Anda di halaman 1dari 3

YURIKA (242018024)

7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif


By Stephen R. Covey

Karakter yang dimiliki setiap manusia berbeda, pada dasarnya karakter adalah gabungan dari
kebiasaan-kebiasan yang sering dilakukan secara terus-menerus didalam kehidupan sehari-hari.
ada kebiasaan-kebiasaan yang bisa membuat kita menjadi orang yang sukses. Kebiasaan-
kebiasaan yang akan mempengaruhi hidup kita sebagai berikut:

Jadilah Proaktif

Manusia memiliki kemampuan khusus yaitu “Kesadaran diri” kesadaran batin tentang melakukan
yang benar dan salah, tentang prinsip-prinsip yang mengatur kita untuk bersikap dan berprilaku.
Bersikap proaktif adalah lebih dari sekedar mengambil inisiatif. Pada point pertama kita harus
Bersikap proaktif artinya bertanggung jawab atas perilaku kita sendiri (di masa lalu, di masa
sekarang, maupun di masa mendatang). Ketika kita menginginkan kesuksesan dalam karir maka
kita dituntut untuk proaktif, menentukan apa yang ingin dicapai, kemudian menyusun cara apa saja
yang bisa dilakukan agar tujuan tersebut dapat tercapai. Keinginan, cita-cita ataupun tujuan yang
ingin dicapai harus dilakukan dengan usaha, harus ada upaya-upaya proaktif yang dilakukan agar
sampai pada tujuan.

Orang-orang proaktif adalah orang yang sangat produktif mengambil inisiatif, bersikap tidak
reaktif dan tidak menyalahkan orang lain. Orang proaktif tidak suka memaksa, cerdik dan mereka
tahu apa yang dibutuhkan, berbeda dengan orang yang reaktif mereka digerakan oleh perasaan,
oleh kondisi dan oleh lingkungan, mereka fokus pada kelemahan orang lain dan keadaan mereka
tidak bisa dikendalikan. Orang yang proaktif memiliki rasa untuk bertanggung jawab dan Mereka
tidak menetapkan batasan-batasan bagi diri mereka sendiri yang menghalangi mereka untuk
bertindak. Agar menjadi proaktif, kita harus berfokus pada Lingkaran Pengaruh yang ada di dalam
Lingkaran Kepedulian kita, dengan kata lain kita harus mengerjakan hal-hal yang dapat kita
lakukan dengan Energi positif dan membuat diri kita berkembang.
Merujuk pada Tujuan Akhir

Menurut Stephen R. Covey pada point kedua merujuk pada tujuan akhir adalah untuk memulai
hari ini dengan bayangan, gambaran, atau paradigma akhir kehidupan anda sebagai kerangka
acuan atau kriteria yang menjadi dasar untuk menguji segala sesuatu, yang artinya memulai dengan
jelas tentang tujuan yang ingin dicapai. Merujuk pada tujuan akhir didasarkan pada prinsip
segalanya diciptakan dua kali yaitu pertama secara mental, kedua secara fisik. Individu, keluarga,
tim, dan organisasi, membentuk masa depannya masing-masing dengan terlebih dulu menciptakan
visi. Covey mengatakan bahwa kita dapat menggunakan imajinasi kita untuk mengembangkan visi
tentang apa yang kita inginkan dan menggunakan hati nurani kita untuk menentukan nilai-nilai apa
yang akan membimbing kita. Kebiasaan “Merujuk pada tujuan akhir” didasarkan pada prinsip
kepemimpinan pribadi adalah ciptaan yang pertama dan manajemen adalah citaan yang kedua.
Kepemimpinan adalah mengerjakan hal-hal yang benar, manjemen adalah mengerjakan segala hal
dengan benar. Kebiasaan ke 2 menunjukkan bahwa, dalam segala hal yang kita lakukan, kita harus
mulai dengan tujuan akhir di dalam pikiran. Mulailah dengan tujuan yang jelas. Dengan begitu,
kita bisa memastikan langkah-langkah yang kita ambil berada dalam arah yang benar.

Kita hidup harus mempunyai arah tujuan supaya kita sadar bahwa sebenarnya kita bisa melakukan
sesuatu. Kita bisa menggunakan kemamampuan yang kita punya. Apapun yang ada didalam
kehidupan kita, akan menjadi sumber dari rasa aman, pedoman, dan kebijaksanaan pada diri kita.
Mewujudkan tujuan akhir harus dilakukan dengan memusatkan kehidupan kita pada prinsip yang
benar. Prinsip adalah kebenaran yang mendasar, sebagai orang yang berpusat pada prinsip harus
bisa berusaha memisahkan diri dari emosi situasi dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi
prinsip yang kita punya. Menentukan tujuan yang ingin diwujudkan, kita bisa menentuka langkah
apa yang akan ditempuh, apakah langkah tersebut akan membantu kita mencapai tujuan atau
tidaknya.
Dahulukan yang Utama

Goathe berkata “ Hal-hal yang paling penting tidak pernah boleh berada di bawah kekuasaan hal-
hal yang paling tidak penting”. Pada point ketiga membahas kita dilatih untuk berkehendak dengan
bebas supaya kita fokus pada prinsip yang kita punya. Selain kita harus fokus pada prinsip yang
kita punya, kita harus mempunyai visi dan fokus pada kontribusi yang bisa kita lakukan. Prioritas
adalah yang memiliki dampak besar terhadap tujuan kita, menjadi target terdekat dan bisa
berpengaruh kepada semua orang. kebiasaan ketiga adalah Manajemen Pribadi, pelatihan
kemandirian yang akan menciptakan kehidupan yang selaras dengan nilai-nilai, sasaran dan misi
yang dianut. Manusia memiliki kemampuan untuk membuat keputusan, pilihan dan bertindak
berdasar kepada dirinya. Integritas adalah kemampuan untuk membuat dan menjaga komitmen
kepada diri kita sendiri. Mendahulukan yang utama artinya mengorganisasikan dan melaksanakan
apa yang telah diciptakan secara mental seperti tujuan, visi, nilai-nilai, dan prioritas-prioritas.
Individu dan organisasi memfokuskan perhatiannya pada apa yang paling penting, entah mendesak
entah tidak. Intinya adalah memastikan diutamakannya hal yang utama. Stephen R. Covey
menggambarkan bahwa kita harus mementingkan yang menjadi prioritas terlebih dahulu. Prioritas
adalah yang memiliki dampak besar terhadap tujuan kita. Banyak orang menghabiskan waktu
mereka untuk bereaksi terhadap situasi-situasi yang mendesak dan genting, dan tidak pernah
mengembangkan kemampuan untuk mencegah hal-hal yang darurat. Mereka sering kali tidak
dapat membedakan mana yang penting dan mendesak. Hal-hal yang mendesak mudah terlihat.
Namun, hal-hal yang penting sulit untuk dilihat. Inti pada kebiasaan ketiga harus mengutamakan
atau memprioritaskan yang terpenting.

Anda mungkin juga menyukai