BY
RINDAYATI, S.Kep., Ns., M.Kep
D3 KEPERAWATAN FAKULTAS VOKASI UNAIR
Pengertian
Discharge planning is the process of identifying and preparing for a patient's
anticipated health care needs after they leave the hospital (https://www.ahrq.gov/
).
Discharge Planning (Perencanaan pulang) adalah proses peralihan pasien dari satu
tingkat perawatan ke tingkat berikutnya. Rencana pemulangan merupakan
pemberian instruksi secara individual kepada pasien saat pulang dari rumah sakit
ke rumah (Paula R. Patel; Bechmann S., 2020).
Pengkajian
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Implementasi
Evaluasi
Pengkajian
Medication (Obat)
Environment (Lingkungan)
Treatment (Pengobatan)
Health Teaching (Penkes)
Referal Diet (Nutrisi)
Implementasi
1) Asessment terhadap:
Kebutuhan perawatan dan medikasi terkini.
Kemajuan fisik, mobilitas dan kondisi psikis status mental pasien.
Kondisi rumah, sosial dan finansial.
Siapa pengaruh utama pasien serta kebutuhan keinginannya.
Keterlibatan keluarga dalam merawat pasien, identifikasi siapa
caregiver (pengasuh) utama pasien.
4. Lanjut asesmen….
2) Analisis hasil asesmen dengan tim multidisipliner
a. Perencanaan
1. Tetapkan prioritas mengenai hal-hal yang dibutuhkanboleh pasien dan keluarga.
2. Ikut sertakan keluarga dalam proses perencanaan pemulangan pasien.
3. Gunakan pendekatan multidisiplin dalam menyusun perencanaan dan tata laksana
pasien.
4. Perencanaan ini disusun untuk menetapkan kriteria hasil yang hendak dicapai terkait
dengan kebutuhan pemulangan.
5. Koordinator perawatan di ruangan harus memastikan pasien memperoleh perawatan
yang sesuai dan adekuat serta proses discharge planning berjalan lancar.
6. Menginformasikan pasien mengenai rencana keperawatan, pastikan bahwa kebutuhan-2
khusus pasien terpenuhi
7. Finalisasi discharge planning pasien 48 jam sebelum pasien dipulangkan
dan konfirmasikan dengan pasien dan keluarga.
8. Apabila kondisi pasien berubah tiba-tiba memburuk dari yang telah
direncanakan, maka lakukan evaluasi ulang terhadap rencana pemulangan pasien.
4. Lanjut asessment….
b. Penatalaksanaan
1. Persiapan sebelum hari pemulangan pasien
2. Penatalaksanaan pada hari pemulangan
3. Evaluasi
Kriteria Pasien Pulang
Pasien diperbolehkan pulang berdasarkan status kesehatan dan kebutuhan
pelayanan selanjutnya.
Saat pasien tidak lagi memerlukan perawatan rumah sakit, pasiensebaiknya
dipulangkan dan memperoleh discharge planning yang sesuai
Yang berwenang memutuskan pasien boleh pulang atau tidak adalah dokter
penangggung jawab pelayanan.
Pastikan pasien dan keluarganya berperan aktif dalam perencanaan dan
pelaksanaan pemulangan pasien.
Lakukan penilaian pasien secara menyeluruh (holistic).
Nilailah kondisi fisik, mental, emosional, dan spiritual pasien.
Pertimbangkan juga aspek sosial, budaya, etnis, dan finansial pasien.
Tentukan tempat perawatan selanjutnya
Dokumentasi
Assesment
Mencakup pengumpulan dan pengorganisasian data klien
Ketika melakukan pengkajian kepada klien, keluarga harus menjadi
bagian dr unit perawatan
Keluarga harus dilibatkan agar transisi perawatan dr RS ke rumah
dapat efektif
Standar Pengkajian VII.
Kebutuhan Persiapan Pulang
1. Makan
□ Bantuan minimal □ Bantuan total
2. B.A.B /B.A.K
□ Bantuan minimal □ Bantuan total
3. Mandi
4. Berpakaian dan berhias
5. Istirahat dan tidur
□ Tidur siang lama: …… s/d …….
□ Tidur malam lama: …… s/d …….
□ Aktivitas sebelum/sesudah tidur……
6. Penggunaan obat
□ Bantuan minimal □ Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan Ya Tidak
Perawatan lanjutan □
□
Sistem pendukung □
□
8. Aktivitas di dalam rumah Ya Tidak
Mempersiapkan makanan □ □
Menjaga kerapihan rumah □ □
Mencuci pakaian □ □
Pengaturan keuangan □ □
Adaptif
Maladaptif
X. Masalah Psikososial
Data diperoleh dengan wawancara dengan klien dan keluarga
Diagnosa Keperawatan
□ Kegiatan penyesuaian
□ Koping individu tidak efektif
□ Koping individu tidak efektif ( koping defensif)
□ Koping individu tidak efektif (kopingmenyangkal)
□ Dan lain-lain
MK: Data psikososial
Evaluasi terhadap klien dan keluarga biasanya dilakukan pada saat klien
kontrol di RS.
Pada bulan pertama dan kedua klien perlu kontrol 2 kali sebulan, dan
selanjutnya 1 kali sebulan.
Keberhasilan discharge planning didasarkan pada :
Derajat penyakit
Keteraturan kontrol dan kepatuhan minum obat
Efek samping obat
Kemampuan aktivitas harian klien
Tersedianya support system
Reference
Ataswati E., dkk., (2016) Panduan Pemulangan Pasien. Rumah Sakit Umum Daerah
Bendan kota Pekalongan
Care Transitions from Hospital to Home: IDEAL Discharge Planning Implementation
Handbook. https://www.ahrq.gov/sites/default/files/wysiwyg/professionals/systems/
hospital/engagingfamilies/strategy4/Strat4_Implement_Hndbook_508_v2.pdf
Iyer & Camp N.H., (2005) Dokumentasi Keperawatan Suatu Pendekatan Proses
Keperawatan. Edisi 3. Jakarta: EGC
Keliat (2011) Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. CMHN (Basic Corse). Jakarta:
ECG
Paula R. Patel; Samuel Bechmann (2020) Discharge Planning.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557819/
https://id.pinterest.com/pin/769974867524447853/
THANKS