i
BAB I. PENDAHULUAN
1
tentang kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja sebagai cikal bakal
keluarga, hingga para calon ibu dalam memahami kebutuhan gizi saat hamil
juga penting untuk disosialisasikan. Selain itu, edukasi tentang persalinan
yang aman di fasilitas kesehatan, serta pentingnya melakukan inisiasi
menyusu dini (IMD) hingga pemberian colostrum air susu ibu (ASI) juga
wajib disosialisasikan. Akses terhadap sanitasi dan air bersih yang mudah
dapat menghindarkan anak pada risiko ancaman penyakit infeksi. Untuk itu,
perlu membiasakan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta tidak
buang air besar sembarangan. Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah
berikanlah hak anak mendapatkan kekebalan dari penyakit berbahaya melalui
imunisasi.
Adapun judul penelitian diatas mengangkat masalah tingkat asupan
protein yang kurang mengakibatkan stunting pada balita usia 1-5 tahun di
desa Rowotengah hal ini untuk menurunkan tingkat resiko yang tinggi pada
seorang balita yang megalami stunting.
Fenomena yang terkait pada stunting adalah kondisi kesehatan pada balita
usia 1-5 Tahun yang disebakan oleh kurangnya asupan gizi seimbang
terutama asupan protein yang dibutuhkan tubuh. Stunting sendiri merupakan
masalah pertumbuhan tubuh pendek yang terjadi akibat kekurangan gizi
dalam waktu lama.
Inovatif dalam menciptakan makanan local untuk pemenuhan protein di
Desa Rowotengah Dalam pencegahan stunting, masyarakat dan perangkat
desa di Desa Rowotengah berkolaborasi dalam mewujudkan kegiatan yang
berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya ibu balita
tentang bagaimana cara memberikan asupan protein yang adekuat yang
dirancang dalam menu sehat anak balita stunting. Selain itu peran aktif
masyarakat dan tim pendamping keluarga dan ibu balita dalam menumbuhkan
inovasi menu pangan local juga harus di wujudkan seperti asupan protein untuk
balita sebagai pemenuhan untuk menghindari terjadinya stunting yaitu
memanfaatkan bahan pangan local yang terdapat di Desa Rowotengah. Bahan
pangan yang dimaksud disini yaitu bahan pangan hewani, contohnya ikan lele
dan telur ayam yang mudah dan murah untuk didapatkan. Bahan makanan ini
dapat di gunakan untuk membuat makanan lezat dan bergizi bagi pemenuhan
asupan protein balita. Pengembangan budidaya ikan lele dan ternak ayam
untuk menghasilkan banyak telur sebagai ide inovatif masyarakat Desa
Rowotengan terus di tingkatkan dan dikembangkan agar pemenuhan protein
pada balita tercukupi.
2
1.3 Manfaat Riset
1. Mengetahui asupan protein yang dibutuhkan dalam pemenuhan gizi
balita.
2. Memberikan Pengetahuan asupan protein yang seimbang dan
diperlukan balita usia 1-5 Tahun pada Masyarakat yang belum dan
sudah memiliki anak balita serta anak usia sekolah.
3. Dapat merubah pola makan anak balita dan anak usia sekolah tersebut
menjadi lebih baik dan lebih bergizi.
4. Meningkatkan derajat kesehatan pada anak di Desa Rowotengah,
Kecamatan Sumberbaru.
3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
4
memenuhi kebutuhan agar dapat hidup dengan sehat dan baik. Berbagai
penelitian menunjukkan bahwa rumah tangga yang mengalami kerawanan
pangan lebih cenderung memiliki balita dengan keadaan stunting.2 Penyakit
pada anak tetap menjadi masalah yang berpengaruh terhadap status gizi di
Indonesia. Asupan energi dan zat gizi yang tidak memadai, serta penyakit
infeksi merupakan faktor yang sangat berperan terhadap masalah stunting.4
Riset Kesehatan Dasar 2013 mencatat prevalensi stunting nasional mencapai
37,2 persen, meningkat dari tahun 2010 (35,6%) dan 2007 (36,8%). Artinya,
pertumbuhan tidak maksimal diderita oleh sekitar 8,9 juta anak Indonesia, atau
satu dari tiga anak Indonesia. Prevalensi stunting di Indonesia lebih tinggi
daripada negara-negara lain di Asia Tenggara, seperti Myanmar (35%),
Vietnam (23%), dan Thailand (16%). Indonesia menduduki peringkat kelima
dunia untuk jumlah anak dengan kondisi stunting. Lebih dari sepertiga anak
berusia di bawah lima tahun di Indonesia tingginya berada di bawah rata-rata.
1. Stunting menurut Keputusan Menteri Kesehatan tahun 2010 adalah status
gizi yang didasarkan pada indeks panjang badan menurut umur (PB/U) atau
tinggi badan menurut umur (TB/U) dalam standar penilaian status gizi anak,
dengan hasil pengukuran yang berada pada nilai standar atau z-score< -2
SD sampai dengan -3 SD untuk pendek (stunted) dan < -3 SD untuk sangat
pendek (severely stunted).
2. Stunting menurut WHO adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami
anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang
tidak memadai.
3. Menurut World Health Organization (WHO) (2014) dalam Global Nutrition
Targets 2025, stunting dianggap sebagai suatu gangguan pertumbuhan
irreversibel yang sebagian besar dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang tidak
adekuat dan infeksi berulang selama 1000 hari pertama kehidupan.
5
BAB III. METODE RISET
6
b). Tahap reduksi. Pada tahap ini, peneliti mereduksi segala informasi yang
diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan pada masalah tertentu.
c). Tahap seleksi. Pada tahap ini, peneliti menguraikan fokus yang telah
ditetapkan menjadi lebih rinci kemudian melakukan analisis secara mendalam
tentang fokus masalah. Hasilnya adalah tema yang dikonstruksi berdasarkan
data yang diperoleh menjadi suatu pengetahuan, hipotesis, bahkan teori baru.
Tabel 3.1 Daftar Kader Posyandu dan data anak yang mengalami stunting
No. Nama Kader Posyandu Jumlah Anak Mengalami Stunting
1. Posyandu anggrek 68 30 anak
2. Posyandu anggrek 69 10 anak
3. Posyandu anggrek 70 45 anak
4. Posyandu anggrek 71 15 anak
5. Posyandu anggrek 72 67 anak
6. Posyandu anggrek 73 55 anak
7. Posyandu anggrek 74 12 anak
8. Posyandu anggrek 75 25 anak
7
9. Posyandu anggrek 76 40 anak
10. Posyandu anggrek 77 50 anak
11. Posyandu anggrek 78 70 anak
12. Posyandu anggrek 79 85 anak
13. Posyandu anggrek 80 95 anak
14. Posyandu anggrek 81 100 anak
Jumlah Anak Mengalami Stunting 699 anak
8
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
9
Pembuatan pedoman Nurul Fitriana Lestari
kuesioner
Penetapan tim peneliti Nurul Fitriana Lestari
2 Pengumpulan Data Nawang Wulan Maya
Larasati
Kuesioner/Wawancara Nawang Wulan Maya
Larasati
Pengamatan Lapangan Eliza Maudy Mauidhah
3 Pengolahan Data Eliza Maudy Mauidhah
Editing Eliza Maudy Mauidhah
Cross Check Data Neni Eka Syahputri
4 Analisis Data Laporan Neni Eka Syahputri
Menyusun Draft Laporan Syafrillia Nabila Zamzami
Menyusun Draft Laporan Syafrillia Nabila Zamzami
10
DAFTAR PUSTAKA
11
LAMPIRAN
12
Lampiran 2. Biodata Ketua dan Anggota
BIODATA KETUA PELAKSANA
A. Identitas Diri
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.
Ketua Pelaksana
13
BIODATA ANGGOTA
Anggota 1
A. Identitas Diri
Anggota Tim
14
Anggota 2
A. Identitas Diri
Anggota Tim
15
Anggota 3
A. Identitas Diri
Anggota Tim
16
Anggota 4
A. Identitas Diri
17
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE
Anggota Tim
18
Lampiran 3. Biodata Dosen Pendamping
A.Identitas Diri
Pendidikan/Pengajaran
19
Masyarakat
1. MP ASI Rumahan Internal 2017
2. Peningkatan Pengetahuan Tentang Kerjasama 2020
Covid-19
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.
Dosen Pendamping
20
Lampiran 4. Format Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Belanja Bahan - - -
Gelas Kimia 500 mldan 100 4 buah Rp. 77.000 Rp. 308.000
ml
Sendok Zat 2 buah Rp. 1.000 Rp. 2.000
Sampel Uji Coba Pada Makanan 4 kali Rp. 125.000 Rp. 500.000
Protein
Sampel Uji Coba Pada Makanan 2 kali Rp. 125.000 Rp. 250.000
Karbohidrat
Sanpel Uji Coba Pada Makanan 2 kali Rp. 120.000 Rp. 240.000
Kalsium
Sampel Uji Coba Pada Makanan 1 kali Rp. 125.000 Rp. 125.000
Zat Besi
Makanan Sampel Protein Pada 5 balita Rp. 45.000 Rp. 225.000
Balita Usia 1 – 5 Tahun
Buku ajar referensi riset 2 buah Rp. 70.000 Rp. 140.000
21
Erlenmeyer 500 ml 5 buah Rp. 120.000 Rp. 600.000
22
e. Kegiatan pembelian bahan 1 kali Rp. 100.000 Rp. 100.000
23
Lampiran 5. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan
Pembagian Tugas
N Nama/N Program Bidang Alokasi Uraian Tugas
o. IM Studi Ilmu Waktu
(Jam/Mingg
u)
1. Nurul Ilmu Humaniora 30 Juni 2022 Sebagai
Fitriana Keperawatan 08.00-09.50 koordinasi,
Lestari menyusun
proposal
bersama tim
mengevaluasi
kegiatan dan
melaksanakan
kegiatan
bersama tim
2. Nawang Ilmu Humaniora 30 Juni 2022 Membantu
Wulan Keperawatan 09.00-10.20 ketua
Maya melaksanakan
Larasati kegiatan
membantu
membuat
Proposal
3. Eliza Ilmu Humaniora 30 Juni 2022 Membantu
Maudy Keperawatan 10.20-10.50 Ketua
Mauidha mengevaluasi
h kegiatan
4. Neni Eka Psikologi Humaniora 30 Juni 2022 Membantu
Syahputr 10.50-12.00 Ketua
i EkaSyahputri
melaksanakan
kegiatan
membuatvideo
kegiatan
5. Syafrillia Akutansi Humaniora 30 Juni 2022 Membantu
Nabila 12.00-13.00 ketua
Zamzami melaksanakan
kegiatan
membantu
membuat
laporan
anggaran
24
Lampiran 6. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
NIM : 2011011132
25