STUNTING

HAFASA
NIM:211005007
PRODI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
 LATAR BELAKANG
Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan global yang telah menjadi fokus
perhatian selama beberapa dekade terakhir. Ini tidak hanya terbatas pada masalah gizi atau
kesehatan semata, tetapi juga mencerminkan ketidaksetaraan, ketidakadilan, dan
kerentanan sosial-ekonomi yang kompleks. Dampaknya juga meluas, tidak hanya
memengaruhi pertumbuhan fisik, tetapi juga perkembangan kognitif, kemampuan belajar,
produktivitas di masa depan, serta meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes dan
penyakit jantung.
Menurut World Health Organization (WHO), stunting terjadi ketika anak memiliki tinggi badan
yang lebih pendek dari rata-rata usianya, akibat kurangnya nutrisi yang memadai, terutama
selama 1.000 hari pertama kehidupan, dari kehamilan hingga usia dua tahun. Oleh karena
itu, upaya pencegahan stunting memerlukan pendekatan yang holistik dan berbagai masalah
kompleks yang harus diatasi.
Untuk mengatasi tingginya angka stunting, diperlukan pendekatan holistik yang melibatkan
berbagai sektor, termasuk kesehatan, gizi, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan.
Di Sumbawa, yang memiliki keanekaragaman pangan lokal yang kaya, pemanfaatan sumber
daya alam setempat menjadi kunci dalam upaya pencegahan stunting. Promosi konsumsi
pangan lokal yang kaya akan gizi, seperti daun kelor, rempah-rempah, jagung, dan kacang-
kacangan, dapat menjadi solusi yang efektif untuk memastikan masyarakat mendapatkan
nutrisi yang cukup dan seimbang. Dengan memanfaatkan potensi lokal ini, diharapkan dapat
meningkatkan ketersediaan dan aksesibilitas pangan berkualitas serta memberikan dampak
positif dalam upaya pencegahan stunting.
salah satu olahan yang dapat mencegah stunting yaitu jelly yang terbuat dari daun kelor,
dalam hal ini kita dapat memanfaatkan pangan lokal yang sering kita jumpai di lingkungan
kita.
 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana efektivitas metode pengembangan pangan lokal dalam

mencegah stunting pada anak-anak di Kabupaten sumbawa?
2. Bagaimana kondisi pangan lokal mempengaruhi implementasi
program pencegahan stunting di Kabupaten Sumbawa?
 MANFAAT
1. Dengan memanfaatkan sumber daya alam lokal yang kaya akan
nutrisi, seperti sayuran, buah-buahan, dan sumber protein nabati atau
hewani, kita dapat memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi
yang seimbang dan cukup.
2. Pengembangan pangan lokal juga mendorong kemandirian pangan di
tingkat lokal, mengurangi ketergantungan pada impor pangan dari
luar daerah. Hal ini tidak hanya membantu meningkatkan ekonomi
lokal dan menciptakan lapangan kerja, tetapi juga memperkuat
kedaulatan pangan komunitas.
 DEFINISI STUNTING
Stunting: kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis
sehingga anak lebih pendek untuk usianya. (kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam
kandungan dan pada masa awal kehidupan setelah lahir, tetapi baru tampak setelah
anak berusia 2 tahun).
Stunting disebabkan oleh faktor Multidimensi sehingga penanganannya perlu
dilakukan oleh Multisektor :
1. Praktek pengasuhan yang tidak baik
2. Terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ANC-Ante Natal Care, Post Natal
dan pembelajaran dini yang berkualitas
3. Kurangnya akses ke makanan bergizi
4. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi
 PENCEGAHAN STUNTING

Pencegahan Stunting 10(sepuluh) indicator PHBS yaitu :

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan,

2. Memberi ASI eksklusif kepada bayi,
3. Menimbang berat badan balita (datang ke Posyandu),
4. Menggunakan air bersih,
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun,
6. Menggunakan jamban sehat,
7. Memberantas jentik nyamuk,
8. Mengonsumsi sayur dan buah setiap hari,
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari,
10. Tidak merokok di dalam rumah.
 GEJALA STUNTING

Gejala Stunting
1.Tubuh anak lebih pendek dibandingkan standar tinggi badan anak seusianya
2. Berat badan anak bisa lebih rendah untuk anak seusianya
3. Pertumbuhan tulang terhambat
4. Mudah sakit
5. Gangguan belajar
6. Gagguan tumb!uh kembang
CEGAH STUNTING
TERIMA KASIH
Atas perhatian dan kerjasamanya.