Anda di halaman 1dari 140

NAMA

Sistem Reproduksi Wanita


DEFINISI
Organ kelamin luar wanita memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai jalan masuk sperma ke dalam tubuh wanita dan
sebagai pelindung organ kelamin dalam dari organisme penyebab infeksi.
Saluran kelamin wanita memiliki lubang yang berhubungan dengan dunia luar, sehingga mikroorganisme
penyebab penyakit bisa masuk dan menyebabkan infeksi kandungan. Mikroorganisme ini biasanya ditularkan
melalui hubungan seksual.
Organ kelamin dalam membentuk sebuah jalur (saluran kelamin), yang terdiri dari:

Ovarium (indung telur), menghasilkan sel telur


Tuba falopii (ovidak), tempat berlangsungnya pembuahan
Rahim (uterus), tempat berkembangnya embrio menjadi janin
Vagina, merupakan jalan lahir.

ORGAN KELAMIN LUAR


Organ kelamin luar (vulva) dibatasi oleh labium mayor (sama dengan skrotum pada pria). Labium mayor terdiri
dari kelenjar keringat dan kelenjar sebasea (penghasil minyak); setelah puber, labium mayor akan ditumbuhi
rambut.
Labium minor terletak tepat di sebelah dalam dari labium mayor dan mengelilingi lubang vagina dan uretra.
Lubang pada vagina disebut introitus dan daerah berbentuk separuh bulan di belakang introitus disebut forset.
Jika ada rangsangan, dari saluran kecil di samping introitus akan keluar cairan (lendir) yang dihasilkan oleh
kelenjar Bartolin.
Uretra terletak di depan vagina dan merupakan lubang tempat keluarnya air kemih dari kandung kemih.
Labium minora kiri dan kanan bertemu di depan dan membentuk klitoris, yang merupakan penonjolan kecil
yang sangat peka (sama dengan penis pada pria).
Klitoris dibungkus oleh sebuah lipatan kulit yang disebut preputium (sama dengan kulit depat pada ujung penis
pria).
Klitoris sangat sensitif terhadap rangsangan dan bisa mengalami ereksi.
Labium mayor kiri dan kanan bertemu di bagian belakang membentuk perineum, yang merupakan suatu

acank

Page 1

jaringan fibromuskuler diantara vagina dan anus.


Kulit yang membungkus perineum dan labium mayo sama dengan kulit di bagian tubuh lainnya, yaitu tebal dan
kering dan bisa membentuk sisik. Sedangkan selaput pada labium minor dan vagina merupakan selaput lendir,
lapisan dalamnya memiliki struktur yang sama dengan kulit, tetapi permukaannya tetap lembab karena adanya
cairan yang berasal dari pembuluh darah pada lapisan yang lebih dalam.
Karena kaya akan pembuluh darah, maka labium minora dan vagina tampak berwarna pink.
Lubang vagina dikeliling oleh himen (selaput dara).
Kekuatan himen pada setiap wanita bervariasi, karena itu pada saat pertama kali melakukan hubungan seksual,
himen bisa robek atau bisa juga tidak.
ORGAN KELAMIN DALAM
Dalam keadaan normal, dinding vagina bagian depan dan belakang saling bersentuhan sehingga tidak ada
ruang di dalam vagina kecuali jika vagina terbuka (misalnya selama pemeriksaan atau selama melakukan
hubungan seksual).
Pada wanita dewasa, rongga vagina memiliki panjang sekitar 7,6-10 cm. Sepertiga bagian bawah vagina
merupakan otot yang mengontrol garis tengah vagina. Dua pertiga bagian atas vagina terletak diatas otot
tersebut dan mudah teregang.
Serviks (leher rahim) terletak di puncak vagina.
Selama masa reproduktif, lapisan lendir vagina memiliki permukaan yang berkerut-kerut. Sebelum pubertas dan
sesudah menopause, lapisan lendir menjadi licin.
Rahim merupakan suatu organ yang berbentuk seperti buah pir dan terletak di puncak vagina.
Rahim terletak di belakang kandung kemih dan di depan rektum, dan diikat oleh 6 ligamen.
Rahim terbagi menjadi 2 bagian, yaitu serviks dan korpus (badan rahim). Serviks merupakan uterus bagian
bawah yang membuka ke arah vagina. Korpus biasanya bengkok ke arah depan.
Selama masa reproduktif, panjang korpus adalah 2 kali dari panjang serviks. Korpus merupakan jaringan kaya
otot yang bisa melebar untuk menyimpan janin. Selama proses persalinan, dinding ototnya mengkerut sehingga
bayi terdorong keluar melalui serviks dan vagina.
Sebuah saluran yang melalui serviks memungkinkan sperma masuk ke dalam rahim dan darah menstruasi
keluar. Serviks biasanya merupakan penghalang yang baik bagi bakteri, kecuali selama masa menstruasi dan
selama masa ovulasi (pelepasan sel telur).
Saluran di dalam serviks adalah sempit, bahkan terlalu sempit sehingga selama kehamilan janin tidak dapat
melewatinya. Tetapi pada proses persalinan saluran ini akan meregang sehingga bayi bisa melewatinya.
Saluran serviks dilapisi oleh kelenjar penghasil lendir. Lendir ini tebal dan tidak dapat ditembus oleh sperma
kecuali sesaat sebelum terjadinya ovulasi.
Pada saat ovulasi, konsistensi lendir berubah sehingga sperma bisa menembusnya dan terjadilah pembuahan
(fertilisasi). Selain itu, pada saat ovulasi, kelenjar penghasil lendir di serviks juga mampu menyimpan sperma
yang hidup selama 2-3 hari.
Sperma ini kemudian dapat bergerak ke atas melalui korpus dan masuk ke tuba falopii untuk membuahi sel
telur. Karena itu, hubungan seksual yang dilakukan dalam waktu 1-2 hari sebelum ovulasi bisa menyebabkan
kehamilan.
Lapisan dalam dari korpus disebut endometrium. Setiap bulan setelah siklus menstruasi, endometrium akan
menebal.
Jika tidak terjadi kehamilan, maka endometrium akan dilepaskan dan terjadilah perdarahan. Ini yang disebut
dengan siklus menstruasi.
Tuba falopii membentang sepanjang 5-7,6 cm dari tepi atas rahim ke arah ovarium.
Ujung dari tuba kiri dan kanan membentuk corong sehingga memiliki lubang yang lebih besar agar sel telur
jatuh ke dalamnye ketika dilepaskan dari ovarium.
Ovarium tidak menempel pada tuba falopii tetapi menggantung dengan bantuan sebuah ligamen.
Sel telur bergerak di sepanjang tuba falopii dengan bantuan silia (rambut getar) dan otot pada dinding tuba.
Jika di dalam tuba sel telur bertemu dengan sperma dan dibuahi, maka sel telur yang telah dibuahi ini mulai
membelah.
Selama 4 hari, embrio yang kecil terus membelah sambil bergerak secara perlahan menuruni tuba dan masuk

acank

Page 2

ke dalam rahim.
Embrio lalu menempel ke dinding rahim dan proses ini disebut implantasi.
Setiap janin wanita pada usia kehamilan 20 minggu memiliki 6-7 juta oosit (sel telur yang sedang tumbuh) dan
ketika lahir akan memiliki 2 juta oosit.
Pada masa puber, tersisa sebanyak 300.000-400.000 oosit yang mulai mengalami pematangan menjadi sel
telur. Tetapi hanya sekitar 400 sel telur yang dilepaskan selama masa reproduktif wanita, biasanya setiap siklus
menstruasi dilepaskan 1 telur.
Ribuan oosit yang tidak mengalami proses pematangan secara bertahap akan hancur dan akhirnya seluruh sel
telur akan hilang pada masa menopause.
Sebelum dilepaskan, sel telur tertidur di dalam folikelnya.
Sel telur yang tidur tidak dapat melakukan proses perbaikan seluler seperti biasanya, sehingga peluang
terjadinya kerusakan pada sel telur semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya usia wanita. Karena itu
kelainan kromosom maupun kelainan genetik lebih mungkin terjadi pada wanita yang hamil pada usianya yang
telah lanjut.

NAMA
Hormon & Reproduksi
DEFINISI

acank

Page 3

Reproduksi manusia yang normal melibatkan interaksi antara berbagai hormon dan organ, yang diatur oleh
hipotalamus (suatu daerah di otak).
Pada pria dan wanita, hipotalamus menghasilkan hormon yang disebut releasing factors (RH).
RH berjalan ke hipofisa (sebuah kelenjar yang terletak di bawah hipotalamus) dan merangsang hipofisa untuk
melepaskan hormon lainnya. Misalnya gonadotropin-releasing hormones (dihasilkan oleh hipotalamus)
merangsang hipofisa untuk menghasilkan luteinizing hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH).
LH dan FSH merangsang pematangan kelenjar reproduktif dan pelepasan hormon seksual:
Ovarium pada wanita melepaskan estrogen
Testis pada pria melepaskan androgen (misalnya testosteron).
Hormon seksual juga dilepaskan oleh kelenjar adrenal, yang terletak di atas ginjal.
Pola pelepasan hormon dan kadar hormon di dalam darah merupakan petunjuk dari adanya perangsangan
maupun penghambatan dalam pelepasan LH dan FSH oleh hipofisa. Misalnya, penurunan kadar hormon seksual
merangsang hipofisa untuk melepaskan lebih banyak LH dan FSH.
Hormon dilepaskan setiap 1-3 jam, karena itu kadar hormon di dalam darah biasanya turun naik.
PUBERTAS
Pubertas adalah masa awal pematangan seksual, yaitu suatu periode dimana seorang anak mengalami
perubahan fisik, hormonal dan seksual serta mampu mengadakan proses reproduksi.
Pubertas berhubungan dengan pertumbuhan yang pesat dan timbulnya ciri-ciri seksual sekunder.
Pada saat lahir, kadar LH dan FSH adalah tinggi, tetapi beberapa bulan kemudian menurun dan tetap rendah
sampai masa pubertas.
Pada awal masa pubertas, kadar kedua hormon tersebut meningkat, sehingga merangsang pembentukan
hormon seksual. Peningkatan kadar hormon menyebabkan:
Pematangan payudara, ovarium, rahim dan vagina
Dimulainya siklus menstruasi
Timbulnya ciri-ciri seksual sekunder (misalnya rambut kemaluan dan rambut ketiak).
Perubahan tersebut terjadi secara berurutan selama masa pubertas sampai terjadi kematangan seksual.
Pada anak perempuan, perubahan yang pertama kali terjadi pada masa pubertas biasanya adalah penonjolan
payudara, yang segera diikuti dengan tumbuhnya rambut kemaluan dan rambut ketiak. Jarak antara penonjolan
payudara dengan siklus menstruasi yang pertama biasanya sekitar 2 tahun.
Bentuk tubuh berubah dan persentase lemak tubuh bertambah. Pertumbuhan badan yang pesat (terutama
penambahan tinggi badan) biasanya dimulai sebelum payudara membesar. Selain itu dari vagina keluar cairan
yang jernih atau keputihan dan terjadi penambahan lebar tulang panggul.
Pertumbuhan badan relatif paling cepat terjadi pada masa awal pubertas (sebelum siklus menstruasi mulai).
Lalu pertumbuhan menjadi lambat dan biasanya berhenti pada usia 14-16 tahun. Pada anak laki-laki adalah
sebaliknya, pertumbuhan badan yang paling pesat terjadi pada usia 13-17 tahun dan terus berlangsung sampai
awal 20 tahun.
Pada anak perempuan, pubertas biasanya terjadi pada usia 9-16 tahun. Anak perempuan rata-rata mengalami
masa pubertas 2 tahun lebih awal daripada anak laki-laki.
Usia pubertas tampaknya dipengaruhi oleh kesehatan dan gizi anak, juga faktor sosial-ekonomi dan keturunan.
Anak perempuan yang agak gemuk cenderung mengalami siklusnya yang pertama lebih awal, sedangkan anak
perempuan yang kurus dan kekurangan gizi cenderung mengalami siklusnya yang pertama lebih lambat. Siklus
yang pertama juga terjadi lebih awal pada anak perempuan yang tinggal di kota.
SIKLUS MENSTRUASI
Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan perdarahan dan terjadi secara
berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan.
Menstruasi yang pertama kali (disebut menarke) paling sering terjadi pada usia 11 tahun, tetapi bisa juga
terjadi pada usia 8 tahun atau 16 tahun.
Menstruasi merupakan pertanda masa reproduktif pada kehidupan seorang wanita, yang dimulai dari menarke

acank

Page 4

sampai terjadinya menopause.


Hari pertama terjadinya perdarahan dihitung sebagai awal setiap siklus menstruasi (hari ke-1). Siklus berakhir
tepat sebelum siklus menstruasi berikutnya.
Siklus menstruasi berkisar antara 21-40 hari. Hanya 10-15% wanita yang memiliki siklus 28 hari.
Jarak antara siklus yang paling panjang biasanya terjadi sesaat setelah menarke dan sesaat sebelum
menopause.
Pada awalnya, siklus mungkin tidak teratur. Jarak antar 2 siklus bisa berlangsung selama 2 bulan atau dalam 1
bulan mungkin terjadi 2 siklus. Hal ini adalah normal, setelah beberapa lama siklus akan menjadi lebih teratur.
Siklus dan lamanya menstruasi bisa diketahui dengan membuat catatan pada kalender.Dengan menggunakan
kalender tersebut, tandailah siklus anda setiap bulannya. Setelah beberapa bulan, anda bisa mengetahui pola
siklus anda dan hal ini akan membantu anda dalam memperkirakan siklus yang akan datang.
Tandai setiap hari ke-1 dengan tanda silang, lalu hitung sampai tanda silang berikutnya. Dengan demikian anda
dapat mengetahui siklus anda.
Setiap bulan, setelah hari ke-5 dari siklus menstruasi, endometrium mulai tumbuh dan menebal sebagai
persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan.
Sekitar hari ke-14, terjadi pelepasan telur dari ovarium (ovulasi). Sel telulr ini masuk ke dalam salah satu tuba
falopii. Di dalam tuba bisa terjadi pembuahan oleh sperma.
Jika terjadi pembuahan, sel telur akan masuk ke dalam rahim dan mulai tumbuh menjadi janin.
Pada sekitar hari ke-28, jika tidak terjadi pembuahan, maka endometrium akan dilepaskan dan terjadi
perdarahan (siklus menstruasi). Siklus bisa berlangsung selama 3-5 hari, kadang sampai 7 hari.
Proses pertumbuhan dan penebalan endometrium kemudian dimulai lagi pada siklus berikutnya.

Siklus menstruasi terbagi menjadi 3 fase:

acank

Page 5

1.

Fase Folikuler
Dimulai dari hari 1 sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat dan terjadi pelepasan sel telur (ovulasi).
Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel di dalam ovarium.
Pada pertengahan fase folikuler, kadar FSH sedikit meningkat sehingga merangsang pertumbuhan
sekitar 3-30 folikel yang masing-masing mengandung 1 sel telur. Tetapi hanya 1 folikel yang terus
tumbuh, yang lainnya hancur.
Pada suatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon terhadap penurunan kadar hormon
estrogen dan progesteron.
Endometrium terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan
lapisan dasarnya tetap dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk kembali membentuk kedua
lapisan yang telah dilepaskan.
Perdarahan menstruasi berlangsung selama 3-7 hari, rata-rata selama 5 hari. Darah yang hilang
sebanyak 28-283 gram. Darah menstruasi biasanya tidak membeku kecuali jika perdarahannya sangat
hebat.

2.

Fase Ovulatoir
Fase ini dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini dilepaskan sel telur. Sel telur biasanya
dilepaskan dalam waktu 16-32 jam setelah terjadi peningkatan kadar LH.
Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan ovarium, akhirnya pecah dan melepaskan sel telur.
Pada saat ovulasi ini beberapa wanita merasakan nyeri tumpul pada perut bagian bawahnya; nyeri ini
dikenal sebagai mittelschmerz, yang berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam.

3.

Fase Luteal
Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari.
Setelah melepaskan telurnya, folikel yang pecah kembali menutup dan membentuk korpus luteum yang
menghasilkan sejumlah besar progesteron.
Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat selama fase luteal dan tetap tinggi sampai
siklus yang baru dimulai.
Peningkatan suhu ini bisa digunakan untuk memperkirakan terjadinya ovulasi.
Setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus yang baru akan dimulai, kecuali jika terjadi
pembuahan.
Jika telur dibuahi, korpus luteum mulai menghasilkan HCG (human chorionic gonadotropin). Hormon ini
memelihara korpus luteum yang menghasilkan progesteron sampai janin bisa menghasilkan hormonnya
sendiri.
Tes kehamilan didasarkan kepada adanya peningkatan kadar HCG.

NAMA
Sistem Reproduksi Pria
DEFINISI
Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari penis, skrotum (kantung zakar) dan testis (buah zakar).
Struktur dalamnya terdiri dari vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis.

acank

Page 6

Sperma (pembawa gen pria) dibuat di testis dan disimpan di dalam vesikula seminalis.
Ketika melakukan hubungan seksual, sperma yang terdapat di dalam cairan yang disebut semen dikeluarkan
melalui vas deferens dan penis yang mengalami ereksi.
STRUKTUR
Penis terdiri dari:
- Akar (menempel pada didnding perut)
- Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
- Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).
Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di umung glans penis.
Dasar glans penis disebut korona.
Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium) membentang mulai dari korona menutupi
glans penis.

acank

Page 7

Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil:


- 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus, terletak bersebelahan
- Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi uretra.
Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak (mengalami ereksi).
Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan melindungi testis.
Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma terbentuk secara
normal, testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh.
Otot kremaster pada dinding skrotum akan mengendur atau mengencang sehinnga testis menggantung lebih
jauh dari tubuh (dan suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya menjadi lebih
hangat).
Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam skrotum. Biasanya testis kiri
agak lebih rendah dari testis kanan.
Testis memiliki 2 fungsi, yaitu menghasilkan sperma dan membuat testosteron (hormon seks pria yang utama).

Epididimis terletak di atas testis dan merupakan saluran sepanjang 6 meter.


Epididimis mengumpulkan sperma dari testis dan menyediakan ruang serta lingkungan untuk proses
pematangan sperma.
Vas deferens merupakan saluran yang membawa sperma dari epididimis.
Saluran ini berjalan ke bagian belakang prostat lalu masuk ke dalam uretra dan membentuk duktus
ejakulatorius.
Struktur lainnya (misalnya pembuluh darah dan saraf) berjalan bersama-sama vas deferens dan membentuk
korda spermatika.

acank

Page 8

Uretra berfungsi 2 fungsi:


Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih
Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.
Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan mengelilingi bagian tengah dari uretra.
Biasanya ukurannya sebesar walnut dan akan membesar sejalan dengan pertambahan usia.
Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan sumber makanan bagi sperma. Cairan ini
merupakan bagian terbesar dari semen. Cairan lainnya yang membentuk semen berasal dari vas deferens dan
dari kelenjar lendir di dalam kepala penis.
FUNGSI
Selama melakukan hubungan seksual, penis menjadi kaku dan tegak sehingga memungkinkan terjadinya
penetrasi (masuknya penis ke dalam vagina)
Ereksi terjadi akibat interaksi yang rumit dari sitem saraf, pembuluh darah, hormon dan psikis.
Rangsang yang menyenangkan menyebabkan suatu reaksi di otak, yang kemudian mengirimkan sinyalnya
melalui korda spinalis ke penis.
Arteri yang membawa darah ke korpus kavernosus dan korpus spongiosum memberikan respon, yaitu
berdilatasi (melebar). Arteri yang melebar menyebabkan peningkatan aliran darah ke daerah erektil ini,
sehingga daerah erektil terisi darah dan melebar.
Otot-otot di sekitar vena yang dalam keadaan normal mengalirkan darah dari penis, akan memperlambat aliran
darahnya.
Tekanan darah yang meningkat di dalam penis menyebabkan panjang dan diameter penis bertambah.
Ejakulasi terjadi pada saat mencapai klimaks, yaitu ketika gesekan pada glans penis dan rangsangan lainnya
mengirimkan sinyal ke otak dan korda spinalis.
Saraf merangsang kontraksi otot di sepanjang saluran epididimis dan vas deferens, vesikula seminalis dan
prostat. Kontraksi ini mendorong semen ke dalam uretra.
Selanjutnya kontraksi otot di sekeliling urretra akan mendorong semen keluar dari penis.
Leher kandung kemih juga berkonstriksi agar semen tidak mengalir kembali ke dalam kandung kemih.
Setelah terjadi ejakulasi (atau setelah rangsangan berhenti), arteri mengencang dan vena mengendur.
Akibatnya aliran darah yang masuk ke arteri berkurang dan aliran darah yang keluar dari vena bertambah,
sehingga penis menjadi lunak.

acank

Page 9

NAMA
Kehamilan
DEFINISI
Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin dikandung di dalam tubuh wanita, yang sebelumnya diawali
dengan proses pembuahan dan kemudian akan diakhiri dengan proses persalinan,
PEMBUAHAN
Pembuahan (Konsepsi) adalah merupakan awal dari kehamilan, dimana satu sel telur dibuahi oleh satu sperma.
Ovulasi (pelepasan sel telur) adalah merupakan bagian dari siklus menstruasi normal, yang terjadi sekitar 14
hari sebelum menstruasi. Sel telur yang dilepaskan bergerak ke ujung tuba falopii (saluran telur) yang
berbentuk corong , yang merupakan tempat terjadinya pembuahan.
Jika tidak terjadi pembuahan, sel telur akan mengalami kemunduran (degenerasi) dan dibuang melalui vagina
bersamaan dengan darah menstruasi. Jika terjadi pembuahan, maka sel telur yang telah dibuahi oleh sperma ini
akan mengalami serangkaian pembelahan dan tumbuh menjadi embrio (bakal janin).
Jika pada ovulasi dilepaskan lebih dari 1 sel telur dan kemudian diikuti dengan pembuahan, maka akan terjadi
kehamilan ganda, biasanya kembar 2. Kasus seperti ini merupakan kembar fraternal.
Kembar identik terjadi jika pada awal pembelahan, sel telur yang telah dibuahi membelah menjadi 2 sel yang
terpisah atau dengan kata lain, kembar identik berasal dari 1 sel telur.
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair, sehingga sperma mudah
menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopii yang berbentuk corong
dalam waktu 5 menit.
Sel yang melapisi tuba falopii mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur yang
telah dibuahi).
IMPLANTASI & PERKEMBANGAN PLASENTA
Implantasi adalah penempelan blastosis ke dinding rahim, yaitu pada tempatnya tertanam.
Blastosis biasanya tertanam di dekat puncak rahim, pada bagian depan maupun dinding belakang.
Dinding blastosis memiliki ketebalan 1 lapis sel, kecuali pada daerah tertentu terdiri dari 3-4 sel.
Sel-sel di bagian dalam pada dinding blastosis yang tebal akan berkembang menjadi embrio, sedangkan sel-sel
di bagian luar tertanam pada dinding rahim dan membentuk plasenta (ari-ari).
Plasenta menghasilkan hormon untuk membantu memelihara kehamilan dan memungkin perputaran oksigen,
zat gizi serta limbah antara ibu dan janin.
Implantasi mulai terjadi pada hari ke 5-8 setelah pembuahan dan selesai pada hari ke 9-10.
Dinding blastosis merupakan lapisan luar dari selaput yang membungkus embrio (korion). Lapisan dalam
(amnion) mulai dibuat pada hari ke 10-12 dan membentuk kantung amnion.
Kantung amnion berisi cairan jernih (cairan amnion) dan akan mengembang untuk membungkus embrio yang
sedang tumbuh, yang mengapung di dalamnya.
Tonjolan kecil (vili) dari plasenta yang sedang tumbuh, memanjang ke dalam dinding rahim dan membentuk
percabangan seperti susunan pohon.
Susunan ini menyebabkan penambahan luas daerah kontak antara ibu dan plasenta, sehingga zat gizi dari ibu
lebih banyak yang sampai ke janin dan limbah lebih banyak dibuang dari janin ke ibu.
Pembentukan plasenta yang sempurna biasanya selesai pada minggu ke 18-20, tetapi plasenta akan terus
tumbuh selama kehamilan dan pada saat persalinan beratnya mencapai 500 gram.
PERKEMBANGAN EMBRIO

acank

Page 10

Embrio pertama kali dapat dikenali di dalam blastosis sekitar 10 hari setelah pembuahan. Kemudian mulai
terjadi pembentukan daerah yang akan menjadi otak dan medulla spinalis, sedangkan jantung dan pembuluh
darah mulai dibentuk pada hari ke 16-17.
Jantung mulai memompa cairan melalui pembuluh darah pada hari ke 20 dan hari berikutnya muncul sel darah
merah yang pertama.
Selanjutnya, pembuluh darah terus berkembang di seluruh embrio dan plasenta.
Organ-organ terbentuk sempurna pada usia kehamilan 12 minggu (10 minggu setelah permbuahan), kecuali
otak dan medulla spinalis, yang terus mengalami pematangan selama kehamilan.
Kelainan pembentukan organ (malformasi) paling banyak terjadi pada trimester pertama (12 minggu pertama)
kehamilan, yang merupakan masa-masa pembentukan organ dimana embrio sangat rentan terhadap efek obatobatan atau virus. Karena itu seorang wanita hamil sebaiknya tidak menjalani immunisasi atau mengkonsumsi
obat-obatan pada trimester pertama kecuali sangat penting untuk melindungi kesehatannya. Pemberian obatobatan yang diketahui dapat menyebabkan malformasi harus dihindari.
Pada awalnya, perkembangan embrio terjadi dibawah lapisan rahim pada salah satu sisi rongga rahim, tetapi
pada minggu ke 12, janin (istilah yang digunakan setelah usia kehamilan mencapai 8 minggu) telah mengalami
pertumbuhan yang pesat sehingga lapisan pada kedua sisi rahim bertemu (karena janin telah memenuhi
seluruh rahim).
MENENTUKAN USIA KEHAMILAN
Secara konvensional, kehamilan dihitung dalam minggu, dimulai dari hari pertama menstruasi terakhir.
Ovulasi biasanya terjadi 2 minggu sesudah menstruasi dan pembuahan biasanya terjadi segera setelah ovulasi,
karena itu secara kasar usia embrio adalah 2 minggu lebih muda daripada jumlah minggu yang secara
tradisional dipakai untuk menyatakan usia kehamilan. Dengan kata lain, seorang wanita yang hamil 4 minggu
sedang mengandung embrio yang berumur 2 minggu.
Jika menstruasinya tidak teratur, maka perbedaan yang pasti bisa lebih atau kurang dari 2 minggu.
Untuk praktisnya, jika seorang wanita menstruasinya terlambat 2 minggu, dikatakan telah hamil 6 minggu.
Kehamilan berlangsung rata-rata selama 266 hari (38 minggu) dari masa pembuahan atau 280 hari (40
minggu) dari hari pertama menstruasi.
Untuk menentukan tanggal perkiraan persalinan bisa dilakukan perhitungan berikut:
- tanggal menstruasi terakhir ditambah 7
- bulan menstruasi terakhir dikurangi 3
- tahun menstruasi terakhir ditambah 1.
Hanya 10% wanita hamil yang melahirkan tepat pada tanggal perkiraan persalinan, 50% melahirkan dalam
waktu 1 minggu dan hampir 90% yang melahirkan dalam waktu 2 minggu sebelum atau setelah tanggal
perkiraan persalinan. Persalinan dalam waktu 2 minggu sebelum maupun sesudah perkiraan persalinan masih
dianggap normal.
Kehamilan terbagi menjadi periode 3 bulanan, yang disebut sebagai:
- Trimester pertama (minggu 1-12)
- Trimester kedua (minggu 13-24)
- Trimester ketiga (minggu 25-persalinan).

acank

Page 11

acank

Page 12

acank

Page 13

acank

Page 14

acank

Page 15

MENDETEKSI KEHAMILAN
Jika seorang wanita yang biasanya mengalami menstruasi yang teratur mengalami keterlambatan 1 minggu
atau lebih, mungkin dia hamil.
Pada awal kehamilan, wanita hamil bisa mengalami pembengkakan payudara dan mual, kadang disertai
muntah.
Pembengkakan payudara terjadi akibat bertambahnya kadar hormon wanita (terutama estrogen, juga
progesteron).
Mual dan muntah terjadi akibat estrogen dan HCG (human chorionic gonadotropin). Kedua hormon ini
membantu memelihara kehamilan dan mulai dihasilkan oleh plasenta pada sekitar 10 hari setelah pembuahan.
Pada awal kehamilan, banyak wanita yang merasa sangat lelah dan beberapa wanita mengalami perut

acank

Page 16

kembung.
Jika seorang wanita hamil, serviksnya lebih lunak dan rahim juga lebih lunak dan membesar.
Biasanya vagina dan serviks menjadi kebiruan sampai ungu, karena pembuluhnya penuh terisi darah.
Perubahan ini bisa terlihat pada pemeriksaan panggul.
Biasanya untuk menentukan kehamilan dilakukan tes kehamilan pada darah maupun air kemih.
Tes kehamilan ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay) bisa dengan segera dan mudah mendeteksi kadar
HCG yang rendah di dalam air kemih.
Selama 60 hari pertama kehamilan yang normal dengan 1 janin, kadar HCG berlipatganda setiap 2 hari.
Selama kehamilan, rahim terus membesar. Pada kehamilan 12 minggu, rahim membesar keluar panggu, yaitu
ke arah perut dan biasanya dapat dirasakan jika dokter memeriksa perut bagian bawah.
Rahim terus membesar sampai setinggi pusar pada kehamilan 20 minggu dan sampai ke tulang iga bagian
bawah pada usia kehamilan 36 minggu.
Cara lain untuk mendeteksi kehamilan:
1.

2.
3.

Mendengarkan denyut jantung janin.


Denyut jantung janin bisa terdengar melalui stetoskop khusus atau USG Doppler.
Dengan bantuan steteoskop khusus, denyut jantung janin bisa terdengar pada usia kehamilan 18-20
minggu; sedangkan jika menggunakan USG Doppler, denyut jantung janin bisa terdengar pada usia
kehamilan 12-14 minggu.
Merasakan pergerakan janin.
Ibu bisa merasakan gerakan janin pada kehamilan 16-20 minggu.
Wanita yang sebelumnya pernah hamil akan meraskan gerakan janin ini lebih awal.
Memeriksa rahim dengan USG.
Rahim yang membesar bisa dilihat dengan USG pada kehamilan 6 minggu, demikian juga halnya dengan
denyut jantung janin.

PERUBAHAN FISIK SELAMA KEHAMILAN


Kehamilan menyebabkan banyak perubahan pada tubuh, kebanyakan perubahan ini akan menghilang setelah
persalinan.
Jantung dan pembuluh darah.
Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menitnya (cardiac output, curah jantung)
meningkat sampai 30-50%. Peningkatan ini mulai terjadi pada kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya
pada kehamilan 16-28 minggu.
Karena curah jantung meningkat, maka denyut jantung pada saat istirahat juga meningka (dalam keadaan
normal 70 kali/menit menjadi 80-90 kali/menit).
Setelah mencapai kehamilan 30 minggu, curah jantung agak menurun karena rahim yang membesar menekan
vena yang membawa darh dari tungkai ke jantung.
Selama persalinan, curah jantung meningkat sebesar 30%,
Setelah persalinan curah jantung menurun sampai 15-25% diatas batas kehamilan, lalu secara perlahan
kembali ke batas kehamilan.
Peningkatan curah jantung selama kehamilan kemungkinan terjadi karena adanya perubahan dalam aliran darah
ke rahim. Karena janin terus tumbuh, maka darah lebih banyak dikirim ke rahim ibu.
Pada akhir kehamilan, rahim menerima seperlima dari seluruh darah ibu.
Ketika melakukan aktivitas/olah raga, maka curah jantung, denyut jantung dan laju pernafasan pada wanita
hamil lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak sedang hamil.
Rontgen dada dan EKG menunjukkan sejumlah perubahan dalam jantung, dan kadang terdengar murmur
jantung tertentu serta ketidakteraturan irama jantung.
Semua perubahan tersebut adalah normal terjadi pada masa hamil, tetapi beberapa kelainan irama jantung
mungkin akan memerlukan pengobatan khusus.
Selama trimester kedua biasanya tekanan darah menurun tetapi akan kembali normal pada trimester ketiga.

acank

Page 17

Selama kehamilan, volume darah dalam peredaran meningkat sampai 50%, tetapi jumlah sel darah merah yang
mengangkut oksigen hanya meningkat sebesar 25-30%.
Untuk alasan yang belum jelas, jumlah sel darah putih (yang berfungsi melindungi tubuh terhadap infeksi)
selama kehamilan, pada saat persalinan dan beberapa hari setelah persalinan, agak meningkat.
Ginjal
Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang volumenya meningkat (sampai 3050% atau lebih), yang puncaknya terjadi pada kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan
(pada saat ini aliran darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar).
Dalam keadaan normal, aktivitas ginjal meningkat ketika berbaring dan menurun ketika berdiri. Keadaan ini
semakin menguat pada saat kehamilan, karena itu wanita hamil sering merasa ingin berkemih ketika mereka
mencoba untuk berbaring/tidur.
Pada akhir kehamilan, peningkatan aktivitas ginjal yang lebih besar terjadi pada wanita hamil yang tidur miring.
Tidur miring mengurangi tekanan dari rahim pada vena yang membawa darah dari tungkai sehingga terjadi
perbaikan aliran darah yang selanjutnya akan meningkatkan aktivitas ginjal dan curah jantung.
Paru-paru
Ruang yang diperlukan oleh rahim yang membesar dan meningkatnya pembentukan hormon progesteron
menyebabkan paru-paru berfungsi lain dari biasanya.
Wanita hamil bernafas lebih cepat dan lebih dalam karena memerlukan lebih banyak oksigen untuk dirinya dan
untuk janin.
Lingkar dada wanita hamil agak membesar.
Lapisan saluran pernafasan menerima lebih banyak darah dan menjadi agak tersumbat oleh penumpukan darah
(kongesti). Kadang hidung dan tenggorokan mengalami penyumbatan parsial akibat kongesti ini. Tekanan dan
kualitas suara wanita hamil agak berubah.
Sistem pencernaan
Rahim yang semakin membesar akan menekan rektum dan usus bagian bawah sehingga terjadi sembelit
(konstipasi).
Sembelit semakin berat karena gerakan otot di dalam usus diperlambat oleh tingginya kadar progesteron.
Wanita hamil sering mengalami heartburn (rasa panas di dada) dan sendawa, yang kemungkinan terjadi karena
makanan lebih lama berada di dalam lambung dan karena relaksasi sfingter di kerongkongan bagian bawah
yang memungkinkan isi lambung mengalir kembali ke kerongkongan.
Ulkus gastrikum jarang ditemukan pada wanita hamil dan jika sebelumnya menderita ulkus gastrikum biasanya
akan membaik karena asam lambung yang dihasilkan lebih sedikit.
Kulit
Topeng kehamilan (melasma) adalah bintik-bintik pigmen kecoklatan yang tampak di kulit kening dan pipi.
Peningkatan pigmentasi juga terjadi di sekeliling puting susu. Sedangkan di perut bawah bagian tengah
biasanya tampak garis gelap.
Spider angioma (pembuluh darah kecil yang memberi gambaran seperti laba-laba) bisa muncul di kulit,
biasanya di atas pinggang. Sedangkan pelebaran pembuluh darah kecil yang berdinding tipis seringkali tampak
di tungkai bawah.
Hormon
Kehamilan mempengaruhi hampir semua hormon di dalam tubuh.
Plasenta menghasilkan sejumlah hormon untuk membantu tubuh dalam mempertahankan kehamilan. Hormon
utama yang dihasilkan oleh plasenta adalah HCG, yang berperan mencegah ovulasi dan merangsang
pembentukan estrogen serta progesteron oleh ovarium untuk mempertahankan kehamilan.
Plasenta juga menghasilkan hormon yan gmenyebabkan kelenjar tiroid menjadi lebih aktif. Kelenjar tiroid yang
lebih aktif menyebabkan denyut jantung yang cepat, jantung berdebar-debar (palpitasi), keringat berlebihan
dan perubahan suasana hati; selain itu juga bisa terjadi pembesaran kelenjar tiroid. Tetapi hipertiroidisme
(overaktivitas kelenjar tiroid) hanya terjadi pada kurang dari 1% kehamilan.
Plasenta juga menghasilkan melanocyte-stimulating hormone yang menyebabkan kulit berwarna lebih gelap dan
hormon yang menyebabkan peningkatan kadar hormon adrenal di dalam darah. Peningkatan kadar hormon in
kemungkinan menyebabkan tanda peregangan berwarna pingk pada kulit perut.

acank

Page 18

Selama kehamilan diperlukan lebih banyak insulin yang dihasilkan oleh pankreas. Karena itu penderita diabetes
yang sedang hamil bisa mengalami gejala diabetes yang lebih buruk.
PERAWATAN SELAMA KEHAMILAN
Pemeriksaan pada usia kehamilan mencapai 6 dan 8 minggu sangat penting untuk memperkirakan umur
kehamilan dan tanggal perkiraan persalinan.
Pemeriksaan fisik yang pertama kali dilakukan biasanya meliputi berat badan, tinggi badan dan tekanan darah.
Kemudian dilakukan pemeriksaan leher, kelenjar tiroid, payudara, perut, lengan dan tungkai.
Dengan bantuan stetoskop, dilakukan pemeriksaan terhadap jantung dan paru-paru; sedangkan pemeriksaan
bagian belakang mata dilakukan dengan bantuan oftalmoskop.
Juga dilakukan pemeriksaan panggul dan rektum guna mengetahui ukuran danposisi rahim dan kelaian pada
panggul.
Dilakukan pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan darah untuk sifilis, hepatitis, gonore, infeksi klamidia dan
penyakit menular seksual lainnya.
Pemeriksaan darah juga dilakukan untuk menentukan golongan darah dan antibodi Rh.
Rontgen dada hanya dilakukan jika diketahui wanita hamil tersebut menderita penyakit paru-paru atau jantung.
Jika tidak mendesak, sebaiknya pemeriksaan rontgen dihindari, terutama pada 12 minggu pertama karena janin
sangat sensitif terhadap efek radiasi. Jika mendesak, janin harus dilindungi dengan cara menutupi perut bagian
bawah dengan bahan yang mengandung timah hitam sehingga rahim terlindungi.
Pemeriksaan penyaringan untuk diabetes harus segera dilakukan setelah kehamilan 12 minggu pada:
- Wanita yang pernah melahirkan bayi yang sangat besar
- Wanita yang pernah mengalami keguguran yang penyebabnya tidak jelas
- Wanita yang memiliki keluarga yang menderita diabetes.
Pada minggu ke 28, semua wanita hamil harus menjalani pemeriksaan penyaringan untuk diabetes.
Pada minggu ke 16-18, dilakukan pemeriksaan kadar alfa-fetoprotein (suatu protein yang dihasilkan oleh janin)
di dalam darah ibu.
Jika kadarnya tinggi, kemungkinan janin yang dikandung menderita spina bifida atau terdapat lebih dari 1 janin.
Jika kadarnya rendah, kemungkinan terdapat kelainan kromosom pada janin.
Dengan USG, kehamilan bisa diketahui mulai dari 4-5 minggu setelah ovulasi. USG juga digunakan untuk:
- Mengikuti perkembangan kehamilan
- Menentukan tanggal perkiraan persalinan
- Menentukan laju pertumbuhan janin
- Merekam denyut jantung atau pernafasan janin
- Mengetahui kehamilan ganda
- Mengetahui sejumlah kelainan (misalnya plasenta previa)
- Mengetahui kelainan posisi janin
- Memandu jarum pada pengambilan contoh cairan ketuban untuk keperluan pemeriksaan genetik atau
kematangan paru-paru (amniosentesis).
Pada kehamilan muda, sebelum menjalani pemeriksaan USG, sebaiknya ibu meminum banyak air karena
kandung kemih yang penuh akan mendorong rahim keluar rongga panggul sehingga bisa diperoleh gambaran
janin yang lebih jelas.
Pemeriksaan selanjutnya dilakukan setiap 4 minggu (1 kali/bulan) sampai usia kehamilan mencapai 32 minggu.
Kemudian setiap 2 minggu sampai usia kehamilan mencapai 36 minggu dan sesudah 36 minggu, pemeriksaan
dilakukan 1 kali/minggu.
Pada setiap pemeriskaan, dilakukan pengukuran berat badan dan tekanan darah, serta ukuran dan bentuk
rahim untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan janin.
Air kemih diperiksa untuk mengetahui adanya gula dan protein. Adanya gula menunjukkan diabetes dan protein
menunjukkan pre-eklamsi (tekanan darah tinggi, protein dalam air kemih dan penimbunan cairan selama
kehamilan).
Jika ibu memiliki darah Rh-negatif, maka dilakukan pemeriksaan antibodi Rh.
Jika darah ibu memiliki Rh-negatif dan darah ayah memiliki Rh-positif, maka janin bisa memiliki Rh-positif. Jika
darah janin yang memiliki Rh-positif memasuki peredaran darah ibu yang memiliki Rh-negatif, maka tubuh ibu

acank

Page 19

akan membentuk antibodi Rh yang bisa masuk ke aliran darah janin dan merusak sel darah merah sehingga
terjadi jaundice (kuning), yang bisa menyebabkan kerusakan otak atau kematian janin.
Kenaikan berat badan pada saat hamil, pada wanita yang memiliki ukuran rata-rata biasanya berkisar antara
12,5-15 kg (sekitar 1-1,5 kg/bulan).
Kenaikan berat badan yang melebihi 15-17,5 kg menyebabkan penumpukan lemak pada janin dan ibu.
Berat badan yang tidak bertambah merupakan pertanda buruk (terutama jika kenaikan berat badan total
kurang dari 5 kg) dan hal ini bisa menunjukkan adanya pertumbuhan janin yang lambat.
Kadang kenaikan berat badan disebabkan oleh penimbunan cairan akibat jeleknya aliran darah tungkai pada
saat wanita hamil berdiri.
Hal ini bisa diatasi dengan cara berbaring miring ke kiri selama 30-45 menit sebanyak 2-3 kali/hari.
Selama kehamilan, kebutuhan kalori harus ditambah sekitar 250 kalori agar tersedia zat gizi yang cukup untuk
pertumbuhan janin.
Wanita hamil sebaiknya mengkonsumsi makanan yang gizinya seimbang, termasuk buah-buahan dan sayursayuran. Hindari makanan yang terlalu asin atau makanan yang mengandung bahan pengawet.
Seorang wanita hamil tidak boleh minum obat sembarangan.
Selama kehamilan, kebutuhan tubuh akan zat besi meningkat guna memenuhi kebutuhan ibu dan janin.
Biasanya diberikan tambahan zat besi. Pemberian zat besi bisa menyebabkan gangguan lambung yang ringan
dan sembelit.
Mual dan muntah bisa dikurangi dengan merubah pola makan, yaitu:
- Minum dan makan dalam porsi kecil tetapi sering
- Makan sebelum lapar
- Makanan lunak.
Untuk mengatasi morning sickness (mual di pagi hari) sebaiknya memakan 1-2 keping biskuit sebelum beranjak
dari tempat tidur.
Jika mual dan muntahnya sangat berat dan menetap sehingga terjadi dehidrasi, penurunan berat badan atau
gangguan lainnya, maka biasanya wanita hamil harus menjalani perawatan di rumah sakit untuk semantara
waktu dan mendapatkan cairan melalui infus.

acank

Page 20

Edema (pembengkakan) sering terjadi, terutama pada tungkai. Demikian juga halnya dengan varises pada
tungkai dan di daerah sekitar lubang vagina.
Untuk mengurangi pembengkakan tungkai, bisa digunakan penyangga elastis atau berbaring dengan posisi
tungkai lebih tinggi.
Wasir bisa diatasi dengan mengkonsumsi obat pelunak tinja atau berendam di air hangat.
Pada saat hamil biasanya jumlah cairan yang keluar dari vagina bertambah, hal ini adalah normal. Trikomoniasis
dan kandidiasis merupakan infeksi vagina yang sering ditemukan selama kehamilan dan mudah diobati.
Vaginosis bakterialis (infeksi bakteri pada vagina) bisa menyebabkan kelahiran prematur dan harus diobati
secara tuntas.
Wanita hamil bisa tetap melakukan kegiatan sehari-harinya dan berolahraga.
Hubungan seksual selama kehamilan tetap boleh dilakukan, kecuali jika terjadi perdarahan, nyeri atau
kebocoran air ketuban.
Setiap wanita hamil sebaiknya mengetahui tanda-tanda awal persalinan.
Tanda yang utama adalah kontraksi perut bagian bawah dengan selang waktu tertentu dan nyeri punggung.
Menjelang akhir kehamilan (setelah 36 minggu), dokter akan melakukan pemeriksaan panggul untuk mencoba
memperkirakan saat persalinan.

NAMA
Obat-obatan Yg Digunakan Selama Kehamilan
DEFINISI
WHO memperkirakan sebanyak lebih dari 90% wanita hamil yang mengkonsumsi obat yang diresepkan maupun
obat bebas, obat sosialisasi (misalnya alkohol atau tembakau) atau obat terlarang.
2-3% dari seluruh cacat bawaan disebabkan oleh obat-obatan.
Obat berpindah dari ibu ke janin terutama melalui plasenta (ari-ari), yaitu melalui jalan yang sama yang dilalui
oleh zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.
Di dalam plasenta, obat dan zat gizi di dalam darah ibu melewati selaput tipis yang memisahkan darah ibu
dengan darah janin.
Obat yang diminum oleh wanita hamil bisa mempengaruhi janin melalui beberapa cara:
Secara langsung bekerja pada janin, menyebabkan kerusakan, kelainan perkembangan atau kematian
Mempengaruhi fungsi plasenta, biasanya dengan cara mengkerutkan pembuluh darah dan mengurangi
pertukaran oksigen dan zat gizi diantara janin dan ibu
Menyebabkan otot rahim berkontraksi sekuat tenaga, yang secara tidak langsung mencederai janin dengan

acank

Page 21

mengurangi aliran darah ke janin.


Pengaruh obat terhadap janin tergantung kepada tingkat perkembangan janin dan dosis serta kekuatan obat.
Obat tertentu yang diminum pada awal kehamilan (sebelum hari ke 17 setelah pembuahan), bisa menyebabkan
kematian janin atau tidak mempengaruhi janin sama sekali. Pada saat ini janin sangat kebal terhadap cacat
bawaan.
Pada hari ke 17-57 setelah pembuahan (dimana organ tubuh mulai terbentuk), janin sangat rentan terhadap
terjadinya cacat bawaan.
Obat yang sampai ke janin bisa menyebabkan keguguran, cacat bawaan yang terlihat jelas atau cacat yang baru
tampak di kemudian hari.
Obat yang diminum setelah organ tubuh janin terbentuk sempurna, memiliki peluang yang kecil untuk
menyebabkan cacat bawaan yang nyata, tetapi bisa menyebabkan perubahan dalam pertumbuhan dan fungsi
organ dan jaringan yang telah terbentuk secara normal.
OBAT ANTI-KANKER
Jaringan janin tumbuh dengan kecepatan tinggi, karena itu sel-selnya yang membelah dengan cepat sangat
rentan terhadap obat anti-kanker.
Banyak obat anti-kanker yang bersifat teratogen, yaitu dapat menyebabkan cacat bawaan seperti:
- IUGR (intra uterine growth retardation, hambatan pertumbuhan di dalam rahim)
- Rahang bawah yang kurang berkembang
- Celah langi-langit mulut
- Kelainan tulang tengkorak
- Kelainan tulang belakang
- Kelainan telinga
- Clubfoot (kelainan bentuk kaki)
- Keterbelakangan mental.
TALIDOMID
Obat ini sudah tidak diberikan lagi kepada wanita hamil karena bisa menyebabkan cacat bawaan.
Talidomid pertama kali diperkenalkan pada tahun 1956 di Eropa sebagai obat influenza dan obat penenang.
Pada tahun 1962, talidomid yang diminum oleh wanita hamil pada saat organ tubuh janinnya sedang terbentuk,
ternyata menyebabkan cacat bawaan berupa lengan dan tungkai yang terbentuk secara tidak sempurna,
kelainan usus, jantung dan pembuluh darah.
PENGOBATAN KULIT
Isotretinoin yang digunakan untuk mengobati jerawat yang berat, psoriasis dan kelainan kulit lainnya bisa
menyebabkan cacat bawaan.
Yang paling sering terjadi adalah kelainan jantung, telinga yang kecil dan hidrosefalus (kepala yang besar).
Resiko terjadinya cacat bawaan adalah sebesar 25%.
Etretinat juga bisa menyebabkan cacat bawaan.
Obat ini disimpan di dalam lemak dibawah kulit dan dilepaskan secara perlahan, sehingga efeknya masih
bertahan sampai 6 bulan atau lebih setelah pemakaian obat dihentikan. Karena itu seorang wanita yang
memakai obat ini dan merencanakan untuk hamil, sebaiknya menunggu paling tidak selama 1 tahun setelah
pemakaian obat dihentikan.
HORMON SEKSUAL
Hormon androgenik yang digunakan untuk mengobati berbagai kelainan darah dan progestin sintetis yang
diminum pada 12 minggu pertama setelah pembuahan, bisa menyebabkan terjadinya maskulinisasi pada
kelamin janin perempuan.
Klitoris bisa membesar dan labia minora menutup.
Efek tersebut tidak ditemukan pada pemakaian pil KB karena kandungan progestinnya hanya sedikit.

acank

Page 22

Dietilstilbestrol (DES, suatu estrogen sintetis) bisa menyebabkan kanker pada anak perempuan yang ibunya
memakai obat ini selama hamil.
Anak perempuan ini di kemudian hari akan:
- memiliki kelainan dalam rongga rahim
- mengalami gangguan menstruasi
- memiliki serviks (leher rahim) yang lemah sehingga bisa mengalami keguguran
- memiliki resiko menderita kehamilan ektopik
- memiliki bayi yang meninggal sesaat sebelum atau sesaat sesudah dilahirkan.
Jika ibu hamil yang memakai DES melahirkan anak laki-laki, maka kelak dia akan memiliki kelainan pada
penisnya.
MECLIZIN
Meclizin yang sering digunakan untuk mengatasi mabok perjalanan, mual dan muntah, bisa menyebabkan cacat
bawaan pada hewan percobaan. Tetapi efek seperti ini belum ditemukan pada manusia.
OBAT ANTI-KEJANG
Beberapa obat anti-kejang yang diminum oleh penderita epilepsi yang sedang hamil, bisa menyebabkan
terjadinya celah langit-langit mulut, kelainan jantung, wajah, tengkorak, tangan dan organ perut pada bayinya.
Bayi yang dilahirkan juga bisa mengalami keterbelakangan mental.
2 obat anti-kejang yang bisa menyebabkan cacat bawaan adalah trimetadion (resiko sebesar 70%) dan asam
valproat (resiko sebesar 1%).
Carbamazepine diduga menyebabkan sejumlah cacat bawaan yang sifatnya ringan.
Bayi baru lahir yang selam dalam kandungan terpapar oleh phenitoin dan phenobarbital, bisa mudah mengalami
perdarahan karena obat ini menyebabkan kekurangan vitamin K yang diperlukan dalam proses pembekuan
darah.
Efek ini bisa dicegah bila selama 1 bulan sebelum persalinan, setiap hari ibunya mengkonsumsi vitamin K atau
jika segera setelah lahir diberikan suntikan vitamin K kepada bayinya.
Selama hamil, kepada penderita epilepsi diberikan obat anti-kejang dengan dosis yang paling kecil tetapi efektif
dan dipantau secara ketat.
Wanita yang menderita epilepsi, meskipun tidak memakai obat anti-kejang selam hamil, memiliki kemungkinan
yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan cacat bawaan. Resikonya semakin tinggi jika selama hamil
sering terjadi kejang yang berat atau jika terjadi komplikasi kehamilan atau jka berasal dari golongan sosialekonomi yang rendah (karena perawatan kesehatannya tidak memadai).
VAKSIN
Vaksin yang terbuat dari virus yang hidup tidak diberikan kepada wanita hamil, kecuali jika sangat mendesak.
Vaksin rubella (suatu vaksin dengan virus hidup) bisa menyebabkan infeksi pada plasenta dan janin.
Vaksin virus hidup (misalnya campak, gondongan, polio, cacar air dan demam kuning) dan vaksin lainnya
(misalnya kolera, hepatitis A dan B, influensa, plag, rabies, tetanus, difteri dan tifoid) diberikan kepada wanita
hamil hanya jika dia memiliki resiko tinggi terinfeksi oleh salah satu mikroorganismenya.
OBAT TIROID
Yodium radioaktif yang diberikan kepada wanita hamil untuk mengobati hipertiroidisme (kelenjar tiroid yang
terlalu aktif) bisa melewati plasenta dan menghancurkan kelenjar tiroid janin atau menyebabkan hipotiroidisme
(kelenjar tiroid yang kurang aktif) yang berat.
Propiltiourasil dan metimazol, yang juga digunakan untuk mengatasi

acank

Page 23

hipertiroidisme, bisa melewati plasenta dan menyebabkan kelenjar tiroid janin sangat membesar.
OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL
Obat hipoglikemik oral digunakan untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes, tetapi seringkali
gagal mengatasi diabetes pada wanita hamil dan bisa menyebabkan bayi yang baru lahir memiliki kadar gula
darah yang sangat rendah (hipoglikemia). Karena itu untuk mengobati diabetes pada wanita hamil lebih baik
digunakan insulin.
NARKOTIKA & OBAT ANTI PERADANGAN NON-STEROID
Narkotika dan obat anti peradangan non-steroid (misalnya aspirin), jika diminum oleh wanita hamil bisa sampai
ke janin dalam jumlah yang cukup signifikan.
Bayi yang lahir dari ibu pecandu narkotika bisa mengalami kecanduan sebelum dilahirkan dan menunjukkan
gejala putus obat dalam waktu 6 jam - 8 hari setelah dilahirkan.
Mengkonsumsi aspirin atau obat anti peradangan non-steroid lainnya dalam dosis tinggi selama hamil, bisa
memperlambat saat persalinan dan juga bisa menyebabkan tertutupnya hubungan antara aorta dan arteri
pulmoner sebelum lahir.
Dalam keadaan normal, hubungan tersebut menutup sesaat setelah bayi lahir. Penutupan yang terjadi sebelum
bayi lahir akan mendorong darah ke paru-paru yang belum berkembang sehingga memberikan beban yang
berlebihan pada sistem peredaran darah janin.
Jika digunakan pada akhir kehamilan, obat anti peradangan non-steroid bisa menyebabkan berkurangnya
jumlah cairan ketuban.
Aspirin dosis tinggi bisa menyebabkan perdarahan pada ibu maupun bayinya.
Aspirin atau asam salisilat lainnya bisa menyebabkan peningkatan kadar bilirubin dalam darah janin sehingga
terjadi jaundice (sakit kuning) dan kadang kerusakan otak.
OBAT ANTI-CEMAS & ANTI-DEPRESI
Jika diminum pada trimester pertama, obat anti-cemas bisa menyebabkan cacat bawaan, meskipun efeknya
belum terbukti.
Jika digunakan selama hamil, obat anti-depresi kebanyakan relatif aman, tetapi litium bisa menyebabkan cacat

acank

Page 24

bawaan (terutama pada jantung).


Barbiturat (misalnya phenobarbital) yang diminum oleh wanita hamil cenderung menyebabkan berkurangnya
jaundice yang biasa ditemukan pada bayi baru lahir.
ANTIBIOTIK
Tetracyclin bisa melewati plasenta dan disimpan di dalam tulang serta gigi janin, bercampur dengan kalsium.
Akibatnya pertumbuhan tulang menjadi lambat, gigi bayi berwarna kuning dan emailnya lunak serta menjadi
rentan terhadap karies.
Resiko terbesar terjadinya kelainan gigi terjadi jika tetrasiklin diminum pada pertengahan sampai akhir
kehamilan.
Streptomycin atau Canamycin bisa menyebabkan kerusakan pada telinga bagian tengah janin dan kemungkinan
menyebabkan ketulian.
Chloramphenicol tidak berbahaya bagi janin tetapi bisa menyebabkan penyakit yang serius pada bayi baru lahir,
yaitu sindroma bayi abu-abu.
Ciprofloxacin tidak boleh diberikan kepada ibu hamil karena bisa menyebabkan kelainan sendi pada hewan
percobaan.
Penicillin aman diberikan kepada wanita hamil.
Kebanyakan antibiotik golongan sulfa yang diminum di akhir kehamilan bisa menyebabkan jaundice pada bayi
baru lahir, yang bisa menyebabkan kerusakan otak.
OBAT ANTIKOAGULAN
Janin sangat rentan terhadap antikoagulan (obat anti pembekuan) warfarin. Cacat bawaan terjadi pada 25%
bayi yang terpapar oleh obah ini selama trimester pertama. Selain itu, bisa terjadi perdarahan abnormal pada
ibu maupun janin.
Jika seorang wanita hamil memiliki resiko membentuk bekuan darah, lebih baik diberikan heparin. Tetapi
pemakaian jangka panjang selama kehamilan bisa menyebabkan penurunan jumlah trombosit atau
pengeroposan tulang (osteoporosis) pada ibu.
OBAT-OBAT UNTUK PENYAKIT JANTUNG & PEMBULUH DARAH
Beberapa wanita hamil memerlukan obat untuk penyakit jantung dan pembuluh darah yang sifatnya menahun
atau yang baru timbul selama kehamilan (misalnya pre-eklamsi dan eklamsi).
Obat untuk menurunkan tekanan darah seringkali diberikan kepada wanita hamil yang menderita pre-eklamsi
atau eklamsi. Obat in bisa mempengaruhi fungsi plasenta dan digunakan secara sangat hati-hati untuk
mencegah kelainan pada janin.
Biasanya, kelainan timbul karena penurunan tekanan darah ibu berlangsung terlalu cepat dan menyebabkan
berkurangnya aliran darah ke plasenta.
ACE inhibitor dan thiazide biasanya tidak digunakan selama kehamilan karena bisa menyebabkan masalah yang
serius pada janin.
Digoxin (digunakan untuk mengatasi gagal jantung dan kelainan irama jantung) bisa melewati plasenta tetapi
efeknya terhadap bayi sebelum maupun setelah lahir sangat kecil.
Nitrofurantoin, vitamin K, sulfonamid dan Chloramphenicol bisa menyebabkan pemecahan sel darah merah pada
wanita hamil dan janin yang menderita kekurangan G6PD. Karena itu, obat-obatan tersebut tidak diberikan
kepada wanita yang menderita kekurangan G6PD.
OBAT-OBAT YANG DIGUNAKAN SELAMA PERSALINAN
Obat bius lokal, narkotika dan obat pereda nyeri lainnya biasanya melewati plasenta dan bisa mempengaruhi
bayi baru lahir.
Karena itu, jika selama proses persalinan diperlukan obat-obatan, maka diberikan efek terkecil yang masih

acank

Page 25

efektif dan diberikan selambat-lambatnya agar tidak sempat sampai ke janin yang masih berada dalam rahim.
OBAT SOSIALISASI & OBAT TERLARANG
Merokok selama hamil bisa berbahaya.
Berat badan lahir rata-rata dari bayi yang ibunya perokok adalah 170 gram lebih rendah dari bayi yang ibunya
tidak merokok.
Keguguran, kelahiran mati, lahir prematur dan sindroma kematian bayi mendadak lebih sering ditemukan pada
bayi yang ibunya merokok selama hamil.
Meminum alkohol selama hamil bisa menyebabkan cacat bawaan.
Bayi yang lahir dari ibu yang mengkonsumsi alkohol dalam jumlah besar bisa mengalami sindroma alkohol. Bayi
ini kecil, seringkali memiliki kepala yang kecil (mikrosefalus), kelainan wajah dan kelainan mental. Kadang
terjadi kelainan sendi dan kelainan jantung. Bayi ini tidak berkembang dan kemungkinan akan meninggal sesaat
setelah dilahirkan.
Aspartam adalah pemanis buatan yang tampaknya aman digunakan selama hamil asalkan jumlahnya tidak
berlebihan.
Cocain yang digunakan selama hamil bisa meningkatkan resiko terjadinya keguguran, abrupsio plasenta, cacat
bawaan pada otak, ginjal dan alat kelamin serta perilaku yang kurang interaktif pada bayi baru lahir.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemakaian marijuana dosis tinggi selama hamil bisa menyebabkan
perilaku yang abnormal pada bayi baru lahir.

NAMA
Penyakit-penyakit Yg Bisa Mempersulit Kehamilan
DEFINISI
GAGAL JANTUNG
Gagal Jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa sejumlah darah guna mencukupi kebutuhan
tubuh.
Sejalan dengan bertambahnya usia kehamilan, seorang wanita penderita gagal jantung akan semakin merasa
cepat lelah meskipun dia cukup istirahat, menghindari stres, mengkonsumsi makanan yang bergizi,
mengkonsumsi zat besi untuk mencegah anemia dan membatasi kenaikan berat badannya.
Saat-saat yang memerlukan perhatian khusus dimana tuntutan terhadap jantung sangat besar adalah pada
kehamilan 28-34 minggu, selama persalinan dan segera setelah persalinan.
Penyakit jantung yang diderita ibu bisa mempengaruhi janin. Janin bisa meninggal ketika ibu mengalami
serangan gagal jantung atau lahir prematur.
Persalinan dan bertambahnya jumlah darah dari rahim yang kembali ke jantung menyebabkan meningkatnya
kerja jantung. Pada setiap kontraksi rahim, jantung memompa darah 20% lebih banyak.
Pada penderita gagal jantung yang berat, bisa diberikan obat bius epidural untuk mematikan rasa pada korda
spinalis bagian bawah dan agar penderita tidak perlu mengedan selama proses persalinan berlangsung.
Mengedan menyebabkan terganggunya penyerapan oksigen melalui paru-paru ibu sehingga jumlah oksigen
yang sampai ke janin berkurang.
Bayi dilahirkan dengan bantuan forseps atau melalui operasi sesar.
PENYAKIT JANTUNG REMATIK
Penyakit Jantung Rematik adalah suatu komplikasi yang biasa ditemukan pada demam rematik, dimana satu
atau beberapa katup jantung mengalami penyempitan, terutama katup mitral (stenosis katup mitral).

acank

Page 26

Kelainan yang timbul akibat penyempitan katup jantung akan semakin memburuk selama hamil.
Suatu katup yang menyempit menyebabkan meningkatnya denyut jantung, bertambahnya volume darah dan
meningkatnya beban kerja jantung. Akibatnya cairan bisa mengalir balik ke paru-paru dan menyebabkan edema
paru.
Seorang wanita yang menderita penyakit jantung rematik, sebelum hamil sebaiknya menjalani pembedahan
untuk memperbaiki katup mitral.
Jika perlu, pembedahan bisa dilakukan ketika hamil, tetapi hal ini akan meingkatkan resiko kehilangan janin
atau persalinan prematur.
Selama hamil, sebaiknya penderita membatasi aktivitas fisiknya sertaidak boleh terlalu lelah dan cemas.
Katup yang mengalami kerusakan lebih rentan terhadap infeksi, karena itu sebagai tindakan pencegahan
diberikan antibiotik pada saat persalinan, 8 jam setelah persalinan dan setelah setiap tindakan yang
menyebabkan meningkatnya resiko infeksi (misalnya pencabutan gigi atau ketuban pecah sebelum waktunya).
KELAINAN JANTUNG BAWAAN
Jika sebelum hamil kelainan jantung bawaan ini tidak menimbulkan gejala, maka resiko terjadinya komplikasi
selama hamil tidak meningkat.
Jika kelainan ini mengenai sisi kanan jantung dan paru-paru (misalnya sindroma Eisenmenger dan hipertensi
pulmoner primer), maka besar kemungkinannya penderita mengalami kolaps dan meninggal selama persalinan
atau segera sesudahnya. Penyebab terjadinya kematian tidak diketahiu, tetapi resikonya cukup besar sehingga
penderita tidak dianjurkan untuk hamil.
Untuk mencegah terjadinya infeksi akibat kelainan katup jantung diberikan antibiotik.
PROLAPS KATUP MITRAL
Pada prolaps katup mitral, daun katup menonjol ke dalam atrium kiri selama kontraksi ventrikel, kadang
menyebabkan kebocoran (regurgitasi) sejumlah kecil darah ke dalam atrium.
Prolaps katup mitral lebih sering ditemukan pada wanita muda dan cenderung diturunkan.
Gejalanya adalah murmur, palpitasi (jantung berdebar) dan kadang ketidakteraturan irama jantung.
Selama hamil, kebanyakan wanita penderita penyakit ini tidak mengalami komplikasi. Tetapi selama proses
persalinan biasanya diberikan antibiotik intravena (melalui pembuluh darah) untuk mencegah infeksi pada katup
jantung.
TEKANAN DARAH TINGGI
Jika seorang wanita yang memiliki tekanan darah agak tinggi (140/90 - 150/100 mm Hg) hamil, biasanya
dokter menghentikan pemakaian obat-obatan untuk menurunkan tekanan darahnya. Kerugian yang ditimbulkan
oleh obat terhadap janin lebih tinggi dibandingkan keuntungan yang diperoleh ibu.
Untuk membantu mengontrol tekanan darahnya, penderita dianjurkan untuk membatasi asupan garam dan
mengurangi aktivitas fisik.
Wanita hamil yang menderita hipertensi sedang (tekanan darah tinggi sedang, yaitu 150/90 - 180/110 mm Hg),
seringkali harus terus mengkonsumsi obat anti-hipertensi.
Obat anti-hpertensi yang biasanya diberikan kepada wanita hamil adalah metildopa dan hidralazin. Diuretik
(obat yang bisa membuang kelebihan cairan dalam tubuh) tidak digunakan karena bisa menghambat
pertumbuhan janin.
Setiap bulan dilakukan pemeriksaan fungsi ginjal dan pemantauan pertumbuhan janin dengan USG. Persalinan
biasanya dimulai (diinduksi) pada kehamilan 38 minggu.
Wanita hamil yang menderita hipertensi berat (diatas 180/110 mm Hg) memerlukan perawatan khusus.
Kehamilan bisa semakin memperburuk hipertensi dan mungkin akan menyebabkan pembengkakan otak
(stroke).
Pada wanita penderita hipertensi berat lebih sering terjadi abrupsio plasenta (pelepasan plasenta sebelum

acank

Page 27

waktunya), yang menyebabkan terputusnya pasokan oksigen dan zat gizi ke janin sehingga janin bisa
meninggal.
Bahkan meskipun tidak terjadi abrupsio plasenta, hipertensi bisa menyebabkan berkurangnya pasokan darah ke
janin sehingga pertumbuhan janin menjadi lambat.
Jika kehamilan ingin dilanjutkan, biasanya harus diberikan obat anti-hipertensi yang lebih kuat. Untuk
melindungi janin dan ibu, biasanya penderita harus dirawat di rumah sakit. Jika kondisinya semakin memburuk,
disarankan untuk mengakhiri kehamilan guna menyelamatkan ibu.
ANEMIA
Anemia adalah suatu keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pengangkut
oksigen) di bawah normal.
Sebagian besar wanita hamil mengalami anemia yang tidak membahayakan. Tetapi anemia akibat kelainan
bawaan pada hemoglobin bisa mempersulit kehamilan.
Kelainan tersebut meningkatkan resiko penyakit dan kematian pada bayi baru lahir dan meningkatkan penyakit
pada ibu.
Wanita penderita penyakit sel sabit memiliki resiko mengalami infeksi selama hamil. Yang paling sering
ditemukan adalah pneumonia, infeksi saluran kemih dan infeksi rahim.
Sekitar sepertiga wanita hamil yang menderita penyakit sel sabit, selama hamil mengalami hipertensi. Selain
itu, sering terjadi krisis sel sabit.
Juga bisa terjadi gagal jantung dan emboli paru.
Semakin berat keadaan penyakit ini sebelum hamil, maka semakin tinggi resiko terjadinya komplikasi dan
kematian selama hamil.
Untuk mengurangi resiko terjadinya komplikasi, diberikan transfusi darah guna mempertahankan kadar
hemoglobin.
PENYAKIT GINJAL
Seorang wanita yang sebelum hamil menderita penyakit ginjal berat tidak mungkin bisa mengandung bayinya
sampai cukup matang untuk dilahirkan.
Tetapi beberapa wanita yang secara rutin menjalani dialisa akibat gagal ginjal dan banyak wanita yang telah
menjalani pencangkokan ginjal bisa melahirkan bayi yang sehat.
Wanita hamil yang menderita penyakit ginjal biasanya memerlukan perawatan dari ahli ginjal dan ahli
kandungan. Secara rutin dilakukan pemeriksaan fungsi ginjal, tekanan darah dan berat badan.
Asupan garam dibatasi. Pemberian diuretik membantu mengendalikan tekanan darah dan edema.
Penderita seringkali harus dirawat di rumah sakit setelah kehamilan mencapai 28 minggu. Persalinan dini harus
dilakukan untuk menyelamatkan bayi dan biasanya dilakukan melalui operasi sesar.
PENYAKIT INFEKSI
Infeksi saluran kemih sering terjadi selama hamil, kemungkinan karena uterus yang membesar memperlambat
aliran air kemih (menekan ureter).
Jika aliran air kemih lambat, bakteri tidak bisa dibuang dari saluran kemih sehingga menyebabkan
meningkatnya kemungkinan terjadinya infeksi.
Infeksi yang terjadi meningkatkan resiko terjadinya persalinan dini dan pecahnya ketuban sebelum waktunya.
Kadang infeksi pada kandung kemih atau ureter menyebar ke saluran kemih dan sampai ke ginjal,
menyebabkan infeksi ginjal. Untuk mengatasinya diberikan antibiotik.
Beberapa infeksi yang berbahaya bagi janin:
Campak Jerman (rubella) : infeksi virus yang merupakan penyebab utama dari cacat bawaan, terutama pada
jantung dan telinga bagian dalam.
Infeksi sitomegalovirus: bisa melewati plasenta dan merusak hati janin.
Toksoplasmosis : bisa menginfeksi dan merusak otak janin. Wanita hamil sebaiknya menghindari kucing dan

acank

Page 28

kotoran kucing karena bisa menularkan toksoplasmosis.


Hepatitis infeksiosa.
nfeksi klamidia bisa menyebabkan ketuban pecah sebelum waktunya dan persalinan dini.
Pada persalinan melalui vagina, herpes genitalis bisa ditularkan pada bayi. Jika seorang wanita hamil memiliki
luka herpes, biasanya dianjurkan untuk menjalani operasi sesar untuk mencegah penularan penyakit pada
bayinya.
Infeksi HIV (human immunodeficiency virus, virus penyebab AIDS) merupakan masalah utama dalam
kehamilan. Sekitar 25% wanita hamil y ang menderita infeksi ini menularkannya kepada janinnya.
Sedini mungkin diberikan AZT (zidovudin) yang bisa menurunkan angka penularan kepada janin.
Jika terinfeksi, maka bayi segera menjadi sakit berat dan biasanya meninggal akibat komplikasi AIDS sebelum
usianya mencapai 2 tahun.
DIABETES
Diabetes adalah suatu penyakit dimana kadar gula darah (glukosa) sangat tinggi.
Berbagai perubahan yang terjadi selama kehamilan menyebabkan semakin sulit untuk mengendalikan gula
darah pada wanita penderita diabetes.
Perubahan kadar dan jenis hormon yang dihasilkan selama kehamilan bisa menyebabkan resistensi terhadap
insulin sehingga kebutuhan tubuh akan insulin meningkat.
Diabetes yang bermula atau pertama kali muncul selama kehamilan (diabetes gestasional) terjadi pada 1-3%
kehamilan.
Wanita hamil secara rutin menjalani penyaringan untuk diabetes gestasional. Setelah persalinan biasanya
diabetes ini akan menghilang.
Diabetes yang tidak terkontrol bisa membahayakan janin dan ibunya.
Selama hamil, diberikan suntikan insulin karena obat anti-diabetes yang diminum bisa membahayakan janin.
Diabetes menyebabkan meningkatnya resiko infeksi, persalinan dini dan tekanan darah tinggi akibat kehamilan.
Jika hipertensi terkendali, maka kehamilan tidak akan memperburuk penyakit ginjal akibat diabetes dan jarang
terjadi komplikasi ginjal.
Bayi yang dilahirkan oleh penderita diabetes biasanya sangat besar meskipun selama hamil kadar gula darah
ibunya normal atau mendekati normal.
Kelainan bawaan kemungkinan besar terjadi jika diabetes selama kehamilan 6-7 minggu tidak terkontrol dengan
baik.
Pada kehamilan 16-18 minggu dilakukan pengukuran kadar alfa fetoprotein (protein yang dihasilkan oleh janin)
dalam contoh darah ibu.
Kadar alfa fetoprotein yang tinggi menunjukkan adanya spina bifida (perkembangan tulang belakang dan korda
spinalis yang tidak sempurna), sedangkan kadar yang rendah menunjukkan sindroma Down.
Untuk mengetahui cacat bawaan lainnya, dilakukan pemeriksaan USG pada kehamilan 20-22 minggu.
Sebagian besar penderita diabetes bisa melahirkan bayinya secara normal.
Tetapi jika keadaan kesehatannya tidak memungkinkan atau diabetesnya selama hamil tidak terkontrol, tidak
disarankan untuk melahirkan secara normal. Pada kasus seperti ini dilakukan amniosentesis untuk menilai
kematangan paru-paru janin, sehingga bayi bisa dilahirkan secara dini melalui operasi sesar.
Operasi sesar juga dilakukan jika bayinya terlalu besar sehingga tidak dapat melewati jalan lahir atau
mempersulit persalinan.
Kehamilan yang terlalu lama bisa membahayakan janin dari penderita diabetes. Biasanya persalinan terjadi
pada atau sebelum 40 minggu.
Jika sampai 40 minggu belum juga lahir, dilakukan induksi dengan cara memecahkan ketuban dan memberikan
oksitosin intravena atau dilakukan operasi sesar.
Jika kehamilan terus dibiarkan sampai lebih dari 42 minggu, bayi bisa meninggal dalam kandungan.
Segera setelah persalinan, banyak penderita yang tidak memerlukan insulin. Wanita yang sebelum hamil
menderita diabetes, setelah persalinan kebutuhannya akan insulin menurun drastis, lalu secara bertahap

acank

Page 29

meningkat lagi setelah sekitar 72 jam.


Bayi yang lahir dari penderita diabetes memiliki resiko menderita gangguan pernafasan, kadar gula darah dan
kalsium yang rendah, sakit kuning dan jumlah sel darah merah yang meningkat. Kelainan ini bersifat sementara
dan bisa diobati.
PENYAKIT TIROID
Kadar hormon tiroid yang tinggi selama hamil paling sering disebabkanoleh penyakit Grave atau tiroiditis.
Penyakit Grave terjadi akibat adanya antibodi yang merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan sejumlah
besar hormon tiroid. Antibodi ini bisa melewati plasenta dan menyebabkan meningkatnya aktivitas tiroid pada
janin, sehingga denyut jantung janin menjadi cepat (lebih dari 160 kali/menit) dan pertumbuhannya terhambat.
Kadang penyakit Grave menghasilkan antibodi yang dapat menghambat pembentukan hormon tiroid. Antibodi
ini bisa melewati plasenta dan menghalangi pembentukan hormon tiroid oleh kelenjar tiroid janin sehingga
jumlah hormon tiroid tidak memadai (hipotiroidisme). Hipotiroidisme bisa menyebakban suatu bentuk
keterbelakangan mental yang disebut kretinisme.
Untuk mengobati penyakit Grave biasanya diberikan propiltiourasil dosis rendah. Pemberian obat ini disertai
dengan pemantauan ketat, karena propiltiourasil bisa melewati plasenta dan menghalangi pembentukan hormon
tiroid oleh kelenjar tiroid janin.
Penyakit Grave seringkali membaik pada trimester ketiga sehingga dosisnya bisa dikurangi atau pemakaiannya
dihentikan.
Kadang dilakukan tiroidektomi (pengangkatan kelenjar tiroid) pada trimester kedua. 24 jam setelah
pembedahan, penderita harus mulai mengkonsumsi hormon tiroid dan terus mengkonsumsi hormon tiroid
seumur hidupnya. Hormon ini hanya menggantikan hormon yang seharusnya dihasilkan oleh kelenjar tiroid dan
tidak menimbulkan gangguan pada janin.
Tiroiditis adalah peradangan pada kelenjar tiroid yang menyebabkan pembengkakan di leher.
Selama hamil, peningkatan kadar hormon tiroid menyebabkan timbulnya gejala yang bersifat sementara dan
biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus.
2 penyebab utama dari rendahnya kadar hormon tiroid adalah tiroiditis Hashimoto (yang disebabkan oleh
antibodi yang menghambat pembentukan hormon tiroid) dan pengobatan terhadap penyakit Grave.
Untuk mengatasinya diberikan tablet hormon tiroid.
PENYAKIT HATI
Wanita penderita hepatitis aktif kronis dan terutama yang telah membentuk sirosis seringkali sulit hamil. Jika
bisa hamil, kemungkinan akan keguguran atau persalinan prematur.
Kehamilan bisa memperburuk penyumbatan aliran empedu pada sirosis bilier primer, kadang menyebakan sakit
kuning atau air kemih yang berwarna gelap, tetapi hal ini akan menghilang setelah persalinan.
Pada penderita sirosis, kehamilan menyebabkan meningkatnya resiko perdarahan hebat pada varises di sekitar
kerongkongan, terutama pada trimester ketiga.
ASMA
Kehamilan bisa mempengaruhi penderita asma, sebaliknya asma juga bisa mempengaruhi kehamilan, yaitu bisa
menghambat pertumbuhan janin atau memicu terjadinya persalinan prematur.
Serangan asma yang ringan diatasi dengan pemberian bronkodilator hirup (misalnya isoproterenol), yang akan
memperlebar penyempitan saluran udara pada paru-paru. Tetapi obat ini tidak boleh terlalu sering digunakan.
Serangan asma yang lebih berat biasanya diatasi dengan infus aminofilin.
Serangan asma yang sangat berat (status asmatikus) diatasi dengan pemberian infus kortikosteroid.
Jika terdapat infeksi, diberikan antibiotik.
Setelah suatu serangan, bisa diberikan tablet yang mengandung teofilin untuk mencegah serangan lanjutan.

acank

Page 30

Bronkodilator dan kortikosteroid banyak digunakan oleh ibu hamil dan tidak menimbulkan masalah yang berat.
LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK
Lupus adalah suatu penyakit autoimun yang bisa muncul pertama kali pada saat hamil, atau semakin
memburuk pada saat hamil atau semakin membaik pada saat hamil.
Pengaruh kehamilan terhadap lupus tidak dapat diramalkan, tetapi kekambuhan paling mungkin terjadi segera
setelah persalinan.
Penderita lupus seringkali memiliki riwayat keguguran berulang, kematian lahir pada pertengahan kehamilan,
pertumbuhan janin yang terhambat (IUGR, intrauterine growth retardation) dan persalinan prematur.
Antibodi yang menyebabkan terjadinya lupus bisa melewati plasenta dan menyebabkan denyut jantung yang
sangat lambat, anemia, penurunan jumlah trombosit atau sel darah merah pada janin.
Antibodi ini secara perlahan akan menghilang dalam beberapa minggu setelah bayi lahir.
ARTRITIS REMATOID
Artritis Rematoid adalah suatu penyakit autoimun yang seringkali membaik selama kehamilan. Hal ini terjadi
mungkin karena selama hamil, kadar hidrokortison di dalam darah meningkat.
Penyakit ini tidak mempengaruhi janin, tetapi mungkin akan timbul kesulitan dalam persalinan jika artritis
menyerang persendian pinggul atau tulang belakang bagian bawah.
MIASTENIA GRAVIS
Miastenia Gravis adalah suatu penyakit autoimun yang menyebabkan kelemahan otot.
Pada saat persalinan, penderita mungkin memerlukan ventilator untuk membantu pernafasannya.
Antibodi penyebab miastenia gravis bisa melewati plasenta, sehingga 20% bayi yang dilahirkan oleh ibu
penderita penyakit ini juga menderita miastenia gravis. Tetapi karena antibodi ibu secara perlahan akan
menghilang dan bayi tidak membentuk antibodi sejenis ini, maka kelemahan otot pada bayi biasanya bersifat
sementara.
PURPURA TROMBOSITOPENIK IDIOPATIK
Purpura Trombositopenik Idiopatik merupakan suatu penyakit autoimun, dimana jumlah trombosit dalam darah
sangat menurun, kemungkinan karena adanya antibodi yang menghancurkan mereka. Akibatnya penderita
mudah mengalami perdarahan.
Jika selama hamil tidak diobati, penyakit ini cenderung akan memburuk.
Antibodi bisa melewati plasenta dan menyebabkan berkurangnya trombosit pada janin sebelum atau segera
setelah dilahirkan. Bayi bisa mengalami perdarahan selama persalinan, yang mungkin akan menyebabkan
cedera atau kematian, terutama jika perdarahan terjadi di dalam otak.
Dengan melakukan analisa terhadap sejumlah contoh darah dari korda umbilikalis, bisa diketahui adanya
antibodi dan kadar trombosit yang rendah pada janin.
Jika pada janin ditemukan antibodi, maka dilakukan operasi sesar untuk mencegah terjadinya trauma kelahiran
yang bisa menyebabkan perdarahan pada otak bayi.
Antibodi akan menghilang dalam waktu 21 hari dan darah bayi akan kembali membeku secara normal.
Kortikosteroid bisa memperbaiki pembekuan darah pada wanita hamil tetapi efeknya tidak berlangsung lama.
Untuk memperbaiki pembekuan darah bisa diberikan infus gamma globulin dosis tinggi, sehingga persalinan
bisa dimulai dan persalinan bisa dilakukan secara normal tanpa perdarahan yang berat.
Transfusi trombosit dilakukan hanya jika dilakukan operasi sesar uantuk melindungi bayi dan jika jumlah
trombosit ibu sangat sedikit sehingga bisa menyebabkan perdarahan hebat.
Jika setelah dilakukan pengobatan kadar trombosit tetap rendah, kadang dilakukan splenektomi (pengangkatan
limpa). Saat yang paling tepat untuk melakukan splenektomi adalah pada pertengahan kehamilan.

acank

Page 31

PEMBEDAHAN PADA SAAT HAMIL


Apendisitis (peradangan usus buntu) bisa menyebabkan nyeri kram yang menyerupai kontraksi rahim.
Jika apendisitis menimbulkan masalah, maka segera dilakukan apendektomi (pengangkatan usus buntu) karena
apendisitis yang pecah bisa berakibat fatal.
Apendektomi tidak membahayakan janin dan tidak menyebabkan keguguran.
Kista ovarium bisa terjadi selama hamil dan bisa menyebabkan nyeri kram.
Jika kista ini jinak, pembedahan biasanya ditunda sampai usia kehamilan mencapai 12 minggu.
Jika kista terus membesar atau nyeri bila ditekan, maka pembedahan bisa dilakukan sebelum usia kehamilan
mencapai 12 minggu karena kemungkinan penyebabnya adalah kanker atau abses.
Kelainan kandung empedu kadang terjadi selama hamil. Jika keadaannya tidak membaik, maka dilakukan
pembedahan.
Penyumbatan usus bisa terjadi selama kehamilan.
Jika terbentuk gangren (kematian jaringan usus) dan peritonitis (peradangan selaput rongga perut), maka
nyawa ibu terancam dan bisa terjadi keguguran.
Biasanya dilakukan pembedahan eksplorasi jika timbul gejala penyumbatan usus, terutama jika penderita
pernah menjalani pembedahan perut atau infeksi perut.
NAMA
Komplikasi Kehamilan
DEFINISI
KEGUGURAN & KELAHIRAN MATI
Keguguran (Aborsi Spontan) adalah kehilangan janin karena penyebab alami sebelum usia kehamilan mencapai
20 minggu.
Kelahiran Mati (Stillbirth) adalah kehilangan janin karena penyebab alami pada saat usia kehamilan mencapai
lebih dari 20 minggu.
Seorang bayi yang lahir pada usia kehamilan berapapun dan langsung bernafas atau jantungnya berdenyut
spontan, dikatakan lahir hidup. Jika kemudian bayi tersebut meninggal, maka dikatakan sebagai kematian bayi
baru lahir (kematian neonatus).
Sekitar 20-30% wanita hamil mengalami perdarahan atau kram minimal 1 kali selama 20 minggu pertama
kehamilan. Sekitar separuhnya menyebabkan keguguran.
Sekitar 85% keguguran terjadi pada trimester pertama dan biasanya disebabkan oleh kelainan pada janin.
15% sisanya, terjadi pada minggu ke 13-20; duapertiganya terjadi akibat kelainan pada ibu dan sepertiganya
penyebabnya tidak diketahui.
Sebelum terjadinya keguguran, wanita hamil biasanya mengalami spotting (bercak perdarahan) atau
perdarahan dan keputihan dari vagina. Rahimnya berkontraksi, menyebabkan kram. Jika terjadi keguguran,
maka perdarahan, keputihan dan kram menjadi lebih berat. Pada akhirnya, sebagian atau seluruh isi rahim akan
keluar.
Pada keguguran stadium awal, dengan USG bisa diketahui apakah bayi masih hidup.
Setelah keguguran, USG dan pemeriksaan lainnya digunakan untuk melihat apakah semua isi rahim telah
keluar.
Jika seluruh isi rahim telah keluar, maka tidak perlu dilakukan pengobatan. Jika hanya sebagian isi rahim yang
keluar, maka dilakukan kuretase untuk membersihkan rahim.
Jika janin telah mati tetapi tetap berada dalam rahim (missed abortion), maka janin dan plasenta harus

acank

Page 32

dikeluarkan melalui kuretase.


Untuk missed abortion stadium lanjut, bisa digunakan obat yang menyebabkan kontraksi rahim sehingga rahim
mengeluarkan isinya (misalnya oksitosin).
Jika perdarahan dan kram terjadi pada kehamilan 20 minggu (ancaman aborsi), maka dianjurkan untuk
menjalani tirah baring. Wanita tersebut tidak boleh bekerja dan tidak boleh melakukan hubungan seksual.
Tidak diberikan hormon karena hampir selalu tidak efektif dan bisa menyebabkan cacat bawaan, terutama pada
jantung atau organ reproduksi.
Ancaman aborsi bisa terjadi jika leher rahim (serviks) membuka terlalu dini akibat kelemahan pada jaringan
fibrosa. Kadang pembukaan servikal ini bisa ditutup melalui pembedahan dengan menjahitnya, yang nanti akan
dibukan sesaat sebelum persalinan.
Aborsi septik adalah infeksi yang sangat serius. Isi rahim harus segera dikeluarkan dan infeksi harus diatasi
dengan antibiotik dosis tinggi.
KEHAMILAN EKTOPIK
Kehamilan Ektopik (Kehamilan Diluar Kandungan) adalah suatu kehamilan dimana janin berkembang diluar
rahim, yaitu di dalam tuba falopii (saluran telur), kanalis servikalis (saluran leher rahim), rongga panggul
maupun rongga perut.
Dalam keadaan normal, sebuah sel telur dilepaskan dari salah satu ovarium (indung telur) dan masuk ke dalam
tuba falopii. Di dalam tuba, dengan dorongan dari rambut getar yang melapisi tuba, dalam waktu beberapa hari,
sel telur akan mencapai rahim. Biasanya sel telur dibuahi di dalam tuba falopii tetapi tertanam di dalam rahim.
Jika tuba tersumbat (misalnya karena infeksi), maka sel telur akan bergerak secara lambat atau tertahan. Sel
telur yang telah dibuahi tidak pernah sampai ke rahim dan terjadilah kehamilan ektopik.
Resiko terjadinya kehamilan ektopik meningkat pada: - Kelainan tuba falopii
- Sebelumnya pernah mengalami kehamilan ektopik
- Pemakaian DES (dietilstilbestrol)
- Kegagalan ligasi tuba (prosedur sterilisasi, dimana dilakukan pengikatan atau pemotongan tuba).
Kehamilan ektopik biasanya terjadi pada salah satu tuba falopii (kehamilan tuba).
Kehamilan ektopik bisa berakibat fatal dan harus segera diatasi.
Gejala dari kehamilan ektopik adalah spotting dan kram. Gejala ini timbul karena ketika janin mati, lapisan
rahim dilepaskan seperti yang terjadi pada menstruasi yang normal.
Jika janin mati pada stadium awal, maka tidak terjadi kerusakan tuba falopii. Jika janin terus tumbuh, bisa
menyebabkan robekan pada dinding tuba sehingga terjadi perdarahan.
Jika perdarahan terjadi secara bertahap, bisa menimbulkan nyeri dan kadang menimbulkan penekanan pada
perut bagian bawah akibat penimbunan darah.
Biasanya setelah sekitar 6-8 minggu, penderita tiba-tiba merasakan nyeri yang hebat di perut bagian bawah,
lalu pingsan. Gejala ini biasanya menunjukkan bahwa tuba telah robek dan menyebabkan perdarahan hebat ke
dalam perut.
Kadang kehamilan ektopik sebagian terjadi di dalam tubah dan sebagian di dalam rahim. Keadaan ini
menyebabkan kram dan spotting.
Janin memiliki ruang untuk tumbuh, sehingga kehamilan ektopik biasanya baru pecah di kemudian hari,
biasanya pada minggu ke 12-16.
Jika hasil pemeriksaan darah dan air kemih menunjukkan positif hamil tetapi rahim tidak membesar, maka
diduga telah terjadi kehamilan ektopik. Pada USG rahim tampak kosong dan di dalam rongga panggul atau
rongga perut terlihat darah.
Laparoskopi digunakan untuk melihat kehamilan ektopik secara langsung.
Untuk memperkuat diagnosis, dilakukan kuldosentesis, yaitu pengambilan contoh darah yang tertimbun akibat
kehamilan ektopik melalui sebuah jarum yang dimasukkan lewat dinding vagina ke dalam rongga panggul.
Berbeda dengan darah vena atau arteri, darah ini tidak membeku.
Biasanya harus dilakukan pembedahan untuk mengeluarkan kehamilan ektopik.

acank

Page 33

Pada kehamilan tuba, biasanya dibuat sayatan ke dalam tuba dan janin serta plasenta diangkat. Tuba dibiarkan
terbuka agar penyembuhan terjadi tanpa pembentukan jaringan parut karena jaringan parut bisa menyebabkan
penderita sulit untuk hamil lagi. Prosedur ini kadang dilakukan melalui suatu laparoskopi.
Jika terjadi kerusakan berat pada tuba dan tidak dapat diperbaiki, maka tuba harus diangkat.
Jika tidak terdengar denyut jantung janin, pada kehamilan tuba stadium awal bisa diberikan obat metotreksat.
ANEMIA
Anemia adalah suatu keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pengangkut
oksigen) kurang dari normal.
Selama hamil, volume darah bertambah sehingga penurunan konsentrasi sel darah merah dan hemoglobin yang
sifatnya menengah adalah normal.
Selama hamil, diperlukan lebih banyak zat besi (yang diperlukan untuk menghasilkan sel darah merah) karena
ibu harus memenuhi kebuhan janin dan dirinya sendiri.
Jenis anemia yang paling sering terjadi pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi, yang
biasanya disebabkan oleh tidak adekuatnya jumlah zat besi di dalam makanan.
Anemia juga bisa terjadi akibat kekurangan asam folat (sejenis vitamin B yang diperlukan untuk pembuatan sel
darah merah).
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan darah yang menentukan jumlah sel darah merah, kadar
hemoglobin dan kadar zat besi dalam darah.
Anemia karena kekurangan zat besi diobati dengan tablet besi. Pemberian tablet besi tidak berbahaya bagi janin
tetapi biasa menyebabkan gangguan lambung dan sembelit pada ibu, terutama jika dosisnya tingggi.
Wanita hamil dianjurkan untuk minum tablet besi meskipun jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobinnya
normal, agar yakin bahwa mereka memiliki zat besi yang cukup untuk janin dan dirinya sendiri.
Anemia karena kekurangan asam folat diobati dengan tablet folat.
Untuk wanita hamil yang menderita anemia sel sabit, pengobatannya masih bersifat kontroversial; kadang perlu
dilakukan transfusi darah.
INKOMPATIBILITAS Rh
Inkompatibilitas Rh adalah suatu ketidaksesuaian Rh di dalam darah ibu hamil dan darah bayinya.
Sebagai akibat dari inkompatibilitas Rh, tubuh ibu akan membentuk antibodi terhadap sel-sel darah merah bayi.
Antibodi menyebabkan beberapa sel darah merah pecah dan kadang menyebabkan penyakit hemolitik (sejenis
anemia) pada bayi.
Golongan darah ditentukan berdasarkan kepada adanya molekul-molekul pada permukaan sel darah merah.
Golongan darah Rh terdiri dari beberapa molekul tersebut.
Salah satu dari molekul tersebut adalah Rh-nol-D, yang biasanya menyebabkan inkompatibilitas Rh. Jika sel
darah merah memiliki molekul Rh-nol-D, maka dikatakan Rh-positif; jika tidak memiliki molekul Rh-nol-D,
dikatakan Rh-negatif.
Inkompatibilitas Rh terjadi jika ibu memiliki darah dengan Rh-negatif dan janin memiliki Rh-positif yang berasal
dari ayahnya. Darah janin bisa bercampur dengan darah ibu melalui plasenta (ari-ari), terutama pada akhir
kehamilan dan selama persalinan.
Sel darah janin dianggap sebagai benda asing oleh tubuh ibunya, sehingga ibu menghasilkan antibodi untuk
menghancurkannya. Kadar antibodi pada tubuh ibu terus bertambah selama kehamilan dan antibodi ini bisa
melewati plasenta lalu masuk ke tubuh janin dan menghancurkan sebagian sel darah merah janin.
Akibatnya bisa terjadi penyakit hemolitik pada janin (eritroblastosis fetalis) atau pada bayi baru lahir
(eritroblastosis neonatorum).
Tetap pada kehamilan pertama, anak yang dilahirkan jarang mengalami kelainan ini karena biasanya tidak
terjadi kontak yang berarti antara darah janin dan darah ibu. Pada setiap kehamilan berikutnya, ibu menjadi
lebih sensitif terhadap darah Rh-positif dan menghasilkan antibodi lebih dini.

acank

Page 34

Penghancuran sel darah merah pada tubuh janin bisa menyebabkan anemia dan peningkatan kadar bilirubin
(limbah hasil penghancuran sel darah merah). Jika kadar bilirubin ini sangat tinggi, bisa terjadi kerusakan otak.
Pada pemeriksaan kehamilan biasanya dilakukan penyaringan untuk menentukan golongan darah ibu. Jika ibu
memiliki Rh-negatif, dilakukan pemeriksaan golongan darah ayah. Jika ayah memiliki Rh-positif, dilakukan
pengukuran kadar antibodi Rh pada ibu.
Darah ibu dan darah bayi bisa mengadakan kontak selama persalinan sehingga tubuh ibu membentuk antibodi.
Karena itu sebagai tindakan pencegahan, diberikan suntikan immunoglobulin Rh-nol-D kepada ibu yang
darahnya memiliki Rh-negatif dalam waktu 72 jam setelah melahirkan bayi dengan Rh-positif (bahkan juga
setelah mengalami keguguran atau aborsi).
Pemberian suntikan ini menyebabkan hancurnya sel-sel dari bayi yang mungkin mensensitisasi ibu, sehingga
biasanya kehamilan berikutnya tidak berbahaya.
Tetapi sekitar 1-2% ibu yang mendapatkan suntikan ini tetap mengalami sensitisasi, kemungkinan karena
sensitisasi terjadi lebih dini. Untuk mencegah terjadinya sensitisasi dini, suntikan bisa diberikan pada kehamilan
28 minggu dan setelah persalinan.
Dengan mengukur kadar antibodi Rh pada ibu secara periodik, bisa diambil tindakan untuk mengantisipasi
gangguan pada janin.
Jika kadar antibodi Rh terlalu tinggi, dilakukan amniosentesis (pengambilan contoh cairan ketuban untuk
dianalisa). Kadar bilirubin pada contoh cairan ketuban diukur. Jika kadarnya terlalu tinggi, dilakukan transfusi
darah pada janin.
Transfusi tambahan biasanya diberikan setiap 10-14 hari sampai kehamilan 32-34 minggu. Setelah lahir,
biasanya diberikan 1 atau beberapa kali transfusi.
Pada kasus yang tidak terlalu berat, transfusi biasanya baru dilakukan setelah bayi lahir.
ABRUPSIO PLASENTA
Abrupsio Plasenta adalah pelepasan plasenta yang berada dalam posisi normal pada dinding rahim sebelum
waktunya, yang terjadi pada saat kehamilan bukan pada saat persalinan.
Plasenta mungkin tidak menempel seluruhnya (kadang hanya 10-20%) atau menempel seluruhnya.
Penyebabnya tidak diketahui.
Abrupsio lebih sering ditemukan pada wanita yang menderita tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes
atau penyakit rematik dan wanita pemakai kokain.
Terjadi perdarahan rahim yang berasal dari sisi tempat menempelnya plasenta. Perdarahan eksternal terjadi jika
darah keluar melalui vagina, tetapi jika darah terperangkap di belakang plasenta, akan terjadi perdarahan
tersembunyi.
Gejala yang timbul tergantung kepada luasnya pelepasan plasenta dan banyaknya darah yang hilang.
Gejalanya berupa:
- perdarahan vagina
- nyeri perut yang timbul secara tiba-tiba
- nyeri kram perut
- nyeri jika perut ditekan.
Untuk memperkuat diagnosis biasanya dilakukan pemeriksaan USG.
Abrupsio plasenta menyebabkan berkurangnya pasokan oksigen dan zat gizi untuk janin dan bisa menyebabkan
kematian janin.
Sedangkan ibu bisa mengalami perdarahan yang serus, DIC (disseminated intravascular coagulation, bekuan
darah di dalam pembuluh darah), gagal ginjal dan perdarahan ke dalam dinding rahim. Keadaan ini lebih sering
terjadi pada wanita hamil yang mengalami pre-eklamsi) dan bisa merupakan petunjuk bahwa janin berada
dalam keadaan gawat atau telah meninggal.
Penderita segera dirawat dan menjalani tirah baring.
Jika gejalanya berkurang, penderita mulai latihan berjalan dan mungkin boleh pulang.
Jika gejalanya semakin memburuk, dilakukan persalinan dini untuk menyelamatkan ibu dan bayi.
PLASENTA PREVIA

acank

Page 35

Plasenta Previa adalah plasenta yang tertanam di atas atau di dekat serviks (leher rahim), pada rahim bagian
bawah.
Di dalam rahim, plasenta bisa menutupi lubang serviks secara keseluruhan atau hanya sebagian.
Plasenta previa biasanya terajdi pada wanita yang telah hamil lebih dari 1 kali atau wanita yang memiliki
kelainan rahim (misalnya fibroid).
Pada akhir kehamilan, tiba-tiba terjadi perdarahan yang jumlahnya bisa semakin banyak. Darah yang keluar
biasanya berwarna merah terang.
Untuk memperkuat diagnosis, dilakukan pemeriksaan USG.
Jika perdarahannya hebat, dilakukan transfusi darah berulang.
Jika perdarahannya ringan dan persailinan masih lama, bisanya dianjurkan untuk menjalani tirah baring.
Hampir selalu dilakukan operasi sesar karena cenderung terjadi pelepasan plasenta sebelum waktunya, bayi
bisa mengalami kekurangan oksigen dan ibu bisa mengalami perdarahan hebat.
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan selama masa hamil, tidak seperti morning
sickness yang biasa dan bisa menyebabkan dehidrasi dan kelaparan.
Penyebabnya tidak diketahui.
Faktor psikis bisa memicu atau memperburuk muntah.
Berat badann pendertia menurun dan terjadi dehidrasi.
Dehidrasi bisa menyebabkan perubahan kadar elektrolit di dalam darah sehingga darah menjadi terlalu asam.
Jika muntah terus terjadi, bisa terjadi kerusakan hati.
Komplikasi lainnya adalah perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika
penderita muntah.
Penderita dirawat dan mendapatkan cairan, glukosa, elektrolit serta vitamin melalui infus. Penderita berpuasa
selama 24 jam. Jika perlu, bisa diberikan obat anti-mual dan obat penenang.
Jika dehidrasi telah berhasil diatasi, penderita boleh mulai makan makanan lunak dalam porsi kecil.
Biasanya muntah berhenti dalam beberapa hari. Jika gejala kembali kambuh, maka pengobatan diulang
kembali.
PRE-EKLAMSI & EKLAMSI
Pre-eklamsi (Toksemia Gravidarum) adalah tekanan darah tinggi yang disertai dengan proteinuria (protein
dalam air kemih) atau edema (penimbunan cairan), yang terjadi pada kehamilan 20 minggu sampai akhir
minggu pertama setelah persalinan.
Eklamsi adalah bentuk pre-eklamsi yang lebih berat, yang menyebabkan terjadinya kejang atau koma.
Pre-eklamsi terjadi pada 5% kehamilan dan lebih sering ditemukan pada kehamilan petama dan pada wanita
yang sebelumnya menderita tekanan darah tinggi atau penyakit pembuluh darah.
Eklamsi terjadi pada 1 dari 200 wanita yang menderita pre-eklamsi dan jika tidak diobati secara tepat biasanya
bisa berakibat fatal.
Penyebab dari pre-eklamsi dan eklamsi tidak diketahui.
Resiko utama terjadinya pre-eklamsi adalah abrupsio plasenta.
Gejala-gejala dari pre-eklamsi adalah:
- tekanan darah lebih tinggi dari 140/90 mm Hg
- wajah atau tangan membengkak
- kadar protein yang tinggi dalam air kemih.
Seorang wanita yang pada saat hamil tekanan darahnya meningkat secara berarti tetapi tetap dibawah 140/90
mm Hg, juga dikatakan menderita pre-eklamsi.
Bayi yang dilahirkan dari ibu yang menderita pre-eklamsi, 4-5 kali lebih rentan terhadap kelainan yang timbul

acank

Page 36

segera setelah lahir. Bayi yang dilahirkan juga mungkin kecil karena adanya kelainan fungsi plasenta atau
karena lahir prematur.
Pre-eklamsi dan eklamsi tidak memberikan respon terhadap diuretik (obat untuk membuang kelebihan cairan)
dan diet rendah garam.
Penderita dianjurkan untuk mengkonsumsi garam dalam jumlah normal dan minum air lebih banyak. Sangat
penting untuk menjalani tirah baring.
Penderita juga dianjurkan untuk berbaring miring ke kiri sehingga tekanan terhadap vena besar di dalam perut
yang membawa darah ke jantung berkurang dan aliran darah menjadi lebih lancar.
Untuk menurunkan tekanan darah dan mencegah kejang, bisa diberikan magnesium sulfat intravena (melalui
pembuluh darah).
Jika pre-eklamsinya bersifat ringan, penderita cukup menjalani tirah baring di rumah, tetapi harus
memeriksakan diri ke dokter setiap 2 hari.
Jika perbaikan tidak segera terjadi, biasanya penderita harus dirawat dan jika kelainan ini terus berlanjut, maka
persalinan dilakukan sesegera mungkin.
Penderita pre-eklamsi berat dirawat di rumah sakit dan menjalani tirah baring.
Cairan dan magnesium sulfat diberikan melalui infus.
Dalam waktu 4-6 jam, biasanya tekanan darah kembali normal dan bayi dapat dilahirkan dengan selamat.
Jika tekanan darah tetap tinggi, sebelum persalinan dimulai, diberikan obat tambahan.
Komplikasi utama dari pre-eklamsi dan eklamsi adalah sindroma HELLP, yang terdiri dari:
Hemolisis (penghancuran sel darah merah)
Peningkatan enzim hati (yang menunjukkan adanya kerusakan hati)
Penurunan jumlah trombosit (yang menunjukkan adanya gangguan kemampuan pembekuan darah).
Sindroma HELLP cenderung terjadi jika pengobatan pre-eklamsi tertunda.
Jika terjadi sindroma HELLP, bayi segera dilahirkan melalui operasi sesar.
Setelah persalinan, dilakukan pemantauan ketat untuk melihat tanda-tanda terjadinya eklamsi. 25% kasus
eklamsi terjadi setelah persalinan, biasanya dalam waktu 2-4 hari pertama setelah persalinan.
Tekanan darah biasanya tetap tinggi selama 6-8 minggu. Jika lebih dari 8 minggu tekanan darahnya tetap
tinggi, kemungkinan penyebabnya tidak berhubungan dengan pre-eklamsi.
HERPES GESTASIONAL
Herpes Gestasional adalah lepuhan berisi cairan yang sangat gatal, yang terjadi selama kehamilan.
Penggunaan istilah herpes sebenarnya tidak tepat karena ruam yang terjadi tidak disebabkan oleh virus herpes
maupun virus lainnya.
Herpes gestasional diduga disebabkan oleh antibodi abnormal yang beraksi terhadap jaringan tubuh sendiri
(reaksi autoimun).
Ruam ini bisa timbul kapanpun setelah kehamilan 12 minggu atau segera setelah persalinan.
Ruam biasanya terdiri dari vesikel (lepuhan kecil/besar yang berisi cairan) atau bula (pembengkakan yang
bentuknya tidak beraturan dan berisi carian).
Ruam ini seringkali berawal di perut lalu menyebar.
Segera setelah persalinan, ruam akan semakin memburuk dan menghilang dalam beberapa minggu atau bulan
kemudaian.
Ruam seringkali muncul lagi pada kehamilan berikutnya atau jika penderita menggunakan pil KB.
Bayi yang dilahirkan mungkin memiliki ruam yang serupa, tetapi biasanya akan menghilang dalam beberapa
minggu, tanpa pengobatan.
Untuk memperkuat diagnosis, diambil kerokan kulit yang terkena dan diperiksa di laboratorium untuk
mengetahui adanya antibodi.
Tujuan pengobatan adalah untuk meringankan gatal-gatal dan mencegah terbentuknya lepuhan yang baru.
Untuk ruam yang ringan, diberikan krim kortikosteroid yang dioleskan langsung ke kulit yang terkena sesering

acank

Page 37

mungkin.
Untuk ruam yang lebih luas, diberikan kortikosteroid per-oral (melalui mulut). Mengkonsumsi kortikosteroid
pada akhir kehamilan tidak akan membahayakan bayi.
Jika setelah persalinan gatal-gatal semakin hebat atau ruam semakin menyebar, mungkin perlu diberikan
kortikosteroid dengan dosis yang lebih tinggi.
URTIKARIA GESTASIONAL
Urtikaria Gestasional adalah kaligat yang terjadi pada saat hamil.
Penyebabnya tidak diketahui.
Kaligata biasanya timbul di perut, dan bisa menyebar ke paha, bokong, kadang sampai ke lengan.
Ruam kaligata biasanya muncul pada 2-3 minggu menjelang persalinan. Tetapi mungkin saja timbul setelah
kehamilan mencapai 24 minggu.
Rasa gatal sering menyebabkan penderita tidak dapat tidur di malam hari.
Setelah persalinan, kaligata biasanya menghilang dan tidak kambuh pada kehamilan berikutnya.
Untuk mengatasi gatal-gatal dan meredakan ruam kaligata, diberikan krim kortikosteroid yang dioleskan
sesering mungkin.
Jika ruamnya lebih berat, diberikan kortikosteroid per-oral.

NAMA
Kehamilan Resiko Tinggi
DEFINISI

acank

Page 38

Kehamilan Resiko Tinggi adalah suatu kehamilan yang memiliki resiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu
maupun bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan.
Untuk menentukan suatu kehamilan resiko tinggi, dilakukan penilaian terhadap wanita hamil untuk menentukan
apakah dia memiliki keadaan atau ciri-ciri yang menyebabkan dia ataupun janinnya lebih rentan terhadap
penyakit atau kematian (keadaan atau ciri tersebut disebut faktor resiko).
Faktor resiko bisa memberikan suatu angka yang sesuai dengan beratnya resiko.
FAKTOR RESIKO SEBELUM KEHAMILAN
Sebelum hamil, seorang wanita bisa memiliki suatu keadaan yang menyebabkan meningkatnya resiko selama
kehamilan.
Selain itu, jika seorang wanita mengalami masalah pada kehamilan yang lalu, maka resikonya untuk mengalami
hal yang sama pada kehamilan yang akan datang adalah lebih besar.
Karakteristik ibu
Usia wanita mempengaruhi resiko kehamilan.
Anak perempuan berusia 15 tahun atau kurang lebih rentan terhadap terjadinya pre-eklamsi (suatu keadaan
yang ditandai dengan tekanan darah tinggi, protein dalam air kemih dan penimbunan cairan selama kehamilan)
dan eklamsi (kejang akibat pre-eklamsi). Mereka juga lebih mungkin melahirkan bayi dengan berat badan
rendah atau bayi kurang gizi.
Wanita yang berusia 35 tahun atau lebih, lebih rentan terhadap tekanan darah tinggi, diabetes atau fibroid di
dalam rahim serta lebih rentan terhadap gangguan persalinan. Diatas usia 35 tahun, resiko memiliki bayi
dengan kelainan kromosom (misalnya sindroma Down) semakin meningkat. Pada wanita hamil yang berusia
diatas 35 tahun bisa dilakukan pemeriksaan cairan ketuban (amniosentesis) untuk menilai kromosom janin.
Seorang wanita yang pada saat tidak hamil memiliki berat badan kurang dari 50 kg, lebih mungkin melahirkan
bayi yang lebih kecil dari usia kehamilan (KMK, kecil untuk masa kehamilan). Jika kenaikan berat badan selama
kehamilan kurang dari 7,5 kg, maka resikonya meningkat sampai 30%.
Sebaliknya, seorang wanita gemuk lebih mungkin melahirkan bayi besar. Obesitas juga menyebabkan
meningkatnya resiko terjadinya diabetes dan tekanan darah tinggi selama kehamilan.
Seorang wanita yang memiliki tinggi badan kurang dari 1,5 meter, lebih mungkin memiliki panggul yang sempit.
Selain itu, wanita tersebut juga memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami persalinan prematur dan
melahirkan bayi yang sangat kecil.
Peristiwa pada kehamilan yang lalu
Seorang wanita yang 3 kali berturut-turut mengalami keguguran pada trimester pertama, memiliki resiko
sebesar 35% unuk mengalami keguguran lagi.
Keguguran juga lebih mungkin terjadi pada wanita yang pernah melahirkan bayi yang sudah meninggal pada
usia kehamilan 4-8 minggu atau pernah melahirkan bayi prematur.
Sebelum mencoba hamil lagi, sebaiknya seorang wanita yang pernah mengalami keguguran menjalani
pemeriksaan untuk:
- kelainan kromosom atau hormon
- kelainan struktur rahim atau leher rahim
- penyakit jaringan ikat (misalnya lupus)
- reksi kekebalan pada janin (biasanya ketidaksesuaian Rh).
Jika penyebab terjadinya keguguran diketahui, maka dilakukan tindakan pengobatan.
Kematian di dalam kandungan atau kematian bayi baru lahir bisa terjadi akibat:
- Kelainan kromosom pada bayi
- Diabetes
- Penyakit ginjal atau pembuluh darah menahun
- Tekanan darah tinggi
- Penyalahgunaan obat
- Penyakit jaringan ikat pada ibu (misalnya lupus).
Seorang wanita yang pernah melahirkan bayi prematur, memiliki resiko yang lebih tinggi untuk melahirkan bayi
prematur pada kehamilan berikutnya.
Seorang wanita yang pernah melahirkan bayi dengan berat badan kurang dari 1,5 kg, memiliki resiko sebesar

acank

Page 39

NAMA
Penyalahgunaan Obat Selama Kehamilan
DEFINISI
Obat-obat yang digunakan selama hamil bisa menyebabkan efek samping pada janin yang sedang berkembang
dan pada bayi.
Kokain menyebabkan pengkerutan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah. Kokain yang digunakan
oleh wanita hamil bisa menyebabkan keguguran.
Kadang kokain yang digunakan pada awal kehamilan bisa menyebabkan cacat bawaan pada ginjal, mata, otak
atau anggota gerak tubuh.
Bayi yang ibunya adalah pecandu kokain cenderung memiliki berat badan yang rendah serta panjang badan dan
lingkar kepala dibawah normal.
Opioid (misalnya heroin, metadon dan morfin) jarang menyebabkan cacat bawaan, tetapi karena opioid bisa
melewati plasenta (ari-ari), maka bayi bisa terlahir dalam keadaan kecanduan.
Gejala putus obat biasanya mulai timbul dalam waktu 72 jam setelah bayi lahir, yaitu berupa:
- rewel
- kekakuan pada otot
- muntah
- diare
- berkeringat
- pernafasan yang cepat
- kejang.
Gejala putus obat yang ringan diatasi dengan membedong bayi dan sering menyusuinya untuk mengurangi
kegelisahan pada bayi.
Gejala yang berat bisa diatasi dengan opium tinctur (larutan opium dalam alkohol) dalam dosis kecil.

NAMA
Besar Untuk Masa Kehamilan
DEFINISI
Seorang bayi baru lahir (apakah prematur, matur atau post-matur) yang lebih besar dibandingkan dengan umur
kehamilannya dikatakan sebagai Besar Untuk Masa Kehamlan (BMK, LGA, Large for Gestational Age).
PENYEBAB
Penyebab utama dari bayi yang sangat besar adalah diabetes yang diderita oleh ibunya selama kehamilan.
Gula di dalam darah ibu melewati plasenta; sebagai respon terhadap tingginya kadar gula, maka pankreas janin
menghasilkan sejumlah besar insulin. Hal ini menyebabkan janin tumbuh sangat besar.
Semakin jelek pengontrolan tehadap diabetes ibu, semakin besar bayi yang akan dilahirkan nanti.
GEJALA
Ukuran bayi yang sangat besar bisa menyebabkan kesulitan dalam persalinan melalui vagina, sehingga
kemungkinan terjadinya cedera semakin besar. Karena itu, bayi BMK biasanya harus dilahirkan melalui operasi
sesar.

acank

Page 40

Pada saat lahir, ketika tali pusar dipotong, gula dari ibu tiba-tiba berhenti mengalir ke janin, tetapi kadar insulin
janin tetap tinggi. Kadar gula darah janin akan segera turun sehingga terjadi hipoglikemia dalam waktu 1-2 jam
setelah bayi dilahirkan.
Mungkin tidak akan tampak gejala-gejala dari hipoglikemia atau mungkin bayi akan tampak gelisah,
kesadarannya menurun atau mengantuk, tidak mau menyusu dan bahkan ada yang sampai kejang.
Bayi yang lahir dari ibu yang menderita diabetes memiliki jumlah sel darah merah yang tinggi. Karena itu
mereka cenderung memiliki kadar bilirubin yang tinggi, yang menyebabkan terjadinya jaundice.
Keadaan ini bisa diatasi dengan fototerapi atau kadang dilakukan transfusi ganti.
Bayi dari ibu yang menderita diabetes cenderung memiliki paru-paru yang belum matang dan menderita
sindroma gawat pernafasan, meskipun tidak lahir prematur.

NAMA
Kecil Untuk Masa Kehamilan
DEFINISI
Jika seorang bayi baru lahir (apakah prematur, cukup umur ataupun post-matur) lebih kecil dibandingkan
dengan umur kehamilannya, maka dikatakan sebagai Kecil Untuk Masa Kehamilan (KMK, SGA, Small for
Gestational Age).
PENYEBAB
Seorang bayi baru lahir bisa kecil karena faktor keturunan (orang tuanya juga kecil atau penyakit keturunan)
atau karena fungsi plasenta telah menurun (sehingga memberikan lebih sedikit oksigen dan zat gizi kepada
bayi).
Penurunan fungsi plasenta bisa terjadi jika selama kehamilan, ibu menderita tekanan darah tinggi, penyakit
ginjal atau diabetes kronis.
KMK juga cenderung terjadi pada bayi yang lahir dari ibu yang kecanduan narkotik atau kokain serta perokok
berat.
Kadang KMK terjadi jika ibu atau janin menderita infeksi sitomegalovirus, campak Jerman atau toksoplasmosis.
GEJALA
Berbeda dengan bayi prematur, bayi KMK yang cukup umur telah memiliki organ dalam yang sempurna.
Jika selama di dalam rahim pertumbuhannya menjadi lambat akibat asupan gizi yang kurang, maka segera
setelah dilahirkan, ketika mulai diberikan zat gizi yang adekuat, pertumbuhannya akan menjadi pesat.
Janin yang tumbuh secara lambat karena fungsi plasenta yang buruk bisa mengalami kekurangan oksigen
selama persalinan. Setiap kontraksi, arteri ibu yang menuju ke plasenta pada saat melewati rahim akan
mengalami tekanan sehingga aliran darah ke plasenta berkurang.
Jika sebelum persalinan fungsi plasenta berada di garis perbatasan, maka berkurangnya aliran darah selama
persalinan bisa membahayakan penghantaran oksigen dan menyebabkan terjadinya cedera pada janin.
Bayi yang selama proses persalinan mengalami kekurangan oksigen akan mengeluarkan tinja pertamanya
(mekonium) ke dalam cairan ketuban.
Jika bayi menghirup cairan ketuban yang mengandung mekonium, maka paru-parunya akan terkena. Mekonium
bisa menyumbat beberapa bronki sehinga sebagian paru-paru menjadi kolaps.
Mekonium yang terhirup ke dalam paru-paru juga bisa menyebakban peradangan atau pneumonitis.
Kedua keadaan diatas bisa menyebakan kelainan fungsi paru-paru.
Komplikasi dari KMK adalah hipoglikemia pada beberapa jam dan beberapa hari setelah dilahirkan, karena

acank

Page 41

cadangan gulanya berkurang.


NAMA
Nipple Discharge
DEFINISI
Nipple Discharge adalah cairan yang keluar dari puting susu.
Sekitar 20% wanita mengeluarkan cairan yang menyerupai susu atau cairan jernih secara spontan.
Ketika melakukan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri), akan keluar cairan dari payudara pada 50-60%
wanita kulit putih dan wanita kulit hitam, serta 40% wanita Asia-Amerika.
PENYEBAB
Penyebabnya bisa berupa:
Abses payudara (paling sering ditemukan pada wanita menyusui)
Cedera pada payudara
Obat-obatan (misalnya simetidin, metildopa, metoklopramid, pil KB, fenotiazin, reserpin, antidepresi trisiklik
atau verapamil)
Prolaktioma (tumor di dalam otak yang menghasilkan prolaktin). Prolaktin adalah hormon yang dihasilkan
oleh kelenjar hipofisa, yang memicu pertumbuhan kelenjar susu dan pembentukan air susu.
Papiloma intraduktal (tumor jinak yang tumbuh di dalam saluran payudara)
Ektasia duktus (pelebaran dan pengerasan saluran payudara akibat penuaan dan kerusakan).
Nipple discharge yang bukan karena keganasan, hampir separuhnya disebabkan oleh papiloma dan sisanya
disebabkan oleh perubahan fibrokista atau ektasia duktus.
Nipple discharge yang merupakan keganasan hanya sekitar 10% dan hampir selalu unilateral.
GEJALA
Cairan yang seperti susu (keruh, berwarna keputihan, encer dan tidak lengket) adalah jenis cairan yang paling
sering ditemukan dan kebanyakan disebabkan oleh laktasi (pembentukan air susu) atau menigkatnya
mekanisme perangsangan puting susu akibat sentuhan, pengisapan atau iritasi pakaian selama melakukan olah
raga atau aktivitas lainnya.
Jika cairannya mengandung darah atau encer (serosa) penyebabnya adalah papiloma atau infeksi.
Biasanya cairan yang jernih, seperti susu, kuning atau hijau, dan keluar dari kedua puting susu, bukan
merupakan pertanda dari kanker payudara.
Cairan yang mengandung darah atau encer, terutama jika hanya keluar dari salah satu puting susu, merupakan
cairan yang abnormal; tetapi hanya sekitar 10% cairan abnormal yang bersifat ganas.
Cairan dari puting susu perlu mendapat perhatian khusus jika:

Berwarna kemerahan atau encer disertai warna merah, pink atau coklat
Lengket dan warnanya bening atau berwarna coklat sampai hitam (mengkilat)
Keluar secara spontan tanpa harus memijat puting susu
Sifatnya menetap
Hanya keluar dari salah satu puting susu (unilateral)
Cairan selain air susu.

acank

Page 42

DIAGNOSA
Pemeriksaan diagnostik untuk nipple discharge meliputi:

Biopsi payudara (jika ditemukan benjolan)


Sitologi cairan
CT scan kepala (untuk mencari tumor hipofisa)
Mammografi
Kadar prolaktin serum
Transillumination
USG payudara
Galaktogram atau duktogram (untuk membantu menemukan papiloma intraduktal).

PENGOBATAN
Pengobatan standar untuk nipple discharge yang tidak dipengaruhi oleh hormon adalah pemotongan saluarn.
Pemotongan saluran biasanya dilakukan dengan pembiusan lokal dan prosedurnya dilakukan melalui sayatan
kecil di daerah areola (daerah berwarna kecoklatan yang mengelilingi puting susu).

NAMA
Amenore
DEFINISI
Amenore adalah tidak terjadinya menstruasi.
Jika menstruasi tidak pernah terjadi maka disebut amenore primer, jika menstruasi pernah terjadi tetapi
kemudian berhenti selama 6 bulan atau lebih maka disebut amenore sekunder.
Amenore yang normal hanya terjadi sebelum masa pubertas, selama kehamilan, selama menyusui dan setelah
menopause.

acank

Page 43

PENYEBAB
Amenore bisa terjadi akibat kelainan di otak, kelenjar hipofisa, kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, ovarium (indung
telur) maupun bagian dari sistem reproduksi lainnya.
Dalam keadaan normal, hipotalamus (bagian dari otak yang terletak diatas kelenjar hipofisa) mengirimkan
sinyal kepada kelenjar hipofisa untuk melepaskan hormon-hormon yang merangsang dilepaskannya sel telur
oleh ovarium.
Pada penyekit tertentu, pembentukan hormon hipofisa yang abnormal bisa menyebabkan terhambatnya
pelepasan sel telur dan terganggunya serangkaian proses hormonal yang terlibat dalam terjadinya menstruasi.
Penyebab amenore primer:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.

acank

Tertundanya menarke (menstruasi pertama)


Kelainan bawaan pada sistem kelamin (misalnya tidak memiliki rahim atau vagina, adanya sekat pada
vagina, serviks yang sempit, lubang pada selaput yang menutupi vagina terlalu sempit/himen
imperforata)
Penurunan berat badan yang drastis (akibat kemiskinan, diet berlebihan, anoreksia nervosa, bulimia,
dan lain lain)
Kelainan bawaan pada sistem kelamin
Kelainan kromosom (misalnya sindroma Turner atau sindroma Swyer) dimana sel hanya mengandung 1
kromosom X)
Obesitas yang ekstrim
Hipoglikemia
Disgenesis gonad
Hipogonadisme hipogonadotropik
Sindroma feminisasi testis
Hermafrodit sejati
Penyakit menahun
Kekurangan gizi
Penyakit Cushing
Fibrosis kistik
Penyakit jantung bawaan (sianotik)
Kraniofaringioma, tumor ovarium, tumor adrenal
Hipotiroidisme
Sindroma adrenogenital
Sindroma Prader-Willi
Penyakit ovarium polikista

Page 44

22. Hiperplasia adrenal kongenital


Penyebab amenore sekunder:
1. Kehamilan
2. Kecemasan akan kehamilan
3. Penurunan berat badan yang drastis
4. Olah raga yang berlebihan
5. Lemak tubuh kurang dari 15-17%extreme
6. Mengkonsumsi hormon tambahan
7. Obesitas
8. Stres emosional
9. Menopause
10. Kelainan endokrin (misalnya sindroma Cushing yang menghasilkan sejumlah besar hormon kortisol oleh
kelenjar adrenal)
11. Obat-obatan (misalnya busulfan, klorambusil, siklofosfamid, pil KB, fenotiazid)
12. Prosedur dilatasi dan kuretase
13. Kelainan pada rahim, seperti mola hidatidosa (tumor plasenta) dan sindrom Asherman (pembentukan
jaringan parut pada lapisan rahim akibat infeksi atau pembedahan).

acank

Page 45

GEJALA
Gejalanya bervariasi, tergantung kepada penyebabnya.
Jika penyebabnya adalah kegagalan mengalami pubertas, maka tidak akan ditemukan tanda-tanda pubertas
seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut kemaluan dan rambut ketiak sert perubahan bentuk tubuh.
Jika penyebabnya adalah kehamilan, akan ditemukan morning sickness dan pembesaran perut.
Jika penyebabnya adalah kadar hormon tiroid yang tinggi maka gejalanya adalah denyut jantung yang cepat,
kecemasan, kulit yang hangat dan lembab.
Sindroma Cushing menyebabkan wajah bulat (moon face), perut buncit dan lengan serta tungkai yang kurus.
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan pada amenore:
Sakit kepala
Galaktore (pembentukan air susu pada wanita yang tidak hamil dan tidak sedang menyusui)
Gangguan penglihatan (pada tumor hipofisa)
Penurunan atau penambahan berat badan yang berarti
Vagina yang kering
Hirsutisme (pertumbuhan rambut yang berlebihan, yang mengikuti pola pria), perubahan suara dan
perubahan ukuran payudara
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan usia penderita.
Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah:

Biopsi endometrium
Progestin withdrawal
Kadar prolaktin
Kadar hormon (misalnya testosteron)
Tes fungsi tiroid
Tes kehamilan
Kadar FSH (follicle stimulating hormone)< LH (luteinizing hormone), TSH (thyroid stimulating hormone)
Kariotipe untuk mengetahui adanya kelainan kromosom

acank

Page 46

CT scan kepala (jika diduga ada tumor hipofisa).


PENGOBATAN
Pengobatan tergantung kepada penyebabnya.
Jika penyebabnya adalah penurunan berat badan yang drastis atau obesitas, penderita dianjurkan untuk
menjalani diet yang tepat.
Jika penyebabnya adalah olah raga yang berlebihan, penderita dianjurkan untuk menguranginya.
Jika seorang anak perempuan belum pernah mengalami menstruasi dan semua hasil pemeriksaan normal, maka
dilakukan pemeriksaan setiap 3-6 bulan untuk memantau perkembangan pubertasnya.
Untuk merangsang menstruasi bisa diberikan progesteron.
Untuk merangsang perubahan pubertas pada anak perempuan yang payudaranya belum membesar atau rambut
kemaluan dan ketiaknya belum tumbuh, bisa diberikan estrogen.
Jika penyebabnya adalah tumor, maka dilakukan pembedahan untuk mengangkat tumor tesebut.
Tumor hipofisa yang terletak di dalam otak biasanya diobati dengan bromokriptin untuk mencegah pelepasan
prolaktin yang berlebihan oleh tumor ini.
Bila perlu bisa dilakukan pengangkatan tumor. Terapi penyinaran biasanya baru dilakukan jika pemberian obat
ataupun pembedahan tidak berhasil.

NAMA
Dismenore
DEFINISI
Dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama menstruasi.
PENYEBAB
Disebut dismenore primer jika tidak ditemukan penyebab yang mendasarinya dan dismenore sekunder jika
penyebabnya adalah kelainan kandungan.
Dismenore primer sering terjadi, kemungkinan lebih dari 50% wanita mengalaminya dan 15% diantaranya
mengalami nyeri yang hebat.
Biasanya dismenore primer timbul pada masa remaja, yaitu sekitar 2-3 tahun setelah menstruasi pertama.
Nyeri pada dismenore primer diduga berasal dari kontraksi rahim yang dirangsang oleh prostaglandin.
Nyeri dirasakan semakin hebat ketika bekuan atau potongan jaringan dari lapisan rahim melewati serviks (leher
rahim), terutama jika saluran serviksnya sempit. Faktor lainnya yang bisa memperburuk dismenore adalah:
- rahim yang menghadap ke belakang (retroversi)
- kurang berolah raga
- stres psikis atau stres sosial.
Pertambahan umur dan kehamilan akan menyebabkan menghilangnya dismenore primer.
Hal ini diduga terjadi karena adanya kemunduran saraf rahim akibat penuaan dan hilangnya sebagian saraf pada
akhir kehamilan.
Perbedaan beratnya nyeri tergantung kepada kadar prostaglandin. Wanita yang mengalami dismenore memiliki
kadar prostaglandin yang 5-13 kali lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak mengalami dismenore.
Dismenore sangat mirip dengan nyeri yang dirasakan oleh wanita hamil yang mendapatkan suntikan
prostaglandin untuk merangsang persalinan.

acank

Page 47

Dismenore sekunder lebih jarang ditemukan dan terjadi pada 25% wanita yang mengalami dismenore.
Penyebab dari dismenore sekunder adalah:
Endometriosis
Fibroid
Adenomiosis
Peradangan tuba falopii
Perlengketan abnormal antara organ di dalam perut.
Pemakaian IUD.
Dismenore sekunder seringkali mulai timbul pada usia 20 tahun.
GEJALA
Dismenore menyebabkan nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah dan
tungkai.
Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul yang terus menerus ada.
Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam
dan setelah 2 hari akan menghilang.
Dismenore juga sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diare dan sering berkemih. Kadang sampai
terjadi muntah.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
PENGOBATAN
Untuk mengurangi rasa nyeri bisa diberikan obat anti peradangan non-steroid (misalnya ibuprofen, naproxen
dan asam mefenamat). Obat ini akan sangat efektif jika mulai diminum 2 hari sebelum menstruasi dan
dilanjutkan sampai hari 1-2 menstruasi.
Selain dengan obat-obatan, rasa nyeri juga bisa dikurangi dengan:
- istirahat yang cukup
- olah raga yang teratur (terutama berjalan)
- pemijatan
- yoga
- orgasme pada aktivitas seksual
- kompres hangat di daerah perut.
Untuk mengatasi mual dan muntah bisa diberikan obat anti mual, tetapi mual dan muntah biasanya menghilang
jika kramnya telah teratasi.
Gejala juga bisa dikurangi dengan istirahat yang cukup serta olah raga secara teratur.
Jika nyeri terus dirasakan dan mengganggu kegiatan sehari-hari, maka diberikan pil KB dosis rendah yang
mengandung estrogen dan progesteron atau diberikan medroxiprogesteron.
Pemberian kedua obat tersebut dimaksudkan untuk mencegah ovulasi (pelepasan sel telur) dan mengurangi
pembentukan prostaglandin, yang selanjutnya akan mengurangi beratnya dismenore.
Jika obat ini juga tidak efektif, maka dilakukan pemeriksaan tambahan (misalnya laparoskopi).
Jika dismenore sangat berat bisa dilakukan ablasio endometrium, yaitu suatu prosedur dimana lapisan rahim
dibakar atau diuapkan dengan alat pemanas.
Pengobatan untuk dismenore sekunder tergantung kepada penyebabnya.

NAMA
Endometriosis

acank

Page 48

DEFINISI
Endometriosis adalah suatu penyakit dimana bercak-bercak jaringan endometrium tumbuh di luar rahim,
padahal dalam keadaan normal endometrium hanya ditemukan di dalam lapisan rahim.
Biasanya endometriosis terbatas pada lapisan rongga perut atau permukaan organ perut.
Endometrium yang salah tempat ini biasanya melekat pada ovarium (indung telur) dan ligamen penyokong
rahim.
Endometrium juga bisa melekat pada lapisan luar usus halus dan usus besar, ureter (saluran yang
menghubungan ginjal dengan kandung kemih), kandung kemih, vagina, jaringan parut di dalam perut atau
lapisan rongga dada.
Kadang jaringan endometrium tumbuh di dalam paru-paru.
Endometriosis bisa diturunkan dan lebih sering ditemukan pada keturunan pertama (ibu, anak perempuan,
saudara perempuan).
Faktor lain yang meningkatkan resiko terjadinya endometriosis adalah memiliki rahim yang abnormal,
melahirkan pertama kali pada usia diatas 30 tahun dan kulit putih.
Endometriosis diperkirakan terjadi pada 10-15% wanita subur yang berusia 25-44 tahun, 25-50% wanita
mandul dan bisa juga terjadi pada usia remaja.
Endometriosis yang berat bisa menyebabkan kemandulan karena menghalangi jalannya sel telur dari ovarium ke
rahim.
PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi beberapa ahli mengemukakan teori berikut:
1.
2.
3.

Teori menstruasi retrograd (menstruasi yang bergerak mundur)


Sel-sel endometrium yang dilepaskan pada saat menstruasi bergerak mundur ke tuba falopii lalu masuk
ke dalam panggul atau perut dan tumbuh di dalam rongga panggul/perut.
Teori sistem kekebalan
Kelainan sistem kekebalan menyebabkan jaringan menstruasi tumbuh di daerah selain rahim.
Teori genetik Keluarga tertentu memiliki faktor tertentu yang menyebabkan kepekaan yang tinggi
terhadap endometriosis.

Setiap bulan ovarium menghasilkan hormon yang merangsang sel-sel pada lapisan rahim untuk membengkak
dan menebal (sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan). Endometriosis juga memberikan
respon yang sama terhadap sinyal ini, tetapi mereka tidak mampu memisahkan dirinya dari jaringan dan
terlepas selama menstruasi. Kadang terjadi perdarahan ringan tetapi akan segera membaik dan kembali
dirangsang pada siklus menstruasi berikutnya.
Proses yang berlangsung terus menerus ini menyebabkan pembentukan jaringan parut dan perlengketan di
dalam tuba dan ovarium, serta di sekitar fimbrie tuba. Perlengketan ini bisa menyebabkan pelepasan sel telur
dari ovarium ke dalam tuba falopii terganggu atau tidak terlaksana. Selain itu, perlengketan juga bisa
menyebabkan terhalangnya perjalanan sel telur yang telah dibuahi menuju ke rahim.
Resiko tinggi terjadinya endometriosis ditemukan pada:
Wanita yang ibu atau saudara perempuannya menderita endometriosis
Siklus menstuasi 27 hari atau kurang
Menarke (menstruasi yang pertama) terjadi lebih awal
Menstruasi berlangsung selama 7 hari atau lebih
Orgasme ketika menstruasi.
GEJALA
Endometriosis bisa menyebabkan:

Nyeri di perut bagian bawah dan di daerah panggul


Menstruasi yang tidak teratur (misalnya spotting sebelum menstruasi)
Kemandulan
Dispareunia (nyeri ketika melakukan hubungan seksual).

Jaringan endometrium yang melekat pada usus besar atau kandung kemih bisa menyebabkan pembengkakan

acank

Page 49

perut, nyeri ketika buang air besar, perdarahan melalui rektum selama menstruasi atau nyeri perut bagian
bawah ketika berkemih.
Jaringan endometrium yang melekat pada ovarium atau struktur di sekitar ovarium bisa membentuk massa
yang terisi darah (endometrioma).
Kadang endometrioma pecah dan menyebabkan nyeri perut tajam yang timbul secara tiba-tiba.
Kadang tidak ditemukan gejala sama sekali.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Pada pemeriksaan panggul akan teraba adanya benjolan lunak yang seringkali ditemukan di dinding belakang
vagina atau di daerah ovarium.
Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:

Laparoskopi
Biopsi endometrium
USG rahim
Barium enema
CT scan atau MRI perut.

PENGOBATAN
Pengobatan tergantung kepada gejala, rencana kehamilan, usia penderita dan beratnya penyakit.
Obat-obatan yang dapat menekan aktivitas ovarium dan memperlambat pertumbuhan jaringan endometrium
adalah pil KB kombinasi, progestin, danazole dan agonis GnRH.
Agonis GnRH adalah zat yang pada mulanya merangsang pelepasan hormon gonadotropin dari kelenjar hipofisa,
tetapis elelah diberikan lebih dari beberapa minggu akan menekan pelepasan gonadotropin. .
Pada endometriosis sedang atau berat mungkin perlu dilakukan pembedahan. Endometriosis diangkat sebanyak
mungkin, yang seringkali dilakukan pada prosedur laparoskopi.
Pembedahan biasanya dilakukan pada kasus berikut:
- bercak jaringan endometrium memiliki garis tengah yang lebih besar dari 3,8-5 cm
- perlengketan yang berarti di perut bagian bawah atau panggul
- jaringan endometrium menyumbat salah satu atau kedua tuba
- jaringan endometrium menyebabkan nyeri perut atau panggul yang sangat hebat, yang tidak dapat diatasi
dengan obat-obatan.
Untuk membuang jaringan endometrium kadang digunakan elektrokauter atau sinar laser.
Tetapi pembedahan hanya merupakan tindakan sementara, karena endometriosis sering berulang.

acank

Page 50

Ovarektomi (pengangkatan ovarium) dan histerektomi (pengangkatan rahim) hanya dilakukan jika nyeri perut
atau panggul tidak dapat dihilangkan dengan obat-obatan dan penderita tidak ada rencana untuk hamil lagi.
Setelah pembedahan, diberikan terapi sulih estrogen. Terapi bisa dimulai segera setelah pembedahan atau jika
jaringan endometrium yang tersisa masih banyak, maka terapi baru dilakukan 4-6 bulan setelah pembedahan.
Pilihan pengobatan untuk endometriosis:
1.
2.
3.
4.

Obat-obatan yang menekan aktivitas ovarium dan memperlambat pertumbuhan jaringan endometrium
Pembedahan untuk membuang sebanyak mungkin endometriosis
Kombinasi obat-obatan dan pembedahan
Histerektomi, seringkali disertai dengan pengangkatan tuba falopii dan ovarium.

Obat-obatan yang biasa digunakan untuk mengobati endometriosis


Obat

Efek samping

Pil KB kombinasi
estrogenprogestin

Pembengkakan perut, nyeri payudara, peningkatan nafsu makan,


pembengkakan pergelangan kaki, mual, perdarahan diantara 2 siklus
menstruasi, trombosis vena dalam

Progestin

Perdarahan diantara 2 siklus menstruasi, perubahan suasana hati, depresi,


vaginitis atrofika

Danazol

Penambahan berat badan, suara lebih berat, pertumbuhan rambut, hot flashes,
vagina kering, pembengkakan pergelangan kaki, kram otot, perdarahan diantara
2 siklus, payudara mengecil, perubahan suasana hati, kelainan fungsi hati,
sindroma terowongan karpal

Agonis GnRH

Hot flashes, vagina kering, pengeroposan tulang, perubahan suasana hati

NAMA
Fibroadenoma
DEFINISI
Fibroadenoma adalah benjolan padat yang kecil dan jinak pada payudara yang teridiri dari jaringan kelenjar dan
fibrosa.
Benjolan ini biasanya ditemukan pada wanita muda, seringkali ditemukan pada remaja putri.
PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui.
GEJALA
Benjolan mudah digerakkan, batasnya jelas dan bisa dirasakan pada SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri).
Teraba kenyal karena mengandung kolagen (serat protein yan gkuat yang ditemukan di dalam tulang rawan,
urat daging dan kulit).

acank

Page 51

SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)


1.

2.

3.
4.

5.
6.

Berdiri di depan cermin, perhatikan payudara. Dalam keadaan normal, ukuran payudara kiri dan kanan
sedikit berbeda. Perhatikan perubahan perbedaan ukuran antara payudara kiri dan kanan dan
perubahan pada puting susu (misalnya tertarik ke dalam) atau keluarnya cairan dari puting susu.
Perhatikan apakah kulit pada puting susu berkerut.
Masih berdiri di depan cermin, kedua telapak tangan diletakkan di belakang kepala dan kedua tangan
ditarik ke belakang. Dengan posisi seperti ini maka akan lebih mudah untuk menemukan perubahan
kecil akibat kanker. Perhatikan perubahan bentuk dan kontur payudara, terutama pada payudara bagian
bawah.
Kedua tangan di letakkan di pinggang dan badan agak condong ke arah cermin, tekan bahu dan sikut ke
arah depan. Perhatikan perubahan ukuran dan kontur payudara.
Angkat lengan kiri. Dengan menggunakan 3 atau 4 jari tangan kanan, telusuri payudara kiri. Gerakkan
jari-jari tangan secara memutar (membentuk lingkaran kecil) di sekeliling payudara, mulai dari tepi luar
payudara lalu bergerak ke arah dalam sampai ke puting susu. Tekan secara perlahan, rasakan setiap
benjolan atau massa di bawah kulit.
Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan cara mengangkat lengan kanan dan
memeriksanya dengan tangan kiri.
Perhatikan juga daerah antara kedua payudara dan ketiak.
Tekan puting susu secara perlahan dan perhatikan apakah keluar cairan dari puting susu.
Lakukan hal ini secara bergantian pada payudara kiri dan kanan.
Berbaring terlentang dengan bantal yang diletakkan di bawah bahu kiri dan lengan kiri ditarik ke atas.
Telusuri payudara kiri dengan menggunakan jari-jari tangan kanan. Dengan posisi seperti ini, payudara
akan mendatar dan memudahkan pemeriksaan.
Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan meletakkan bantal di bawah bahu kanan dan
mengangkat lengan kanan, dan penelusuran payudara dilakukan oleh jari-jari tangan kiri.

Pemeriksaan no. 4 dan 5 akan lebih mudah dilakukan ketika mandi karena dalam keadaan basah tangan lebih
mudah digerakkan dan kulit lebih licin.

acank

Page 52

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaa fisik.
Benjolan cenderung berbentuk bundar dan memiliki pinggiran yang dapat dibedakan dengan jaringan payudara
di sekitarnya, sehingga seringkali teraba seperti ada kelereng di dalam jaringan payudara.
Untuk membantu menegakkan diagnosa biasanya dilakukan aspirasi jarum atau biopsi.
PENGOBATAN
Fibroadenoma seringkali berhenti tumbuh atau bahkan mengecil dengan sendirinya. Pada kasus seperti ini,
tumor biasanya tidak diangkat.
Jika fibroadenoma terus membesar, maka harus dibuang melalui pembedahan.

NAMA

acank

Page 53

Fibroid
DEFINISI
Fibroid (Leiomioma, Fibromioma, Mioma) adalah tumor jinak pada dinding rahim yang terdiri dari otot dan
jaringan fibrosa.
Fibroid terjadi pada 20% wanita berusia 35 tahun dan lebih sering ditemukan pada wanita berkulit hitam.
Ukurannya bervariasi, mulai dari yang tak terlihat sampai sebesar buah semangka.
PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui, tapi tampaknya dipengaruhi oleh kadar estrogen.
Fibroid seringkali bertambah besar selama kehamilan dan mengecil setelah menopause. Selama penderita
masih mengalami siklus menstruasi, kemungkinan fibroid akan terus tumbuh meskipun pertumbuhannya sangat
lambat.
Bisa hanya ditemukan 1 fibroid, tetapi bisa juga tumbuh beberapa buah fibroid.
GEJALA
Meskipun ukurannya besar, fibroid mungkin tidak menimbulkan gejala.
Gejalanya tergantung kepada jumlah fibroid, ukuran dan lokasinya di rahim.
Gejala bisa berupa:

Perdarahan menstruasi yang banyak atau lama


Perdarahan diantara 2 siklus menstruasi
Nyeri, tekanan atau perasaan berat di daerah panggul selama atau diantara 2 siklus menstruasi
Sering berkemih
Perut membengkak
Kemandulan akibat penyumbatan tuba falopii atau distorsi rongga rahim.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Pada pemeriksaan panggul, rahim teraba membesar atau teraba adanya massa padat dengan bentuk yang tidak
beraturan.
Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan adalah:
Biopsi jaringan endometrium
Histeroskopi
USG transvagina atau USG panggul

acank

Page 54

Laparoskopi panggul.
PENGOBATAN
Kebanyakan kasus fibroid tidak memerlukan pengobatan, tetapi penderita harus menjalani pemeriksaan rutin
setiap 6-12 bulan.
Pengobatan yang dilakukan tergantung kepada beratnya gejala, usia penderita, status kehamilan, rencana
kehamilan pada masa yang akan datang, kesehatan menyeluruh dan karakteristik fibroid.
Obat anti peradangan non-steroid (misalnya ibuprofen atau naproxen) diberikan untuk mengatasi kram perut
bagian bawah atau nyeri selama menstruasi.
Pada penderita yang mengalami perdarahan menstruasi yang hebat bisa diberikan zat besi untuk membantu
mencegah terjadinya anemia.
Cara tersebut biasanya diterapkan pada wanita yang belum masuk masa menopause.
Miomektomi (pengangkatan mioma) biasanya merupakan pilihan bagi penderita yang belum mengalami
menopause dan memiliki rencana untuk hamil lagi karena biasanya kesuburan tetap terjaga. Miomektomi
dilakukan jika ukurannya terus membesar atau menyebabkan gejala yang tidak dapat ditolerir oleh penderita.
Keuntungan lain dari miomektomi adalah bisa mengurangi nyeri atau perdarahan hebat.
Beberapa bulan sebelum menjalani pembedahan, diberikan hormon untuk memperkecil ukuran fibroid.
Pembedahan tidak boleh dilakukan selama kehamilan karena bisa menyebabkan keguguran dan kehilangan
darah yang banyak.
Histerektomi (pengangkatan seluruh rahim) dilakukan jika:

perdarahan menstruasi sangat berat


nyeri hebat
pertumbuhan fibroid sangat cepat
fibroid yang besar mengalami infeksi atau terpuntir.

Embolisasi arteri rahim merupakan prosedur baru, dimana sebuah selang kecil dimasukkan melalui vena di
selangkangan lalu ke dalam arteri yang menuju ke rahim. Melalui selang ini disuntikkan zat untuk menyumbat

acank

Page 55

arteri secara permanen. Berkurangnya aliran darah ke rahim diharapkan bisa mencegah pertumbuhan tumor
lebih lanjut dan akhirnya tumor mengecil.
Efek jangka panjang dan keamanan kehamilan setelah prosedur ini masih belum diketahui.

NAMA
Infeksi & Abses Payudara
DEFINISI
Infeksi Payudara (Mastitis) adalah suatu infeksi pada jaringan payudara.
Pada infeksi yang berat atau tidak diobati, bisa terbentuk abses payudara (penimbunan nanah di dalam
payudara).
PENYEBAB
Infeksi payudara biasanya disebabkan oleh bakteri yang banyak ditemukan pada kulit yang normal
(Staphylococcus aureus).
Bakteri seringkali berasal dari mulut bayi dan masuk ke dalam saluran air susu melalui sobekan atau retakan di
kulit (biasanya pada puting susu).
Mastitis biasanya terjadi pada wanita yang menyusui dan paling sering terjadi dalam waktu 1-3 bulan setelah
melahirkan.
Sekitar 1-3% wanita menyusui mengalami mastitis pada beberapa minggu pertama setelah melahirkan.
Pada wanita pasca menopause, infeksi payudara berhubungan dengan peradangan menahun dari saluran air
susu yang terletak di bawah puting susu.
Perubahan hormonal di dalam tubuh wanita menyebabkan penyumbatan saluran air susu oleh sel-sel kulit yang
mati. Saluran yang tersumbat ini menyebabkan payudara lebih mudah mengalami infeksi.
GEJALA
Gejalanya berupa:
- nyeri payudara
- benjolan pada payudara
- pembengkakan salah satu payudara
- jaringan payudara membengkak, nyeri bila ditekan, kemerahan dan teraba hangat
- nipple discharge (keluar cairan dari puting susu, bisa mengandung nanah)
- gatal-gatal
- pembesaran kelenjar getah bening ketiak pada sisi yang sama dengan payudara yang terkena
- demam.

acank

Page 56

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Jika tidak sedang menyusui, bisa dilakukan mammografi atau biopsi payudara.
PENGOBATAN
Dilakukan pengompresan hangat pada payudara selama 15-20 menit, 4 kali/hari.
Diberikan antibiotik dan untuk mencegah pembengkakan, sebaiknya dilakukan pemijatan dan pemompaan air
susu pada payudara yang terkena.
Jika terjadi abses, biasanya dilakukan penyayatan dan pembuangan nanah, serta dianjurkan untuk berhenti
menyusui.
Untuk mengurangi nyeri bisa diberikan obat pereda nyeri (misalnya acetaminophen atau ibuprofen). Kedua obat
tersebut aman untuk ibu menyusui dan bayinya.
PENCEGAHAN
Untuk mencegah terjadinya mastitis bisa dilakukan beberapa tindakan berikut:

Menyusui secara bergantian payudara kiri dan kanan


Untuk mencegah pembengkakan dan penyumbatan saluran, kosongkan payudara dengan cara memompanya
Gunakan teknik menyusui yang baik dan benar untuk mencegah robekan/luka pada puting susu
Minum banyak cairan
Menjaga kebersihan puting susu
Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyusui.

NAMA
Kanker Indung Telur
DEFINISI
Kanker Indung Telur (Kanker Ovarium) adalah tumor ganas pada ovarium (indung telur).

acank

Page 57

Kanker ovarium paling sering ditemukan pada wanita yang berusia 50-70 tahun dan 1 dari 70 wanita menderita
kanker ovarium.
Kanker ovarium bisa menyebar secara langsung ke daerah di sekitarnya dan melalui sistem getah bening bisa
menyebar ke bagian lain dari panggul dan perut; sedangkan melalui pembuluh darah, kanker bisa menyebar ke
hati dan paru-paru.
PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui.
Efek perlindungan terhadap kanker ovarium ditemukan pada wanita yang memiliki banyak anak, wanita yang
kehamilan pertamanya terjadi di usia dini dan wanita yang memakai pil KB.
Sedangkan faktor resiko tejadinya kanker ovarium adalah:
Obat kesuburan
Pernah menderita kanker payudara
Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara dan/atau kanker ovarium
Riwayat keluarga yang menderita kanker kolon, paru-paru, prostat dan rahim (menunjukkan adanya
sindroma Lynch II).
GEJALA
Gejala awalnya berupa rasa tidak enak yang samar-samar di perut bagian bawah.
Ovarium yang membesar pada wanita pasca menopause bisa merupakan pertanda awal dari kanker ovarium.
Di dalam perut terkumpul cairan dan perut membesar akibat ovarium yang membesar ataupun karena
penimbunan cairan.
Pada saat ini penderita mungkin akan merasakan nyeri panggul, anemia dan berat badannya menurun.
Kadang kanker ovarium melepaskan hormon yang menyebabkan pertumbuhan berlebih pada lapisan rahim,
pembesaran payudara atau peningkatan pertumbuhan rambut.
Gejala lainnya yang mungkin terjadi:
- Panggul terasa berat
- Perdarahan pervaginam
- Siklus menstruasi abnormal
- Gejala saluran pencernaan (perut kembung, nafsu makan berkurang, mual, munatah, tidak mampu mencerna
makanan dalam jumlah seperti biasanya)
- Sering berkemih.

DIAGNOSA
Diagnosis pada stadium dini sulit ditegakkan karena kanker baru menimbulkan gejala setelah mencapai stadium

acank

Page 58

lanjut dan gejalanyapun menyerupai beberapa penyakit lainnya.


Pada pemeriksaan fisik, lingkar perut bertambah atau ditemukan asites (penimbunan ciaran di dalam rongga
abdomen). Pada pemeriksaan panggul diberukan massa ovarium atau massa perut.
Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
- Pemeriksan darah lengkap
- Pemeriksaan kimia darah
- CA125
- Serum HCG
- Alfa fetoprotein
- Analisa air kemih
- Pemeriksaan saluran pencernaan
- Laparatomi
- USG
- CT scan atau MRI perut.
PENGOBATAN
Jika kanker belum menyebar ke luar ovarium, hanya dilakukan pengangkatan ovarium yang terkena dan
mungkin dengan tuba falopiinya (saluran indung telur).
Jika kanker telah menyebar ke luar ovarium, maka dilakukan pengangkatan kedua ovarium dan rahim, serta
kelenjar getah bening dan struktur di sekitarnya.
Setelah pembedahan bisa dilakukan terapi penyinaran dan kemoterapi untuk menghancurkan sisa-sisa sel
kanker.

NAMA
Kanker Leher Rahim
DEFINISI
Kanker Leher Rahim (Kanker Serviks) adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim/serviks (bagian
terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina.
Kanker serviks biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun.
90% dari kanker serviks berasal dari sel skuamosa yang melapisi serviks dan 10% sisanya berasal dari sel
kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju ke dalam rahim.
PENYEBAB
Kanker serviks terjadi jika sel-sel serviks menjadi abnormal dan membelah secara tak terkendali.
Jika sel serviks terus membelah maka akan terbentuk suatu massa jaringan yang disebut tumor yang bisa
bersifat jinak atau ganas. Jika tumor tersebut ganas, maka keadaannya disebut kanker serviks.
Penyebab terjadinya kelainan pada sel-sel serviks tidak diketahui secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor
resiko yang berpengaruh terhadap terjadinya kanker serviks:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

acank

HPV (human papillomavirus)


HPV adalah virus penyebab kutil genitalis (kondiloma akuminata) yang ditularkan melalui hubungan
seksual. Varian yang sangat berbahaya adalah HPV tipe 16, 18, 45 dan 56.
Merokok
Tembakau merusak sistem kekebalan dan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi HPV
pada serviks.
Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini
Berganti-ganti pasangan seksual
Suami/pasangan seksualnya melakukan hubungan seksual pertama pada usia di bawah 18 tahun,
berganti-ganti pasangan dan pernah menikah dengan wanita yang menderita kanker serviks
Pemakaian DES (dietilstilbestrol) pada wanita hamil untuk mencegah keguguran (banyak digunakan

Page 59

7.
8.
9.
10.

pada tahun 1940-1970)


Gangguan sistem kekebalan
Pemakaian pil KB
Infeksi herpes genitalis atau infeksi klamidia menahun
Golongan ekonomi lemah (karena tidak mampu melakukan Pap smear secara rutin)

Keadaan Prekanker Pada Serviks


Sel-sel pada permukaan serviks kadang tampak abnormal tetapi tidak ganas.
Para ilmuwan yakin bahwa beberapa perubahan abnormal pada sel-sel serviks merupakan langkah awal dari
serangkaian perubahan yang berjalan lambat, yang beberapa tahun kemudian bisa menyebabkan kanker.
Karena itu beberapa perubahan abnormal merupakan keadaan prekanker, yang bisa berubah menjadi kanker.
Saat ini telah digunakan istilah yang berbeda untuk perubahan abnormal pada sel-sel di permukaan serviks,
salah satu diantaranya adalah lesi skuamosa intraepitel (lesi artinya kelainan jaringan, intraepitel artinya sel-sel
yang abnormal hanya ditemukan di lapisan permukaan).
Perubahan pada sel-sel ini bisa dibagi ke dalam 2 kelompok:
1. Lesi tingkat rendah : merupakan perubahan dini pada ukuran, bentuk dan jumlah sel yang membentuk
permukaan serviks. Beberapa lesi tingkat rendah menghilang dengan sendirinya. Tetapi yang lainnya
tumbuh menjadi lebih besar dan lebih abnormal, membentuk lesi tingkat tinggi.
Lesi tingkat rendah juga disebut displasia ringan atau neoplasia intraepitel servikal 1 (NIS 1).
Lesi tingkat rendah paling sering ditemukan pada wanita yang berusia 25-35 tahun, tetapi juga bisa
terjadi pada semua kelompok umur.
2. Lesi tingkat tinggi : ditemukan sejumlah besar sel prekanker yang tampak sangat berbeda dari sel yang
normal.
Perubahan prekanker ini hanya terjadi pada sel di permukaan serviks. Selama berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun, sel-sel tersebut tidak akan menjadi ganas dan tidak akan menyusup ke lapisan serviks
yang lebih dalam.
Lesi tingkat tinggi juga disebut displasia menengah atau displasia berat, NIS 2 atau 3, atau karsinoma
in situ.
Lesi tingkat tinggi paling sering ditemukan pada wanita yang berusia 30-40 tahun.

Jika sel-sel abnormal menyebar lebih dalam ke dalam serviks atau ke jaringan maupun organ lainnya, mada
keadaannya disebut kanker serviks atau kanker serviks invasif.
Kanker serviks paling sering ditemukan pada usia diatas 40 tahun.
GEJALA
Perubahan prekanker pada serviks biasanya tidak menimbulkan gejala dan perubahan ini tidak terdeteksi
kecuali jika wanita tersebut menjalani pemeriksaan panggul dan Pap smear.
Gejala biasanya baru muncul ketika sel serviks yang abnormal berubah menjadi keganasan dan menyusup ke
jaringan di sekitarnya. Pada saat ini akan timbul gejala berikut:
- Perdarahan vagina yang abnormal, terutama diantara 2 menstruasi, setelah melakukan hubungan seksual dan
setelah menopause
- Menstruasi abnormal (lebih lama dan lebih banyak)
- Keputihan yang menetap, dengan cairan yang encer, berwarna pink, coklat, mengandung darah atau hitam
serta berbau busuk.
Gejala dari kanker serviks stadium lanjut:
- Nafsu makan berkurang, penurunan berat badan, kelelahan
- Nyeri panggul, punggung atau tungkai
- Dari vagina keluar air kemih atau tinja
- Patah tulang (fraktur).

acank

Page 60

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan berikut:
1.

acank

Pap smear
Pap smear dapat mendeteksi sampai 90% kasus kanker serviks secara akurat dan dengan biaya yang
tidak terlalu mahal. Akibatnya angka kematian akibat kanker servikspun menurun sampai lebih dari
50%.
Setiap wanita yang telah aktif secara seksual atau usianya telah mencapai 18 tahun, sebaiknya
menjalani Pap smear secara teratur yaitu 1 kali/tahun. Jika selama 3 kali berturut-turut menunjukkan
hasil yang normal, Pap smear bisa dilakukan 1 kali/2-3tahun.
Hasil pemeriksaan Pap smear menunjukkan stadium dari kanker serviks:
- Normal
- Displasia ringan (perubahan dini yang belum bersifat ganas)
- Displasia berat (perubahan lanjut yang belum bersifat ganas)
- Karsinoma in situ (kanker yang terbatas pada lapisan serviks paling luar)
- Kanker invasif (kanker telah menyebar ke lapisan serviks yang lebih dalam atau ke organ tubuh
lainnya).

Page 61

2.
3.
4.

Biopsi
Biopsi dilakukan jika pada pemeriksaan panggul tampak suatu pertumbuhan atau luka pada serviks,
atau jika Pap smear menunjukkan suatu abnormalitas atau kanker.
Kolposkopi (pemeriksaan serviks dengan lensa pembesar)
Tes Schiller
Serviks diolesi dengan lauran yodium, sel yang sehat warnanya akan berubah menjadi coklat,
sedangkan sel yang abnormal warnanya menjadi putih atau kuning.

Untuk membantu menentukan stadium kanker, dilakukan beberapa pemeriksan berikut:


- Sistoskopi
- Rontgen dada
- Urografi intravena
- Sigmoidoskopi
- Skening tulang dan hati
- Barium enema.
PENGOBATAN
Pengobatan lesi prekanker
Pengobatan lesi prekanker pada serviks tergantung kepada beberapa faktor berikut:
- tingkatan lesi (apakah tingkat rendah atau tingkat tinggi)
- rencana penderita untuk hamil lagi
- usia dan keadaan umum penderita.
Lesi tingkat rendah biasanya tidak memerlukan pengobatan lebih lanjut, terutama jika daerah yang abnormal
seluruhnya telah diangkat pada waktu pemeriksaan biopsi. Tetapi penderita harus menjalani pemeriksaan Pap
smear dan pemeriksaan panggul secara rutin.
Pengobatan pada lesi prekanker bisa berupa:
Kriosurgeri (pembekuan)
Kauterisasi (pembakaran, juga disebut diatermi)
Pembedahan laser untuk menghancurkan sel-sel yang abnormal tanpa melukai jaringan yang sehat di
sekitarnya
LEEP (loop electrosurgical excision procedure) atau konisasi.
Setelah menjalani pengobatan, penderita mungkin akan merasakan kram atau nyeri lainnya, perdarahan
maupun keluarnya cairan encer dari vagina.

acank

Page 62

Pada beberapa kasus, mungkin perlu dilakukan histerektomi (pengangkatan rahim), terutama jika sel-sel
abnormal ditemukan di dalam lubang serviks. Histerektomi dilakukan jika penderita tidak memiliki rencana
untuk hamil lagi.
Pengobatan untuk kanker serviks
Pemilihan pengobatan untuk kanker serviks tergantung kepada lokasi dan ukuran tumor, stadium penyakit, usia,
keadaan umum penderita dan rencana penderita untuk hamil lagi.
1.

Pembedahan
Pada karsinoma in situ (kanker yang terbatas pada lapisan serviks paling luar), seluruh kanker
seringkali dapat diangkat dengan bantuan pisau bedah ataupun melalui LEEP.
Dengan pengobatan tersebut, penderita masih bisa memiliki anak.
Karena kanker bisa kembali kambuh, dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan ulang dan Pap smear
setiap 3 bulan selama 1 tahun pertama dan selanjutnya setiap 6 bulan.
Jika penderita tidak memiliki rencana untuk hamil lagi, dianjurkan untuk menjalani histerektomi.
Pada kanker invasif, dilakukan histerektomi dan pengangkatan struktur di sekitarnya (prosedur ini
disebut histerektomi radikal) serta kelenjar getah bening.
Pada wanita muda, ovarium (indung telur) yang normal dan masih berfungsi tidak diangkat.

2.

Terapi penyinaran

3.

Terapi penyinaran (radioterapi) efektif untuk mengobati kanker invasif yang masih terbatas pada daerah
panggul.
Pada radioterapi digunakan sinar berenergi tinggi untuk merusak sel-sel kanker dan menghentikan
pertumbuhannya.
Ada 2 macam radioterapi:
- Radiasi eksternal : sinar berasar dari sebuah mesin besar
Penderita tidak perlu dirawat di rumah sakit, penyinaran biasanya dilakukan sebanyak 5 hari/minggu
selama 5-6 minggu.
- Radiasi internal : zat radioaktif terdapat di dalam sebuah kapsul dimasukkan langsung ke dalam
serviks.
Kapsul ini dibiarkan selama 1-3 hari dan selama itu penderita dirawat di rumah sakit. Pengobatan ini
bisa diulang beberapa kali selama 1-2 minggu.
Efek samping dari terapi penyinaran adalah:
- iritasi rektum dan vagina
- kerusakan kandung kemih dan rektum
- ovarium berhenti berfungsi.
Kemoterapi
Jika kanker telah menyebar ke luar panggul, kadang dianjurkan untuk menjalani kemoterapi. Pada
kemoterapi digunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker.
Obat anti-kanker bisa diberikan melalui suntikan intravena atau melalui mulut.

4.

Kemoterapi diberikan dalam suatu siklus, artinya suatu periode pengobatan diselingi dengan periode
pemulihan, lalu dilakukan pengobatan, diselingi denga pemulihan, begitu seterusnya.
Terapi biologis
Pada terapi biologis digunakan zat-zat untuk memperbaiki sistem kekebalan tubuh dalam melawan
penyakit.
Terapi biologis dilakukan pada kanker yang telah menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Yang paling sering digunakan adalah interferon, yang bisa dikombinasikan dengan kemoterapi.

Efek samping pengobatan


Selain membunuh sel-sel kanker, pengobatan juga menyebabkan kerusakan pada sel-sel yang sehat sehingga
seringkali menimbulkan efek samping yang tidak menyenangkan.
Efek samping dari pengobatankanker sangat tergantung kepada jenis dan luasnya pengobatan. Selain itu, reaksi
dari setiap penderita juga berbeda-beda.

acank

Page 63

Metoda untuk membuang atau menghancurkan sel-sel kanker pada permukaan serviks sama dengan metode
yang digunakan untuk mengobati lesi prekanker.
Efek samping yang timbul berupa kram atau nyeri lainnya, perdarahan atau keluar cairan encer dari vagina.
Beberapa hari setelah menjalani histerektomi, penderita bisa mengalami nyeri di perut bagian bawah. Untuk
mengatasinya bisa diberikan obat pereda nyeri.
Penderita juga mungkin akan mengalami kesulitan dalam berkemih dan buang air besar. Untuk membantu
pembuangan air kemih bisa dipasang kateter.
Beberapa saat setealh pembedahan, aktivitas penderita harus dibatasi agar penyembuhan berjalan lancar.
Aktivitas normal (termasuk hubungan seksual) biasanya bisa kembali dilakukan dalam waktu 4-8 minggu.
Setelah menjalani histerektomi, penderita tidak akan mengalami menstruasi lagi. Histerektomi biasanya tidak
mempengaruhi gairah seksual dan kemampuan untuk melakukan hubungan seksual.
Tetapi banyak penderita yang mengalami gangguan emosional setelah histerektomi. Pandangan penderita
terhadap seksualitasnya bisa berubah dan penderita merasakan kehilangan karena dia tidak dapat hamil lagi.
Selama menjalani radioterap, penderita mudah mengalami kelelahan yang luar biasa, terutama seminggu
sesudahnya.
Istirahat yang cukup merupakan hal yang penting, tetapi dokter biasanya menganjurkan agar penderita sebisa
mungkin tetap aktif.
Pada radiasi eksternal, sering terjadi kerontokan rambut di daerah yang disinari dan kulit menjadi merah, kering
serta gatal-gatal. Mungkin kulit akan menjadi lebih gelap.
Daerah yang disinari sebaiknya mendapatkan udara yang cukup, tetapi harus terlindung dari sinar matahari dan
penderita sebaiknya tidak menggunakan pakaian yang bisa mengiritasi daerah yang disinari.
Biasanya, selama menjalani radioterapi penderita tidak boleh melakukan hubungan seksual.
Kadang setelah radiasi internal, vagina menjadi lebh sempit dan kurang lentur, sehingga bisa menyebabkan
nyeri ketika melakukan hubungan seksual. Untuk mengatasi hal ini, penderita diajari untuk menggunakan
dilator dan pelumas dengan bahan dasar air.
Pada radioterapi juga bisa timbul diare dan sering berkemih.
Efek samping dari kemoterapi sangat tergantung kepada jenis dan dosis obat yang digunakan. Selain itu, efek
sampingnya pada setiap penderita berlainan.
Biasanya obat anti-kanker akan mempengaruhi sel-sel yang membelah dengan cepat, termasuk sel darah (yang
berfungsi melawan infeksi, membantu pembekuan darah atau mengangkut oksigen ke seluruh tubuh).
Jika sel darah terkena pengaruh obat anti-kanker, penderita akan lebih mudah mengalami infeksi, mudah
memar dan mengalami perdarahan serta kekurangan tenaga.
Sel-sel pada akar rambut dan sel-sel yang melapisi saluran pencernaan juga membelah dengan cepat.
Jika sel-sel tersebut terpengaruh oleh kemoterapi, penderita akan mengalami kerontokan rambut, nafsu
makannya berkurang, mual, muntah atau luka terbuka di mulut.

Terapi biologis bisa menyebabkan gejala yang menyerupai flu, yaitu menggigil, demam, nyeri otot, lemah,
nafsu makan berkurang, mual, muntah dan diare.
Kadang timbul ruam, selain itu penderita juga bisa mudah memar dan mengalami perdarahan.
PENCEGAHAN
Ada 2 cara untuk mencegah kanker serviks:
1.
2.

Mencegah terjadinya infeksi HPV


Melakukan pemeriksaan Pap smear secara teratur .

Pap smear (tes Papanicolau) adalah suatu pemeriksaan mikroskopik terhadap sel-sel yang diperoleh dari apusan
serviks.
Pada pemeriksaan Pap smear, contoh sel serviks diperoleh dengan bantuan sebuah spatula yang terbuat dari
kayu atau plastik (yang dioleskan bagian luar serviks) dan sebuah sikat kecil (yang dimasukkan ke dalam
saluran servikal).

acank

Page 64

Sel-sel serviks lalu dioleskan pada kaca obyek lalu diberi pengawet dan dikirimkan ke laboratorium untuk
diperiksa.
24 jam sebelum menjalani Pap smear, sebaiknya tidak melakukan pencucian atau pembilasan vagina, tidak
melakukan hubungan seksual, tidak berendam dan tidak menggunakan tampon.
Pap smear sangat efektif dalam mendeteksi perubahan prekanker pada serviks.
Jika hasil Pap smear menunjukkan displasia atau serviks tampak abnormal, biasanya dilakukan kolposkopi dan
biopsi
Anjuran untuk melakukan Pap smear secara teratur:
Setiap tahun untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun
Setiap tahun untuk wanita yang berganti-ganti pasangan seksual atau pernah menderita infeksi HPV atau
kutil kelamin
Setiap tahun untuk wanita yang memakai pil KB
Setiap 2-3 tahun untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun jika 3 kali Pap smear berturut-turut
menunjukkan hasil negatif atau untuk wanita yang telah menjalani histerektomi bukan karena kanker
Sesering mungkin jika hasil Pap smear menunjukkan abnormal
Sesering mungkin setelah penilaian dan pengobatan prekanker maupun kanker serviks.
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kanker serviks sebaiknya:
- Anak perempuan yang berusia dibawah 18 tahun tidak melakukan hubungan seksual.
- Jangan melakukan hubungan seksual dengan penderita kutil kelamin atau gunakan kondom untuk mencegah
penularan kutil kelamin
- Jangan berganti-ganti pasangan seksual
- Berhenti merokok.
Pemeriksaan panggul setiap tahun (termasuk Pap smear) harus dimulai ketika seorang wanita mulai aktif
melakukan hubungan seksual atau pada usia 20 tahun. Setiap hasil yang abnormal harus diikuti dengan
pemeriksaan kolposkopi dan biopsi.
Beberapa peneliti telah membuktikan bahwa vitamin A berpertan dalam menghentikan atau mencegah
perubahan keganasan pada sel-sel, seperti yang terjadi pada permukaan serviks.

NAMA
Kanker Payudara
DEFINISI
Kanker Payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara.
Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada
payudara.
Terdapat beberapa jenis kanker payudara:
1.
2.

acank

Karsinoma in situ
Karsinoma in situ artinya adalah kanker yang masih berada pada tempatnya, merupakan kanker dini
yang belum menyebar atau menyusup keluar dari tempat asalnya.
Karsinoma duktal
Karsinoma duktal berasal dari sel-sel yang melapisi saluran yang menuju ke puting susu.
Sekitar 90% kanker payudara merupakan karsinoma duktal.
Kanker ini bisa terjadi sebelum maupun sesudah masa menopause.
Kadang kanker ini dapat diraba dan pada pemeriksaan mammogram, kanker ini tampak sebagai

Page 65

3.

4.

5.
6.

bintik-bintik kecil dari endapan kalsium (mikrokalsifikasi).


Kanker ini biasanya terbatas pada daerah tertentu di payudara dan bisa diangkat secara keseluruhan
melalui pembedahan.
Sekitar 25-35% penderita karsinoma duktal akan menderita kanker invasif (biasanya pada payudara
yang sama).
Karsinoma lobuler
Karsinoma lobuler mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, biasanya terjadi setelah menopause.
Kanker ini tidak dapat diraba dan tidak terlihat pada mammogram, tetapi biasanya ditemukan secara
tidak sengaja pada mammografi yang dilakukan untuk keperluan lain.
Sekitar 25-30% penderita karsinoma lobuler pada akhirnya akan menderita kanker invasif (pada
payudara yang sama atau payudara lainnya atau pada kedua payudara).
Kanker invasif
Kanker invasif adalah kanker yang telah menyebar dan merusak jaringan lainnya, bisa terlokalisir
(terbatas pada payudara) maupun metastatik (menyebar ke bagian tubuh lainnya).
Sekitar 80% kanker payudara invasif adalah kanker duktal dan 10% adalah kanker lobuler.
Karsinoma meduler
Kanker ini berasal dari kelenjar susu.
Karsinoma tubuler
Kanker ini berasal dari kelenjar susu.

PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi ada beberapa faktor resiko yang menyebabkan seorang wanita menjadi
lebih mungkin menderita kanker payudara.
Beberapa faktor resiko tersebut adalah:
1.
2.

3.
4.

acank

Usia.
Sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun. Resiko terbesar ditemukan pada
wanita berusia diatas 75 tahun.
Pernah menderita kanker payudara.
Wanita yang pernah menderita kanker in situ atau kanker invasif memiliki resiko tertinggi untuk
menderita kanker payudara.
Setelah payudara yang terkena diangkat, maka resiko terjadinya kanker pada payudara yang sehat
meningkat sebesar 0,5-1%/tahun.
Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara.
Wanita yang ibu, saudara perempuan atau anaknya menderita kanker, memiliki resiko 3 kali lebih
besar untuk menderita kanker payudara.
Faktor genetik dan hormonal.
Telah ditemukan 2 varian gen yang tampaknya berperan dalam terjadinya kanker payudara, yaitu

Page 66

BRCA1 dan BRCA2. Jika seorang mwanita memiliki salah satu dari gen tersebut, maka kemungkinan
menderita kanker payudara sangat besar.
Gen lainnya yang juga diduga berperan dalam terjadinya kanker payudara adalah p53, BARD1, BRCA3
dan Noey2.
Kenyataan ini menimbulkan dugaan bahwa kanker payudara disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel
yang secara genetik mengalami kerusakan.
Faktor hormonal juga penting karena hormon memicu pertumbuhan sel. Kadar hormon yang tinggi
selama masa reproduktif wanita, terutama jika tidak diselingi oleh perubahan hormonal karena
kehamilan, tampaknya meningkatkan peluang tumbuhnya sel-sel yang secara genetik telah mengalami
kerusakan dan menyebabkan kanker.
5. Pernah menderita penyakit payudara non-kanker.
Resiko menderita kanker payudara agak lebih tinggi pada wanita yang pernah menderita penyakit
payudara non-kanker yang menyebabkan bertambahnya jumlah saluarn air susu dan terjadinya
kelainan struktur jaringan payudara (hiperplasia atipik).
6. Menarke (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun, menopause setelah usia 55 tahun, kehamilan
pertama setelah usia 30 tahun atau belum pernah hamil.
Semakin dini menarke, semakin besar resiko menderita kanker payudara. Resiko menderita kanker
payudara adalah 2-4 kali lebih besar pada wanita yang mengalami menarke sebelum usia 12 tahun.
Demikian pula halnya dengan menopause ataupun kehamilan pertama. Semakin lambat menopause
dan kehamilan pertama, semakin besar resiko menderita kanker payudara
7. Pemakaian pil KB atau terapi sulih estrogen.
Pil KB bisa sedikit meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara, yang tergantung kepada usia,
lamanya pemakaian dan faktor lainnya. Belum diketahui berapa lama efek pil akan tetap ada setelah
pemakaian pil dihentikan.
Terapi sulih estrogen yang dijalani selama lebih dari 5 tahun tampaknya juga sedikit meningkatkan
resiko kanker payudara dan resikonya meningkat jika pemakaiannya lebih lama.
8. Obesitas pasca menopause.
Obesitas sebagai faktor resiko kanker payudara masih diperdebatkan. Beberapa penelitian
menyebutkan obesitas sebagai faktor resiko kanker payudara kemungkinan karena tingginya kadar
estrogen pada wanita yang obes.
9. Pemakaian alkohol.
Pemakaian alkoloh lebih dari 1-2 gelas/hari bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.
10. Bahan kimia.
Beberapa penelitian telah menyebutkan pemaparan bahan kimia yang menyerupai estrogen (yang
terdapat di dalam pestisida dan produk industri lainnya) mungkin meningkatkan resiko terjadinya
kanker payudara.
11. DES (dietilstilbestrol).
Wanita yang mengkonsumsi DES untuk mencegah keguguran memiliki resiko tinggi menderita kanker
payudara.
12. Penyinaran.
Pemaparan terhadap penyinaran (terutama penyinaran pada dada), pada masa kanak-kanak bisa
meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.
13. Faktor resiko lainnya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kanker rahim, ovarium dan kanker usus besar serta adanya
riwayat kanker dalam keluarga bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.
GEJALA
Gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya,
tidak menimbulkan nyeri dan biasanya memiliki pinggiran yang tidak teratur.
Pada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan, benjolan bisa digerakkan dengan mudah di bawah kulit.
Pada stadium lanjut, benjolan biasanya melekat pada dinding dada atau kulit di sekitarnya.
Pada kanker stadium lanjut, bisa terbentuk benjolan yang membengkak atau borok di kulit payudara. Kadang
kulit diatas benjolan mengkerut dan tampak seperti kulit jeruk.
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:
- Benjolan atau massa di ketiak
- Perubahan ukuran atau bentuk payudara
- Keluar cairan yang abnormal dari puting susu (biasanya berdarah atau berwarna kuning sampai hijau,
mungkin juga bernanah)

acank

Page 67

- Perubahan pada warna atau tekstur kulit pada payudara, puting susu maupun areola (daerah berwana coklat
tua di sekeliling puting susu)
- Payudara tampak kemerahan
- Kulit di sekitar puting susu bersisik
- Puting susu tertarik ke dalam atau terasa gatal
- Nyeri payudara atau pembengkakan salah satu payudara .
Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi
kulit.
Penyaringan
Kanker pada stadium awal jarang menimbulkan gejala, karena itu sangat penting untuk melakukan
penyaringan.
Beberapa prosedur yang digunakan untuk penyaringan kanker payudara:
1.

2.

3.
4.

SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri).


Jika SADARI dilakukan secara rutin, seorang wanita akan dapat menemukan benjolan pada stadium
dini.
Sebaiknya SADARI dilakukan pada waktu yang sama setiap bulan. Bagi wanita yang masih mengalami
menstruasi, waktu yang paling tepat untuk melakukan SADARI adalah 7-10 hari sesudah hari 1
menstruasi. Bagi wanita pasca menopause, SADARI bisa dilakukan kapan saja, tetapi secara rutin
dilakuka setiap bulan (misalnya setiap awal bulan).
Mammografi.
Pada mammografi digunakan sinar X dosis rendah untuk menemukan daerah yang abnormal pada
payudara.
Para ahli menganjurkan kepada setiap wanita yang berusia diatas 40 tahun untuk melakukan
mammogram secara rutin setiap 1-2 tahun dan pada usia 50 tahun keatas mammogarm dilakukan
sekali/tahun.
USG payudara.
USG digunakan untuk membedakan kista (kantung berisi cairan) dengan benjolan padat.
Termografi.
Pada termografi digunakan suhu untuk menemukan kelainan pada payudara.

SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)


1. Berdiri di depan cermin, perhatikan payudara. Dalam keadaan normal, ukuran payudara kiri dan kanan
sedikit berbeda. Perhatikan perubahan perbedaan ukuran antara payudara kiri dan kanan dan
perubahan pada puting susu (misalnya tertarik ke dalam) atau keluarnya cairan dari puting susu.
Perhatikan apakah kulit pada puting susu berkerut.
2. Masih berdiri di depan cermin, kedua telapak tangan diletakkan di belakang kepala dan kedua tangan
ditarik ke belakang. Dengan posisi seperti ini maka akan lebih mudah untuk menemukan perubahan
kecil akibat kanker. Perhatikan perubahan bentuk dan kontur payudara, terutama pada payudara
bagian bawah.
3. Kedua tangan di letakkan di pinggang dan badan agak condong ke arah cermin, tekan bahu dan sikut
ke arah depan. Perhatikan perubahan ukuran dan kontur payudara.
4. Angkat lengan kiri. Dengan menggunakan 3 atau 4 jari tangan kanan, telusuri payudara kiri. Gerakkan
jari-jari tangan secara memutar (membentuk lingkaran kecil) di sekeliling payudara, mulai dari tepi
luar payudara lalu bergerak ke arah dalam sampai ke puting susu. Tekan secara perlahan, rasakan
setiap benjolan atau massa di bawah kulit.
Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan cara mengangkat lengan kanan dan
memeriksanya dengan tangan kiri.
Perhatikan juga daerah antara kedua payudara dan ketiak.
5. Tekan puting susu secara perlahan dan perhatikan apakah keluar cairan dari puting susu.
Lakukan hal ini secara bergantian pada payudara kiri dan kanan.
6. Berbaring terlentang dengan bantal yang diletakkan di bawah bahu kiri dan lengan kiri ditarik ke atas.
Telusuri payudara kiri dengan menggunakan jari-jari tangan kanan. Dengan posisi seperti ini,
payudara akan mendatar dan memudahkan pemeriksaan.
Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan meletakkan bantal di bawah bahu kanan
dan mengangkat lengan kanan, dan penelusuran payudara dilakukan oleh jari-jari tangan kiri.

acank

Page 68

Pemeriksaan no. 4 dan 5 akan lebih mudah dilakukan ketika mandi karena dalam keadaan basah tangan lebih
mudah digerakkan dan kulit lebih licin.

acank

Page 69

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan hasil pemeriksaan berikut:

Biopsi (pengambilan contoh jaringan payudara untuk diperiksa dengan mikroskop)


Rontgen dada
Pemeriksaan darah untuk menilai fungsi hati dan penyebaran kanker
Skening tulang (dilakukan jika tumornya besar atau ditemukan pembesaran kelenjar getah bening)
Mammografi
USG payudara.

Staging (Penentuan Stadium Kanker)


Penentuan stadium kanker penting sebagai panduan pengobatan, follow-up dan menentukan prognosis.
Staging kanker payudara (American Joint Committee on Cancer):
- Stadium 0 : Kanker in situ dimana sel-sel kanker berada pada tempatnya di dalam jaringan payudara yang
normal
- Stadium I : Tumor dengan garis tengah kurang dari 2 cm dan belum menyebar keluar payudara
- Stadium IIA : Tumor dengan garis tengah 2-5 cm dan belum menyebar ke kelenjar getah bening ketiak atau
tumor dengan garis tengah kurang dari 2 cm tetapi sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak
- Stadium IIB : Tumor dengan garis tengah lebih besar dari 5 cm dan belum menyebar ke kelenjar getah
bening ketiak atau tumor dengan garis tengah 2-5 cm tetapi sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak
- Stadium IIIA : Tumor dengan garis tengah kurang dari 5 cm dan sudah menyebar ke kelenjar getah bening
ketiak disertai perlengketan satu sama lain atau perlengketah ke struktur lainnya; atau tumor dengan garis
tengah lebih dari 5 cm dan sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak
- Stadium IIIB : Tumor telah menyusup keluar payudara, yaitu ke dalam kulit payudara atau ke dinding dada
atau telah menyebar ke kelenjar getah bening di dalam dinding dada dan tulang dada
- Stadium IV : Tumor telah menyebar keluar daerah payudara dan dinding dada, misalnya ke hati, tulang atau
paru-paru.
Selain stadium kanker, terdapat faktor lain yang mempengaruhi jenis pengobatan dan prognosis:
Jenis sel kanker
Gambaran kanker
Respon kanker terhadap hormon
Kanker yang memiliki reseptor estrogen tumbuh secara lebih lambat dan lebih sering ditemukan pada wanita
pasca menopause.

acank

Page 70

Ada atau tidaknya gen penyebab kanker payudara.


PENGOBATAN
Biasanya pengobatan dimulai setelah dilakukan penilaian secara menyeluruh terhadap kondisi penderita, yaitu
sekitar 1 minggu atau lebih setelah biopsi.
Pengobatannya terdiri dari pembedahan, terapi penyinaran, kemoterapi dan obat penghambat hormon.
Terapi penyinaran digunakan membunuh sel-sel kanker di tempat pengangkatan tumor dan daerah sekitarnya,
termasuk kelenjar getah bening.
Kemoterapi (kombinasi obat-obatan untuk membunuh sel-sel yang berkembanganbiak dengan cepat atau
menekan perkembangbiakannya) dan obat-obat penghambat hormon (obat yang mempengaruhi kerja hormon
yang menyokong pertumbuhan sel kanker) digunakan untuk menekan pertumbuhan sel kanker di seluruh
tubuh.
Pengobatan untuk kanker payudara yang terlokalisir
Untuk kanker yang terbatas pada payudara, pengobatannya hampir selalu meliputi pembedahan (yang
dilakukan segera setelah diagnosis ditegakkan) untuk mengangkat sebanyak mungkin tumor.
Terdapat sejumlah pilihan pembedahan, pilihan utama adalah mastektomi (pengangkatan seluruh payudara)
atau pembedahan breast-conserving (hanya mengangkat tumor dan jaringan normal di sekitarnya).
Pembedahan breast-conserving
1.
2.
3.

Lumpektomi : pengangkatan tumor dan sejumlah kecil jaringan normal di sekitarnya


Eksisi luas atau mastektomi parsial : pengangkatan tumor dan jaringan normal di sekitarnya yang
lebih banyak
Kuadrantektomi : pengangkatan seperempat bagian payudara.

Pengangkatan tumor dan beberapa jaringan normal di sekitarnya memberikan peluang terbaik untuk
mencegah kambuhnya kanker.
Keuntungan utama dari pembedahan breast-conserving ditambah terapi penyinaran adalah kosmetik.
Biasanya efek samping dari penyinaran tidak menimbulkan nyeri dan berlangsung tidak lama. Kulit tampak
merah atau melepuh.

acank

Page 71

Mastektomi
1. Mastektomi simplek : seluruh jaringan payudara diangkat tetapi otot dibawah payudara dibiarkan utuh
dan disisakan kulit yang cukup untuk menutup luka bekas operasi. Rekonstruksi payudara lebih mudah
dilakukan jika otot dada dan jaringan lain dibawah payudara dibiarkan utuh.
Prosedur ini biasanya digunakan untuk mengobati kanker invasif yang telah menyebar luar ke dalam
saluran air susu, karena jika dilakukan pembedahan breast-conserving, kanker sering kambuh.
2. Mastektomi simplek ditambah diseksi kelenjar getah bening atau modifikasi mastektomi radikal :
seluruh jaringan payudara diangkat dengan menyisakan otot dan kulit, disertai pengangkatan kelenjar
getah bening ketiak.
3. Mastektomi radikal : seluruh payudara, otot dada dan jaringan lainnya diangkat.
Terapi penyinaran yang dilakukan setelah pembedahan, akan sangat mengurangi resiko kambuhnya kanker
pada dinding dada atau pada kelenjar getah bening di sekitarnya.
Ukuran tumor dan adanya sel-sel tumor di dalam kelenjar getah bening mempengaruhi pemakaian kemoterapi
dan obat penghambat hormon.
Beberapa ahli percaya bahwa tumor yang garis tengahnya lebih kecil dari 1,3 cm bisa diatasi dengan
pembedahan saja. Jika garis tengah tumor lebih besar dari 5 cm, setelah pembedahan biasanya diberikan
kemoterapi. Jika garis tengah tumor lebih besar dari 7,6 cm, kemoterapi biasanya diberikan sebelum
pembedahan.
Penderita karsinoma lobuler in situ bisa tetap berada dalam pengawasan ketat dan tidak menjalani
pengobatan atau segera menjalani mastektomi bilateral (pengangkatan kedua payudara).
Hanya 25% karsinoma lobuler yang berkembang menjadi kanker invasif sehingga banyak penderita yang
memilih untuk tidak menjalani pengobatan.
Jika penderita memilih untuk menjalani pengobatan, maka dilakukan mastektomi bilateral karena kanker tidak
selalu tumbuh pada payudara yang sama dengan karsinoma lobuler.
Jika penderita menginginkan pengobatan selain mastektomi, maka diberikan obat penghambat hormon yaitu
tamoxifen.
Setelah menjalani mastektomi simplek, kebanyakan penderita karsinoma duktal in situ tidak pernah
mengalami kekambuhan.
Banyak juga penderita yang menjalani lumpektomi, kadang dikombinasi dengan terapi penyinaran.
Kanker payudara inflamatoir adalah kanker yang sangat serius meskipun jarang terjadi. Payudara tampak
seperti terinfeksi, teraba hangat, merah dan membengkak.
Pengobatannya terdiri dari kemoterapi dan terapi penyinaran.
Rekonstrusi payudara
Untuk rekonstruksi payudara bisa digunakan implan silikon atau salin maupun jaringan yang diambil dari
bagian tubuh lainnya.
Rekonstruksi bisa dilakukan bersamaan dengan mastektomi atau bisa juga dilakukan di kemudian hari.
Akhir-akhir ini keamanan pemakaian silikon telah dipertanyakan. Silikon kadang merembes dari kantongnya
sehingga implan menjadi keras, menimbulkan nyeri dan bentuknya berubah. Selain itu, silikon kadang masuk
ke dalam laliran darah.
Kemoterapi & Obat Penghambat Hormon
Kemoterapi dan obat penghambat hormon seringkali diberikan segera setelah pembedahan dan dilanjutkan
selama beberapa bulan atau tahun.
Pengobatan ini menunda kembalinya kanker dan memperpanjang angka harapan hidup penderita.
Pemberian beberapa jenis kemoterapi lebih efektif dibandingkan dengan kemoterapi tunggal. Tetapi tanpa
pembedahan maupun penyinara, obat-obat tersebut tidak dapat menyembuhkan kanker payudara.
Efek samping dari kemoterapi bisa berupa mual, lelah, muntah, luka terbuka di mulut yang menimbulkan nyeri
atau kerontokan rambut yang sifatnya sementara.
Pada saat ini muntah relatif jarang terjadi karena adanya obat ondansetron. Tanpa ondansetron, penderita
akan muntah sebanyak 1-6 kali selama 1-3 hari setelah kemoterapi. Berat dan lamanya muntah bervariasi,
tergantung kepada jenis kemoterapi yang digunakan dan penderita.
Selama beberapa bulan, penderita juga menjadi lebih peka terhadap infeksi dan perdarahan.

acank

Page 72

Tetapi pada akhirnya efek samping tersebut akan menghilang.


Tamoxifen adalah obat penghambat hormon yang bisa diberikan sebagai terapi lanjutan setelah pembedahan.
Tamoxifen secara kimia berhubungan dengan esrogen dan memiliki beberapa efek yang sama dengan
terapisulih hormon (misalnya mengurangi resiko terjadinya osteoporosis dan penyakit jantung serta
meningkatkan resiko terjadinya kanker rahim). Tetapi tamoxifen tidak mengurangi hot flashes ataupun
merubah kekeringan vagina akibat menopause.
Pengobatan kanker payudara yang telah menyebar
Kanker payudara bisa menyebar ke berbagai bagian tubuh. Bagian tubuh yang paling sering diserang adalah
paru-paru, hati, tulang, kelenjar getah bening, otak dan kulit.
Kanker muncul pada bagian tubuh tersebut dalam waktu bertahun-tahun atau bahkan berpuluh-puluh tahun
setelah kanker terdiagnosis dan diobati.
Penderita kanker payudara yang telah menyebar tetapi tidak menunjukkan gejala biasanya tidak akan
memperoleh keuntungan dari pengobatan. Akibatnya pengobatan seringkali ditunda sampai timbul gejala

(misalnya nyeri) atau kanker mulai memburuk.


Jika penderita merasakan nyeri, diberikan obat penghambat hormon atau kemoterapi untuk menekan
pertumbuhan sel kanker di seluruh tubuh.
Tetapi jika kanker hanya ditemukan di tulang, maka dilakukan terapi penyinaran. Terapi penyinaran
merupakan pengobatan yang paling efektif untuk kanker tulang dan kanker yang telah menyebar ke otak.
Obat penghambat hormon lebih sering diberikan kepada:
- kanker yang didukung oleh estrogen
- penderita yang tidak menunjukkan tanda-tanda kanker selama lebih dari 2 tahun setelah terdiagnosis kanker yang tidak terlalu mengancam jiwa penderita.
Obat tersebut sangat efektif jika diberikan kepada penderita yang berusia 40 tahun dan masih mengalami
menstruasi serta menghasilkan estrogen dalam jumlah besar atau kepada penderita yang 5 tahun lalu
mengalami menopause.
Tamoxifen memiliki sedikit efek samping sehngga merupakan obat pilihan pertama.
Selain itu, untuk menghentikan pembentukan estrogen bisa dilakukan pembedahan untuk mengangkat
ovarium (indung telur) atau terapi penyinaran untuk menghancurkan ovarium.
Jika kanker mulai menyebar kembali berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah pemberian obat
penghambat hormon, maka digunakan obat penghambat hormon yang lain.
Aminoglutetimid adalah obat penghambat hormon yang banyak digunakan untuk mengatasi rasa nyeri akibat
kanker di dalam tulang. Hydrocortisone (suatu hormon steroid) biasanya diberikan pada saat yang bersamaan,
karena aminoglutetimid menekan pembentukan hydrocortisone alami oleh tubuh.
Kemoterapi yang paling efektif adalah cyclophosphamide, doxorubicin, paclitaxel, dosetaxel, vinorelbin dan
mitomycin C. Obat-obat ini seringkali digunakan sebagai tambahan pada pemberian obat penghambat
hormon.
PROGNOSIS

acank

Page 73

Stadium klinis dari kanker payudara merupakan indikator terbaik untuk menentukan prognosis penyakit ini.
Angka kelangsungan hidup 5 tahun pada penderita kanker payudara yang telah menjalani pengobatan yang
sesuai mendekati:
- 95% untuk stadium 0
- 88% untuk stadium I
- 66% untuk stadium II
- 36% untuk stadium III
- 7% untuk stadium IV.
PENCEGAHAN
Banyak faktor resiko yang tidak dapat dikendalikan.
Beberapa ahli diet dan ahli kanker percaya bahwa perubahan diet dan gaya hidup secara umum bisa
mengurangi angka kejadian kanker.
Diusahakan untuk melakukan diagnosis dini karena kanker payudara lebih mudah diobati dan bisa disembhan
jika masih pada stadium dini.
SADARI, pemeriksan payudara secara klinis dan mammografi sebagai prosedur penyaringan merupakan 3 alat
untuk mendeteksi kanker secara dini.
Penelitian terakhir telah menyebutkan 2 macam obat yang terbukti bisa mengurangi resiko kanker payudara,
yaitu tamoksifen dan raloksifen. Keduanya adalah anti estrogen di dalam jaringan payudara.
Tamoksifen telah banyak digunakan untuk mencegah kekambuhan pada penderita yang telah menjalani
pengobatan untuk kanker payudara.
Obat ini bisa digunakan pada wanita yang memiliki resiko sangat tinggi.
Mastektomi pencegahan adalah pembedahan untuk mengangkat salah satu atau kedua payudara dan
merupakan pilihan untuk mencegah kanker payudara pada wanita yang memiliki resiko sangat tinggi
(misalnya wanita yang salah satu payudaranya telah diangkat karena kanker, wanita yang memiliki riwayat
keluarga yang menderita kanker payudara dan wanita yang memiliki gen p53, BRCA1 atauk BRCA 2).

NAMA
Kanker Rahim
DEFINISI
Kanker Rahim adalah tumor ganas pada endometrium (lapisan rahim).
Kanker rahim biasanya terjadi setelah masa menopause, paling sering menyerang wanita berusia 50-60 taun.
Kanker bisa menyebar (metastase) secara lokal maupun ke berbagai bagian tubuh (misalnya kanalis servikalis,
tuba falopii, ovarium, daerah di sekitar rahim, sistem getah bening atau ke bagian tubuh lainnya melalui
pembuluh darah).
PENYEBAB
Penyebabnya yang pasti tidak diketahui, tetapi tampaknya penyakit ini melibatkan peningkatan kadar estrogen.
Salah satu fungsi estrogen yang normal adalah merangsang pembentukan lapisan epitel pada rahim. Sejumlah
besar estrogen yang disuntikkan kepada hewan percobaan di laboratorium menyebabkan hiperplasia
endometrium dan kanker.
Wanita yang menderita kanker rahim tampaknya memiliki faktor resiko tertentu. (faktor resiko adalah sesuatu
yang menyebabkan bertambahnya kemungkinan seseorang untuk menderita suatu penyakit).
Wanita yang memiliki faktor resiko tidak selalu menderita kanker rahim, sebaliknya banyak penderita kanker
rahim yang tidak memiliki faktor resiko. Kadang tidak dapat dijelaskan mengapa seorang wanita menderita
kanker rahim sedangkan wanita yang lainnya tidak.
Penelitian telah menemukan beberapa faktor resiko pada kanker rahim:

acank

Page 74

1.
2.
3.

4.

5.
6.
7.

8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Usia
Kanker uterus terutama menyeranga wanita berusia 50 tahun keatas.
Hiperplasia endometrium
Terapi Sulih Hormon (TSH)
TSH digunakan untuk mengatasi gejala-gejala menopause, mencegah osteoporosis dan mengurangi
resiko penyakit jantung atau stroke.
Wanita yang mengkonsumsi estrogen tanpa progesteron memiliki resiko yang lebih tinggi. Pemakaian
estrogen dosis tinggi dan jangka panjang tampaknya mempertinggi resiko ini.
Wanita yang mengkonsumsi estrogen dan progesteron memiliki resiko yang lebih rendah karena
progesteron melindungi rahim.
Obesitas
Tubuh membuat sebagian estrogen di dalam jaringan lemak sehingga wanita yang gemuk memiliki
kadar estrogen yang lebih tinggi. Tingginya kadar estrogen merupakan penyebab meningkatnya resiko
kanker rahim pada wanita obes.
Diabetes (kencing manis)
Hipertensi (tekanan darah tinggi)
Tamoksifen
Wanita yang mengkonsumsi tamoksifen untuk mencegah atau mengobati kanker payudara memiliki
resiko yang lebih tinggi. Resiko ini tampaknya berhubungan dengan efek tamoksifen yang menyerupai
estrogen terhadap rahim.
Keuntungan yang diperoleh dari tamoksifen lebih besar daripada resiko terjadinya kanker lain, tetapi
setiap wanita memberikan reaksi yang berlainan.
Ras
Kanker rahim lebih sering ditemukan pada wanita kulit putih.
Kanker kolorektal
Menarke (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun
Menopause setelah usia 52 tahun
Tidak memiliki anak
Kemandulan
Penyakit ovarium polikista

15. Polip endometrium.


GEJALA
Gejalanya bisa berupa:

Perdarahan rahim yang abnormal


Siklus menstruasi yang abnormal
Perdarahan diantara 2 siklus menstruasi (pada wanita yang masih mengalami menstruasi)
Perdarahan vagina atau spotting pada wanita pasca menopause
Perdarahan yang sangat lama, berat dan sering (pada wanita yang berusia diatas 40 tahun)
Nyeri perut bagian bawah atau kram panggul
Keluar cairan putih yang encer atau jernih (pada wanita pasca menopause)
Nyeri atau kesulitan dalam berkemih
Nyeri ketika melakukan hubungan seksual.

acank

Page 75

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan berikut:

Pemeriksaan panggul
Pap smear
USG transvagina
Biopsi endometrium.

Untuk membantu menentukan stadium atau penyebaran kanker, dilakukan pemeriksaan berikut:
- Pemeriksaan darah lengkap
- Pemeriksaan air kemih
- Rontgen dada
- CT scan tulang dan hati
- Sigmoidoskopi
- Limfangiografi
- Kolonoskopi
- Sistoskopi.
Staging (Menentukan stadium kanker)
Stadium I : kanker hanya tumbuh di badan rahim
Stadium II : kanker telah menyebar ke leher rahim (serviks
Stadium III : kanker telah menyebar ke luar rahim, tetapi masih di dalam rongga panggul dan belum
menyerang kandung kemih maupun rektum. Kelenjar getah bening panggul mungkin mengandung sel-sel
kanker.
Stadium IV : kanker telah menyebar ke dalam kandung kemih atau rektum atau kanker telah menyebar ke
luar rongga panggul.
PENGOBATAN
Pemilihan pengobatan tergantung kepada ukuran tumor, stadium, pengaruh hormon terhadap pertumbuhan
tumor dan kecepatan pertumbuhan tumor serta usia dan keadaan umum penderita.
Metode pengobatan:
1.

acank

Pembedahan
Kebanyakan penderita akan menjalani histerektomi (pengangkatan rahim). Kedua tuba falopii dan
ovarium juga diangkat (salpingo-ooforektomi bilateral) karena sel-sel tumor bisa menyebar ke ovarium
dan sel-sel kanker dorman (tidak aktif) yang mungkin tertinggal kemungkinan akan terangsang oleh
estrogen yang dihasilkan oleh ovarium. .

Page 76

Jika ditemukan sel-sel kanker di dalam kelenjar getah bening di sekitar tumor, maka kelenjar getah
bening tersebut juga diangkat. Jika sel kanker telah ditemukan di dalam kelenjar getah bening, maka
kemungkinan kanker telah menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Jika sel kanker belum menyebar ke luar endometrium (lapisan rahim), maka penderita tidak perlu
menjalani pengobatan lainnya.
2.

3.

Terapi penyinaran (radiasi)


Digunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker.
Terapi penyinaran merupakan terapi lokal, hanya menyerang sel-sel kanker di daerah yang disinari.
Pada stadium I, II atau III dilakukan terapi penyinaran dan pembedahan. Penyinaran bisa dilakukan
sebelum pembedahan (untuk memperkecil ukuran tumor) atau setelah pembedahan (untuk membunuh
sel-sel kanker yang tersisa).
Ada 2 jenis terjapi penyinaran yang digunakan untuk mengobati kanker rahim:
- Radiasi eksternal : digunakan sebuah mesin radiasi yang besar untuk mengarahkan sinar ke daerah
tumor. Penyinaran biasanya dilakukan sebanyak 5 kali/minggu selama beberapa minggu dan penderita
tidak perlu dirawat di rumah sakit. Pada radiasi eksternal tidak ada zat radioaktif yang dimasukkan ke
dalam tubuh.
- Radiasi internal : digunakan sebuah selang kecil yang mengandung suatu zat radioaktif, yang
dimasukkan melalui vagina dan dibiarkan selama beberapa hari. Selama menjalani radiasi internal,
penderita dirawat di rumah sakit.
Kemoterapi Pada terapi hormonal digunakan zat yang mampu mencegah sampainya hormon ke sel
kanker dan mencegah pemakaian hormon oleh sel kanker. Hormon bisa menempel pada reseptor
hormon dan menyebabkan perubahan di dalam jaringan rahim.
Sebelum dilakukan terapi hormon, penderita menjalani tes reseptor hormon. Jika jaringan memiliki
reseptor, maka kemungkinan besar penderita akan memberikan respon terhadap terapi hormonal.
Terapi hormonal merupakan terapi sistemik karena bisa mempengaruhi sel-sel di seluruh tubuh. Pada
terapi hormonal biasanya digunakan pil progesteron.
Terapi hormonal dilakukan pada:
- penderita kanker rahim yang tidak mungkin menjalani pembedahan ataupun terapi penyinaran
- penderita yang kankernya telah menyebar ke paru-paru atau organ tubuh lainnya
- penderita yang kanker rahimnya kembali kambuh.
Jika kanker telah menyebar atau tidak memberikan respon terhadap terapi hormonal, maka diberikan
obat kemoterapi lain, yaitu siklofosfamid, doksorubisin dan sisplastin.

Efek samping pengobatan kanker


Pengobatan kanker bisa menyebabkan kerusakan pada sel dan jaringan yang sehat, karena itu bisa
menimbulkan beberapa efek samping yang tidak diharapkan.
Efek samping tersebut tergantung kepada berbagai faktor, diantaranya jenis dan luasnya pengobatan.
Setelah menjalani histerektomi, penderita biasanya mengalami nyeri dan merasa sangat lelah. Kebanyakan
penderita akan kembali menjalani aktivitasnya yang normal dalam waktu 4-8 minggu setelah pembedahan.
Beberapa penderita mengalami mual dan muntah serta gangguan berkemih dan buang air besar.
Wanita yang telah menjalani histerektomi tidak akan mengalami menstruasi dan tidak dapat hamil lagi. Jika
ovarium juga diangkat, maka penderita juga mengalami menopause. Hot flashes dan gejala menopause lainnya
akibat histerektomi biasanya lebih berat dibandingkan dengan gejala yang timbul karena menopause alami.
Pada beberapa penderita, histerektomi bisa mempengaruhi hubungan seksual. Penderita merasakan kehilangan
sehingga mengalami kesulitan dalam melakukan hubungan seksual.

acank

Page 77

Efek samping dari terapi penyinaran sangat tergantung kepada dosis dan bagian tubuh yang disinari.
Biasanya kulit menjadi kering dan merah, rambut di daerah yang disinari mengalami kerontokan, nafsu makan
berkurang dan kelelahan yang luar biasa.
Beberapa penderita merasakan gatal-gatal, kekeringan dan perih pada vaginanya.
Penyinaran juga menyebabkan diare atau sering berkemih.
Radiasi juga bisa menyebabkan terjadinya penurunan jumlah sel darah putih.
Wanita yang mengkonsumsi progesteron bisa mengalami peningkatan nafsu makan, penimbunan cairan dan
penambahan berat badan. Jika masih mengalami menstruasi, maka siklusnya bisa mengalami perubahan.
PENCEGAHAN
Setiap wanita sebaiknya menjalani pemeriksaan panggul dan Pap smear secara rutin, untuk menemukan tandatanda pertumbuhan yang abnormal.
Wanita yang memiliki faktor resiko kanker rahim sebaiknya lebih sering menjalani pemeriksaan panggul, Pap
smear dan tes penyaringan (termasuk biopsi endometrium).

NAMA
Kanker Saluran Telur
DEFINISI
Kanker Saluran Telur adalah tumor ganas pada saluran telur (tuba falopii).

acank

Page 78

Kanker tuba falopii sangat jarang terjadi, di seluruh dunia dilaporkan kasus sebanyak kurang dari 1500-2000.
Kanker biasanya merupakan penyebaran dari organ lain (misalnya ovarium/indung telur).
Kanker saluran telur paling banyak ditemukan pada wanita pasca menopause, tetapi bisa juga ditemukan pada
wanita yang lebih muda.
Kebanyakan kanker saluran telur memiliki gambaran mikroskopik yang sama dengan kanker ovarium.
Yang paling sering ditemukan adalah adenokarsinoma.
PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui.
GEJALA
Kanker Saluran Telur adalah tumor ganas pada saluran telur (tuba falopii).
Kanker tuba falopii sangat jarang terjadi, di seluruh dunia dilaporkan kasus sebanyak kurang dari 1500-2000.
Kanker biasanya merupakan penyebaran dari organ lain (misalnya ovarium/indung telur).
Kanker saluran telur paling banyak ditemukan pada wanita pasca menopause, tetapi bisa juga ditemukan pada
wanita yang lebih muda.
Kebanyakan kanker saluran telur memiliki gambaran mikroskopik yang sama dengan kanker ovarium.
Yang paling sering ditemukan adalah adenokarsinoma.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Pada panggul ditemukan suatu massa yang membesar.
Staging (Menentukan stadium kanker)
Stadium
Stadium
Stadium
Stadium
yang jauh.

I : kanker terbatas pada saluran telur


II : kanker menyerang salah satu atau kedua saluran telur dan telah menyebar ke panggul
III : kanker pada salah satu atau kedua saluarn telur dan telah menyebar ke luar panggul
IV : kanker pada salah satu atau kedua saluran telura dan telah menyebar ke organ tubuh lainnya

PENGOBATAN
Pengobatan yang utama untuk kanker saluran telur adalah pembedahan untuk mengangkat kedua saluran telur,

acank

Page 79

kedua indung telur dan rahim disertai pengangkatan kelenjar getah bening perut dan panggul.
Pada kanker stadium lanjut, setelah pembedahan mungkin perlu dilakukan kemoterapi atau terapi penyinaran.

NAMA
Kanker Vagina
DEFINISI
Kanker Vagina adalah tumor ganas pada vagina.
Vagina adalah saluran sepanjang 7,5-10 cm; ujung atasnya berhubungan dengan serviks (leher rahim/bagian
terendah dari rahim), sedangkan ujung bawahnya berhubungan dengan vulva.
Dinding vagina dilapisi oleh epitelium yang terbentuk dari sel-sel skuamosa. Di bawah epitelium terdapat
jaringan ikat, otot involunter, kelenjar getah bening dan persarafan.
Dinding vagina memiliki banyak lipatan yang membantu agar vagina tetap terbuka selama hubungan seksual
atau proses persalinan berlangsung.
Ada beberapa jenis kanker vagina:
1.

2.
3.
4.

Karsinoma sel skuamosa (85-90%)


Berasal dari lapisan epitelium vagina. Lebih banyak ditemukan di vagina bagian atas.
Karsinoma skuamosa biasanya ditemukan pada wanita berusia 60-80 tahun.
Karsinoma verukosa adalah sejenis karsinoma sel skuamosa yang tumbuhnya lambat. Karsinoma ini
tumbuh ke arah rongga vagina dan tampak seperti kutil atau bunga kol.
Adenokarsinoma (5-10%)
Adenokarsinoma paling sering terjadi pada wanita berusia 12-30 tahun.
Melanoma maligna (2-3%)
Berasal dari sel-sel penghasil pigmen, lebih banyak ditemukan di vagina bagian bawah.
Sarkoma (2-3%)
Kanker ini tumbuh jauh di dalam dinding vagina, bukan pada epitelium.
Ada beberapa jenis sarkoma, yang paling sering ditemukan adalah leiomiosarkoma, yang menyerang
wanita berusia 50 tahun ke atas.
Rabdomiosarkoma adalah kanker pada masa kanak-kanak, biasanya terjadi sebelum usia 3 tahun. Selselnya mirip dengan sel otot volunter, yang merupakan suatu jaringan yang dalam keadaan normal
tidak ditemukan pada dinding vagina.

Karsinoma sel skuamosa tidak tumbuh secara tiba-tiba, kanker ini berkembang selama bertahun-tahun dari
suatu perubahan prekanker pada vagina yang disebut neoplasi intraepitel vagina (NIVA).
PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui.
Faktor resiko terjadinya kanker vagina:
1.
2.

3.

acank

Usia
Sekitar 50% penderita karsinoma skuamosa adalah wanita berusia 60 tahun keatas.
Sebagian besar kasus kanker vagina ditemukan pada wanita yang berusia 50-70 tahun.
DES (dietilstilbestrol)
DES adalah suatu obat hormonal yang banyak digunakan pada tahun 1940-1970 untuk mencegah
keguguran pada wanita hamil.
Sebanyak 1 diantar 1000 wanita yang ibunya mengkonsumsi DES, menderita adenokarsinoma sel bersih
pada vagina maupun serviks. Resiko tertinggi terjadi jika ibu mengkonsumsi DES pada usia kehamilan
16 minggu.
Adenosis vagina

Page 80

4.
5.
6.
7.
8.
9.

Dalam keadaan normal vagina dilapisi oleh sel gepeng yang disebut sel skuamosa.
Pada sekitar 40% wanita yang telah mengalami menstruasi, pada vagina bisa ditemukan daerah-daerah
tertentu yang dilapisi oleh sel-sel yang serupa dengan sel-sel yang ditemukan di dalam kelenjar rahim
bagian bawah dan lapisan rahim. Keadaan ini disebut adenosis.
Hal tersebut terjadi pada hampir semua wanita yang terpapar oleh DES selama perkembangan janin.
Infeksi HPV (human papiloma virus)
HPV adalah virus penyebab kutil kelamin yang ditularkan melalui hubungan seksual.
Hubungan seksual pertama pada usia dini
Berganti-ganti pasangan
Melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang sering berganti-ganti pasangan
Kanker serviks
Iritsi vagina

10. Merokok.
GEJALA
Kanker vagina menyebabkan kerusakan pada lapisan vagina dan menyebabkan terbentuknya luka terbuka yang
bisa mengalami perdarahan dan terinfeksi.
Penderita mungkin juga mengalami perdarahan melalui vagina (seringkali setelah melakukan hubungan seksual)
atau dari vaginanya keluar cairan encer.
Jika kanker berukuran besar bisa mempengaruhi fungsi kandung kemih dan rektum sehingga penderita
mengalami urgensi untuk berkemih dan mengalami nyeri ketika berkemih.
Gejala lainnya adalah:
- keluar cairan abnormal dari vagina
- terasa ada benjolan
- nyeri ketika melakukan hubungan seksual.
Pada kanker stadium lanjut akan timbuli nyeri ketika berkemih, sembelit dan nyeri panggul yang menetap.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Pada pemeriksaan panggul akan teraba adanya benjolan.
Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
Kolposkopi (pemeriksaan dinding vagina dengan bantuan kaca pembesar)
Biopsi (pemeriksaan mikroskopik terhadap contoh jaringan vagina).
Staging
Staging merupakan proses penentuan penyebaran kanker, yang penting dilakukan untuk menentukan jenis
pengobatan dan prognosis penyakit.
Penilaian penyebaran kanker vagina melibatkan beberapa pemeriksaan berikut:
- Pemeriksaan fisik menyeluruh
- Pielogram intravena
- Barium enema
- Rontgen dada
- Sistoskopi
- Proktoskopi
- CT scan
- Skening tulang.
Stadium kanker vagina berdasarkan sistem FIGO:
Stadium 0 (karsinoma in situ, NIVA 3) : sel-sel kanker terbatas pada epitelium vagina dan belum menyebar
ke lapisan vagina lainnya.
Pada stadium ini kanker tidak dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Stadium I : kanker telah menyebar ke bawah epitelium tetapi masih terbatas pada mukosa vagina (mukosa

acank

Page 81

terdiri dari 2 lapisan, yaitu epitelium dan lamina propria atau stroma subepitel).
Stadium IA : tumor berukuran kurang dari 2 cm dan telah tumbuh ke dalam dinding sedalam kurang dari 1
milimeter.
Stadium IB : tumor lebih besar dari 2 cm dan telah menembus ke dalam dinding sedalam lebih dari 1
milimeter.
Stadium II : kanker telah menyebar ke jaringan ikat vagina tetapi belum menyebar ke dinding panggul
maupun organ lain.
Stadium III : kanker telah menyebar ke dinding panggul dan/atau telah menyebar ke kelenjar getah bening
pada sisi yang sama dengan tumor.
Stadium IVA : kanker telah menyebar ke organ di dekat vagina (misalnya kandung kemih) dan/atau taelah
menyebar keluar panggul dan/atau telah menyebar ke kelenjar getah bening pada kedua sisi panggul.
Stadium IVB : kanker telah menyebar ke organ tubuh yang jauh (misalnya paru-paru).
PENGOBATAN
Pengobatan untuk keadaan prekanker (NIVA)
Untuk menentukan lokasi NIVA yang pasti, dilakukan pemeriksaan kolposkopi.
Untuk memperkuat diagnosis dilakukan biopsi.
Pilihan pengobatan untuk NIVA:
1.
2.
3.

Bedah laser untuk menguapkan jaringan yang abnormal.


LEEP (loop electroexcision procedure) : digunakan kauter panas untuk membuang lesi pada vagina.
Efektif untuk lesi yang kecil.
Kemoterapi topikal : digunakan kemoterapi (5FU/fluorouracil) yang dioleskan langsung ke vagina setiap
malam selama 1-2 minggu atau setiap minggu selama 10 minggu.
Obat ini bisa menyebabkan iritasi vagina dan vulva.

NIVA tingkat rendah seringkali menghilang dengan sendirinya, karena itu pengobatan biasanya hanya dilakukan
pada NIVA tingkat menengah atau tinggi.
Pengobatan untuk kanker vagina
Terdapat 3 macam pengobatan untuk kanker vagina:
1.

Pembedahan
- Bedah laser
- Eksisi lokal luas : dilakukan pengangkatan kanker dan sebagian jaringan di sekitarnya. Untuk
memperbaiki vagina bisa dilkukan pencangkokan kulit yang diambil dari bagian tubuh lainnya.
- Vaginektomi (pengangkatan vagina).
Jika kanker telah menyebar keluar vagina, dilakukan vaginektomi dan histerektomi radikal
(pengangkatan rahim, ovarium/indung telur dan tuba falopii/saluran indung telur). Pembedahan
tersebut bisa disertai dengan pengangkatan kelenjar getah bening.
- Eksenterasi dilakukan jika kanker telah menyebar keluar vagina dan organ wanita lainnya. Pada
pembedahan ini dilakukan engangkatan kolon bawah, rektum atau kandung kemih (tergantung lokasi
penyebaran tumor) disertai pengangkatan serviks/leher rahim, rahim dan vagina.
Setelah pembedahan ini mungkin perlu dilakukan pencangkokan kulit dan bedah plastik untuk membuat
vagina buatan.

2.

Terapi penyinaran
Pada terapi penyinaran digunakan sinar X dosis tinggi atau sinar berenergi tinggi lainnya untuk
membunuh sel-sel kanker dan memperkecil ukuran tumor.
Penyinaran yang berasal dari sebuah mesin disebut radiasi eksterna, sedangkan penyinaran yang
berasal dari sebuah kapsul/tabung yang mengandung zat radioaktif dan dimasukkan ke dalam vagina
radiasi interna.
Radiasi bisa digunakan secara terpisah atau sesudah pembedahan.
Kemoterapi
Pada kemoterapi digunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker.
Kemoterapi tersedia dalam bentuk pil atau suntikan intravena (melalui pembuluh darah).

3.

acank

Page 82

Kemoterapi merupakan pengobatan sistemik karena obat masuk ke dalam aliran darah dan bergerak ke
seluruh tubuh serta membunuh sel-sel kanker yang berada diluar vagina.
Pada kemoterapi intravagina, obat kemoterapi dimasukkan langsung ke dalam vagina.

Pengobatan berdasarkan stadium


Pengobatan kanker vagina tergantung kepada stadium dan jenis penyakit, serta usia dan keadaan umum
penderita.
1.

Kanker vagina stadium 0


- Vaginektomi. Setelah vaginektomi mungkin harus dilakukan pencangkokan kulit untuk memperbaiki
kerusakan pada vagina.
- Terapi radiasi interna
- Bedah laser
- Kemoterapi intravagina.

2.

Kanker vagina stadium I


Kanker skuamosa
- Radiasi interna dengan atau tanpa radiasi eksterna
- Eksisi lokal luas, bisa diikuti dengan perbaikan vagina. Pada beberapa kasus, bisa diikuti dengan terapi
penyinaran.
- Vaginektomi dan diseksi kelenjar getah bening
Adenokarsinoma
- Vaginektomi dan pengangkatan rahim, ovarium serta tuba falopii, disertai diseksi kelenjar getah
bening panggul. Prosedur ini diikuti dengan perbaikan vagina.
Pada beberapa kasus bisa dilanjutkan dengan terapi penyinaran.
- Radiasi interna dengan atau tanpa radiasi eksterna.
- Pada kasus tertentu dilakukan eksisi lokal luas dan diseksi beberapa kelenjar getah bening panggul
yang diikuti dengan radiasi interna.
Kanker vagina stadium II
- Kombinasi radiasi interna dan eksterna
- Pembedahan, yang bisa dilanjutkan dengan terapi penyinaran
Kanker vagina stadium III
- Kombinasi radiasi interna dan eksterna
- Pembedahan, kadang dikombinasikan dengan terapi penyinaran
Kanker vagina stadium IVA
- Kombinasi radiasi interna dan eksterna
- Pembedahan kadang dikombinasikan dengan terapi penyinaran
Kanker vagina stadium IVB
- Penyinaran untuk meringankan gejala nyeri, mual, muntah maupun gangguan fungsi pencernaan
- Kemoterapi.

3.
4.
5.
6.

Jika kanker berulang (kambuh kembali) dan menyebar ke organ wanita lainnya, maka dilakukan eksenterasi,
tergantung kepada lokasi penyebaran kanker.
Bisa juga dilakukan terapi penyinaran dan kemoterapi.
PENCEGAHAN
Cara terbaik untuk mengurangi resiko kanker vagina adalah menghindari faktor resikonya.

NAMA
Kanker Vulva
DEFINISI
Kanker Vulva adalah tumor ganas di dalam vulva.

acank

Page 83

Vulva merupakan bagian luar dari sistem reproduksi wanita, yang meliputi labia, lubang vagina, lubang uretra
dan klitoris.
3-4% kanker pada sistem reproduksi wanita merupakan kanker vulva dan biasanya terjadi setelah
menopause.
Beberapa jenis kanker vulva:
1.

Karsinoma sel skuamosa (85%)


Karsinoma sel skuamosa berasal dari sel-sel skuamosa yang merupakan jenis sel kulit yang utama.
Kanker jenis ini biasanya terbentuk secara perlahan selama bertahun-tahun dan biasanya didahului
oleh suatu perubahan prekanker yang mungkin berlangsung selama beberapa tahun.
Istilah kedokteran yang sering digunakan untuk keadaan prekanker ini adalah Neoplasma intraepitel
vulva (NIV, intraepitel artinya sel-sel prekanker terbatas pada epitel yang merupakan lapisan
permukaan pada kulit vulva.
NIV terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu NIV1, NIV2, and NIV3. Istilah lainnya untuk NIV adalah
displasia.
Tingkat keparahan perubahan prekanker mulai dari yang terendah sampai yang terberat:
- NIV1 atau displasia ringan
- NIV2 atau displasia menengah
- NIV3 atau displasia berat
- Karsinoma in situ
- Karsinoma invasif.

2.
3.
4.

5.

Melanoma (5%)
Melanoma berasal dari sel penghasil pigmen yang memberikan warna pada kulit.
Sarkoma (2%)
Ssarkoma adalah tumor jaringan ikat di bawah kulit yang cenderung tumbuh dengan cepat.
Sarkoma vulva bisa menyerang semua golongan usia, termasuk anak-anak.
Karsinoma sel basal (1%)
Karsinoma sel basal sangat jarang terjadi pada vulva, karena biasanya menyerang kulit yang terpapar
oleh sinar matahari.
Adenokarsinoma (1%)
Sejumlah kecil kanker vulva berasal dari kelenjar dan disebut adenokarsinoma. Beberapa diantaranya
berasal dari kelenjar Bartholin yang ditemukan pada lubang vagina dan menghasilkan cairan pelumas
yang menyerupai lendir.
Kebanyakan kanker kelenjar Bartholin adalah adenokarsinoma, tetapi beberapa diantaranya (terutama
yang tumbuh dari saluran kelenjar) merupakan karsinoma sel transisional atau karsinoma sel
skuamosa.
Meskipun agak jarang, adenokarsinoma juga bisa berasal dari kelenajr keringat pada kulit vulva.

PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui.
Faktor resiko terjadinya kanker vulva:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

acank

Infeksi HPV atau kutil kelamin (kutil genitalis)


HPV merupakan virus penyebab kutil kelamin dan ditularkan melalui hubungan seksual.
Pernah menderita kanker leher rahim atau kanker vagina
Infeksi sifilis
Diabetes
Obesitas
Tekanan darah tinggi.
Usia
Tigaperempat penderita kanker vulva berusia diatas 50 tahun dan dua pertiganya berusia diatas 70
tahun ketika kanker pertama kali terdiagnosis.
Usia rata-rata penderita kanker invasif adalah 65-70 tahun.

Page 84

8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Hubungan seksual pada usia dini


Berganti-ganti pasangan seksual
Merokok
Infeksi HIV
HIV adalah virus penyebab AIDS. Virus ini menyebabkan kerusakan pada sistem kekebalan tubuh
sehingga wanita lebih mudah mengalami infeksi HPV menahun.
Golongan sosial-ekonimi rendah
Hal ini berhubungan dengan pelayanan kesehatan yang adekuat, termasuk pemeriksaan kandungan
yang rutin.
Neoplasia intraepitel vulva (NIV)
Liken sklerosus
Penyakit ini menyebabkan kulit vulva menjadi tipis dan gatal.
Peradangan vulva menahun

16. Melanoma atau tahi lalat atipik pada kulit selain vulva.
GEJALA
Kanker vulva mudah dilihat dan teraba sebagai benjolan, penebalan ataupun luka terbuka pada atau di sekitar
lubang vagina.
Kadang terbentuk bercak bersisik atau perubahan warna. Jaringan di sekitarnya mengkerut disertai gatalgatal.
Pada akhirnya akan terjadi perdarahan dan keluar cairan yang encer.
Gejala lainnya adalah:
- nyeri ketika berkemih
- nyeri ketika melakukan hubungan seksual.
Hampir 20% penderita yang tidak menunjukkan gejala.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan hasil biopsi jaringan.
Staging (Menentukan stadium kanker)
Staging merupakan suatu peroses yang menggunakan hasil-hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
diagnostik tertentu untuk menentukan ukuran tumor, kedalaman tumor, penyebaran ke organ di sekitarnya
dan penyebaran ke kelenjar getah bening atau organ yang jauh.
Dengan mengetahui stadium penyakitnya maka dapat ditentukan rencana pengobatan yang akan dijalani oleh
penderita.
Jika hasil biopsi menunjukkan bahwa telah terjadi kanker vulva, maka dilakukan beberapa pemeriksaan untuk
mengetahui penyebaran kanker ke daerah lain:

Sistoskopi (pemeriksaan kandung kemih)


Proktoskopi (pemeriksaan rektum)
Pemeriksaan panggula dibawah pengaruh obat bius
Rontgen dada
CT scan dan MRI.

Stadium kanker vulva dari sistem FIGO:


- Stadium 0 (karsinoma in situ, penyakit Bowen) : kanker hanya ditemukan di permukaan kulit vulva
- Stadium I : kanker ditemukan di vulva dan/atau perineum (daerah antara rektum dan vagina). Ukuran
tumor sebesar 2 cm atau kurang dan belum menyebar ke kelenjar getah bening
- Stadium IA : kanker stadium I yang telah menyusup sampai kedalaman kurang dari 1 mm
- Stadium IB: kanker stadium I yang telah menyusup lebih dalam dari 1 mm
- Stadium II : kanker ditemukan di vulva dan/atau perineu, dengan ukuran lebih besar dari 2 cm tetapi belum
menyebar ke kelenjar getah bening
- Stadium III : kanker ditemukan di vulva dan/atau perineum serta telah menyebar ke jaringan terdekat
(misalnya uretra, vagina, anus) dan/atau telah menyebar ke kelenjar getah bening selangkangan terdekat.

acank

Page 85

- Stadium IVA : kanker telah menyebar keluar jaringan terdekat, yaitu ke uretra bagian atas, kandung kemih,
rektum atau tulang panggul, atau telah menyebar ke kelenjar getah bening kiri dan kanan
- Stadium IVB : kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di dalam panggul dan/atau ke organ tubuh
yang jauh.
PENGOBATAN
Terdapat 3 jenis pengobatan untuk penderita kanker vulva:
1.

2.

3.

Pembedahan
- Eksisi lokal luas : dilakukan pengangkatan kanker dan sejumlah jaringan normal di sekitar kanker
- Eksisi lokal radikal : dilakukan pengangkatan kanker dan sejumlah besar jaringan normal di sekitar
kanker, mungkin juga disertai dengan pengangkatan kelenjar getah bening
- Bedah laser : menggunakan sinar laser untuk mengangkat sel-sel kanker
- Vulvektomi skinning : dilakukan pengangkatan kulit vulva yang mengandung kanker
- Vulvektomi simplek : dilakukan pengangkatan seluruh vulva
- Vulvektomi parsial : dilakukan pengangkatan sebagian vulva
- Vulvektomi radikal : dilakukan pengangkatan seluruh vulva dan kelenjar getah bening di sekitarnya.
- Eksenterasi panggul : jika kanker telah menyebar keluar vulva dan organ wanita lainnya, maka
dilakukan pengangkatan organ yang terkena (misalnya kolon, rektum atau kandung kemih)
bersamaan dengan pengangkatan leher rahim, rahim dan vagina.
Untuk membuat vulva atau vagina buatan setelah pembedahan, dilakukan pencangkokan kulit dari
bagian tubuh lainnya dan bedah plastik.
Terapi penyinaran
Pada terapi penyinaran digunakan sinar X atau sinar berenergi tinggi lainnya utnuk membunuh sel-sel
kanker dan memperkecil ukuran tumor.
Pada radiasi eksternal digunakan suatu mesin sebagai sumber penyinaran; sedangkan pada radiasi
internal, ke dalam tubuh penderita dimasukkan suatu kapsul atau tabung plastik yang mengandung
bahan radioaktif.
Kemoterapi
Pada kemoterapi digunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker. Obat tersedia dalam bentuk
tablet/kapsul atau suntikan (melalui pembuluh darah atau otot).
Kemoterapi merupakan pengobatan sistemik karena obat masuk ke dalam aliran darah sehingga
sampai ke seluruh tubuh dan bisa membunuh sel-sel kanker di seluruh tubuh.

Pengobatan berdasarkan stadium


Pengobatan kanker vulva tergantung kepada stadium dan jenis penyakit serta usia dan keadaan umum
penderita.
- Kanker vulva stadium 0
1. Eksisi lokal luas atau bedah laser, atau kombinasi keduanya
2. Vulvektomi skinning
3. Salep yang mengandung obat kemoterapi

- Kanker vulva stadium I


1. Eksisi lokal luas
2. Eksisi lokal radikal ditambah pengangkatan seluruh kelenjar getah bening selangkangan dan paha
bagian atas terdekat pada sisi yang sama dengan kanker
3. Vulvektomi radikal dan pengangkatan kelenjar getah bening selangkangan pada salah satu atau kedua
sisi tubuh
4. Terapi penyinaran saja.

- Kanker vulva stadium II


1. Vulvektomi radikal dan pengangkatan kelenjar getah bening selangkangan kiri dan kanan. Jika sel
kanker ditemukan di dalam kelenjar getah bening, maka dilakukan setelah pembedahan dilakukan
penyinaran yang diarahkan ke panggul
2. Terapi penyinaran saja (pada penderita tertentu).

acank

Page 86

- Kanker vulva stadium III


1. Vulvektomi radikal dan pengangkatan kelenjar getah bening selangkangan dan kelenjar getah bening
paha bagian atas kiri dan kanan.
Jika di dalam kelenjar getah bening ditemukan sel-sel kanker atau jika sel-sel kanker hanya
ditemukan di dalam vulva dan tumornya besar tetapi belum menyebar, setelah pembedahan dilakukan
terapi penyinaran pada panggul dan selangkangan
2. Terapi radiasi dan kemoterapi diikuti oleh vulvektomi radikal dan pengangkatan kelenjar getah bening
kiri dan kanan
3. Terapi penyinaran (pada penderita tertentu) dengan atau tanpa kemoterapi.

- Kanker vulva stadium IV


1. Vulvektomi radikal dan pengangkatan kolon bagian bawah, rektum atau kandung kemih ( tergantung
kepada lokasi penyebaran kanker) disertai pengangkatan rahim, leher rahim dan vagina (eksenterasi
panggul)
2. Vulvektomi radikal diikuti dengan terapi penyinaran
3. Terapi penyinaran diikuti dengan vulvektomi radikal
4. Terapi penyinaran (pada penderita tertentu) dengan atau tanpa kemoterapi dan mungkin juga diikuti
oleh pembedahan.

- Kanker vulva yang berulang (kambuh kembali)


1. Eksisi lokal luas dengan atau tanpa terapi penyinaran
2. Vulvektomi radikal dan pengangkatan kolon, rektum atau kandung kemih (tergantung kepada lokasi
penyebaran kanker) disertai dengan pengangkatan rahim, leher rahim dan vagina (eksenterasi
panggul)
3. Terapi penyinaran ditambah dengan kemoterapi dengan atau tanpa pembedahn
4.

Terapi penyinaran untuk kekambuhan lokal atau untuk mengurangi gejala nyeri, mual atau kelainan
fungsi tubuh.

PENCEGAHAN
Ada 2 cara untuk mencegah kanker vulva:
1.
2.

Menghindari faktor resiko yang bisa dikendalikan


Mengobati keadaan prekanker sebelum terjadinya kanker invasif.

Keadaan prekanker bisa ditemukan dengan menjalani pemeriksaan sistem reproduksi secara teratur dan
memeriksakan setiap ruam, tahi lalat, benjolan atau kelainan vulva lainnya yang sifatnya menetap.
Pengobatan NIV bisa mencegah sejumlah kasus kanker invasif.
Melanoma bisa dicegah dengan mengangkat tahi lalat atipik.
Setiap wanita hendaknya mewaspadai setiap perubahan yang terjadi pada kulit vulva dengan melakukan
pemeriksaan sendiri (dengan bantuan sebuah cermin) setiap bulan.

NAMA
Keluarga Berencana
DEFINISI
Keluarga Berendana adalah usaha untuk mengontrol jumlah dan jarak antara kelahiran anak.
Untuk menghindari kehamilan yang bersifat sementara digunakan kontrasepsi sedangkan untuk menghindari
kehamilan yang sifatnya menetap bisa dilakukan sterilisasi.
Aborsi bisa digunakan untuk mengakhiri kehamilan jika terjadi kegagalan kontrasepsi.

acank

Page 87

KONTRASEPSI
Metode kontrasepsi terdiri dari:
1.

Kontrasepsi oral (pil KB)


Pil KB mengandung hormon, baik dalam bentuk kombinasi progestin dengan estrogen atau progestin
saja.
Pil KB mencegah kehamilan dengan cara menghentikan ovulasi (pelepasan sel telur oleh ovarium) dan
menjaga kekentalan lendir servikal sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma.
Tablet yang hanya mengandung progestin sering menyebabkan perdarahan tidak teratur. Tablet ini
hanya diberikan jika pemberian estrogen bisa membahayakan, misalnya pada wanita yang sedang
menyusui.
Pil kombinasi ada yang memiliki estrogen dosis rendah dan ada yang mengandung estrogen dosis tinggi.
Estrogen dosis tinggi biasanya diberikan kepada wanita yang mengkonsumsi obat tertentu (terutama
obat epilepsi).
Keuntungan pemakaian pil KB adalah mengurangi:
- Resiko kanker jenis tertentu
- Angka kekambuhan kram pada saat menstruasi
- Ketegangan premenstruasi
- Perdarahan tidak teratur
- Anemia
- Kista payudara
- Kista ovarium
- Kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan)
- Infeksi tuba falopii.
Sebelum mulai menggunakan pil KB, dilakukan pemeriksaan fisik untuk meyakinkan bahwa tidak ada
masalah kesehatan yang bisa menimbulkan resiko.
Jika wanita tersebut atau keluarga dekatnya ada yang menderita diabetes atau penyakit jantung,
biasanya dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar kolesterol dan gula darah. Jika kadar
kolesterol atau gula darahnya tinggi, maka diberikan pil KB dosis rendah.
3 bulan setelah pemakaian pil KB, dilakukan pemeriksaan ulang untuk mengetahui adanya perubahan
tekanan darah. Selanjutnya pemeriksaan dilakukan 1 kali/tahun.
Pil KB sebaiknya tidak digunakan oleh:
a. Wanita yang merokok dan berusia diatas 35 tahun
b. Wanita penderita penyakit hati aktif atau tumor
c. Wanita yang memiliki kadar trigliserida tinggi d. Wanita penderita tekanan darah tinggi yang tidak
diobati
e. Wanita penderita diabetes yang disertai penyumbatan arteri
f. Wanita yang memiliki bekuan darah
g. Wanita yang tungkainya sedang digips
h. Wanita penderita penyakit jantung
I. Wanita yang pernah menderita stroke
j. Wanita yang pernah menderita penyakit kuning pada saat kehamilan
k. Wanita penderita kanker payudara atau kanker rahim.
Pengawasan harus dilakukan jika pil KB digunakan oleh:
a. Wanita yang mengalami depresi
b. Wanita yang sering mengalami sakit kepala migren

acank

Page 88

c. Wanita yang merokok tetapi berusia dibawah 35 tahun


d. Wanita yang pernah menderita hepatitis atau penyakit hari lainnya tetapi telah sembuh total.
Pemakaian pil KB setelah kehamilan
Resiko terbentuknya bekuan darah di tungkai meningkat setelah kehamilan dan akan semakin
meningkat jika wanita tersebut memakai pil KB.
Jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu kurang dari 12 minggu setelah persalinan, maka pil KB
bisa langsung digunakan. Jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu 12-28 minggu, maka harus
menunggu 1 minggu sebelum pil KB mulai digunakan, sedangkan jika menstruasi terakhir terjadi dalam
waktu lebih dari 28 minggu, harus menunggu 2 minggu sebelum pil KB mulai digunakan.
Wanita yang menyusui biasanya tidak mengalami ovulasi sampai 10-12 minggu setelah persalinan,
tetapi mereka bisa mengalami ovulasi dan hamil sebelum terjadinya menstruasi pertama. Karena itu,
ibu yang menyusui sebaiknya menggunakan pil KB jika tidak ingin hamil.
Pil kombinasi yang diminum oleh ibu menyusui bisa mengurangi jumlah air susu dan kandungan zat
lemak serta protein dalam air susu. Hormon dari pil terdapat dalam air susu sehingga bisa sampai ke
bayi. Karena itu untuk ibu menyusui sebaiknya diberikan tablet yang hanya mengandung progestin,
yang tidak mempengaruhi pembentukan air susu.
Pil KB yang diminum segera setelah terjadinya pembuahan atau pada awal kehamilan (sebelum wanita
tersebut mengetahui bahwa dia hamil) tidak akan membahayakan janin.
Efek samping pil KB
a. Perdarahan tidak teratur.
Sering terjadi pada beberapa bulan pertama pemakaian pil KB, jika tubuh telah menyesuaikan diri
dengan hormon biasanya perdarahan abnormal akan berhenti.
b. Beberapa bulan setelah berhenti menggunakan pil KB, mungkin tidak akan terjadi menstruasi, tetapi
obat ini tidak menyebabkan berkurangnya kesuburan secara permanen.
c. Efek samping yang berhubungan dengan estrogen adalah mual, nyeri tekan pada payudara, perut
kembung, penahanan cairan, peningkatan tekanan darah dan depresi.
d. Efek samping yang berhubungan dengan progestin adalah penambahan berat badan, jerawat dan
kecemasan.
Penambahan berat badan sebanyak 1,5-2,5 kg biasanya terjadi akibat penahanan cairan dan mungkin
karena meningkatnya nafsu makan.
e. Bekuan darah diperkirakan 3-4 kali lebih sering terjadi pada pemakaian pil KB dosis tinggi.
Jika secara tiba-tiba timbul nyeri dada atau nyeri tungkai, pemakaian pil KB harus segera dihentikan dan
segera memeriksakan diri karena gejala tersebut mungkin menunjukkan adanya bekuan darah di dalam
vena tungkai dan kemungkinan sedang menuju ke paru-paru.
Pil KB dan pembedahan menyebabkan meningkatnya resiko pembentukan bekuan darah, sehingga 1
bulan sebelum menjalani pembedahan pemakaian pil harus dihentikan dan baru mulai dipakai lagi 1
bulah setelah pembedahan.
f. Mual dan sakit kepala.
g. 1-2% wanita pemakai pil KB mengalami depresi dan kesulitan tidur.
h. Melasma (bercak-bercak berwarna gelap di wajah).
Jika terkena sinar matahari, bercak semakin gelap. Melasma akan menghilang secara perlahan setelah
pemakaian pil KB dihentikan.
I. Resiko terjadinya kanker leher rahim tampaknya meningkat, terutama jika pil KB telah dipakai selama
lebih dari 5 tahun. Karena itu wanita pemakai pil KB harus rutin menjalani pemeriksaan Pap smear
(minimal 1 kali/tahun).
Di lain fihak, wanita pemakai pil KB memiliki resiko kanker ovarium ataupun kanker rahim yang lebih
rendah.

acank

Page 89

Interaksi pil KB dengan obat lain


Pil KB tidak berpengaruh terhadap obat lain, tetapi obat lain (terutama obat tidur dan antibiotik) bisa
menyebabkan berkurangnya efektivitas dari pil KB.
Wanita pemakai pil KB bisa hamil jika secara terus menerus mengkonsumsi antibiotik (misalnya
rifampin, penisilin, ampisilin, tetrasiklin atau golongan sulfa). Ketika mengkonsumsi antibiotik tersebut,
selain pil KB sebaiknya ditambah dengan menggunaka kontrasepsi penghalang (misalnya kondom atau
diafragma).
Oba anti-kejang (fenitoin dan fenobarbital) bisa menyebabkan meningkatkan perdarahan abnormal pada
wanita pemakai pil KB.
Untuk mengatasi hal ini, kepada wanita penderita epilepsi yang mengkonsumsi anti-kejang perlu
diberikan pil KB dosis tinggi.

2.

Kontrasepsi penghalang
Kontrasepsi penghalang secara fisik menghalangi jalan masuk sperma ke dalam rahim wanita.
Yang termasuk ke dalam kontrasepsi penghalang adalah:
A. Kondom.
Kondom bisa melindungi pemakainya dari penyakit menular seksual (misalnya AIDS) dan dapat
mencegah perubahan prekanker tertentu pada sel-sel leher rahim.
Ada kondom yang ujungnya memiliki penampung semen; jika tidak ada penampung semen, sebaiknya
kondom disisakan sekitar 1cm di depan penis.
Kondom harus dilepaskan secara perlahan karena jika semen tumpah maka sperma bisa masuk ke
vagina sehingga terjadi kehamilan.
Untuk menambah efektivitas pemakaian kondom bisa ditambahkan spermisida (biasanya terkandung di
dalam pelumas kondom atau dimasukkan secara terpisah ke dalam vagina).
Kondom wanita merupakan alat kontrasepsi penghalang baru yang dipasang di vagina dengan bantuan
sebuah cincin.
Kondom wanita menyerupai kondom pria, tetapi lebih lebar dan memiliki angka kegagalan yang tinggi.

B. Diafragma.
Diafragma merupakan plastik berbentuk kubah dengan sabuk yang lentur, dipasang pada serviks dan
menjaga agar sperma tidak masuk ke dalam rahim.
Ukurannya bervariasi dan harus dicocokkan oleh dokter atau perawat.
Pemakaiannya harus selalu bersamaan dengan krim atau jeli.
Diafragma dipasang sebelum melakukan hubungan seksual dan tetap terpasang sampai minimal 8 jam
tetapi tidak boleh lebih dari 24 jam.
Ukuran diafragma harus diganti jika:
- terjadi penambahan atau penurunan berat badan sebanyak lebih dari 5 kg
- diafragma telah dipakai selama lebih dari 1 tahun
- baru melahirkan anak atau mengalami aborsi,
karena ukuran dan bentuk vagina mungkin mengalami perubahan.

acank

Page 90

C. Penutup serviks (leher rahim).


Penutup serviks (cervical cap) hampir menyerupai diafragma tetapi ukurannya lebih kecil dan lebih
kaku, dipasang pada serviks.
Ukurannya bervariasi dan harus dicocokkan oleh dokter atau perawat.
Pemakaian penutup serviks harus selalu bersamaan dengan krim atau jeli.
Penutup serviks dipasang sebelum melakukan hubungan seksual dan tetap terpasang sampai minimal 8
jam dan maksimal 48 jam sesudah melakukan hubungan seksual.
D. Sediaan untuk menghentikan atau membunuh sperma atau disebut juga spermisida (dalam bentuk
busa, krim, jel dan suppositoria yang dimasukkan ke dalam vagina)

3.

Busa, krim, jeli dan suppositoria vagina dimasukkan sebelum melakukan hubungan seksual.
Selain mengandung spermisida, bahan tersebut juga merupakan penghalang fisik untuk sperma.
Penarikan penis sebelum terjadinya ejakulasi

4.

Disebut juga coitus interruptus.


Pada metode ini, pria mengeluarkan/menarik penisnya dari vagina sebelum terjadinya ejakulasi
(pelepasan sperma ketika mengalami orgasme).
Metode ini kurang dapat diandalkan karena sperma bisa keluar sebelum orgasme juga memerlukan
pengendalian diri yang tinggi serta penentuan waktu yang tepat.
Metoda ritmik
Pada metoda ritmik, pasangan suami istri tidak melakukan hubungan seksual selama masa subur
wanita.
Ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium) terjadi 14 hari sebelum menstruasi. Sel telur yang telah
dilepaskan hanya bertahan hidup selama 24 jam, tetapi sperma bisa bertahan selama 3-4 hari setelah
melakukan hubungan seksual. Karena itu pembuahan bisa terjadi akibat hubungan seksual yang
dilakukan 4 hari sebelum ovulasi.
A. Metode ritmik kalender merupakan metode yang paling tidak efektif, bahkan untuk wanita yang
memiliki siklus menstruasi yang teratur.
Wanita sebaiknya mencatat siklusnya dalam 12 bulan terakhir. Untuk mengetahui saat tidak boleh
melakukan hubungan seksual, dilakukan perhitungan berikut:
(siklus terpendek - 18) dan (siklus terpanjang - 11).
Contohnya, jika siklus seorang wanita dalam waktu 12 bulan terakhir berkisar antara 26-29 hari, maka
26-18=8 dan 29-11=18, artinya hubungan seksual tidak boleh dilakukan pada hari ke-8 sampai hari ke18 setelah menstruasi.
B. Pada metode temperatur, dilakukan pengukuran suhu basal (suhu ketika bangun tidur sebelum
beranjak dari tempat tidur).
Suhu basal akan menurun sebelum ovulasi dan agak meningkat (kurang dari 1 Celsius) setelah ovulasi.
Hubungan seksual sebaiknya tidak dilakukan mulai dari menstruasi hari pertama sampai suhu basalnya
meningkat.
C. Pada metode lendir, masa subur wanita diketahui dengan mengamati lendir servikal, yang biasanya
dikeluarkan dalam jumlah yang lebih banyak dan lebih encer sesaat sebelum ovulasi.
Hubungan seksual tidak boleh pada saat terjadinya peningkatan jumlah lendir servikal sampai 4 hari
sesudahnya.

5.

acank

C. Metoda simptotermal terdiri dari pengamatan perubahan lendir servikal dan suhu basal tubuh, juga
gejala lainnya yang berhubungan dengan ovulasi (misalnya nyeri kram ringan pada perut bagian
bawah).
Metoda ini merupakan metoda yang paling dapat diandalkan.
Kontrasepsi implan

Page 91

Kontrasepsi implan adalah kapsul plastik yang mengandung progestin, yang bekerja dengan cara
mencegah ovulasi dan menghalangi masuknya sperma melalui lendir serviks yang kental.
6 kapsul dimasukkan ke bawah kulit lengan atas. Setelah diberi obat bius, dibuat sayatan dan dengan
bantuan jarum dimasukkan kapsul implan. Tidak perlu dilakukan penjahitan.
Kapsul ini melepaskan progestin ke dalam aliran darah secara perlahan dan biasanya dipasang selama 5
tahun.
Interaksi dengan obat lain jarang terjadi karena implan tidak mengandung estroggen.
Efek samping yang utama adalah perdarahan tidak teratur atau sama sekali tidak terajdi menstruasi.
Efek samping lainnya adalah sakit kepala dan penambahan berat badan.

6.

Kapsul implan tidak larut dalam tubuh sehingga setelah 5 tahun harus dilepaskan.
Segera setelah implan dilepas, fungsi ovarium akan kembali normal dan wanita pemakai implan kembali
menjadi subur.
Kontrasepsi suntikan
Medroksiprogesteron (sejenis progestin) disuntikkan 1 kali/3 bulan ke dalam otot bokong atau lengan
atas.
Suntikan ini sangat efektif tetapi bisa mengganggu siklus menstruasi. Sepertiga pemakai KB suntik tidak
mengalami menstruasi pada 3 bulan setelah suntikan pertama dan sepertiga lainnya mengalami
perdarahan tidak teratur dan spotting (bercak perdarahan) selama lebih dari 11 hari setiap bulannya.
Semakin lama suntikan KB dipakai, maka lebih banyak wanita yang tidak mengalami menstruasi tetapi
lebih sedikit wanita yang mengalami perdarahan tidak teratur. Setelah 2 tahun memakai suntikan KB,
sekitar 70% wanita sama sekali tidak mengalami perdarahan.
Jika pemakaian suntikan KB dihentikan, siklus menstruasi yang teratur akan kembali terjadi dalam
waktu 6 bulan-1 tahun.
Efeknya berlangsung lama, sehingga kesuburan mungkin baru kembali 1 tahun setelah suntikan
dihentikan, tetapi medroksiprogesteron tidak menyebabkan kemandulan permanen.
Suntikan KB bisa menyebabkan penambahan berat badan yang sifatnya ringan. Setelah pemakaian
dihentikan, bisa terjadi osteoporosis yang bersifat sementara.

7.

Medroksiprogesteron tidak menyebabkan meningkatnya resiko terhadap berbagai kanker (termasuk


kanker payudara), tetapi mengurangi resiko terjadinya kanker rahim.
Interaksi dengan obat lain jarang terjadi.
IUD (intra uterine device, spiral).
Keuntungan dari IUD adalah efek sampingnya terbatas di dalam rahim.
Terdapat 2 macam IUD:
- melepaskan progesteron (harus diganti setiap tahun)
- melepaskan tembaga (efektif selama 10 tahun).
Biasanya IUD dipasang pada saat menstruasi. Jika kemungkinan terjadi infeksi serviks, masa
pemsangan IUD sebaiknya ditunda sampai infeksi mereda.
Cara kerja IUD adalah dengan menyebabkan reaksi peradangan di dalam rahim yang akan menarik
datangnya sel-sel darah putih. Zat yang dihasilkan oleh sel darah putih ini merupakan racun bagi
sperma sehingga tidak terjadi pembuahan sel telur.
Melepaskan IUD akan menyebabkan terhentinya proses peradangan.
Efek samping dari IUD:
- Perdarahan dan nyeri
- Kadang IUD terlepas dengan sendirinya (sekitar 20% IUD yang lepas tidak disadari/diketahui oleh
pemakainya dan bisa menyebabkan kehamilan)
- Perforasi rahim
- Ketika baru dipasang akan terjadi infeksi singkat pada rahim, tetapi infeksi ini akan mereda setelah 24
jam
- Resiko terjadinya keguguran pada wanita hamil dengan IUD yang masih terpasang adalah sekitar
55%.

acank

Page 92

STERILISASI
Sterilisasi merupakan cara berkeluarga berencana yang sifatnya permanen.
Sterilisasi pada pria dilakukan melalui vasektomi, sedangkan pada wanita dilakukan prosedur ligasi tuba.
Vasektomi adalah pemotongan vas deferens (saluran yang membawa sperma dari testis).
Vasektomi dilakukan oleh ahli bedah urolog dan memerlukan waktu sekitar 20 menit.
Pria yang menjalani vasektomi sebaiknya tidak segera menghentikan pemakaian kontrasepsi, karena biasanya
kesuburan masih tetap ada sampai sekitar 15-20 kali ejakulasi.
Setelah pemeriksaan laboratorium terhadap 2 kali ejakulasi menunjukkan tidak ada sperma, maka dikatakan
bahwa pria tersebut telah mandul.
Komplikasi dari vasektomi adalah:
- Perdarahan
- Respon peradangan terhadap sperma yang merembes
- Pembukaan spontan.
Ligasi tuba adalah pemotongan dan pengikatan atau penyumbatan tuba falopii (saluran telur dari ovarium ke
rahim).
Pada ligasi tuba dibuat sayatan pada perut dan dilakukan pembiusan total.
Ligasi tuba bisa dilakukan segera setelah melahirkan atau dijadwalkan di kemudian hari.

Sterilisasi pada wanita seringkali dilakukan melalui laparoskopi.


Selain pemotongan dan pengikatan, bisa juga dilakukan kauterisasi (pemakaian arus listrik) untuk menutup
saluran tuba.
Untuk menyumbat tuba bisa digunakan pita plastik dan klip berpegas.
Pada penyumbatan tuba, kesuburan akan lebih mudah kembali karena lebih sedikit terjadi kerusakan jaringan.

acank

Page 93

Teknik sterilisasi lainnya yang kadang digunakan pada wanita adalah histerektomi (pengangkatan rahim) dan
ooforektomi (pengangkatan ovarium/indung telur).
ABORSI
Aborsi adalah pengguguran kandungan.
Secara umum, kontrasepsi dan sterilisasi memiliki komplikasi yang lebih rendah dibandingkan dengan aborsi,
terutama pada wanita muda.
Karena itu kontrasepsi dan sterilisasi merupakan pilihan yang lebih baik untuk mencegah kehamilan dan aborsi
sebaiknya dijadikan pilihan terakhir jika teknik lainnya yang lebih aman telah gagal dilakukan.
Metoda aborsi terdiri dari:
1. Evakuasi pembedahan : mengeluarkan isi
Metoda aborsi terdiri dari:
1.

Evakuasi pembedahan : mengeluarkan isi rahim melalui vagina.


Evakuasi pembedahan merupakan 97% dari aborsi dan hampir selalu dilakukan pada kehamilan yang
berumur kurang dari 12 minggu.
Digunakan teknik kuretase aspirasi.
Untuk kehamilan yang berusia 7-12 minggu, serviks biasanya harus dilebarkan terlebih dahulu (dilatasi)
karena selang penghisapnya lebih besar.
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya cedera pada serviks, bisa digunakan laminaria (akar rumput

acank

Page 94

laut yang dikeringkan) atau dilator lainnya yang menyerap air. Laminaria dimasukkan ke dalam saluran
servikal dan dibiarkan selama 4-5 jam, biasanya semalaman. Karena laminaria menyerap sejumlah air
dari tubuh, maka laminaria akan mengembang dan menyebabkan peregangan lubang serviks.
Untuk kehamilan yang berusia lebih dari 12 minggu teknik yang paling sering digunakan adalah D&E
(dilatasi dan evakuasi). Alat penghisap dan forseps digunakan untuk mengeluarkan hasil pembuahan
lalu dilakukan pengerokan rahim secara perlahan untuk memastikan bahwa seluruh jaringan telah
dikeluarkan.
Dilatasi dan evakuasi semakin banyak digunakan pada kehamilan lanjut untuk merangsang aborsi
karena komplikasinya lebih ringan dibandingkan dengan pamekaian obat.
2.

Obat-obatan untuk merangsang kontraksi rahim sehingga isi rahim keluar.


Obat-obatan (misalnya mifepriston/RU 486 dan prostaglandin) kadang digunakan untuk merangsang
aborsi, terutama pada kehamilan diatas 16 minggu, karena pada saat ini D&E bisa menyebabkan
komplikasi yang serius (seperti kerusakan rahim atau usus).
RU 486 bisa digunakan segera setelah pembuahan.
Prostaglandin adalah obat yang merangsang kontraksi usu, bisa diberikan dalam bentuk suntikan atau
suppositoria vagina. Efek sampingnya adalah mual, muntah, diare, kemerahan pada wajah dan pingsan.
Pada beberapa wanita, prostaglandin bisa memicu suatu serangan asma.
Mifepriston dikombinasikan dengan prostaglandin sangat efektif untuk mengakhiri kehamilan yang
berusia kurang dari 7 minggu.
Obat ini menghalangi kerja progesteron di dalam lapisan rahim sehingga prostaglandin lebih efektif.
Pil KB dosis tinggi kadang digunakan untuk mencegah kehamilan setelah melakukan 1 kali hubungan
seksual tanpa alat kontrasepsi, tetapi tidak selalu efektif. Pil KB harus diminum dalam waktu 72 jam.
Efek sampingnya adalah mual dan muntah.

Komplikasi aborsi secara langsung berhubungan dengan umur kehamilan dan metoda yang digunakan. Semakin
tua umur kehamilan, semakin besar resiko terjadinya komplikasi:
- Perforasi rahim oleh alat bedah
- Perforasi usus atau organ lainnya
- Perdarahan selama atau segera setelah aborsi
- Perdarahan tertunda karena adanya sisa plasenta di dalam rahim
- Infeksi rahim
- Pembentukan jaringan parut di dalam rahim.

NAMA
Kista Payudara
DEFINISI
Kista Payudara adalah kantung berisi cairan yang ditemukan di dalam payudara.
PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui, kemungkinan melibatkan cedera payudara yang ringan.
Kista paling banyak ditemukan pada wanita menjelang masa menopause.
Tetapi kista dapat terjadi pada wanita pasca menopause, terutama jika mereka menjalni terapi sulih hormon.
GEJALA
Kista kadang menyebabkan nyeri payudara.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Kista teraba licin, bisa digerakkan, berbatas tegas dan kadang nyeri bila ditekan.

acank

Page 95

Pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk memastikan adanya kista payudara adalah:
Mammografi
USG payudara.
PENGOBATAN
Untuk mengurangi nyeri, cairan dari dalam kista bisa diambil dengan menggunakan jarum.
Jika cairan tersebut mengandung darah, berwarna coklat atau keruh, atau kembali terkumpul dalam waktu 12
minggu setelah cairan diambil, maka seluruh kista harus dibuang melalui pembedahan karena kemungkinan
bisa terjadi keganasan pada dinding kista.

NAMA
Kemandulan
DEFINISI
Kemandulan adalah ketidakmampuan sepasang suami istri untuk mencapai kehamilan setelah selama 1 tahun
melaksanakan hubungan seksual secara teratur dan tidak menggunakan alat kontrasepsi.
Kemandulan primer adalah istilah yang digunakan jika pasangan suami istri sama sekali belum pernah
memiliki anak. Jika sebelumnya pasangan suami istri pernah memiliki anak (minimal 1 kali kehamilan), tetapi
kehamilan berikutnya belum berhasil dicapai, maka digunakan istilah kemandulan sekunder.

PENYEBAB
Sekitar 30-40% kasus disebabkan oleh faktor pria, seperti:
1.

Masalah pada sperma


Pada pria dewasa, sperma dibuat terus menerus di dalam testis (buah zakar). Proses pembuatan
sperma disebut spermatogenesis.
Sel yang belum terspesialisasi memerlukan waktu sekitar 72-74 hari untuk berkembang menjadi sel
sperma yang matang.
Dari testis kiri dan kanan, sperma bergerak ke dalam epididimis (suatu saluran berbentuk gulungan
yang terletak di puncak testis menuju ke testis belakang bagian bawah) dan disimpan di dalam
epididimis sampai saat terjadinya ejakulasi.
Dari epididimis, sperma bergerak ke vas deferens dan duktus ejakulatorius. Di dalam duktus
ejakulatorius, cairan yang dihasilkan oleh vesikula seminalis ditambahkan pada sperma dan
membentuk semen, yang kemudian mengalir menuju ke uretra dan dikeluarkan ketika ejakulasi.

acank

Page 96

Kesuburan seorang pria ditentukan oleh kemampuannya untuk mengantarkan sejumlah sperma yang
normal ke dalam vagina wanita.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses tersebut sehingga bisa terjadi kemandulan:
a. Peningkatan suhu di dalam testis akibat demam berkepanjangan atau akibat panas yang berlebihan
bisa menyebabkan berkurangnya jumlah sperma, berkurangnya pergerakan sperma dan meningkatkan
jumlah sperma yang abnormal di dalam semen.
Pembentukan sperma yang paling efsisien adalah pada suhu 33,5 (lebih rendah dari suhu tubuh).
Testis bisa tetap berada pada suhu tersebut karena terletak di dalam skrotum (kantung zakar) yang
berada diluar rongga tubuh.
Faktor lain yang mempengaruhi jumlah sperma adalah pemakaian marijuana atau obat-obatan
(misalnya simetidin, spironolakton dan nitrofurantoin).
b. Penyakit serius pada testis atau penyumbatan atau tidak adanya vas deferens (kiri dan kanan) bisa
menyebabkan azospermia (tidak terbentuk sperma sama sekali.
Jika di dalam semen tidak terdapat fruktosa (gula yang dihasilkan oleh vesikula seminalis) berarti
tidak terdapat vas deferens atau tidak terdapat vesikula seminalis atau terdapat penyumbatan pada
duktus ejakulatorius.
c. Varikokel merupakan kelainan anatomis yang paling sering ditemukan pada kemandulan pria.
Varikokel adalah varises (pelebaran vena) di dalam skrotum.
Varikokel bisa menghalangi pengaliran darah dari testis dan mengurangi laju pembentukan sperma.
d. Ejakulasi retrograd terjadi jika semen mengalir melawan arusnya, yaitu semen mengalir ke dalam
kandung kemih dan bukan ke penis.
Kelainan ini lebih sering ditemukan pada pria yang telah menjalani pembedahan panggul (terutama
pengangkatan prostat) dan pria yang menderita diabetes.
Ejakulasi retrograd juga bisa terjadi akibat kelainan fungsi saraf.
2.
3.
4.
5.

Impotensi
Kekurangan hormon
Polusi lingkungan.
Pembentukan jaringan parut akibat penyakit menular seksual.

40-50% kemandulan disebabkan oleh faktor wanita:


1.

Jaringan parut akibat penyakit menular seksual atau endometriosis.

2.

Disfungsi ovulasi (kelainan pada proses pelepasan sel telur oleh ovarium/sel telur).
Ovulasi adalah pelepasan sel telur dari ovarium (indung telur).

acank

Page 97

Ovulasi biasanya terjadi 14 hari sebelum menstruasi hari pertama.


Sel telur yang dilepaskan ini siap dibuahi oleh sperma yang berasal dari pria.
Jika seorang wanita memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur atau tidak mengalami menstruasi
(amenore), maka dicari terlebih dahulu penyebabnya lalu dilakukan pengobatan untuk merangsang
terjadinya ovulasi.
Kadang ovulasi tidak terjadi akibat tidak dilepaskannya GnRH (donadotropin-releasing hormone) oleh
hipotalamus.
3. Kelainan hormon.
4. Kekurangan gizi.
5. Kista ovarium.
6. Infeksi panggul.
7. Tumor.
8. Kelainan lendir servikal (lendir reher rahim).
Lendir pada serviks bertindak sebagai penyaring yang menghalangi masuknya bakteri dari vagina ke
dalam rahim. Lendir ini juga berfungsi memperpanjang kelangsungan hidup sperma.
Lendir pada serviks adalah kental dan tidak dapat ditembus oleh sperma kecuali pada fase folikuler
dari siklus menstruasi.
Selama fase folikuler, terjadi peningkatan hormon estradiol sehingga lendir lebih jernih dan elastis dan
bisa ditembus oleh sperma. Selanjutnya sperma menuju ke rahim lalu ke tuba falopii dan terjadilah
pembuahan di tuba falopii.
9. Kelainan sistem pengangkutan dari leher rahim ke tuba falopii (saluran telur).
10. Kelainan pada tuba falopii.
Bisa terjadi kelainan struktur maupun fungsi tuba falopii.
Penyebab yang utama adalah:
- Infeksi
- Endometriosis
- Pengikatan tuba pada tindakan sterilisasi.
Diperkirakan sebanyak 10-20% pasangan mengalami kemandulan.
Merupakan hal yang penting untuk tidak menunda kehamilan lebih dari 1 tahun; kemungkinan hamil pada
pasangan yang sehat dan keduanya berusia dibawah 30 tahun serta melakukan hubungan seksual secara
teratur adalah hanya sebesar 25-30%/bulan.
Puncak kesuburan seorang wanita adalah pada usia 20 tahunan; jika usia wanita diatas 30 tahun (terutama
diatas 35 tahun), maka kemungkinan hamil adalah sebesar kurang dari 10%/bulan.
Selain faktor yang berhubungan dengan usia, resiko kemandulan juga meningkat pada:
Berganti-ganti pasangan seksual (karena meningkatkan resiko terjadi penyakit menular seksual)
Penyakit menular seksual
Pernah menderita penyakit peradangan panggul (setelah menderita penyakit ini, 10-15% wanita menjadi
mandul)
Pernah menderita orkitis atau epididimitis (pria)
Gondongan (pria)
Varikokel (pria)
Pemaparan DES (dietil stilbestrol) (pria maupun wanita)
Siklus menstruasi anovulatoir
Endometriosis
Kelainan pada rahim (mioma) atau penyumbatan leher rahim
Penyakit menahun (misalnya diabetes).
GEJALA
Gejalanya berupa:
Tidak kunjung hamil
Reaksi emosional (baik pada istri, suami maupun keduanya) karena tidak memiliki anak.
Kemandulan sendiri tidak menyebabkan penyakit fisik, tetapi dampak psikisnya pada suami, istri maupun
keduanya bisa sangat berat.
Pasangan tersebut mungkin akan menghadapi masalah pernikahan (termasuk perceraian), depresi dan

acank

Page 98

kecemasan.
DIAGNOSA
Dilakukan pemeriksaan fisik dan pengumpulan riwayat kesehatan dari suami dan istri.
Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah:
Analisa semen untuk menilai volume dan kekentalan semen serta menilai jumlah, pergerakan, kecepatan
pergerakan dan bentuk sperma.
2-3 hari sebelum menjalani pemeriksaan ini, suami tidak boleh melakukan ejakulasi.
Pengukuran suhu tubuh basal.
Setiap pagi, sebelum beranjak dari tempat tidur, dilakukan pengukuran suhu tubuh wanita, jika terjadi
peningkatan sebesar 0,5-1 Celsius berarti sedang terjadi ovulasi.
Memperhatikan perubhan pada lendir servikal.
Pada fase ovulatoir, lendir menjadi basah, elastis dan licin.
Postcoital test (PCT).
PCT dilakukan untuk menilai interaksi antara sperma dan lendir servikal dengan cara menganalisa lendir
servikal yang dikumpulkan dalam waktu 2-8 jam setelah melakukan hubungan seksual.
Tes ini dilakukan pada pertengahan siklus menstruasi yaitu pada saat estradiol mencapai kadar tertinggi dan
pada saat terjadi ovulasi.
Dalam keadaan normal, lendir servikal adalah jernih dan bisa diregangkan sepanjang 7,6-10 cm tanpa
terputus. Bila dilihat dengan mikroskop, lendir tampak seperti pohon pakis.
Kadar progesteron serum.
Biopsi endometrium
Biopsi testis (jarang dilakukan)
Kadar LH (luteinizing hormon) untuk memperkirakan saat ovulasi dan membantu menentukan waktu untuk
melakukan hubungan seksual.
Progestin challenge
Kadar hormon pada suami dan istri.
Histerosalpingografi (HSG) untuk menilai sistem transport dari serviks melalui rahim sampai ke tuba
falopii.
Histeroskopi.
Laparoskopi untuk melihat rongga panggul.
Pemeriksaan panggul (pada wanita) untuk menentukan adanya kista atau tidak.
PENGOBATAN
Pengobatan tergantung kepada penyebabnya.
Clomifene bisa diberikan untuk mencoba menambah pembentukan sperma pada pria. Tetapi clomifene
tampaknya tidak dapat meningkatkan kemampuan gerak sperma maupun mengurangi jumlah sperma yang
abnormal dan belum terbukti mampu menambah kesuburan.
Pada pria yang hanya memiliki sedikit sperma yang normal, bisa dilakukan inseminasi buatan, baik melalui
prosedur pembuahan in vitro maupun GIFT (gamete intrafallopian tube transfer).
Pada azospermia, bisa dipertimbangkan pembuahan dengan sperma dari donor.
Varikokel bisa diatasi dengan pembedahan.
Bagi wanita yang tidak mengalami ovulasi dalam waktu lama (anovulasi kronis) bisa diberikan clomifene.
Pada awalnya menstruasi dirangsang dengan obat lain, yaitu medroxiprogesteron acetat. Kemudian diberikan
clomifene selama 5 hari. Biasanya ovulasi akan terjadi 5-10 hari (rata-rata 7 hari) setelah pemberian
clomifene dihentikan dan 14-16 hari setelah ovulasi akan terjadi menstruasi.
Jika setelah pemberian clomifene tidak terjadi menstruasi, maka dilakukan tes kehamilan.
Jika hasilnya negatif, siklus pengobatan diulangi dengan menambah dosis clomifene sampai terjadi ovulasi
atau sampai tercapai dosis maksimum.
Jika telah ditentukan dosis klomifen yang bisa merangsang terjadinya ovulasi, maka dosis ini diberikan
minimal selama 6 siklus pengobatan lagi. Kebanyakan wanita akan bisa hamil pada siklus keenam, dimana
terjadi ovulasi.

acank

Page 99

Sekitar 75-80% wanita yang mendapatkan clomifene akan mengalami ovulasi, tetapi hanya 40-50% yang
berhasil hamil.
Sekitar 5% kehamilan adalah kehamilan ganda (terutama kembar 2).
Efek samping dari klomifen adalah hot flashes, pembengkakan perut, nyeri tekan pada payudara, mual,
gangguan penglihatan dan sakit kepala.
Sekitar 5% dari wanita yang diobati dengan clomifene mengalami sindroma hiperstimulasi ovarium, dimana
ovarium menjadi sangat besar dan sejumlah besar cairan berpindah dari aliran darah ke rongga perut. Untuk
mencegah terjadinya sindroma ini, maka diberikan dosis clomifene terendah yang masih efektif.
Jika pemberian clomifene tidak berhasil merangsang ovulasi, maka dicoba diberikan terapi hormonal dengan
human menopausal gonadotropin (HMG).
Hormon ini diekstrak dari air kemih wanita pasca menopause.
HMG memerlukan biaya besar dan memiliki efek samping yang berat, karena itu pemakaiannya dibatasi hanya
jika penyebab kemandulan sudah pasti merupakan kelainan ovulasi.
HMG disuntikkan ke dalam otot dan dosisnya disesuaikan dengan respon penderita terhadap hormon tersebut.
HMG berfungsi merangsang pematangan folikel di ovarium. Untuk memantau pematanan ini, dilakukan
pengukuran kadar hormon estradiol dan pemeriksaan USG panggul.
Setelah folikel matang diberikan suntikan hormon lain, yaitu human chorionic gonadotropins (HCG) untuk
merangsang ovulasi.
Lebih dari 95% wanita yang diberi hormon ini mengalami ovulasi, tetapi kehamilan hanya terjadi pada 50-75%
penderita.
10-30% kehamilan adalah kehamilan ganda (terutama kembar 2).
Efek samping dari HMG adalah sindroma hiperstimulasi ovarium, yang terajdi pada 10-20% penderita.
Kemandulan akibat tidak dilepaskannya hormon GnRH oleh hipotalamus bisa diatasi dengan memberikan
GnRH buatan untuk merangsang ovulasi.
Jika penyebabnya adalah kelainan pada lendir servikal, maka bisa dilakukan inseminasi intrauterin, yaitu
memasukkan semen langsung ke dalam rahim sehingga tidak perlu melewati lendir.
Atau diberikan obat untuk mengencerkan lendir (misalnya guaifenesin).
Teknik Pembuahan
Setelah semua pengobatan lain gagal menghasilkan kehamilan, maka lebih banyak pasangan mandul yang
beralih ke fertilisasi in vitro (bayi tabung).
Prosedur ini terdiri dari perangsangan ovarium, pemulihan pelepasan sel telur, pembuahan sel telur,
penumbuhan embrio di laboratorium kemudian penanaman embrio pada rahim wanita.
Untuk merangsang ovarium sehingga banyak sel telur yang matang, diberikan kombinasi klomifen, HMG dan
agonis GnRH (obat yang merangsang pelepasan gonadotropin oleh kelenjar hipofisa).
Dengan panduan USG, dimasukkan sebuah jarum melalui vagina atau perut ke dalam ovarium dan diambil
beberapa sel telur dari folikelnya.
Di laboratorium, sel telur ditempatkan di dalam cawan pembiakan dan dibuahi oleh sperma pilihan (sperma
yang paling aktif).
Setelah sekitar 40 jam, 3-4 embrio dipindahkan dari cawan biakan ke dalam rahim itu melalui vagina. Embrio
lainnya bisa dibekukan dalam larutan nitrogen untuk cadangan bila tidak terjadi kehamilan.
Setiap kali sel telur yang telah dibuahi dimasukkan ke dalam rahim, peluang berkembangnya seorang bayi
cukup bulan hanya sekitar 18-25%.
Jika penyebab kemandulan pada wanita tidak diketahui atau jika penyebabnya adalah endometriosis tetapi
fungsi tuba falopiinya normal, maka dilakukan GIFT (gammete intrafallopian tube transfer).
Sel telur dan sperma pilihan diperoleh melalui prosedur yang sama dengan pada fertilisasi in vitro, tetapi sel
telur tidak dibuahi di laboratorium.
Sel telur dan sperma dimasukkan ke dalam ujung tuba falopii melalui dinding perut (pada proses laparoskopi)
atau melalui vagina (dipandu oleh USG), sehingga pembuahan terjadi di dalam tuba falopii.
Angka keberhasilan pada GIFT adalah sekitar 20-30%.
Variasi dari fertilisasi in vitro dan GIFT adalah pemindahan embrio yang lebih matang (zygote intrafallopian

acank

Page 100

tube transfer), pemakaian sel telur dari donor dan pemindahan embrio yang telah dibekukan ke dalam rahim
wanita lain.
PROGNOSIS
Sekitar 85-90% kasus, kemungkinan penyebabnya bisa diketahui.
Pengobatan yang tepat (tidak termasuk teknik modern seperti fertilisasi in vitro) memungkinkan terjadinya
kehamilan pada 50-60% pasangan yang sebelumnya didiagnosis mengalami kemandulan.
Tanpa pengobatan, 15-20% kasus pada akhirnya akan mengalami kehamilan.
PENCEGAHAN
Kemandulan seringkali disebabkan oleh penyakit menular seksual, karena itu dianjurkan untuk menjalani
perilaku seksual yang aman guna meminimalkan resiko kemandulan di masa yang akan datang.
Penyakit menular seksual yang paling sering menyebabkan kemandulan adalah gonore dan klamidia. Kedua
penyakit ini pada awalnya mungkin tidak menunjukkan gejala dan gejala baru timbul setelah terjadinya
penyakit peradangan panggul atau salpingitis. Peradangan menyebabkan pembentukan jaringan parut pada
tuba falopii lalu terjadi penurunan kesuburan, kemandulan absolut atau kehamilan di luar kandungan.
Immunisasi gondongan telah terbukti mampu mencegah gondongan dan komplikasinya pada pria (orkitis).
Kemandulan akibat gondongan bisa dicegah dengan menjalani immunisasi gondongan.
Beberapa jenis alat kontrasepsi memiliki resiko kemandulan yang lebih tinggi (misalnya IUD). IUD tidak
dianjurkan untuk dipakai pada wanita yang belum pernah memiliki anak.

NAMA
Komplikasi Persalinan
DEFINISI
KETUBAN PECAH SEBELUM WAKTUNYA
Ketuban Pecah Sebelum Waktunya (KPSW) adalah pecahnya selaput berisi cairan ketuban yang terjadi 1 jam
atau lebih sebelum terjadinya kontraksi.
Dulu, jika terjadi KPSW selalu dilakukan tindakan untuk segera melahirkan bayi guna mencegah infeksi yang
bisa terjadi pada bayi maupun ibunya.
Tetapi pendekatan ini sudah tidak perlu dilakukan lagi karena resiko terjadinya infeksi bisa dikurangi dengan
mengurangi frekuensi pemeriksaan dalam. 1 kali pemeriksaan dengan bantuan spekulum bisa membantu dokter
dalam memastikan pecahnya selaput ketuban, memperkirakan pembukaan serviks (leher rahim) dan mengambil
contoh cairan ketubah dari vagina.
Jika hasil analisa cairan ketuban menunjukkan bahwa paru-paru bayi sudah cukup matang, maka dilakukan
induksi persalinan (tindakan untuk memulai proses persalinan) dan bayi dilahirkan. Jika paru-paru bayi belum
matang, persalinan ditunda sampai paru-paru bayi matang.
Pada 50% kasus, persalinan bisa ditunda hanya dengan melakukan tirah baring dan mendapatkan cairan infus;
beberapa kasus lainnya memerlukan obat yang bisa mencegah kontraksi rahim (misalnya magnesium sulfat
yang diberikan melalui infus, suntikan atau tablet terbutalin dan kadang diberikan ritodrin melalui infus).
Ibu dirawat di rumah sakit dan menjalani tirah baring, tetapi masih diperbolehkan ke kamar mandi. Suhu tubuh
dan denyut nadinya diukur 2 kali/hari. Peningkatan suhu tubuh bisa merupakan pertanda terjadinya infeksi.
Jika terjadi infeksi, dilakukan induksi persalinan dan bayi dilahirkan.
Jika cakran ketuban tidak keluar lagi dan kontraksi berhenti, ibu diperbolehkan pulang ke rumah, tetapi tetap
menjalani tirah baring dan memeriksakan dirinya 1 kali/minggu.
PERSALINAN PREMATUR

acank

Page 101

Persalinan Prematur adalah persalinan yang terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu.
Biasanya persalinan terjadi pada saat usia kehamilan mencapai 37-42 minggu.
Persalinan prematur bisa merupakan suatu proses normal yang dimulai terlalu dini atau dipicu oleh keadaan
tertentu, seperti infeksi rahim atau infeksi cairan ketuban,
Sebagian besar kasus persalinan prematur penyebabnya tidak diketahui secara pasti.
Faktor resiko terjadinya persalinan prematur:
- Pernah mengalami persalinan prematur pada kehamilan terdahulu
- Kehamilan ganda (kembar 2 atau 3)
- Pernah mengalami aborsi
- Memiliki serviks yang abnormal
- Memiliki rahim yang abnormal
- Menjalani pembedahan perut pada saat hamil
- Menderita infeksi berat pada saat hamil
- Pernah mengalami perdarahan pada trimester kedua atau ketiga
- Berat badan kurang dari 50 kg
- Pernah memakai DES (dietilstilbestrol)
- Merokok sigaret atau makakai kokain
- Tidak memeriksakan kehamilan.
Persalinan prematur bisa menyebabkan kelahiran prematur. Jika dilahirkan terlalu dini, serorang bayi bisa
mengalami kelainan. Bisa terjadi penyakit yang serius atau kematian karena bayi belum siap untuk hidup
mandiri. Oleh karena itu, dokter akan mencoba menghentikan persalinan prematur.
Pada beberapa kasus, jika diketahui akan terjadi persalinan prematur, kelahiran bayi bisa dicegah atau ditunda.
Penundaan ini akan memberikan tambahan waktu bagi bayi untuk tumbuh dan berkembang. Bahkan beberapa
haripun bisa menghasilkan bayi yang lebih sehat.
Jika perdarahan sulit dihentikan atau jika selaput ketuban telah pecah, maka sulit untuk menghentikan
persalinan prematur.
Jika tidak terjadi perdarahan dan selaput ketuban masih ututh, biasanya dianjurkan untuk menjalani tirah
baring dan cairan diberikan melalui infus. Tetapi jikapembukaan telah mencapai lebih dari 5 cm, biasanya
kontraksi terus terjadi sampai bayi akhirnya lahir.
Magnesium sulfat melalui infus bisa menghentikan kontraksi pada 80% kasus, tetapi memiliki efek samping
seperti denyut jantung yang cepat pada ibu, bayi atau keduanya. Bisa juga diberikan suntikan terbutalin.
Setelah persalinan prematur berhasil dihentikan, diberikan kortikosteroid (misalnya betametason) untuk
membantu membukan paru-paru bayi dan mengurangi resiko gangguan pernafasan pada bayi setelah dia
dilahirkan nanti (sindroma gawat pernafasan pada bayi baru lahir).
KEHAMILAN POST-MATUR & POSTMATURITAS
Kehamilan Post-matur adalah persalinan yang berlangsung sampai lebih dari 42 minggu.
Postmaturitas adalah suatu sindroma dimana plasenta mulai berhenti berfungsi secara normal pada kehamilan
post-matur dan hal ini membahayakan janin.
Menentukan apakah kehamilan telah lewat dari 42 minggu tidak selalu mudah, karena saat terjadinya
pembuhan tidak selalu dapat ditentukan secara pasti. Kadang saat pembuahan tidak dapat ditentukan karena
siklus menstruasi yang tidak teratur.
Pada awal kehamilan bisa dilakukan pemeriksaan USG untuk membantu menentukan usia kehamilan.
Pemeriksaan USG berikutnya dilakukan sebelum usia kehamilan mencapai 32 minggu (antara 18-22 minggu)
untuk mengukur diameter kepala janin; hal ini bisa membantu memastikan usia kehamilan.
Jika kehamilan berlangsung sampai lebih dari 42 minggu dari hari pertama menstruasi terakhir, dilakukan
pemeriksaan untuk mengetahui tanda-tanda postmaturitas pada ibu dan janin, yaitu penciutan rahim dan
berkurangnya gerakan janin.
Pemeriksaan bisa dimulai pada usia kehamilan 41 minggu, untuk menilai gerakan dan denyut jangung janin
serta jumlah cairan ketuban (yang menurun secara drastis pada kehamilan post-matur).
Untuk memperkuat diagnosis postmaturitas, bisa dilakukan amniosentesis (pengambilan dan analisa cairan
ketuban). Salah satu tanda dari postmaturitas adalah air ketuban yang berwarna kehijauan yang berasal dari

acank

Page 102

mekonium (tinja fetus yang pertama); hal ini menunjukkan keadaan gawat janin.
Selama hasil pemeriksaan tidak menunjukkan tanda-tanda postmaturitas, maka kehamilan post-matur masih
mungkin dilanjutkan. Tetapi jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya tanda-tanda postmaturitas, maka
segera dilakukan induksi persalinan dan bayi dilahirkan.
Jika serviks belum dapat dilalui oleh janin, maka dilakukan operasi sesar.
TIDAK ADANYA KEMAJUAN DALAM PERSALINAN
Setiap jam seharusnya serviks membukan minimal selebar 1 cm dan kepala janin seharusnya turun ke dalam
rongga panggul minimal sebanyak 1 cm. Jika hal tersebut tidak terjadi, mungkin janin terlalu besar untuk
melewati jalan lahir dan perlu dilakukan persalinan dengan bantuan forseps atau operasi sesar.
Jika jalan lahir cukup lebar tetapi persalinan tidak maju, maka diberikan oksitosin melalui infus untuk
merangsang kontraksi rahim yang lebih kuat.
Jika setelah pemberian oksitosin persalinan tidak juga maju, maka dilakukan operasi sesar.
DENYUT JANTUNG YG ABNORMAL
Selama persalinan, denyut jantung janin dimonitor setiap 15 menit dengan stetoskop janin (fetoskop) atau
dimonitor terus dengan pemantau denyut jantung elektronik.
Pemantauan denyut jantung janin merupakan cara yang paling mudah untuk mengetahui adanya gawat janin.
Jika terdengar denyut jantung yang abnormal, dilakukan tindakan korektif, seperti memberikan oksigen kepada
ibu, menambah jumlah cairan infus dan meminta ibu untuk berbaring miring ke kiri.
Jika tindakan tersebut tidak berhasil memperbaiki denyut jantung yang abnormal, maka dilakukan persalinan
forseps atau operasi sesar.
KELAINAN POSISI JANIN
Yang dimaksud dengan posisi janin di dalam rahim adalah arah yang dihadapi oleh janin, sedangkan letak janin
adalah bagian tubuh janin yang terendah.
Kombinasi yang paling sering ditemukan dan paling aman adalah menghadap ke punggung ibu dengan letak
kepala, dimana leher tertekuk ke depan, dagu menempel di dada dan kedua lengan melipat di dada.
Jika janin tidak berada dalam posisi atau letak tersebut, maka persalinan bisa menjadi sulit dan mungkin
persalinan tidak dapat dilakukan melalui vagina.
KEMBAR
Kehamilan kembar bisa diketahui pada pemeriksaan USG atau dengan pemantau elektronik (dimana akan
terdengar 2 denyut jantung yang berbeda).
Kembar menyebabkan rahim sangat teregang dan rahim yang sangat teregang cenderung unuk mulai
mengalami kontraksi sebelum kehamilan mencapai usia yang matang. Akibatnya bayi kembar sering dilahirkan
secara prematur dan kecil.
Posisi dan letak janin di dalam rahim bisa berlainan, sehingga persalinan bisa menjadi sulit.
Kontraksi rahim setelah lahirnya bayi pertama cenderung menyebabkan terlepasnya plasenta dari bayi kedua.
Akibatnya, bayi kedua cenderung mengalami masalah selama persalinan dan memiliki resiko mengalami
kelainan dan kematian yang lebih tinggi.
Kadang setelah persalinan, rahim yang terlalu teregang tidak dapat berkontraksi dengan baik sehingga ibu bisa
mengalami perdarahan.
DISTOSIA BAHU
Distosia Bahu adalah suatu komplikasi yang jarang terjadi, dimana pada letak kepala, salah satu bahu bayi
tersangkut pada tulang kemaluan dan tertahan di dalam jalan lahir.

acank

Page 103

Segera dilakukan berbagai tindakan untuk membebaskan bahu sehingga bayi bisa dilahirkan melalui vagina.
Jika tindakan tersebut gagal, kadang bayi dapat didorong kembali ke dalam vagina dan dilahirkan melalui
operasi sesar.
PROLAPSUS KORDA UMBILIKALIS
Prolapsus Korda Umbilikalis adalah suatu keadaan dimana korda umbilikal (tali pusar) mendahului bayi, yaitu
keluar dari jalan lahir.
Pada keadaan ini, jika bayi mulai memasuki jalan lahir, tali pusar akan tertekan sehingga aliran darah ke bayi
terhenti.
Prolapsus korda umbilikalis bisa terjadi secara nyata atau tersembunyi.
Pada prolapsus yang nyata, selaput ketuban telah pecah dan tali pusar menonjol ke dalam vagina sebelum bayi
turun ke jalan lahir.
Prolapsus yang nyata biasanya terjadi jika bayi berada dalam letak bokong (tetapi bisa juga terjadi pada letak
kepala), terutama jika selaput telah pecah sebelum waktunya atau jika janin belum turun ke panggul ibu.
Untuk mencegah terjadinya cedera pada janin akibat terhentinya aliran darah ke janin, maka segera dilakukan
persalinan, biasanya melalui operasi sesar.
Pada prolapsus tersembunyi, selaput ketuban tetap ututh dan tali pusar berada di depan janin atau
terperangkap di depan bahu janin. Biasanya keadaan ini diketahui melalui denyut jantung janin yang abnormal.
Prolapsus tersembunyi bisa diatasi dengan cara merubah posisi ibu atau mengangkat kepala janin untuk
menghilangkan tekanan pada tali pusar. Kadang perlu dilakukan operasi sesar.
EMBOLI CAIRAN KETUBAN
Emboli Cairan Ketuban adalah penyumbatan arteri pulmoner (arteri paru-paru) ibu oleh cairan ketuban.
Suatu emboli adalah suatu massa dari bahan asing yang terdapat di dalam pembuluh darah. Meskipun sangat
jarang terjadi, emboli bisa terbentuk dari cairan ketuban.
Emboli ini sampai ke paru-paru ibu dan menyumbat arteri, penyumbatan ini disebut emboli pulmoner.
Emboli pulmoner bisa menyebabkan denyut jantung yang cepat, irama jantung yang tidak teratur, kolaps, syok
atau bahkan henti jantung dan kematian.
PERDARAHAN RAHIM
Perdarahan hebat dari rahim setelah persalinan merupakan masalah yang serius. Biasanya selama persalinan
ibu kehilangan darah sebanyak 0,5 liter.
Ketika plasenta lepas dari rahim, pembuluh darah rahim terbuka. Kontraksi rahim membantu menutupnya
pembuluh darah ini sampai mereka mengalami pemulihan lengkap.
Jika setelah proses persalinan rahim tidak berkontraksi atau jika sejumlah kecil plasenta tertinggal di dalam
rahim sehingg rahim tidak dapat berkontraksi, maka darah yang hilang akan lebih banyak.
Robekan pada vagina atau serviks juga bisa menyebabkan perdarahan hebat.
PROSEDUR
Jika selama proses persalinan berlangsung terjadi komplikasi, maka diambil beberapa tindkan sepserti induksi
persalinan, persalinan dengan bantuan forseps atau ekstraktor vakum atau operasi sesar.
Induksi Persalinan
Induksi Persalinan adalah pencetusan persalinan buatan.
Augmentasi persalinan menggunakan teknik dan obat yang sama dengan induksi persalinan, tetapi dilakukan
setelah kontraksi dimulai secara spontan.

acank

Page 104

Biasanya induksi persalinan hanya dilakukan jika ibu memiliki masalah kebidanan atau jika ibu maupun bayinya
memiliki masalah medis.
Untuk menentukan kematangan janin secara akurat, sebelum dilakukan induksi, bisa dilakukan amniosentesis.
Pada induksi persalinan biasanya digunakan oksitosin, yaitu suatu hormon yang menyebabkan kontraksi rahim
menjadi lebih kuat. Hormon ini diberikan melalui infus sehingga jumlah obat yang diberikan dapat diketahui
secara pasti.
Selama induksi berlangsung, denyut jantung janin dipantau secara ketat dengan menggunakan alat pemantau
elektronik.
Jika induksi tidak menyebabkan kemajuan dalam persalinan, maka dilakukan operasi sesar.
Pada augmentasi persalinan diberikan oksitosin sehingga kontraksi rahim bisa secara efektif mendorong janin
melewati jalan lahir.
Tetapi jika persalinan masih dalam fase inisial (dimana serviks belum terlalu membuka dan kontraksi masih
tidak teratur), lebih baik augmentasi ditunda dengan membiarkan ibu beristirahat dan berjalan-jalan.
Kadang terjadikontraksi yang terlalu kuat, terlalu sering atau terlalu kuat dan terlalu sering. Keadaan ini disebut
kontraksi disfungsional hipertonik dan sulit untuk dikendalikan.
Jika hal ini terjadi akibat pemakaian oksitosin, maka pemberian oksitosin segera dihentikan. Diberikan obat
pereda nyeri atau terbutalin maupun ritodrin untuk membantu menghentikan maupun memperlambat kontraksi.

Forseps & Ekstraktor Vakum


Forseps adalah alat bedah yang terbuat dari logam, bentuknya menyerupai tang, ujungnya bundar sesuai denga
bentuk kepala janin.
Ekstraktor Vakum adalah suatu mangkuk kecil yang terbuat dari bahan yang menyerupai karet dan dihubungkan
dengan sebuah vakum (ruang hampa udara), yang dimasukkan ke dalam vagina dan ditempelkan pada kepala
janin.
Forseps kadang digunakan untuk membantu persalinan atau memandu kepala janin. Forseps perlu digunakan
jika janin berada dalam keadaan gawat atau posisinya abnormal atau jika persalinan berlangsung lama
(persalinan yang berlangsung lama kadang terjadi jika digunakan anestesi yang menyebabkan ibu tidak dapat
mengedan secara adekuat).
Ekstraktor vakum adalah suatu alat yang menerapkan pemompaan pada kepala janin. Dengan alat ini, bayi
ditarik keluar secara perlahan.
Pemakaian forseps bisa menyebabkan memar pada wajah bayi atau menyebabkan robekan pada vagina ibu;
sedangkan ekstraktor vakum bisa menyebabkan robekan pada kulit kepala janian. Tetapi cedera tersebut jarang
terjadi.
Operasi Sesar
Operasi Sesar adalah operasi untuk melahirkan/mengeluarkan bayi dari rahim ibu dengan cara membuat
sayatan pada perut dan rahim ibu.
Operasi sesar biasanya dihadiri oleh dokter ahli kebidanan, ahli anestesi, perawat dan ahli neonatologi atau
seseorang yang ahli dalam melakukan resusitasi.
Segera setelah menjalani operasi sesar, ibu dianjurkan untuk berjalan guna mencegah terjadinya emboli paru
(penyumbatan arteri paru oleh bekuan darah yang berasal dari tungkai atau panggul).
Rasa nyeri yang timbul setelah operasi sesar lebih hebat dibandingkan dengan nyeri akibat persalinan melalui
vagina.
Sayatan bisa dibuat di rahim bagian atas (insisi klasik) atau di rahim bagian bawah (insisi segmen bawah).
Insisi klasik digunakan hanya jika plasenta berada dalam posisi yang abnormal (plasenta previa) atau jika janin
berada dalam posisi horisontal. Perdarahan yang terjadi lebih banyak karena rahim bagian atas lebih banyak
mengandung pembuluh darah dan jaringan yang terbentuk lebih lemah sehingga kemungkinan akan terbuka
pada kehamilan berikutnya.
Insisi segmen bawah bisa dibuat secara horisontal maupun vertikal, kebanyakan dibuat secara horisontal. Insisi

acank

Page 105

vertikal biasanya dibuat jika janin berada dalam posisi yang abnormal.

NAMA
Kontraksi & Persalinan
DEFINISI
HIS
His (Kontraksi) adalah serangkaian kontraksi rahim yang teratur, yang secara bertahap akan mendorong janin
melalui serviks (rahim bagian bawah) dan vagina (jalan lahir), sehingga janin keluar dari rahim ibu.
Kontraksi menyebabkan serviks membuka secara bertahap (mengalami dilatasi), menipis dan tertarik sampai
hampir menyatu dengan rahim.
Perubahan ini memungkinkan janin bisa melewati jalan lahir.

His biasanya mulai dirasakan dalam waktu 2 minggu (sebelum atau sesudah) tanggal perkiraan persalinan.
Penyebab yang pasti dari mulai timbulnya his tidak diketahui. Mungkin karena pengaruh dari oksitosin (hormon
yang dilepaskan oleh kelenjar hipofisa dan menyebabkan kontraksi rahim selama persalinan).
Persalinan biasanya berlangsung selama tidak lebih dari 12-14 jam (pada kehamilan pertama) dan pada
kehamilan berikutnya cenderung lebih singkat (6-8 jam).
Show (sejumlah kecil darah yang bercampur dengan lendir dari serviks) biasanya merupakan petunjuk bahwa
persalinan segera dimulai; tetapi show bisa keluar 72 jam sebelum kontraksi dimulai.
Kadang selaput ketuban pecah sebelum persalinan dimulai dan cairan ketuban mengalir melalui serviks dan
vagina. Jika selaput ketuban pecah, segera hubungi dokter atau bidan.
Sekitar 80-90% wanita yang selaput ketubannya pecah berlanjut menjadi persalinan spontan dalam waktu 24
jam. Jika setelah lewat 24 jam persalinan belum juga dimulai dan keadaan bayinya baik, biasanya dilakukan
induksi persalinan untuk mengurangi resiko infeksi akibat masuknya bakteri dari vagina ke dalam rahim. Infeksi
bisa menyerang ibu maupun bayinya.
Untuk menginduksi persalinan biasanya digunakan oksitosin atau obat yang serupa.
Tanda-tanda yang menunjukkan bahwa saat persalinan semakin mendekat
Tanda

Artinya

Kapan terjadi

Perasaan seolah-olah
bayi telah turun ke
bawah

Lightening, yaitu turunnya bayi. Kepala bayi


telah masuk ke dalam panggul ibu

Mulai dari beberapa


minggu sampai
beberapajam sebelum
persalinan dimulai

acank

Page 106

Keluar cairan dari vagina


(jernih, berwarna pink
atau sedikit mengandung
darah)

Show, yaitu lendir kental yang tertimbun di


serviks selama kehamilan. Ketika serviks
mulai berdilatasi, lendir ini terdorong ke
dalam vagina

Beberapahri sebelum
persalinan dimulai atau
pada awal persalinan

Keluar cairan encer yang


memancar atau
mengucur dari vagina

Selaput ketuban pecah, yaitu pecahnya


kantung berisi cairan yg mengelilingi bayi
selama dalam kandungan

Mulai dari beberapa jam


sebelum persalinan
dimulai sampai setiap
saat selama persalinan

Pola kram yg teratur, yg


mungkin dirasakan
sebagai nyeri punggung
atau kram menstruasi

Kontraksi, yaitu mengkerut & mengendurnya


rahim. Semakin dekat saat persalinan,
kontraksi ini semakin kuat & bisa
menyebabkan nyeri karena serviks
membuka & bayi bergerak di sepanjang
jalan lahir

Pada awal persalinan

Perbedaan antara his sejati dan his palsu


Sebelum terjadinya his sejati, seorang calon ibu bisa merasakan his palsu atau kontrksi rahim yang tidak
teratur. His ini disebut kontraksi Braxton Hicks.
Ini merupakan hal yang normal dan mungkin lebih sering muncul pada sore hari.
Mungkin sulit untuk membedakan his sejati dari his palsu. Biasanya his palsu tidak sesering dan tidak sekuat his
asli. Kadang satu-satunya cara untuk mengetahui perbedaan antara his sejati dan his palsu adalah melakukan
pemeriksaan dalam. Pada pemeriksaan dalam bisa diketahui adanya perubahan pada serviks yang menandakan
dimulainya proses persalinan.
Perbedaan antara his palsu dan his sejati
Jenis perubahan His palsu

His sejati

Karakteristik
kontraksi

Tidak teratur & tidak semakin sering (disebut


kontraksi Braxton Hicks)

Timbul secara teratur dan


semakin sering, berlangsung
selama 30-70 detik

Pengaruh
gerakan tubuh

Jika ibu berjalan atau beristirahat atau jika


posisi tubuh ibu berubah, kontraksi akan
menghilang/berhenti

Meskipun posisi/gerakan ibu


berubah, kontraksi tetap
dirasakan

Kekuatan
kontraksi

Biasanya lemah & tidak semakin kuat


(mungkin menjadi kuat lalu melemah)

Kontraksinya semakin kuat

Nyeri karena
kontraksi

Biasanya hanya dirasakan di tubuh bagian


depan

Biasanya berawal di punggung


dan menjalar ke depan

Pemeriksaan yang secara rutin dilakukan terhadap wanita hamil yang sedang memasuki proses persalinan
adalah:
- Berat badan
- Tekanan darah
- Denyut nadi dan laju pernafasan
- Analisa air kemih dan darah
- Pemeriksaan perut untuk memperkirakan besar, posisi dan letak janin
- Denyut jantung bayi
- Pemeriksaan dalam untuk mengetahui besarnya pembukaan atau keutuhan selaput ketuban.

acank

Page 107

Cairan ketuban yang berwarna kehijauan, penyebabnya adalah tinja janin yang pertama (mekonium) dan
merupakan pertanda bahwa janin dalam keadaan gawat. Pengeluaran mekonium oleh janin biasanya terjadi
hanya jika janin berada dalam keadaan gawat atau janin berada dalam letak bokong.
Letak dan posisi janin akan mempengaruhi proses persalinan. Letak kepala merupakan letak yang terbaik untuk
persalinan yang aman.
Selama 1-2 minggu terakhir, sebagian besar janin akan berputar sehingga kepalanya terletak di bawah.
Letak bokong dan letak bahu merupakan penyulit dalam persalinan. Persalinan akan berlangsung lebih mudah
jika bayi berada dalam letak kepala dengan wajah yang menghadap ke punggung ibu.
Selama proses persalinan, untuk mencegah dehidrasi biasanya cairan diberikan melalui infus. Selain itu, infus
juga bisa digunakan untuk memberikan obat.
Pemberian cairan melalui infus memungkinkan ibu untuk tidak makan dan minum selama persalinan sehingga
mengurangi kemungkinan terjadinya muntah dan terhirupnya muntahan. Menghirup muntahan bisa
menyebabkan sindroma Mendelson (peradangan paru-paru).
Untuk menetralisir asam lambung, antasid biasanya diberikan pada saat masuk rumah sakit dan selanjutnya
setiap 3 jam. Antasid bisa mengurangi resiko kerusakan paru-paru akibat terhirupnya muntahan.
Tahapan persalinan:
A. Tahap I : mulai dari awal his sampai pembukaan lengkap (sekitar 10 cm)
Fase awal (fase laten)
- Kontraksi semakin kuat dan teratur
- Rasa nyeri masih bersifat minimal
- Serviks menipis dan membuka sampai sekitar 4 cm
- Fase ini berlangsung selama 8,5 jam (pada kehamilan pertama) dan 5 jam (pada kehamilan selanjutnya)
Fase aktif
- Serviks membukan sampai 10 cm
- Bagian terendah bayi (biasanya kepala) mulai turun ke dalam panggul ibu
- Ibu mulai merasakan desakan untuk mengedan
- Fase ini berlangsung sekitar 5 jam (pada kehamilan pertama) dan 2 jam (pada kehamilan berikutnya)
B. Tahap II : mulai dari pembukaan lengkap sampai bayi keluar dari rahim ibu.
Berlangsung selama 60 menit (pada kehamilan pertama) dan 15-30 menit (pada kehamilan berikutnya).
C. Tahap III : mulai dari kelahiran bayi sampai pengeluaran plasenta (ari-ari). Biasanya hanya berlangsung
selama beberapa menit.
Selama tahap I, ibu dilarang mengedan karena mengedan sebelum pembukaan lengkap akan menghabiskan
tenaga dan bisa menyebabkan robekan pada serviks. Denyut jantung ibu dan bayi diperiksa setiap 15 menit.
Jika denyut jantung bayi terlalu cepat atau terlalu lambat, maka dipertimbangkan untuk melahirkan bayi melalui
operasi sesar atau dengan bantuan forseps atau tindakan korektif lainnya (misalnya ibu disuruh berbaring
miring ke kiri, menambah jumlah cairan infus atau memberikan oksigen melalui selang hidung).
Selama tahap II, ibu diharuskan mengedan setiap merasakan kontraksi agar bayi terdorong ke vagina.
Pemantauan denyut jantung bayi dilakukan setiap 3 menit.
Persalinan spontan
Teknik persalinan spontan yang paling terkenal adalah metoda Lamaze.
Teknik lainnya adalah metoda Leboyer, yang terdiri dari melahirkan di ruang gelap dan merendam bayi dalam
air hangat segera setelah dilahirkan.
Pada persalinan spontan, untuk mengontrol nyeri selama persalinan digunakan teknik relaksasi dan pernafasan.
Untuk mempelajari teknik ini, calon ibu dan suaminya bisa mengikuti latihan di rumah sakit maupun klinik
bersalin.
Pada teknik relaksasi, ibu secara sadar menegangkan sebagian tubuhnya kemudian mengendurkannya. Teknik
ini membantu ibu mengendurkan seluruh tubuhnya ketika rahim berkontraksi dan ketika rahim tidak

acank

Page 108

berkontraksi.
Beberapa jenis pernafasan bisa membantu ibu dalam menghadapi persalinan tahap I (sebelum diperbolehkan
mengedan):
Menarik nafas dalam (untuk membantu ibu relaks), dilakukan pada awal dan akhir kontraksi
Menarik nafas dangkal dan cepat di dada bagian atas, dilakukan pada saat kontraksi mencapai puncaknya
Menarik nafas pendek dan cepat diikuti dengan menghembuskan nafas melalui mulut, dilakukan untuk
menahan keinginan untuk mengedan (sebelum terjadi pembukaan lengkap).
Pada stadium II, ibu mulai boleh mengedan dan diselingi dengan menarik nafas cepat dan pendek.
Selama hamil, calon ibu dan pasangannya sebaiknya melakukan latihan teknik relaksasi dan pernafasan secara
rutin.
Selama persalinan berlangsung, sang suami bisa membantu calon ibu dengan mengingatkan apa yang
seharusnya dilakukan pada setiap tahapan persalinan dan menenangkannya jika terlihat tegang. Pemijatan bisa
membantu mengurangi ketegangan pada calon ibu.
Menghilangkan nyeri selama persalinan
Obat untuk menghilangkan nyeri terbagi ke dalam 2 kelompok, yaitu anlgetik dan anestesi.
Analgetik adalah obat pereda nyeri tanpa disertai hilangnya perasaan secara total. Seseorang yang
mengkonsumsi analgetik tetap berada dalam keadaan sadar. Analgetik tidak selalu menghilangkan seluruh rasa
nyeri, tetapi selalu meringankan rasa nyeri.
Anestesi adalah hilangnya rasa. Beberapa jenis anestesi menyebabkan hilangnya kesadaran, sedangkan jenis
yang lainnya hanya menghilangkan nyeri dari bagian tubuh tertentu dan pemakainya tetap sadar.
Tidak semua wanita yang akan menjalani memerlukan obat pereda nyeri dan tidak semua rumah sakit
menawarkan semua jenis obat pereda nyeri.
1.

Analgetik sistemik
Analgetik sistemik seringkali diberikan dalam bentuk obat suntik yang disuntikkan melalui otot
(intramuskuler maupun pembuluh darah (intravena). Obat ini meredakan nyeri tanpa menyebabkan
hilangnya kesadaran.
Analgetik sistemik bekerja pada seluruh sistem saraf. Kadang obat lainnya diberikan bersamaan dengan
analgetik sistemik untuk mengurangi ketegangan atau rasa mual.
Efek sampingnya ringan, yaitu berupa perasaan berputar atau sulit berkonsentrasi.
Obat ini tidak diberikan sesaat sebelum persalinan karena bisa menyebabkan refleks dan pernafasan
bayi ketika lahir menjadi lambat.

2.

3.

4.

acank

Anestesi lokal
Anestesi lokal biasanya hanya memberikan pengaruh kepada bagian tubuh tertentu.
Untuk menghindari robekan pada perineum (daerah antara vagina dan rektum) ibu, sebelum bayi lahir
dilakukan episiotomi, yaitu pemotongan jaringan vagina. Anestesi lokal bisa diberikan setelah episiotomi
dilakukan atau ketika dilakukan penjahitan luka episiotomi.
Anestesi lokal jarang berpengaruh terhadap bayi.
Blok pudenda
Blok pudenda disuntikkan sesaat sebelum persalinan untuk menghilangkan nyeri di daerah perineum.
Blok pudenda mengurangi nyeri yang mungkin akan dirasakan ibu di sekitar vagina dan rektum ketika
bayi bergerak di sepanjang jalan lahir.
Blok pudenda merupakan jenis anestesi yang paling aman dan jarang terjadi efek samping yang serius.
Blok epidural
Blok epidural (suatu anestesi regional) akan mempengaruhi bagian tubuh yang lebih luas. Cara ini
menyebabkan hilangnya rasa pada tubuh bagian bawah.
Luasnya pembiusan tergantung kepada jenis dan dosis obat yang digunakan.
Blok epidural disuntikkan ke dalam punggung bagian bawah. Obat disuntikkan melalui rongga epidural
yang berada diluar korda spinalis. Tempat ini dilalui oleh saraf yang membawa rasa nyeri dari tubuh
bagian bawah.
Blok epidural membantu mengurangi nyeri akibat kontraksi dan nyeri pada vagina ketika bayi lahir.
Blok epidural dalam dosis yang lebih tinggi digunakan untuk menghilangkan nyeri pada operasi sesar.
Efek samping dari blok epidural adalah penurunan tekanan darah ibu yang bersifat sementara, yang bisa

Page 109

menyebabkan denyut jantung bayi menjadi lambat. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, biasanya
kepada ibu diberikan cairan melalui infus atau ibu diminta untuk berbaring miring guna memperbaiki
peredaran darahnya.

5.

6.

Efek samping yang serius dari blok epidural adalah:


- Sakit kepala hebat yang jika tidak diobati bisa berlangsung selama beberapa hari atau minggu. Ini
terjadi jika selaput yang membungkus korda spinalis mengalami robekan.
- Kesulitan bernafas terjadi jika obat masuk ke dalam cairan spinal.
- Pusing atau kadang kejang, jika obat masuk ke dalam vena.
Blok spinalis
Blok spinalis menyerupai blok epidural, yaitu suntikan obat bius pada punggung bagian bawah.
Blok spinalis biasanya hanya diberikan sekali selama persalinan berlangsung.
Blok spinalis bisa digunakan untuk operasi sesar dan persalinan dengan bantuan forseps atau ekstraksi
vakum.
Kadang blok spinalis menyebabkan terjadinya efek samping yang serupa dengan blok epidural.
Pembiusan total
Pembiusan total menyebabkan wanita yang akan melahirkan tidak sadarkan diri dan tidak merasakan
nyeri.
Pembiusan total tidak digunakan untuk mengurangi nyeri akibat kontraksi karena bisa menyebabkan
bayi tertidur dan memperlambat refleks dan pernafasan bayi.
Pembiusan total digunakan untuk operasi sesar.
Efek samping yang serius (tetapi jarang terjadi) pada pembiusan total terjadi jika makanan atau asam
dari lambung masuk ke trakea (saluran udara) dan paru-paru dan menyebabkan cedera. Untuk
menghindari hal ini, biasanya sebelum menjalani pembiusan total, ibu tidak boleh makan dan agar asam
lambung tidak sampai masuk ke paru-paru, biasanya diberikan antasid.

Persalinan adalah keluarnya janin dan plasenta dari rahim.


PERSALINAN
Persalinan adalah keluarnya/lahirnya janin dan plasenta dari rahim.
Di ruang bersalin, ibu dibaringkan pada posisi setengah duduk agar gaya gravitasi bisa digunakan semaksimal
mungkin. Tekanan janin membantu peregangan jalan lahir dan perineum secara bertahap sehingga resiko
robekan semakin kecil. Posisi ini juga menyebabkan berkurangnya tegangan pada punggung dan panggul ibu.
Sebagian ibu lebih menyukai posisi berbaring terlentang meskipuni posisi ini bisa menyebabkan persalinan
berlangsung lebih lama dan memerlukan bantuan.
Setiap rahim berkontraksi, ibu harus mengedan untuk membantu turunnya janin ke jalan lahir dan untuk
memperlebar lubang vagina sehingga bagian kepala janin yang tampak semakin besar.
Forseps adalah sebuah alat yang bentuknya menyerupai tang dan terbuat dari logam, yang digunakan untuk
menarik bayi keluar dari jalan lahir.
Forseps digunakan jika ibu tidak kuat mengedan karena telah menerima suntikan epidural atau jika bayi berada
dalam keadaan gawat.
Jika lubang vagina tidak cukup teregang sehingga bayi tidak dapat melewatinya dan jika kemungkinan akan
terjadi robekan, maka dilakukan episiotomi (pemotongan dinding vagina danperineum).
Episiotomi dilakukan untuk mempermudah proses persalinan dan untuk mencegah robekan yang lebih tidak
beraturan dan lebih sulit diperbaiki.
Setelah kepala bayi lahir, tubuh bayi akan berputar miring sehingga bahu bisa dilahirkan dengan mudah.
Selanjutnya, bagian tubuh bayi yang lainnya biasanya akan segera lahir.
Lendir dan cairan dari hidung, mulut dan tenggorokan bayi dihisap melalui selang kecil. Tali ari-ari dijepit dan
dipotong untuk mencegah perdarahan.
Bayi lalu dibungkus dengan selimut dan diberikan kepada ibu.
Setelah bayi lahir, perut ibu ditekan dengan lembut untuk merangsang kontraksi rahim. Pada kontraksi pertama
atau kedua setelah persalinan, biasanya plasenta akan lepas dari rahim dan dikeluarkan.
Setelah seluruh plasenta keluar, diberikan suntikan oksitosin dan perut ibu dipijat secara periodik untuk
merangsang kontraksi rahim. Kontraksi ini penting untuk mencegah terjadinya perdarahan lebih lanjut.

acank

Page 110

Luka robekan karena episiotomi lalu dijahit. Kemudian ibu dipindahkan ke ruang pemulihan.
Jika tidak memerlukan perawatan khusus, bayi bisa dibiarkan bersama ibu (rooming in). Dengan metoda
rooming in, ibu bisa menyusui bayinya sesuai dengan kebutuhan bayi dan ibu juga belajar merawat bayinya
sendiri.
Komplikasi (terutama perdarahan) sering terjadi dalam 4 jam pertama setelah persalinan. Karena itu pada saat
ini dilakukan pemantauan ketat terhadap ibu-ibu yang baru melahirkan anaknya.
Nilai Apgar
Nilai Apgar adalah suatu cara praktis untuk menilai keadaan bayi baru lahir.
Nilai Apgar merupakan alat penyaring untuk menentukan pertolongan yang perlu segera diberikan kepada bayi
baru lahir.
Nilai Apgar ditentukan dengan menilai denyut jantung, pernafasan, ketegangan otot, warna kulit dan respon
terhadap rangsangan (refleks); masing-masing diberi nilai 0, 1 atau 2:
1. Denyut jantung : dinilai dengan menggunakan stetoskop dan merupakan penilaian yang paling penting.
- Jika tidak terdengar denyut jantung : 0
- Jika jantung berdenyut kurang dari 100 kali/menit :1
- Jika jantung berdenyut lebih dari 100 kali/menit : 2
2. Usaha untuk bernafas
- Jika tidak bernafas : 0
- Jika pernafasan lambat atau tidak teratur : 1
- Jika bayi menangis : 2
3. Ketegangan otot
- Jika otot lembek : 0
- Jika lengan atau tungkainya terlipat : 1
- Jika bayi bergerak aktif : 2
4. Refleks : dinilai dengan cara mencubit secara lembut dan perlahan
- Jika tidak timbul refleks : 0
- Jika wajahnya menyeringai : 1
- Jika bayi menyeringai dan terbatuk, bersin atau menangis keras : 2
5. Warna kulit
- Jika kulit bayi berwarna biru pucat : 0
- Jika kulit bayi berawarna pink dan lengan/tungkainya berwarna biru : 1
- Jika seluruh kulit bayi berwarna pink: 2.

Nilai Apgar 8-10 adalah normal, menunjukkan bahwa bayi berada dalam keadaan yang baik. Nilai 10 sangat
jarang ditemui, hampir
semua bayi baru lahir kehilangan 1 nilai karena kaki dan tangannya yang berwarna kebiruan.
Nilai Apgar yang kurang dari 8 menunjukkan bahwa bayi memerlukan bantuan untuk menstabilkan dirinya di
lingkungan yang baru.
Nilai Apgar 0-3 menunjukkan bahwa perlu segera dilakukan resusitasi.
Penilaian Apgar secara rutin dilakukan dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir dan kemudian biasanya diulang 5
menit kemudian.
Nilai Apgar 1 menit menunjukkan toleransi bayi terhadap proses kelahirannya. Nilai Apgar 5 menit menujukkan
adaptasi bayi terhadap lingkungan barunya.
Pada keadaan tertentu, penilaian Apgar bisa kembali dilakukan pada menit ke 10, 15 dan 20. Jika pada menit ke
20 nilai Apgar masih tetap rendah, hal ini merupakan resiko tinggi terjadinya kematian atau penyakit.
Nama Apgar berasal dari seorang ahli anestesi Amerika, yaitu Virginia Apgar yang menemukan metoda ini pada
tahun 1952. Dokter Apgar telah membantu ribuan persalinan dan melihat bahwa bayi baru lahir langsung
dikirim ke ruang perawatan tanpa menjalani pemeriksaan secara seksama. Dokter Apgar menginginkan bayi
dinilai dengan suatu cara yang bermakna oleh petugas di ruang persalinan.
Apa yang terjadi jika tanggal perkiraan persalinan telah lewat

acank

Page 111

Kehamilan biasanya berlangsung selama 38-42 minggu. Kehamilan postmatur terjadi jika kehamilan
berlangsung lebih dari 42 minggu. Sekitar 5% kehamilan adalah kehamilan post-matur.
Tanggal perkiraan persalinan dihitung berdasarkan hari pertama menstruasi terakhir dan besarnya rahim atau
berdasarkan hasil pemeriksaan USG.
Jika tanggal perkiraan persalinan telah melewati 1 minggu atau lebih, biasanya dilakukan pemeriksaan terhadap
bayi. Denyut jantung bayi diperiksa dengan menggunakan alat pemantau janin elektronik sebanyak 1-2
kali/minggu. Selain itu, dilakukan pemeriksaan USG untuk melihat cairan ketuban dan gerakan bayi. Bila ibu
merasakan bahwa pergerakan bayi berkurang, harus segera menghubungi dokter.
Dokter juga melakukan pemeriksaan dalam untuk melihat perubahan pada serviks.
Jika tanggal perkiraan persalinan telah lewat 2 minggu biasanya dilakukan induksi persalinan. Hal ini dilakukan
untuk menghindari komplikasi, seperti gawat janin atau bayi yang terlalu besar.
Gawat janin terjadi jika bayi kekurangan oksigen, lalu denyut jantungnya menurun dan tidak dapat mentoleransi
stres pada persalinan.
Jika serviks menutup dan tidak memungkinkan untuk dilakukan induksi persalinan, serta hasil pemeriksaan
menunjukkan bahwa keadaan bayi baik, beberapa dokter ada yang menunda persalinan sampai 1 minggu.
Induksi persalinan bisa dilakukan dengan menggunakan obat yang disebut oxytocin, yang menyebabkan
kontraksi rahim. Oxytocin diberikan melalui infus dan mulai bekerja dalam waktu 1-2 jam.
Induksi persalinan juga bisa dilakukan dengan memecahkan selaput ketuban.

NAMA
Mastalgia
DEFINISI
Mastalgia adalah nyeri payudara.
Nyeri payudara dibagi ke dalam 2 kelompok:
1.

Mastalgia siklik : berhubungan dengan menstruasi

2.

Mastalgia non-siklik : tidak berhubungan dengan menstruasi dan bisa berasal dari payudara maupun
struktur di sekitar payudara (misalnya otot atau persendian).

PENYEBAB
Jenis mastalgia yang paling sering ditemukan adalah mastalgia siklik yang terjadi akibat perubahan hormonal.
Beberapa wanita merasakan nyeri payudara di sekitar masa ovulasi (pelepasan sel telur) yang terus berlanjut
sampai masa menstruasi tiba.
Nyeri bisa hanya dirasakan di salah satu payudara atau bisa juga menjalar ke ketiak.
Nyeri pada mastalgia non-siklik biasanya terus menerus ada dan hanya pada lokasi tertentu di payudara.
Penyebabnya bisa berupa:

Cedera atau benturan pada payudara


Nyeri artritik di dalam rongga dada dan leher yang menjalar ke payudara
Kehamilan
Menyusui
Menjelang menopause
Terapi estrogen
Infeksi payudara
Menjelang pubertas
Obat-obatan (misalnya digitalis, aldomet, aldakton, anadrol dan klorpromazin)
Alkoholik disertai kerusakan hati

acank

Page 112

Zat tertentu di dalam makanan atau minuman (misalnya metilsantin yang terkandung di dalam kopi)
Kanker payudara (tetapi tidak setiap nyeri pada payudara merupakan pertanda dari kanker payudara).
GEJALA
Payudara terasa nyeri atau nyeri timbul bila payudara ditekan.
Nyeri bisa dirasakan pada salah satu ataupun kedua payudara, nyerinya bisa menyebar atau terlokalisir.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Jika pada pemeriksaan payudara ditemukan adanya benjolan, maka dilakukan pemeriksaan berikut:
Mammogram
USG payudara
Biopsi jaringan payudara.
PENGOBATAN
Mastalgia siklik
Diuretik
EPO (evening primrose oil, dosis 3 gram/hari)
EPO mengandung asam lemak tak jenuh ganda dan bisa menormalkan kandungan asam lemak pada penderita
mastalgia siklik.
Pil KB
Progesteron
Tamoxifen
Tamoxifen adalah suatu anti estrogen yang digunakan untuk mengobati atau mencegah kanker payudara. Obat
ini efektif dalam mengurangi mastalgia.
Viteks (Vitex agnus-castus, dosis 40 mg/hari)
Viteks dapat menyeimbangkan kadar hormon pada penderita mastalgia siklik dan sindroma premenstruasi.
Obat lainnya yang juga digunakan adalah danazol dan bromocriptine.
Pengobatan untuk mastitis non-siklik tergantung kepada penyebabnya.
Cedera pada permukaan payudara yang menunjukkan adanya infeksi diobati dengan antibiotik.
Untuk kedua jenis mastitis bisa dilakukan pengobatan berikut:
Gunakan BH yang nyaman dan pas. Hal ini sangat penting jika penderita melakukan olah raga berat. BH
yang pas bisa mengurangi nyeri secara drastis.
Kurangi asupan lemak jenuh dan garam
Vitamin E (400-800 unit/hari)
Kurangi asupan kopi, teh dan coklat
Obat pereda nyeri yang dijual bebas.
Kebanyakan nyeri bersifat ringan dan menghilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa bulan atau tahun.

NAMA
Menopause
DEFINISI
Menopause (Klimakterium) adalah suatu masa peralihan dalam kehidupan wanita, dimana:
- ovarium (indung telur) berhenti menghasilkan sel telur
- aktivitas menstruasi berkurang dan akhirnya berhenti
- pembentukan hormon wanita (estrogen dan progesteron) berkurang.
Menopause sebenarnya terjadi pada akhir siklus menstruasi yang terakhir. Tetapi kepastiannya baru diperoleh
jika seorang wanita sudah tidak mengalami siklusnya selama minimal 12 bulan.

acank

Page 113

Menopause rata-rata terjadi pada usia 50 tahun, tetapi bisa terjadi secara normal pada wanita yang berusia 40
tahun.
Biasanya ketika mendekati masa menopause, lama dan banyaknya darah yang keluar pada siklus menstruasi
cenderung bervariasi, tidak seperti biasanya.
Pada beberapa wanita, aktivitas menstruasi berhenti secara tiba-tiba, tetapi biasanya terjadi secara bertahap
(baik jumlah maupun lamanya) dan jarak antara 2 siklus menjadi lebih dekat atau lebih jarang.
Ketidakteraturan ini bisa berlangsung selama 2-3 tahun sebelum akhirnya siklus berhenti.
PENYEBAB
Sejalan dengan pertambahan usia, ovarium menjadi kurang tanggap terhadap rangsangan oleh LH dan FSH,
yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa.
Akibatnya ovarium melepaskan lebih sedikit estrogen dan progesteron dan pada akhirnya proses ovulasi
(pelepasan sel telur) berhenti.
Menopause dini adalah menopause yang terjadi sebelum usia 40 tahun.
Kemungkinan penyebabnya adalah faktor keturunan, penyakit autoimun dan rokok.
Menopause buatan terjadi akibat campur tangan medis yang menyebabkan berkurangnya atau berhentinya
pelepasan hormon oleh ovarium.
Campur tangan ini bisa berupa pembedahan untuk mengangkat ovarium atau untuk mengurangi aliran darah ke
ovarium serta kemoterapi atau terapi penyinaran pada panggul untuk mengobati kanker.
Histerektomi (pengangkatan rahim) menyebabkan berakhirnya siklus menstruasi, tetapi selama ovarium tetap
ada hal tersebut tidak akan mempengaruhi kadar hormon dan tidak menyebabkan menopause.
GEJALA
Gejala-gejala dari menopause disebabkan oleh perubahan kadar estrogen dan progesteron. Karena fungsi
ovarium berkurang, maka ovarium menghasilkan lebih sedikit estrogen/progesteron dan tubuh memberikan
reaksi.
Beberapa wanita hanya mengalami sedikit gejala, sedangkan wanita yang lain mengalami berbagai gejala yang
sifatnya ringan sampai berat. Hal ini adalah normal.
Berkurangnya kadar estrogen secara bertahap menyebabkan tubuh secara perlahan menyesuaikan diri terhadap
perubahan hormon, tetapi pada beberapa wanita penurunan kadar estrogen ini terjadi secara tiba-tiba dan
menyebabkan gejala-gejala yang hebat. Hal ini sering terjadi jika menopause disebabkan oleh pengangkatan
ovarium.
Gejala-gejala yang mungkin ditemukan pada wanita menopause adalah:
1.

2.
3.

4.
5.
6.
7.

acank

Hot flashes terjadi akibat peningkatan aliran darah di dalam pembuluh darah wajah, leher, dada dan
punggung. Kulit menjadi merah dan hangat disertai keringat yang berlebihan.
Hot flashes dialami oleh sekitar 75% wanita menopause. Kebanyakan hot flashes dialami selama lebih
dari 1 tahun dan 25-50% wanita mengalaminya sampai lebih dari 5 tahun.
Hot flashes berlangsung selama 30 detik sampai 5 menit.
Vagina menjadi kering karena penipisan jaringan pada dinding vagina sehingga ketika melakukan
hubungan seksual bisa timbul nyeri.
Gejala psikis dan emosional (kelelahan, mudah tersinggung, susah tidur dan gelisah) bisa disebabkan
oleh berkurangnya kadar estrogen.
Berkeringat pada malam hari menyebabkan gangguan tidur sehingga kelelahan semakin memburuk dan
semakin mudah tersinggung.
Pusing, kesemutan dan palpitasi (jantung berdebar).
Hilangnya kendali terhadap kandung kemih (beser).
Peradangan kandung kemih atau vagina.
Osteoporosis (pengeroposan tulang).
Resiko tinggi terjadinya osteoporosis ditemukan pada wanita yang:
- kurus
- merokok
- mengkonsumsi alkohol secara berlebihan
- mengkonsumsi kortikosteroid
- memiliki asupan kalsium yang rendah
- jarang berolah raga.

Page 114

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Pada pemeriksaan Pap smear bisa diketahui adanya perubahan pada lapisan vagina akibat perubahan kadar
estrogen.
Pemeriksaan darah dan air kemih bisa digunakan untuk mengukur kadar estrogen, progestero serta estron dan
estradiol plasma.
PENGOBATAN
Tidak semua wanita pasca menopause perlu menjalani Terapi Sulih Hormon (TSH). Setiap wanita sebaiknya
mendiskusikan resiko dan keuntungan yang diperoleh dari TSH dengan dokter pribadinya.
Banyak ahli yang menganjurkan TSH dengan tujuan untuk:
Mengurangi gejala menopause yang tidak diinginkan
Membantu mengurangi kekeringan pada vagina
Mencegah terjadinya osteoporosis.
Beberapa efek samping dari TSH:
- perdarahan vagina
- nyeri payudara
- mual

acank

Page 115

- muntah
- perut kembung
- kram rahim.
Untuk mengurangi resiko dari TSH dan tetap mendapatkan keuntungan dari TSH, para ahli menganjurkan:
Menambahkan progesteron terhadap estrogen
Menambahkan testosteron terhadap estrogen
Menggunakan dosis estrogen yang paling rendah.
Melakukan pemeriksaan secara teratur, termasuk pemeriksan panggul, dan Pap smear sehingga kelainan
bisa ditemukan sedini mungkin.
Estrogen tersedia dalam bentuk alami dan sintetis (dibuat di laboratorium).
Estrogen sintetis ratusan kali lebih kuat dibandingkan estrogen alami sehingga tidak secara rutin diberikan
kepada wanita menopause.
Untuk mencegah hot flashes dan osteoporosis hanya diperlukan estrogen alami dalam dosis yang sangat
rendah. Dosis tinggi cenderung menimbulkan masalah, diantaranya sakit kepala migren.
Estrogen bisa diberikan dalam bentuk tablet atau tempelan kulit (estrogen transdermal).
Krim estrogen bisa dioleskan pada vagina untuk mencegah penipisan lapisan vagina (sehingga mengurangi
resiko terjadinya infeksi saluran kemih dan beser) dan untuk mencegah timbulnya nyeri ketika melakukan
hubungan seksual.
Wanita pasca menopause yang mengkonsumsi estrogen tanpa progesteron memiliki resiko menderita kanker
endometrium. Resiko ini berhubungan dengan dosis dan lamanya pemakaian estrogen.
Jika terjadai perdarahan abnormal dari vagina, dilakukan biopsi lapisan rahim.
Mengkonsumsi progesteron bersamaan dengan estrogen dapat mengurangi resiko terjadinya kanker
endometrium.
Biasanya terapi sulih hormon estrogen tidak dilakukan pada wanita yang menderita:
- atau pernah menderita kanker payudara atau kanker endometrium stadium lanjut
- perdarahan kelamin dengan penyebab yang tidak pasti
- penyakit hati akut
- penyakit pembekuan darah
- porfiria intermiten akut.
Kepada wanita tersebut biasanya diberikan obat anti-cemas, progesteron atau klonidin untuk mengurangi hot
flashes. Untuk mengurangi depersi, kecemasan, mudah tersinggung dan susah tidur bisa diberikan anti-depresi.
Pemberian progesteron dengan estrogen
Progesteron diberikan bersamaan dengan estrogen untuk mengurangi resiko terjadinya kanker endometrium.
Biasanya estrogen dan progesteron diberikan setiap hari. Jadwal pemberian ini biasanya akan menyebabkan
perdarahan vagina yang tidak teratur pada 2-3 bulan pertama dari terapi, akan tetapi sesudahnya perdarahan
biasanya akan berhenti.
Atau pemberian estrogen dan progesteron bisa dilakukan secara bergantian; selama 2 minggu setiap hari
minum estrogen lalu selama beberapa hari minum progesteron dan estrogen, kemudian beberapa hari di akhir
bulan sama sekali tidak minum estrogen maupun progesteron. Dengan jadwal ini, perdarahan vagina terjadi
pada hari dimana hormon tidak diminum.
Progesteron tersedia dalam bentuk tablet atau suntikan melalui otot.
Efek samping dari progesteron adalah perut kembung, sakit payudara, sakit kepala, perubahan suasana hati
dan jerawat.

NAMA
Menopause Dini
DEFINISI
Menopause Dini adalah suatu keadaan dimana fungsi ovarium (indung telur) dan menstruasi berhenti sebelum
usia 40 tahun.

acank

Page 116

PENYEBAB
Pada menopause dini, kadar estrogen rendah tetapi kadar hormon hipofisa yang merangsang ovarium (terutama
FSH) tinggi sebagai usaha untuk merangsang ovarium.
Menopause dini bisa disebabkan oleh:
Kelainan bawaan (biasanya kelainan kromosom)
Penyakit autoimun (tubuh membentuk antibodi yang menyerang ovarium)
Pengangkatan ovarium.
Merokok bisa menyebabkan menopause dini yang terjadi beberapa bulan lebih awal.
GEJALA
Selain tidak lagi mengalami menstruasi, penderita juga mengalami gejala menopause lainnya seperti hot flashes
dan emosi yang tidak stabil.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Jika diduga penyebabnya adalah penyakit autoimun, dilakukan pemeriksaan darah untuk mencari adanya
antibodi.
Pada penderita yang berusia dibawah 30 tahun biasanya dilakukan analisa kromosom.
Jika ditemukan kromosom Y, maka dilakukan pembedahan untuk mengangkat setiap jaringan testis dari perut
karena jaringan ini memiliki resiko kanker sebesar 25%.
Analisa kromosom tidak perlu dilakukan pada wanita yang berusia diatas 35 tahun.
PENGOBATAN
Terapi sulih estrogen (TSE) bisa mencegah atau mengatasi gejala-gejala menopause.
Penderita menopause dini memiliki peluang kurang dari 10% untuk bisa hamil lagi. Peluang tersebut bisa
meningkat sampai 50% jika penderita mengandung sel telur yang berasal dari wanita lain.
Setelah dibuahi, sel telur dari donor tersebut lalu ditanamkan pada rahim penderita.
Sebelum hasil pembuahan ditanamkan pada rahim penderita, penderita mendapatkan terapi hormon estrogen
dan progesteron sehingga terjadi menstruasi buatan dan lapisan rahim kembali aktif serta siap untuk menjalani
kehamilan.

NAMA
Mola Hidatidosa
DEFINISI
Mola Hidatidosa (Hamil Anggur) adalah suatu massa atau pertumbuhan di dalam rahim yang terjadi pada awal
kehamilan.
PENYEBAB
Mola hidatifosa berasal dari plasenta dan/atau jaringan janin sehingga hanya mungkin terjadi pada awal
kehamilan.
Massa biasanya terdiri dari bahan-bahan plasenta yang tumbuh tak terkendali. Sering tidak ditemukan janin
sama sekali.
Penyebab terjadinya mola belum sepenuhnya dimengerti.
Penyebab yang paling mungkin adalah kelainan pada sel telur, rahim dan/atau kekurangan gizi.
Resiko yang lebih tinggi ditemukan pada wanita yang berusia di bawah 20 tahun atau diatas 40 tahun.
Faktor resiko terjadinya mola adalah:

acank

Page 117

Status sosial-ekonomi yang rendah


Diet rendah protein, asam folat dan karotin.
GEJALA
Gejalanya bisa berupa:
Perdarahan dari vagina pada wanita hamil (trimester I)
Mual dan muntah berat
Pembesaran perut melebihi usia kehamilan
Gejala-gejala hipertiroidisme ditemukan pada 10% kasus (denyut jantung yang cepat, gelisah, cemas, tidak
tahan panas, penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya, tinja encer, tangan gemetar, kulit lebih
hangat dan basah)
Gejala-gejala pre-eklamsi yang terjadi pada trimester I atau awal trimester II (tekanan darah tinggi,
pembengkakan kaki-pergelangan kaki-tungkai, proteinuria).

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Pada pemeriksaan panggul akan ditemukan tanda-tanda yang menyerupai kehamilan normal tetapi ukuran
rahim abnormal dan terjadi perdarahan.
Tinggi fundus rahim tidak sesuai dengan umur kehamilan dan tidak terdengar denyut jantung bayi.
Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah:
Serum HCG untuk memastikan kehamilan, lalu HCG serial (diulang pada interval waktu tertentu)
USG panggul
Rontgen dada dan CT scan/MRI perut.
PENGOBATAN
Mola harus dibuang seluruhnya, biasanya jika tidak terjadi aborsi spontan dan diagnosisnya sudah pasti,
dilakukan aborsi terapeutik melalui prosedur dilatasi & kuretase.
Setelah prosedur tersebut, dilakukan pengukuran kadar HCG untuk mengetahui apakah seluruh mola telah
terbuang.
Jika seluruh mola telah terbuang, maka dalam waktu 8 minggu kadar HCG akan kembali normal.
Wanita yang pernah menjalani pengobatan untuk mola sebaiknya tidak hamil dulu dalam waktu 1 tahun.
2-3% kasus mola bisa berkembang menjadi keganasan (koriokarsinoma).
Pada koriokarsinoma diberikan kemoterapi yaitu metotreksat, daktinomisin atau kombinasi kedua obat tersebut.

NAMA
Pasca Persalinan
DEFINISI

acank

Page 118

6-8 minggu setelah persalinan, ibu bisa mengalami gejala-gejala yang ringan dan bersifat sementara karena
tubuhnya kembali menyesuaikan dengan keadaan sebelum hamil.
24 jam pertama denyut nadinya turun dan suhu tubuh agak meningkat. Dari vagina keluar cairan berdarah
selama 3-4 hari, lalu warnanya menjadi kecoklatan sampai hari ke 10-12 dan akhirnya menjadi putih
kekuningan.
Setelah persalinan, rahim yang membesar terus berkontraksi dan ukurannya semakin mengecil sampai kembali
ke ukuran normal. Kontraksi yang tidak teratur ini seringkali menimbulkan nyeri dan bisa diatasi dengan
analgetik (obat pereda nyeri).
Nyeri berlangsung selama 5-7 hari dan semakin bertambah pada saat menyusui karena kontraksi rahim juga
dirangsang oleh hormon oksitosin yang secara alami dilepaskan pada saat menyusui.
Setelah 5-7 hari, rahim kembali keras dan tidak lembek, tetapi masih tetap bisa dirasakan oleh dokter pada
pemeriksaan perut. Pada minggu ke 2 setelah persalinan, pada pemeriksaan perut, rahim tidak dapat lagi
dirasakan.
Pada awal pembentukan air susu, payudara akan terisi penuh oleh air susu sehingga menjadi keras dan sakit.
Ibu yang tidak menyusui biasanya akan kembali mengalami ovulasi (pelepasan sel telur) 4 minggu setelah
persalinan.
Ibu yang menyusui cederung mengalami ovulasi lebih lambat, biasanya 10-12 minggu setelah persalinan.
Hubungan seksual bisa dilakukan setelah ibu merasa siap. Sebaiknya digunakan alat kontrasepsi untuk
menghindari kemungkinan terjadinya kehamilan.
INFEKSI POST-PARTUM
Infeksi Post-partum adalah infeksi yang terjadi pada ibu yang baru melahirkan.
Jika suhu tubuh pada 2 kali pemeriksaan yang dilakukan 24 jam setelah persalinan dengan selang waktu 6 jam
mencapai 38 Celsius dan tidak ditemukan penyebab lainnya (misalnya bronkitis), maka dikatakan bahwa telah
terjadi infeksi post-partum.
Infeksi yang secara langsung berhubungan dengan proses persalinan adalah infeksi rahim, daerah sekitar rahim
atau vagina. Infeksi ginjal juga bisa terjadi segera setelah persalinan.
Penyebab lain dari demam yang cenderung terjadi 4 hari atau lebih setelah persalinan adalah bekuan darah di
dalam tungkai atau infeksi payudara.
Infeksi rahim
Infeksi post-partum biasanya berawal di rahim.
Infeksi pada kantung cairan ketuban dan demam selama proses persalinan bisa menyebabkan endometriosis
(infeksi lapisan rahim), miometritis (infeksi otot rahim) atau parametritis (infeksi daerah di sekitar rahim).
Pada berbagai keadaan berikut, wanita semakin rentan terhadap terjadinya infeksi (sehingga bakteri yang
dalam keadaan normal hidup di dalam vagina, setelah persalinan bisa menyebabkan infeksi):

Anemia
Pre-eklamsi
Pemeriksaan vagina berulang kali
Penundaan persalinan selama lebih dari 6 jam setelah ketuban pecah
Persalinan yang lama
Operasi sesar
Tertinggalnya bagian plasenta di dalam rahim setelah persalinan
Perdarahan hebat setelah persalinan.

Gejalanya berupa:
- menggigil
- sakit kepala
- merasa tidak enak badan
- wajah pucat
- denyut jantung yang cepat
- peningkatan jumlah sel darah putih

acank

Page 119

- rahimnya lunak, membengkak dan nyeri bila ditekan


- cairan yang keluar dari rahim berbau busuk.
Jika infeksi menyerang jaringan di sekeliling rahim, maka nyeri dan demamnya lebih hebat.
Komplikasi:
Peritonitis (peradangan selaput rongga perut)
Tromboflebitis pelvika (bekuan darah di dalam vena panggul), dengan resiko terjadinya emboli pulmoner
Syok toksik akibat tingginya kadar racun yang dihasilkan oleh bakteri di dalam darah. Syok toksik bisa
menyebabkan kerusakan ginjal yang berat dan bahkan kematian.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan paru-paru dan rahim dan hasil biakan contoh air kemih
dan cairan dari rahim.
Infeksi diatasi dengan pemberikan antibiotik melalui infus sampai penderita bebas demam selama 48 jam.
Infeksi ginjal
Infeksi ginjal (pielonefritis) yang disebabkan oleh bakteri yang berasal dari kandung kemih bisa terjadi setelah
persalinan.
Kadang infeksi terjadi akibat pemakaian kateter.
Infeksi bisa mulai timbul selama kehamilan dimana bakteri bisa ditemukan di dalam air kemih, tetapi tanpa
menimbulkan gejala.
Jika terjadi gejala, maka akan timbul demam tinggi, nyeri di punggung bagian bawah atau samping, merasa
tidak enak badan, sembelit dan kadang nyeri ketika berkemih.
Antibiotik intravena (melalui pembuluh darah/infus) diberikan sampai penderita bebas demam selama 48 jam.
Pengobatan dilanjutkan dengan tablet antibiotik selama 2 minggu setelah pulang dari rumah sakit.
Dianjurkan untuk minum banyak air putih agar ginjal berfungsi dengan baik.
6-8 minggu setelah persalinan dilakukan pemeriksaan air kemih untuk memastikan bahwa tidak ada bakteri
yang tersisa.
Infeksi post-partum lainnya
Demam yang terjadi 4-10 hari setelah persalinan bisa menunjukkan suatu tromboflebitis safena (bekuan darah
di dalam tungkai), yang dioati dengan kompres hangat dan tungkai diangkat. Mungkin perlu diberikan
antikoagulan.
Setelah persalinan, tuberkulosis dorman bisa menjadi aktif dan diobati dengan antibiotik.
Demam yang mulai timbul lebih dari 10 hari setelah persalinan biasanya disebabkan oleh mastitis (infeksi
payudara) atau sistitis (infeksi kandung kemih).
Kedua infeksi ini diobati dengan antibiotik.
Jika terjadi mastitis, sebaiknya ibu tetap menyusui bayinya untuk mengurangi resiko terjadinya abses payudara.
Abses payudara jarang terjadi, biasanya diobati dengan antibiotik dan nanahnya dikeluarkan.
PERDARAHAN POST-PARTUM
Perdarahan Post-partum adalah kehilangan darah lebih dari 0,5 liter yang terjadi selama atau setelah persalinan
tahap III, ketika plasenta (ari-ari) dilahirkan.
Perdarahan post-partum merupakan penyebab kematian ibu karena persalinan nomor 3.
Penyebabnya bisa berupa:
Perdarahan yang berasal dari tempat melekatnya plasenta. Hal ini bisa terjadi jika rahim tidak berkontraksi
dengan baik karena:
- rahim terlalu teregang.
- persalinan abnormal atau berlangsung lama
- pemakaian anestesi pengendur otot selama proses persalinan.
Robekan pada persalinan spontan
Bagian plasenta yang tertinggal di dalam rahim

acank

Page 120

Kadar fibrinogen (faktor pembekuan darah) yang rendah.


Untuk membantu kontraksi rahim dan mencegah perdarahan, segera setelah plasenta lahir, diberikan suntikan
oksitosin.
Jika dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir plasenta tidak lepas dengan sendirinya, maka plasenta dilepaskan
secara manual (dengan menggunakan tangan dokter).
Jika terjadi perdarahan hebat, untuk membantu kontraksi rahim, perut ibu dipijat dan terus diberikan oksitosin
melalui infus. Jika perdarahan terus berlanjut, mungkin perlu diberikan transfusi darah.
Untuk membantu kontraksi rahim, bisa juga disuntikkan prostaglandin ke dalam otot rahim. Jika kontraksi rahim
tidak juga berhasil dirangsang, bisa dilakukan penutupan arteri yang menuju ke rahim.
INVERSIO UTERI
Inversio Uteri adalah suatu keadaan dimana badan rahim berbalik, menonjol melalui serviks (leher rahim) ke
dalam atau ke luar vagina.
Inversio uteri biasanya terjadi jika seorang pembantu tenaga medis yang kurang berpengalaman terlalu banyak
menekan puncak rahim atau terlalu keras menarik tali pusar dari ari-ari yang belum terlepas.
Keadaan ini bisa menyebabakan terjadinya syok, infeksi dan kematian.
Untuk mengembalikan rahim ke keadaan semula, seorang dokter bisa mendorongnya ke saluran vagina,
memasukkan sebuah selang ke dalam vagina dan menutup lubang vagina. Lalu melalui selang tersebut
dimasukkan larutan garam ke dalam rahim untuk mengembangkan vagina dan membalikkan rahim.
Jarang dilakukan pembedahan.

NAMA
Penyakit Paget Pada Puting Susu
DEFINISI
Penyakit Paget Pada Puting Susu adalah sejenis kanker payudara yang pertama kali muncul sebagai luka
terbuka pada puting susu yang berkeropeng dan bersisik atau sebagai cairan yang keluar dari puting susu.
Penyakit Paget jarang terjadi dan hanya meliputi 1% dari semua kanker payudara.
Biasanya terjadi pada wantia yang berusia 50 tahun.
PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui.
Pada penyakit Paget, tumor mulai tumbuh di dalam saluran air susu pada puting susu.
GEJALA
Kulit pada puting susu dan areola (daerah berwarna coklat di sekelilling puting susu) tampak merah dan
meradang serta membentuk keropeng dan borok, juga mengalami perdarahan.
Luka terbuka pada puting susu ini tidak sembuh-sembuh dan disertai gatal-gatal dan perih, biasanya unilateral
(hanya satu puting susu yang terkena).
Puting susu tertarik ke dalam dan mungkin akan keluar cairan dari puting susu.
Pada payudara bisa ditemukan benjolan atau mungkin juga tidak ada benjolan.

DIAGNOSA
Gambarannya menyerupai eksim, dermatitis atau psoriasis, karena itu untuk membedakan penyakit Paget dari

acank

Page 121

beberapa penyakit tersebut dilakukan pemeriksaan berikut:


Biopsi kulit dan jaringan payudara di bawahnya
Sitologi kerokan kulit
Mammogram.
PENGOBATAN
Jika kanker hanya ditemukan pada puting susu dan tidak ditemukan pada payudara, maka dilakukan
pengangkatan puting susu dan jaringan di sekitarnya atau dilakukan terapi penyinaran.
Jika ditemukan suatu massa jauh di dalam payudara, maka dipertimbangkan untuk menjalani terapi
pembedahan, penyinaran dan kemoterapi.
Pembedahan merupakan pengobatan yang utama pada penyakit Paget.
Mastektomi (pengangkatan payudara) dilakukan jika kankernya luas atau telah menyebar keluar dari puting
susu.
Jika kankernya terletak di dekat puting susu dan hanya melibatkan sejumlah kecil daerah dibawahnya, maka
dilakukan pembedahan breast-conserving (menyisakan jaringan payudara sebanyak mungkin). Jadi yang
diangkat hanya puting susu, areola dan jaringan dibawahnya serta sebagian kecil jaringan normal di sekitarnya.
Pada beberapa penderita, perlu dilakukan pengobatan lanjutan yang bisa berupa kemoterapi, obat penghambat
hormon (tamoxifen) maupun terapi penyinaran.
Setelah menjalani pembedahan breast-conserving biasanya dianjurkan untuk menjalani terapi penyinaran
terhadap jaringan payudara yang tersisa.
Pada kemoterapi digunakan obat anti-kanker untuk menghancurkan sel-sel kanker.

NAMA
Penyakit Payudara Fibrokista
DEFINISI
Penyakit Payudara Fibrokista adalah suatu keadaan yang terdiri dari nyeri, kista dan benjolan jinak pada
payudara.
Sebetulnya pemakaian istilah penyakit disini kurang tepat karena keadaan ini bukan merupakan suatu penyakit.
Keadaan tersebut sangat sering ditemukan pada payudara yang normal dan merupakan variasi normal.
Perubahan fibrokista merupakan penyebab tersering dari benjolan payudara pada wanita yang berusia 30-50
tahun.
Perubahan fibrokista bukan merupakan keganasan.
Minimal 60% wanita selama masa reproduktifnya memiliki benjolan payudara sebagai akibat dari perubahan
fibrokista.
PENYEBAB
Penyebabnya berhubungan dengan respon jaringan payudara terhadap perubahan kadar estrogen dan
progesteron yang terjadi setiap bulan selama masa reproduktif wanita.
Setiap bulan selama 1 siklus menstruasi, jaringan payudara membengkak dan kembali normal. Rangsangan
hormon terhadap jaringan payudara menyebabkan payudara menahan air serta kelenjar susu dan salurannya
melebar.
Pada saat ini payudara terasa membengkak, nyeri dan memiliki benjolan
Setelah menstruasi, biasanya pembengkakan payudara berkurang adan payudara tidak terlalu nyeri dan tidak
memiliki benjolan. Karena itu saat terbaik untuk untuk memeriksa payudara adalah pada 7-10 hari setelah
menstruasi (ketika jaringan payudara dalam keadaan normal).
Biasanya perubahan fibrokista terjadi pada kedua payudara dan lebih jarang ditemukan pada wanita yang
menggunakan pil KB>

acank

Page 122

Faktor resiko terjadinya perubahan fibrokista adalah riwayat keluarga dengan keadaan serupa dan diet
(misalnya asupan lemak dan kafein yang berlebihan).
GEJALA

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Pada pemeriksaan payudara akan teraba massa yang bisa digerakkan, bentuknya baisanya bundar dengan

acank

Page 123

NAMA
permukaan yang licin .
Penyakit Radang Panggul
Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah;
DEFINISI
Penyakit
Radang Panggul (Salpingitis, PID, Pelvic Inflammatory Disease) adalah suatu peradangan pada tuba

Mammografi
falopii
(saluran
menghubungkan indung telur dengan rahim).
USG payudara.

Peradangan tuba falopii terutama terjadi pada wanita yang secara seksual aktif.
PENGOBATAN
Resiko terutama ditemukan pada wanita yang memakai IUD.
Jika benjolan tetap ada, mungkin perlu dilakukan biopsi (pengangkatan jaringan untuk diperiksa dengan mikroskop).
Bisasanya peradangan menyerang kedua tuba.
Infeksimengurangi
bisa menyebar
ke sebaiknya
rongga perut
dan menyebabkan
peritonitis.
Untuk
nyeri,
penderita
tidak mengkonsumsi
kopi, teh, coklat dan minuman ringan. Selain itu bisa d
nyeri.
Rasa nyeri juga bisa dikurangi dengan kompres hangat dan pemakaian BH yang tepat. Kadang diberikan vitamin E.
PENYEBAB
Peradangan
biasanya
disebabkan
oleh infeksi
Untuk
mengurangi
gejala
bisa diberikan
pil KB.bakteri, dimana bakteri masuk melalui vagina dan bergerak ke rahim
lalu ke
tubayang
falopii.
Pada
kasus
berat kadang diberikan danazol.
90-95% kasus PID disebabkan oleh bakteri yang juga menyebabkan terjadinya penyakit menular seksual
(misalnya
klamidia,
gonore,
mikoplasma,
stafilokokus, streptokokus).
Kadang
benjolan
harus
diangkat
melalui pembedahan.
Infeksi ini jarang terjadi sebelum siklus menstruasi pertama, setelah menopause maupun selama kehamilan.
Penularan yang utama terjadi melalui hubungan seksual, tetapi bakteri juga bisa masuk ke dalam tubuh setelah
prosedur kebidanan/kandungan (misalnya pemasangan IUD, persalinan, keguguran, aborsi dan biopsi
endometrium).
Penyebab lainnya yang lebih jarang terjadi adalah:
Aktinomikosis (infeksi bakteri)
NAMA
Skistosomiasis (infeksi parasit)
Tuberkulosis.
Penyuntikan
zat Akibat
warna pada
pemeriksaan
rontgen khusus.
Perdarahan
Rahim
Kelainan
Fisik
DEFINISI
Faktor resiko terjadinya PID:
Perdarahan
Akibat
Fisik terhitung sebanyak 25% dari seluruh perdarahan abnormal pada
AktivitasRahim
seksual
padaKelainan
masa remaja
wanita.
Berganti-ganti pasangan seksual
Pernah menderita PID
Pernah menderita penyakit menular seksual
PENYEBAB
Pemakaian alat kontrasepsi yang bukan penghalang.
Perdarahan bisa disebabkan oleh:
GEJALA
Cedera pada vulva atau vagina
Gejala
biasanya muncul

Penganiayaan
seksualsegera setelah siklus menstruasi.
Penderita
merasakan
Peradangan vaginanyeri pada perut bagian bawah yang semakin memburuk dan disertai oleh mual atau
muntah.

Infeksi rahim
Kelainan darah yang menyebabkan pembekuan abnormal (misalnya leukemia atau trombositopenia)
Biasanya
akan menyumbat
tuba
falopii. Tuba
yang
tersumbat
bisa membengkak dan terisi cairan. Sebagai

Tumor infeksi
jinak maupun
tumor ganas
(misalnya
fibroid,
kista,
adenomiosis).
akibatnya bisa terjadi nyeri menahun, perdarahan menstruasi yang tidak teratur dan kemandulan.
Infeksimerupakan
bisa menyebar
struktur
di sekitarnya,
menyebabkan
terbentuknya
jaringan
dan perlengketan
Umur
faktorkeyang
penting
dalam menentukan
kemungkinan
penyebab
dariparut
perdarahan
rahim:
fibrosa
yang
abnormal
diantara
organ-organ
perut
serta
menyebabkan
nyeri
menahun.
1. Bercak perdarahan pada bayi perempuan yang baru lahir bisa terjadi karena estrogen yang diserap dari

ibunya
Di dalam
tuba, ovarium
panggul bisa
terbentuk
abses (penimbunan
nanah).
2. Perdarahan
padamaupun
masa kanak-kanak
mungkin
disebabkan
oleh:
Jika abses
pecah
dan
nanah
masuk
ke
rongga
panggul,
gejalanya
segera
memburuk
penderita
bisa mengalami
- Pubertas yang terlalu dini (pubertas prekoks). Pubertas prekoks bisa terjadi dan
akibat
obat-obatan,
syok. kelainan otak, kadar hormon tiroid yang rendah atau tumor pada kelenjar adrenal maupun tumor
Lebih jauh
lagi bisa terjadi penyebaran infeksi ke dalam darah sehingga terjadi sepsis.
ovarium.

- Adenosis vaginalis (pertumbuhan jaringan kelenjar vagina yang berlebihan), yang seringkali terjadi
Gejala lainnya
yang mungkin
ditemukan pada
PID: sebelum anak dilahirkan. Anak perempuan yang menderit
akibat pemakaian
dietilstilbestrol
oleh ibunya
adenosis vaginalis memiliki resiko menderita kanker vagina dan kanker serviks (leher rahim).
Keluar
cairan dari
vagina dengan
warna,
konsistensi
bau yangoleh:
abnormal
3. Perdarahan
abnormal
pada masa
reproduktif
bisadan
disebabkan
- Alat kontrasepsi (misalnya pil KB,
Demam
progesteron, IUD)
Perdarahan
menstruasi
yang tidak
teratur atau
spotting
(bercak-bercak
kemerahan di celana dalam
- Komplikasi
dari kehamilan
(misalnya
plasenta
previa,
kehamilan ektopik)
Kram
karena
menstruasi
- Mola
hidatidosa
Nyeri ketika melakukan hubungan seksual
Perdarahan setelah melakukan hubungan seksual
Nyeri punggung bagian bawah
acank
Page 124
Kelelahan
Nafsu makan berkurang
Sering berkemih
Nyeri ketika berkemih.

- Endometriosis.
4.

Penyebab perdarahan abnormal setelah menopause yang paling serius adalah kanker (misalnya kanker
lapisan rahim, serviks maupun vagina). Sedangkan penyebab lainnya adalah penipisan dinding vagina
(vaginitis atrofika), penipisan atau penebalan lapisan rahim dan polip rahim.

GEJALA
Gejalanya berupa perdarahan yang abnormal (misalnya lebih banyak, lebih encer, lebih sering atau tidak
teratur), yang terjadi diluar atau selama siklus menstruasi.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Untuk mengetahui adanya keganasan, bisa dilakukan pemeriksaan biopsi.
PENGOBATAN
Pengobatan tergantung kepada penyebabnya.
Adenosis vaginalis tidak memerlukan pengobatan khusus, tetapi penderita sebaiknya menjalani pemeriksaan
secara teratur untuk mengetahui perkembangan penyakitnya.
Polip rahim, fibroid dan kanker bisa diangkat melalui pembedahan.
Histerektomi (pengangkatan rahim) dilakukan pada wanita pasca menopause yang mengalami perdarahan
akibat penebalan lapisan rahim dan adanya sel-sel yang abnormal (yang mungkin merupakan sel-sel
prekanker).

NAMA
Penyakit-penyakit Yg Bisa Mempersulit Kehamilan
DEFINISI
GAGAL JANTUNG
Gagal Jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa sejumlah darah guna mencukupi kebutuhan
tubuh.
Sejalan dengan bertambahnya usia kehamilan, seorang wanita penderita gagal jantung akan semakin merasa
cepat lelah meskipun dia cukup istirahat, menghindari stres, mengkonsumsi makanan yang bergizi,
mengkonsumsi zat besi untuk mencegah anemia dan membatasi kenaikan berat badannya.
Saat-saat yang memerlukan perhatian khusus dimana tuntutan terhadap jantung sangat besar adalah pada
kehamilan 28-34 minggu, selama persalinan dan segera setelah persalinan.
Penyakit jantung yang diderita ibu bisa mempengaruhi janin. Janin bisa meninggal ketika ibu mengalami
serangan gagal jantung atau lahir prematur.
Persalinan dan bertambahnya jumlah darah dari rahim yang kembali ke jantung menyebabkan meningkatnya
kerja jantung. Pada setiap kontraksi rahim, jantung memompa darah 20% lebih banyak.
Pada penderita gagal jantung yang berat, bisa diberikan obat bius epidural untuk mematikan rasa pada korda
spinalis bagian bawah dan agar penderita tidak perlu mengedan selama proses persalinan berlangsung.
Mengedan menyebabkan terganggunya penyerapan oksigen melalui paru-paru ibu sehingga jumlah oksigen
yang sampai ke janin berkurang.
Bayi dilahirkan dengan bantuan forseps atau melalui operasi sesar.
PENYAKIT JANTUNG REMATIK
Penyakit Jantung Rematik adalah suatu komplikasi yang biasa ditemukan pada demam rematik, dimana satu
atau beberapa katup jantung mengalami penyempitan, terutama katup mitral (stenosis katup mitral).

acank

Page 125

Kelainan yang timbul akibat penyempitan katup jantung akan semakin memburuk selama hamil.
Suatu katup yang menyempit menyebabkan meningkatnya denyut jantung, bertambahnya volume darah dan
meningkatnya beban kerja jantung. Akibatnya cairan bisa mengalir balik ke paru-paru dan menyebabkan edema
paru.
Seorang wanita yang menderita penyakit jantung rematik, sebelum hamil sebaiknya menjalani pembedahan
untuk memperbaiki katup mitral.
Jika perlu, pembedahan bisa dilakukan ketika hamil, tetapi hal ini akan meingkatkan resiko kehilangan janin
atau persalinan prematur.
Selama hamil, sebaiknya penderita membatasi aktivitas fisiknya sertaidak boleh terlalu lelah dan cemas.
Katup yang mengalami kerusakan lebih rentan terhadap infeksi, karena itu sebagai tindakan pencegahan
diberikan antibiotik pada saat persalinan, 8 jam setelah persalinan dan setelah setiap tindakan yang
menyebabkan meningkatnya resiko infeksi (misalnya pencabutan gigi atau ketuban pecah sebelum waktunya).
KELAINAN JANTUNG BAWAAN
Jika sebelum hamil kelainan jantung bawaan ini tidak menimbulkan gejala, maka resiko terjadinya komplikasi
selama hamil tidak meningkat.
Jika kelainan ini mengenai sisi kanan jantung dan paru-paru (misalnya sindroma Eisenmenger dan hipertensi
pulmoner primer), maka besar kemungkinannya penderita mengalami kolaps dan meninggal selama persalinan
atau segera sesudahnya. Penyebab terjadinya kematian tidak diketahiu, tetapi resikonya cukup besar sehingga
penderita tidak dianjurkan untuk hamil.
Untuk mencegah terjadinya infeksi akibat kelainan katup jantung diberikan antibiotik.
PROLAPS KATUP MITRAL
Pada prolaps katup mitral, daun katup menonjol ke dalam atrium kiri selama kontraksi ventrikel, kadang
menyebabkan kebocoran (regurgitasi) sejumlah kecil darah ke dalam atrium.
Prolaps katup mitral lebih sering ditemukan pada wanita muda dan cenderung diturunkan.
Gejalanya adalah murmur, palpitasi (jantung berdebar) dan kadang ketidakteraturan irama jantung.
Selama hamil, kebanyakan wanita penderita penyakit ini tidak mengalami komplikasi. Tetapi selama proses
persalinan biasanya diberikan antibiotik intravena (melalui pembuluh darah) untuk mencegah infeksi pada katup
jantung.
TEKANAN DARAH TINGGI
Jika seorang wanita yang memiliki tekanan darah agak tinggi (140/90 - 150/100 mm Hg) hamil, biasanya
dokter menghentikan pemakaian obat-obatan untuk menurunkan tekanan darahnya. Kerugian yang ditimbulkan
oleh obat terhadap janin lebih tinggi dibandingkan keuntungan yang diperoleh ibu.
Untuk membantu mengontrol tekanan darahnya, penderita dianjurkan untuk membatasi asupan garam dan
mengurangi aktivitas fisik.
Wanita hamil yang menderita hipertensi sedang (tekanan darah tinggi sedang, yaitu 150/90 - 180/110 mm Hg),
seringkali harus terus mengkonsumsi obat anti-hipertensi.
Obat anti-hpertensi yang biasanya diberikan kepada wanita hamil adalah metildopa dan hidralazin. Diuretik
(obat yang bisa membuang kelebihan cairan dalam tubuh) tidak digunakan karena bisa menghambat
pertumbuhan janin.
Setiap bulan dilakukan pemeriksaan fungsi ginjal dan pemantauan pertumbuhan janin dengan USG. Persalinan
biasanya dimulai (diinduksi) pada kehamilan 38 minggu.
Wanita hamil yang menderita hipertensi berat (diatas 180/110 mm Hg) memerlukan perawatan khusus.
Kehamilan bisa semakin memperburuk hipertensi dan mungkin akan menyebabkan pembengkakan otak
(stroke).

acank

Page 126

Pada wanita penderita hipertensi berat lebih sering terjadi abrupsio plasenta (pelepasan plasenta sebelum
waktunya), yang menyebabkan terputusnya pasokan oksigen dan zat gizi ke janin sehingga janin bisa
meninggal.
Bahkan meskipun tidak terjadi abrupsio plasenta, hipertensi bisa menyebabkan berkurangnya pasokan darah ke
janin sehingga pertumbuhan janin menjadi lambat.
Jika kehamilan ingin dilanjutkan, biasanya harus diberikan obat anti-hipertensi yang lebih kuat. Untuk
melindungi janin dan ibu, biasanya penderita harus dirawat di rumah sakit. Jika kondisinya semakin memburuk,
disarankan untuk mengakhiri kehamilan guna menyelamatkan ibu.
ANEMIA
Anemia adalah suatu keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pengangkut
oksigen) di bawah normal.
Sebagian besar wanita hamil mengalami anemia yang tidak membahayakan. Tetapi anemia akibat kelainan
bawaan pada hemoglobin bisa mempersulit kehamilan.
Kelainan tersebut meningkatkan resiko penyakit dan kematian pada bayi baru lahir dan meningkatkan penyakit
pada ibu.
Wanita penderita penyakit sel sabit memiliki resiko mengalami infeksi selama hamil. Yang paling sering
ditemukan adalah pneumonia, infeksi saluran kemih dan infeksi rahim.
Sekitar sepertiga wanita hamil yang menderita penyakit sel sabit, selama hamil mengalami hipertensi. Selain
itu, sering terjadi krisis sel sabit.
Juga bisa terjadi gagal jantung dan emboli paru.
Semakin berat keadaan penyakit ini sebelum hamil, maka semakin tinggi resiko terjadinya komplikasi dan
kematian selama hamil.
Untuk mengurangi resiko terjadinya komplikasi, diberikan transfusi darah guna mempertahankan kadar
hemoglobin.
PENYAKIT GINJAL
Seorang wanita yang sebelum hamil menderita penyakit ginjal berat tidak mungkin bisa mengandung bayinya
sampai cukup matang untuk dilahirkan.
Tetapi beberapa wanita yang secara rutin menjalani dialisa akibat gagal ginjal dan banyak wanita yang telah
menjalani pencangkokan ginjal bisa melahirkan bayi yang sehat.
Wanita hamil yang menderita penyakit ginjal biasanya memerlukan perawatan dari ahli ginjal dan ahli
kandungan. Secara rutin dilakukan pemeriksaan fungsi ginjal, tekanan darah dan berat badan.
Asupan garam dibatasi. Pemberian diuretik membantu mengendalikan tekanan darah dan edema.
Penderita seringkali harus dirawat di rumah sakit setelah kehamilan mencapai 28 minggu. Persalinan dini harus
dilakukan untuk menyelamatkan bayi dan biasanya dilakukan melalui operasi sesar.
PENYAKIT INFEKSI
Infeksi saluran kemih sering terjadi selama hamil, kemungkinan karena uterus yang membesar memperlambat
aliran air kemih (menekan ureter).
Jika aliran air kemih lambat, bakteri tidak bisa dibuang dari saluran kemih sehingga menyebabkan
meningkatnya kemungkinan terjadinya infeksi.
Infeksi yang terjadi meningkatkan resiko terjadinya persalinan dini dan pecahnya ketuban sebelum waktunya.
Kadang infeksi pada kandung kemih atau ureter menyebar ke saluran kemih dan sampai ke ginjal,
menyebabkan infeksi ginjal. Untuk mengatasinya diberikan antibiotik.
Beberapa infeksi yang berbahaya bagi janin:
Campak Jerman (rubella) : infeksi virus yang merupakan penyebab utama dari cacat bawaan, terutama pada

acank

Page 127

jantung dan telinga bagian dalam.


Infeksi sitomegalovirus: bisa melewati plasenta dan merusak hati janin.
Toksoplasmosis : bisa menginfeksi dan merusak otak janin. Wanita hamil sebaiknya menghindari kucing dan
kotoran kucing karena bisa menularkan toksoplasmosis.
Hepatitis infeksiosa.
nfeksi klamidia bisa menyebabkan ketuban pecah sebelum waktunya dan persalinan dini.
Pada persalinan melalui vagina, herpes genitalis bisa ditularkan pada bayi. Jika seorang wanita hamil memiliki
luka herpes, biasanya dianjurkan untuk menjalani operasi sesar untuk mencegah penularan penyakit pada
bayinya.
Infeksi HIV (human immunodeficiency virus, virus penyebab AIDS) merupakan masalah utama dalam
kehamilan. Sekitar 25% wanita hamil y ang menderita infeksi ini menularkannya kepada janinnya.
Sedini mungkin diberikan AZT (zidovudin) yang bisa menurunkan angka penularan kepada janin.
Jika terinfeksi, maka bayi segera menjadi sakit berat dan biasanya meninggal akibat komplikasi AIDS sebelum
usianya mencapai 2 tahun.
DIABETES
Diabetes adalah suatu penyakit dimana kadar gula darah (glukosa) sangat tinggi.
Berbagai perubahan yang terjadi selama kehamilan menyebabkan semakin sulit untuk mengendalikan gula
darah pada wanita penderita diabetes.
Perubahan kadar dan jenis hormon yang dihasilkan selama kehamilan bisa menyebabkan resistensi terhadap
insulin sehingga kebutuhan tubuh akan insulin meningkat.
Diabetes yang bermula atau pertama kali muncul selama kehamilan (diabetes gestasional) terjadi pada 1-3%
kehamilan.
Wanita hamil secara rutin menjalani penyaringan untuk diabetes gestasional. Setelah persalinan biasanya
diabetes ini akan menghilang.
Diabetes yang tidak terkontrol bisa membahayakan janin dan ibunya.
Selama hamil, diberikan suntikan insulin karena obat anti-diabetes yang diminum bisa membahayakan janin.
Diabetes menyebabkan meningkatnya resiko infeksi, persalinan dini dan tekanan darah tinggi akibat kehamilan.
Jika hipertensi terkendali, maka kehamilan tidak akan memperburuk penyakit ginjal akibat diabetes dan jarang
terjadi komplikasi ginjal.
Bayi yang dilahirkan oleh penderita diabetes biasanya sangat besar meskipun selama hamil kadar gula darah
ibunya normal atau mendekati normal.
Kelainan bawaan kemungkinan besar terjadi jika diabetes selama kehamilan 6-7 minggu tidak terkontrol dengan
baik.
Pada kehamilan 16-18 minggu dilakukan pengukuran kadar alfa fetoprotein (protein yang dihasilkan oleh janin)
dalam contoh darah ibu.
Kadar alfa fetoprotein yang tinggi menunjukkan adanya spina bifida (perkembangan tulang belakang dan korda
spinalis yang tidak sempurna), sedangkan kadar yang rendah menunjukkan sindroma Down.
Untuk mengetahui cacat bawaan lainnya, dilakukan pemeriksaan USG pada kehamilan 20-22 minggu.
Sebagian besar penderita diabetes bisa melahirkan bayinya secara normal.
Tetapi jika keadaan kesehatannya tidak memungkinkan atau diabetesnya selama hamil tidak terkontrol, tidak
disarankan untuk melahirkan secara normal. Pada kasus seperti ini dilakukan amniosentesis untuk menilai
kematangan paru-paru janin, sehingga bayi bisa dilahirkan secara dini melalui operasi sesar.
Operasi sesar juga dilakukan jika bayinya terlalu besar sehingga tidak dapat melewati jalan lahir atau
mempersulit persalinan.
Kehamilan yang terlalu lama bisa membahayakan janin dari penderita diabetes. Biasanya persalinan terjadi
pada atau sebelum 40 minggu.
Jika sampai 40 minggu belum juga lahir, dilakukan induksi dengan cara memecahkan ketuban dan memberikan
oksitosin intravena atau dilakukan operasi sesar.

acank

Page 128

Jika kehamilan terus dibiarkan sampai lebih dari 42 minggu, bayi bisa meninggal dalam kandungan.
Segera setelah persalinan, banyak penderita yang tidak memerlukan insulin. Wanita yang sebelum hamil
menderita diabetes, setelah persalinan kebutuhannya akan insulin menurun drastis, lalu secara bertahap
meningkat lagi setelah sekitar 72 jam.
Bayi yang lahir dari penderita diabetes memiliki resiko menderita gangguan pernafasan, kadar gula darah dan
kalsium yang rendah, sakit kuning dan jumlah sel darah merah yang meningkat. Kelainan ini bersifat sementara
dan bisa diobati.
PENYAKIT TIROID
Kadar hormon tiroid yang tinggi selama hamil paling sering disebabkanoleh penyakit Grave atau tiroiditis.
Penyakit Grave terjadi akibat adanya antibodi yang merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan sejumlah
besar hormon tiroid. Antibodi ini bisa melewati plasenta dan menyebabkan meningkatnya aktivitas tiroid pada
janin, sehingga denyut jantung janin menjadi cepat (lebih dari 160 kali/menit) dan pertumbuhannya terhambat.
Kadang penyakit Grave menghasilkan antibodi yang dapat menghambat pembentukan hormon tiroid. Antibodi
ini bisa melewati plasenta dan menghalangi pembentukan hormon tiroid oleh kelenjar tiroid janin sehingga
jumlah hormon tiroid tidak memadai (hipotiroidisme). Hipotiroidisme bisa menyebakban suatu bentuk
keterbelakangan mental yang disebut kretinisme.
Untuk mengobati penyakit Grave biasanya diberikan propiltiourasil dosis rendah. Pemberian obat ini disertai
dengan pemantauan ketat, karena propiltiourasil bisa melewati plasenta dan menghalangi pembentukan hormon
tiroid oleh kelenjar tiroid janin.
Penyakit Grave seringkali membaik pada trimester ketiga sehingga dosisnya bisa dikurangi atau pemakaiannya
dihentikan.
Kadang dilakukan tiroidektomi (pengangkatan kelenjar tiroid) pada trimester kedua. 24 jam setelah
pembedahan, penderita harus mulai mengkonsumsi hormon tiroid dan terus mengkonsumsi hormon tiroid
seumur hidupnya. Hormon ini hanya menggantikan hormon yang seharusnya dihasilkan oleh kelenjar tiroid dan
tidak menimbulkan gangguan pada janin.
Tiroiditis adalah peradangan pada kelenjar tiroid yang menyebabkan pembengkakan di leher.
Selama hamil, peningkatan kadar hormon tiroid menyebabkan timbulnya gejala yang bersifat sementara dan
biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus.
2 penyebab utama dari rendahnya kadar hormon tiroid adalah tiroiditis Hashimoto (yang disebabkan oleh
antibodi yang menghambat pembentukan hormon tiroid) dan pengobatan terhadap penyakit Grave.
Untuk mengatasinya diberikan tablet hormon tiroid.
PENYAKIT HATI
Wanita penderita hepatitis aktif kronis dan terutama yang telah membentuk sirosis seringkali sulit hamil. Jika
bisa hamil, kemungkinan akan keguguran atau persalinan prematur.
Kehamilan bisa memperburuk penyumbatan aliran empedu pada sirosis bilier primer, kadang menyebakan sakit
kuning atau air kemih yang berwarna gelap, tetapi hal ini akan menghilang setelah persalinan.
Pada penderita sirosis, kehamilan menyebabkan meningkatnya resiko perdarahan hebat pada varises di sekitar
kerongkongan, terutama pada trimester ketiga.
ASMA
Kehamilan bisa mempengaruhi penderita asma, sebaliknya asma juga bisa mempengaruhi kehamilan, yaitu bisa
menghambat pertumbuhan janin atau memicu terjadinya persalinan prematur.
Serangan asma yang ringan diatasi dengan pemberian bronkodilator hirup (misalnya isoproterenol), yang akan
memperlebar penyempitan saluran udara pada paru-paru. Tetapi obat ini tidak boleh terlalu sering digunakan.

acank

Page 129

Serangan asma yang lebih berat biasanya diatasi dengan infus aminofilin.
Serangan asma yang sangat berat (status asmatikus) diatasi dengan pemberian infus kortikosteroid.
Jika terdapat infeksi, diberikan antibiotik.
Setelah suatu serangan, bisa diberikan tablet yang mengandung teofilin untuk mencegah serangan lanjutan.
Bronkodilator dan kortikosteroid banyak digunakan oleh ibu hamil dan tidak menimbulkan masalah yang berat.
LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK
Lupus adalah suatu penyakit autoimun yang bisa muncul pertama kali pada saat hamil, atau semakin
memburuk pada saat hamil atau semakin membaik pada saat hamil.
Pengaruh kehamilan terhadap lupus tidak dapat diramalkan, tetapi kekambuhan paling mungkin terjadi segera
setelah persalinan.
Penderita lupus seringkali memiliki riwayat keguguran berulang, kematian lahir pada pertengahan kehamilan,
pertumbuhan janin yang terhambat (IUGR, intrauterine growth retardation) dan persalinan prematur.
Antibodi yang menyebabkan terjadinya lupus bisa melewati plasenta dan menyebabkan denyut jantung yang
sangat lambat, anemia, penurunan jumlah trombosit atau sel darah merah pada janin.
Antibodi ini secara perlahan akan menghilang dalam beberapa minggu setelah bayi lahir.
ARTRITIS REMATOID
Artritis Rematoid adalah suatu penyakit autoimun yang seringkali membaik selama kehamilan. Hal ini terjadi
mungkin karena selama hamil, kadar hidrokortison di dalam darah meningkat.
Penyakit ini tidak mempengaruhi janin, tetapi mungkin akan timbul kesulitan dalam persalinan jika artritis
menyerang persendian pinggul atau tulang belakang bagian bawah.
MIASTENIA GRAVIS
Miastenia Gravis adalah suatu penyakit autoimun yang menyebabkan kelemahan otot.
Pada saat persalinan, penderita mungkin memerlukan ventilator untuk membantu pernafasannya.
Antibodi penyebab miastenia gravis bisa melewati plasenta, sehingga 20% bayi yang dilahirkan oleh ibu
penderita penyakit ini juga menderita miastenia gravis. Tetapi karena antibodi ibu secara perlahan akan
menghilang dan bayi tidak membentuk antibodi sejenis ini, maka kelemahan otot pada bayi biasanya bersifat
sementara.
PURPURA TROMBOSITOPENIK IDIOPATIK
Purpura Trombositopenik Idiopatik merupakan suatu penyakit autoimun, dimana jumlah trombosit dalam darah
sangat menurun, kemungkinan karena adanya antibodi yang menghancurkan mereka. Akibatnya penderita
mudah mengalami perdarahan.
Jika selama hamil tidak diobati, penyakit ini cenderung akan memburuk.
Antibodi bisa melewati plasenta dan menyebabkan berkurangnya trombosit pada janin sebelum atau segera
setelah dilahirkan. Bayi bisa mengalami perdarahan selama persalinan, yang mungkin akan menyebabkan
cedera atau kematian, terutama jika perdarahan terjadi di dalam otak.
Dengan melakukan analisa terhadap sejumlah contoh darah dari korda umbilikalis, bisa diketahui adanya
antibodi dan kadar trombosit yang rendah pada janin.
Jika pada janin ditemukan antibodi, maka dilakukan operasi sesar untuk mencegah terjadinya trauma kelahiran
yang bisa menyebabkan perdarahan pada otak bayi.
Antibodi akan menghilang dalam waktu 21 hari dan darah bayi akan kembali membeku secara normal.
Kortikosteroid bisa memperbaiki pembekuan darah pada wanita hamil tetapi efeknya tidak berlangsung lama.
Untuk memperbaiki pembekuan darah bisa diberikan infus gamma globulin dosis tinggi, sehingga persalinan

acank

Page 130

bisa dimulai dan persalinan bisa dilakukan secara normal tanpa perdarahan yang berat.
Transfusi trombosit dilakukan hanya jika dilakukan operasi sesar uantuk melindungi bayi dan jika jumlah
trombosit ibu sangat sedikit sehingga bisa menyebabkan perdarahan hebat.
Jika setelah dilakukan pengobatan kadar trombosit tetap rendah, kadang dilakukan splenektomi (pengangkatan
limpa). Saat yang paling tepat untuk melakukan splenektomi adalah pada pertengahan kehamilan.
PEMBEDAHAN PADA SAAT HAMIL
Apendisitis (peradangan usus buntu) bisa menyebabkan nyeri kram yang menyerupai kontraksi rahim.
Jika apendisitis menimbulkan masalah, maka segera dilakukan apendektomi (pengangkatan usus buntu) karena
apendisitis yang pecah bisa berakibat fatal.
Apendektomi tidak membahayakan janin dan tidak menyebabkan keguguran.
Kista ovarium bisa terjadi selama hamil dan bisa menyebabkan nyeri kram.
Jika kista ini jinak, pembedahan biasanya ditunda sampai usia kehamilan mencapai 12 minggu.
Jika kista terus membesar atau nyeri bila ditekan, maka pembedahan bisa dilakukan sebelum usia kehamilan
mencapai 12 minggu karena kemungkinan penyebabnya adalah kanker atau abses.
Kelainan kandung empedu kadang terjadi selama hamil. Jika keadaannya tidak membaik, maka dilakukan
pembedahan.
Penyumbatan usus bisa terjadi selama kehamilan.
Jika terbentuk gangren (kematian jaringan usus) dan peritonitis (peradangan selaput rongga perut), maka
nyawa ibu terancam dan bisa terjadi keguguran.
Biasanya dilakukan pembedahan eksplorasi jika timbul gejala penyumbatan usus, terutama jika penderita
pernah menjalani pembedahan perut atau infeksi perut.

acank

Page 131

NAMA
Perdarahan Rahim Disfungsional
DEFINISI
Perdarahan Rahim Disfungsional adalah perdarahan abnormal akibat perubahan hormonal.
Perdarahan rahim disfungsional paling sering terjadi pada awal dan akhir masa reproduktif; 20% kasus terjadi
ada gadis remaja dan lebih dari 50% terjadi pada wanita yang berusia diatas 45 tahun.
75% dari perdarahan rahim yang abnormal merupakan perdarahan rahim disfungsional.
PENYEBAB
Perdarahan rahim disfungsional disebabkan oleh adanya kelainan hormon yang mempengaruhi pengendalian
sistem reproduksi oleh hipotalamus dan kelenjar hipofisa.
Pada perdarahan rahim disfungsional biasanya kadar estrogen tetap, sehingga terjadi penebalan lapisan
rahim. Selanjutnya lapisan rahim dilepaskan secara tidak lengkap dan tidak teratur, menyebabkan perdarahan.
GEJALA
Perdarahan terjadi secara tidak teratur, lama dan kadang sangat banyak. terjadi secara tidak teratur, lama dan
kadang-kadang sangat banyak.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik (pemeriksaan panggul).
Pemeriksaan yang biasa dilakukan:

Pemeriksaan darah lengkap


Pemeriksaan serum HCG (tes kehamilan)
Tes fungsi tiroid
Pemeriksaan kadar prolaktin, androgen, FSH, LH
Biopsi endometrium
Prosedur dilatasi dan kuretase
USG panggul
Histeroskopi>

PENGOBATAN
Pengobatan tergantung kepada usia penderita, keadaan lapisan rahim dan rencana penderita untuk hamil lagi.
Jika lapisan rahim menebal dan mengandung sel-sel abnormal (terutama jika usia penderita lebih dari 35
tahun dan tidak memiliki rencana untuk hamil lagi), seringkali dilakukan histerektomi (pengangkatan rahim),
karena sel-sel yang abnormal tersebut bisa berubah menjadi keganasan.
Jika lapisan rahim menebal tetapi sel-selnya normal dan perdarahannya hebat, diberikan pil KB dosis tinggi
yang mengandung estrogen dan progestin atau diberikan estrogen intravena (melalui pembuluh darah) yang
diikuti dengan pemberian progestin per-oral (melalui mulut).
Jika perdarahannya lebih ringan, diberkan pil KB dosis rendah.
Jika pengobatan dengan pil KB atau estrogen tidak berhasil, diberikan progestin per-oral selama 10-14
hari/bulan.
Jika pemberian hormon tidak efektif, maka dilakukan prosedur dilatasi dan kuretase, dimana jaringan dari
lapisan rahim dibuang melalui kureetase.

acank

Page 132

Jika penderita masih ingin hamil, untuk merangsang pelepasan sel telur bisa diberikan clomifene.

NAMA
Sindroma Ovarium Polikista
DEFINISI
Sindroma Ovarium Polikista (Sindroma Stein-Leventhal) adalah suatu penyakit dimana ovarium (indung telur)
membesar dan mengandung banyak kantong yang berisi cairan (kista); kadar hormon pria (androgen) bisa
tinggi sehingga kadang menyebabkan maskulinisasi.
Pada sindroma ini kelenjar hipofisa biasanya melepaskan sejumlah besar LH (luteinizing hormone).
LH yang berlebihan menyebabkan peningkatan pembentukan androgen dan kadar androgen yang tinggi ini
kadang menyebabkan timbulnya jerawat dan rambut yang kasar.
Jika tidak diobati, sebagian androgen bisa diubah menjadi estrogen dan kadar estrogen yang tinggi bisa
meningkatkan resiko terjadinya kanker lapisan rahim (kanker endometrium).
PENYEBAB
Penyebabnya belum sepenuhnya dimengerti, tetapi beberapa teori menyebutkan adanya gangguan dalam
pembentukan estrogen dan dalam mekanisme umpan baik ovarium-hipotalamus.
Fungsi ovarium yang normal tergantung kepada sejumlah hormon dan kegagalan pembentukan salah satu
hormon tersebut bisa mempengaruhi fungsi ovarium.
Ovarium tidak akan berfungsi secara normal jika tubuh wanita tidak menghasilkan hormon hipofisa dalam
jumlah yang tepat.
Fungsi ovarium yang abnormal kadang menyebabkan penimbunan folikel yang terbentuk secara tidak
sempurna di dalam ovarium.
Folikel tersebut gagal mengalami pematangan dan gagal melepaskan sel telur, karena itu terbentuk kista di
dalam ovarium dan menyebabkan kemandulan pada wanita.
Ovaium polikista memiliki ukuran 2-5 kali lebih besar daripada ovarium yang normal serta memiliki lapisan
luar yang putih, tebal dan sangat kuat.
Sindroma ini biasanya muncul segera setelah pubertas.
Penderita seringkali memiliki ibu atau saudara perempuan yang juga menderita sindroma ovarium polikista.
GEJALA
Gejala biasanya muncul pada masa pubertas, yaitu berupa:
Obesitas
Hirsutisme (pertumbuhan rambut berlebih yang mengikuti pola pria, misalnya rambut tumbuh di dada dan
wajah)
Oligomenore (menstruasi abnormal, tidak teratur dan sedikit)
Amenore
Kemandulan
Payudara mengecilecreased breast size
Jerawat
Virilisasi (maskulinisasi, tanda-tanda kejantanan).

acank

Page 133

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik (pemeriksaan panggul).
Pemeriksaan yang biasa dilakukan:

Kadar LH dan FSH (rasio LH dan FSH biasanya meningkat)


USG vagina
Laparoskopi
Biopsi ovarium
Kadar androgen, estrogen.

PENGOBATAN
Pengobatan tergantung kepada jenis dan beratnya gejala, usia penderita dan rencana kehamilan.
Jika tidak terjadi hirsutisme, bisa diberikan progentin sintetis atau pil KB. Tetapi kedua obat tersebut tidak
diberikan jika penderita ingin hamil, telah memasuki masa menopause atau memiliki resiko tinggi terhadap
penyakit jantung dan pembuluh darah.
Progestin sintetis juga diberikan untuk mengurangi resiko kanker endometrium akibat tingginya kadar
estrogen.
Untuk mengurangi pertumbuhan rambut yang berlebihan bisa dilakukan pencukuran dengan elektrolisis,
pencabutan, pemakaian lilin atau cairan maupun krim perontok rambut (depilatori).
Pertumbuhan rambut berlebih juga bisa diatasi dengan spironolakton (obat yang menghambat pembentukan
dan aksi hormon pria).
Efek samping dari spironolakton adalah peningkatan pembentukan air kemih, tekanan darah rendah, nyeri
dada dan perdarahan vagina yang tidak teratur.
Spironolactone juga bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan janin, karena itu penderita yang mendapatkan
spironolakton sebaiknya menggunakan alat kontrasepsi.
Jika penderita masih ingin hamil, bisa diberikan clomifene (obat yang merangsang pelepasan sel telur oleh
ovarium).
Jika clomifene tidak efektif, bisa diberikan sejumlah hormon (misalnya FSH atau GnRH).
Jika pemberian obat-obatan tidak efektif, penderita bisa menjalani pembedahan untuk mengangkat sebagian
ovarium (reseksi baji) atau kauterisasi kista (menghancurkan kista dengan arus listrik).
Pembedahan bisa merangsang pelepasan sel telur tetapi biasanya merupakan pilihan terakhir karena bisa

acank

Page 134

menyebabkan terbentuknya jaringan parut dan mengurangi kemampuan penderita untuk hamil.

NAMA
Sindroma Premenstruasi
DEFINISI
Sindroma Premenstruasi (Kelainan Disforik Premenstruasi) merupakan suatu keadaan dimana sejumlah gejala
terjadi secara rutin dan berhubungan dengan siklus menstruasi; gejala biasanya timbul 7-10 hari sebelum
menstruasi dan menghilang ketika menstruasi dimulai.
PENYEBAB
Sindroma premenstruasi mungkin berhubungan dengan naik-turunnya kadar estrogen dan progesteron yang
terjadi selama siklus menstruasi.
Estrogen menyebabkan penahanan cairan, yang kemungkinan menyebabkan bertambahnya berat badan,
pembengkakan jaringan, nyeri payudara dan perut kembung.
Penyebab yang pasti dari sindroma premenstruasi tidak diketahui; tetapi mungkin berhubungan dengan faktorfaktor sosial, budaya, biologi dan psikis.
Sindroma premenstruasi terjadi pada sekitar 70-90% wanita pada usia subur.
Lebih sering ditemukan pada wanita berusia 20-40 tahun.
GEJALA
Jenis dan beratnya gejala bervariasi pada setiap wanita dan bervariasi pada setiap bulan.
Wanita yang menderita epilepsi mungkin akan lebih sering mengalami kejang. Wanita yang menderita penyakit
jaringan ikat (misalnya lupus atau artritis rematoid) bisa mengalami kekambuhan.
Gejala-gejala yang mungkin ditemukan adalah:
1.

2.

3.

acank

Perubahan fisik
- Sakit punggung
- Perut kembung
- Payudara terasa penuh dan nyeri
- Perubahan nafsu makan
- Sembelit
- Pusing
- Pingsan
- Sakit kepala
- Daerah panggul terasa berat atau tertekan
- Hot flashes (kulit wajah, leher, dada tampak merah dan teraba hangat)
- Susah tidur
- Tidak bertenaga
- Mual dan muntah
- Kelelahan yang luar biasa
- Kelainan kulit (misalnya jerawat dan neurodermatitis)
- Pembengkakan jaringan atau nyeri persendian
- Penambahan berat badan
Perubahan suasana hati
- Mudah marah
- Cemas
- Depresi
- Mudah tersinggung
- Gelisah
- Sebentar sedih, sebentar gembira
Perubahan mental

Page 135

- Kalut
- Sulit berkonsentrasi
- Pelupa.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya yang timbul beberapa hari menjelang menstruasi.
PENGOBATAN
Pil KB kombinasi yang mengandung estrogen dan progesteron bisa membantu mengurangi naik-turunnya kadar
estrogen dan progesteron.
Untuk mengurangi penahanan cairan dan perut kembung, sebaiknya penderita mengurangi asupan garam dan
mengkonsumsi diuretik ringan (misalnya spironolactone).
Penderita juga bisa mengurangi asupan gula, cafein dan alkohol; menambah asupan karbohidrat dan lebih
sering makan.
Untuk mengurangi sakit kepala, nyeri karena kram rahim dan nyeri persendian, bisa diberikan obat anti
peradangan non-steroid.
Rasa cemas dan gelisah bisa dibantu dengan menjalani latihan relaksasi dan meditasi.
Fluoxetine bisa mengurangi depresi dan gejala lainnya.
Biasanya diberikan vitamin B6, kalsium dan magnesium.

NAMA
Sistosarkoma Filodes
DEFINISI
Sistosarkoma Filodes adalah sejenis tumor jinak payudara yang relatif jarang terjadi dan bisa berkembang
menjadi keganasan.
Tumor ini jarang menyebar ke daerah lainnya, tetapi setelah pembedahan cenderung kembali tumbuh di
tempat yang sama.
1% dari tumor pada payudara merupakan tumor filodes.
Biasanya tumor ini menyerang wanita yang berusia 50 tahun.
PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui.
GEJALA
Tumor ini memiliki batas yang tegas, licin dan mudah digerakkan. Ukurannya relatif besar, rata-rata memiliki
garis tengah 5 cm.
Kulit diatasnya tampak mengkilat dan agak transparan sehingga pembuluh darah dibawahnya terlihat.
Penyebaran tumor (metastase) paling sering terjadi ke paru-paru, tulang, jantung dan hari.
Jika tumor telah menyebar, penderita akan merasakan sesak nafas, lelah dan nyeri tulang.
Gejala-gejala dari penyebaran tumor biasanya muncul dalam beberapa bulan, tetapi bisa juga baru terjadi
dalam waktu 12 tahun setelah pengobatan.
Kebanyakan penderita yang mengalami metastase akan meninggal dalam waktu 3 tahun setelah pengobatan.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan hasil pemeriksaan biopsi payudara.

acank

Page 136

PENGOBATAN
Biasanya dilakukan pengangkatan tumor dan jaringan normal di sekitarnya dalam jumlah yang cukup besar
(eksisi luas).
Jika tumornya besar atau menunjukkan keganasan, maka dilakukan mastektomi simplek (pengangkatan
seluruh payudara dengan meninggalkan otot di bawahnya dan kulit yang cukup untuk menutup luka operasi).

NAMA
Vaginitis & Vulvitis
DEFINISI
Vaginitis adalah suatu peradangan pada lapisan vagina.
Vulvitis adalah suatu peradangan pada vulva (organ kelamin luar wanita).
Vulvovaginitis adalah peradangan pada vulva dan vagina.
PENYEBAB
Penyebabnya bisa berupa:
1.

3.
4.
5.

Infeksi
- Bakteri (misalnya klamidia, gonokokus)
- Jamur (misalnya kandida), terutama pada penderita diabetes, wanita hamil dan pemakai antibiotik
- Protozoa (misalnya Trichomonas vaginalis)
- Virus (misalnya virus papiloma manusia dan virus herpes).
Zat atau benda yang bersifat iritatif
- Spermisida, pelumas, kondom, diafragma, penutup serviks dan spons
- Sabun cuci dan pelembut pakaian
- Deodoran
- Zat di dalam air mandi
- Pembilas vagina
- Pakaian dalam yang terlalu ketat, tidak berpori-pori dan tidak menyerap keringat
- Tinja
Tumor ataupun jaringan abnormal lainnya
Terapi penyinaran
Obat-obatan

6.

Perubahan hormonal.

2.

GEJALA
Gejala yang paling sering ditemukan adalah keluarnya cairan abnormal dari vagina.
Dikatakan abnormal jika jumlahnya sangat banyak, baunya menyengat atau disertai gatal-gatal dan nyeri.
Cairan yang abnormal sering tampak lebih kental dibandingkan cairan yang normal dan warnanya bermacammacam. Misalnya bisa seperti keju, atau kuning kehijauan atau kemerahan.
Infeksi vagina karena bakteri cenderung mengeluarkan cairan berwarna putih, abu-abu atau keruh kekuningan
dan berbau amis.
Setelah melakukan hubungan seksual atau mencuci vagina dengan sabun, bau cairannya semakin menyengat
karena terjadi penurunan keasaman vagina sehingga bakteri semakin banyak yang tumbuh.
Vulva terasa agak gatal dan mengalami iritasi.
Infeksi jamur menyebabkan gatal-gatal sedang sampai hebat dan rasa terbakar pada vulva dan vagina.
Kulit tampak merah dan terasa kasar. Dari vagina keluar cairan kental seperti keju.
Infeksi ini cenderung berulang pada wanita penderita diabetes dan wanita yang mengkonsumsi antibiotik.
Infeksi karena Trichomonas vaginalis menghasilkan cairan berbusa yang berwarna putih, hijau keabuan atau
kekuningan dengan bau yang tidak sedap.

acank

Page 137

Gatal-gatalnya sangat hebat.


Cairan yang encer dan terutama jika mengandung darah, bisa disebakan oleh kanker vagina, serviks (leher
rahim) atau endometrium.
Polip pada serviks bisa menyebabkan perdarahan vagina setelah melakukan hubungan seksual.
Rasa gatal atau rasa tidak enak pada vulva bisa disebabkan oleh infeksi virus papiloma manusia maupun
karsinoma in situ (kanker stadium awal yang belum menyebar ke daerah lain).
Luka terbuka yang menimbulkan nyeri di vulva bisa disebabkan oleh infeksi herpes atau abses.
Luka terbuka tanpa rasa nyeri bisa disebabkan ole kanker atau sifilis.
Kutu kemaluan (pedikulosis pubis) bisa menyebabkan gatal-gatal di daerah vulva.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan karakteristik cairan yang keluar dari
vagina.
Contoh cairan juga diperiksa dengan mikroskop dan dibiakkan untuk mengetahui organisme penyebabnya.
Untuk mengetahui adanya keganasan, dilakukan pemeriksaan Pap smear.
Pada vulvitis menahun yang tidak memberikan respon terhadap pengobatan biasanya dilakukan pemeriksaan
biopsi jaringan.
PENGOBATAN
Jika cairan yang keluar dari vagina normal, kadang pembilasan dengan air bisa membantu mengurangi jumlah
cairan.
Cairan vagina akibat vaginitis perlu diobati secara khusus sesuai dengan penyebabnya.
Jika penyebabnya adalah infeksi, diberikan antibiotik, anti-jamur atau anti-virus, tergantung kepada organisme
penyebabnya.
Untuk mengendalikan gejalanya bisa dilakukan pembilasan vagina dengan campuran cuka dan air. Tetapi
pembilasan ini tidak boleh dilakukan terlalu lama dan terlalu sering karena bisa meningkatkan resiko terjadinya
peradangan panggul.
Jika akibat infeksi labia (lipatan kulit di sekitar vagina dan uretra) menjadi menempel satu sama lain, bisa
dioleskan krim estrogen selama 7-10 hari.
Selain antibiotik, untuk infeksi bakteri juga diberikan jeli asam propionat agar cairan vagina lebih asam
sehingga mengurangi pertumbuhan bakteri.
Pada infeksi meular seksual, untuk mencegah berulangnya infeksi, kedua pasangan seksual diobati pada saat
yang sama.
Penipisan lapisan vagina pasca menopause diatasi dengan terapi sulih estrogen. Estrogen bisa diberikan dalam
bentuk tablet, plester kulit maupun krim yang dioleskan langsung ke vulva dan vagina.
Pengobatan Umum Untuk Vaginitis & Vulvitis
Jenis infeksi

Pengobatan

Jamur

Miconazole, clotrimazole, butoconazole atau terconazole (krim,


tablet vagina atau supositoria)
Fluconazole atau ketoconazole (tablet)

Bakteri

Biasanya metronidazole atau clindamycin (tablet vagina) atau


metronidazole (tablet).
Jika penyebabnya gonokokus biasanya diberikan suntikan ceftriaxon &
tablet doxicyclin

Klamidia

Doxicyclin atau azithromycin (tablet)

acank

Page 138

Trikomonas

Metronidazole (tablet)

Virus papiloma manusia


(kutil genitalis)

Asam triklorasetat (dioleskan ke kutil), untuk infeksi yg berat


digunakan larutan nitrogen atau fluorouracil (dioleskan ke kutil)

Virus herpes

Acyclovir (tablet atau salep)

Selain obat-obatan, penderita juga sebaiknya memakai pakaian dalam yang tidak terlalu ketat dan menyerap
keringat sehingga sirkulasi udara tetap terjaga (misalnya terbuat dari katun) serta menjaga kebersihan vulva
(sebaiknya gunakan sabun gliserin).
Untuk mengurangi nyeri dan gatal-gatal bisa dibantu dengan kompres dingin pada vulva atau berendam dalam
air dingin.
Untuk mengurangi gatal-gatal yang bukan disebabkan oleh infeksi bisa dioleskan krim atau salep corticosteroid
dan antihistamin per-oral (tablet).
Krim atau tablet acyclovir diberikan untuk mengurangi gejala dan memperpendek lamanya infeksi herpes.
Untuk mengurangi nyeri bisa diberikan obat pereda nyeri.

NAMA
Nyeri Panggul
DEFINISI
Nyeri Panggul adalah nyeri yang dirasakan di batang tubuh paling bawah, yaitu di bawah perut dan diantara
tulang pinggul.
Di dalam panggul terdapat rahim, tuba falopii, ovarium, vagina, kandung kemih dan rektum.
Wanita seringkali mengalami nyeri di daerh panggul, yang jenis dan beratnya bervariasi.
PENYEBAB
Penyebab yang berhubungan dengan sistem reproduksi:

Kehamilan diluar kandungan (kehamilan ektopik)


Endometriosis
Fibroid
Kista ovarium yang besar atau kista ovarium yang pecah
Mittleschmerz (nyeri pada pertengahan siklus menstruasi akibat terjadinya ovulasi)
Kongesti panggul
Penyakit peradangan panggul
Robekan pada tuba falopii
Ovarium yang terpuntir.

Penyebab yang tidak berhubungan dengan sistem reproduksi:


Apendisitis
Sistitis (peradangan kandung kemih)
Divertikulitis (peradangan atau infeksi pada satu atau beberapa divertikula/kantong abnormal pada usus
besar)
Gastroenteritis (peradangan lambung dan usus)
Ileitis (peradangan usus halus)
Penyakit peradangan saluran cerna
Limfadenitis mesenterika (peradangan kelenjar getah bening pada selaput yang menghubungkan organ

acank

Page 139

dengan dinding perut)


Kolik renalis (nyrei di punggung, biasanya akibat penyumbatan saluran kemih).
GEJALA
Nyeri dirasakan di bawah perut, diantara tulang pinggul.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik (selalu dilakukan pemeriksaan panggul).
Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:

Pemeriksan darah lengkap


Analisa air kemih
Tes kehamilan
USG, CT scan maupun MRI organ dalam panggul
Laparoskopi.

PENGOBATAN
Pengobatan tergantung kepada penyebabnya.

acank

Page 140

Anda mungkin juga menyukai