Anda di halaman 1dari 6

1.

Vagina

Banyak orang mengira bahwa vagina bisa diamati dengan mata telanjang. Hal tersebut salah kaprah.
Vagina berada di dalam tubuh sehingga Anda tidak bisa melihatnya secara langsung. Bagian yang bisa
Anda lihat ketika menghadap ke alat genital dinamakan vulva.

Vagina sendiri merupakan saluran yang menghubungkan serviks (leher rahim) ke bagian luar tubuh.
Letak vagina tepatnya di belakang kandung kemih, agak lebih rendah dari rahim.

Fungsi organ satu ini adalah sebagai jalan lahir bayi saat persalinan serta tempat keluarnya darah saat
menstruasi. Vagina juga menjadi jalur akses sperma untuk menuju rahim.

2. Rahim (uterus)

Rahim adalah sebuah organ kecil yang berongga dan berbentuk seperti buah pir. Organ ini berada di
antara kandung kemih dan dubur. Bagian bawah rahim merupakan sebuah saluran yang disebut leher
rahim. Leher rahim ini menghubungkan vagina dengan rahim.

Rahim memiliki banyak fungsi penting dalam proses reproduksi. Selama siklus menstruasi normal,
lapisan rahim (endometrium), akan diselimuti dengan gumpalan darah yang menebal. Hal ini dilakukan
sebagai upaya untuk mempersiapkan kehamilan. Apabila tidak ada pembuahan, maka gumpalan darah
tersebut akan luruh dan keluar melalui vagina. Nah, proses luruhnya darah inilah yang disebut dengan
menstruasi.

Sebaliknya, jika terjadi pembuahan, maka rahim akan menjadi rumah bagi embrio untuk tumbuh dan
berkembang sebelum akhirnya dilahirkan.

3. Ovarium

Ovarium adalah kelenjar kecil berbentuk oval yang berada di sisi kanan dan kiri rongga panggul, tepatnya
bersebelahan dengan bagian rahim atas. Ovarium berfungsi untuk menghasilkan sel telur dan hormon
seks wanita, seperti estrogen dan progesteron.

4. Tuba falopi
Tuba falopi adalah dua tabung panjang dan tipis yang membentang dari ujung kanan dan kiri pada pada
bagian atas rahim ke ujung ovarium.

Organ ini berfungsi sebagai saluran untuk sel telur (ovum) bergerak dari ovarium menuju rahim.
Konsepsi, alias pembuahan sel telur oleh sperma, terjadi di saluran tuba falopi.

Nantinya, sel telur yang berhasil dibuahi di saluran tuba falopi akan bergerak menuju rahim.

5. Vulva

ilustrasi vulva (tampak luar vagina)

Vulva adalah bagian luar dari anatomi vagina yang bisa Anda lihat dengan mata telanjang. Bagian ini
terdiri dari:

Labia majora. Labira majora disebut juga sebagai “bibir besar”. Bagian ini mengandung banyak kelenjar
keringat dan minyak. Setelah pubertas, labia majora akan ditutupi rambut-rambut halus.

Labia minora. Labia minora disebut sebagai “bibir kecil” Disebut demikian karena bagian ini berukuran
sangat kecil, yaitu sekitar 5 cm. Labia minora berada di dalam labia majora, dan mengelilingi lubang
vagina dan uretra (lubang tempat Anda buang air kecil). Jadi, lubang tempat urin keluar dari tubuh
berbeda dengan lubang keluarnya darah saat Anda menstruasi.

Klitoris. Klitoris merupakan tonjolan kecil yang berada di dalam labia minora. Klitoris ditutupi dengan
lipatan kulit, yang disebut preputium, mirip dengan kulup di ujung di penis. Sama halnya dengan penis,
klitoris dikelilingi banyak saraf sehingga sangat sensitif terhadap rangsangan dan bisa menegang (ereksi).

Mengenal sistem reproduksi pria

Sama halnya dengan wanita, sistem reproduksi pria juga terdiri dari banyak bagian. Setiap bagiannya
tentu memiliki fungsi masing-masing yang sangat vital. Berikut bagian-bagian dari sistem reporoduksi
pria yang perlu Anda ketahui:

1. Penis
ilustrasi penis dan buah zakar (testis)

Penis adalah organ seks pria. Biasanya, organ ini akan mencapai ukuran maksimalnya selama masa
puber. Penis terdiri dari tiga bagian utama, pangkal (radix), batang (corpus), dan kepala (glans).

Di ujung kepala penis terdapat lubang saluran uretra untuk mengeluarkan urin dari dalam tubuh. Lubang
ini juga berfungsi untuk mengeluarkan cairan mani ketika pria mencapai klimaks (orgasme).

Di sepanjang batang penis, tepatnya pada sisi kiri dan kanannya, terdapat jaringan yang dinamakan
korpus kavernosum. Jaringan ini akan dipenuhi darah ketika pria terangsang secara seksual. Saat jaringan
ini dipenuhi darah, penis akan menjadi kaku dan ereksi sehingga memungkinkan pria melakukan
penetrasi selama hubungan seksual.

2. Skrotum

Skrotum adalah sebuah kantong kulit yang longgar dan menggantung di belakang penis. Bagian tubuh
satu ini juga dikenal dengan nama buah zakar dan sangat erat kaitannya dengan testis. Selain berfungsi
untuk membungkus testis, skrotum juga berperan untuk mendukung testis memproduksi sperma
normal.

Agar pria dapat menghasilkan sperma berkulitas, testis harus berada pada suhu yang tepat, yaitu sedikit
lebih dingin ketimbang suhu tubuh. Adanya otot-otot khusus di dinding skrotum memungkinkannya
testis untuk menjaga suhu optimal bagi produksi sperma.

3. Testis

Testis atau biasa disebut sebagai buah zakar, pelir, atau biji kemaluan adalah organ berbentuk oval. Organ
ini berada di dalam kantung di sebelah kanan dan kiri bagian belakang penis.
Fungsi utama testis adalah untuk memproduksi dan menyimpan sperma serta memproduksi testosteron.
Testosteron adalah hormon pria yang bertanggung jawab untuk menghasilkan sperma dan memberikan
perubahan pada tubuh selama masa pubertas.

Biasanya, testis pria akan mulai tumbuh sekitar umur 10-13 tahun. Ketika testis tumbuh, kulit di sekitar
skrotum akan berwarna lebih gelap, menggantung ke bawah, dan memiliki rambut. Ukuran testis setiap
pria berbeda-beda, namun rata-rata testis memiliki ukuran panjang antara 5-7,5cm dengan lebar 2,5cm.

Cara merawat sistem reproduksi manusia

Setelah mengetahui anatomi berserta fungsi dari sistem reproduksi manusia, Anda juga perlu memahami
cara merawat organ satu ini. Mengingat, sistem reproduksi manusia sangat sensitif sehingga perawatan
yang dibutuhkan pun tak boleh sembarangan. Berikut panduan sederhana untuk merawat sistem
reproduksi manusia:

Setelah selesai urusan berkemih, pastikan penis dan vagina dibersihkan serta dikeringkan dengan baik
dan menyeluruh.

Hindari pemakaian bedak, sabun wangi, gel, dan antiseptik karena ini akan dapat memengaruhi
keseimbangan yang sehat dari bakteri dan tingkat pH di dalam area genital yang akan menyebabkan
iritasi.

Rutinlah ganti celana dalam setiap hari.

Ada banyak jenis celana dalam untuk pria dan wanita. Secara umum, pilihlah celana dalam yang
berbahan katun untuk digunakan sehari-hari.

Pilihlah baju atau celana yang longgar baik karena hal tersebut baik untuk organ reproduksi Anda.
Penggunaan baju dan celana yang terlalu ketat dapat membuat area genital lembap, sehingga
memungkinkan terjadinya infeksi.

Ketika Anda dan pasangan berencana untuk berhubungan seks, sebaiknya bersihkan dulu area genital
sebelum naik ke ranjang. Membersihkan area genital setelah seks juga tak kalah pentingnya.

Gunakan kondom untuk mencegah penyakit menular seksual dan kehamilan yang tidak diinginkan.

Sistem organ reproduksi pria dan wanita, sama-sama terdiri dari bagian eksternal dan internal. Sebagian
besar sistem reproduksi pria berada di luar tubuh, berbeda dengan wanita yang lebih banyak berada di
dalam tubuh.
Sistem Reproduksi Pria

Struktur organ reproduksi eksternal pada pria meliputi:

Penis

Penis adalah organ vital pria yang digunakan untuk berhubungan seksual. Di saat mencapai klimaks
seksual, sperma keluar melalui saluran di dalam penis.

Skrotum

Skrotum adalah kantong kulit yang menggantung pada pangkal penis. Kantung kecil dan berotot ini
melindungi testis, beserta saraf dan pembuluh darah.

Testis

Testis adalah organ paling penting dari sistem reproduksi laki-laki yang yang terletak di dalam skrotum.
Testis merupakan kelenjar di mana sperma dan testosteron diproduksi.

Selain itu, struktur organ reproduksi pria didukung oleh organ internal yang juga dikenal sebagai organ
aksesoris. Organ-organ ini bermanfaat untuk membantu menjalankan fungsi produksi, penyimpanan dan
keluarnya sperma meliputi uretra, vas deferens, epididimis, vesikula seminalis, duktus ejakulatorius,
kelenjar prostat dan kelenjar bulbourethral.

Kinerja organ-organ reproduksi pria akan bergantung pada kondisi hormon reproduksi dalam tubuh pria,
yakni testosteron yang memiliki manfaat dalam perkembangan karakteristik seorang pria termasuk fisik
dan gairah seksual, serta FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (luteinizing hormone) yang bekerja
membantu produksi sperma.

Sistem Reproduksi Wanita

Bagi wanita, struktur organ reproduksinya lebih banyak terletak di bagian dalam tubuh (organ reproduksi
internal), meliputi:
Tuba Falopi

Organ ini berbentuk tabung kecil yang menempel bagian atas rahim. Tuba falopi berfungsi sebagai jalur
sel telur untuk bergerak dari ovarium ke rahim.

Ovarium

Ovarium adalah kelenjar berbentuk oval kecil yang terletak di kedua sisi rahim. Ovarium menghasilkan
sel telur dan hormon estrogen serta progesteron.

Vagina & Serviks

Vagina adalah jalur yang menghubungkan serviks (mulut rahim) ke bagian luar tubuh. Vagina dikenal juga
sebagai jalan lahir. Pada saat berhubungan seksual, penis akan masuk ke dalam organ ini.

Uterus (Rahim)

Rahim adalah organ berongga berbentuk seperti buah pir yang merupakan tempat bagi janin
berkembang semasa kehamilan.

Organ repoduksi wanita dilengkapi dengan organ reproduksi eksternal pada wanita yakni labium mayor,
labium minor, kelenjar Bartholin dan klitoris. Organ-organ eksternal ini berfungsi untuk memicu hasrat
seksual pada wanita, melindungi organ reproduksi internal wanita dari berbagai penyebab infeksi, dan
juga memiliki peran dalam memungkinkan sperma untuk memasuki tubuh wanita, guna mencapai sel
telur.

Sistem reproduksi wanita bekerja bersama dengan empat hormon reproduksi utama yakni FSH dan LH
yang membantu proses pembentukan sel telur di ovarium, serta estrogen dan progesteron yang
berperan penting untuk kehamilan.

Sistem reproduksi pada manusia, baik itu pria maupun wanita, memiliki keunikan dengan fungsinya
masing-masing. Kesehatan setiap organ dalam sistem reproduksi perlu dijaga dengan baik, dimulai dari
pola hidup yang sehat, hingga perilaku seksual yang aman, demi menunjang proses reproduksi dan
kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai