Anda di halaman 1dari 10

LEMBAR TUGAS MANDIRI

KEPERAWATAN ANAK 1

PROMOSI KESEHATAN NUTRISI, KESEHATAN


GIGI, DAN IMUNISASI

PADA ANAK USIA SEKOLAH DAN ANAK USIA


REMAJA

DENNY RIANDHIKA

NPM 1806269890

KELAS B

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS INDONESIA

2019
1. PENDAHULUAN
Promosi Kesehatan adalah suatu seni dan ilmu yang bertujuan untuk
menolong individu dalam merubah gaya hidupnya agar mencapai kesehatan
yang optimal (Edelman, 2014). Leavell dan Clark (1965) mendefinisikan tiga
tingkat pencegahan: primer, sekunder, dan tersier.
a. Promosi kesehatan dan perlindungan khusus (pencegahan primer);
b. Diagnosis dini, pengobatan yang cepat, dan keterbatasan disabilitas
(pencegahan sekunder);
c. Restorasi dan rehabilitasi (pencegahan tersier).
Promosi kesehatan bertujuan memampukan masyarakat dalam memelihara
dan meningkatkan kesehatan mereka dan menciptakan suatu keadaan yakni
perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan.

Promosi kesehatan memiliki dua komponen penting yatu pelaksana


promosi kesehatan dan sasaran promosi kesehatan. Yang dimaksud sasaran
dalam promosi kesehatan dapat merupakan individu, keluarga, kelompok, atau
masyarakat. Agar promosi kesehatan dapat lebih tepat sasaran, maka sasaran
tersebut perlu dikenali secara lebih khusus, rinci dan jelas melalui
pengelompokkan, contoh promosi kesehatan dengan sasaran kelompok anak
usia sekolah atau kelompok anak usia remaja. Promosi kesehatan pada kedua
usia tumbuh kembang tersebut akan dibahas selanjutnya.

2. PEMBAHASAN
2.1 Promosi Kesehatan sesuai Tumbuh Kembang Anak Usia Sekolah
Promosi kesehatan pada anak usia sekolah bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan anak yang optimal. Anak usia sekolah memiliki
risiko gangguan kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan pada tahap
tumbuh kembang sebelumnya dimana anak mulai memasuki dunia sekolah
dan mengalami kontak interpersonal dengan anak-anak lain. Anak yang
mulai bersekolah, akan mengakses lingkungan di luar rumah, keluar dari
lingkungan rumah yang relatif memberi perlindungan kesehatan lebih
terkontrol. Oleh karena itu, edukasi terkait nutrisi, kesehatan gigi, dan
imunisasi pada anak usia sekolah penting diberikan untuk dapat mencapai
kesehatan yang optimal.
2.1.1 Nutrisi
Hal-hal yang perlu diperhatikan terkait nutrisi anak usia sekolah
adalah sebagai berikut:
- Anak usia sekolah sudah memiliki kemandirian untuk memilih
makanannya sendiri. Karena itu penting untuk menekankan gizi
seimbang pada kebiasaan makan anak dimana hal ini berkaitan
dengan makanan yang disajikan dalam keluarga. Perlu diingat
bahwa kebiasaan makan anak akan mempengaruhi kebiasaan
makan pada tahap tumbuh kembang selanjutnya.
- Anak usia sekolah yang sudah banyak berada di luar rumah dan
dapat memilih makanannya sendiri akan dipengaruhi oleh
teman dan media dalam pemilihan makanan. Maka disitulah
peram perawat dalam memberikan informasi dan edukasi
tentang pemilihan makan yang tepat pada anak usia sekolah.
Mengurangi makanan siap saji, mengurangi makanan tanpa
kalori, dan mengurangi makanan tinggi kalori berlebihan
menjadi fokus edukasi nutrisi pada anak usia sekolah.
- Pemilihan makanan pada anak usia sekolah bertujuan untuk
mempertahankan berat badan anak sesuai rekomendasi usianya,
makanan dengan nutrisi yang adekuat untuk pertumbuhan dan
aktivitas anak, serta untuk mencegah penyakit kronis.
- Nutrisi menjadi perhatian penting pada anak usia sekolah untuk
mencegah obesitas dan komplikasinya, mencegah kekurangan
kalsium, mencegah gangguan makan, dan mencegah
kekurangan energi untuk pertumbuhan otak anak yang akan
berkaitan dengan kualiatas belajar anak di sekolah.
2.1.2 Kesehatan Gigi
Gigi permanen muncul selama masa anak usia sekolah. Oleh
karena itu kebersihan gigi yang baik dan perhatian yang rutin
terhadap adanya karies gigi merupakan bagian dari supervisi
kesehatan yang penting selama periode ini. Adapun edukasi
kesehatan gigi pada anak usia sekolah meliputi:
- Teknik menggosok gigi yang benar
- Pemeriksaan gigi secara teratur dan pemberian tambahan zat
flourida yang berkelanjutan
- Cara-cara mencegah gigi berlubang
- Waktu menggosok gigi yang tepat: setelah makan, setelah
makan kudapan, dan sebelum tidur
- Alat sikat gigi yang tepat: sikat gigi dengan bulu sikat nilon
yang lembut dan panjang sikat gigi sekitar 21 cm
Adapun masalah kesehatan didi yang sering muncul pada anak usia
sekolah antara lain karies gigi, penyakit periodontal, maloklusi, dan
cidera gigi.
2.1.3 Imunisasi
Berikut adalah daftar jadwal imunisasi pada anak usia sekolah:

Keterangan: DT = Difteri Tetanus


Td = Tetanus Difteri
Sumber: Buku Ajar Imunisasi Kementerian Kesehatan RI 2015
Sumber: Buku Ajar Imunisasi Kementerian Kesehatan RI 2015

2.2 Promosi Kesehatan sesuai Tumbuh Kembang Anak Usia Remaja


Anak pada tahap tumbuh kembang usia remaja telah mampu
menerima tanggung jawab untuk kesehatan dirinya sendiri. Oleh karena itu
pendidikan kesehatan yang efektif pada anak usia remaja harus mencakup
pendekatan yang sesuai dengann perkembangan remaja dan pendidikan
tersebut bertujuan hingga terjadi perubahan perilaku. Pendidikan kesehatan
harus meliputi kesempatan untuk membentuk keterampilan.
2.2.1 Nutrisi
Kebutuhan kalori dan protein pada anak usia remaja lebih besar
dibanding tahap tumbuh kembang sebelumnya karena pada masa
ini terjadi pertambahan tinggi badan, berat badan, massa otot, dan
kematangan seksual yang cepat dan meluas. Terdapat pula
peningkatan kebutuhan yang penting untuk memenuhi kebutuhan
kalsium, besi, dan seng selama periode pertumbuhan yang cepat.
Kalsium untuk pertumbuhan tulang, zat besi untuk perluasan massa
otot dan volume darah, dan seng untuk pertumbuhan jaringan dan
rangka.
2.2.2 Kesehatan Gigi
Kesehatan gigi pada anak usia remaja tidak kalah pentingnya.
Meskipun frekuensi pembentukan karies gigi tidak sebesar masa
anak-anak, perawatan kesehatan gigi seperti pada tahap anak usia
sekolah tetap dilanjutkan.

2.2.3 Imunisasi
Pembahuruan imunisasi merupakan bagian yang sangat
penting dalam asuhan preventif pada remaja. Memperoleh peroleh
catatan tentang riwayat imunisasi remaja sebelumnya merupakan
tindakan yang sangat penting.
Remaja harus sudah mendapatkan vaksin tetanus-difteri
(Td) pada usia 11—12 dan tidak melebihi 16 tahun jika periode
waktu minimal 5 tahun sejak pemberian dosis terakhir vaksin
difteri-pertusis-tetanus, atau pertusis aseluler, atau difteri-tetanus.
Pemberian boster Td secara berturut-turut setiap 10 tahun.
Semua remaja, kecuali yang sedang hamil harus menerima vaksin
campak-parotis-rubela (MMR), kecuali ada catatan sudah
menerima vaksin MMR sebanyak dua kali sebelum usia 12 tahun.
Semua remaja harus sudah mendapatkan vaksin tiga dosis
vaksin hepatitis B, jika sebelumnya tidak mendapatkan vaksin
tersebut. Vaksin hepatitis A harus diberikan pada remaja yang
memiliki faktor resiko terinfeksi hepatitis A seperti pemakai obat-
obatan terlarang yang disuntikan dan memiliki aktivitas seksual
beresiko tinggi. Vaksin varisela harus diberikan jika belum
mendapatkan vaksin tersebut. Remaja usia diatas 13 tahun, vaksin
varisela diberikan dua dosis dengan jarak 4 minggu.

2.3 Pesan Gizi Seimbang untuk Anak dan Remaja menurut Pedoman
Gizi Seimbang Kementerian Kesehatan RI 2014
a. Biasakan makan 3 kali sehari (pagi, siang, dan malam) bersama
keluarga
b. Biasakan mengonsumsi ikan dan sumber protein lainnya
c. Perbanyak mengonsumsi sayuran dan cukup buah-buahan
d. Biasakan membawa bekal makan dan air putih dari rumah
e. Batasi mengonsumsi makanan cepat saji, jajanan dan makanan
selingan yang manis, asin, dan berlemak
f. Biasakan menyikat gigi sekurang-kurangnya dua kali sehari setelah
makan pagi dan sebelum tidur
g. Hindari merokok
3. PENUTUP
Promosi kesehatan mengenai nutrisi, kesehatan gigi, dan imunisasi pada anak
usia sekolah dan remaja merupakan suatu hal yang berkaitan. Pertumbuhan
anak sangatlah dipengaruhi status kesehatan dan nutrisi. Kondisi gigi yang
baik akan mendukung masuknya asupan nutrisi. Status kesehtan juga akan
dipengaruhi oleh sistem daya tahan tubuh. Peran perawat dalam hal ini adalah
mengkaji, memberikan informasi, mengedukasi terkait pentingnya nutrisi,
kesehatan gigi, dan imunisasi pada anak usia sekolah dan remaja. Status
nutrisi dan kesehatan yang baik akan membuat tumbuh kembang anak sesuai
dengan usianya.
DAFTAR PUSTAKA

Ball, Jane W., Bindler, Ruth C., Cowen, Kay J. (2012). Principles of Pediatric
Nursing: Caring for Children. 5th ed. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Wong, Donna L., et al. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. (Agus Sutarna,
Neti Juniarti, H. Y. Kuncara. Penerjemah). Edisi ke-6. Jakarta: EGC.

Bowden, Vicky R., Greeberg, C. S. (2010). Children and Their Families: The
Continuum of Care. 2nd Ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Panduan Gizi Seimbang Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014).


Diakses pada tanggal 27 Februari 2019 dari:
http://gizi.depkes.go.id/download/pedoman%20gizi/pgs%20ok.pdf.

Buku Ajar Imunisasi. (2014). Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses pada tanggal 27
Februari 2019 dari: http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/10/03Buku-Ajar-Imunisasi-06-10-2015-small.pdf

Anda mungkin juga menyukai