Anda di halaman 1dari 28

Anamnesis dan Pemriksaan Fisik

sistem Kardiovaskular
Riwayat dan pemeriksaan fisik masih
penting dalam deteksi penyakit jantung dan
evaluasi beratnya penyakit
Bayi baru lahir 1/3 tidak terdiagnosis saat
pulang dari RS
Penyakit jantung bawaan (PJB) 3-5%
dapat mengalami kematian

2
Anamnesis
Saat hamil:
Infeksi
Obat-obatan
Rokok/ alkohol
Kenaikan berat badan

3
Natal:
Asfiksia
Partus lama
Ibu sakit
BBLR
Prematuritas

4
Post natal:
Kesulitan minum (Feeding difficulty)
Takipnea dipsnea
mengisap lemah
Netek sering terhenti
Berat badan sulit naik
kerja otot akibat takikardia dan takipnea

5
Manifestassi gagal jantung kongestif
Terjadi pada 30% pasien PJB, 90% pada 1
tahun pertama
Manifestasi awal:
Perubahan pola nafas:
Takipnea, respon reflek dari:
Peningkatan vaskularisasi paru
Meningkatnya resistensi pengisian ventrikel
(takikardia)
Meningkatnya tekanan vena pulmonalis

6
Dispnea
kongesti paru
Kompresi bronchus
sekresis mengalami stasis
udara terperangkap
Sering infeksi saluran nafas

7
Identifikasi fungsi penting jantung
Cyanosis
Deoksigenasi darah dalam kapiler
Perifer atau sentral
Warna biru, refleksi perubahan vasomotor ( misal
demam atau kedinginan)
Akrosianosis: vasokonstriksi arteri perifer akibat
dari rendahnya COP (cardic output)
Sianosis sentral : bila 5 g Hb dalam darah
terreduksi

8
Derajad Hb yang tereduksi tergantung pada:
Konsentrasi total Hb
Tingkat desaturasi darah arteri
Differential cyanosis terjadi pada:
PDA besar dengan sindrom Eisenmenger
Penyebab lain sianosis:
Pnyakit paru-paru
Hipoventilasi karena penyakit SSP
Methemoglobinemia

9
Squatting (jongkok)
Respon proteksi terhadap hipoksemia
Squatting :
resistensi vaskular dan tekanan darah
right-to-left shunt
darah ke paru

10
Paroxysmal Hypoxemic Spell
Sering misdiagnosis dengan kolik
Terjadi karena:
resistensi sistemik
right-to-left shunt
SO2
progres hipoksemia

11
12
Chest pain
Sebagian besar anak non jantung
Palpitasi (debar-debar)
Ekstra sistole
Supraventricular tachycardia
Obat-obatan
Atralgia/ Atritis
Khorea
13
Riwayat penyakit
Sakit tenggorokan
Pernah opname
Obat-obatan yang diminum
Riwayat keluarga
Herediter
PJB
Demam rematik

14
Bentuk-bentuk tubuh (kongenital/kromosom):
Skoliosis 2% asianotik, 6% sianotik
Sindrom straight-back PS valv, ASD
Palmar creases: sindrom down AVSD, cri du
chat VSD, trunkus,
sindrom de Langes VSD
Polidaktili: 80% trisomi 13, >50% sindrom Ellis
van Creveld (+ chodro distrofi) atrium tunggal
Sindrom Marfan
Sindrom turner CoA, PS, AS
Sindrom rubella PDA, PS/AS

15
Pemeriksaan Fisik
Kulit
Pucat:
CO rendah vasokonstriksi perifer
Anemia SBE (pucat kekuningan)
Petekie SBE
Sianosis: ringan/berat
Jari tabuh (clubbing finger)

16
Clubbing finger

17
Kepala:
conjungtiva anemia, sianosis/
conjungtivitis, petekie

18
Leher
Pulsasi kuat fosa supra sternalis CoA,
PDA, AI
Getaran (trill) PS/AS
JVP tekanan artium
Tegak (90): normal tidak kelihatan di fosa
supra sternalis
Setengah duduk (45): normal tidak melebihi
garis bayangan horisontal dari manubrium
sterni

19
20
Nadi
Rutin: dinilai frekwensi, ritme, isi/volume
dan kualitas Takikardi/bradikardi sesuaikan
umur
Sinus aritmia tergantung pernafasan
Sinus takikardi kebutuhan O2 meningkat
Pulsus defisit auskultasi dan nadi beda
Isi nadi:
Dinilai nadi radialis, brakialis, karotis, femoralis
dan dorsalis pedis

21
Pulsasi a. dorsalis pedis tidak ditemukan
pada 10% populasi
Isi meningkat anemia, demam,
latihan, tirotoksikosis
Pulsasi yang meningkat (bounding
pulse) bila beda tekanan pada:
Bayi >30 mmHg
Anak >50 mmHg
Pada PDA sedang/besar, AI, trunkus,
fistula AV Corrigans pulse,
Quinckes pulse, water hammer pulse

22
Isi nadi menurun gagal jantung
kongestif, AS valv, HLHS
Nadi radialis kuat, femoralis lemah/tidak
teraba AS, CoA
Nadi karotis kuat stenosis Ao
Nadi karotis tidak ada obstruksi Ao
Pulsus paradoksus: pada inspirasi
tekanan sistole (beda 10 mmHg)
penyempitan amplitudo nadi
Pada perikarditis, tamponade, gagal
jantung dan asma

23
Pusus alternans (Traubes sign): nadi kuat
dan lemah berganti-ganti pada gagal
jantung kiri
Pulsus bisferiens: teraba puncak denyutan
ganda karena terabanya gelombang
perkusi (P) dan gelombang tidal (T)
pada PDA, AI, AS

24
Blood Pressure

Anggota gerak bawah > 10-20 mmHg


Methode:
Palpasi: sistol <10 mmHg
Auskultasi
Doppler Method
Oscillometric Method
Flush Technique

25
Dada:
Asimetris, left precordial bulging
Harrison's groove
Barrel chest
Pulsasi apeks: dilihat lokasinya dan
karakternya
Thrill: indikasi adanya bising yang keras

26
27
Auskultasi
Suara jantung 1, 2, 3 dan 4
Bunyi jantung/ bising
Bising gesek

28

Anda mungkin juga menyukai