Anda di halaman 1dari 30

aaplikasi

plikasi model
model praktek
praktek keperawatan
keperawatan
profesional
profesional (MpKP)
(MpKP)

MUHAMMAD FAUZI, S.Kep., Ns., MMR

AKPER SAMAWA
KLASIFIKASI PASIEN BERDASARKAN
TINGKAT KETERGANTUNGAN
(DOUGLAS, 1996)

1. MINIMAL CARE
2. PARTIAL CARE
3. TOTAL CARE
KRITERIA MENIMAL CARE

• Pasien bisa mandiri / hampir tidak


memerlukan bantuan
• Status psikologis stabil
• Observasi tanda – tanda vital di lakukan
setiap pergantian jaga
• Perawatan luka sederhana
KRITERIA PARTIAL CARE

• Pasien memerlukan bantuan perawat


sebagian
• Observasi tanda – tanda vital setiap 4
jam
• Pengobatan dengan injeksi
• Pasien dengan katheter urine
• Pasien dengan pemasangan infus
KRITERIA TOTAL CARE
• Pasien memerlukan bantuan perawat
sepenuhnya dan memerlukan waktu perawat
yang lebih lama
• Pasien dalam keadaan tidak sadar
• Keadaan pasien tidak stabil
• Observasi TTV setiap kurang dari 2 jam
• Perawatan luka bakar
• Perawatan kolostomi
• Menggunakan alat bantu pernafasan
DOUGLASS (Ranap)
Jumlah Klasifikasi
pasien
Minimal Parsial Total

Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam

1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20

2 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40

3 0,51 0,42 0,21 0,81 0,45 0.30 1,08 0,90 0,60


dst
CONTOH

Casus :
Di ruang mawar jumlah pasien 8
orang, 3 pasien dengan perawatan
mnimal, 3 pasien dengan perawatan
partial, 2 pasien dengan perawatan
total. Maka jumlah perawat yang di
butuhkan dalam sehari yaitu . . . . .
Tingkat ketergantungan Jumlah kebutuhan tenaga
Tk. ktg Jml pasien Pagi Sore Malam
Minimal 3 3x0,17=0,51 3x0,14=0,42 3x0,07=0,21
Parsial 3 3x0,27=0,81 3x0,15=0,45 3x0,10=0,30
Total 2 2x0,36=0,72 2x0,30=0,6 2x0,20=0,4
0 0
Jumlah 8 2,04 1,47 0,91
Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan
adalah
Pagi : 2,04
Sore : 1,47
Malam : 0,91
+
4,42 (4 orang perawat)
Timbang terima
PENGERTIAN TIMBANG TERIMA

Merupakan teknik atau cara


untuk menyampaikan dan
menerima sesuatu (laporan)
yang berkaitan dengan
keadaan pasien
TUJUAN
 Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien
 Menyampaikan hal yang sudah / belum
dilakukan dalam asuhan keperawatan
kepada pasien
 Menyampaikan hal yang penting yang harus
ditindaklanjuti oleh perawat dinas
berikutnya
 Menyusun rencana kerja untuk dinas
berikutnya
MANFAAT
Bagi perawat :
 Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat
 Menjalin hubungan kerjasama dan bertanggung jawab
antar perawat
 Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang
berkesinambungan
 Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien
Bagi pasien :
 Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila
ada yang belum terungkap
PROSEDUR TIMBANG TERIMA
1. persiapan
a. Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift
b. Pasien yang dilakukan timbang terima khususnya pasien yang
memiliki permasalahan yang belum / dapat teratasi serta yang
membutuhkan observasi lebih lanjut
c. Hal yang perlu disampaikan dalam timbang terima :
 Jumlah pasien
 Identitas klien dan diagnosa medis
 data (keluhan/subjectif dan objektif)
 Masalah keperawatan yang masih muncul
 Intervensi keperawatan yang sudah ada dan belum dilaksanakan
 Intervensi kolaborasi dan dependen
 Rencana dan persiapan yang perlu dilakukan
2. Pelaksanaan
a. Kedua kelompok dinas sudah siap
b. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan
c. Kepala ruangan membuka acara timbang terima
d. Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan
klarifikasi, tanya jawab dan melakukan validasi terhadap hal-hal
yang telah dioverkan dan berhak menanyakan mengenai hal-hal yang
kurang jelas
e. Kepala ruangan atau PP menanyakan kebutuhan dasar pasien
f. Perawat yang melaksanakan timbang terima mengkaji secara penuh
terhadap masalah keperawatan, kebutuhan dan tindakan yang
telah/belum dilaksanakan serta hal-hal penting lainnya selama masa
perawatan
g. Lama timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit
kecuali pada kondisi khusus dan memerlukan keterangan rumit
3. Post timbang terima
a. Diskusi
b. Pelaporan untuk timbang terima dituliskan
secara langsung pada format timbang
terima yang di tandatangani oleh PP yang
jaga saat itu
c. Ditutup oleh karu
Ronde keperawatan
RONDE KEPERAWATAN
suatu kegiatan untuk mengatasi
masalah keperawatan klien yang
dilaksanakan oleh perawat dengan
melibatkan pasien untuk membahas &
melaksanakan asuhan keperawatan.
Tujuan ronde keperawatan
1. Menumbuhkan cara berpikir kritis dan
sistematis
2. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan
keperawatan yang berasal dari masalah klien
3. Meningkatkan validitas data klien
4. Menilai kemampuan menentukan diagnosa
keperawatan
5. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
MANFAAT RONDE KEPERAWATAN
1. Masalah pasien dapat teratasi
2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
3. Terjalinnya kerja sama antartim
kesehatan
4. Perawat dapat melaksanakan model
asuhan keperawatan dengan tepat dan
benar
LANGKAH-LANGKAH RONDE
KEPERAWATAN

1. Persiapan
Penjelasan tentang klien oleh perawat
yang mengelola/merawat.
Menetukan tim ronde
Pemberian inform consent kepada klien/
keluarga.
2. Pelaksanaan
 Penjelasan tentang klien oleh perawat primer
dalam hal ini penjelasan difokuskan pada
masalah keperawatan dan rencana tindakan
yang akan/ telah dilaksanakan dan memilih
prioritas yang perlu didiskusikan.
 Diskusikan antar anggota tim tentang kasus
tersebut.
 Tindakan keperawatan pada masalah prioritas
yang telah dan yang akan ditetapkan.
3. Pasca Ronde
Mendiskusikan hasil temuan dan
tindakan pada klien tersebut serta
menetapkan tindakan yang perlu
dilakukan.
DISCHARGE PLANNING
PENGERTIAN
Proses yang dinamis dan sistematis
dari penilaian, persiapan agar tim
kesehatan mendapatkan kesempatan
yang cukup untuk menyiapkan pasien
melakukan perawatan mandiri
dirumah.
TUJUAN
1. Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga
2. Meningkatkan perawatan yang berkelanjutan pada pasien
3. Membantu pasien dan keluarga memiliki pengetahuan,
sikap dan keterampilan dalam mempertahankan status
kesehatan klien
4. Membantu pasien dan keluarga untuk dapat memahami
permasalahan dan upaya pencegahan yang harus di tempuh
sehingga dapat mengurangi angka kambuh dan penerimaan
kembali di rumah sakit
5. Membuat perencanaan pasien pulang yaitu mengajarkan
pada pasien yang harus dilakukan dan dihindari selama di
rumah.
MANFAAT
1. Membantu kemandirian pasien dalam melakukan
perawatan dirumah.
2. Meningkatkan perawatan yang berkelanjutan pada pasien.
3. Membantu pasien memiliki pengetahuan,keterampilan dan
sikap dalam memperbaiki serta mempertahankan status
kesehatan pasien.
4. Meningkatkan kemampuan pasien dalam kesiapan
melakukan perawatan di rumah.
5. Dapat melakukan tindak lanjut yang sistematis yang
digunakan untuk menjamin kontinuitas perawatan pasien
Hal – hal yang harus diketahui
pasien sebelum pulang
1. Instruksi tentang penyakit yang diderita, pengobatan
yang harus dijalankan serta komplikasi yang dapat
terjadi
2. Informasi tertulis tentang perawatan yang harus
dilakukan di rumah
3. Pengaturan diet khusus dan bertahap yang harus
dijalankan
4. Jelaskan masalah yang mungkin timbul dan cara
mengantisipasinya
5. Informasi tentang nomor telepon dokter, dan pelayanan
keperawatan
FORMAT DISCHARGE PLANNING
DISCHARGE PLANNING NO. Reg. : ..................
Nama : ..................
Jenis Kelamin : ..................
Tanggal MRS : .......... Tanggal KRS : ...................
Dipulangkan dari RS dengan keadaan :
Sembuh Pulang paksa
Meneruskan dengan obat jalan Lari
Pindah ke RS lain Meninggal
A. Kontrol
a. Waktu :
b. Tempat :
B. Lanjutan perawatan dirumah
C. Aturan diet / nutrisi
D. Obat – obat yang masih diminum dan jumlahnua :
E. Aktivitas dan Istirahat
Yang dibawa pulang (Hasil Laboratorium, obat, Roncen, dll)
Lain – lain :
Sumbawa, 12 Desember 2014
Pasien / Keluarga Perawat

( ...........................) ( .............. )
.
Casus
Di ruang bedah RSU “Sehat” dirawat 50
orang pasien dengan kategori sebagai
berikut: 25 pasien dengan perawatan
minimal, 15 pasien dengan perawatan
parsial dan 10 pasien dengan perawatan
total. Hitunglah kebutuhan tenaga
perawat yang di butuhkan dalam sehari di
ruang bedah RSU “Sehat” ??

Anda mungkin juga menyukai