6. HYPOTHESES
Hipotesis pada penelitian ini yaitu bagaimana penerapan fungsi organisasi dari
perspektif teori kognitif sosial, yang menjelaskan fungsi psikososial dalam kaitannya dengan
penyebab timbale balik triadik. Dalamstruktur sebab akibat ini, perilaku, kognitif, dan faktor-
faktor pribadi lainnya serta peristiwa-peristiwa lingkungan beroperasi sebagai penentu yang
saling mempengaruhi yang saling memengaruhi dua arah.
8. SAMPLE
Jumlah responden dalam pilot test yaitu 100 individual dan jumlah responden dalam
penelitian yaitu 2000 responden dipilih secara random untuk diberikan kuesioner dan dari
2000 responden hanya 1020 kuesioner yang lengkap dan dikembalikan.
9. STATISTICAL TESTS
Uji statistic yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis PLS (Partial Least
Square)
10. RESULTS
Temuan keseluruhan dari program penelitian ini menunjukkan kegunaan atau
interaksi teori kognitif social dan motivasi penting untuk memahami manajer dalam
mendekati aliran keputusan yang dibuat dalam lingkungan yang kompleks.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi kognitif dan proses motivasi penting
untuk memahami bagaimana manajermen dekati aliran keputusan sehari-hari yang harus
dibuat dalam lingkungan keputusan yang kompleks dan tidak pasti. Teori kognitif social
menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan model pengambilan keputusan manajerial
yang ada.
Pada penelitian ini, hubungan kinerja organisasi sebelumnya dengan berikutnya
sebagian di mediasi dengan variable self-efficacy manajer, tujuan pribadi dan analitik
manajer. Terdapat hubungan langsung dan signifikan antara kinerja organisasi sebelum dan
sesudahnya. Pada fase awal, variable self-efficacy meningkatkan tingkat kinerja organisasi
melalui dampaknya pada penetapan tujuan manajer dan strategi analitik.
Struktur hubungan kausal yang signigikan direplikasi pada fase berikutnya, kecuali
kontribusi kinerja sebelumnya lebih lemah dan self-efficacy manajerial yang dirasakan
memainkan peran kausal yang lebih lanjut.
11. CONCLUSIONS
Berdasarkan hasil penelitian, dapatdisimpulkan bahwa teori kognitif social dapat
menentukan mekanisme psikologis, dimana budaya organisasi dapat mempengaruhi perilaku
individu. Teori ini dapat memberikan suatu kerangka kerja konseptual untuk mengklarifikasi
mekanisme psikologis melalui faktor-faktor sosial-struktural yang dihubungkan dengan
kinerja organisasi.
Dalam model sebab akibat timbale balik triadic, factor pribadi ataupun organisasi
beroperasi melalui pengaruh dua arah. Teori kognitif social memberikan pedoman eksplisit
mengenai bagimana memberikan bekal kepada orang dengan kompetensi, kemampuan
mengatur diri, dan rasa kemanjuran yang kuat yang akan memungkinkan mereka untuk
meningkatkan kesejahteraan dan pencapaian mereka.