REVIEW ARTIKEL
“Real Earnings Management And Loan Contract Terms”
KELOMPOK II
1. Gusti Ayu Putu Dika Desiyanti ()
2. Justina Laurena ()
3. Putu Esa Naranata Dewi (15)
Daftar Isi
Abstrak
I. Latar Belakang
A. Isu/Fenomena
B. Research GAP
C. Pokok Masalah
D. Keunggulan/Kontribusi
3. METODE RISET
3.1 Desain Penelitian
Manajemen Laba
3.2. Lokasi,Loan Contract
Populasi danTerm
Sampel Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan perusahaan Amerika Serikat yang terdaftar
dalam Thomson Reuters LPC DealScan Database dengan tanggal penerbitan antara Januari
1996 sampai dengan Desember 2017.
Sampel akhir terdiri dari 22.918 pinjaman yang diterbitkan untuk 3723 perusahaan.
3.3. Identifikasi Variabel
1) Variabel Terikat
Manajemen Laba (earnings management).
2) Variabel Bebas
Loan Contract Term berupa Avg IntSpread, Collateral, Cov_Ind_BR, Cov_Ind_FFS,
Fin Cov, Indy Fin Cov, Indy Maturity, InstLoan, IntSpread, LeadRep, Lender No, Loan
Concn, Loan Purpose, Loan Size, Maturity, PPP, Pre-Relation, PViol_DO, Revolver, Term
Spread.
3.4. Sumber dan Teknik Analisis Data
Sumber data penelitian ini adalah data sekunder, yaitu Informasi keuangan
perusahaan peminjam diperoleh dari Compustat. Penelitian ini menggunakan teknik
analisis berupa Three Stage Least Square (3SLS) analysis.
4. PEMBAHASAN
4.1. Pengaruh REM terhadap Ketentuan Pinjaman
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif signifikan pada
Ab.CFO.neg, b.Disc.Exp.neg. Koefisien pada Ab.Prod.Cost juga positif dan signifikan.
Karena nilai-nilai yang lebih tinggi dari ketiga langkah-langkah REM ini semuanya
menyiratkan REM yang lebih besar menunjukkan bahwa perusahaan mengeluarkan biaya
bunga yang lebih tinggi ketika terlibat dalam REM yang lebih besar. Hasil ini konsisten
dengan pemberi pinjaman mendeteksi dan menghukum kegiatan REM peminjam.
Penelitian ini juga menemukan hubungan positif yang signifikan antara REM dan log
(IntSpread). Secara kolektif, temuan untuk ukuran REM individu dan gabungan
menunjukkan bahwa perusahaan yang terlibat dalam REM lebih besar harus membayar
suku bunga yang lebih tinggi, konsisten dengan prediksi dalam hipotesis H1a.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa perusahaan kecil dengan leverage yang lebih
tinggi dan volatilitas ROA dan rasio pasar terhadap buku yang lebih rendah, rasio
tangibilitas, dan ROA tunduk pada spread bunga yang lebih tinggi. Namun, koefisien pada
rasio cakupan bunga, rasio saat ini, dan skor-Z entah berbeda secara signifikan dari nol
atau tidak konsisten dengan prediksi penelitian. Sehubungan dengan variabel kontrol
khusus pinjaman, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa log (IntSpread) secara signifikan
terkait negatif dengan log (Ukuran Pinjaman). Pinjaman kelembagaan dikenakan biaya
yang lebih tinggi sementara pinjaman bergulir lebih murah.
Kehadiran PPP mengurangi spread bunga. Pimpinan pengatur dengan hubungan
peminjaman sebelumnya dengan peminjam menawarkan suku bunga yang lebih rendah.
Namun, penelitian ini tidak mendokumentasikan dampak signifikan dari jumlah pemberi
pinjaman pada tingkat bunga. Intensitas perjanjian keuangan, jatuh tempo, dan keberadaan
agunan semuanya secara positif terkait dengan spread bunga. Koefisien positif pada log (1
þ Fin Cov) tidak konsisten dengan prediksi penelitian.
Pada variabel Maturity (jatuh tempo) menunjukkan bahwa Koefisien pada
Ab.CFO.neg negatif tetapi tidak mencapai signifikansi pada tingkat konvensional,
koefisien pada Ab.Disc.Exp.neg negatif dan signifikan pada level 1% dan ada hubungan
negatif yang signifikan antara Ab.Prod.Cost dan jatuh tempo.
Hasil untuk ukuran gabungan REM juga menunjukkan bahwa REM secara signifikan
berhubungan negatif dengan jatuh tempo. Temuan-temuan ini umumnya konsisten dengan
peminjam yang terlibat dalam REM yang lebih besar dengan jatuh tempo pinjaman yang
lebih pendek, memberikan dukungan untuk hipotesis H1a.
Berkenaan dengan variabel kontrol, penelitian ini menunjukkan bahwa peminjam
dengan rasio lancar yang lebih tinggi, ROA yang lebih tinggi, dan volatilitas ROA yang
lebih rendah menikmati jatuh tempo pinjaman yang lebih lama. Selain itu, pinjaman
dengan jumlah yang lebih besar, dari jenis pinjaman bukan jenis pinjaman bergulir,
menampilkan keberadaan PPP, dengan lebih banyak pemberi pinjaman dalam sindikat, dan
memiliki persyaratan jaminan memiliki jangka waktu yang lebih panjang. Hasil pada
variabel kontrol lainnya tidak signifikan atau tidak konsisten dengan prediksi penelitian.
Pada variabel Collateral (Jaminan), hasil penelitian menunjukkan bahwa Koefisien
pada Ab.CFO.neg positif dan signifikan pada level 1%, selanjutnya koefisien pada
Ab.Disc.Exp.neg juga positif tetapi tidak mencapai signifikansi pada tingkat konvensional.
Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara Ab.Prod.Cost
dan Agunan. Dengan menggunakan ukuran gabungan REM penelitian ini menemukan
hubungan positif yang signifikan antara REM dan Agunan, menyiratkan bahwa REM
meningkatkan kemungkinan persyaratan agunan yang dimasukkan ke dalam kontrak
pinjaman. Temuan dalam Panel C umumnya konsisten dengan prediksi dalam hipotesis
H1a.
Hasil pada variabel kontrol spesifik perusahaan menunjukkan bahwa AEM, leverage,
dan volatilitas ROA secara positif terkait dengan kemungkinan memaksakan persyaratan
agunan, dan ukuran perusahaan, rasio market-to-book, dan ROA secara signifikan terkait
negatif dengan hal ini. kemungkinan.
Dalam hal variabel kontrol spesifik-pinjaman, pinjaman yang lebih kecil, pinjaman
institusional, pinjaman bergulir, dan pinjaman dengan perjanjian keuangan yang lebih
intensif dan jatuh tempo yang lebih lama lebih cenderung memiliki persyaratan jaminan.
Koefisien pada variabel kontrol lainnya tidak signifikan.
4.2. Pengaruh REM pada Ketentuan Jaminan (Bond Terms)
Dari hasil peneltiian menunjukkan bahwa ada koefisien positif signifikan pada
Ab.CFO.neg, Ab.Prod.Cost, dan REM, menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan REM
mengeluarkan biaya yang lebih tinggi untuk obligasi korporasi baru. Namun penelitian ini
tidak menemukan dampak signifikan dari REM pada jatuh tempo atau persyaratan agunan.
Selanjutnya hasil penelitian menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara
semua variabel REM dan jumlah total perjanjian. Singkatnya, hasil penelitian menyiratkan
bahwa kontrak obligasi mengatasi risiko tambahan yang disebabkan oleh REM melalui
spread hasil yang lebih tinggi dan perjanjian yang lebih ketat, tetapi baik jangka waktu
jatuh tempo maupun persyaratan jaminan tidak terpengaruh.
Membandingkan ini dengan hasil tes jangka waktu pinjaman menunjukkan dampak
signifikan dari REM dari harga dan semua persyaratan pinjaman non-price respon yang
berbeda dari pemegang obligasi terhadap REM sehingga dapat dikatakan bahwa kontrak
pinjaman membahas kualitas pendapatan peminjam dengan cara yang lebih fleksibel dan
khusus daripada kontrak obligasi, karena perbedaan kelembagaan antara pinjaman dan
pasar obligasi.
5. SIMPULAN
Penelitian ini mengenai pentingnya pilihan ukuran kinerja dalam kontrak bonus CEO
dalam membatasi manajemen laba baik melalui manajemen akrual dan aktivitas riil.
Ukuran kinerja diklasifikasikan sebagai ukuran finansial dan nonfinansial dengan
penekanan khusus pada tingkat bobot yang diberikan kepada FPM dan NFPM yang
digunakan bersama untuk menilai kinerja eksekutif. Peneliti mengkasifikasikan ukuran
kinerja menggunakan analisis komponen utama menjadi dua faktor yang ditafsirkan
sebagai faktor jangka panjang dan jangka pendek. Penelitian ini menekankan pentingnya
memasukkan ukuran kinerja yang beragam untuk menilai kinerja eksekutif dan
menunjukkan bahwa penggunaan campuran FPM dan NFPM serta tindakan jangka
panjang dan jangka pendek lebih efektif dan menguntungkan semua pemangku
kepentingan.
6. Point To Be Improve
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengkaji lebih jauh tentang pengaruh nyata dari
REM terhadap kemampuan perusahaan membayar hutang. Penelitian selanjutnya juga
disarankan untuk memberikan pengertian-pengertian dari tiap variabel dan juga hubungan
antara variabel secara lebih detail.