Anda di halaman 1dari 7

KEPERAWATAN MATERNITAS

RESUME ANATOMI FISIOLOGI REPRODUKSI

Oleh :

Nama : Ni Putu Ayu Permana Sari

Nim : C1122027

Kelas : 3A

Prodi : Sarjana Ilmu Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BINA USADA BALI

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


RESUME ANATOMI FISIOLOGI REPRODUKSI

A. SISTEM REPRODUKSI WANITA

1. VULVA

Vulva terutama terkait dengan fungsi seksual. Selain terlibat langsung selama
hubungan seksual, vulva juga memproduksi hormon dan berperan sebagai
pelindung jalur reproduksi sekaligus terlibat dalam ekskresi urine. Bagian ini
berfungsi untuk menampung uretra yang mengeluarkan urine dari kandung
kemih keluar dari tubuh.
Bagian depan vulva yang ditumbuhi rambut kemaluan disebut mons pubis.
Selain itu, terdapat klitoris, bukaan uretra, serta labia yang terbagi menjadi dua.

- Labia mayora atau bibir besar: bagian ini mengandung banyak kelenjar
keringat dan minyak. Usai pubertas, labia mayora akan ditutupi rambut-
rambut halus.

- Labia minora atau bibir kecil: berada di dalam labia mayora, mengelilingi
lubang vagina dan uretra.
Sementara itu, klitoris merupakan tonjolan kecil yang berada di dalam labia
minora. Klitoris dikelilingi banyak saraf sehingga sangat sensitif terhadap
rangsangan dan bisa menegang (ereksi).

2. VAGINA

Vagina merupakan saluran yang menghubungkan serviks (leher rahim) ke


bagian luar tubuh. Letak vagina tepatnya di belakang kandung kemih, agak
lebih rendah dari rahim.

Beberapa fungsi vagina meliputi:

- jalan lahir bayi saat persalinan,

- tempat keluarnya darah saat menstruasi, dan

- jalur akses sperma untuk menuju rahim.


3. RAHIM (UTERUS)

Rahim merupakan organ kecil berongga yang berada di antara kandung kemih
dan dubur. Organ dengan bentuk seperti buah pir ini memiliki banyak fungsi
penting dalam proses reproduksi.

Selama siklus menstruasi normal, lapisan rahim (endometrium) akan menebal.


Ini dilakukan sebagai upaya untuk mempersiapkan kehamilan.

Fungsi utama rahim adalah untuk memelihara sel telur yang telah dibuahi. Jika
terjadi pembuahan, rahim akan menjadi rumah bagi embrio untuk tumbuh dan
berkembang. Namun, jika tidak ada pembuahan, lapisan rahim akan keluar dari
vagina saat menstruasi.

4. OVARIUM

Ovarium merupakan sepasang kelenjar kecil berbentuk oval di sisi kanan dan
kiri rongga panggul, bersebelahan dengan bagian rahim atas.

Fungsi organ reproduksi wanita ini ialah menghasilkan sel telur. Selain itu,
ovarium juga menghasilkan hormon seks seperti estrogen dan progesteron.

5. TUBA FALOPI (OVIDUK)

Tuba falopi merupakan dua saluran panjang yang membentang pada bagian atas

rahim ke ujung masing-masing ovarium. Fungsi organ ini sebagai saluran bagi

sel telur untuk bergerak dari ovarium menuju rahim.

Konsepsi, alias pembuahan sel telur oleh sperma, terjadi di saluran tuba falopi.

Nantinya, sel telur yang berhasil dibuahi di saluran tuba falopi akan bergerak

menuju rahim.
B. SISTEM REPRODUKSI PRIA

1. PENIS

Penis adalah organ seks pria yang terdiri dari tiga bagian utama, yaitu pangkal
(radix), batang (corpus), dan kepala (glans). Pada umumnya, organ ini akan
mencapai ukuran maksimal selama masa puber.

Pada ujung kepala penis, terdapat uretra yang merupakan saluran untuk
mengeluarkan urine dari tubuh. Saluran ini juga berfungsi untuk mengeluarkan
cairan mani ketika mencapai klimaks (orgasme).

Pada sepanjang batang penis, terdapat jaringan yang dinamakan korpus


kavernosum. Saat jaringan ini dipenuhi darah, penis akan menjadi kaku dan
mengalami ereksi.

2. SKROTUM

Skrotum merupakan sebuah kantong kulit yang longgar dan menggantung di


belakang penis. Di dalam skrotum, terdapat sepasang organ sekaligus kelenjar yang
disebut testis.

Selain melindungi testis, skrotum juga mendukung fungsi testis dalam


memproduksi sperma. Otot-otot khusus pada dinding skrotum memungkinkan testis
untuk menjaga suhu optimal bagi produksi sperma.

3. TESTIS

Testis merupakan organ berbentuk oval di dalam kantung sebelah kanan dan kiri
bagian belakang penis. Fungsinya untuk memproduksi dan menyimpan sperma.

Organ yang biasa disebut buah zakar ini juga berperan dalam produksi hormon
testosteron. Fungsi testosteron yaitu menghasilkan sperma dan memberi perubahan
pada tubuh selama pubertas.

4. EPIDIDIMIS

Epididimis merupakan saluran yang terletak di belakang testis. Fungsinya


membawa sperma dari testis menuju vas deferens (saluran panjang untuk
menyalurkan sperma matang), untuk kemudian dikeluarkan melalui uretra.
5. ALAT REPRODUKSI BAGIAN DALAM

Berikut organ dan struktur yang terlibat di dalamnya.

- Vas deferens: saluran yang berfungsi sebagai jalur keluarnya sperma.

- Vesikula seminalis: kantong yang menempel pada vas deferens dengan


fungsi memproduksi air mani dan membantu proses ejakulasi.

- Saluran ejakulasi (ejaculatory ducts): saluran gabungan antara vesikula


seminalis dan vas deferens.

- Uretra: saluran untuk mengeluarkan air mani yang telah bercampur sperma
ketika ejakulasi.

- Kelenjar prostat: kelenjar dengan fungsi memproduksi cairan yang


melindungi dan menutrisi sel sperma.

- Kelenjar bulbouretral: kelenjar yang memproduksi cairan untuk melumasi


uretra dan menetralkan keasaman sisa urine di dalamnya.

C. HORMON YANG BERFUNGSI DALAM REPRODUKSI

1. Follicle stimulating hormone (FSH)

Hormon reproduksi FSH diproduksi di kelenjar pituitari, yaitu kelenjar di otak


yang berukuran sebesar kacang polong. Hormon ini memiliki peranan penting
terhadap perkembangan seksual seseorang.

2. Luteinizing hormone (LH)

Hormon LH juga diproduksi di kelenjar pituitari dan kerjanya saling


melengkapo dengan hormon FSH. Pada wanita, hormon reproduksi ini
memengaruhi kerja ovarium, pelepasan sel telur (ovulasi), siklus menstruasi,
dan kesuburan. Sementara pada pria, LH merangsang produksi testosteron, yang
memengaruhi tingkat produksi sperma pria.

3. Hormon testosteron

Fungsi hormon testosteron pada pria antara lain mengendalikan gairah seksual,
produksi sperma, kepadatan tulang, dan juga massa otot, sehingga hormon ini
mampu memengaruhi perubahan fisik dan emosional pria secara signifikan.

Sementara itu, fungsi hormon testosteron pada wanita adalah mengontrol


suasana hati dan gairah seksual, menjaga tulang tetap kuat, meringankan nyeri,
dan menjaga kemampuan berpikir.

4. Hormon estrogen

Kadar hormon estrogen pada wanita lebih tinggi dibandingkan pria. Hormon
estrogen pada wanita memiliki peran penting dalam perkembangan seksual saat
masa pubertas. Selain itu, hormon ini juga berperan mengendalikan
pertumbuhan dinding rahim selama siklus menstruasi dan masa awal kehamilan,
serta mengatur berbagai proses metabolisme, termasuk pertumbuhan tulang dan
kadar kolesterol.

Sementara pada pria, salah satu fungsi estrogen adalah mengontrol kesehatan
sperma. Namun, jika kadar estrogen pada pria terlalu tinggi, dapat terjadi
penurunan kualitas sperma dan disfungsi ereksi.

Anda mungkin juga menyukai