Anda di halaman 1dari 21

Bagian satu: PARADIGMA DAN PRINSIP 1.

Dari Dalam Ke Luar Persepsi mempengaruhi cara kita memandang dan memandang memp engaruhi bagaimana kita berprilaku. Untuk mengubah situasinya, kita harus mengubah diri secara efektif dan mengubah persepsi terlebih dulu. Etika karakter mengajarkan prinsip kehidupan yang efektif. Orang bisa sejatinya berhasil dan abadi dalam kebahagiaan jika belajar mengintegrasikan prinsip ke dalam karakter, bukan dengan tehnik kepribadian yang jelas menipu dan manipulatif. Tehnik epribadian melahirkan sikap bermuka dua yang bila dekatuhi melahirkan ketidak percayaan. Semua berjalan sesuai hukum alam, apa yang ditabur itu yang dipanen. Sebenarnya apa yang kita lihat bukan sebagaimana hal itu adanya dan seharusnya, melainkan sebagaimana ki ta adanya terkondisikan melihatnya. Benar atahu salah suatu paradigma adalah sumber dari sikap dan prilaku kita yang akhirnya merupakan sumber hubungan kita dengan orang lain. Paradigma berubah berarti melihat, berfikir, merasa dan berprilaku dengan cara b erbeda. Kita tidak dapat mengubah cara pandang tanpa sekaligus mengubah keberadaan kita begitupun sebaliknya. Prinsip adalah wilayah, nilai adalah peta, dengan prinsip yang benar, kita memiliki kebenaran pengetahuan tentang segala sesuatu sebagaimana adan ya. Nilai yang benar akan memberiiiii efektivitas pribadi dan antarpriba di yang jauh lebih besar dibandi ngkan upaya apa pun yang dikerahka n untuk mengubah sikap dan prilaku kita. Jika ingin perubahan kecil ubahlah kebiasaan, tetapi jika ingin perubahan qua ntum ubahlah paradigma. Dari dalam ke luar berarti memulai dari diri sendiri lebih mendasar dari bagian paling dalam dari diri dengngan paradigma, karakter dan motif. Pendekatan dari dalam ke luar menyatakan bahwa kemenangan pri badi mendahului kemenangan publik. Yang dilihat dari paradigma luar ke dalam adalah orang yang tidak bahagia yang merasa jadi korban dan yang berfokus pada kelemahan orang lain dan keadaan yang dirasa tidak bertanggung jawab. 2. Tujuh Kebiasaan Sebuah Tinjauan Umum Karakter adalah ga bungan dari kebiasaan. Kebiasaan adalah fak tor kuat yang berupa pola tidak disadari terus -menerus setiap hari mengekspresikan karakter, efektif a tahu tidak. Kebiasaan adalah titik pertemuan dari pengetahuan (apa yang harus kita lakukan dan mengapa), Keterampilan (bagaimana melakukannya) dan keinginan (motivasi untuk melakukan Orang yang tergantung membutuhkan orang lain untuk mendapatkan apa yang mereka kehendaki. Orang yang mandiri dapat memperoleh apa yang mereka kehendaki dengan usaha mereka sendiri. O rang yang saling tergantung menggabungkan upaya mereka sendiri dengan upaya orang lain untuk keberhasilan terbesar bersama.
Resume and Analyzing of The 7 Habits of Highly Effective People |

Efektivitas yang sebenarnya adalah suatu fungsi dari dua hal : apa yang dihasilkan atahu diproduksi dan aset yang menghasilkannya atahu kapasitas produksi. Efektivitas terletak pada keseimbangan (P) produksi hasil yang diinginkan dan kemampuan produksi (KP) atahu asset untuk menghasilkan kapasitas produksi. Efektivitas terletak pada keseimbangan P/KP. Fokus yang berlebihan pada P mengakibatkan kesehatan KP yang jelek. Terlalu berfokus pada KP tidak akan pernah menghasilkan. Mempertahankan keseimbangan P/KP merupakan inti dari efektifitas. Keseimbangan ini diabsahkan dalam setiap arena ke hidupan. Bagian dua: KEMENANGAN PRIBADI Kebiasaan I: Jadilah Proaktif Pada dasarnya adalah bahwa kita dikondisikan untuk berespon dengan cara tertentu terhadap stimulus tertentu. Di antara stimulus dan respons, manusia memiliki kebebasan untuk memilih. Sejauh mana kita melatih dan mengembangkan anugrah ini memberiiii kita kekuatan untuk memenuhi potensi manusia yang unik.

Proaktivitas lebih dari sekedar mengambil ini siatif, kata ini berarti bahwa kita
bertanggung jawab atas hidup kita sendiri. Prilaku adalah fungsi dari keputusan bukan kondisi, bertanggung jawab untuk membuat segala sesuatunya terjadi. Mendahulukan nilai daripada perasaan berpusat pada lingkaran pengaruh, sedangka n reaktif digerakan oleh perasaan, kondisi dan lngkungan dan berpusat pada lingkaran kepedulian. Victor Frankl mengemukakan tiga pokok kehidupan: pengalaman (yang terjadi pada diri kita), kreatifitas (yang kita adakan) dan sikap (respon kita menghadapi kea daan). Sifat dasar manusia adalah bertindak bukan menjadi sasaran tindakan, inisiatif berarti memilih jawaban terhadap keadaan dan menci ptakan keadaan. Inisiatif dalam menciptakan keseimbangan P/KP efektivitas hidup. Bahasa adalah indikator yang riil me ngenai tingkatan kita memandang diri kita sebagai orang yang proaktif. Proaktif berarti memfokuskan waktu dan energy kit a untuk memfokuskan upaya di dalam zona pengaruh . Masalah yang dihadapi dibagi 3 bidang: kontrol langsung (masalah yng melibatkan prilaku hanya kita) diatasi dengan memperbaiki kebiasaan kita. Kontrol tak langsung (masalah yang melibatkan prilaku orang lain) diatasi dengan mengubah metode pengaruh kita dan tanpa kontrol (masalah yang kita tidak bis a berbuat langsung terhadapnya) memerlukan pengambilan tanggung jawab. Menyadari dalam memilih respon terhadap keadaan berarti kita dapat dengan kuat mempengaruhi keadaan kita. Pendekatan proaktif adalah dari da lam ke luar, untuk menjadi berbeda untuk menga dakan perubahan yang positif. Orang proaktif dapat membawa cuaca fisik atahu sosial kita sendiri, menjadi bahagia dan menerima hal -hal
Resume and Analyzing of The 7 Habits of Highly Effective People |

yang sekarang tidak bisa kita kontrol, sementara kita berfokus pada hal -hal yang dapat kita kontrol. Dua hal yang perlu diperhatikan dalam lingkaran kepedulian yaitu konsekuensi dan kesalahan. Bebas memilih tindakan dan tidak bebas memilih konsekuensi. Bagian inti dari kepedulian adalah kemampuan kita membuat komitmen dan janji yang merupakan inti dari pengembangan kebiasa an dasar yang efektif . Kebiasaan 2: Merujuk Pada Tujuan Akhir Aplikasi pada merujuk pada tujuan akhir adalah memulai hari ini dengan paradigma akhir kehidupan sebagai acuan yang menjadi dasar untuk menguji segala sesuatu keseluruhan dari apa yang dianggap penting pada akhirnya. Kebiasaan ini didasarkan pada prinsip bahwa segala diciptakan dua kali, dalam mental dan dalam ciptaan fisik. Kebiasaan 2 didasarkan pada prinsip kepemimpinan (menerjakan hal -hal yang benar ) dan manajemen ( mengerjakan segalanya den gan benar) Kepemimpinan menentukan anak tangga dan manajemen efesiensi untuk menaiki tangga keberhasilan. Efektifitas tidak bergantung berapa pada banyak usaha kita tetapi apakah usaha itu berada pada tangga yang benar a tahu tidak Proaktifitas didasarkan pada kesadaran diri. Tambahan anugrah untuk meluaskan proaktifitas serta menjalankan kepemimpinan yaitu dengan imanjinasi dan suara hati. Cara yang paling efektif untuk m erujuk pada tujuan akhir adalah memngembangkan pernyataan misi pribadi yang berfokus ingin menjadi apakah kita (karakter). Kunci menuju kemampuan untuk berubah adalah perasaan tak berubah dengan siapa kita, bagaimana kita dan apa nilai kita. Pusat kehidupan kita (paradigma) akan menjadi sumber dari rasa aman (perasaan diri berguna, identit as, dan kekuata pribadi), pedoman (Sumber arah hidup kita),

kebijaksanaan (perspektif hidup, pengertian, penilaian dan keutuhan), dan

daya kita

(kapasitas untuk bertindak, kekuatan, potensi). Lokasi faktor-faktor ini yang dihasilkan dari nintegrasi, keselarasan dan keseimbangan merupakan fungsi pusat, paradigma dasar pada inti kita sendiri. Ada beberapa pusat alternatif yang mempengaruhi dimensi dasar di atas yaitu berpusat pada pasangan, berpusat pada keluarga, berpusat pada uang, berpusat pada kerja, berpusat pada harta, berpusat pada kesenangan, berpusat pada teman/musuh, berpusat pada gereja, tahupun yang paling lazim adalah berpusat pada diri sendiri. Idealnya tentu saja menciptakan pusat yang jelas yang menciptakan fondasi kokoh untuk pengembangan kee mpat faktor kehidupan.

Rasa aman yang berpusat pada prinsip tidak pernah berubah. Kebijaksanaan dan pedoman
memungkinkan pengambilan keputusan yang akurat dan membuat pelaksanaan keputusan itu bermakana. Daya yang berpusat pada prinsip yaitu daya dari individu yang sadar diri , proaktif tidak dibatasi lingkungan.
Resume and Analyzing of The 7 Habits of Highly Effective People |

Kita sering tidak sadar akan potensi. Ketika kita sadar akan kapasitas yang berbeda, kita secara sadar dapat menggunakan pikiran kita untuk memenuhi kebutuhan spesifik dengan cara yang lebih e fektif. Ada dua cara untuk menyadap otak kanan yaitu

meluaskan perspektif (membuat hubungan yang lebih luas ketimbang hari ini dan esok)
serta visualisasi dan afirmasi. Bahan dasar afirmasi yaitu pribadi, positif, sekarang visual dan emosional. Otak kanan kreatif dan visual adalah aset yang terpenting. Sasaran yang efektif berpusat pada hasil bukan aktivitas. Sasaran akan memberiiiii struktur arah pada misi pribadi. Kebiasaan 3: Dahulukan yang Utama Selain kesadaran diri, imajinasi dan sura hati anugrah manusia yaitu kehendak bebas. Kehendak bebas adalah kemampuan untuk mengambil keputusan dan membuat pilihan serta bertidak sesuai dengan keputusan dan pilihan tersebut. Kehendak bebas adalah kemampuan untu bertindak dan bukannya menjadi sasaran tindakan. Manajemen yang Efektif adalah mendahulukan yang utama. Sementara

kepemimpinan memutuskan hal apa saja yang utama. Intisari dari manajemen waktu adalah organisasi dan laksanakan menurut priorita s. Tantangannya bukan mengatur waktu, melainkan mengaturu diri. Kekuasan merupakan fungsi dari harapan sekaligus realisasi. Fokus prioritas terletak pada pemeliharaan dan peningkatan hubungan serta pencapaian hasil, yaitu memelihara keseimbangan P/KP. Fokus prioritas adalah pada hal yang penting, bukan hal mendesak. Hal penting berhubungan dengan hasil misi dan nilai. Masalah yang penting tetapi tidak genting memerlukan banyak inisiatif dan proaktifitas. Seringkali kita mudah dialihkan untuk berespon pada masala h yang genting. Ada empat kuadran matriks manajemen I (genting dan penting), II (tidak genting tapi penting), III (genting tapi tidak penting) dan IV (tidak genting dan tidak penting). Kuadran I bisa disebut krisis a tahu masalah, seolah menjadi prioritas utama. Orang yang menghabiskan pada kuadran III dan IV pada dasarnya menjalani hidup yang tidak bertanggung jawab. Kuadran II (preventif) adalah inti dari manajemen pribadi yang efektif. Sebuah pusat dari prinsip yang benar akan memberiiiidaya kita untuk membuat keputusan secara efektif. Masalah mendasar adalah belum bisa menentukan prioritas. Manajemen kuadran II mengatur hidup kita secara efektif dalam rangka pemeliharaan keseimbangan P/KP. Ada beberapa alat untuk masuk ke dalam kuadran dua, yaitu:

koherensi (keselarasan, integritas antara visi dan misi, mencakup tujuan jangka panjang
dan jangka pendek), keseimbangan (mengidentifikasi semua bidang penting untuk tetap ada), dan fokus (motivasi untuk mencegah daripada memprioritaskan krisis). Kuncinya dengan menjadwalkan prioritas bukan memprioritaskan jadwal. Pengorganisasian kuadran II memerlukan empat aktivitas utama yaitu

pengidentifikasian peran , pemilihan tujuan, penjadwalan, dan pengadaptasian harian.


Resume and Analyzing of The 7 Habits of Highly Effective People |

Dalam menjalaninya merupakan fungsi dari keh endak bebas kita, disiplin, integritas, dan komitmen, bukan pada sasaran jangka pe ndek, tetapi pada prinsip yang benar dan nilai kita, memberiiiii makna dan konteks pada sasaran, jadwal dan hidup kita. Kita berfikir efektivitas dengan orang dan efisiensi d engan benda. Manajemen diri mencakup lima hal penting yaitu: berpusat pada prinsip (memberiiii daya melihat waktu dalam konteks apa yang benar -benar penting dan efektif), berpusat

pada suara hati (mngorganisasi hidup dengan dan selaras dengan nilai yang p aling
dalam), mendefinisikan misi unik (memberiiiii arah tujuan dalam memanfaatkan hari),

menyeimbangkan hidup dengan mengidentifikasi peran , dan pengorganisasian mingguan


(mengatasi perspektif terbatas dari harian). Benang merahnya dengan fokus utama pada hubungan dan hasil dan fokus sekunder pada waktu. Cara yang paling efektif untuk pendelegasian adalah didasarkan pada paradigma, penghargaan akan kesadaran diri, imajinasi, suara hati dan kehendak bebas orang lain.

Stewardship delegation mencakup 5 aspek yaitu: hasil yang diinginkan, patokan, sumber daya, akuntabilitas, dan konsekuensi. Kepercayaan adalah bentuk tertiggi dari motivasi
manusia yang terbaik dalam diri manusia. Kunci manajemen yang efektif atas diri atu orang lain melalui pendelegasian bukan pada tehnik a tahu alat, melainkan pada paradigma kuadran II (melihat kepentingan ke timbang kegentingan).

Bagian Tiga: KEMENANGAN PUBLIK Dalam situasi yang saling tergantung, produksinya adalah efektivitas, sinergi yang mengagumkan, hasil dari komunikasi yang terbuka, dan interaksi positif. Rekening bank emosi adalah kiasan untuk meng gambarkan jumlah kepercayaan yang sudah kita tambahkan ke dalam suatu hubungan yang menjadi perasaan aman yang dimiliki kita miliki dengan orang lain. Semakin besar jumlahnya, kepercayaan terhadap kita semakin besar, komunikasi mudah, seketika dan makin ef ektif. Ada enam deposit utama untuk menambahkan rekening bank emosi yaitu: mengerti si individu, melakukan hal sepele, memenuhi komitmen, menjelaskan harapan , memeperlihatkan integritas pribadi, dan meminta maaf dengan tulus ketika membuat penarikan. Ketika kita mengasihi orang tanpa sarat, tanpa ikatan, kita membantu mereka merasa terjamin, aman, sah dan diteguhkan dalam nilai esensial, identitas, dan integritas mereka. Pada situasi kesalingtergantungan, setiap masalah P adalah peluang KP, kesempatan membangun rekening bank emosi yang mempengaruhi produksi yang saling tergantung. Kesalingtergantungan yang efektif hanya dapat dicapai melalui orang -orang yang mandiri. Kebiasaan 4: Berfikir Menang/Menang Menang/menang melihat kehidupan sebagai arena kooperatif bukan kompetitif. Ada 5 paradigma interaksi yang negatif yaitu: menang/kalah (pendekatan otoriter),
Resume and Analyzing of The 7 Habits of Highly Effective People |

kalah/menang (mencari popularitas dengan menyenangkan orang), kalah/kalah ( saya menderita semua orang menderita), dan berfikir menang (hanya mendapat apa yang diinginkan). Jika tidak dihasilkan solusi sinergistik, kita akan masuk pada tingkat menang/menang yang lebih tinggi, yaitu menang/menang a tahu tidak sama sekali. Interaksi ini berarti jika tidak m endapat hasil yang menguntungkan keduanya, kita sepakat memilih untuk tidak sepakat. Prinsip menang/menang adalah dasar untuk keberhasilan pada semua interaksi kita, meliputi 5 dimensi yang saling bergantung. Didasari dengan

karakter (integritas, kematangan dan mentalitas kelimpahan), bergerak ke arah hubungan , munculah kesepakatan (hasil yang diinginkan, patokan, sumber daya,
akuntabilitas dan konsekuaensi) , kemudian membentuk struktur dan system. Dalam mencari solusi menang/menang ada empat langkah yang harus ditempuh: Pertama lihatlah masalah dari sudut pandang pihak lain, kenali persoalan dan perhatian pokoknya, tentukan hasil a tahu solusi yang dapat diterima sepenuhnya dan terakhir kenali pilihan-pilihan baru yang mungkin dapat diambil untuk mencapai h asil itu. Kebiasaan 5: Berusaha Mengerti Terlebih Dahulu, Baru Dimengeti Komunikasi adalah keterampilan paling penting dalam hidup. Berusaha mengerti terlebih dulu memerlukan perubahan paradigma yang sangat mendalam, adalah mendengar dengan empatik. Maksudnya adalah mendengar untuk mengerti bukan semata untuk menjawab. Kunci untuk penilaian yang baik adalah pengertian. Dengan menghakimi dahulu orang tidak akan mengerti sepenuhnya. Karena kita mendengarkan secara autobiografis, kita cenderung berespon dalam salah satu dari empat cara. Menyelidik (mengajukan pertanyaan dari kerangka acuan kita), menasehati (berdasarkan pengalaman kita),

menafsirkan (mencoba memahami berdasarkan motiv kita sendiri).


Sebelum kita mendefinisikan kematangan sebagai keseimb angan antara keberanian dan tenggang rasa, berusaha mengerti memerlukan tenggang rasa, dan berusaha dimengerti memerlukan keberanian. Menang/menang memerlukan kadar yang paling tinggi dari keduanya. Jadi dalam situasi salingketergantungan penting sekali un tuk mengerti dan dimengerti. Ada empat keterampilan mendengarkan empatik yaitu, meniru isi, menyatakan isi dengan cara lain, merefleksikan perasaan, menyatakan isi dan perasaan dengan kata kata sendiri, peka terhadap komunikasi. Seorang pendengar empatik dapat membaca apa yang terjadi secara mendalam dan memperlihatkan penerimaan sebegitu rupa agar orang lain merasa aman untuk membuka diri sampai tempat pada inti terdalam sebuah masalah. Disaat semuanya terbuka, kita bisa mentrasnformasi maksud dan tujuan kita. Tetapi sekali lagi keterampilan tidak akan efektif jika tida datang dari keinginan tulus. Kunci dari mendengarkan adalah dengan mata dan hati.
Resume and Analyzing of The 7 Habits of Highly Effective People |

Seperti halnya filosofi yunani ethos (kredibilitas), kepercayaan yang orang miliki akan integritas dan kecakapan anda. Pathos (sisi empatik) yaitu perasaan, berarti ini selaras dengan emosi dan komunkasi orang lain. Logos (logika), bagian penalaran dari presentasi. Ini mewakili suatu perubahan yang besar. Berusahalah terlebih dulu untuk mengerti. Sebelum masa lah muncul, sebelum kita berusaha untuk mengevaluasi dan membuat resep, sebelum kita menyajikan gagasan kita sendiri. Ketika ita benar -benar mengerti satu sama lain secara mendalam, kita pun membuka pintu solusi kreatif dan alternatif ketiga. Perbedaan kit a tidak lagi menjadi batu sandungan bagi komunikasi dan kemajuan. Sebagai gantinya perbedaan itu malah menjadi sinergi dan batu loncatan sinergi. Kebiasaan 6: Mewujudkan Sinergi Bentuk-bentuk tertinggi dari sinergi memfokuskan empat anugah manusia yang unik, motif menang/menang, dan keterampilan komunikasi empatik. Kita menciptakan alternatif baru dari apa yang tidak ada di sana sebelumnya. Sinergi adalah intisari dari kepemimpinan yang berpusat pada prinsip. Sinergi sebagai katalisator, menyatukan dan melepas kekuatan terbesar manusia . Semua kebiasaan disatukan dengan sinergi. Sinergi adalah keseluruhan hubungan antar bagian. Tantangannya adalah menerapkan prinsip kerja sama kreatif. Intisari dari sinergis adalah menghargai dan menghormati perbedaan, me mbangun kekuatan, dan mengimbangi kelemahan. Ketika kita berkomunikasi sinergistik kita membuka fikiran, hati, ekspresi kepada alternatif baru yang nantinya merujuk pada tujuan akhir. Tingkat komunikasi terendah muncul dari kepercayaan yang rendah, diciri kan dengan sikap defensive, protektif. Komunikasi ini hanya akan menghasilkan menan/kalah a tahu kalah/menang, tidak efektif dan tidak ada keseimbangan P/KP. Kekuatan hubungan dengan orang lain adalah dengan me miliki sudut pandang orang itu. Kesatuan bukan sama tetapi saling melengkapi. Kesamaan tidak kreatif dan membosankan. Intsari sinergi adalah mengharg ai perbedaan. Ku nci sinergi antar pribadi adalah sinergi dalam diri kita sendiri . Alat yang paling cocok untuk realitas kehidupan adalah akses otak kir i dan kanan. Karena hidup tidak sekedar logis tetapi juga emosional. Intisari sinergi adalah menghargai perbedaan, yang berarti menyadari bahwa semua orang melihat dunia tidak sebagaimana adanya, tetapi sebagaimana mereka. Sinergi adalah puncak kebiasa an sebelumnya, efektifitas dalam realitas yang saling tergantung. Sinergi adalah kerja sama tim, pengembangan kesatuan dan kreatifitas dengan manusia lain. Kebiasaan 7: Asahlah Gergaji Kebiasaan ini adalah Kp pribadi. Kebiasaan ini memlihara diri kita. Kebiasaan ini berpengaruh pada empat dimensi alamiah kita yaitu fisik (olahraga nutrisis dan
Resume and Analyzing of The 7 Habits of Highly Effective People |

manajemen

stress),

mental

(membaca, visualisasi,

perencanaan dan

menulis),

sosial/emosiona (pel ayanan, empati, sinergi, dan rasa aman intrinsic) dan spiritual (penjelasan nilai, komitmen, studi, meditasi) Asahlah gergaji pada dasarnya berarti mengekspresikan keempat motivasi. Hal ini berarti menjalankan keempat dimensi secara teratur, konsisten den gan cara-cara yang bijaksana dan seimbang. Dimensi Fisik Dimensi fisik meliputi pemeliharaan fisik kita secara efektif, makan yang tepat, teratur, istirahat cukup dan teratur berolahraga. Dengan ini kita tidak berurusan dengan perbaikan cepat, tetapi berurusan dengan aktivitas kuadran II (preventive) yang memberiiii hasil jangka panjang yang luar biasa Dimensi Spiritual Dimensi spiritual adalah inti, pusat dan komitmen pada suatu system nilai. Daerah yang sangat pribadi dari kehidupan yang sangat penting . Dimensi ini memanfaatkan sumber yang mengilhami dan mengangkat semangat serta mengikat pada kebenaran tanpa batas waktu mengenai semua humanitas. Dimensi Mental Pendidikan yang berkesinambungan, pengasahan, dan perluasan fikiran yang terus menerus adalah pembaruan mental yang vital. Tidak ada yang lebih baik untuk menginformasikan dan meluaskan fikiran secara teratur dibandingkan dengan

membiasakan membaca literatur yang baik atahu menulis gagasan untuk menyokong kejelasan, ketepatan mental. Karakter tidak dapat dibentuk selain dengan proses yang tetap, panjang dan berlanjut terus-menerus. Dimensi Sosial/Emosional Hidup penuh integritas adalah sumber paling mendasar dari harga diri pribadi. Jelas salah yang mengatakan bahwa harga diri adalah masalah perangkat pikiran, masalah sikap, dan kita dapat membujuk diri ke kedamaian fikiran. Kedamaian fikiran datang ketika hidup selaras dengan prinsip dan nilai yang benar dan tidak dengan cara lain. Pembaruan yang seimbang akan sinergik dan maksimum. Hal yang dikerjakan untuk mengasah gergaji pada dimensi manapun mempengaruhi dampak positif pada dimensi lain. Kesehatan fisik mempengaruhi mental, kekuatan spiritual mempengaruhi emosional. Pembaruan adalah prinsip dan proses yang memberiiiidaya kita bergerak pada spiral ke atas dari pertumbuhan dan perubahan. Be regrak sepanjang spiral mengaruskan kita belajar, berkomitmen, berbuat pada taraf yang lebih tinggi. Untuk terus maju kita harus belajar, berkomitmen berbuat dan begitu seterusnya.

Resume and Analyzing of The 7 Habits of Highly Effective People |

Buku ini tidak begitu bagus bahasanya, banyak sekali kata-kata yang rumit dan sulit dimengerti sehingga membuat saya harus membaca beberapa bagian dari buku ini berulang-ulang. Tetapi itu tertutup dengan i si bukunya yang sangat bagus, terutama kata kata bijak yang dilampirkan serta istilah-istilah yang dipakai membuat esensi buku ini semakin tampak jelas dan semakin bermakna. Saya menganalisis beberapa pernyataan dalam buku ini yang saya rasa mewakili ketujuh kebiasaan yang di jelaskan dalam buku ini. Analisis yang lebih spesifik ke beberapa bagian yang menurut saya paling esensial dari apa yang dibahas dalam keseluruhan isi buku. Buku ini berisi tentang kebiasan -kebiasaan manusia yang sangat efektif. Kebiasaan yang muncul jauh dari bagian terdalam dan dimiliki oleh semua orang baik disadari atau pun tidak. Kebiasaan ini jauh lebih ajaib daripada tehnik -tehnik untuk hidup efektif dengan etika kepribadian. Buku ini menjelaskan bagaimana sebuah kebiasaan mengubah kehidupan

menjadi lebih efektif dengan terlebih dah ulu mengubah paradigma. Ketujuh Kebiasaan ini mempunyai porsi masing -masing dalam mewujudkan kehidupan yang efektif . Bagian satu Paradigma dan Prinsip membicarakan tentang pola atau kerangka berfikir. Bagaimana suatu persepsi dapat merubah keseluruhan pri laku yang berarti merubah keseluruhan hasil. Melihat fenomena dari sudut pandang yang berbeda , menjadi lebih terbuka dan lebih luas .

JIka ingin mengubah situasinya, kita harus mengubah diri terlebih dulu. Dan mengubah diri secara efektif, harus terlebih dulu mengubah persepsi (6)
Kalimat ini maknanya sangat dalam. Sesuatu tidak bisa berubah tanpa perubahan pikir an. Atahu bisa saja berubah tanpa merubah mind set terlebih dahulu dan itu cenderung lebih ke ikut-ikutan atahu trending . Sebuah pemikiran datang dari apa yang kita yakini benar. Menurut saya potongan kalimat ini sangat bagus dan saya praktis setuju. Sesuatu perubahan harus didasari pada perubahan kerangka berfikir terlebih dahulu agar kita tahu benar kenapa kita berbuat begitu dan kenapa harus ada perubahan seperti itu. Jika perubahan tidak melewati tahap itu, saya yakin perubahan apapun tidak akan berlangsung lama dan tidak efektif. Atahu bahkan yang lebih buruk kita sama sekali tidak punya motiv dan tujuan kenapa kita berubah . Dan hasilnya tentu bisa dibayangkan, kita bisa tersesat atahupun terjerumus pada perubahan itu. Kita juga tidak bisa mengevaluasi a tahupun berbuat sesuatu untuknya. Tidak akan ada perubahan hasil jika kita tidak melakukan

perubahan pada prosesnya . Dan perubahan yang di maksud adalah dari pangkal pikiran ke ujung, bukan sebaliknya.

Etika karakter mengajarkan bahwa orang dapat mengalami keberhasilan yang sejati dan kebahagiaan yang abadi jika belajar dan mengintegrasikan prinsip -prinsip tersebut ke dalam karakter dasar (7, 10)
Pernyataan ini membuat saya berfikir berulang -ulang apakah perbuatan baik saya selama ini kepada orang lain adalah karakter a tahu hanya sistem prilaku yang situasional saja.
Resume and Analyzing of The 7 Habits of Highly Effective People |

Selama ini saya meyakini bahwa berpura -pura untuk maksud menghargai adal ah lebih mulia, dan saya rasa saya sering melakukannya untuk maksud yang saya yakini baik, yaitu menghargai. Tapi tidak setelah saya membaca buku ini . Pernyataan ini membuat saya mengevaluasi diri jauh le bih dalam dari sebelumnya. Saya menyadari bahwa kepura-puraan hanya akan membuat karakter saya tidak berkembang. Saya mungkin dihargai banyak orang tapi setelah itu saya bisa saja langsung dibenci banyak orang karena mereka meliha t sikap bermuka dua saya. sekarang seperti ini dan dua jam kemudian seper ti itu , itu jelas manipulasi. Dan jika orang melihat, mereka tidak akan percaya lagi kepada kita. Tetapi lain halnya jika kita dengan tulus berniat menghargai. Setiap saat selalu berusaha seperti itu dan sikap itu semakin lama akan melekat menjadi sebuah karakter pada diri siapapun yang melakukannya. Semakin banyak hal baik dan semakin sering kita melakukannya, itulah yang akan menjadi karakter kita.

Harga harus di bayar dan proses harus diikuti. Anda selalu menuai apa yang anda tabur, tidak ada jalan pin tas (10)
Satu lagi kalimat yang membuat saya terkesan. Misalkan, saya bisa saja cepat kaya dengan mencuri, atahu jika saya merintis usaha da ri bawah hingga akhirnya besar, kemudian saya sukses dan saya menjadi kaya. Tidak ada jalan pintas adalah kata yang paling saya setujui. Setiap perbuatan selalu ada jalannya masing -masing. Jalan pintas lain dengan alternatif. Jalan pintas berarti memotong proses yang seharusnya tetapi menginginkan hasil yang sama. Yang perlu di garis bawah adalah proses yang kita lakukan akan mempengaruhi hasil yang kita peroleh . Tidak ada jalan pintas yang bisa memberiiiiikan hasil yang sama dengan jalan yang seharusnya ditempuh untuk menghasilkan sesuatu itu, dan itu mutlak.

Kita melihat dunia bukan sebagaimana adany a dunia, melainkan sebagaimana kita adanya
(17)

Pertama kali saya membaca potongan kalimat ini, saya tidak sama sekali mengerti. Kemudian saya melihat ilustrasi gambar dan mebaca lembar berikutnya, saya masih tidak mengerti. Saya melihat gambar itu sebagai gambar wanita muda, dan saya heran kenapa ada yang bisa mengatakannya sebagai wanita tua. Saya terus melihat detail garisnya dan saya sama sekali tidak menemukan sosok wanita tua. Kemudian setelah membaca kalimat kalung itu adalah mulutnya s aya baru bisa melihat perbedaan . Gambar yang sama yang saya lihat adalah wanita muda yang sekaligus wanita tua. Saya sangat terkejut. Yang saya tangkap adalah bahwa kita memang sering melihat sesuatu sebagaimana persepsi, asumsi dan keyakinan atas pemikiran kit a. Saya tadi mungkin berkata saya sudah melihat dengan cara berbeda dan saya tidak menemukan apapun yang berbeda, tapi ternyata saya tidak benar-benar membuka fikiran saya untuk melihat perbedaan itu. Dari sana saya menyadari, kita tidak bisa menyalahkan orang lain yang mempunyai pendapat berbeda dengan kita , pasti dia melihat dengan caranya dan kita juga. Untuk benar -benar
Resume and Analyzing of The 7 Habits of Highly Effective People |

10

melihat sesuatu itu sebagaimana adanya, saya perlu melihat dengan cara dia melihat dan begitupun dengan di a. Dan dengan itu saya fikir kita bisa melihat sesuatu itu lebih objektif.

Kebiasaan adalah titik temu antara pengetahuan, keterampilan dan keinginan


Pertama adalah pengetahuan. Pengetahuan

(36)

yang membuat kita ingin melakukan

sesuatu. Saya ingin pintar, dan saya tahu jika ingin pintar saya harus rajin belajar. Pengetahuan menjadi motiv yang paling utama kenapa kita melakukan dan mau melakukan sesuatu. Yang kedua adalah keterampilan. Keterampilan berarti bagaimana kita

melakukannya. Cara belajar ag ar saya bisa pintar yaitu membaca buku, menghapal, atahupun mengerjakan soal latihan. Saya tahu tapi saya tidak punya keterampilannya, saya tidak mungkin bisa membuat membuat saya pintar, that is nothing. Yang ketiga adalah keinginan. Jika kita tidak mempu nyai keinginan untuk mengerjakan, sama saja pengetahuan kita tidak ada artinya, tidak ada keinginan berarti tidak ada perbuatan. Kuncinya ada pada kemauan kemauan untu k mencari tahu dan melakukan. Me mang benar bahwa suatu kebiasaan dibangun atas tiga dasar ini. Dasar ini akan membuat suatu system dimana pengetahuan akan direalisasikan menjadi sebuah perbuatan untuk mencapai suatu tujuan. Dan tujuan tidak akan bisa dicapai hanya dengan sekali berbuat. Seperti halnya saya tidak mungkin bisa menjadi pintar jika hanya belajar sekali. Perlu perbuatan yang harus terus dilakukan yang kita namai kebiasaan.

kesalingtergantungan hanya bisa diciptakan oleh orang yang mandiri, orang yang tergantung tidak dapat menciptakan kesalingtergantungan
(38)

Saya sangat sependapat dengan kalimat ini. Kesalingtergantungan bisa saya artikan sebagai saling melengkapi, saya melengkapi kekurangan saya dengan kelebihan kamu begitu pula sebaliknya. Situasi ini hanya bisa dinikmati oleh orang yang mandiri dalam arti bisa memperoleh apa yang dia kehendaki melalui usaha mereka sendiri .

Kesalingtergantungan adalah bentuk kerjasama orang-orang yang mandiri untuk mencapai tujuan yang lebih besar dari apa yang bisa dicapai oleh orang seorangnya. Orang yang tergantung hanya bisa mencapai apa yang dia inginkan dengan bantuan orang lain, tidak ada bentuk saling melengkapi a tahupun kerja sama. Hanya ada bentuk memanfaatkan kelebihan orang lain dan orang lain tidak bisa melakukan mencapai apa yang dia inginkan. hal yang sebaliknya untuk
(43)

efektivitas terletak dalam keseimbangan produksi dan hasil produksi

Saya dulu berpendapat bahwa efektif itu berarti bisa menyelesaikan pekerjaan sebanyak banyaknya. Tetapi ternyata yang selama ini saya lakukan adalah salah. Suatu buah yang bagus akan dihasilkan oleh tanaman yang bagus pula. Tanaman yang bagus bisa kita dapatkan jika kita rajin menyirami, memupuk dan menyianginya. Suatu pekerjaan yang maksimal bisa saya lakukan kalau saya ada pada kondisi yang sehat , fikiran saya tidak tertekan dan tanp a beban. Istilahnya nothing to lose . Saya tidak bisa berlari cepat saat sakit

Resume and Analyzing of The 7 Habits of Highly Effective People |

11

secepat lari pada saya sedang sehat. Jadi bukan hanya hasil yang harus kita fikirkan tetapi sesuatu yang menghasilkannya juga harus kita perhatikan. *** Bagian dua adalah Kemenangan Pribadi. Kebiasaan satu adalah Proaktif. Proaktif bisa diartikan melakukan tanpa disuruh, punya inisiatif tinggi, dan kreatif. Mengutamakan nilai yang ingin dicapai daripada perasaan dalam situasi yang sedang dialami. Mengendalikan diri secara utuh tanpa dikendalikan keadaan.

Prilaku kita adalah fungsi dari keputusan kita, bukan kondisi kita. Kita mempunyai inisiatif
dan tanggung jawab untuk membuat segala sesuatunya terjadi
(61)

Saya sangat setuju dengan kutipan ini. Hidup bukan sekedar apa yang harus kita lakukan tapi yang perlu kita lakukan. Orang yang proaktif punya lebih dari sekedar inisiatif. Mereka bahkan bisa menentukan suasana mereka sendiri terhadap suatu rangsangan. Misalkan saya dihina orang, maka saya yang memutuskan apakah saya harus merespon dan sakit hati atau biasa saja. Apapun yang terjadi itu adalah buah dari keputusa n yang diambil, bukan karena keadaan maka saya harus bersikap seperti itu. Orang proaktif tidak akan menyalahkan keadaan, karena yang mereka lakukan adalah hasil dari pilihan sadar mereka dan bukan korban dari pengkondisian yang sedang terjadi. Dalam kondisi apapun kita bebas memilih ingin jadi apakah kita . Saya seperti ini karena saya yang meminta untuk menjadi seperti ini, bukan keadaan yang mengharuskan sa ya seperti ini.

Orang yang reaktif berfokus pada lingkaran kepedulian dan memberi kekuasaan pada hal-hal didalamnya untuk mengendalikan kita
(74)

Orang reaktif sebaliknya dengan orang proaktif. Dia dikendalikan oleh keadaan dan selalu menyalahkan keadaan atas apa yang terjadi. Dia tidak mengambil inisiatif untuk membuatnya mengendalikan situasi. Orang reaktif cenderung bergantung kepada pencitraan di dalam kehidupan sosialnya. Jika citranya bagus maka dia senang, dan akan terpuruk jika citranya jelek. Orang reaktif terlalu merespon semua keadaan sebagaimana keadaan itu membuat dirinya dikendalikan. Melakukan sesuatu bukan karena dia mau melakukan tet api harus melakukan. Orang reaktif tidak punya pilihan dan kesempatan untuk memilih.

Pendekatan proaktif adalah berubah dari dalam ke luar, untuk menjadi berbeda dan dengan jadi berbeda. Saya dapat menjadi lebih banyak akal, saya dapat menjadi lebih raji n, saya dapat menjadi lebih kreatif, saya menjadi lebih mau bekerja sama
(79)

Menjadi berbeda dalam arti bahwa tidak semua yang seharusnya terjadi harus benar benar terjadi. Hal -hal yang terjadi adalah bukan yang apa adanya melainkan hal -hal yang telah kita tentukan dan kita pilih (dengan menjadi berbeda). Kita tidak menjadi apa yan g kondisi katakan kamu harus menjadi . Seperti saya tidak menjadi sakit hati jika dihina orang yang sebenarnya kondisi mengatakan saya seharusnya sakit hati. Ada sangat banyak situasi yang tidak kita sadari mengendalikan kita. Kita merasa dituntut dan dip aksa untuk melakukannya. Kita mengerjakannya bukan karena kita mau mengerjakan tetapi memang
Resume and Analyzing of The 7 Habits of Highly Effective People |

12

seharusnya dikerjakan. Orang proaktif melakukan tidak sekedar itu. Dia membuat sesuatu yang terjadi berada dalam kendalinya, memilih untuk berbuat da ripada dituntu t untuk berbuat. Bukan berarti orang proaktif tidak mendengarkan nasihat a tahu tidak bisa disuruh berbuat. Akan tetapi itu tadi, ia akan berbuat sebelum orang lain berkata kamu harus berbuat demikian. Orang proaktif memiliki kreativitas yang tak terbatas bukan hanya sekedar menginginkan, tetapi menjadi dan bahkan menjadi lebih dari. Selalu ada pilihan untuk orang proaktif. Tetapi hal yang penting yang harus diingat adalah, walaupun kita bebas memilih

tindakan kita, kita tidak bebas untuk memilih konsekuens inya (81)
*** Kebiasaan dua adalah Merujuk Pada Tujuan Akhir. Kebiasaan ini berarti semuanya diawali dari akhir fikiran kita yang ditarik mundur dan akhirnya sampai pada apa yang akan kita kerjakan saat ini untuk mencapai hal tersebut. Apa yang kita kerjakan sekarang berdasarkan tujuan yang benar-benar kita inginkan pada akhirnya.

Tiap bagian dari kehidupan, perilaku hari ini, perilaku esok, dapat diuji keseluruhan, dari apa yang benar -benar paling penting
(88)

dalam konteks

Absolutely yes! Karena ini jelas berhubungan pada tujuan yang hendak kita capai pada
akhirnya. Pentingnya kita mentapkan tujuan sebelum kita memulai perjalanan. Tentunya suatu tujuan berfungsi sebagai acuan kemana kita akan melangkah dan apa yang harus kita lakukan agar sampai pada tujuan itu. Saya sangat setuju dengan pernyataan keseluruhan

dari apa yang benar -benar penting . Fungsi dari kerja kita dan aktivitas kita bisa dikatakan
sebagai puzzle untuk menyusun gambar yang utuh yaitu sesuatu yang terpenting dari segala hal penting yang kita lakukan . Tujuan akhir bisa menjadi parameter apa yan g telah, sedang dan akan kita lakukan. Itu benar a tahu salah, baik atahu buruk, tepat atahu tidak itu tergantung tujuan yang kita tentukan. Tentunya suatu tujuan akhir harus yang benar -benar paling hakiki dalam arti tidak ada tujuan lain lagi setelah itu. Tujuan yang membuat kita melakukan hal-hal terbaik selama hidup dan berahir di suatu tempat paling baik juga. Itulah keseluruhan dari yang terpenting.

Manajemen adalah efesiensi dalam menaki tangga keberhasilan, kepemimpinan menetukan apakan tangganya be rsandar pada dinding yang benar (91)
Saya setuju dengan kutipan ini karena r encana yang kita buat , benar atahu salah tergantung dari cara kita memimpin dan mengarahkan pikiran kita pada tujuan yang akan dicapai. Itulah kepemimpinan, menentukan pekerjaan, sikap, dan prilaku kita ada pada jalur yang benar. Tujuan baik, tidak menutup kemungkinan cara untuk mencapainya selalu baik juga. Tetapi tujuan yang tidak baik tidak mungkin dilakukan dengan cara yang baik. Kemudian manajemen adalah alat a tahu strategi untuk mencapai tujuan itu. Ini dilakukan secara skematis dan sesuai prosedur yang dibutuhkan. Misalkan saya menggali harta karun, saya melakukannya dengan kerja keras siang malam terus menggali, tetapi jika saya menggali pada lubang yang salah? I just can find nothing ! Itulah bedanya kepemimpinan dan
Resume and Analyzing of The 7 Habits of Highly Effective People |

13

manajemen. Jadi sudah semestinya kita harus punya kepemimpinan yang baik sebelum melaksanakan manajemennya. Mengerjakan hal-hal yang baik sebelum mengerjakannya dengan baik. Efektifitas tidak bergantung p ada berapa banyak usaha yang telah kita

kerahkan, tetapi pada usaha yang kita kerahkan ada pada jalur yang benar a tahu tidak (93) Apapun yang ada di pusat kehidupan kita akan menjadi sumber dari rasa aman, pedoman, kebijaksanaan dan daya kita .(99) Dengan memusatkan kita pada prinsip yang benar, kita menciptakan fondasi yang kokoh untuk pengembang an mereka (113)
Saya membenarkan apa yang dia katakana buku ini. Pusat kehidupan punya pengaruh yang besar terhadap perasaan kita. Senang, sedih, a tahupun takut bergantung kepada pusat apakah kita ditujukan. Saya punya pengalaman sewaktu SM P. Saya berpusat pada nilai. Saya merasa sangat aman dan mempunyai kekuasaan penuh ketika saya mendapat nilai yang paling besar, tetapi saya kemudian merasa terancam dan mer asa rendah diri sewaktu nilai saya kecil. Saya terjebak dalam situasi yang mengendalikan saya, Saya merasa tidak tenang dan selalu khawatir, merasa takut kalah dan dikalahkan. Sekarang saya lebih ta hu bahwa berpusat pada sekulerisme tidak menjamin apapun u ntuk saya. Selama kita berkomitmen pada prinsip yang benar, saya yakin tidak ada sesuatu apapun yang membuat kita merasa terancam kecuali melanggar prinsip itu. Kita selalu punya kapasitas daya yang cukup untuk melakukan apapun . Kita punya pedoman yang jel as untuk tujuan yang ingin kita capai, dan kita selalu bersikap bijaksana dalam memilih perbuatan untuk dilakukan. Prinsip selamanya tidak akan berubah, yang berubah adalah pengertian kita tentang prinsip itu. Jujur saya masih belum tahu prinsip apa yang dimaksud dalam buku ini, tetapi saya mengartikannya sebagai pusat dari segala nya yaitu Tuhan yang maha tunggal . *** Kebiasaan tiga adalah Dahulukan Yang Utama. Istilahnya put first things first . Prioritas berarti mendahulukan yang paling penting yang ad a hubungannya dengan hasil.

Intisari dari cara berfikir terbaik dalam bidang manajemen waktu adalah organisasi dan laksanankan menurut priorit as. Manajemen yang efektif mendahulukan yang utama, sementara kepemimpinan memutuskan apa saja hal yang utama
(141)

Kebiasaan tiga adalah kebiasaan yang paling saya sukai. Sebelum saya membaca bab ini saya adalah orang yang menajdi sasaran tindakan dan selalu terjebak dalam kata mendesak dan harus. Ternyata selama ini fikiran saya tentang tentang prioritas ad alah salah. Saya bukan mendahulukan yang utama tetapi saya mendahulukan yang pertama yang saya fikir sesuatu yang sangat penting karena sifatnya yang mendesak . Kemudian saya pun secara disiplin melakukannya. Maksud prioritas disini bukanlah seperti antria n, dia yang pertama datang maka yang pertama dilayani. Prioritas mementingkan keuntungan jangka panjang daripada sekedar melakukan hal-hal yang harus segera dilakukan. Prioritas lebih dari sekedar jadwal yang harus dikerjakan berurutan. Prioritas berarti m emilih sesuatu yang benar -benar penting
Resume and Analyzing of The 7 Habits of Highly Effective People |

14

walaupun

tidak

dalam

kondisi

mendesak

(proaktif) .

kuncinya

bukanlah

untuk

memprioritaskan apa yang ada pada jadwal anda, melainkan menjadwalkan prioritas anda (154). Seringkali kita tidak melihat seberapa penting s esuatu karena dialihkan oleh kondisi
yang kemudian menjadi sasaran pengkondisian itu (reaktif). Mendesak berarti harus segera dilakukan, tetapi hal mendesak tidak selalu merupakan hal penting yang harus dilakukan (prioritas). Kepemimpinan berdasarkan pada prioritas berarti memilih hal apa yang paling penting untuk dilakukan, dan manajemen mengerjakan yang terpenting untuk dilakukan.

Masalah genting tampak jelas, masalah penting ada hubungannya dengan hasil, masalah penting tidak genting perlu lebih banyak proaktivitas. (143) Inti manajemen yang efektif berhubungan dengan hal -hal yang penting tetapi tidak genting.
(145)

Masalah yang genting sangat mudah menarik perhatian untuk segera diambilkan tindakan. Masalah penting sekaligus genting, secara refl eks pasti diberikan penyelesaian segera. Tetapi seringkali masalah yang genting itu tidak penting. Dan sebaliknya masalah yang tidak genting bisa saja sangat penting. Perlu inisiatif yang lebih untuk mengenali masalah yang tidak genting tetapi penting. Pen yelesaian masalah ini lebih bersifat keep and

preventif dan hasilnya jangka panjang. Saya mulai mengerti kenapa semua orang berbicara
lebih baik mencegah daripada mengobati, sedia payung sebelum hujan dan sebagainya. Saya sangat suka dengan bab ini karena apa yang menjadi masalah yang dibahas sebagian besar adalah refleksi diri saya. Dari banyak hal yang saya pelajari saya menyadari satu hal bahwa tidak ada orang yang benar -benar sibuk menyelesaikan persoalan hidup mereka, yang ada adalah orang yang tidak mengambil peluang untuk membuat masalah itu tidak terjadi. Perlu alat yang mendorong untuk memotivasi dan benar -benar menggunakan waktu

yang diperlukan untuk fokus kuadran II (penting tapi tidak genting). Saran terbaik adalah dengan mengorganisi hidup secara mingguan (153)
Saya sangat setuju dengan saran ini. Karena organisasi secara mingguan lebih luas jangkauannya dan dapat memperlihatkan kepada kita masalah yan g benar-benar penting pada hari besok atau lusanya. JIka kita mengorganisasi jadwal harian, jangkauannya sangat sempit dan kita hanya akan menyadari hal yang penting dilakukan untuk hari ini, bukan hal yang benar-benar penting yang bisa saja ada pada jadwa l hari esoknya. Jika diorganisasi secara mingguan, kita bisa benar -benar menetapkan bahwa beberapa hal perlu dilakukan walaupun tidak dalam keadaan mendesak. Setelah itu kita bisa mem -breaking down ke dalam prioritas harian untuk berfokus pada hal yang pen ting.

Kepercayaan adalah bentuk dari motivasi tertinggi manusia. Kepercayaan menghasilkan yang terbaik dari dalam diri manusia.
(171)

Ini memang kenyataanya. Alasan utama orang melakukan sesuatu adalah dia percaya bahwa apapun itu bisa memberiiiikan apa yang membuat dia merasa lebih baik , nyaman dan aman. Walaupun kadang sisi baik itu hanya dilihat pada kesenangan yang dirasakan saja.
Resume and Analyzing of The 7 Habits of Highly Effective People |

15

Jika sudah percaya, apapun pasti dilakukan agar siapapun yang diberikan kepercayaan it u memberiiiikan apa yang kita butuh kan, mungkin dalam bentuk konkr etnya atau hanya sekedar perasaan saja. Seperti kita percaya kepada Tuhan, kita pasti selalu berusaha sebaik mungkin untuk melakukan apa yang diperintahkan dan menghindari apa yang dibantahkan. Karena apa? karena kita percaya dengan berbuat seperti itu Tuhan akan memberiiiikan sesuatu yang sudah Dia janjikan untuk kita. Kepercayaan itu adalah motivasi yang abstrak yang hanya bisa dirasakan oleh orang yang memang sudah yakin benar atas apapun, entah itu pada sesuatu ataupun ses eorang. Sesuatu perbuatan yang dilandasi atas dasar kepercayaan akan dilakukan dengan senang hati, penuh semangat, tekun dan tanpa beban . Istilahnya Believe=Always try to make it for you all perfectly, walaupun hasil yang diinginkan tidak selalu datang sesuai yang diharapkan dia tidak akan merasa percuma melakukannya. Hanya saja kerugiannya jika apa yang dipercayai itu sesuatu yang salah, akan sangat sulit juga untuk kita mengalihkan perhatiannya dari sesuatu itu. Perlu lebih dari sekedar perubahan sikap , tetapi lebih mendalam ke arah paradigma, persepsi dan prinsip. Dalam hubungannya dengan manusia lain Ketika kepercayaan tinggi, komunikasi pun
(182)

menjadi mudah

. Atas dasar saling percaya, maka akan terbentuklah suatu interaksi

yang sehat dan mengun tungkan. Komunikasi yang terbuka, lancar, dan efektif untuk membicarakan apapun yang pada akhirnya menghasilkan kesepakatan untuk keduanya. Sedikit kesalahan yang bisa saja menjadikan buruknya komunikasi akan dengan otomatis diabaikan, komunikasi pun tetap dan kian lancar. *** Bagian ketiga adalah Kemenangan Publik. Kemenangn publik berarti lebih kepada interpersonal, berhubungan dengan manusia lainnya. Menciptakan suatu keadaan yang benar-benar menguntungkan semua orang yang terlibat . Kemenangan yang lebih besar daripada kemenangan yang bisa didapatkan oleh orang -seorangnya. Benar-benar berusaha untuk mengerti orang la in merupakan salah satu deposit paling

penting. (185) Kebiasaan dan sopan santun yang kecil -kecilan begitu penting, bentuk ketiadaan respek yang kecil menyebabkan penarikan besar -besaran. Dalam suatu hubungan hal yang kecil adalah yang besar. (187)
Saya sangat setuju sekali dengan pernyataan ini terutama bagian terahirnya. Kebanyakan dari kita selalu ingin dimengerti dan seolah-olah semua orang yang tidak sependapat dengan kita tidak mengerti kita. Tetapi pernahkah kita berfikir mereka merasakan hal yang sama dengan yang kita rasakan? Yaitu ingin dimengerti. Dengan bekal proaktivitas kita tentulah kita yang mengambil inisiatif pertama untuk mengerti orang tersebut . Jika seseorang sudah merasakan dimengerti, maka dia akan membuka diri dan kita bisa masuk kedalam wilayahnya dengan leluasa, memberi nasihat, mentransformasi maksud kita dan terpenting menanamkan kepercayaan. yang

Resume and Analyzing of The 7 Habits of Highly Effective People |

16

Seringkali sesuatu yang sebenarnya sepele punya dampak besar. Tentu saya pernah mengalaminya, dampak baik dan buruk dari sesuatu yang sepele itu. Saya juga pernah diceritakan oleh teman saya ka rena memungut sampah bekas permen , kemudian dilihat oleh direktur dia diangkat menjadi manajer perusahaan. Tentu hasil yang didapat sangat besar untuk hanya bermodalkan memungut sampah permen. Pernahkah kita berfikir bahwa ternyata hal -hal kecil ini lebih memerlukan kesadaran diri kita untuk melakukannya ketimbang hal yang besar. Tetapi sesuatu yang punya pengaruh besar itu justru yang paling sering dilupakan dan diabaikan orang kebanyakan. Melihat yang sepele itu tidak ada artinya adalah kesalahan terbesar. Hal-hal kecil adalah kesan pertama bagi orang dala m menilai kita. Untuk sesuatu yang besar pastilah tampak jelas dan semua orang nyaris tidak pernah mengabaikannya, tetapi untuk hal -hal sepele seperti senyum, ramah, sopan sering dilupakan orang. Akibatnya sebelum orang menilai kinerja kita, kita sudah pun ya nilai minus di mata mereka. Dan artinya awal yang buruk untuk memulai suatu hubungan. Begitulah filosofi yang kecil menjadi besar. Kejujuran adalah menyesuaikan kata -kata kita dengan realitas. Integritas adalah

menyesuaikan realitas dengan kata -kata kita (190)


Sering kali kejujuran itu menyakitkan tapi no lie is white . Sebuah kejujuran itu amat sangat baik tapi tidak sebaik yang dirasakan jika kejujuran yang dikatakan bertentangan dengan apa yang kita yakini atau kita harapkan. Maka dari itu diperlu kan lebih dari berkata jujur. Cara penyampaian bisa merubah segalanya, maksud baik pun bisa saja tidak diterima karena penyampaiannya yang salah. Disinilah peran integritas untuk menyatakan realita dengan pernyataan yang lebih menyenangkan untuk didengar. Jika kejujuran mengatakan dia

bodoh, maka integritas mengatakan dia tidak bodoh, hanya saja potensi yang dimiliki belum dioptimalkan. Dengan berkata bodoh, mungkin sesorang itu akan sangat marah dan sakit hati, tapi dengan pernyataan yang kedua, akan lebih ada motivasi untuk menjadi lebih dari sebelumnya, dan itu tentunya jauh lebih baik. Ketika kita benar-benar mengasihi orang tanpa syarat, tanpa ikatan, kita membantu

mereka merasa terjamin dan aman dan syah dan diteguhkan dalam esensial, identitas, dan integritas mereka
(194)

Banyak orang menyayangi seseorang yang lain karena kebaikannya, mungkin juga karena dia orang kaya, dia bisa dimanfaatkan atau bisa memberikan apa yang diinginkan. Itu bukan kasih sayang, itu hanya sekedar perjanjian yang ada ma sanya. Perjanjian tidak abadi, masa di mana perjanjian itu berakhir, tidak akan ada lagi kasih sayang. Menyayangi tanpa syarat berarti menyayangi dirinya secara utuh terlepas dari siapa dia, apa yang dia punya dan apa yang kita inginkan darinya. Tidak ada kata karena untuk kasih tanpa syarat . Dengan kita memberikan kasih tanpa syarat, seseorang itu tidak hanya merasa diberikan perhatian, perlindungan, lebih dari itu adalah kepercayaan.

Resume and Analyzing of The 7 Habits of Highly Effective People |

17

Kebiasaan empat adalah Berfikir Menang/Menang. Kemenangan bisa dinikmati bersama dengan konsep kooperatif dan bukannya kompetitif yang harus mengalahkan terlebih dulu untuk mendapatkan sebuah kemenangan. Kemenangan bisa diciptakan dan dinikmati bersama. Interaksi manusia lainnya adalah Menang/Kalah. Ini kebalikannya dari Menang/Menang, karena untuk menang harus ada yang kalah. Secara langsung atau tidak kita dituntut untuk menyingkirkan saingan kita (mengalahkan) untuk mencapai sebuah kemenangan berupa hasil yang diinginkan. Kemudian ada Kalah/Menang. Kalah/Menang sa ma saja dengan senang hati mengaku kalah untuk kemenangan orang lain asalkan dia ikut dalam popularitas orang yang menang. Mendapatkan pengakuan dari pemenang yang dia pakai sebagai kekuatan seolah-olah Menang/Menang. Interaksi lainnya adalah Kalah/Kalah . Jika tak seorangpun pernah menang, barangkali

menjadi pecundang tidak begitu buruk (207). Ini sama saja dengan perkumpulan orang -orang
yang putus asa dan tidak punya tujuan. Merasa bangga dengan dirinya sendiri walaupun dia kalah asalkan orang lain pun tidak menang. Tidak akan ada pencapaian dari interaksi ini. Yang terakhir adalah Menang. Yang seperti ini tidak peduli siapapun menang atau kalah asalkan dia menang , mendapatkan apa yang dia inginkan. Intisari negosiasi berdasarkan prinsip adalah memisahkan orang dari masalahnya,

berfokus pada minat , dan bukan pada posisi, menemukan pilihan untuk keuntungan bersama, menuntut kriteria yang objektif, semacam standar yang bisa diterima oleh kedua pihak (230)
Saya sangat sependapat dengan pernyataan ini. Tidak ada perbedaan posisi dalam negosiasi terbaik, tidak ada yang mempunya i kekuatan paling besar unt uk mengambil suatu kebijakan selain kebijakan yang ditentukan bersama. Kebanyakan negosiasi hanya sekedar mendengarkan dan menyetujui atau menolak. D alam banyak peristiwa orang dengan posisi tertinggi memiliki kekuasaan untuk memutuskan dan akan lebih didengar pedapatnya daripada orang yang memiliki kekuasaan dibawahnya . Ini tentunya negosiasi yang salah karena pusatnya bukan masalah yang sedang dinego siasikan. Perlu lebih banyak kesediaan sekaligus keberanian untuk memfokuskan diri kepada masalah, melupakan siapa dia, siapa kita tetapi sepenuhnya tertuju untuk apa kita melakukan semua ini . Dengan seperti ini akan terjadi komunikasi dan interaksi yang efektif dari semua pihak yang terlibat , melihat masalah dan bentuk penyelesaian berarti lebih banyak alternatif untuk mencapai keputusan terbaik. Mendapatkan kesepakatan bersama sama halnya kemenangan bersama tanpa ada yang kecewa karena merasa terkalahkan atau terabaikan . *** Kebiasaan lima adalah Berusaha Mengerti Dahulu Baru Dimengerti. Kebiasaan ini memerlukan proaktifitas, mengambil inisiatif pertama untuk berusaha mengerti terlebih

Resume and Analyzing of The 7 Habits of Highly Effective People |

18

dahulu. Mendengarkan secara empatik berarti menerjemahkan apa yan g dia katakan menjadi apa yang sebenarnya dia rasakan. Setelah itu barulah meminta untuk dimengerti.

Tekhnik mendengarkan empatik terdiri dari meniru isi, menyatakan dengan cara lain, membuat otak kanan beroprasi dan mereflesikan perasaan, transformasi gagasan (248)
Pernyataan ini ada yang saya setujui dan ada yang tidak. Setujunya, di satu sisi tehnik seperti itu bisa saja membuka diri lawan bicara kita sehingga dia lebih mudah menerima nasihat atas apa yang dia keluhkan. Sete lah merasa dimengerti, di a akan lebih mendengarkan apa yang kita katakan. Dengan kata lain lebih luas peluang kita untuk memperbaiki tanpa sekaligus menyakitinya. Tapi di sisi lain tehnik ini bisa berlaku sebaliknya. Dengan kita meniru isi misalnya, lawan bicara kita bisa saja mer asa dibenarkan atas apa yang dia keluhkan, dan menjadi le bih sulit untuk diberikan gagasan penyelesaian karena dia terlalu meyakini apa yang dia rasakan dan bahkan melahirkan keputusan pribadi yang dirasa terbaik untuk dirinya. Meniru isi berarti sebuah bentuk pembelaan. Setelah dia merasa dibela dan kita melakukan transformasi gagasan dia mungkin saja malah tidak sama sekali tertarik, dia berfikir tadi kamu setuju dengan saya kenapa sekarang nasehatnya seperti ini? Bukan nasehat seperti ini yang saya har apkan. Menurut saya dalam hubungan dengan manusia dengan berbagai macam karakter, tidak ada tehnik yang mutlak bisa dilakukan, semuanya fleksibel tergantung situasi dan kondisi siapa lawan bicara kita. Tehnik di atas bisa saja dilakukan untuk beberapa oran g dengan karakter tertentu yang cocok . Berusahalah lebih dulu mengerti sebelum masalah muncul, sebelum mengevaluasi,

membuat resep dan sebelum menyajikan gagasa n. (258) Saya lebih setuju dengan penggalan
kalimat ini. Kita hanya perlu menaruh perhatian un tuk berusaha mendengarkan dan mengerti apa sebenarnya yang ia rasakan dan melihat kepada diri kita apa yang bisa kita lakukan untuknya. Kesediaan kita yang tulus untuk mendengarkan saya yakin lebih baik daripada tehnik apapun.

Berusaha untuk mengerti membutuhkan tenggang rasa dan untuk dimengerti butuh keberanian.
(254)

Ini memang mutlak perlu. Tidak ada keinginan tulus untuk mendengarkan berarti resikonya kita tidak akan mengerti. Tenggang rasa berarti ikut merasakan dan memaham i seolah-olah kita berada ada pada posisinya. Memandang dengan cara dia memandang . Tentulah sering sulit sekali meminta pengertian orang, sesulit kita mengerti orang tersebut. Perlu keberanian untuk mengatakan ini yang saya inginkan, ini yang saya maksud . Tentunya tidak bisa langsung berkata seperti itu, kuncinya adalah integritas , menyesuaikan apa yang kita inginkan dengan kata -kata yang kita ucapkan . Bagaimana orang bisa mengerti kalau kita sendiri takut untuk menyatakan, sama saja kita takut untuk dimengerti. Tetapi dalam beberapa kasus kita berhubungan dengan orang yang resisten . Susah untuk membuat dia mengerti kita . Apa yang kita maksud selalu dianggap salah karena dia mempunyai standar tersendiri. Dia bisa saja sama sekali tidak ingin berusaha memandang
Resume and Analyzing of The 7 Habits of Highly Effective People |

19

dengan cara kita memandang karena dia sudah punya pandangan sendiri yang ekslusif, yang menurut dia paling benar . Menurut teori yang saya tahu, sulit bukan berarti tidak bisa baja yang kuat akan lunak jika terus ditempa. Perlu pengertian yang ekstra, proaktivitas yang ekstra, tenggang rasa yang sangat , lebih banyak lagi inisiatif, dan kreativitas, bahkan mungkin mengerahkan seluruh kemampuan mendengarkan empatik kita kepada orang seperti ini. Tetapi saya ragu apakah ada orang yang melakukan sem uanya ini, sampai saat ini saya hanya mengetahui teorinya dan belum melihat realitasnya. Yang saya lihat pada kenyataanya dalam meminta pengertian orang seperti ini seringkali keberanian yang muncul melebihi apa yang seharusnya , membuat emosi kita meluap k arena kesabaran yang dirasa telah habis. *** Kebiasaan enam adalah Mewujudkan Sinergi. Menyatukan kelebihan dan melengkapi kelemahan. Mewujudkan kemenangan yang lebih besar dari kemenangan pribadi.

Sinergi merupakan bagian yang paling bersifat katalisator, paling memberdaya, paling menyatukan dan paling menyenangkan. Intisari dari sinergi adalah menghargai perbedaan, membangun kekuatan dan mengimbangi kelemahan.
(261)

Kesatuan atau persatuan adalah

saling melengkapi, bukan kesamaan -kesamaan yang tidak kreatif dan membosankan .
Saya setuju dengan pernyataan ini. Sinergi adalah katalis untuk menurunkan energy aktivasi agar reaksi bisa berjalan lebih cepat, hasil lebih banyak dan energy yang dipakai lebih rendah. Mendapatkan hasil yang lebih besar dengan lebih mudah karena dilakukan oleh beberapa kemampuan terbaik manusia. Menutupi kelemahan saya dengan kelebihan anda dan begitu sebaliknya sehingga seolah tidak ada kelemahan. Sinergi sangat erat kaitannya dengan interaksi Menang/Menang. Sinergi bukan hanya berkumpul atas dasar persamaan. Jika diartikan begitu berarti interaksi antar orang yang sama -sama kalah pun bisa dikatakan sinergi. Sementara ini menyatukan kelemahan, sinergi berfokus pada penyatuan kemampuan terbaik. Tentu sangatlah berbeda. Inti dari sinergi adalah jika orang seorang menghasilkan masing -masing 1, maka dua orang menghasilkan 3.

Ketika seseorang mempunyai akses ke otak kanan yang intuitif, kreatif, visual dan otak kiri yang analistis, logis dan verbal keseluruhan otak pun bekerja. Alat ini paling coc ok untuk realitas kehidupan, karena kehidupan tidak sekedar logis tapi juga emosional.
(274)

Inti dari kehidupan yang efektif adalah keseimbangan. Tidak semua persoalan hidup bis a diselesaikan dengan logika dan dengan pemikiran yang analistis. Seringkali logika dan analistis menghasilkan , tetapi merugikan dalam sisi lain. Dalam dunia ini tidak ada satupun kepastian yang bisa dianalisis sepenuhnya dengan otak kiri, tetapi butuh ota k kanan untuk berfikir intuitif, dan kreatif dalam mencari peluang. Fenomena tidak selalu berjalan sesuai teori kehidupan, jika sudah keluar dari jalur logika maka pendekatannya dengan intuisi. Dalam beberapa hal, pemakaian otak kiri sangat diperlukan, mis alnya dalam mengerjakan soal fisika, tentu tidak bisa diselesaikan dengan insting tetapi mutlak harus dengan otak kiri
Resume and Analyzing of The 7 Habits of Highly Effective People |

20

yang logis. Tetapi dalam hal lain, misalnya bisnis, intuisi dan kreatifitas lebih dibutuhkan untuk membaca peluang pasar . Porsi otak yang seimbang mewujudkan kehidupan yang seimbang pula dan mewujudkan sinergi dalam diri merupakan modal sinergi interpersonal. *** Bagian empat yaitu Pembaruan. Dalam bagian ini memuat kebiasaan terahir yaitu kebiasaan 7 Asahlah Gergaji. Istilah ini berart i semua yang bisa menghasilkan harus dipelihara. Segala hal yang berhubungan dengan kebiasaan yang efektif harus diperbaharui. Ini meliputi dimensi fisik, mental, spiritual dan emosional. Kalau istilah kerennya di upgrade . Pembaruan berarti energi baru, semangat baru, kondisi baru dan fresh untuk memulai kembali. Tujuannya agar kurva kesetabilan hasil selalu konstan dan tidak menurun karena sistemnya out of date lupa di upgrade. Proses dan hasil selalu berbanding lurus. Semua elemen ini harus selalu ada dalam kondisi terbaiknya agar mendapatkan hasil yang terbaik juga. Kesehatan fisik mempengaruhi kesehatan mental, kekuatan spiritual dan memengaruhi kekuatan emosional. Ketika meningkatkan pada salah satu dimensi, berarti meningkatkan kemampuan pada dimens i yang lain.

Kedamaian pikiran datang ketika kehidupan selaras dengan prinsip dan nilai yang benar dan tidak dengan cara lain . (299)
Pernyataan ini hukum alam. Ketenangan hanya diperoleh oleh orang yang hidup dalam jalan yang benar. Saya yakin tidak ada orang jahat yang hidupnya tenang. Selalu ada konsekuensi yang tidak bisa ditawar atas apa yang kita pilih. *** Emerson:

Apa yang kita kerjakan dengan tekun menjadi lebih mudah, bukan karena sifat tugas tersebut telah berubah, tetapi kemampuan kita untuk bekerja telah meningkat

Resume and Analyzing of The 7 Habits of Highly Effective People |

21

Anda mungkin juga menyukai