Anda di halaman 1dari 7

Mengenal 11 Bagian Alat Reproduksi Wanita Beserta

Fungsinya
04 Sep 2019 | Nina Hertiwi Putri

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Organ reproduksi wanita terbagi menjadi 11 bagian yang masing-masingnya memiliki


fungsi

Alat reproduksi wanita terdiri dari berbagai bagian yang saling mendukung, agar proses reproduksi
bisa berjalan dengan baik. Terdiri dari bagian luar dan dalam, organ-organ tersebut perlu dikenali
lebih rinci agar Anda dapat lebih optimal dalam menjaga kesehatannya.

6 Alat reproduksi wanita bagian luar


Ada dua fungsi utama dari alat reproduksi wanita bagian luar, yaitu untuk memudahkan sperma
masuk ke dalam organ reproduksi bagian dalam, serta melindunginya dari organisme penyebab
infeksi.

Organ-organ reproduksi wanita bagian luar, dikelompokkan menjadi satu dalam area yang disebut
sebagai vulva. Berikut ini organ yang termasuk dalam sistem reproduksi wanita bagian luar.

1. Mons pubis
Mons pubis adalah jaringan lemak yang mengelilingi tulang pubis. Jaringan ini mengandung kelenjar
untuk mengeluarkan minyak dengan feromon, yang meningkatkan daya tarik seksual.

2. Labia mayor
Labia mayor merupakan pintu gerbang yang melindungi organ reproduksi wanita bagian luar lainnya.
Sesuai namanya, organ ini berukuran besar. Pada labia mayor, terdapat kelenjar keringat dan
sebaceous, yang memproduksi cairan lubrikasi.

Saat seorang perempuan memasuki masa pubertas, labia mayor akan mulai ditumbuhi oleh rambut
kemaluan.
3. Labia minor
Labia minor terletak di sebelah dalam labia mayor, dan mengelilingi pembukaan vagina serta uretra
(saluran yang membawa urine dari kandung kemih, ke luar tubuh).

Bentuk dan ukuran organ ini dapat berbeda pada tiap individu. Permukaannya pun sangat rapuh dan
sensitif, sehingga membuatnya mudah mengalami iritasi dan pembengkakan.

4. Klitoris
Labia minor sisi kiri dan kanan, bertemu di tengah atas, yaitu pada klitoris. Klitoris adalah benjolan
kecil yang sangat sensitif terhadap rangsangan. Bisa dibilang, organ ini memiliki fungsi serupa penis
pada pria.

Klitoris ditutupi oleh lipatan kulit yang dinamakan prepuce. Seperti halnya penis, klitoris juga dapat
mengalami ereksi.

5. Vestibular bulbs
Vestibular bulbs adalah dua bagian panjang pada pembukaan vagina, yang berisi jaringan erektil.
Saat seorang wanita merasa terangsang, bagian ini akan terisi banyak darah, dan membesar.

Setelah wanita mengalami orgasme, darah di dalam jaringan tersebut akan kembali mengalir ke
tubuh.

6. Kelenjar bartolin
Kelenjar bartolin memiliki ukuran kecil, berbentuk seperti kacang yang berada di pembukaan vagina.
Fungsi organ ini adalah untuk mengeluarkan lendir dan melumasi vagina, saat melakukan hubungan
seksual.

Baca Juga: Masalah Reproduksi Wanita yang Tidak Boleh Diremehkan


5 Alat reproduksi wanita bagian dalam
Lebih dalam dari vulva, terdapat organ reproduksi wanita bagian dalam. Berikut ini adalah bagian-
bagian yang termasuk di dalamnya.

1. Vagina
Vagina adalah suatu area dengan bentuk seperti saluran, yang lentur dan berotot. Vagina terletak di
antara uretra dan rektum (anus), dengan panjang sekitar 7,5-10 cm.

Bagian atas vagina terhubung dengan serviks. Sementara itu, bagian bawahnya terbuka ke arah luar.

Saat seorang perempuan melakukan hubungan seksual, vagina akan merenggang, melebar, dan
dipenuhi oleh aliran darah, sebagai persiapan dari penetrasi. Vagina juga merupakan saluran tempat
keluarnya lendir seviks dan darah menstruasi.

Saat proses persalinan, bayi akan keluar dari uterus menuju ke saluran vagina.

2. Serviks
Serviks atau leher rahim adalah bagian bawah dari rahim yang menghubungkan rahim dengan
vagina. Serviks berbentuk seperti tabung, yang berfungsi untuk melindungi rahim dari infeksi, dan
sebagai jalan masuk sperma saat berhubungan seksual.

3. Uterus
Uterus atau rahim adalah suatu ruang kosong yang berbentuk seperti buah pir dan berfungsi
sebagai tempat berkembangnya janin. Uterus terletak di antara kandung kemih dan rektum.
4. Tuba falopi
Tuba falopi atau saluran tuba berbentuk seperti pembuluh kecil yang menempel pada bagian atas
rahim. Organ ini berfungsi sebagai jalan yang dilalui oleh sel telur, untuk berpindah dari ovarium ke
rahim.

Tuba falopi juga merupakan tempat terjadinya pembuahan. Setelah pembuahan terjadi, sel telur yang
telah dibuahi, kemudian bergerak menuju rahim, untuk ditanamkan di dinding rahim.

5. Ovarium
Ovarium atau indung telur adalah jaringan kecil berbentuk oval yang berada di rahim. Ovarium
berfungsi untuk memproduksi sel telur dan hormon seks perempuan, yang kemudian akan dilepaskan
ke aliran darah.

Fungsi organ reproduksi wanita


Fungsi utama dari organ reproduksi wanita adalah memproduksi sel telur untuk pembuahan. Selain
itu, organ-organ ini juga berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin.

Agar fungsinya bisa berjalan dengan baik, sistem reproduksi wanita memiliki struktur tersendiri untuk
mempertemukan sperma dan sel telur.

Sistem reproduksi wanita memproduksi sendiri hormon yang dibutuhkan untuk mengontrol siklus
menstruasi bulanan. Hormon ini lah yang kemudian akan memicu perkembangan sel telur serta
pelepasannya setiap bulan. Proses ini disebut juga dengan ovulasi.

Jika salah satu sel telur ada berhasil dibuahi oleh sperma, maka akan terjadi kehamilan.

Hormon-hormon tersebut juga akan membantu mempersiapkan rahim, agar bayi dapat berkembang
dengan baik di dalamnya, dan menghentikan proses ovulasi selama kehamilan.

Cara kerja sistem reproduksi wanita


Aktivitas sistem reproduksi wanita dikontrol oleh hormon yang dilepaskan oleh otak maupun ovarium.
Kombinasi dari hormon-hormon ini lah yang kemudian akan memulai siklus reproduksi pada wanita.

Lamanya siklus reproduksi atau siklus menstruasi seorang wanita umumnya adalah 24-35 hari.
Dalam jangka waktu tersebut, sel telur akan dibentuk dan dimatangkan. Di waktu yang bersamaan,
dinding rahim akan bersiap untuk menerima sel telur yang dibuahi.

Jika pembuahan ternyata tidak terjadi selama siklus ini, maka dinding rahim yang disiapkan untuk
kehamilan tersebut akan luruh dan dikeluarkan dari dalam tubuh. Proses inilah yang dinamakan
menstruasi.

Darah menstruasi adalah hasil luruhan dinding rahim, yang tidak menerima sel telur yang sudah
dibuahi. Hari pertama menstruasi adalah hari pertama dari siklus reproduksi kembali dimulai.

Sex & Relationship


Kenali Organ Reproduksi Laki-laki dan Fungsinya
27 May 2019 | Nina Hertiwi Putri

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Organ reproduksi laki-laki dibagi menjadi dua bagian, yaitu organ reproduksi eksternal
dan internal.

Organ reproduksi laki-laki selama ini identik dengan penis, skrotum, maupun bagian lain yang dapat
terlihat mata. Padahal, masih banyak organ lain yang menyusun suatu sistem reproduksi pria yang
kompleks.

Mengenal lebih jauh tentang organ reproduksi laki-laki yang normal serta fungsinya, dapat membantu
Anda mengantisipasi kelainan di organ-organ tersebut, seperti hipogonadisme.

Organ reproduksi laki-laki bagian eksternal


Organ reproduksi laki-laki sebenarnya terdiri dari bagian eksternal dan internal. Mungkin selama ini
Anda baru mengenal bagian eksternalnya. Namun sebenarnya, bagian internal juga memiliki peran
yang penting untuk tubuh seorang pria.

Berikut ini organ reproduksi laki-laki yang termasuk dalam bagian eksternal.

1. Penis
Penis terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:

 Akar atau basis. Bagian ini menempel pada dinding perut bagian bawah.
 Batang penis
 Kepala penis. Bagian ini ditutupi oleh lapisan kulit, yang akan dihilangkan saat
menjalani sunat.

Pada ujung kepala penis, terdapat lubang kecil yang merupakan bukaan dari saluran kemih. Bagian
ini nantinya akan menjadi tempat keluar dari semen dan urine. Pada penis juga terdapat ujung-ujung
saraf yang sensitif terhadap rangsangan.

2. Skrotum
Skrotum merupakan bagian yang terlihat berbentuk seperti kantung. Letaknya berada di belakang
penis, dan merupakan tempat dari testikel, yang biasa disebut dengan testis.
Pada skrotum juga terdapat banyak saraf dan pembuluh darah. Organ ini pun berperan untuk
mengatur suhu testis. Agar testis dapat memproduksi sperma dengan baik, maka organ tersebut
harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah, dibandingkan suhu tubuh.

3. Testis
Organ berbentuk oval dengan ukuran sebesar biji zaitun ini terletak di dalam skrotum. Pada
umumnya, setiap pria masing-masing memiliki dua testis. Testis berfungsi untuk menghasilkan
testosteron, yang merupakan hormon seks pada pria. Selain itu, organ ini juga berfungsi untuk
memproduksi sperma.

4. Epididimis
Epididimis merupakan saluran panjang, yang terletak di belakang testis. Organ ini berfungsi untuk
membawa dan menyimpan sel sperma yang telah diproduksi di testis.

Selain itu, organ ini juga berfungsi untuk mematangkan sperma yang dibentuk oleh testis. Setelah
matang, sperma baru dapat melakukan tugasnya dalam membuahi sel telur.

Gambar sistem reproduksi pria

6 Organ reproduksi laki-laki bagian internal


Organ reproduksi laki-laki bagian internal juga disebut sebagai organ aksesori. Ada enam organ yang
masuk ke dalam kelompok ini, yaitu:
1. Vas deferens
Organ ini merupakan saluran panjang dan tebal, mulai dari epididimis hingga ke rongga panggul.
Organ ini terletak di belakang kandung kemih. Vas deferens berfungsi mengantar sperma matang ke
uretra, sebagai persiapan ejakulasi.

2. Vesikula seminalis
Vesikula seminalis merupakan organ berbentuk kantung yang menempel pada vas deferens, di dekat
bagian dasar kandung kemih. Organ ini berguna dalam memproduksi cairan, sebagai pemberi energi
sperma untuk bergerak.

3. Saluran ejakulasi
Saluran ini terbentuk dari gabungan vas deferens dan vesikula seminalis.

4. Saluran kemih
Organ ini disebut juga sebagai uretra, dan berfungsi untuk membawa urine dari kandung kemih ke
luar tubuh.

5. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat terletak pada bagian bawah kandung kemih, di depan rektum atau anus. Kelenjar ini
berfungsi menambahkan cairan yang membantu sperma, saat terjadi ejakulasi, dan membantu
menjaga sperma tetap sehat.

6. Kelenjar bulbourethral
Disebut juga sebagai kelenjar cowper, organ ini berfungsi untuk memproduksi cairan yang melicinkan
saluran kemih. Selain itu, organ ini juga membantu menetralisir keasaman di saluran kemih, yang
terbentuk akibat sisa urine.

Fungsi organ reproduksi pria dimulai saat masa puber


Peran utama dari semua organ yang telah disebutkan di atas adalah untuk bekerjasama
memproduksi dan mengeluarkan semen ke sistem reproduksi wanita, saat melakukan hubungan
seksual. Namun, fungsi ini tidak langsung berjalan begitu saja.

Saat bayi baru lahir, semua organ reproduksi tersebut sudah terbentuk. Namun, fungsi reproduksi
baru akan berjalan saat seorang laki-laki memasuki masa pubertas. Saat masa puber dimulai,
kelenjar pituitari akan mulai memproduksi hormon yang dapat menstimulasi testis untuk
menghasilkan testosteron. Sebutan lain dari testosteron adalah hormon seks pada pria.

Lebih jauh tentang peran hormon pada sistem reproduksi pria


Hormon bisa disebut sebagai bahan bakar bagi organ reproduksi pria. Tanpa hormon, fungsi organ-
organ tersebut tidak akan berjalan dengan baik. Ada tiga hormon utama yang memiliki peran penting
untuk organ reproduksi manusia, yaitu:

 Follicle stimulating hormone (FSH)


 Luteinizing hormone (LH)
 Testosteron

FSH dan LH adalah dua hormon yang diproduksi di kelenjar pituitari. FSH berperan penting dalam
proses produksi sperman di tubuh. Sementara itu, LH berperan dalam produksi testosterone, yang
juga diperlukan dalam proses pembentukan sperma. 
Produksi testosteron juga lah yang menyebabkan berbagai perubahan fisik pada laki-laki yang
sedang puber, seperti:

 Membesarnya skrotum dan testis 


 Membesarnya penis, vesikula seminalis, kelenjar prostat
 Tumbuhnya rambut di area genital dan ketiak
 Suara yang semakin berat
 Bertambahnya tinggi badan

Anda mungkin juga menyukai