Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

“ANALISIS EVALUATIF KASUS LAYANAN


BIMBINGAN DAN KONSELING”

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi dan Supervisi


Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta dan Diana Septi Purnama, S.Pd., M.Pd.,
Ph.D.

Oleh:
Muhammad Firdaus (21113251034)
Nur Hikmah Zalzabila (21113251037)

PROGRAM MAGISTER BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta hid
ayah-Nya sehingga dapat terselesainya makalah yang berjudul analisis evaluatif
kasus layanan bimbingan dan konseling. Ucapan terimakasih penulis sampaikan k
epada semua pihak yang telah membantu dan mengarahkan sehingga penulis dapa
t menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Penulis menyadari terwujudnya makalah ini tidak terlepas dari bimbingan
serta bantuan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun material. Oleh karena
itu sewajarnyalah pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih
yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat Prof. Dr. Edi Purwanta dan Diana
Septi Purnama, S.Pd., M.Pd., Ph.D selaku dosen pengampu sekaligus pembimbing
yang telah memberikan ilmu pengetahuan dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Ole
h karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. S
emoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang membaca
nya.

Yogyakarta, 18 Maret 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru adalah sosok manusia dewasa yang berperan sebagai pendidik, ia me
mpunyai tugas dan tanggung jawab untuk menjadikan anak didiknya menjadi
manusia yang dewasa. Tugas dan tanggung jawab tersebut dilakukan guru secara f
ormal di sekolah dalam proses interaksi komunikasi edukasi, baik perorangan mau
pun kelompok. Dalam lingkungan sekolah guru terbagi menjadi empat macam yai
tu: (1) guru mata pelajaran, (2) guru kelas, (3) guru praktik, (4) guru bimbingan/k
onselor sekolah. Keempat guru ini memiliki tugas dan tanggung jawabnya masin
g-masing untuk mencapai tujuan pendidikan nasional dalam mengembangkan pot
ensi peserta didik.
Surat Keputusan Menpan No.84/1993 menegaskan bahwa tugas pokok ko
nselor sekolah/ konselor sekolah adalah “menyusun program BK, melaksanakan p
rogram BK, mengevaluasi pelaksanaan program bimbingan, dan tindak lanjut dala
m program bimbingan terhadap peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya”
(pasal 4).
Sedangkan tugas konselor yang berkaitan dengan kegiatan layanan bimbin
gan dan konseling di sekolah ialah: (a) memasyarakatkan kegiatan bimbingan dan
konseling (b) merencanakan program BK (c) melaksanakan persiapan kegiatan bi
mbingan (d) melaksanakan layanan bimbingan terhadap sejumlah siswa yang men
jadi tanggung jawabnya, (e) melaksanakan kegiatan penunjang layanan (f) menilai
proses dan hasil kegiatan bimbingan dan konseling (g) mempertanggung jawabka
n tugas dan kegiatan kepada koordinator konselor sekolah/ konselor sekolah.
Tetapi disayangkan pemahaman guru bimbingan dan konseling tentang
evaluasi layanan masih belum memadai. Hal ini disebabkan oleh beberapa sebab,
diantaranya: a) masih ada guru pembimbing yang ketika pendidikan prajabatan
belum memperoleh mata kuliah evaluasi BK, b) ketika dalam jabatan guru
pembimbing belum semuanya memperoleh pelatihan dalam evaluasi layanan, c)
kurangnya motivasi intrinsik untuk menyelenggarakan evaluasi layanan dan d)
keuntungan pragmatik dari penyelenggaraan evaluasi umumnya masih meragukan
atau belum dilakukan verifikasi. Karena itu sebagai akibat adalah guru
pembimbing tidak merespon terhadap kebutuhan dilakukannya evaluasi layanan,
masalah ini masih diperberat dengan tidak adanya pertanyaan-pertanyaan atau
pola yang seragam untuk memandu proses evaluasi, akibatnya guru bimbingan
dan konseling sulit mengembangkan pendekatan evaluasi layanan yang sistematis.
Berkaitan dengan pernyataan di atas, penulis akan berusaha untuk menjelaskan
mengenai analisis evaluatif kasus layanan bimbingan dan konseling.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat ditentukan rumusan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini yaitu bagaimana analisis evaluatif kasus layanan
bimbingan dan konseling?

C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan pembahasan dalam makalah ini adalah untuk
mesdeskripsikan bagaimana analisis evaluatif kasus layanan bimbingan dan
konseling.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Desain Evaluasi Layanan Bimbingan dan Konseling


Dalam melaksanakan evaluasi layanan bimbingan dan konseling maka
akan ditempuh langkah-langkah sistematis sebagai berikut.
1. Merumuskan masalah atau beberapa pertanyaan.
Karena tujuan evaluasi adalah untuk memperoleh data yang diperlukan
untuk mengambil keputusan, maka konselor perlu mempersiapkan pertanyaan-
pertanyaan yang terkait dengan hal-hal yang akan dievaluasi. Pertanyaan-
pertanyaan itu pada dasarnya terkait dengan dua aspek pokok yang dievaluasi
yaitu : (1) tingkat keterlaksanaan layanan (aspek proses), dan (2) tingkat
ketercapaian tujuan layanan (aspek hasil).
2. Mengembangkan atau menyusun instrumen pengumpul data.
Untuk memperoleh data yang diperlukan, yaitu mengenai tingkat
keterlaksanaan dan ketercapaian layanan yang diinginkan, konselor perlu
menyusun instrumen yang relevan dengan kedua aspek tersebut. Instrumen itu
diantaranya inventori, angket, pedoman wawancara, pedoman observasi, dan
studi dokumentasi.
3. Mengumpulkan dan menganalisis data.
Setelah data diperoleh maka data itu dianalisis, yaitu menelaah tentang
layanan apa saja yang telah dan belum dilaksanakan, serta tujuan mana saja
yang telah dan belum tercapai.
4. Melakukan tindak lanjut (Follow Up).
Berdasarkan temuan yang diperoleh, maka dapat dilakukan kegiatan tindak
lanjut. Kegiatan ini dapat meliputi dua kegiatan, yaitu (1) memperbaiki hal-hal
yang dipandang lemah, kurang tepat, atau kurang relevan dengan tujuan yang
ingin dicapai, dan (2) mengembangkan layanan, dengan cara merubah atau
menambah beberapa hal yang dipandang dapat meningkatkan kualitas atau
efektivitas layanan.
Evaluasi di tingkat sekolah merupakan tanggung jawab kepala sekolah
yang dibantu oleh pembimbing khusus dan personel sekolah lainnya. Di samping
itu evaluasi layanan bimbingan konseling dilakukan juga oleh pejabat yang
berwenang (pengawas bimbingan dan konseling) dari instansi yang lebih tinggi
(Departemen Pendidikan Nasional Kota atau kabupaten).
Sumber informasi untuk keperluan evaluasi ini antara lain siswa, kepala
sekolah, para wali kelas, guru mata pelajaran, orang tua, tokoh masyarakat, para
pejabat depdikbud, organisasi profesi bimbingan, sekolah lanjutan, dan
sebagainya. evaluasi dilakukan dengan menggunakan berbagai cara dan alat
seperti wawancara, observasi, studi dokumentasi, angket, tes, analisis hasil kerja
siswa, dan sebagainya.
Evaluasi perlu diprogramkan secara sistematis dan terpadu. Kegiatan
evaluasi baik mengenai proses maupun hasil perlu dianalisis untuk kemudian
dijadikan dasar dalam tindak lanjut untuk perbaikan dan pengembangan layanan
bimbingan dan konseling. Dengan dilakukan penilaian secara komprehensif, jelas
dan cermat maka diperoleh data atau informasi tentang proses dan hasil seluruh
kegiatan bimbingan dan konseling. Data dan informasi ini dapat dijadikan bahan
untuk pertanggungjawaban/ akuntabiltas pelaksanaan program bimbingan dan
konseling.
B. Penilaian Hasil Kegiatan Evaluasi Layanan Bimbingan dan Konseling
Evaluasi Bimbingan Konseling terdiri dua jenis yaitu: (1) penilaian proses
dan (2) penilaian hasil.
Penilaian proses dilakukan melalui analisis terhadap keterlibatan unsur-
unsur sebagaimana tercantum di dalam RPL dan kegiatan pendukung, untuk
mengetahui efektifitas dan efesiensi pelaksanaan kegiatan. Hasil penilaian
kegiatan pelayanan Bimbingan Klasikal dicantumkan dalam LAPELPROG Hasil
kegiatan pelayanan Bimbingan Klasikal secara keseluruhan dalam satu semester
untuk setiap peserta didik dilaporkan secara kualitatif.
Sedangkan Penilaian hasil kegiatan pelayanan Bimbingan Klasikal
dilakukan melalui:
1. Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan
dan kegiatan pendukung Bimbingan Klasikal untuk mengetahui perolehan
peserta didik yang dilayani.
2. Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam waktu tertentu
(satu minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis layanan dan atau
kegiatan pendukung Bimbingan Klasikal diselenggarakan untuk mengetahui
dampak layanan/kegiatan terhadap peserta didik.
3. Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam waktu
tertentu (satu bulan sampai dengan satu semester) setelah satu atau beberapa
layanan dan kegiatan pendukung Bimbingan Klasikal diselenggarakan untuk
mengetahui lebih jauh dampak layanan dan atau kegiatan pendukung
Bimbingan Klasikal terhadap peserta didik.
C. Faktor-Faktor Penghambat yang Mempengaruhi Pelaksanaan Evaluasi
Layanan Bimbingan dan Konseling
Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan evaluasi layanan
bimbingan dan konseling sebagai berikut:
1. Lemahnya SDM konselor sekolah
Konselor di sekolah yang menjadi objek penelitian memiliki latar belakan
g pendidikan yang sangat bervariasi baik ditinjau dari segi jenjang maupun pr
ogramnya. Hal ini menyebabkan kemampuan mereka dalam mengevaluasi
layanan bimbingan dan konseling sangat bervariasi pula termasuk dalam meny
usun, membakukan dan mengembangkan instrument evaluasi. Bahkan ada dia
ntara konselor sekolah menganggap dirinya kurang kompeten mengadakan stu
di evaluasi karena bekal yang diperolehnya selama masa studi penjabatan sang
at minim. Disamping itu, ada diantara mereka yang belum pernah mengikuti p
enataran, pendidikan, atau pelatihan khusus yang berkitan tentang evalausi pel
aksanaan layanan bimbingan dan konseling pada umumnya, dan penyusunan d
an pengembangan instrument pelakasanaan program bimbingan dan konseling
di sekolah.
2. Fasilitas pendukung
Perubahan eksplisit dalam perilaku orang muda/peserta didik yang bukan
prestasi di bidang belajar kognitif, yaitu sikap, kebiasaan, kerelaan dan perasaa
n tidak mudah diukur dan dinilai dengan mengunakan metode serta alat yang t
ersedia sampai sekarang9, karena belum tersedianya alat-alat atau instumen ev
aluasi pelakasanaan program bimbingan dan konseling di sekolah yang valid, r
eliabel, dan objektif. Hal inilah yang menyulitkan konselor sekendiri. olah dal
am menggunakan instrument untuk evaluasi. Di sisi lain, konselor juga tidak
memiliki kemampuan untuk merancang instrumen sendiri, sehingga ketika pel
aksanaan evaluasi layanan bimbingan konseling konselor tidak menggunakan i
nstrument sama sekali.
3. Waktu.
Waktu dan tenaga konselor sekolah sudah terserap habis oleh kesibukan ru
tin mengelola berbagai kegiatan dalam bimbingan dan konseling. Bahkan ada
diantara guru yang dibebani 2 tugas sekaligus, yaitu menjadi konselor sekolah
dan juga sebagai guru mata pelajaran, sehingga dalam pelaksanaan evaluasi
layanan atau pelaksanaan program bimbingan dan konseling tidak terlaksana d
engan baik.
4. Keterbatasan dana
Evaluasi membutuhkan biaya tersendiri, sedangkan dana yang dialokasika
n untuk kegiatan bimbingan dan konseling hanya menutupi pengeluaran untuk
sejumlah kegiatan bimbingan konseling yang rutin saja. Kepala sekolah sering
tidak memiliki cukup keyakinan atau kepercayaan terhadap daya guna dan nila
i guna dari hasil evaluasi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.
D. Fungsi Evaluasi Layanan Bimbingan dan Konseling
1. Memberikan umpan balik (feed back) kepada guru bimbingan dan konseling u
ntuk memperbaiki atau mengembangkan layanan bimbingan dan konseling.
2. Memberikan informasi kepada pihak pimpinan sekolah, guru mata pelajaran, d
an orang tua siswa tentang perkembangan sikap dan perilaku, atau tingkat kete
rcapaian tugas-tugas perkembangan siswa, agar secara bersinergi atau berkola
borasi meningkatkan kualitas implementasi program bimbingan dan konseling
di sekolah.
E. Aspek Layanan Bimbingan dan Konseling yang Dievaluasi
Ada dua macam aspek kegiatan evaluasi layanan bimbingan konseling,
yaitu penilain proses dan penilaian hasil. Penilaian proses digunakan untuk menge
tahui sampai sejauh mana layanan bimbingan dan konseling telah dilaksanakan gu
ru bimbingan konseling, serta mengetahui hambatan dalam pelaksanaannya.
Sedangkan penilaian hasil merupakan proses yang digunakan untuk menjawab
pertanyaan apa dampak atau kontribusi layanan bimbingan dan konseling yang
telah diberikan kepada siswa. Aspek yang dinilai baik proses maupun hasil antara
lain:
1. Kesesuaian antara program dengan pelaksanaan
2. Keterlaksanaan program
3. Hambatan-hambatan yang dijumpai
4. Dampak layanan bimbingan terhadap kegiatan belajar mengajar
5. Respon siswa, personil, orang tua, dan masyarakat terhadap layanan
bimbingan
6. Perubahan kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan layanan bimbingan,
pencapaian tugas-tugas perkembangan, dan hasil belajar; dan keberhasilan
siswa setelah menamatkan  baik pada studi lanjutan ataupun pada
kehidupannya di masyarakat.
Apabila dilihat dari sifat evaluasi, evaluasi layanan bimbingan konseling
lebih bersifat “penilaian dalam proses” yang dapat dilakukan dengan cara berikut
ini.
1. Mengamati partisipasi dan aktivitas siswa dalam kegiatan layanan bimbingan.
2. Mengungkapkan pemahaman siswa atas bahan-bahan yang disajikan atau
pemahaman/pendalaman siswa atas masalah yang dialaminya.
3. Mengungkapkan kegunaan layanan bagi siswa dan perolehan siswa sebagai
hasil dari partisipasi/aktivitasnya dalam kegiatan layanan bimbingan.
4. Mengungkapkan minat siswa tentang perlunya layanan bimbingan lebih
lanjut.
5. Mengamati perkembangan siswa dari waktu ke waktu (butir ini terutama
dilakukan dalam kegiatan layanan bimbingan yang berkesinambungan).
6. Mengungkapkan kelancaran proses dan suasana penyelenggaraan kegiatan
layanan.
Berbeda dengan hasil evaluasi pengajaran yang pada umumnya berbentuk
angka atau skor, maka hasil evaluasi bimbingan konseling berupa deskripsi
tentang aspek-aspek yang dievaluasi (seperti partisipasi/aktivitas dan pemahaman
siswa; kegunaan layanan menurut siswa; perolehan siswa dari layanan; dan minat
siswa terhadap layanan lebih lanjut; perkembangan siswa dari waktu ke waktu;
perolehan guru pembimbing; komitmen pihak-pihak terkait; serta kelancaran dan
suasana penyelenggaraan kegiatan). Deskripsi tersebut mencerminkan sejauh
mana proses penyelenggaraan layanan/pendukung memberiFkan sesuatu yang
berharga bagi kemajuan dan perkembangan dan/atau memberikan bahan atau
kemudahan untuk kegiatan layanan terhadap siswa.
F. Evaluasi Layanan Bimbingan dan Konseling
1. Evaluasi Proses Layanan Bimbingan dan Konseling
Penilaian proses digunakan untuk mengetahui sejauh mana layanan bimbin
gan dan konseling komprehensif telah dilaksanakan guru bimbingan konseling. Ba
gi konselor melalui penilaian proses ini terfokus pada bagaimana proses kegiatan
dan pengelolaan bimbingan dan konseling secara menyeluruh, mengetahui bagaim
ana hambatan dalam pelaksanaan, sampai dimana pelaksanaan bimbingan dan kon
seling, dan pengambilan keputusan yang lain diluar penilaian keberhasilan peserta
didik dalam mengikuti layanan bimbingan dan konseling. Disamping itu melalui p
enilaian proses ini siswa dapat memperoleh pengalaman tentang berbagai hal sepe
rti bagaimana siswa berpartisipasi dalam kegiatan bimbingan dan konseling baik s
ecara kelompok maupun perorangan dan bagaimana pengalaman mereka dalam
berinteraksi dengan sesama siswa serta pengalaman lain yang diperoleh selama
mengikuti kegiatan bimbingan dan konseling.
Adapun kegiatan dan pengelolaan penilaian proses mencakup:
1) Bidang kurikulum
Evaluasi dapat difokuskan pada tingkat integrasi (penggabungan) antara bi
mbingan dan kurikulum akademik fokus pada penilaian proses yang terkait de
ngan kurikulum adalah bagaimana materi yang diberikan oleh guru pembimbi
ng terhadap peserta didik. Melalui penilaian proses ini mengkaji seberapa jauh
layanan bimbingan dan konseling dapat secara luas memberikan kontribusi ter
hadap pencapaian bidang akademik, karir, pribadi dan sosial. Penggabungan a
ntara bimbingan dengan kurikulum merupakan suatu keharusan baik keharusa
n formal maupun keharusan akademik karena bimbingan dan konseling merup
akan sub sistem dari pendidikan secara keseluruhan.
2) Fokus pada peserta didik
Secara individu, yang menjadi titik perhatiannya adalah bagaimana keterli
batan peserta didik dalam kegiatan bimbingan dan konseling sehinga apa yang
diperoleh melalui layanan bimbingan dan konseling dapat dikelola secara opti
mal sehingga dampak dari layanan tersebut setiap peserta didik dapat mandiri
dan berkembang secara optimal.
3) Fokus terhadap guru bimbingan konseling
Bagaimana keterlibatan guru bimbingan konseling sekolah dalam memberi
kan layanan bimbingan dan konseling yang mencakup ketepatan layanan, mat
eri layanan, strategi yang digunakan untuk penyampaian materi, kerjasama de
ngan guru bidang studi dalam bentuk kolaborasi, dll. Salah satu indikator pela
ksanaan program bimbingan dan konseling akan memberikan kontribusi yang
signifikan apabila ada keterlibatan dan kerjasama antara konselor dengan staf
yang ada disekolah. Kegiatan kolaborasi dan aktivitas lain seperti pengajaran r
emidi dan sejenisnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peran, tug
as pokok dan fungsi staf sekolah dalam melaksanakan tugasnya.
4) Keterlibatan orang tua
Evaluasi layanan bimbingan dan konseling juga dikembangkan sampai pad
a sejauh mana keterlibatan orang tua dalam layanan bimbingan dan konseling
sekolah dan seberapa efektif sekolah telah merevitalisasi perannya sebagai ora
ng tua dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam membantu pe
rkembangan putra-putrinya untuk mencapai kemandirian.
5) Bidang kerjasama dengan badan-badan di luar
Fokus dari evaluasi dapat untuk mengkaji tentang pemanfaatan berbagai s
umber daya yang tersedia dalam perannya dalam aktivitas bimbingan dan kons
eling. Disamping itu juga dapat digunakan untuk mengetahui apakah kerjasam
a dengan badan-badan di luar sekolah mempunyai dampak yang signifikan ter
hadap eksistensi dan keberlanjutan layanan bimbingan dan konseling sekolah.
Disamping itu melalui pengkajian tentang bagaimana kerjasama dengan bada
n-badan di luar sekolah dapat diketahui apakah upaya pihak sekolah sudah tep
at dalam memanfaatkan sumber daya tersebut, dan melakukannya sebagai upa
ya untuk memberi layanan terhadap para siswa dan keluarga mereka.
2. Evaluasi Hasil Layanan Bimbingan dan Konseling
Evaluasi hasil berkaitan dengan pertanyaan apakah pelaksanaan layanan bi
mbingan dan konseling berkontribusi terhadap kesuksesan atau kemandirian siswa.
Evaluasi hasil merupakan proses yang digunakan untuk menjawab pertanyaan ap
a dampak atau kontribusi layanan bimbingan dan konseling terhadap kesuksesan p
ara siswa. Hasil yang dievaluasi dalam evaluasi hasil meliputi kehadiran, rujukan
disiplin, rata-rata nilai, skor nilai prestasi, dan perilaku kelas dan sebagainya.
Rencana evaluasi hasil dapat berfokus pada kegiatan atau layanan bimbing
an dan konseling tertentu yang dipilih, atau dapat berfokus secara lebih umum pad
a dampak program bimbingan dan konseling untuk kelas atau tingkat tertentu sepe
rti, SD, SMP, atau SMA. Konselor sekolah dituntut untuk menunjukkan bahwa pe
layanan mereka berkontribusi terhadap kesuksesan siswa. Konselor tidak hanya di
minta untuk menyatakan apa yang mereka lakukan, tetapi juga menunjukkan apa
yang mereka lakukan membuat hidup para siswa berubah.
Dampak dari kegiatan layanan bimbingan dan konseling diantaranya:
1) Pemahaman baru yang diperoleh melalui layanan, dalam kaitannya dengan ma
salah yang dibahas.
2) Perasaan positif sebagai dampak dari proses dan materi yang diperoleh melalu
i layanan seperti perubahan sikap, motivasi, kebiasaan, keterampilan, keberhas
ilan belajar, konsep diri, kemampuan berkomunikasi, kreativitas, dan apresiasi
terhadap nilai dan moral.
3) Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa sesudah pelaksanaan lay
anan dalam rangka mewujudkan upaya lebih lanjut pengentasan masalah yang
dialaminya.
4) Respon peserta didik, personil sekolah, orang tua, masyarakat dan stakeholder
yang lain.
5) Perubahan tentang kemajuan peserta didik dilihat dari pencapaian tujuan layan
an bimbingan dan konseling, pencapaian tugas-tugas perkembangan peserta di
dik serta hasil belajar maupun pengamatan setelah peserta didik lulus untuk m
elanjutkan studi atau bekerja.
G. Contoh Evaluasi Layanan Bimbingan dan Konseling
1. Konseling Individual

Evaluasi Proses Konseling Individual


Identitas
Nama Peserta Didik :
Kelas :
Petunjuk :
Beri tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian
No PERNYATAAN SKOR
1 2 3 4
1 Pelaksanaan layanan sesuai prosedur
2 Pelaksanaan layanan sesuai alokasi waktu
3 Strategi yang mencakup metode dan tehnik layanan BK
4 Penggunaan media bimbingan.
5 Penguasaan materi layanan.
6 Melakukan evaluasi pada setiap layanan.
7 Membuat laporan kegiatan setelah layanan.
8 Peserta didik terlibat aktif mengikuti layanan BK.
9 Peserta didik antusias dalam mengikuti layanan bimbing
an dan konseling
10 Peserta didik bersungguh sungguh mengikuti layanan B
K
Total Skor :
Skor 4 : sangat baik
Skor 3 : baik
Skor 2 : cukup baik
Skor 1 : kurang baik
Keterangan :
1. Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 10 = 10, dan skor tertinggi adalah 4
x 10 = 40
2. Kategori hasil :
a. Sangat baik = 31 –40
b. Baik = 21 – 30
c. Cukup = 11 – 20
d. Kurang = < 10
Evaluasi Hasil Konseling Individual
Identitas
Nama Peserta Didik :
Kelas :
Petunjuk :
Beri tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian

No PERNYATAAN SKOR
1 2 3 4
1 Peserta didik memiliki pengetahuan dan pemahaman
diri setelah mengikuti konseling individu
2 Peserta didik mengalami perubahan sikap setelah
mengikuti konseling individu
3 Peserta didik mampu memodifikasi tingkah laku setelah
mengikuti konseling individu
4 Peserta didik memiliki berbagai alternatif untuk
memutuskan dan pengentasan masalah
5 Peserta didik merasa puas atas kinerja guru BK
6 Peserta didik termotivasi untuk mengembangkan
potensinya
7 Peserta didik dapat mencapai perkembangan dan
kemandirian dalam aspek pribadi, sosial, belajar dan
karir.
Total Skor :
Keterangan :
1. Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 7 = 7, dan skor tertinggi adalah 4 x
7 = 28
2. Kategori hasil :
a. Sangat baik = 31 –40
b. Baik = 21 – 30
c. Cukup = 11 – 20
d. Kurang = < 10

2. Bimbingan Kelompok / Konseling Kelompok

Evaluasi Proses Bimbingan Kelompok / Konseling Kelompok


Identitas
Hari / tanggal :
Nama / Kelas :
Materi :
Pemberi layanan :
Petunjuk pengisian
Guru BK memberikan skor penilaian aspek yang diobservasi pada masing-masing
siswa sesuai dengan kolom yang telah disediakan dengan kriteria sebagai berikut :

Skor 5 jika hal ini dilakukan siswa dengan sangat baik


Skor 4 jika hal ini dilakukan siswa dengan baik
Skor 3 jika hal ini dilakukan siswa dengan cukup baik
Skor 2 jika hal ini dilakukan siswa dengan kurang baik
Skor 1 jika hal ini dilakukan siswa dengan sangat kurang baik

No ASPEK YANG DINILAI SKOR


1 2 3 4
1 Keaktifan siswa mengikuti layanan BKP/KKP
2 Antusiasme dalam setiap kegiatan BKP/KKP
3 Perhatian siswa saat guru menjelaskan langkah langkah
BKP/KKP
4 Partisipasi siswa berpendapat mengenai topik yang telah
disepakati dalam BKP/KKP
5 Kesesuaian dialog dengan alur skenario
6 Keberanian siswa bertanya apabila ada hal yang kurang
dimengerti
7 Respon siswa ketika proses diskusi
8 Komunikasi siswa dalam kelompok bersama siswa lainn
ya
9 Mengembangkan hubungan positif dalam kelompok
10 Keaktifan siswa dalam memberikan kesimpulan
11 Keaktifan siswa dalam proses evaluasi kelompok
Total Skor :
Kriteria Penentuan Skor
Skor Total = Jumlah Skor x 100
55
Kriteria Hasil :
74 – 100 = Sangat Aktif
68 – 73 = Aktif
52 – 67 = Cukup Aktif
36 – 51 = Kurang Aktif
20 – 35 = Sangat Kurang Aktif

Evaluasi Hasil Bimbingan Kelompok / Konseling Kelompok


Identitas
Hari / tanggal :
Nama / Kelas :
Materi :
Pemberi layanan :
Petunjuk pengisian
Bacalah secara teliti, kemudian berilah tanda centang (ⱱ) pada kolom jawaban yan
g tersedia. Skor untuk masing-masing pilihan jawaban adalah sebagai berikut:
3 = Sangat Memuaskan
2 = Memuaskan
1 = Kurang memuaskan

No Aspek yang dinilai Sangat Memuaskan Kurang


Memuaskan Memuaskan
1 Penerimaan guru BK terhadap
kehadiran anggota kelompok
2 Waktu yang disediakan untuk
BKP/KKP
3 Kesempatan yang diberikan gu
ru BK kepada anggota kelomp
ok untuk menyampaikan pend
apat
4 Kepercayaan anda terhadap gu
ru BK dalam layanan
BKP/KKP
5 Hasil yang diperoleh dari
layanan BKP/KKP
6 Kenyamanan dalam pelaksana
an BKP/KKP

3. Layanan Klasikal

Evaluasi Proses Lyanan Klasikal

Identitas
1. Nama :
2. Kelas :
3. Topik Layanan :
4. Tanggal Layanan :

A. Petunjuk Pengisian
1. Berilah tanda cek (√) pada kolom yang sesuai pada kolom pilihan di bawa
h ini sesuai dengan apa yang terjadi selama proses layanan bimbingan kla
sikal.
2. Pernyataan nomer 1-4 diisi sesuai perasaan dan pemaham peserta selama
proses layanan
Keterangan :
Skor 1 : Kurang Baik (Siswa aktif 0- 25%)
Skor 2 : Cukup Baik (Siswa aktif 26- 50%)
Skor 3 : Baik (Siswa aktif 51- 75%)
Skor 4 : Sangat Baik ( Siswa aktif 76- 100%)
No Proses yang dinilai Hasil Pengamatan
1 2 3 4
1 Peserta didik memperhatikan guru BK saat pembe
rian layanan bimbingan klasikal
2 Peserta didik aktif bertanya/ menjawab materi dan
pertanyaan selama layanan bimbingan klasikal
3 Peserta didik menunjukkan kreativitas dalam pela
ksanaan layanan
4 Peserta didik menunjukkan kerjasama selama pros
es layanan bimbingan klasikal
5 Peserta didik mampu untuk mengikuti setiap tahap
metode di bimbingan klasikal
6 Kesesuaian pelaksanaan layanan dengan RPL
7 Alokasi waktu layanan sesuai rencana yang diteta
pkan IX 45 Menit
Total Skor :
Evaluasi Hasil Layanan Klasikal

Nama :
Kelas :
Topik Layanan: Social Media
Hari/Tanggal :

A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Sebutkan apa dampak positif dan negatif social media?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2. Kebiasaan apa saja yang dapat mengarah dan memicu dampak negative so
cial media?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
3. Bagaimana cara mengembangkan diri anda dalam memanfaatkan social m
edia secara positif?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
B. SIKAP/ PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE).
1. Berilah tanda centang (v) pada kolom pilihan dibawah ini sesuai dengan
apa yang terjadi selama proses layanan bimbingan kelompok : Sangat
Tidak Sesuai (STS), Tidak Sesuai (TS), Sesuai (S), Sangat Sesuai (SS).
2. Keterangan :
STS : Siswa aktif 0- 25%
TS : Siswa aktif 26-50%
S : Siswa aktif 51- 75%
SS : Siswa aktif 76- 100%

No PERNYATAAN KETERANGAN
ST TS S SS
S
1 Saya merasa senang mendapatkan informasi tenta
ng dampak positif negative social media
2 Informasi tentang social media sangat bermanfaat
dalam kehidupan sehari- hari.
3 Saya dapat menggunakan social media dengan bij
ak
4 Saya yakin dapat menghindari dampak negative s
ocial media
5 Saya dapat mengembangkan diri dengan memanf
aatkan social media
6 Saya dapat membangun kerjasama dan berinterak
si dengan teman sebaya karena social media
Total Skor :

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Ada dua macam aspek kegiatan dalam melakukan evaluasi layanan
bimbingan konseling, yaitu penilain proses dan penilaian hasil. Penilaian proses di
gunakan untuk mengetahui sampai sejauh mana layanan bimbingan dan konseling
komprehensif telah dilaksanakan guru bimbingan konseling. Bagi konselor melalu
i penilaian proses ini terfokus pada bagaimana proses kegiatan dan pengelolaan bi
mbingan dan konseling secara menyeluruh, mengetahui bagaimana hambatan dala
m pelaksanaan, sampai dimana pelaksanaan bimbingan dan konseling, dan penga
mbilan keputusan yang lain diluar penilaian keberhasilan peserta didik dalam men
gikuti layanan bimbingan dan konseling. Disamping itu melalui penilaian proses i
ni siswa dapat memperoleh pengalaman tentang berbagai hal seperti bagaimana si
swa berpartisipasi dalam kegiatan bimbingan dan konseling baik secara kelompok
maupun perorangan dan bagaimana pengalaman mereka dalam berinteraksi
dengan sesama siswa serta pengalaman lain yang diperoleh selama mengikuti
kegiatan bimbingan dan konseling.
Evaluasi hasil berkaitan dengan pertanyaan apakah pelaksanaan layanan bi
mbingan dan konseling berkontribusi terhadap kesuksesan atau kemandirian siswa.
Evaluasi hasil merupakan proses yang digunakan untuk menjawab pertanyaan ap
a dampak atau kontribusi layanan bimbingan dan konseling terhadap kesuksesan p
ara siswa. Hasil yang dievaluasi dalam evaluasi hasil meliputi kehadiran, rujukan
disiplin, rata-rata nilai, skor nilai prestasi, dan perilaku kelas dan sebagainya.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis banyak menyadari masih banyak
terdapat kekurangannya. Namun penulis tetap berharap makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi teman-teman semuanya. Atas saran dan kritik yang
diberikan kami ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas, PPPPTK Penjas & BK. 2008. Pedoman Pelaksanaan Pelayanan


Konseling pada Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Parung Bogo.
Gumilang, G.S. 2019. Pengembangan dan Evaluasi Program Layanan BK (Teori
& Praktik). Malang : CV. Azizah Publishing.

Nurihsan, H.Achmad Juntika dan Akur Sudianto. 2005. Manajemen Bimbingan d


an Konseling di SMP. Jakarta: Grasindo.

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Padang: Balai


Aksara.

Suherman, Uman. 2009. Manajemen Bimbingan dan Konseling. Bandung : Rizqi


Press.

Sukardi, Dewa Ketut. (2002). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Ko


nseling di Sekolah. Jakarta: Rineka.

Yusuf, Syamsu. 2006. Program Bimbingan dan Konseling di sekolah (SLTP dan
SLTA). Yogyakarta: Pustaka Media Abadi.

Yusuf,S.,& Nurishan,J. 2009. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung : PT


Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai