Anda di halaman 1dari 24

The 7 habits of

highly effective
people
Diskusi STS, 14 Maret 2008
Oleh :Titis & Dewi
PERSONAL MASTERY
(KEAHLIAN PRIBADI)
Keahlian  kapasitas untuk memproduksi hasil
yang lebih baik, “menguasai” prinsip-prinsip
yang mendasari cara memproduksi hasil
tersebut.
Keahlian pribadi  kemampuan seseorang untuk
menciptakan kehidupan seperti yang dia
inginkan yang meliputi serangkaian prinsip dan
praktek.
Keahlian pribadi mendasari kompetensi dan
ketrampilan.
Tiga elemen penting dalam keahlian pribadi  visi
pribadi, tegangan kreatif dan komitmen pada
kebenaran.
Strategi pengembangan “Personal
Mastery”
• Memperbesar kemampuan pribadi
• Menciptakan hasil yang paling diiinginkan
• Menciptakan lingkungan yang memotivasi
keberanian mengembangkan diri
• Menentukan dan mengarahkan tujuan-
tujuan yang dipilih
Cara mengembangkan “Personal
Mastery”
Menerapkan 7 KEBIASAAN MANUSIA YANG
SANGAT EFEKTIF
7 Kebiasaan manusia yang sangat efektif adalah
tentang tingkat yang baru dalam berpikir
Tingkat berpikir merupakan pendekatan yang
berpusat pada prinsip, pendekatan dasar
karakter, pendekatan dari dalam ke luar
terhadap keefektifan pribadi dan antar pribadi.
Dari dalam ke luar  memulai pertama
dengan diri sendiri, memulai dari bagian
yang paling dalam dari diri sendiri dengan
mental model, karakter dan motif pribadi
Karakter  gabungan dari kebiasaan-
kebiasaan
Kebiasaan  titik pertemuan antara
pengetahuan, ketrampilan dan keinginan
PENGETAHUAN
(apa yang harus dilakukan
dan mengapa)

KETRAMPILAN KEBIASAAN
(bagaimana KEINGINAN
melakukan) (mau melakukan)

Kita adalah apa yang kita kerjakan berulang-ulang.


Karena itu, keunggulan bukanlah suatu
perbuatan melainkan suatu kebiasaan.
- aristotle -
KEBIASAAN I :
JADILAH PROAKTIF
Ciri orang proaktif:
• Mengenali tanggung jawab
• Tidak menyalahkan keadaan, kondisi atau
pengkondisian untuk perilaku mereka
• Digerakkan oleh nilai yang sudah dipikirkan
secara cermat
• Tetap dipengaruhi stimulus (fisik, sosial,
psikologis) namun responnya secara sadar
maupun tak sadar didasarkan pada pilihan atau
nilai
PRO AKTIF >< REAKTIF
Ciri orang reaktif:
• Digerakkan oleh perasaan, keadaan, kondisi dan
lingkungan
Bahasa reaktif Bahasa pro aktif
•Tidak ada yang dapat saya lakukan •Mari kita lihat alternatif yang kita miliki
•Memang sudah begitulah saya •Saya dapat memilih pendekatan yang
berbeda
•Ia membuatku begitu marah •Saya mengendalikan perasaan saya sendiri
•Saya terpaksa melakukan hal itu •Saya akan memilih respon yang sesuai
•Saya tidak bisa … •Saya memilih …
•Saya harus … •Saya lebih suka …
•Seandainya saja ... •Saya akan …
KEBIASAAN II :
MULAI DENGAN AKHIR DALAM PIKIRAN
Arti: MEMULAI DENGAN PENGERTIAN
YANG JELAS MENGENAI TEMPAT
TUJUAN
Dengan mengetahui kemana akan pergi 
mengetahui posisi saat ini  memastikan
selalu melangkah pada arah yang benar
Kaidah tukang kayu:
“ukur dua kali, potong sekali”
Langkah menjadi pro aktif :

MENGUBAH DIRI KITA SENDIRI DAHULU


DAN DAPAT MENGUASAI DIRI KITA
SENDIRI TERLEBIH DAHULU
BUKAN
MENGUBAH ORANG LAIN UNTUK
MENGIKUTI APA YANG INGIN KITA
UBAH
Kebiasaan iii :
dahulukan yang utama
Arti: MENGORGANISASIKAN DAN
MELAKSANAKAN MENURUT PRIORITAS
(manajemen waktu dan manajemen pribadi)
Pendelegasian waktu  efesiensi
Pendelegasian orang  efektifitas
“hal-hal yang paling penting tidak pernah boleh
berada di bawah kekuasaan hal-hal yang
paling tidak penting:
- Goethe -
MATRIKS MANAJEMEN WAKTU
MENDESAK TIDAK MENDESAK

KUADRAN I KUADRAN II
P
E AKTIVITAS : AKTIVITAS :
N Krisis Pengembangan hubungan
T Masalah yang mendesak Pencegahan
I
N Proyek dengan deadline Pengenalan peluang baru
G Perencanaan, rekreasi
KUADRAN III KUADRAN IV
P
T E AKTIVITAS : AKTIVITAS :
I N Interupsi, telepon Hal-hal sepele
D T Surat, laporan Pos, telepon
A I
K N Pertemuan Pemboros waktu
G Aktivitas populer Aktivitas menyenangkan
HASIL AKTIVITAS
MENDESAK TIDAK MENDESAK

KUADRAN I KUADRAN II
P
E HASIL : HASIL :
N •Stress •Visi, perspektif
T •Keletihan •Keseimbanagn
I
N •Manajemen krisis •Disiplin, Kontrol
G •Selalu memadamkan krisis •Beberapa krisis

KUADRAN III KUADRAN IV


P
T E HASIL : HASIL :
I N •Fokus jangka pendek •Sama sekali tidak
D T •Manajemen krisis bertanggungjawab
A I
K N •Reputasi/karakter bunglon •Dipecat
G •Menganggap tujuan dan rencana •Bergantung pada orang lain atau
tidak berharga organisasi untuk hal-hal
•Merasa jadi korban, lepas kendali mendesak
•Hubungan dangkal atau putus
KEBIASAAN IV :
BERPIKIR MENANG/MENANG
Merupakan salah satu dari 5 paradigma interaksi.
Arti : kerangka pikiran dan hati yang terus
menerus mencari keuntungan bersama di
dalm semua interaksi
Ciri:
• Melihat kehidupan sebagai arena
KOOPERATIF bukan KOMPETITIF
• Percaya adanya ALTERNATIF KETIGA yang
memberikan keuntungan dan kepuasan secara
timbal balik bagi kedua belah pihak
PARADIGMA LAIN
1. Menang/Kalah  menggunakan jabatan,
kekuasaan, mandat, barang milik, kepribadian
untuk mendapatkan yang diinginkan.
2. Kalah/Menang  mudah diintimidasi
kekuatan ego orang lain (orang menang/kalah)
karena tidak punya standar, tuntutan, harapan,
dan visi.
3. Kalah/kalah  hasil interaksi dari dua orang
menang/kalah yang tekun, berkepala batu, dan
berinvestasi pada ego.
4. Menang  yang penting adalah mendapatkan
apa yang diinginkan, tidak peduli apa yang
dialami orang lain.
KEBIASAAN V :
berusaha mengerti terlebih dahulu, baru
dimengerti
Merupakan kunci komunikasi antar pribadi
yang efektif  mendengarkan secara
empatik:
• Berusaha mendengarkan untuk mengerti,
BUKAN untuk menjawab
• Tidak merespons secara autobiografis
berdasarkan pemikiran kita sendiri 
mengevaluasi, menyelidik, menasihati,
menafsirkan
KEBIASAAN Vi:
wujudkan sinergi
Intisari dari sinergi:
• Menghargai perbedaan
• Menghormati perbedaan
• Membangun kekuatan
• Mengimbangi untuk kelemahan
Sinergi menciptakan “naskah” hidup yang
baru untuk generasi berikutnya
“NASKAH” HIDUP BARU:
• Lebih terbuka
• Lebih mempercayai
• Lebih memberi
• Kurang defensif
• Kurang protektif
• Kurang posesif
• Tidak menghakimi
• Lebih perduli
• Lebih mengasihi
KEBIASAAN Vii :
asahlah gergaji
Arti: meluangkan waktu dalam
pembaharuan yang seimbang untuk
memelihara dan meningkatkan aset
terbesar yang dimiliki  diri sendiri
Empat dimensi pembaharuan:
1. Fisik  nutrisi yang tepat, istirahat &
relaksasi yang memadai, olahraga
teratur, manajemen stres
2. Spiritual  penjelasan nilai & komitmen,
studi & meditasi penuh doa sehari-hari
pada kitab suci
3. Mental  membaca literatur yang baik,
visualisasi, perencanaan, menulis
4. Sosial/emosional  pelayanan, empati,
sinergi, rasa aman intrinsik

… Thank you …
“masalah penting yang kita hadapi tidak
dapat dipecahkan pada tingkat berfikir
yang sama seperti ketika kita
menghadapi masalah tersebut”
- Albert Enstein -

“ taburlah gagasan, tuailah perbuatan;


taburlah perbuatan, tuailah kebiasaan;
taburlah kebiasaan, tuailah karakter;
taburlah karakter, tuailah takdir ”
“tak seorangpun dapat menyakiti anda
tanpa persetujuan anda”
- Eleanor Rooselvelt -

“mereka tidak bisa mengambil rasa


harga diri kita jika kita tidak
memberikannya kepada mereka”
- Gandhi -

Kemarahan yang keluar proporsi, reaksi


berlebihan terhadap provokasi kecil, dan
sikap sinis adalah perwujudan lain dari
emosi yang tertekan
Jadi sebenarnya bukan apa yang
terjadi pada diri kita, melainkan
respon kita terhadap apa yang terjadi
pada diri kitalah yang menyakiti kita.

Tentu saja ada yang dapat menyakiti


kita secara fisik atau ekonomi dan
dapat menyebabkan kita berduka,
namun karakter/identitas dasar kita
tidak perlu terluka sama sekali.
Apa yang kita kerjakan dengan tekun
menjadi lebih mudah, bukan karena
sifat tugas tersebut telah berubah,
tetapi karena kemampuan kita untuk
bekerja telah meningkat.

Anda mungkin juga menyukai