Definisi Kuesioner
1) Prosedur kerja lapangan, seperti instruksi untuk memilih, mendekati dan bertanya
kepada responden
3) Alat bantu komunikasi seperti peta, gambar, iklan, dan produk (seperti dalam
wawancara personal) dan amplop pengembalian (dalam survey surat).
Tujuan kuesioner
Kelemahan besardari perancangan kuesioner adalah kurangnya teori. Karena tidak ada
prinsip ilmiah yang menjamin sebuah kuesioner yang optimal atau ideal, perancangan
kuesioner merupakan sebuah keterampilan yang diperoleh melalui pengalaman. Perancangan
kuesioner lebih merupakan sebuah seni ketimbang ilmu. The Art of Asking Question (Seni
bertanya) karangan stanley payne, yang diterbitkantahun 1951, merupakan karya dasar dalam
bidang ini. Sesi ini menyajikan petunjuk berguna untuk peneliti pemula dalam merancang
kuesioner. Walaupun aturan tersebut dapat membantu menghindari kesalahan utama, sebuah
kuesioner yang sesuai datang dari kreatifitas peneliti yang berpengalaman.
Ide yang jelas mengenai populasi sasaran juga penting. Karakteristik kelompok
responden mempunyai pengaruh yang cukup besar pada desain kuesioner. Pertanyaan yang
sesuai untuk mahasiswa mungkin tidak sesuai dengan ibu rumah tangga. Pemahaman
mengenai hal tersebut berhubungan dengan karakteristik sosial ekonomi responden. Lebih
jau, pemahaman yang buruk berhubungan dengan tingginya tanggapan yang tidak pasti atau
tanggapan tidak-ada-pendapat yang timbul. Semakin beragam kelompok responden, semakin
sulit merancang satu kuesioner yang sesuai bagi seluruh kelompok.
II. Menentukan Metode wawancara
Dalam situasi tertentu, dapat diajukan pertanyaan yang mungkin tidak langsung
berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan. Menanyakan beberapa pertanyaan netral
pada permulaan kuesioner merupakan hal yang yang berguna untuk menciptakan keterlibatan
dan saling pengertian, khususnya bila topic kuesioner bersifat sensitive atau kontroversial.
Kadang-kadang, pertanyaan pengisi (question filler) diajukan untuk menyamarkan maksud
proyek atau sponsorship proyek. Ketimbang membatasi pertanyaan kepada merek yang
sedang diteliti. Pertanyaan mengenai merek pesaing dapat juga dimasukkan untuk
menyamarkan sponsorship. Pertanyaan yang tidak berhubungan dengan masalah yang
penting kadang-kadang dapat disertakan untuk menciptakan dukungan klien bagi proyek.
Ada kalanya, pertanyaan-pertanyaan tertentu dapat diulang-ulang untuk maksud mengkaji
keandalan atau validitas.
Jika kita telah memastikan bahwa sebuah pertanyaan adalah penting, kita harus
memastikan bahwa pertanyaan tersebut cukup untuk mendapatkan informasi yang dharapkan.
Kadang-kadang beberapa pertanyaan dibutuhkan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan secara jelas. Andaikan ada pertanyaan
“Apakah menurut anda Coca-cola adalah minuman ringan yang enak dan menyegarkan?”
Jawaban “ya” akan dianggp jelas, tapi bagaimana bila jawabannya adalah “tidak”?
apakah berarti bahwa responden menganggap bahwa coca-cola tidak enak? Bahwa coca-cola
tidak menyegarkan atau bahwa coca-cola tidak enak maupun tidak menyegarkan? Pertanyaan
semacam ini disebut pertanyaan barel-ganda karena dua atau lebih pertanyaan digabungkan
menjadi satu. Pertanyaan barel-ganda adalah pertanyaan yang berupaya untuk mencakup dua
permasalahan. Pertanyaan semacam ini dapat memusingkan bagi responden dan
menghasilkan tanggapan yang tidak jelas.
1) Atribut produk
Peneliti tidak boleh berasumsi responden dapat memberikan jawaban yang akurat dan
dapat diterima untuk seluruh pertanyaan. Peneliti harus berupaya untuk mengatasi ketidak
mampuan responden untuk menjawab. Faktor-faktor tertentu membatasi kemampuan
responden untuk memberikan informasi yang dikehendaki. Responden mungkin tidak
mempunyai informasi, mungkin tidak ingat, atau mungkin tidak mampu untuk
mengungkapkan jenis-jenis tanggapan tertentu.
Apakah responden memiliki informasi?
Pilihan jawaban “tidak tahu” muncul untuk mengurangi tanggapan tanpa informasi
tanpa mengurangi tingkat tanggapan secara keseluruhan atau tingkat tanggapan terhadap
pertanyaan yang diketahui informasinya oleh responden. Namun demikian, pilihan ini harus
diberikan ketika peneliti menilai responden mungkin tidak memiliki informasi yang memadai
mengenai subyek pertanyaan.
3) Hadir atau tidak hadirnya kejadian yang akan membantu daya ingat.
Bahkan bila responden mampu memberikan jawaban atas sebuah pertanyaan tertentu,
mereka mungkin tidak bersedia melakukannya, baik karena banyak upaya yang harus
dilakukan, situasi atau konteksnya mungkin tidak sesuai untuk dikemukakan, maksud yang
tidak dapat diterima atau kebutuhan informasi yang tidak jelas atau informasi yang
dibutuhkan bersifat sensitif
Sebagian besar responden tidak bersedia melakukan banyak upaya untuk memberikan
informasi. Maka, peneliti harus meminimalkan upaya yang perlu dilakukan responden.
Konteks
Beberapa pertanyaan tampaknya lebih sesuai dalam konteks tertentu tetapi tidak untuk
konteks lainnya. Responden tidak bersedia member tanggapan terhadap pertanyaan yang
dianggap tidak sesuai untuk konteks tertentu. Kadang-kadang peneliti memanipulasi konteks
yang didalamnya pertanyaan diajukan sedemikian rupa sehingga pertanyaan tampak sesuai.
Responden juga tidak bersedia mengungkapkan informasi bila menurut pandangan mereka
ditanyakan untuk tujuan yang tidak dapat diterima. Kenapa perusahaan yang memasarkan
sereal ingin mengetahui usia, penghasilan, dan pekerjaan mereka? Menjelaskan kenapa data
tersebut dibutuhkan dapat membuat permohonan mengenai infomasi tersebut tampak dapat
diterima dan meningkatkan kesediaan responden untuk menjawab.
Informasi sensitive
Responden mugkin dapat didorong untuk memberikan informasi yang mereka tidak bersedia
berikan melalui teknik-teknik berikut:
Pertanyaan tidak terstruktur adalah pertanyaan terbuka yang dijawab responden dengan
kata-kata mereka sendiri. Pertanyaan tidak terstruktur juga disebut sebagai pertanyaan
tanggapan bebas atau pertanyaan jawaban bebas.
Pertanyaan tidak terstruktur jauh mempunyai pengaruh bias lebih sedikit pada tanggapan
daripada pertanyaan terstruktur. Responden bebas untuk mengungkapkan pandangan apapun.
Komentar dan penjelasan mereka dapat memberikan kepada peneliti gambaran yang kaya.
Jadi, pertanyaan tidak terstruktur berguna dalam riset eksploratif.
Kelemahan utama pertanyaan tidak terstruktur adalah potensi bias pewawancara tinggi.
Apakah pewawancara merekam jawaban kata demi kata atau hanya mencatat butir-butir
pebting, data tergantung atas keterampilan pewawancara. Tape recorder harus digunakan jika
laporan kata-per-kata diperlukan.
Pertanyaan Terstruktur
Dua hal lainnya dalam merancang pertanyaan pilihan ganda adalah jumlah alternative
yang harus disertakan serta bias urutan aau posisi.
Pilihan tanggapan harus meliputi himpunan seluruh pilihan yang mungkin. Pegangan
umumnya adalah membuat daftar seluruh alternative yang mungkin penting, termasuk
alternative dengan judul “Lainnya (sebutkan).” Alternative tambahan harus bersifat mutually
exclusive. Responden juga harus dapat menidentifikasi satu dan hanya satu alternative,
kecuali jika peneliti secara khusus membolehkan dua atau lebih jawaban.
Bias urutan atau posisi, merupakan kecenderungan responden untuk memilih alternative
hanya karena laternatif tersebut ditempatkan pada posisi tertentu atau dalam urutan tertentu.
Untuk mengendalikan bias urutan, beberapa bentuk kuesioner harus disiapkan dengan
urutan dalam mana alternative tersebut dicatat beragam dari satu formulir ke formulirnya.
Setiap alternative harus muncul satu kali dalam posisi ekstrim, sekali di tengah, dan sekali di
antara keduanya.
Pertanyaan Dikotomis. Pertanyaan dikonomis hanya mempunyai dua alternative
tanggapan : ya atau tidak, setuju atau tidak setuju, dan seterusnya. Seringkali, dua alternative
yang sedang diteliti dilengkapi dengan alternative yang netral seperti “tidak ada pendapat”,
“tidak tahu”, “dua-duanya” atau “tidak satupun.”
Masalah lain dalam merancang pertanyaan dikotomis adalah apakah akan memasukkan
altrenatif tanggapan netral. Di pihak lain, jika sebuah altrnatif netral dimasukkan, responden
dapat menghindari berpendapat mengenai permasalahan ini, karenanya hasil akan bias.
Kelebihan dan kekurangan umum pertanyaan dikotomis adalah sama dengan kelebihan
dan kekurangan pertanyaan pilihan ganda. Pertanyaan dikotomis merupakan jenis pertanyaan
yang paling mudah diberi kode dan dianalisis, tetapi pertanyaan dikotomis mempunyai
permasalahan akut.
Awal ini, dikenal sebagai item notresponden (pertanyaan tidak ditanggapi), dapat
meningkatkan kerumitan analisis data. Jika responden dan peneliti tidak mempunyai
pemahaman yang sama mengenai pertanyaan, hasilnya dapat sangat bias.
Sebuah pertanyaan harus dengan jelas mendefenisikan pokok persoalan yang sedang
ditangani. Wartawan pemula dinasehati agar mendefinisikan pokok persoalan menurut siapa,
apa, kapan, di mana, mengapa, dan cara (6 W).
Kata-kata sederhana harus digunakan dan harus sesuai dengan tingkat kosa kata
responden. Ketika memilih kata, ingat bahwa orang rata-rata di Amerika Serikat
berpendidikan SMA, bukan perguruan tinggi. Untuk responden tertentu, tingkat pendidikan
bahkan lebih rendah.
Kata-kata yang digunakan dalam kuesioner harus mempunyai makna tunggal yang
dikenal oleh responden. Sejumlah kata yaang tampaknya tidak mendua mempunyai arti yang
berbeda untuk orang yang berbeda. Kata-kata tersebut termasuk “biasanya”, “secara normal”,
“seringkali”, “secara teratur”, “sesekali”, dan “kadang-kadang”.
Pilihan yang tidak secara eksplisit dinyatakan dalam pilihan adalah alternative yang
tersirat. Membuat alternative yang tersirat dapat meningkatkan persentase orang yang
memilih alternative tersebut.
Hal yang tersirat dalam pertanyaan pertama adalah konsekuensi yang dapat muncul
sebagai akibat angaran berimbang. Akan ada pengurangan anggaran bagi Pertahanan,
peningkatan penghasilan personal, pemotongan program social, dan sebagainya.
Pertanyaan harus spesifik, tidak umum. Lebih dari itu, pernyataan harus mempunyai
susunan kata yang tidak menyebabkan responden membuat generalisasi atau perkiraan.
Banyak pertanyaan, khususnya pertanyaan yang mengukur sikap dan gaya hidup,
diberi susunan kata yang berupa pernyataan untuk mendapatkan derajat persetujuan atau
ketidak setujuan responden. Bukti-bukti mengindikasikan bahwa tanggapan yang diperoleh
dipengaruhi secara langsng oleh apakah pernyataan tersebut dinyatakan secara positif atau
secara negative. Dalam hal ini, lebih baik kita menggunakan pernyataan ganda, beberapa
positif dan yang lainnya negatif.
Pertanyaan Pembuka
Jenis Informasi
Pertanyaan Sulit
Pertanyaan sulit atau pertanyaan yang sensitive, membuat malu, rumit, atau membosankan
harus ditempatkan pada bagian akhir. Setelah saling pengertian terbentuk dan responden
terlibat, responden kemungkinan tidak akan menolak pertanyaan-pertanyaan ini.
Pertanyaa yang diajukan pada urutan awal dapat mempengaruhi tanggapan atas pertanyaan
selanjutnya. Sebagai aturan umum, pertanyaan umum harus mendahului pertanyaan khusus.
Hal ini menghindari pertanyaan khusus dari bias tanggapan terhadap pertanyaan umum.
Mengurutka dari pertanyaan umum ke arah pertanyaan spesifik disebut pendekatan corong.
Pendekatan corong sangat berguna jika informasi yang harus diperoleh adalah mengenai
perilaku pilihan umum responden dan evaluasi mereka mengenai produk spesifik.
Urutan Logis
Pertanyaam harus diajukan dengan urutan yang logis. Seluruh pertanyaan yang
berhubungan dengan topic tertentu harus diajukan sebelum memulai topic yang baru. Ketika
mengganti topic, fase transisi yang pendek harus digunakan untuk membantu responden
mengalihkan jalan berfikir mereka.
Format, spasi dan penempatan dapat membantu dampak yang signifikan pada hasil.
Pertanyaan dalam setiap bagian harus diberi nomor khususnya jika pertanyaan bercabang
digunakan. Penomoran pertanyaan juga membuat peng-kode-an tanggapan lebih mudah.
Kuesioner lebih baik jika diberi kode terlebih dahulu. Dalam pemberian kode awal, kode
yang akan direkam dalam computer dicetak dalam kuesioner. Biasanya, kode menunjukkan
nomor garis dan nomor kolom yang didalamnya tanggapan tertentu akan direkam.
Jika kuesioner terdri dari beberapa halaman, kuesioner sebaiknya berbentuk buklet
ketimbang sejumlah lembaran lepas yang dijepit atau distaples. Buklet lebih mudah bagi
pewawancara dan responden untuk ditangani dan tidak terlepas saat digunakan. Buklet
memungkinkan penggunaan format dua halaman untuk pertanyaan serta kelihatan lebih
profesional.
X. Pengujian awal
Pengujian awal adalah pengujian kuesioner pada sampel kecil responden untuk
mengidentifikasi dan menghilangkan masalah potensial. Bahkan kuesioner yang paling baik
sekalipun dapat diperbaiki melalui pengujian awal. Sebagai aturan umum, kuisioner tidak
dapat digunakan dalam bidang survey tanpa pengujian awal yang memadai. Seluruh aspek
kuisioner harus diuji termasuk kandungan pertanyaan, susunan kata, urutan, bentk dan layout,
kesulitan pertanyaan dan instruksi. Responden dalam uji awala harus serupa dengan
responden yang akan diikutkan dalam survey sebenarnya dalam hal karakteristik latar
belakang , familiaritas dengan topic, dan sikap serta perilaku yang diteliti. Dengan kata lain,
responden untuk uji awal dan untuk survey sebenarnya harus diambil dari populasi yang
sama.
Uji awal paling baik dilakukan melalui wawancara personal, walaupun survey yang
sebenarnya dilakukan melalui surat, telepon, atau alat elektronik, karena pewawancara dapat
mengamati reaksi dan sikap responden.
FORMULIR PENGAMATAN
Formulir untuk merekam data pengamatan lebih mudah dibuat daripada kuisioner.
Peneliti tidak perlu memperhatikan dampak psikologis dan cara pertanyaan tersebut diajukan.
Peneliti hanya perlu menyusun formulir untuk mengidentifikasi informasi yang diperlukan
secara jelas, sehingga mudah bagi petugas lapangan untuk merekam informasi secara kurat
dan menyederhanakan peng-kode-an, perekaman, dan analisis data. Formulir pengamatan
harus menentukan secara spesifik siapa, apa, kapan, dimana, kenapa, dan cara perilaku yang
diamati.