Anda di halaman 1dari 10

“Pemanfaatan Lahan Pekarangan Melalui Penerapan Pertanian

Organic Dapat Mencegah Stunting


Di Desa Tambak Desa Banama Tingang Kabupaten Pulang Pisau”

Oleh

Luh Putu Muliani Handayani.,M.Fil.H

PENDAHULUAN Stunting merupakan satu keadaan masyarakat yang sedang

melanda Indonesia pada ranah kesehatan. Stunting sangat meresahkan masyarakat

ada ragam upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah namun Stunting ini masih

tetap eksis. Upaya Upaya yang dilakukan pemerintah diantaranya memberikan

edukasi kepada ibu hamil dengan beragam metode, memberikan asupan gizi yang

cukup kepada ibu hamil. Semua Upaya yang dilakukan oleh pemerintah belum

mampu menyelesaikan masalah stunting. Segala edukasi yang diberikan kepada

seorang ibu yang hamil mungkin belumlah terlambat namun alangkah baiknya

pencegahan ini dilakukukan kepada seluruh masyarakat agar dapat digunakan

sebagai bekal menjalani kehidupan, khususnya pada seoarng Perempuan yang

akan memasuki tahapan kehidupan berumah tangga dan akan menjadi seorang

ibu. Edukasi tang baik dalam mencegah Stunting dengan memberikan edukasi

cara hidup sehat. Cara hidup sehat bukan hanya berasal dari diri sendiri tetapi

lingkungan juga sangat mempengaruhi. Lingkungan yang sehat maka akan

membawa kondisi yang sehat pula pada diri sendiri. Setelah kondisi sehat maka

diperlukan asupan gizi yng seimbang, perolehan gizi yang seimbang dapat

dilakukan melalui penanaman pertanian organic di sekitar pekarangan rumah.

Pertanian oganik adalah satu proses pengelolahan lahan / tanah untuk

menghasilkan sumber pangan yang sehat pula. Aadanya keadaan yang seimbang
antara lingkungan yang sehat dan sumber makanan yang sehat akan menghasilkan

keadaan kesehatan seorang ibu hamil otomatis sehat maksimal, Kesehatan ibu

hamil yang seimbang akan membawa pada Kesehatan alami oleh anak yang

dikandungnya, hal ini menyebabkan Stunting tidak pernah ada dalam kehidupan

nyata.

Sebelum masuk pada bagaimana cara pemanfaatan lahan pekarangan untuk

menanam pertanian organik agar dapat mencegah Stunting. Terlebih dahulu akan

diuraikan penertian Stunting. Maraknya kasus Stunting kini sangat di bebankan

kepada seorang ibu, khususnya seorang ibu yang sedang hamil. Penanganan

Stunting perlu di sikapi secara bersama sama, bukan hanya dilakukan oleh

seorang ibu, suami atau keluarga kecil ibu, tapi juga seluruh Masyarakat

disekitarnya. Pada umumnya Stunting berdampak pada pertumbuhan fisik anak.

Penyebab stunting diantaranya faktor gizi, pemberian ASI eksklusif, tingkat

pendidikan, pengetahuan ibu dan riwayat BBLR. Dukungan asupan gizi yang

baik untuk anak memerlukan kemampuan ibu dalam memberikan pengasuhan

pada anak. Latar belakang pendidikan orang tua juga merupakan unsur penting

dalam menentukan status gizi anak.,dari

https://journal.ppnijateng.org/index.php/jika/article/view/959/449.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun)

akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.

Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah

bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun

(TNP2K, 2017). Salah satu masalah stunting yaitu faktor Ibu (pengetahuan ibu

mengenai status gizi, pemberian ASI-eksklusif & MP-ASI). Literature review ini
menjelaskan tentang pengaruh faktor Ibu terhadap kejadian stunting pada Anak.

Stunting merupakan kondisi kronis yang menggambarkan terhambatnya

pertumbuhan karena defisiensi zat gizi dalam jangka panjang. Stunting

berkontribusi terhadap berat badan lahir rendah, menghambat perkembangan

kognitif dan prestasi sekolah, dan membatasi prospek hidup anak hingga dewasa.

Pemahaman orang tua khususnya ibu sangat mempengaruhi pola asuh dan status

gizi anak. Kurangnya pengetahuan dan sikap ibu berkaitan dengan stunting, ASI

ekslusif dan makanan pendamping ASI (MPASI) menjadi penyebab tingginya

angka kejadian stunting pada balita. Artinya seorang ibu perlu memahami MPASI

itu sendiri,https://www.bajangjournal.com/index.php/JIRK/article/view/

3123/2242

Usia anak-anak merupakan fase yang baik dalam memperkenalkan

kebiasaan-kebiasaan baik di sekolah maupun di rumah. Anak-anak

cenderung menjadi peniru yang baik. Oleh karena itu, edukasi dan penanaman

karakter harus dilakukan sedini mungkin. Kegiatan edukasi terkait pola hidup

bersih dan sehat meliputi materi cara cuci tangan yang benar serta materi isi

piringku diberikan kepada peserta didik Sedangkan bagi para orang tua, guru,

dan komite sekolah mendapatkan materi tentang stunting, dimana ada

beberapa orang tua peserta didik yang sedang hamil dan dominan para

orang tua masih dalam usia produktif reproduksi. Stunting merupakan

masalah gizi yang besar di Indonesia,

https://www.madaniya.pustaka.my.id/journals/contents/article/view/653/449

Status gizi balita merupakan salah satu indikator kesehatan yang paling sensitif

untuk menentukan derajat kesehatan anak di suatu negara. Balita digolongkan gizi
kurang atau gizi buruk berisiko memiliki masa depan suram karena dampak

jangka panjang dari kurangnya gizi mereka. Kekurangan gizi dapat berakibat pada

menurunnya tingkat kecerdasan anak-anak. Menurunnya kualitas manusia usia

muda berarti hilangnya sebagian besar potensi pandai yang sangat dibutuhkan

bagi pembangunan bangsa (Supariasa, 2012). Penyuluhan ini bertujuan untuk

peningkatan status gizi dan pemenuhan nutrisi pada wanita usia subur yang

sangat berpengaruh pada kejadian stunting yang terjadi pada balita. Hal ini

dikarenakan masih kurangnya pemahaman wanita usia subur dalam pemenuhan

nutrisi bagi dirinya, baik sebelum masa kehamilan, pada saat hamil akan

memberikan dampak bagi peningkatan kejadian stunting, yang akhirnya

berdampak panjang bagi tumbuh kembang anak dan masa depan generasi

selanjutnya. http://altifani.org/index.php/altifani/article/view/125/22

Program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) pada pendidik dan

orangtua anak dapat dilakukan untuk menanamkan kesiapsiagaan orangtua

dalam mengantisipasi dan menghadapi resiko anak stunting. Dalam rangka

mengatasi stunting, program dapur sehat harus diterapkan secara menyeluruh dan

berkelanjutan. https://jahe.or.id/index.php/jahe/article/view/232/124

Stunting bisa dihindari dengan mengambil langkah-langkah tertentu, seperti

intervensi gizi khusus selama 1.000 hari pertama kehidupan, memberikan

pelayanan kesehatan dan nutrisi yang memadai kepada ibu hamil,

memastikan asupan nutrisi yang cukup selama kehamilan, memperhatikan

konsumsi protein harian untuk balita di atas 6 bulan dengan kadar sesuai usianya,

menjaga kebersihan lingkungan, dan secara rutin membawa anak ke posyandu


setidaknya satu bulan

sekali.https://www.jptam.org/index.php/jptam/article/view/11073/8772

Program pemerintah yang meliputi pendirian dan pengaktifan pos gizi setiap

tempat, mengadakan sosialisasi terkait permasalahan Stunting, dan memberikan

PMT bagi ibu hamil dan balita. Namun program tersebut belum berjalan

maksimal karena belum semua nagari terdapat pos gizi, hanya beberapa nagari

saja. Upaya tersebut memberikan manfaat bagimasyarakat yakni memberi

pendidikan dan pengetahuan kepada masyarakat terkait stunting, memperbaiki

dan meningkatkan status gizi anak, dan memantau pertumbuhan balita

https://journal.ppmi.web.id/index.php/JPKI2/article/view/33/23

Meningkatkan angka kecukupan gizi balita dan mencegah terjadinya kejadian gizi

kurang atau gizi buruk, kecukupan gizi dapat dipenuhi dengan cara

mengkonsumsi makanan yang sehat. Sumber makanan yang sehat dapat diperoleh

melalui penanaman pertanian otgani. Pertanian organik adalah sistem produksi

pertanian yang holistik dan terpadu yang mengoptimalkan kesehatan dan

produktivitas agro-ekosistem secara alami, sehingga mampu menghasilkan

pangan dan serat yang cukup, berkualitas, dan berkelanjutan.Simpelnya, Pertanian

organik adalah sebuah sistem pertanian yang menggunakan bahan bahan alami

tanpa bahan mengandung zat kimia. Ada Beberapa jenis tanaman Indonesia yang

berpotensi untuk dikembangkan dengan teknik tersebut, diantaranya adalah

tanaman padi, hortikultura yang meliputi tanaman sayur, buah, bunga, dan

tanaman obat (contohnya: brokoli, kubis merah, jeruk, dll.), tanaman perkebunan

(kopi, teh, kelapa, dll.), dan rempah-rempah. Pengolahan pertanian organik

didasarkan pada prinsip kesehatan, ekologi, keadilan, dan perlindungan, Pertanian


Organik merupakan pertanian ramah lingkungan telah dipraktekkan semenjak

beratus-ratus tahun yang lalu oleh nenek moyang kita. Sistem pertanian ini

dilakukan tanpa menggunakan sarana produksi dari luar lahan dan hanya

menggantungkan semuanya pada alam dengan cara mengembalikan semua sisa-

sisa tanaman ke tanah sebagai pupuk oganik.

Pertanian organik adalah gaya hidup yang sedang meningkat saat ini dan menjadi

alternatif bagi masyarakat yang peduli akan lingkungan dan kesehatan. Konsep

pertanian organik memfokuskan pada pembuatan produk organik dengan

mengelola tanaman dan lahan secara alami tanpa penggunaan bahan kimia yang

berbahaya. Seperti yang telah diketahui bersama, belakangan ini banyak

perubahan alam akibat lingkungan yang dirusak oleh berbagai bahan kimia

maupun pencemaran. Oleh sebab itu, dengan mengembangkan pertanian organik,

maka akan menciptakan solusi yang baik untuk masalah lingkungan dan

kesehatan yang kita hadapi khususnya yang berkaitan dengan pencegahan

stunting.

Konsep Pertanian Organik, Pertanian organik adalah sebuah sistem pertanian yang

menggunakan prinsip dan teknik alami dalam menjalankan aktivitas pertanian.

Pertanian ini memiliki tujuan untuk memproduksi bahan makanan yang

berkualitas tinggi, sehat dan ramah lingkungan tanpa menggunakan bahan kimia

berbahaya. Konsep pertanian organik berasal dari filosofi dan praktik pertanian

tradisional yang menekankan pada pemeliharaan sumber daya alam dan

lingkungan melalui penggunaan metode alami. Pertanian organik memercayai

bahwa lingkungan alam harus dalam keadaan seimbang dan tidak terpengaruh

oleh bahan kimia serta pestisida. Dalam pertanian organik, penggunaan pupuk dan
pestisida sintetik pada beberapa hal memang diperbolehkan tetapi dengan takaran

yang sangat terbatas atau sebaiknya tidak menggunakannya sama sekali. Pertanian

organik menggunakan bahan-bahan alami terutama dalam hal pupuk seperti

kompos, pupuk hijau, dan pupuk dari limbah organik sebagai sumber nutrisi bagi

tanaman. Hal ini bertujuan untuk memelihara kesuburan tanah dan menjaga

keseimbangan alami tanah. Pertanian organik juga memperhatikan aspek sosial

dan ekonomi dalam praktik pertanian. Pertanian organik mempromosikan praktik

pertanian berkelanjutan dan menghormati hak-hak petani dan buruh pertanian.

Selain itu, konsep pertanian organik juga melibatkan transparansi dan

akuntabilitas dengan petani yang bertanggung jawab untuk menjaga standar dan

praktik pertanian yang baik. Sertifikasi pertanian organik juga menjamin bahwa

produk yang dihasilkan memenuhi standar yang ketat dan bahwa petani telah

mengikuti praktik pertanian yang baik.

Manfaat Pertanian Organik, Keuntungan yang diterima saat menerapkan pertanian

organik bukan hanya hasil pertanian yang lebih berkualitas dan lebih sehat.

Namun, pertanian organik juga memiliki berbagai manfaat bagi lingkungan,

kesehatan, dan ekonomi. Kualitas Makanan, Produk pertanian yang dihasilkan

dari pertanian organik lebih sehat dan berkualitas tinggi karena tidak mengandung

bahan kimia berbahaya. Ini berarti bahwa makanan yang kita makan akan lebih

bergizi dan memiliki rasa yang lebih alami. Selain itu, pertanian organik juga

menjamin bahwa tanaman dan hewan yang diproduksi mengalami perlakuan yang

baik dan adil, yang akan memengaruhi kualitas makanan secara positif. Pertanian

organik mempromosikan kesehatan petani dengan menghindari penggunaan bahan

kimia berbahaya. Pasalnya penggunaan pestisida dan bahan kimia dalam pertanian
non organik dapat menyebabkan paparan residu tersebut pada bahan makanan

yang akan dikonsumsi. Studi telah menunjukkan bahwa paparan jangka panjang

pada pestisida dapat meningkatkan risiko kanker. Pertanian organik, sebaliknya,

menggunakan metode alami untuk mencegah hama dan memperkuat ekosistem

tanah, sehingga meminimalisasir risiko paparan pada bahan-bahan kimia

berbahaya. Dalam pertanian organik, bahan organik berperan penting sebagai

pupuk, seperti kotoran ternak, kompos, pupuk hijau, jerami, mulsa, urin ternak,

dan sampah kota yang telah diolah menjadi kompos.

Pembuatan pertanian organic tidak perlu luas , pertanian organic hanya untuk

memenuhi kehidupan seghari harai dan dilakukan di lahan pekarangan rumah, jika

lahan pekarangan rumah sangat sempit maka dapat digunakan dengan media

polibek, karung beras atau dengan menggunakan media emmer bekar yang masih

bisa digunakan untuk pot.

Cara pemenfstsn pekarangan lahan dengan mennam tanaman organic

1. Memeperhatikan struktur tanah, jikata nahanya subur dan tudak tergenang

air maka nbibit tanaman bisa langsung ditanamkan pada tanah subur

dimaksud

2. Jika lahan pekarangan disekitar Sungai atau rawa dapat menngunakan

bahan rak tangga dari katyu yang ada disekitar lingkungan rumah,

kemudian disiapkan media tanah subur yang telah diolah dan dicampur

dengan kompos tau abua

3. Memasukkan bibit pada lingkatan dimaksud lalu lakukan perawatan,

saatnya di panen maka dapat dikonsumsi


4. Tanaman ini akan memmenyhi kebutiujan sehari harimeliputi asupab gizi

yang seimbang.

Pertanian organic sangat ketergantungan dengan pupuk kompos. Kompos sebagai

bahan utama pupuk dalam pertanian organic dapat dengan mudah dibuat , yaitu

dengan cara memanfaatkan limbah rumah tangga. Salah satu kompos yang bisa

digunakan adalah limbah pohon pisang.

Cara membuat kompos berbahan utama limah pbatang pohon pisang, sebagai

berikut : mempersiapkan bahan yang diperlukan;

1. limbah batang pisang diiris tipis tipis untuk memprmudah penghancuran

2. air leri atau air cucian beras

3. gula putih secukupnya

4. terasi secukupnya

5. campuran air leri/ air beras gula dan terasi

6. tanah secukupnya

siapkan ember masukkan karung didlamnya, kemudian di bubuhi tanah,

masukkan potongan/ irisan limbah batang pisang lalu disiram dengan air

leri sampai lembab. Lakukan proses yang sama berkali kali hingga bahan

mentah dari limbah pohon pisang itu habis, lalu karung diikat. Setetelah

satu bulan maka kompos siap di gunakan.

Cara menggunakannya, persiapkan tanah secukupnya untuk dicampur dengan

kompos dan media tana mini di masukkan dalam polibek . atau kompos ini bisa

saja di bubuhkan langsung kemudian tanah tanpa menggunakan polibek. Sebelum

dilakukan penanaman terlebuh dahulu menyiapkan bibit tanaman yang akan


ditanam. Polibek yang telah diisi campuran tanah dengan kompos itu di beri bibit

tanaman yang akan di tanam.

Demikian uraian singkat memanfaatlamn lahan pekatangan diksekitar halaman

rumah dengan menenanm pertanian organic mampu menyuplai asupan gizi yang

seimbang sehingga Stunting dapat dicegah

Anda mungkin juga menyukai