Anda di halaman 1dari 35

Assessment Community: FGD

Oleh : Joni Haryanto

Copyright 2019 DIII Kep-UA Surabaya. 1


Joni Haryanto (Joni) – Dosen Fak.
Keperawatan UA Surabaya
E-mail: joni.h.unair@gmail.com
HP 089630281001

Copyright 2019 DIII Kep-UA Surabaya. 2


Pendahuluan

Focus Group Disscuss

Copyright 2019 DIII Kep-UA Surabaya. 3


Tujuan
 Menceritakan prinsip dari community assessment : FGD

 Mampu mengidentifikasi permasalahan klien di komunitas


dengan FGD

 Mampu menerapkan pengkajian dengan FGD

 Menganalisis hasil data dari community assessment: FGD

Copyright 2019 DIII Kep-UA Surabaya. 4


Assessment
Focus Group Discuss

Copyright 2019 DIII Kep-UA Surabaya. 5


Definisi (Kreuger,
1994)
Diskusi kelompok yang direncanakan
secara matang untuk memperoleh
persepsi (partisipan) terhadap suatu
topik, pada kondisi yang permissive
dan non-threatening.

Copyright 2019 DIII Kep-UA Surabaya. 6


Sejarah (Fern, 2001)
• Berawal dari pertengahan abad ke-20 di Amerika,
ketika advertising companies menyewa marketing firms
untuk melakukan survei yang bertujuan mengetahui
produk dan jasa yang paling diinginkan konsumen.

• Survei tersebut tidak menjelaskan mengapa beberapa


produk tidak begitu diinginkan oleh konsumen, dan
beberapa produk lain sangat diinginkan oleh
konsumen.

• FGD menjadi populer karena memungkinkan partisipan


menjelaskan alasan yang melatarbelakangi reaksinya
terhadap suatu produk.

Copyright 2019 DIII Kep-UA Surabaya. 7


Sejarah (Fern, 2001)
• Kemudian FGD digunakan sebagai instrumen untuk
pembuatan kebijakan oleh politisi sebagai respon “the
voice of the people”

• Dan juga digunakan pada riset akademik, yang pada


awalnya (1980an) digunakan hanya sebagai
pelengkap metode pengumpulan data yang lain,
misalnya mendapatkan gambaran awal untuk survei
yang akan dilakukan.

• Sejak akhir 1980an, social science menjadikan FGD


sebagai sumber data penting (Vaughn et al, 1996)

Copyright 2019 DIII Kep-UA Surabaya. 8


FGD today

• Saat ini digunakan secara independen untuk generate


knowledge.

• Sebagai alat penting untuk mengeksplor bagaimana


sudut pandang terbentuk dan diekspresikan
(Kitzinger dan Barbour, 1999)

• Menjelaskan bagaimana stories, ideas, attitudes, dan


experiences berperan di dalam setting budaya
tertentu, terutama dalam studi etnografis.

Copyright 2019 DIII Kep-UA Surabaya. 9


Nature

• Pertanyaan-pertanyaan diberikan
secara interaktif dimana partisipan
diberi kebebasan untuk berbicara
dengan partisipan lainnya.

Copyright 2019 DIII Kep-UA Surabaya. 10


Manfaat FGD (Merton & Kendall, 19
1. Membantu pembentukan hipotesis, jika yang diteliti
adalah sesuatu yang baru. Hasil FGD bisa menjadi
bahan pertanyaan survei.
2. Membantu menginterpretasi hasil survei, pada mix-
methode research project.
3. Membantu menjelaskan statistical findings, terutama
jika hasil yang tidak diinginkan/tidak biasa muncul.
4. Membantu pengembangan atau evaluasi program,
apakah program tersebut telah mencapai sasaran.

Copyright 2019 DIII Kep-UA Surabaya. 11


Keunggulan FGD
1) Sinergism: group effect
2) Snowballing: comment triggers comment
3) Stimulation: brief introduction triggers
participant expression
4) Security: fell comfortable and willing to
express in a similar feelings group
5) Spontaneity: respon spontan

Copyright 2019 DIII Kep-UA Surabaya. 12


Keunggulan FGD secara umum
(Goldsmith, 2000; Greenbaum, 1997)

6. Serendipity: ide lebih muncul dalam kelompok


7. Specialization: karena banyak peserta,
menjustifikasi penggunaan interviewer terlatih
8. Scientific scrunity: close observation, recorded
9. Structure: kedalaman dan coverage topik
10.Speed: banyak orang diwawancara pada waktu
yang sama

Copyright 2019 DIII Kep-UA Surabaya. 13


Keunggulan FGD
(Lindlof, 1995)

1. High face validity: menggunakan


“bahasa” partisipan.

2. Ekplor unanticipated issues yang tidak


bisa didapatkan melalui
survei/interview terstruktur

Copyright 2019 DIII Kep-UA Surabaya. 14


Kelemahan FGD (Goldsmith, 2000)

1. Misuse: result is conclusive rather than


exploratoty
2. Misjudge: susceptible to client dan bias peneliti
3. Moderation: sulit dimoderasi, tergantung
kemampuan dari moderator
4. Messy: respon alami, sulit membuat coding,
analisis dan interpretasi
5. Misrepresentastion: tidak mewakili seluruh
populasi

Copyright 2019 DIII Kep-UA Surabaya. 15


Kelemahan FGD Lainnya

1. Enumerator mempersiapkan FGD (partisipan,


pertanyaan, bagaimana pertanyaan
dilontarkan, oleh siapa, setting tempat dsb)

2. Setting laboratory: partisipan cenderung


memberi jawaban sesuai keinginan peneliti)

Copyright 2019 DIII Kep-UA Surabaya. 16


Jumlah partisipan
• 8 – 12 (Kitzinger & Barbour, 1999)
• 6 – 12 (Lindlof, 1995)
• 6 – 8 (Kreuger, 1998b)
• 5 – 6 (Green & Hart, 1999)
• 4 – 12 if homogeneous and 6 – 12 if heterogeneous
(Brown, 1999)

• Balance antara keinginan untuk melaksanakan


diskusi yang hidup dan mencegah jangan sampai
terjadi kesulitan karena terlalu banyak partisipan,
harus menjadi pertimbangan.

Copyright 2019 DIII Kep-UA Surabaya. 17


Jumlah Grup
• Menentukan jumlah grup lebih sulit dari
pada menentukan jumlah partisipan dalam
sebuah grup.

• Mungkin metode terbaik adalah theoretical


saturation.

Copyright 2019 DIII Kep-UA Surabaya. 18


rtimbangan dalam merancang FG

• Purpose

• Participants

• Plan, to carry out the FGD

Copyright 2019 DIII Kep-UA Surabaya. 19


Malhotra Six W’s
1. Who: partisipan dan pelaksana

2. Where: setting dilaksanakan

3. When

4. What: information

5. Why: alasan menginginkan informasi


tsb

6. Way: cara mendapatkan informasi


Copyright 2019 DIII Kep-UA Surabaya. 20
Purpose dan partisipan

• Setelah menentukan purpose dan struktur FGD, penting


untuk memikirkan siapa yang dapat memberikan
informasinya (Estrada & laurens, 2002)

• Purpose penelitian dapat menggambarkan pemilihan


partisipan.

• Perhatikan faktor yang relevan dgn penelitian misalnya


lokasi geografis, usia, income, dsb.

• Dapat mempertimbangkan snowballing jika grup dengan


kriteria yang dicari sdh didapat

• Dapat mempertimbangkan seleksi random untuk grup


homogen, misal: tentara

Copyright 2019 DIII Kep-UA Surabaya. 21


Menentukan partisipan
1. Siapa yang diundang

2. Bagaimana mengidentifikasi partisipan

3. Berapa orang yang akan berpartisipasi

4. Berapa grup yang akan di-FGD

5. Apa yang dilakukan untuk memastikan


partisipasi

Copyright 2019 DIII Kep-UA Surabaya. 22


Tipe FGD
• Two-way FGD: one group wathces another
• Dual moderators: ensure session progress and all
topics are covered
• Dueling moderator: opposite sides
• Respondent moderator: salah seorang responden
dijadikan moderator
• Client partisipan: perwakilan klien menjadi salah
seorang (bisa lebih dari 1) partisipan, dirahasiakan/tdk
• Mini FGD: 4 atau 5 partisipan
• Teleconference: by phone
• Onlin FGD: via internet

Copyright 2019 DIII Kep-UA Surabaya. 23


Peran Penting Moderator
• Memimpin FGD

• Memastikan seluruh pertanyaan terkover

• Menjaga diskusi on track

• Menstimuli partisipan untuk memberikan


kontribusi dalam diskusi.

Copyright 2019 DIII Kep-UA Surabaya. 24


Perhatian Moderator

• Menjaga netralitas, tidak memberikan


signal menyetujui atau menolak suatu
pendapat.

Copyright 2019 DIII Kep-UA Surabaya. 25


Good Moderator

• Familiar dengan topik FGD


• Mampu berbicara dengan bahasa partisipan
• Cultural sensitivity
• Genuine interest in people
• Gender sensitive
• Sopan
• Empati
• Menghormati partisipan

Copyright 2019 DIII Kep-UA Surabaya. 26


Merekrut Partisipan
• Snowball technique
• Berdasarkan kriteria demografis atau dimensi lain yang
relevan.
• Sebagian besar peneliti menginginkan grup yang
homogen (Vaughn et all, 1996)
• Peneliti lain menginginkan grup heterogen dengan
alasan mendapatkan opini yang bervariasi.
• Sebagian besar peneliti prefer partisipan tidak saling
mengenal/unfamiliar untuk menghindari influencing
comments.
• Partisipan sebaiknya diberi kompensasi, meals untuk
membangun suasana rileks yang mendorong
keterbukaan dan kontribusi diskusi, 2 faktor penting
FGD.

Copyright 2019 DIII Kep-UA Surabaya. 27


Hal penting

• Sebelum pelaksanaan: memastikan


keikutsertaan, memberitahukan durasi

• Menyambut kedatangan partisipan, meyakinkan


kerahasiaan, memperkenalkan pelaksana,
meminta partisipan memperkenalkan diri,
menjelaskan tujuan FGD, menciptakan suasana
rileks, meminta partisipan menjawab apa adanya,
mempersiapkan diri.

• Tidak memasukkan opini, meyakinkan partisipan


tidak ada jawaban yang benar/salah, boleh
setuju/tidak setuju, pertanyaan terbuka, probing,
menjaga tetap rileks, dan membuat summary di
akhir, memperoleh klarifikasi partisipan,
berterimakasih pada partisipan.

Copyright 2019 DIII Kep-UA Surabaya. 28


Hal penting

• Setelah pelaksanaan: segera transcribing


informasi, mungkin akan berguna pada FGD
grup berikutnya, simpan list partisipan agar
dapat memberi informasi tentang langkah
selanjutnya dan memperoleh feedback dari
mereka.

Copyright 2019 DIII Kep-UA Surabaya. 29


Langkah pelaksanaan
1. Introduksi singkat, tujuan dan scope FGD
2. Partisipan diminta memperkenalkan diri dan
menceritakan latar belakang singkat
3. Diskusi terstruktur di sekitar topik utama,
menggunakan probing
4. Seluruh partisipan diberi kesempatan
berpartisipasi (stimulasi, encourage peserta
pemalu, discourage dominant, beri perhatian
5. Gunakan indepth probing tanpa mengarahkan
jawaban

Copyright 2019 DIII Kep-UA Surabaya. 30


Tips Penanganan Partisipan

1. Dominan
2. Suka interupsi
3. Agresif
4. Pemalu
5. Yang Marah
6. Menangis
7. Kelelahan

Copyright 2019 DIII Kep-UA Surabaya. 31


Inform Consent

• Meyakinkan partisipan bahwa mereka tidak


ada keharusan untuk berperan serta dan
tidak ada keharusan untuk menjawab
pertanyaan yang tidak ingin mereka jawab.

Copyright 2019 DIII Kep-UA Surabaya. 32


Membuat laporan FGD
1. Membuat rencana analisis (latarbelakang, tujuan,
metode, detail diskusi, FGD guide)

2. Menganalisis isi diskusi (review catatan, mendengarkan


kembali rekaman, temuan, identifikais perbedaan
posisi, menyimpulkan setiap perbedaan posisi, posisi
yang diambil oleh tiap partisipan, menarik verbatim
phrases yang mencerminkan perbedaan)

3. Mensintesa hasil FGD (review catatan, mengidentifikasi


ide baru yang muncul dari FGD, menginterpretasi ide
tersebut)

Copyright 2019 DIII Kep-UA Surabaya. 33


Kesimpulan

1. FGD berpotensi menjadi pendekatan central


pada riset sosiologi dan edukasi.

2. Jika dilaksanakan dengan benar, FGD dapat


menjadi cara yang efektif dan efisien untuk
memperoleh pandangan tentang proses sosial

3. Pemilihan pertisipan mencerminkan


karakteritik yang diinginkan untuk
memahami topik yang akan didiskusikan

4. Penggunaan yang sesuai akan membuat hasil


FGD menjadi powerful dan bermanfaat.
Copyright 2019 DIII Kep-UA Surabaya. 34
Penutup

Terimakasih atas perhatian


semuanya

Copyright 2019 DIII Kep-UA Surabaya. 35

Anda mungkin juga menyukai