KEPERAWATAN MATERNITAS 1
ANATOMI FISIOLOGI
SISTEM REPRODUKSI WANITA
DENNY RIANDHIKA
NPM 1806269890
KELAS B
UNIVERSITAS INDONESIA
2019
1. PENDAHULUAN
Ada yang istimewa di dalam tubuh seorang wanita dibandingkan kaum
lelaki, yaitu kemampuan untuk membesarkan janin dalam rahimnya.
Sebenarnya perbedaan antara laki laki dan perempuan adalah pada rahimnya.
Tapi selain rahim, organ lainnya juga sangat menentukan keberhasilan seorang
wanita untuk dapat hamil dan membesarkan janin dalam rahimnya karena
organ yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan sehingga proses
kehamilan yang fisiologis dapat terjadi. Pada dasarnya alat reproduksi wanita
dibedakan menjadi dua, yaitu alat reproduksi eksterna dan interna. Alat
reproduksi eksterna yaitu alat reproduksi yang terletak dan tampak dari luar.
Dan alat reproduksi interna yaitu alat reproduksi wanita yang terletak di
bagian dalam tubuh wanita.
Dalam merencanakan, melakukan dan mengevaluasi asuhan atau
perawatan yang akan dilakukan pada wanita, baik dalam asuhan kehamilan,
persalinan, nifas, manpun dalam pelayanan kesehatan reproduksi dan KB,
sangat penting bagi kita sebagai perawat untuk mengetahui struktur dan
anatomi alat reproduksi wanita. Sehingga kita dapat memberikan asuhan yang
benar, maksimal dan berkualitas pada wanita.
2. PEMBAHASAN
Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ interna, yang terletak di
dalam pelvis dan ditopang oleh lantai pelvis, dan genitalia eksterna, yang
terletak di perineum.
2.1 Organ Genitalia Eksterna
Struktur eksterna atau vulva, vulva adalah nama yang diberikan
untuk struktur genitalia eksterna, yang berarti penutup atau pembungkus.
Secara berurutan terdiri dari (dari arah anterior ke posterior): mons pubis
(mons veneris), labia mayora dan minora, klitoris, prepusium klitoris,
vestibulum, fourchette, dan perineum.
1. Mons Pubis atau Mons Veneris
Mons pubis merupakan bantalan jaringan lemak yang terletak
diatas simfisis pubis. Mons pubis berbentuk bulat yang lunak dan
padat. Mons pubis ditutupi oleh kulit dan rambut pubis. Mons pubis
berfungsi sebagai bantal pada waktu melakukan hubungan seks.
Kulit mons pubis mengandung kelenjar sebasea (minyak),
kelenjar keringat khusus dan sekresi kelenjar yang memberikan aroma
khas. Sekresi ini dianggap mempunyai makna seksual tertentu pada
laki-laki. Mons pubis melindungi simfisis pubis selama koitus
(hubungan seksual).
2. Labia Mayora
Labia mayora terdiri atas dua buah lipatan kulit panjang
melengkung dengan jaringan lemak dan jaringan ikat di bawahnya
yang berlanjut ke bawah sebagai perluasan dari mons pubis dan
menyatu menjadi perineum. Labia mayora memiliki rambut dan
kelenjar pada permukaan lateralnya, namun permukaan dalamnya licin.
Labia mayora melindungi labia minora, meatus urinarius, dan introitus
(muara vagina).
Pada permukaan arah lateral kulit labia tebal, biasanya
memiliki pigmen lebih gelap daripada jaringan sekitarnya dan ditutupi
rambut kasar (sama dengan rambut di mons pubis) dan semakin
menipis kearah luar perineum. Permukaan medial (arah dalam) labia
mayora licin, tebal, dan tidak ditumbuhi rambut, mengandung suplai
kelenjar sebasea, kelenjar keringat serta pembuluh darah. Sensitivitas
labia mayora terhadap sentuhan, nyeri, dan suhu tinggi. Hal ini karena
adanya jaringan saraf yang menyebar luas yang juga berfungsi sebagi
rangsangan seksual.
3. Labia Minora
Labia minora merupakan dua buah lipatan panjang tipis kulit,
sempit dan tidak berambut yang terletak disebelah dalam labia mayora.
Labia minora tidak mempunyai folikel rambut. Kedua labia minora
betemu di sebelah depan dan pada titik temu ini terdapat klitoris.
Disebelah posterior, labia minora bergabung membentuk fourchette.
Labia minora tidak memiliki lemak subkutan. Permukaan
internalnya biasanya saling bersentuhan dan dengan demikian
menambahkan pengamanan pada lubang masuk vagina. Labia minora
banyak mengandung pembuluh darah dan membuat labia minora
berwarna kemerahan dan memungkinkan labia minora membengkak
bila ada stimulus emosional atau stimulus fisik. Kelenjar-kelenjar di
labia minora melumasi vulva. Jaringan saraf sangat banyak membuat
labia minora sangat sensitif. Ruangan diantara kedua labia minora
disebut vestibulum.
4. Klitoris
Klitoris berasal dari bahas Yunani, yang berarti kunci. Klitoris
dianggap sebagai kunci seksualitas wanita. Klitoris merupakan
tonjolan kecil berbentuk silinder merupakan jaringan erektil yang
terletak di bawah arkus pubis, pada titik temua labia minora disebelah
anterior. Jaringan klitoris sangat kaya dengan pembuluh darah dan
saraf sehingga merupakan salah satu zona erotik yang utama pada
wanita. Dalam keadaan tidak terangsang, bagian yang terlihat adalah
sekitar 6 x 6 mm atau kurang. Ujung badan klitoris dinamakan glans
dan lebih sensitif daripada badannya. Saat wanita terangsang secara
seksual, glans dan badan klitoris membesar.
Kelenjar sebasea klitoris mensekresi smegma, suatu substansi
lemak seperti keju yang memiliki aroma khas dan berfungsi sebagai
feromon (senyawa organic yang memfasilitasi komunikasi olfaktorius
dengan anggota lain pada spesies yang sama untuk membangkitkan
respon stimulasi erotis pada pria).
5. Prepusium Klitoris
Dekat sambungan anterior, labia minora kanan dan kiri memisah
menjadi bagian medial dan lateral. Bagian lateral menyatu dibagian
atas klitoris dan membentuk prepusium, penutup yang berbentuk kait.
Bagian medial menyatu di bagian bawah klitoris membentuk frenulum.
Kadang-kadang prepusium menutupi klitoris, akibatnya daerah ini
terlihat seperti suatu muara yang dapat disalahartikan sebagai meatus
uretra.
6. Vestibulum
Vestibulum adalah rongga yang berbentuk seperti perahu atau
lonjong, dikelilingi oleh labia minora. Vestibulum terletak diantara
labia minora, klitoris, dan fourchette. Orifisium uretra bermuara ke
dalam vestibulum tepat dibawah klitoris. Saluran dua buah kelenjar
parauretral (kelenjar Skene) juga bermuara ke dalam vestibulum,
masing-masing pada salah satu sisi orifisum uretra.
Orifisium vagina juga bermuara ke dalam vestibulum. Muara
tersebut ditutupi oleh lipatan selaput tipis yang disebut hymen. Selaput
tipis ini tidak menutupi seluruh lubang msuk vagina, setelah terjadi
senggama yang pertama atau karena intervensi jari tangan atau insersi
tampon, hymen akan robek. Setelah melahirkan, hymen akan
menghilang dan hanya meninggalkan sisa yang disebut carunculae
myrtiformes. Fungsi hymen adalah melindungi lubang vagina selama
perioede pubertas.
Saluran kelenjar bartholini bermuara di sebelah luar hymen,
masing-masing pada salah satu sisinya, tepatnya disebelah posterior
orifisium vagina. Kedua kelenjar bartholini mensekresikan bahan
pelumas mukoid, khususnya ketika gairah seks meningkat.
7. Fourchette
Fourchette adalah lipatan jaringan transversal yang pipih dan tipis,
terletak pada pertemuan ujung bawah labia mayora dan minora di garis
tengah di bawah orifisium vagina.
8. Perineum
Perineum merupakan daerah muscular yang ditutupi kulit antara
introitus vagina dan anus. Perineum terbentuk dari korpus perineum,
titik temu otot-otot dasar panggul dibagian sentral yang ditutupi oleh
kulit perineum. Struktur ini membentang dari fourchette hingga anus.
2.2 Organ Genitalia Interna
c. Hubungan
Dasar kandung kemih berhubungan dengan dinding anterior bagian
atas vagina dan uretra dengan dinding anterior bagian bawahnya.
Kavum Douglasi (cul de sac uterorectal), yaitu titik terendah
kavum peritonei, terletak langsung di belakang forniks posterior
vagina rektum terletak di bagian belakang bagian dua pertiga atas
vagina. Korpus perineum terletak di belakang bagian spertiga
bawah dinding posterior vagina.
d. Fungsi
Vagina memiliki empat fungsi utama, fungsi-fungsi tersebut
adalah:
1) Lintasan bagi spermatozoa, spermatozoa baisanya akan
tertimbun pada saat senggama dalam ruang yang dihasilkan
oleh forniks posterior
2) Saluran keluar bagi janin dan produk pembuahan lainnya pada
saat persalinan
3) Saluran keluar bagi darah haid (menstruasi)
4) Barrier untuk menghalangi penjalaran infeksi secara asenderen
4. Perineum dan Dasar Pelvis
Perineum dan dasar pelvis dibentuk oleh diafragma pelvis, diagfragma
urogenital, otot genitalia eksternal, serta anus. Fungsinya adalah
menambah kekuatan struktur-struktur,
5. Tulang Pelvis
Panggul mempunyai tiga fungsi utama:
1) Rongga tulang pelvis membentuk tempat perlindungan bagi
struktur-struktur pelvis
2) Mengakomodasi janin yang sedang berkembang selama hamil dan
selama proses melahirkan
3) Pelvis dibagi menjadi dua bagian, rongga atas yang dangkal atau
pelvis palsu dan rongga bawah yang lebih dalam atau pelvis sejati.
6. Payudara
Payudara adalah sepasang kelenjar mamaee yang terlihat di antar
tulang iga kedua dan keenam. Payudara wanita dewasa yang sehat
biasanya memiliki bentuk dan ukuran yang sama, tetapi sering kali
tidak asimetris absolut. Jaringan kelenjar sejati disebut parenkim.
Jaringan penunjang, lemak, dan jaringan ikat fibros (stroma) yang
menentukan ukuran dan konsistensi payudara. Setiap kelenjar mamae
tersusun atas 15—20 lobus yang terbagi menjadi lobules-lobulus.
Lobulus-lobulus merupakan cluster asini.
3. KESIMPULAN
Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ interna, yang terletak di
dalam pelvis dan ditopang oleh lantai pelvis, dan genitalia eksterna, yang
terletak di perineum. Struktur eksterna atau vulva, vulva adalah nama yang
diberikan untuk struktur genitalia eksterna, yang berarti penutup atau
pembungkus. Secara berurutan terdiri dari (dari arah anterior ke posterior):
mons pubis (mons veneris), labia mayora dan minora, klitoris, prepusium
klitoris, vestibulum, fourchette, dan perineum.
Struktur eksterna atau vulva, vulva adalah nama yang diberikan untuk
struktur genitalia eksterna, yang berarti penutup atau pembungkus. Secara
berurutan terdiri dari (dari arah anterior ke posterior): mons pubis (mons
veneris), labia mayora dan minora, klitoris, prepusium klitoris, vestibulum,
fourchette, dan perineum.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, M.I., Lowdermilk, D.L., Jensen, M.D., Perry, S.E. (2004). Buku Ajar
Keperawatan Maternitas (Maternity Nursing) Edisi 4. Alih Bahasa Maria
A. Wijayati, Peter I. Anugerah. Jakarta: EGC.
Farrer, Helen. (2007). Perawatan Maternitas Edisi 2 Alih Bahasa Andri Hartono.
Jakarta: EGC.