Anda di halaman 1dari 7

sistem reproduksi

Sistem reproduksi merupakan salah satu komponen sistem tubuh yang penting meskipun
tidak berperan dalam homeostasis dan esensial bagi kehidupan sesorang.Pada manusia,
reproduksi berlangsung secara seksual. Organ reproduksi yang dimiliki manusia berbeda
antara pria dan wanita.

2.1 Pada wanita


1. Organ reproduksi eksternal
Organ reproduksi eksternal pada wanita memiliki tiga fungsi utama, yakni:
 Memungkinkan sperma masuk ke dalam tubuh wanita
 Melindungi organ reproduksi internal dari kuman berbahaya
 Memberikan kenikmatan seksual
Secara menyeluruh, struktur eksternal yang disebut dengan vulva ini mencakup:
a. Mons pubis 

Mons pubis adalah gundukan jaringan lemak yang menutupi tulang kemaluan. Selama masa
pubertas, bagian ini mulai ditumbuhi rambut. Mons pubis mengandung kelenjar sebasea,
yakni kelenjar yang menghasilkan minyak. Kelenjar ini juga mengeluarkan feromon, yakni
zat kimia untuk menginduksi daya tarik seksual.
b. Labia mayora

Labia mayora (“bibir besar” atau “bibir luar”) lipatan kulit berdaging yang membungkus dan
melindungi organ reproduksi eksternal lainnya. Bagian ini merupakan padanan skrotum pada
pria. Selama masa pubertas, bagian ini juga mulai ditumbuhi rambut, serta mengandung
kelenjar penghasil keringat dan minyak. 
c. Labia minora

Labia minora (“bibir kecil” atau “bibir dalam) memiliki ukuran dan bentuk yang bervariasi.
Lebarnya bisa sangat kecil hingga 5 cm. Labia minora terletak tepat di dalam labia mayora
dan mengelilingi lubang vagina dan uretra (tempat keluarnya urin). Kulit labia minora sangat
halus sehingga mudah mengalami iritasi dan pembengkakan. Oleh karena disuplai oleh
banyak pembuluh darah, labia minora berwarna merah muda. Bila ada stimulasi seksual,
pembuluh darah di bagian ini akan penuh dengan darah sehingga labia minora tampak
membesar dan semakin sensitif terhadap rangsangan.
d. Klitoris

Kedua bagian labia minora bertemu pada klitoris, yakni tonjolan kecil dan sensitif, yang
sepadan dengan penis pada pria. Organ ini sebetulnya merupakan kelenjar, yang terbelah
menjadi dua bagian dan membentang ke arah vagina di kedua sisinya. Kelenjar klitoris terdiri
dari jaringan spons yang mengandung ribuan ujung saraf, yang sangat sensitif terhadap
stimulasi seksual dan dapat mengalami ereksi. Ketika seorang wanita terangsang, klitoris
dapat membesar. Ini adalah organ utama yang bertanggung jawab untuk proses orgasme pada
wanita.
e. Kelenjar Bartholin

Kelenjar bartholin terletak di kedua sisi lubang vagina. Saat dirangsang, kelenjar Bartholin
mengeluarkan cairan kental yang berfungsi sebagai pelumas saat berhubungan intim.
f. Himen atau selaput dara

Tak semua wanita memiliki selaput dara. Bila ada, ini merupakan jaringan tipis halus yang
umumnya menutupi sebagian lubang vagina. Saat wanita melakukan hubungan intim
penetratif yang pertama kali, selaput dara bisa teregang atau robek. Akan tetapi, teregang atau
robeknya selaput dara juga bisa disebabkan oleh hal lain, seperti misalnya cedera.
g. Uretra

Ini adalah lubang tempat keluarnya urin. Uretra merupakan bagian dari sistem saluran kemih
dan terletak tepat di atas lubang vagina.

2. Organ reproduksi internal


Organ reproduksi internal wanita membentuk jalur, yang terdiri dari:
 Liang vagina, tempat penetrasi penis dan masuknya sperma
 Uterus atau rahim, tempat berkembangnya embrio dan janin
 Tuba falopii, tempat terjadinya pembuahan sel telur oleh sel sperma
 Ovarium, tempat produksi hormon dan pematangan sel telur
Pada jalur ini, sperma bergerak dari arah bawah ke atas, sedangkan sel telur bergerak dari
arah atas ke bawah.
a. Vagina
Vagina dikenal sebagai jalan lahir. Ini merupakan saluran yang menghubungkan organ
reproduksi internal dan eksternal. Lokasinya berada di belakang kandung kemih dan di depan
saluran cerna. Adanya vagina memungkinkan cairan tubuh seperti darah menstruasi dan
keputihan keluar. Organ ini juga memungkinkan cairan sperma masuk ke dalam tubuh.
Liang vagina berbentuk tabung dan dindingnya dibangun oleh sel-sel otot elastis sehingga
dapat memendek dan memanjang. Dalam kondisi normal, panjang liang vagina sekitar 5-7
cm. Dengan stimulasi seksual, liang vagina dapat memanjang hingga 13 cm pada wanita
dewasa. Saat orgasme, otot-otot dinding vagina berkontraksi secara berirama tanpa disadari. 
Bagian dalam vagina dilapisi oleh selaput lendir, yang dihasilkan oleh sel-sel pada dinding
vagina dan kelenjar pada serviks (leher rahim). Sebagian kecil dari cairan ini dapat keluar dan
tampak sebagai keputihan normal yang bening atau putih susu. Selama usia reproduksi, liang
vagina wanita memiliki tekstur yang berlipat dan berkerut. Sedangkan sebelum pubertas dan
setelah menopause, liang vagina bertekstur halus.
b. Serviks

Serviks adalah struktur sempit pada bagian bawah rahim. Lokasinya tepat di atas vagina.
Seperti vagina, serviks dilapisi oleh selaput lendir, namun lebih halus. Serviks memiliki
beberapa fungsi:
 Memproduksi lendir serviks, yang berfungsi menghambat sperma memasuki rahim
ketika seorang wanita sedang tidak subur atau sedang hamil. 
 Melindungi dari kuman berbahaya. Lendir serviks juga menghentikan bakteri atau
kuman berbahaya memasuki rahim dan menjaga vagina tetap sehat.
 Jalur keluarnya darah menstruasi.
c. Uterus (rahim)

Rahim merupakan organ yang bentuk dan ukurannya kurang lebih seperti buah pir. Organ ini
berada di bagian tengah rongga panggul, di belakang kandung kemih, dan di depan rektum.
Rahim dipertahankan pada posisinya oleh beberapa ligamen. Fungsi utama rahim yakni untuk
menjaga kelangsungan hidup janin yang sedang berkembang. 
Rahim dibagi menjadi dua bagian, yakni serviks dan korpus. Serviks adalah bagian bawah
yang bersambungan dengan vagina, sedangkan korpus adalah bagian utama rahim tempat
janin berkembang. Bagian korpus ini sangat berotot, dapat meregang untuk mengakomodasi
janin yang sedang bertumbuh. Ketika waktunya bersalin, dinding otot rahim akan
berkontraksi untuk mendorong bayi keluar melalui serviks dan liang vagina. Selama usia
reproduksi, korpus rahim berukuran dua kali lebih panjang daripada serviks. Sedangkan
setelah menopause, yang terjadi adalah kebalikannya.
Dinding dalam korpus rahim, yang disebut endometrium, dapat menebal dan menipis sesuai
siklus menstruasi. Bila wanita tidak hamil, dinding endometrium akan meluruh dan keluar
sebagai darah menstruasi.
d. Tuba Falopi

Tuba falopi adalah tabung sempit yang menempel pada bagian atas rahim dan berfungsi
sebagai jalur bagi ovum (sel telur) untuk bergerak dari ovarium ke rahim. Panjangnya sekitar
10 hingga 13 cm. Di saluran inilah terjadi pembuahan sel telur oleh sel sperma. Sel telur yang
telah dibuahi (embrio) kemudian bergerak ke rahim, di mana nantinya akan berimplantasi ke
dalam dinding rahim. 
Tuba falopi memiliki beberapa bagian, yakni:
 Infundibulum, yakni lubang berbentuk corong di dekat ovarium
 Fimbria, yakni tonjolan seperti jari yang mengelilingi bukaan tuba falopi ke ovarium
 Silia, yakni struktur seperti rambut di dalam tuba falopi. 
Ketika ovarium melepaskan sel telur, cairan dan fimbria mendorongnya menuju lubang tuba
falopi. Saat sudah di dalam, silia akan menggerakkan sel telur ke arah rahim. Perjalanan ini
memakan waktu sekitar 7 hari dan di waktu-waktu ini, sperma dapat membuahi sel telur bila
wanita melakukan hubungan intim.
e. Ovarium

Ini adalah kelenjar kecil seukuran buah kenari dan berbentuk oval, yang terletak di kedua sisi
rahim. Ovarium menghasilkan sel telur dan hormon reproduksi wanita, yaitu estrogen dan
progesteron.
Saat lahir, kedua ovarium mengandung kurang lebih 700.000 sel telur yang belum matang.
Saat mencapai usia pubertas, sel-sel telur ini mulai berkembang dan matang di dalam folikel
sel telur. Sejak saat itu, sekitar sebulan sekali, ovarium melepaskan satu sel telur yang
matang. Proses ini dikenal sebagai ovulasi dan merupakan bagian dari siklus menstruasi.
Proses ini pula yang memungkinkan terjadinya kehamilan.
Hormon-hormon yang diproduksi ovarium berfungsi mengatur siklus menstruasi. Hormon-
hormon ini juga:
 Berperan dalam perkembangan organ seks dan karakteristik seksual wanita
 Memfasilitasi proses kehamilan, persalinan, dan produksi Air Susu Ibu (ASI)
 Menjaga kesehatan tulang, jantung, hati, otak, dan jaringan lainnya
 Memengaruhi suasana hati, kualitas tidur, dan gairah seksual
Pria

Proses reproduksi pada pria membutuhkan organ-organ reproduksi. Organ reproduksi pria
terbagi menjadi dua bagian, yakni organ reproduksi bagian luar dan bagian dalam.

1. Berikut organ reproduksi bagian luar:

1. Penis
Merupakan organ seks pria yang digunakan dalam aktivitas seksual. Penis salah satu organ
yang mengalami perubahan seiring pertumbuhan masa puber pria. Organ penis terbagi
menjadi tiga bagian utama yakni:

Kepala penis: Pada awalnya bagian ini tertutupi oleh lapisan kulit.
Batang penis: Batang penis berfungsi untuk melakukan penetrasi ke dalam vagina. Selain itu
berperan sebagai saluran sperma dan urine.
Buah Zakar: Posisi buah zakar berada tepat di ujung bawah batang penis. Buah zakar
berfungsi memproduksi sperma dan hormon testosteron.
Lubang di ujung kepala penis: Saluran keluarnya air kemih dan sperma. Pada bagian ini juga
terdapat banyak saraf sensitif.

2. Skrotum
Skrotum merupakan organ reproduksi yang berbentuk seperti kantong. Organ ini terletak di
belakang atau pangkal penis. Skrotum juga merupakan tempat berdiamnya testikel atau buah
zakar.
Skrotum dikelilingi banyak saraf yang berguna dalam mengatur suhu testis. Suhu yang tepat
sangat diperlukan testis untuk memproduksi sperma.

3. Testis
Testis adalah organ vital dari sistem reproduksi pria. Organ ini berada di dalam skrotum dan
berperan sebagai tempat produksi bagi sperma dan testosteron. Secara umum, pria memiliki
dua buah testis yang berada di kanan dan kiri dengan berbentuk oval.

Pada remaja testosteron yang diproduksi berperan memberikan perubahan pada tubuh saat
masa puber berlangsung.

Baca juga:Sistem Pencernaan Manusia: Organ, Fungsi, dan Cara Merawatnya


Berikut organ reproduksi bagian dalam:

1. Epididimis
Epididimis merupakan saluran panjang yang berada di belakang testis. Epididimis berfungsi
memasak atau mematangkan sperma setelah diproduksi agar bisa membuahi sel telur.

2. Vas deferens
Vas deferens merupakan organ berupa saluran panjang yang berguna mengantarkan sperma
keluar saat ejakulasi terjadi. Vas deferens terletak di bagian belakang buah zakar.

3. Vesikula Seminalis
Vesikula seminalis terletak di bagian dasar kantung kemih. Vesikula seminalis berperan
memberikan tenaga bagi sperma untuk aktif bergerak.

4. Kelenjar Prostat:
Kelenjar prostat berfungsi memproduksi cairan yang mendorong sperma saat ejakulasi akan
terjadi. Kelenjar prostat juga menjaga agar sperma tetap sehat.

5. Uretra
Uretra memproduksi cairan untuk melumasi kantung kemih. Uretra juga berguna mengurangi
tingkat keasaman pada saluran kemih setelah urine keluar

DAPUS :
Mashudi,Sugeng. (2011). Anatomi dan Fisiologi Dasar. Jakarta : Salemba Medika.

Syaifuddin. (2009). Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika.

Anda mungkin juga menyukai