SKALA PENGUKURAN
OLEH:
KELOMPOK II
1
2
3. Skala Rating
Skala rating memiliki beberapa kegunaan, fitur, desain, dan persyaratan.
Adapun jenis-jenis skala rating, yaitu:
3.1 Skala Sikap Sederhana
Skala kategori sederhana (dikotomi) menawarkan dua pilihan yang
harus dipilih salah satunya. Strategi tanggapan ini berguna untuk pertanyaan-
pertanyaan demografis atau jika tanggapan dikotomi dinilai memadai. Apabila
terdapat banyak pilihan tetapi hanya satu jawaban yang diperlukan, maka skala
pilihan-ganda-tanggapan-tunggal lebih tepat digunakan. Skala pilihan-ganda-
tanggapan-ganda (daftar periksa) memungkinkan penilai memilih satu atau
beberapa alternatif. Baik skala pilihan ganda, skala respons tunggal dan skala
kategori sederhana menghasilkan data nominal.
Skala sikap sederhana mudah dikembangkan, tidak mahal, dan dapat
didesain menjadi sangat spesifik. Skala sikap sederhana dapat memberikan
informasi yang berguna dan memadai jika dikembangkan dengan baik. Adapun
kelemahan dari skala sikap sederhana yakni pendekatan desain bersifat
subyektif. Kita tidak memiliki bukti bahwa setiap orang akan melihat semua
item dengan kerangka acuan yang sama seperti orang lain.
Ada beberapa contoh bentuk dari skala sikap sederhana:
Skala Kategori Sederhana
“Saya berencana untuk membeli sebuah laptop MindWriter dalam waktu 12
bulan ke depan.”
□ Ya
□ Tidak
menilai satu atau lebih konsep pada setiap item skala. Skala semantik
diferensial didasarkan pada proposisi bahwa suatu objek dapat memiliki
beberapa dimensi makna konotatif. Makna ini terletak di ruang properti
multidimensi, yang disebut ruang semantik. Arti konotatif adalah makna yang
disarankan atau tersirat, di samping makna eksplisit dari suatu objek.
Ada tiga faktor yang paling berkontribusi dalam penilaian yang berarti
oleh para peserta yaitu:
1) Potensi, yaitu kekuatan atau atraksi fisik suatu obyek.
2) Evaluasi, yaitu hal-hal yang menguntungkan atau tidak menguntungkan
suatu obyek.
3) Aktivitas, yaitu tingkatan gerakan suatu obyek
Diferensial semantik memiliki beberapa keuntungan yaitu efisien dan
mudah untuk mengamankan sikap dari sampel besar. Sikap-sikap ini dapat
diukur dalam dua arah dan intensitas. Set total respons memberikan gambaran
komprehensif tentang makna suatu objek dan ukuran orang yang melakukan
pemeringkatan. Ini menghasilkan data interval.
Contoh:
4. Skala Ranking
Dalam skala ranking, partisipan membandingkan dua obyek atau lebih
secara langsung, dan membuat pilihan diantara obyek-obyek tersebut. Skala ini
seringkali menghasilkan keadaan yang sulit jika terdapat lebih dari dua pilihan.
Dengan menggunakan skala perbandingan-pasangan, partisipan dapat menyatakan
sikap tidak mendua, yaitu dengan memilih diantara dua obyek. Sedangkan skala
ranking terpaksa merupakan metode yang lebih cepat daripada perbandingan-
9
pasangan dan biasanya juga lebih mudah serta memberi motivasi kepada partisipan.
Tetapi kekurangannya adalah jumlah stimulus yang dapat ditangani. Lima obyek
dapat dibuat ranking dengan mudah, tetapi pastisipan mungkin saja membuat
ranking sembarangan apabila terdapat 10 alternatif atau lebih.
5. Penyortiran
Q-sorts membutuhkan penyortiran serangkaian kartu menjadi tumpukan-
tumpukan yang mewakili titik-titik sepanjang rangkaian tidak terputus. Periset
dengan menggunakan Q-sort memecahkan tiga masalah khusus, yaitu seleksi item,
pilihan terstruktur atau tidak terstruktur dalam penyortiran, dan analisis data.
Tujuan penyortiran adalah untuk memperoleh gambaran konseptual atas objek
sikap yang disortir serta membandingkan hubungannya diantara orang-orang.
Dalam kasus penyortiran terstruktur, distribusi kartu yang diperbolehkan di
setiap tumpukan ditetapkan sebelumnya. Sedangkan dalam penyortiran tidak
terstruktur, hanya jumlah tumpukan yang ditentukan sebelumnya. Meskipun
distribusi kartu dalam sebagian besar penyortiran terstruktur menyerupai distribusi
normal, akan tetapi terdapat beberapa kontroversi mengenai analisis data apakah
data tersebut dianggap sebagai ranking (data ordinal) ataukah data interval.
6. Skala Kumulatif
Total skor pada skala kumulatif memiliki pengertian yang sama.
Berdasarkan total skor seseorang, merupakan hal yang mungkin untuk
mengestimasi item manakah yang dijawab secara positif dan negatif, skala jenis ini
disebut skalogram. Analisis skalogram adalah sebuah suatu prosedur untuk
menentukan apakah sekumpulan item-item membentuk skala dimensi tunggal,
dikatakan berdimensi tunggal jika tanggapan-tanggapannya membentuk sebuah
pola dimana pembenaran item yang menunjukkan posisi ekstrim berakibat
pembenaran semua item yang kurang ekstrim. Saat ini skalogram sangat jarang
digunakan namun tetap berpotensi untuk aplikasi khusus, skalogram dan prosedur
serupa untuk menentukan struktur yang mendasar berguna unruk menilai sikap-
sikap dan perilaku yang sangat terstruktur, seperti jarak sosial, hierarki organisasi
dan tahapan produk evolusioner.
10
DAFTAR PUSTAKA
Cooper, Donald R. dan Schindler, Pamela S. 2006. Metode Riset Bisnis Volume 2.
Jakarta: PT. Media Global Edukasi