pembuahan atau konsepsi. Pada saat itu pila
telah ditentukan calon anak ini laki-laki atau perempuan. Sel telur yang dibuahi itu
(zigote) merupakan tahap awal kehidupan baru. Ia bergerak perlahan-lahan menuju
rahim, untuk kemudian bersarang dalam selaput lendir yang telah dipersiapkan disitu.
Perjalanan ini memerlukan 6-12 hari. Menempelnya calon anak pada dinding rahim
disebut nidasi. Tempat bermukimnya akan berubah menjadi plasenta atau ari-ari. Selama
dalam kandungan ibu, anak mendapat segala yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya
dari darah ibu melalui plasenta dan tali pusat.
Proses pertumbuhan bayi dalam rahim ibu termasuk dalam mukjizat kehidupan:
pada umur 8 minggu sudah ada roman muka manusia; pada umur tiga bulan semua
bagian penting tubuh sudah terbentuk, dan anak sudah bergerak-gerak dalam kandungan
ibunya. Rahim ikut membesar seiring dengan tumbuhnya anak. Selama masa kehamilan,
buah dada juga akan membesar an mempersiapkan diri untuk memproduksi air susu.
Letak anak yang normal adalah kepala di bawah.

Persalinan
Setelah kurang lebih 9 bulan, anak siap untuk dilahirkan. Kalau lahir kurang dari 9
bulan (atau berat anak kurang dari 2000 gram) disebut “prematur”. Proses persalinan
juga diatur oleh hormon-hormon dan dibagi dalam 3 tahap: kala pembuka, kala
pengeluaran, dan pengeluaran plasenta.
Anak didorong oleh kontraksi otot rahim yang disebut “his”. Kepala anak akan
membuka jalan keluarnya. Untuk anak pertama proses persalinan memerlukan waktu
agak lama yaitu 16-20 jam. Pada persalinan selanjutnya akan lebih cepat. Bila anak tidak
dapat dilahirkan dengan cara biasa, perlu pertolongan dokter, mungkin juga operasi
(caesar).
Setelah melahirkan rahim akan mengecil lagi dan kandungan akan pulih kembali.
Proses ini memerlukan waktu kurang lebih 40 hari; masa itu disebut masa nifas.

Anda mungkin juga menyukai