Anda di halaman 1dari 66

PELAYANAN PASIEN TERMINAL &

PALLIATIVE CARE
DI RUMAH SAKIT SYARIAH

Oleh:
Dr. dr. Sagiran, Sp.B(K)KL., M.Kes
dr Iman Permana, M.Kes, PhD

Disampaikan pada:
HALAQAH NASIONAL MAJELIS TARJIH PP MUHAMMADIYAH
Kampus UMY, Sabtu 15 Februari 2020
PENDAHULUAN

RUMAH SAKIT SYARI’AH

Rumah Sakit
Syariah adalah
rumah sakit yang
dalam
pengelolaannya
mendasarkan pada
maqashid syariah
1. Pasien sakaratul maut
terdampingi dengan talqin

Talqin untuk pasien sakaratul


maut adalah upaya
pendampingan kepada
pasien agar dapat meninggal
dengan mengucap kalimat
“Laa ilaha ilallah” di akhir
hidupnya.
Human

• Physics
• Spiritual

4
Greece:
The
Temple
of
Asclepius
Health Care in Early Times
Medicine & Religion
• Few interventions were possible
• Application of herbal medicines
• Religious concepts of cause and effect
included :
– punishment for sins
– indwelling of evil spirits
– separation of the patient from God
– or the unknowable mystery of illness
Nursing care and natural healing processes
grow from the approach of Hygeia.
Separation of Medicine from
Religion
• As science began to
discover the etiology
of diseases, former
religious explanations
no longer held.
• Science and medicine
began to distance
themselves from
religion & God of the
gaps (in knowledge).
❖Sakit dalam fase terminal dapat didefinisikan
sebagai sakit yang tidak dapat disembuhkan
dengan teknologi dan pengetahuan medis saat
ini.
❖Secara umum telah dapat diprediksi bahwa
pasien akan meninggal dalam periode waktu
tertentu (umumnya tidak lama lagi). Prognosis
biasanya diberikan dalam 3-12 bulan sebelum
kematian.
❖Kondisi pasien secara progresif memburuk
seriring waktu
9
Penyakit Yg Sulit Disembuhkan Shg Sangat Mungkin
menyebabkan Kematian.
– Ca Stadium Akhir,
– End Stage Renal Failure,
– Stroke Berulang Dgn Vegetative State,
– Brain Death,
– Gagal Jantung Tahap Akhir,
– Sirosis Dgn Komplikasi,
– Komplikasi Jantung Berat,
– Keadaan Klinis Yg Menurut Perhitungan Medis Tdk Akan
Sembuh Lagi.)

10
Pengertian Palliative Care
➢Perawatan paliatif adalah sistem perawatan
terpadu yang bertujuan meningkatkan kualitas
hidup, dengan cara meringankan nyeri dan
penderitaan lainnya, memberikan dukungan
spiritual dan psikososial mulai saat diagnosa
ditegakkan sampai akhir hayat dan dukungan
terhadap keluarga yang kehilangan / berduka.
(WHO, 2005)
What do patients do nearing the
end of life say?
• fear of uncontrolled pain & neg. symptoms
• worry about becoming a burden on family
• concern about financial costs of care
• uncertainty about the dying process
• anxious anticipation of surrendering the
known for the unknown
• Concern for the “unfinished business of life”
Patients raise spiritual questions
• Who am I, now that I am sick or dying?
• What is the meaning of my life when I am no
longer productive and independent?
• Where am I connected to others who value
me and see me as a person of worth?
• What is my relationship to the Ultimate?
• What do I now value most in the time that is
left to me? Am I ready to die?
Alam Akhirat
Alam Kubur
Terapi Medis

Hidup
Terapi Religius Terintegrasi sesudah mati

Penyakit Death
terdiagnosis
Bereavement
Care
(Sagiran, 2012 Husnul Khatimah Care) 19
Change
Konsep
Alur Kerja
Tim
Hu-Care
Hu Care Window

Quick Screening Acceptance (-) Acceptance (+)

Worship obedient (-)


S ORROW GUIDE

Worship obedient (+)


R EVIVE NIRVANA

(Sagiran, 2013, Palliative Care Using Husnul-Khatimah


Concept at Islamic Hospitals, Doctorate Thesis, MUY.)
Jendela Hu Care

Screening Cepat TIDAK MENERIMA TAKDIR MENERIMA

TIDAK IBADAH SEDIH GALAU

IBADAH RESAH NYAMAN

(Sagiran, 2013, Palliative Care Using Husnul-Khatimah


Concept at Islamic Hospitals, Doctorate Thesis, MUY.)
Model Hu Care mengacu pada prinsip Religious
Coping (Pargament KI, 1997)
QS Asy-Syu’ara : 88-89

‫يوم ال ينفع مال وال بنون‬


‫إال من أتى هللا بقلب سليم‬
(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,
kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,

Aisyah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amal


itu tergantung penghujungnya.” (Sahih).
Patogenesis
Penyakit
Gagal Ginjal
hingga
Kematiannya
Model Hu Care, mendampingi mencapai husnul khatimah
Titik intervesi Hu Care dan Fokusnya
Titik Siapa paling
Setting Fokus
intervensi berperan

Support penuh, Activity Daily Living


HC 1 Keluarga Rumah
(ADL)

SHG/Sesama pasien Forum rutin;


HC 2 (survivor)/nara Sehari-hari di Motivasi bangkit/semangat berkarya
sumber lain Ruang HD

HC 3 Petugas HD Ruang HD Adekuasi HD, penguatan spiritual

Husnudzon kpd Allah, ampunan dosa,


Ruang harapan pahala, pemahaman
HC 4 Binruhis
HD/Ranap menyeluruh tentang akhir kehidupan
dan hidup sesudah mati

HC 5 Binruhis, keluarga Ranap/rumah Talqin, saat menghadapi kematian


HC 1
HC 1 Motivasi: Momentum Hijrah
• Aisyah berkata, Rasulullah SAW bersabda,
“Jika Allah menghendaki kebaikan pada
seorang hamba maka Dia akan
mempekerjakannya.” Aku bertanya, “Wahai
Rasulullah SAW, bagaimanakah maksud Allah
mempekerjakannya?” Beliau menjawab,
“Setahun sebelum kematiannya Allah akan
mengilhamkan padanya untuk mengerjakan
amal kebaikan, lalu Dia mencabut nyawanya di
saat tersebut.” (Hasan) (Abdullah Latief Abdullah Al-
Jibrini, 2009)
HC 1

• Bagi orang yang sudah diberi penyakit, harus


sudah disadari bahwa sakit itu adalah
“utusan” Allah yang mendahului datang
sebelum datangnya malaikat Izroil.
• Abu Umamah berkata, Rasulullah SAW
bersabda, “Jika Allah menghendaki kebaikan
pada seorang hamba maka Dia akan
mensucikannya sebelum meninggal.”
HC 1 Tips bagi keluarga pasien GGK
• Ini amanah (merawat anggota keluarga yg
sakit)
• Dengarkan semua keluhannya dg penuh
empati
• Layani keperluannya dg ikhlas
HC 1 Dinamika respon emosional
HC 2
HC 2
HC 2
Motivasi: Mari bangkit dan berkarya!!!
HC 2

Ikatan Keluarga Dialisis sebagai Self Help Group


HC 2 Tips: Forum IKADIA
• Diit aman
• Pekerjaan/Olah raga aman
• Dana jaminan HD
• HD di luar kota
HC 2
HC 2
HC 3 Saat Cuci Darah
HC 3

2-3x/minggu
@ 4 jam Saat Cuci Darah
HC 3
Motivasi: HD=Jihad, Suntikan=pahala

• “Tidaklah seorang muslim tertimpa rasa letih,


penyakit, kegalauan, kesedihan, gangguan,
kesusahan sampai duri yang menusuknya
sekalipun, melainkan Allah akan menghapus di
antara dosa-dosanya karenanya”. (Muttafaq
‘alaih)
HC 3
Tips bagi Petugas HD
• Penerimaan Pasien
• Akses Vaskuler
• Observasi
• Mengakhiri tindakan

“Hilangkanlah penyakit, wahai Rabb manusia, sembuhkanlah,


karena Engkaulah penyembuh, tidak ada kesembuhan kecuali (dengan)
kesembuhan-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit apapun”
HC 4
5 hal penting bagi pasien
• Menerima takdir sakit yang tidak akan
sembuh
• Senantiasa berbaik sangka pada Allah – jauhi
kemusyrikan.
• Sekuat tenaga menjalankan ibadah wajib
maupun sunahnya.
• Tidak akan melewatkan sejenak waktu berlalu
kecuali dirinya ingat Allah
• Terus menjalani upaya pengobatan tanpa
putus asa
HC 4
Motivasi: Religion makes suffering sufferable

• Pasien GGK Pasti Husnul Khatimah (Salman


berkata,”Aku mendatangi Rasulullah SAW dan
saat itu beliau bersabda, ‘Dan orang yang
meninggal karena sakit perut adalah syahid’.”)
• Hasan berkata bahwa pemah Rasulullah SAW
ditanya, “Amal apakah yang paling utama?”
Rasulullah menjawab, “Kematianmu, sedang
bibirmu basah oleh dzikrullah”.
HC 4
Tips bagi petugas
• Pembimbingan menemukan jalur koping
• Jangan katakan “Sabar”
• Jangan katakan “Hidup ini dijalani saja”

“Sesungguhnya kesabaran sejati adalah kesabaran ketika awal musibah”.


(Muttafaq ‘alaih)
HC 5

Ibnu Mas’ud meriwayatkan


HC 5 Motivasi: QS. Al-An’am 153
• Dari Ibnu Mas’ud RA, ia berkata:
Rasulullah SAW
menggambar suatu garis
lurus dengan tangannya
kemudian bersabda “inilah
jalan Allah yang lurus”,
kemudian menggambar
garis-garis lain di sebelah • “dan ini adalah jalan-jalan,
kanannya dan di sebelah tidaklah ada disana jalan
kirinya kemudian kecuali syetan menyeru
kepadanya”, kemudian beliau
bersabda: membaca ayat ini” (QS. Al-
An’am 153)
Syech Abdurrahman bin Husein Alusyech, Fathul Majid sarah Kitab Tauhid (Darul Fiqr, 1979), hlm. 28.
• 153. Dan bahwa (yang kami perintahkan ini) adalah jalanKu
yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti
jalan-jalan (yang lain), Karena jalan-jalan itu mencerai
beraikan kamu dari jalannya. yang demikian itu diperintahkan
Allah agar kamu bertakwa.
• Iblis pun sebagaimana disebutkan dalam
sebuah riwayat pernah berkata, “(Penyebab)
kebinasaanku adalah orang-orang yang
meminta husnul-khatimah.” Kapan saja
seseorang merasa bangga dengan amalnya,
maka saat itulah ia telah jatuh pada rayuan
yang sesungguhnya. Hanya dengan merasa
takut pada su’ul khatimah lah ‘ujub dapat
ditekan dan dihindari.”
HC 5 Talqin, mendampingi Sakaratul maut
HC 5

• Mu’az bin Jabal berkata bahwa Rasulullah


SAW bersabda, “Barangsiapa yang akhir
ucapannya La ilaha ilIallâh maka ia akan
masuk surga.”
• Abi Sa’id Al-Khudhri r.a. berkata bahwasanya
Rasulullah SAW bersabda, “Tuntunlah orang
yang sedang sakaratul maut dengan kalimat
tauhid Laa ilaaha illallah.” (HR. Muslim No.
2073 dan 2074).
Contoh kasus lain
Gambaran Fisik
BENDA ASING YANG BERHASIL
DIKELUARKAN SAAT OPERASI

JUMLAH = 71
UKURAN 1,2cm - 4,6cm
• Sihir bisa menimpa siapa saja!
• Biasakan dzikir harian
• Bagaimana mengobati sihir yang sudah
menimpa ?
Kesimpulan
• Pasien sakit terminal memiliki problematika yg
kompleks (biopsikososio-spiritual)
• Peran keluarga sangat vital, ADL support dan
motivasi menerima takdir
• Petugas medis dan bina ruhani RS berperan sangat
strategis (penguatan spiritual+adekuasi Tx)
• Telah dirumuskan Model Perawatan Paliatif Hu-Care
melalui penggabungan konsep husnul khatimah
dengan teori-teori keber-agama-an, dan aplikasi
praktis sehari-hari pada pasien di”resep”kan secara
individual (personalized treatment).
Referensi
• Joishy, S.K., Palliative Medicine Secrets (Philadelphia: Hanley & Belfus, Inc, 1999),
p 5.
• Sambas, S., Sukayat, T., Quantum Doa: Agar Doa Tak Terhijab & Mudah
Dikabulkan oleh Allah (Jakarta Selatan: Hikmah, 2003), hlm. 163-173.
• Wilson, L.M., Gagal Ginjal Kronik dalam Price & Wilson, Patofisiologi Konsep
Klinis Proses-Proses Penyakit (ed.6) Vol. 2 (Jakarta: EGC, 2006).
• Brunner & Lazarus, Gagal Ginjal Kronik dalam Harrison prinsip-prinsip Ilmu
Penyakit Dalam (ed. 13) Vol. 3 (Jakarta: EGC, 1995).
• Cukor, et. al., Psychosocial Aspects of Chronic Disease: ESRD as a Paradigmatic
Illness dalam Journal of the American Society of Nephrology (2007).
• WHO, 2005
• Pargament, Kenneth I, The Psychology of Religion and Coping, Theory, Research,
Practice, New York: The Guilford Press, 1997.

Anda mungkin juga menyukai