dianggap tabu untuk diperbincangkan oleh orang dewasa. Seksualitas sulit untuk didefinisikan karena seksualitas memiliki banyak aspek kehidupan kita dan diekspresikan melalui beragam prilaku. Kesehatan seksual adalah pengintegrasian aspek somatik, emosional, intelektual dan sosial dari kehidupan seksual dengan cara yang positif memperkaya dan meningkatkan kepribadian, komunikasi dan cinta (WHO, 1975). Aspek sosiokultural Seksualitas dipengaruhi oleh norma dan peraturan kultural yang menentukan apakah perilaku yang diterima didalam kultur. Setiap masyarakat memainkan peran yang sangat kuat dalam membentuk nilai dan sikap seksual, juga dalam membentuk atau menghambat perkembangan dan ekspresi seksual anggotanya. Setiap kelompok sosial mempunyai aturan dan norma sendiri yang memandu perilaku anggotanya. Aspek Agama dan Etik keputusan seksual yang melewati batas kode etik individu dapat mengakibatkan konflik internal. Apa yang dianggap seseorang sebagai benar dan salah secara seksual didasarkan terutama pada agama. Aspek Psikologi Pandangan terhadap identitas jenis kelamin, perasaan diri sendiri terhadap kesadaran identitasnya. Seksualitas mengandung prilaku yang dapat dipelajari. Apa yang sesuai dan dihargai dipelajari sejak dini dalam kehidupan dengan mengamati prilaku orang tua. Orang tua biasanya mempunyai pengaruh yang signifikan, mereka sering mengajarkan tentang seksualitas melalui komunikasi yang halus dan nonverbal. Baik ibu dan ayah juga cenderung mempertegas permainan sesuai dengan jenis kelamin pada anak-anak prasekolah Alat reproduksi adalah organ tubuh yang berfungsi untuk berkembang biak dan menghasilkan keturunan. Pada manusia alat reproduksi juga berperan sebagai alat untuk mencapai kesenangan seksual. Organ seks wanita A. Organ seks Eksternal 1. Mons Veneris (mons pubis); adalah lapisan jaringan lemak yang menutupi tulang pubis dan dilapisi oleh rambut pubis setelah pubertas 2. Labia luar (labia mayor), yaitu bibir tebal yang menutupi vulva. Labia mayor mempunyai reseptor sensoris yang sensitif terhadap sentuhan, tekanan, nyeri dan suhu 3. Labia bagian dalam (labia minor) lipatan kulit yang melindungi pintu masuk vagina dan uretra. Labia bagian dalam tertutup oleh labia bagian luar, labia inimempunyai banyak pembuluh darah dan dapat menunjukkan perubahan warna yang signifikan selama rangsangan seksual. Labia setiap wanita berbeda dalam bentuk dan ukuran. 4. Vulva, adalah alat kelamin luar wanita. Yang termasuk bagian dari vulva adalah rambut kemaluan, bibir vagina bagian dalam dan luar (labia), klitoris, dan bukan vagina dan uretra. Uretra adalah tabung yang membawa urin dari kandung kemih. 5. Klitoris, berada di atas uretra. Bagian dari klitoris yang bisa anda lihat hanyalah bagian ujung saja. Klitoris memiliki banyak saraf sensitif. Ketika seorang wanita terangsang, klitoris akan terisi darah dan membengkak. Ketika klitoris dibelai atau disentuh akan menimbulkan rasa menyenangkan. Perasaan tersebut bisa menciptakan sensasi luarbiasa yang disebut orgasme. 6. Vestibula, adalah area dalam vulva disebelah dalam labia minor. Ostium urinarius(meatus) dan ostium vaginalis (introitus) terletak didalam vestibula. Introitus terletak diantara uretra dan anus. Himen adalah lipatan jaringan membranosa yang sebagian menutup introitus. Himen biasanya tetap utuh sampai terjadi hubungan senggama pertama kali. 1. vagina, termasuk alat reproduksi wanita bagian dalam, panjang sekitar 9 cm dan mengarah dari leher rahim ke luar tubuh. Ketika seorang wanita mengalami menstruasi, cairan menstruasi keluar dari tubuh melalui vagina. Vagina adalah ruang yang dilewati bayi saat dilahirkan. Vagina juga adalah ruang yang dimasuki penis ketika hubungan seksual berlangsung. 2. Uterus atau rahim adalah organ berongga berbentuk seperti buah pir. Ukuran bisa membesar sampai 50 cm selama masa kehamilan. Uterus terbentuk dari lapisan jaringan penyambung eksternal yang disebut perimetrium, lapisan tengah adalah lapisan otot polos yang disebut miometrium, dan membran mukosa bagian dalam disebut endometrium. Kontraksi otot uterus terjadi selama orgasmus. Setiap bulan endometrium menebal dalam persiapan untuk kemungkinan implantasi ovum yang telah dibuahi. Leher rahim yang menghasilkan lendir. Leher rahim menghubungkan bagian bawah rahim dengan bagian atas vagina. Pada hari-hari menjelang ovulasi, lendir lebih terasa, elastis dan licin. Selama hubungan seksual berlangsung, lendir membantu sperma dari pria mencapai rahim dan saluran tuba. 3. Dua saluran tuba (tuba fallopi), satu di setiap sisi, membentang dari ovarium sampai ke rahim. Saluran berbentuk tabung ini berfungsi membawa telur dari salah satu indung telur setiap bulannya, bergerak perlahan menuju rahim. Bertemunya sel telur dan sperma (fertilisasi) biasanya terjadi dalam bagian atas dari salah satu tuba fallopii. 4. Ovarium, adalah kelenjar yang memproduksi hormon seks wanita dan juga memproduksi sel telur atau ovum. Setiap ovarium berukuran hanya sebesar kacang almond tapi mengandung 150.000 hingga 200.000 telur. Setiap bulan, dari masa seorang wanita mengalami pubertas sampai menopause, salah satu indung telur akan melepaskan satu sel telur (terkadang lebih, tapi tidak umum terjadi). Ukuran setiap telur tersebut mirip dengan ukuran kepala sebuah peniti. Waktu ketika telur dilepaskan disebut ovulasi. A. Organ Seks Eksternal 1. Penis Penis ini yang sering disebut pisang atau burung oleh banyak orang, karena dianggap vulgar.Penis merupakan organ reproduksi pada pria dan juga organ eksresi (pengeluran sisa-sisa zat metabolisme). Melalui penis ini, sperma dikeluarkan sehingga bisa membuahi sel telur pada rahim perempuan dan juga akan terjadi ereksi (penegakkan, menegang dan membesarnya penis) ketika akan berhubungan intim (coitus). Istilah ereksi juga sering dianggap vulgar, sehingga orang-orang mengistilahkannya dengan berdiri, siap tempur, atau tegang Preputium/foreskin/kulit luar/kulup penis Preputium ini adalah kulit yang melingkari dan menutupi penis. Ujung preputium yang menutupi ujung glans penis (bagian depan penis) akan di potong, inilah yang disebut khitan, sirkumsisi, atau sunat. Sama seperti kulit di bagian tubuh lain, pada preputium ini juga banyak terdapat akhiran saraf pada preputium ini, sehingga dapat terasa nyeri. Glans Glans akan terlihat jelas pada penis yang sudah disunat. Glans ini sebelum disunat ditutupi oleh preputium, tapi pada saat ereksi, preputium pada penis yang belum disunat akan tertarik dan glans penis akan terlihat. Glans ini juga amat sensitif pada rangsang sentuhan dan tekanan dan pada perempuan glans ini di analogikan dengan klitoris pada vagina yang juga sangat sensitif pada rangsangan. Smegma Smegma ini adalah kotoran yang dibuang saat dilakukan khitan. Khitan ini dimaksudkan untuk membersihkan smegma ini, karena smegma bisa menjadi sumber infeksi karena banyak mengandung bakteri dan sisa-sisa urin, keringat, dan air mani. Warnanya putih susu dan teksturnya seperti keju, dikeluarkan oleh glans. Bila tidak di keluarkan/dibersihkan maka smegma ini akan semakin banyak berkumpul di sekitar glans dan bisa menyebabkan berbagai penyakit infeksi pada penis bahkan kanker. Corona Corona berarti mahkota. Mahkota ini merupakan undakan yang mengelilingi glans dan membatasi glans dengan batang penis. Preputium dipotong sampai batas ini. Uretra/meatus Meatus ini adalah lubang tempat keluarnya air seni dan air mani. Meatus merupakan ujung dari uretra, yaitu saluran yang di sepanjang penis sampai kandung kemih Frenulum Frenulum adalah potongan kulit tipis yang berada di bagian bawah penis. Fungsinya agar preputium tetap menutupi glans dan melindungi glans dari terbukanya preputium yang berlebihan pada saat coitus. Bila sudah disunat, frenulum ini akan dipotong juga dan hanya terlihat sisanya saja. Frenulum juga ada di bawah lidah. 2. Skrotum Skrotum adalah kantung yang menggantung di belakang penis, berisi testis atau buah zakar yang merupakan pabrik penghasil sperma. Fungsi skrotum ini adalah untuk menjaga agar testis tetap pada suhu yang efektif yaitu 34o C. Untuk menjaga agar sperma pada kualitas yang baik, jangan terlalu sering mandi air hangat atau terlalu panas, kemudian juga hindari memakai celana yang terlalu ketat. 1. Testis Testis mengandung dua jenis jaringan khusus yaitu: Tubulus Seminifirus, yang menghasilkan sperma, dan sel-sel leydig yang menghasilkan hormon pria, atau androgen. Testosteron menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan organ genital dan menunjang pertumbuhan dan perkembangan tulang dan otot. 2. Epididimis dan duktus deferen suatu sistem duktus yang mentranspor sperma 3. Kelenjar prostat, Vesikula seminalis, Kelenjar Cowper, yang sekresinya menjadi bagian dari semen yang diejakulasi 1. Masa Pranatal dan Bayi a. Tahap Oral kenikmatan dapat dicapai dengan cara menghisap,menggigit, mengunyah atau bersuara
b. Tahap Anal (1 3 tahun)
kepuasan pada saat pengeluaran feses. Anak mengamati prilaku orang dewasa, mulai untuk menirukan tindakan orang tua yang berjenis kelamin sama dan mempertahankan/ memodifikasi perilaku yang didasarkan pada umpan balik orang tua. Eksplorasi dapat mencakup mengelus diri sendiri,manipulasi genital, memeluk boneka,hewan peliharaan atau orang disekitar mereka dan percobaan Sensual lainnya. Pertanyaan tentang darimana bayi berasal atau perilaku seksual yang diamati oleh anak harus dijelaskan dengan terbuka, jujur dan sederhana. Penekanan tentang seksualitas datang dari orang tua dan gurunya tetapi lebih signifikan dari kelompok teman sebayanya Anak-anak dalam kelompok usia ini akan terus mengajukan pertanyaan tentang seks dan menunjukkan kemandirian mereka dengan menguji perilaku yang sesuai. Sebagian anak laki-laki dan perempuan sudah mengalami masa pubertas. Tahap Genital (>12 Tahun) Kematangan fisik dan psikososial: terjadi perubahan citra tubuh (Body Image) perhatian terhadap perubahan tubuh: BB, TB, perkembangan otot, bulu pubis, buah dada dan menstruasi, mempelajari prilaku. Pada usia 18 30 tahun terjadi perubahan hormonal : estrogen, cairan vagina, reaksi ereksi, ukuran penis dan produksi semen (cairan sperma). Proses pernikahan dan memiliki anak sehingga terjadi perubahan peran. Penurunan jumlah cairan vagina, penurunan intensitas orgasme dan terjadi atrofi vagina dan jaringan payudara. Penurunan produksi sperma, berkurangnya intensitas orgasme, terlambatnya pencapaian ereksi, dan pembesaran kelenjar prostat. Homoseksual merupakan kelainan seksual berupa disorientasi pasangan seksualnya. Disebut gay bila penderitanya laki-laki dan lesbi untuk penderita perempuan. Hal yang memprihatinkan disini adalah kaitan yang erat antara homoseksual dengan peningkatan resiko AIDS. Pernyataan ini dipertegas dalam journal kedokteran Amerika (JAMA tahun 2000),kaum homoseksual yang mencari pasangannya melalui internet, terpapar resiko penyakit menular seksual (termasuk AIDS) lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak. Sadomasokisme Sadisme seksual termasuk kelainan seksual. Dalam hal ini kepuasan seksual diperoleh bila mereka melakukan hubungan seksual dengan terlebih dahulu menyakiti atau menyiksa pasangannya. Sedangkan Masokisme seksual merupakan kebalikan dari sadisme seksual. Seseorang dengan sengaja membiarkan dirinya disakiti atau disiksa untuk memperoleh kepuasan seksual. Ekshibisionisme Penderita ekshibisionisme akan memperoleh kepuasan seksualnya dengan memperlihatkan alat kelamin mereka kepada orang lain yang sesuai dengan kehendaknya. Bila korban terkejut,jijik dan menjerit ketakutan, ia akan semakin terangsang. Kondisi begini sering diderita pria, dengan memperlihatkan penisnya yang dilanjutkan dengan masturbasi hingga ejakulasi. Voyeurisme Istilah voyeurisme (disebut juga scobtophilia) berasal dari bahasa perancis yakni vayeur yang artinya mengintip. Penderita kelainan ini akan memperoleh kepuasan seksual dengan cara mengintip atau melihat orang lain yang sedang telanjang, mandi atau bahkan berhubungan seksual. Setelah melakukan kegiatan mengintipnya, penderita tidak melakukan kegiatan lebih lanjut terhadap korban yang diintip, dia hanya mengintip atau melihat, tidak lebih. Ejakulasinya dilakukan dengan cara bermasturbasi setelah atau selama mengintip atau melihat korbannya. Dengan kata lain,kegiatan mengintip atau melihat tadi merupakan rangsangan seksual bagi penderita untuk memperoleh kepuasan seksual. Fetishisme Fatishi berarti sesuatu yang dipuja. Jadi pada penderita fetishisme aktivitas seksualnya disalurkan melalui bermasturbasi dengan BH (breast holder), celana dalam, kaos kaki, atau benda lain yang dapat meningkatkan hasrat atau dorongan seksual. Sehingga,orang tersebut mengalami ejakulasi dan mendapatkan kepuasan. Namun ada juga penderita yang meminta pasangannya untuk mengenakan barang-barang favoritnya, kemudian melakukan hubungan seksual yang sebenarnya dengan pasangannya tersebut. Pedophilia/ pedophil/ pedofilia/pedofil Adalah orang dewasa yang suka melakukan hubungan seksual/kontak fisik yang merangsang dengan anak dibawah umur. Bestially Bestially adalah manusia yang suka melakukan hubungan seks dengan binatang seperti: kambing, kerbau, sapi, kuda, ayam, bebek, anjing, kucing dan lain sebagainya. Incest Adalah hubungan seks dengan sesama anggota keluarga sendiri non suami istri seperti antara ayah dengan anak perempuan dan ibu dengan anak cowok Necrophilia/ Necrofil Adalah orang yang suka melakukan hubungan seks dengan orang yang sudah menjadi mayat / orang mati. Zoophilia Adalah orang yang senang dan terangsang melihat hewan melalukan hubungan seks dengan hewan. Sodomi Adalah pria yang suka berhubungan seks melalui dubur pasangan seks baik pasangan sesama jenis (homo) maupun dengan pasangan perempuan Frotteurisme / Frotteuris Yaitu suatu bentuk kelainan seksual dimana seseorang laki-laki mendapatkan kepuasan seks dengan jalan menggesek-gesek / mengosok- gosok alat kelaminnya ketubuh perempuan ditempat publik/ umum seperti dikereta, pesawat, bis dan lain-lain. Gerontophilia Adalah suatu perilaku penyimpangan seksual dimana sang pelaku jatuh cinta dan mencari kepuasan seksual kepada orang yang sudah berusia lanjut (nenek-nenek atau kakek-kakek). Fase 1:Excitement / Perangsangan Secara umum karakteristiknya adalah tahap ini bisa berlangsung dari hanya beberapa menit sampai bahkan beberapa jam termasuk didalamnya ; Meningkatnya tekanan otot-otot Denyut jantung yang semakin cepat dan nafas yang memburu Kulit yang menjadi memerah(terkadang timbul semburat merah disekitar dada dan punggung Puting yang mengeras Aliran darah menuju organ genital meningkat, yang berakibat klitoris dan labia minora (bibir vagina dalam) pada wanita menjadi basah serta penis pria menegang. Organ intim (vagina) wanita secara umum basah. Payudara menjadi tegang dan seakan-akan penuh, serta organ intim wanita merekah. Testis pria akan mengembang dan scrotum akan penuh cairan yang siap dikeluarkan. Fase 2: Dataran Tinggi (Plateau) Karakteristiknya adalah kelanjutan dan titik sebelum terjadinya orgasme yang ditandai dengan: Organ intim wanita yang semakin mengembang karena meningkatnya aliran darah serta perubahan kulit sekitar organ intim menjadi keunguan dan menjadi lebih gelap. Klitoris yang menjadi semakin sensitif (bahkan terkadang nyeri bila disentuh) dan terkadang kembali masuk tertutup klitoris untuk menghindari perangsangan oleh penis. Nafas, denyut jantung dan tekanan darah yang terus meningkat Otot mengejang dikaki, muka dan tangan Tekanan otot meningkat. Fase 3: Orgasme Orgasme adalah puncak dari siklus rangsangan seksual. Fase ini adalah fase terpendek dan umumnya hanya berlangsung selama beberapa detik saja. Tanda-tandanya antara lain: Kontraksi otot yang tidak beraturan dan terkontrol Tekanan darah, nafas dan denyut jantung berada dalam kondisi puncak dengan kebutuhan oksigen yang maksimal Otot sekitar kaki yang mengejang penuh Pelepasan yang tiba-tiba dari tekanan seksual Pada wanita organ intim akan berkontraksi, rahim akan terus berkontraksi. Pada pria, kontraksi ritmis otot pada pangkal penis akan menyebabkan ejakulasi dan pengeluaran semen. Gerakan tubuh tidak beraturan akan berlanjut dan keringat akan cenderung keluar dari pori-pori tubuh. Fase 4 : Resolusi Selama fase ini, tubuh akan kembali pada kondisi normal. Bagian-bagian tubuh yang mengembang dan meregang lambat laun akan kembali normal pada ukuran dan warna semula. Tahap ini juga ditandai dengan perasaan puas oleh pasutri, keintiman dan bahkan kelelahan. Beberapa wanita mampu melakukan fase orgasme tersebut dengan sedikit rangsangan dan inilah yang disebut multiple orgasm. Sebaliknya pria memerlukan waktu setelah orgasme yang disebut dengan periode refraksi, dimana pada waktu ini pria tidak akan mampu orgasme lagi. Periode refraksi ini berlangsung berbeda-beda pada pria, biasanya semakin tua umur maka periode refraksi ini akan berlangsung makin lama. Faktor Fisik Faktor Hubungan Faktor Gaya Hidup Faktor Harga Diri Disfungsi seksual b.d perubahan struktur tubuh, perubahan fungsi tubuh Perubahan pola seksualitas b.d ketakutan kehamilan, kerusakan hubungan dengan orang lain, konflik dengan orientasi seksual Sindrom trauma perkosaan b.d perkosaan Perubahan body image b.d biophysical. Chronic low self esteem Situasional self esteem R.T disturbed body image, functional impairment.