SIKLUS MENSTRULASI
Dalam tubuh seorang wanita yang sehat, setiap bulan terjadi suatu proses yang
cukup rumit, yang melibatkan empat macam hormon. Pusat pengaturan terletak didalam
kepala dan melalui hormon (FSH dan LH) mendorong indung telur agar ada sel telur
yang matang. Bila sel telur dalam proses menjadi matang, indung telur mengeluarkan
dua macam hormon lain (oesterogen dan progresterogen) yang mendorong rahim untuk
membentuk selaput lendir yang baru. Selaput lendir dalam rahim (endometrium) ini
berfungsi untuk menerima calon bayi bila terjadi pembuahan; bila tidak terjadi
pembuahan, maka mengelupas dan dibuang (=haid atau menstrulasi).
Hormon yang sama juga mempengaruhi terbentuknya lendir pada leher rahim.
Jalan masuk ke rahim melalui leher rahim (cervix) biasanya tersumbat oleh suatu lendir
yang kental. Tetapi pada waktu ada sel telur dalam proses pematangan, lendir leher rahim
(mucus) ini berubah menjadi cair, jernih, seperti putih telur mentah, tidak berbau. Lendir
tersebut pada jalan masuk alat kelamin wanita memberikan rasa licin dan basah.
Pengeluaran lendir ini biasanya berlangsung beberapa hari. Lendir inilah yang sering
disebut “darah putih” dan bertanda bahwa wanita sedang dalam masa suburnya (jadi
bukan penyakit!). artinya, bila ada hubungan seks bisa menjadi hamil. Didalam lendir ini,
sel sperma laki-laki dapat hidup dan bertahan 3 sampai 5 hari. Bila lendir tersebut
berubah dari cair/licin/basah menjadi keruh/kental lagi, itulah pertanda terjadinya
ovulasi, yaitu keluarnya sel telur yang matang dari indung telur.
Tetapi bila ada lendir keluar berlebihan, berbau, kelihatan keruh dan agak
kehijau-hujauan, krap kali disertai rasa gatal, ini merupakan tanda infeksi yang sering
dinamakan “keputihan” (penyakit) dan wanita yang bersangkutan harus berobat ke
dokter.
Jangka waktu dari hari pertama (mulainya) haid sampai hari pertama haid
berikutnya disebut satu siklus atau daur haid. Panjangnya siklus haid rata-rata 28 hari,
tetapi masih dianggap normal bila berlangsung antara 21-35 hari. Siklus tersebut teratur
bila perbedaan panjang siklus yang satu dengan yang lain (menstrulasi maju atau
mundur) tidak lebih dari satu minggu.
Siklus haid dibagi dalam dua tahap pra-ovulasi (dari hari pertama haid sampai
saat ovulasi) dan tahap pasca-ovulasi (dari hari ovulasi sampai haid berikutnya).
Lamanya tahap pra-ovulasi biasanya sekitar dua minggu-tetapi ini dapat berubah-ubah
dari bulan ke bulan dan berbeda-beda antara wanita yang satu dengan yang lain. Tahap
pasca-ovulasi adalah tetap sama yaitu rata-rata 14 hari (10-16 hari). Jadi perbedaan
dalam panjang pendeknya siklus ditentukan oleh tahap pra-ovulasi. Bila siklus haid tidak
teratur hal ini dapat disebabkan oleh berbagai hal. Tetapi, yang sangat penting adalah
karena keadaan psikologi wanita yang bersangkutan, misalnya banyak pikiran, tertekan,
sedih, atau bahkan sangat gembira (tanda panah). Sebaiknya, kerja hormon-hormon
dalam tubuh wanita menyebabkan keadaan emosionalnya dapat berubah-ubah dari waktu
ke waktu. Pada beberapa wanita goncangan perasaan paling besar terjadi pada satu-dua
hari sebelum keluarnya menstrulasi. Perasaan pada buah dada yang juga berubah-ubah
menurut siklusnya. Setiap wanita harus belajar menanggapi gangguan siklus
menstrulasinya dengan wajar dan tabah, dan menerima beban-bebannya bersama dengan
menerima dirinya sendiri sebagai wanita dan sebagai calon ibu. Buah dada sebaiknya
secara teratur diperiksa sendiri. Ini dikenal dengan semboyan SADARI=periksa buah
dada sendiri. Bila menemukan benjolah yang keras hendaknya segera memeriksakan diri
pasa dokter.
Masa reproduksi sehat, dalam arti masa yang paling aman untuk hamil dan
melahirkan adalah usia 20-30 tahun. Pada usia kurang dari 20 tahun seorang wanita
belum siap secara psikis dan mental, meskipun secara biologis sudah mampu
mengandung dan melahirkan.
Pada usia sekitar 45 tahun proses menstrulasi akan berhenti. Ini disebut
menopause atau mati haid. Hal itu berarti bahwa masa reproduksi wanita telah selesai
dan tidak bisa hamil lagi. Tetapi sama sekali tidak berarti bahwa tidak boleh atau tidak
dapat lagi melakukan hubungan seks.
3. KEHAMILAN
Bila ada sel telur yang matang dan keluar dari indung telur (ovilasi), ia
diatampung oleh saluran telur dan pelan-pelan digerakan menjuju rahim. Bila seorang
wanita melakukan hubungan seks atau ada “kontak intim” alat kelamin wanita dan alat
keamin pria dam hari-hari suburnya, sangat mungkin sel telur dalam perjalanannya
bertemu dengan sel sperma, maka terjadilah pembuahan atau konsepsi. Pada saat itu pila
telah ditentukan calon anak ini laki-laki atau perempuan. Sel telur yang dibuahi itu
(zigote) merupakan tahap awal kehidupan baru. Ia bergerak perlahan-lahan menuju
rahim, untuk kemudian bersarang dalam selaput lendir yang telah dipersiapkan disitu.
Perjalanan ini memerlukan 6-12 hari. Menempelnya calon anak pada dinding rahim
disebut nidasi. Tempat bermukimnya akan berubah menjadi plasenta atau ari-ari. Selama
dalam kandungan ibu, anak mendapat segala yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya
dari darah ibu melalui plasenta dan tali pusat.
Proses pertumbuhan bayi dalam rahim ibu termasuk dalam mukjizat kehidupan:
pada umur 8 minggu sudah ada roman muka manusia; pada umur tiga bulan semua
bagian penting tubuh sudah terbentuk, dan anak sudah bergerak-gerak dalam kandungan
ibunya. Rahim ikut membesar seiring dengan tumbuhnya anak. Selama masa kehamilan,
buah dada juga akan membesar an mempersiapkan diri untuk memproduksi air susu.
Letak anak yang normal adalah kepala di bawah.
Persalinan
Setelah kurang lebih 9 bulan, anak siap untuk dilahirkan. Kalau lahir kurang dari 9
bulan (atau berat anak kurang dari 2000 gram) disebut “prematur”. Proses persalinan
juga diatur oleh hormon-hormon dan dibagi dalam 3 tahap: kala pembuka, kala
pengeluaran, dan pengeluaran plasenta.
Anak didorong oleh kontraksi otot rahim yang disebut “his”. Kepala anak akan
membuka jalan keluarnya. Untuk anak pertama proses persalinan memerlukan waktu
agak lama yaitu 16-20 jam. Pada persalinan selanjutnya akan lebih cepat. Bila anak tidak
dapat dilahirkan dengan cara biasa, perlu pertolongan dokter, mungkin juga operasi
(caesar).
Setelah melahirkan rahim akan mengecil lagi dan kandungan akan pulih kembali.
Proses ini memerlukan waktu kurang lebih 40 hari; masa itu disebut masa nifas.