Anda di halaman 1dari 3

Title : Social Cognitive Theory Of Organizational Management

Author : Robert Wood, dan Albert Bandura


Journal :Academy of Management Review, 1989, Vol. 14, No. 3, 361-384

1. RESEARCH PROBLEM OR QUESTION


Dalam struktur organisasi terdapat sebab akibat, oleh karena itu perilaku kognitif, dan
faktor-faktor pribadi lainnya serta peristiwa-peristiwa lingkungan organisasi sebagai factor
penentu yang saling mempengaruhi secara dua arah. Artikel ini berfokus pada bagaimana
factor pribadi berkontribusi terhadap keadaan dinamis ini dalam manajemen organisasi,
menganalis factor penentu pribadi dalam struktur sebab akibat interaksional.

2. WHY IS PROBLEM/QUESTION IMPORTANT?


Masalah ini sangat penting untuk organisasi dapat diilustrasikan dalam pengambilan
keputusan manajerial yang kompleks. Struktur sebab akibat interaksional diuji bersama
dengan sifat-sifat organisasi dan system kepercayaan yang bervariasi secara eksperimental
yang dapat meningkatkan atau merusak kinerja organisasi. Keyakinan tentang control
organisasi dan konsep kemampuan manajerial sangat memengaruhi proses pengaturan diri
manajer dan pencapaian organisasinya. Kompleksitas organisasi dan standar kinerja yang
ditetapkan juga berfungsi sebagai pengaruh untuk manajemen.

3. AUTHOR’S APPROACH TO SOLVING THE PROBLEM


Peneliti mengetahui bahwa teori kognitif social memberikan peran sentral pada proses
kognitif, perwakilan, pengaturandiri, dan reflectif diri. Tiga aspek teori kognitif social sangat
relevan dengan bidang organisasi, pengembangan kompetensi kognitif, sosial, dan perilaku
orang melalui pemodelan penguasaan, penanaman kepercayaan orang dalam kemampuan
mereka untuk menggunakan bakat mereka secara efektif ,dan peningkatan motivasi karyawan
untuk mencapai tujuan.

4. ASSUMPTIONS ABOUT REAL WORLD


Banyak teori telah diajukan selama bertahun-tahun untuk menjelaskan fungsi
psikososial manusia. Mereka berbeda dalam konsepsi sifat manusia yang mereka adopsi dan
dalam apa yang mereka anggap sebagai penentu dasar dan mekanisme motivasi dan tindakan
manusia. Perilaku manusia sering telah dijelaskan dalam hal determinesme satu sisi. Dalam
model sebab-akibat searah semacam itu, perilaku digambarkan sebagai di bentuk dan
dikendalikan baik oleh pengaruh lingkungan atau oleh disposisi internal.
5. RELEVANT THEORIES
Teori yang relevan atau grand theory yang digunakan pada artikel ini yaitu teori
kognitif sosial. Teori kognitif social menjelaskan fungsi psikososial dalam hal penyebab
timbal balik triadik (Bandura, 1986). Dalam model determinisme timbale balik ini, perilaku,
kognitif, dan faktor-faktor pribadi lainnya serta peristiwa-peristiwa lingkungan beroperasi
sebagai penentu yang saling mempengaruhi yang saling memengaruhi dua arah. Tiga aspek
teori kognitifsosial sangat relevan dengan bidang organisasi (Bandura,1988): pengembangan
kompetensi kognitif, sosial, dan perilaku orang melalui pemodelan penguasaan, penanaman
kepercayaan orang dalam kemampuan mereka sehingga mereka akan menggunakan bakat
mereka secara efektif, dan peningkatan motivasi orang melalui system tujuan.

6. HYPOTHESES
Hipotesis pada penelitian ini yaitu bagaimana penerapan fungsi organisasi dari
perspektif teori kognitif sosial, yang menjelaskan fungsi psikososial dalam kaitannya dengan
penyebab timbale balik triadik. Dalamstruktur sebab akibat ini, perilaku, kognitif, dan faktor-
faktor pribadi lainnya serta peristiwa-peristiwa lingkungan beroperasi sebagai penentu yang
saling mempengaruhi yang saling memengaruhi dua arah.

7. INDEPENDENT & DEPENDENT VARIABLE


Variabel independen dalam penelitian ini adalah
1) Dorongan(encouragrment)
2) Pemakaian oleh orang lain (other’s use)
3) Dukungan (support)
4) Ekspektasi-ekspektasi hasil kinerja
5) Ekspektasi-ekspektasi hasil personal
6) Perasaan(affect)
7) Kecemasan(anxiety)
8) Penggunaan(use)
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keyakinan sendiri (self efficacy)

8. SAMPLE
Jumlah responden dalam pilot test yaitu 100 individual dan jumlah responden dalam
penelitian yaitu 2000 responden dipilih secara random untuk diberikan kuesioner dan dari
2000 responden hanya 1020 kuesioner yang lengkap dan dikembalikan.
9. STATISTICAL TESTS
Uji statistic yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis PLS (Partial Least
Square)
10. RESULTS
Temuan keseluruhan dari program penelitian ini menunjukkan kegunaan atau
interaksi teori kognitif social dan motivasi penting untuk memahami manajer dalam
mendekati aliran keputusan yang dibuat dalam lingkungan yang kompleks.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi kognitif dan proses motivasi penting
untuk memahami bagaimana manajermen dekati aliran keputusan sehari-hari yang harus
dibuat dalam lingkungan keputusan yang kompleks dan tidak pasti. Teori kognitif social
menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan model pengambilan keputusan manajerial
yang ada.
Pada penelitian ini, hubungan kinerja organisasi sebelumnya dengan berikutnya
sebagian di mediasi dengan variable self-efficacy manajer, tujuan pribadi dan analitik
manajer. Terdapat hubungan langsung dan signifikan antara kinerja organisasi sebelum dan
sesudahnya. Pada fase awal, variable self-efficacy meningkatkan tingkat kinerja organisasi
melalui dampaknya pada penetapan tujuan manajer dan strategi analitik.
Struktur hubungan kausal yang signigikan direplikasi pada fase berikutnya, kecuali
kontribusi kinerja sebelumnya lebih lemah dan self-efficacy manajerial yang dirasakan
memainkan peran kausal yang lebih lanjut.
11. CONCLUSIONS
Berdasarkan hasil penelitian, dapatdisimpulkan bahwa teori kognitif social dapat
menentukan mekanisme psikologis, dimana budaya organisasi dapat mempengaruhi perilaku
individu. Teori ini dapat memberikan suatu kerangka kerja konseptual untuk mengklarifikasi
mekanisme psikologis melalui faktor-faktor sosial-struktural yang dihubungkan dengan
kinerja organisasi.
Dalam model sebab akibat timbale balik triadic, factor pribadi ataupun organisasi
beroperasi melalui pengaruh dua arah. Teori kognitif social memberikan pedoman eksplisit
mengenai bagimana memberikan bekal kepada orang dengan kompetensi, kemampuan
mengatur diri, dan rasa kemanjuran yang kuat yang akan memungkinkan mereka untuk
meningkatkan kesejahteraan dan pencapaian mereka.

Anda mungkin juga menyukai